teodas monografi effervescent.doc
TRANSCRIPT
Teodas granul effervescent
Granul adalah gumpalan – gumpalan dari partikel yang lebih kecil.
Umumnya berbentuk tidak merata dan menjadi seperti partikel tunggal yang lebih
besar. Ukuran biasanya berkisar antara ayakan 4-12, walaupun demikian
bermacam-macam ukuran lubang ayakan dapat dibuat tergantung dari tujuan
pemakaiannya (Ansel, 1989).
Granulasi adalah proses dimana partikel serbuk diubah menjadi granul.
Secara umum granulasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu granulasi lembab
(basah) dan granulasi kering.
a. Granulasi basah
Pada granulasi basah bahan dilembabkan dengan larutan pengikat yang
cocok, sehingga serbuk terikat bersama dan terbentuk massa yang
lembab. Pelarut yang digunakan umumnya bersifat volatil sehingga
mudah dihilangkan pada saat dikeringkan. Massa lembab kemudian
dibagi-bagi sehingga terbentuk butiran granul
b. Granulasi kering
Pada granulasi kering obat dan bahan pembantu mula-mula dicetak
menjadi tablet yang cukup besar, yang massanya tidak tentu.
Selanjutnya tablet yang terbentuk dihancurkan dengan mesin
penggranul kering gesekan atau dengan cara sederhana menggunakan
alu di atas sebuah ayakan sehingga terbentuk butiran granul
(Gunawan,2008).
Effervescent merupakan tablet berbuih yang dibuat dengan cara kompresi
granul yang mengandung garam effervescentatau bahan-bahan lain yang mampu
melepaskan gas ketika bercampur dengan air (Ansel, 1989).
Dasar formula pada minuman serbuk dan tablet effervescent adalah reaksi
antara asidulan dengan karbonat atau bikarbonat menghasilkan karbondioksida
(Hui, 1992). Pada proses pelarutan effervescent terjadi reaksi antara senyawa asam
dan senyawa karbonat untuk menghasilkan gas karbondioksida yang memberikan
efek sparkling atau rasa seperti pada soda. Reaksi ini dikehendaki terjadi secara
spontan ketika effervescent dilarutkan dalam air (Harler, 1997).
Sediaan effervescent biasanya diolah dari suatu kombinasi asam sitrat dan
asam tartrat, karena pemakaian asam tunggal saja akan menimbulkan kesulitan
pada pembentukan granul. Apabila asam tartrat digunakan sebagai asam tunggal
maka granul yang dihasilkan mudah kehilangan kekuatannya dan hancur =, bila
asam sitrat saja yang digunakan akan menghasilkan campuran lekat dan sukar
menjadi granul. Perbandingan asam sitrat, asam tartrat, dan natrium bikarbonat
yang biasa digunakan adalah 1:2:3,4 (Ansel et al, 1999).
Formula effervescent terdiri dari 53% sodium bikarbonat, 28% asam tartat
dan 19% asam sitrat. Reaksi antara asam sitrat dan asam tartarat dengan natrium
bikarbonat adalah sebagai berikut :
- Reaksi antara Na-Bikarbonat dan Asam Sitrat
H3C6H5O7.H2O + 3NaHCO3 menjadi Na3C6H5O7 + 4H2O + 3CO2
asam sitrat Na-bikarbonat menjadi Na-sitrat + air + C. Dioksida
- Reaksi antara Na-Bikarbonat dan Asam Tartarat
H2C4H4O6 + 2NaHCO3 menjadi Na2C4H4O6 + 2H2O + 2CO2
asam tartarat + Na-bikarbonat menjadi Na-tartat + air + C.dioksida (Ansel,
1989).
Bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan tablet effervescent
adalah sedbagai berikut :
a. Sumber asam, meliputi food acid yaitu bahan yang mengandung asam atau
yang dapat membuat suasana asam pada effervescent mix seperti asam
sitrat, asam malat, asam fumarat dan asam suksinat.
b. Senyawa karbonat, dibutuhkan dalam pembuatan sediaan effervescent
untuk menimbukan gas CO2, seperti natrium karbonat, natrium
bikarbonat, natrium sesquil karbonat dan natrium glisin karbonat.
c. Bahan pengisi, biasanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit karena sediaan
effervescent telah mengandung effervescent mix dalam jumlah besar.
Bahan pengisi yang umum digunakan antara lain laktosa, glukosa dan
maltodekstrin,. Syarat yang harus dipenuhi bahan pengisi dalam sediaan
tablet effervescent adalah mudah larut dalam air sehingga dapat
membentuk lartan yang jernih.
d. Bahan tambahan lain, meliputi bahan obat, bahan pewarna, lubrikan,serta
perasa. Bahan pemberi rasa, pewarna dan pemanis biasanya digunakan
untuk memperbaiki penampilan dan rasa yang kurang menyenangkan
sehingga membuat produk menjadi lebih menarik, bahan- bahan tersebut
harus dapat larut dalam air. Jenis pemanis yang sering digunakan adalah
sukrosa, sakarin, aspartam dan manitol (Ansel, 1985).
Uji sifat fisik granul effervescent meliputi uji waktu larut, kecepatan
alir, pH larutan dan kandungan lembab tercantum di Tabel III. untuk
pembuatan sediaan effervescent adalah 25 % (Mohrle, 1989) Kandungan
lembab granul effervescent yang baik adalah antara 0,4-0,7% (Fausett, et al.,
2000). Menurut Guyot (1987), kecepatan alir granul yang baik minimal 10
gram/detik. Penetrasi air pada granul effervescent menyebabkan terjadinya
reaksi pada asam dan basa yang kemudian menghasilkan CO2 dan
mengakibatkan hancurnya granul effervescent. Waktu larut merupakan salah
satu sifat fisik sediaan effervescent yang khas, dimana sediaan effervescent
yang baik memiliki waktu larut selama1-2,5 menit (Wehling and Fred, 2004).
Evaluasi sifat alir granul perlu dilakukan sebelum penabletan untuk
mengetahui apakah granul mempunyai sifat alir yang baik atau tidak. Granul
dengan sifat alir yang baik akan mudah mengalir dan mudah dikempa pada
saat penabletan sehingga menghasilkan tablet dengan variasi bobot yang lebih
kecil (Fassihi and Kanfer, 1986).
MONOGRAFI ZAT
1. Laktosa
Gambar 1. Struktur Laktosa
C12H22O11.H2O
Pemerian : serbuk hablur, putih, tidaak berbau, rasa agak manis
Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 2 bagian air
mendidih, sukar larut dalam etanol 95% p, praaktis tidak
larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : zat tambahan ( FI. III, 1979 hal. 338).
2. Na CMC
Natrium Karboksimetilselulosa
Natrium Karboksimetilselulosa adalah garam natrium
polikarboksimetil eter selulosa. Mengandung tidak kurang dari 6.5%
dan tidak lebih dari 9.5% Na, di hitung terhadap zat yang telah
dikeringkan.
Pemerian : serbuk atau butiran, putih atau putih kuning gading, tidak
berbau, higroskopik.
Kelarutan : mudah mendispersi dalam air, membentuk suspensi
koloidal, tidak larut dalam etanol (95%)p, dalam eter P dan dalam
pelarut organik lain.
Penyimpanan : wadah tertutup rapat
Khasiat : zat tambahan ( FI. III, 1979 hal. 401).
3. Asam Askorbat ( Vitamin C )
Gambar 2. Struktur Asam Askorbat
Acidum ascorbicum
Asam askorbat mengandung tidak kurang dari 99.0% C6H8O6
Pemerian : serbuk atau hablur, outih atau agak kuning, tidak berbau,
rasa asam
Kelarutan: mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
(95%)p , praktis tidak larut dalam kloroform P dalam eter p dan dalam
benzene P
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
Khasiat : antiskorbut ( FI. III, 1979 hal. 47).
4. Sukrosa
Gambar 3. Struktur Sukrosa
C12H22O11
Pemerian : hablur putih atau tidak berwarna, massa hablur atau
berbentuk kubus, atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa manis ,
stabil di udara
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air
mendidih, sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan
eter.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : zat tambahan ( FI. IV, 1995 hal. 762).
5. Asam Sitrat
Gambar 4. Struktur Asam Sitrat
C6H8O7.H2O
Asam sitrat mengandung tidak kurang dari 99.5% dan tidak lebih dari
101,0 % C6H8O7.H2O
Pemerian: hablur tidak berwarna, atau serbuk putih, tidak berbau rasa sangat asam, agak higroskopis, merapuh dalam udara kering dan panas
Kelarutan : larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1.5 bagian etanol (95%)p, sukar larut dalam eter P
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : zat tambahan ( FI. III, 1979 hal. 50).
6. Natrium Bikarbonat
Gambar 5. Struktur Natrium Bikarbonat
NaHCO3
Natrium Bikarbonat mengandung tidak kurang dari 99.0% NaHCO3
Pemerian : serbuk putih atau hablur kecil, buram, tidak berbau, rasa
asin
Kelarutan : larut dalam 12 bagian air, praktis tidak larut dalam etanol
(95%) P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Antasidum ( FI. III, 1979 hal. 424).
7. Natrium Klorida
NaCl
Natrium Klorida mengandung tidak kurang dari 99.5% NaCl.
Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak
berbau, rasa asin
Kelarutan : larutr dalam 2,5 bagian air, dalam 2.7 bagian air mendidih
dan dalam lebih kurang 10 bagian gliserol P, sukar larut dalam etanol
(95%) P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : sumber ion klorida dan ion natrium ( FI. III, 1979 hal. 403).
8. Sorbitol
Gambar 6. Struktur Sorbitol
C6H14O6
Pemerian : srbuk, butiran atau kepingan, putih, rasa manis,
higroskopis.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol
(95%) P, dalam metanol P, dan dalam asetat P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : zat tambahan, pemanis ( FI. III, 1979 hal. 567).
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H.C. 1985. Introduction to Pharmaceutical Dosage Form. 4th edition. Lea
& febiger, Philadelphia:214-215
Ansel, H.C, 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi ke – 4. UI Press.
Jakarta
Ansel, H.C., Loyd V. Allen,Jr., & Nicholas G. Popovich. 1999. Pharmaceutical
Dosage Forms and Drug Delivery Systems. 7th edition. Lippincott
Williams 7 Wilkins, Philadelphia: 175-178.
Farmakope Indonesia, edisi III. 1979. Jakarta : Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Farmakope Indonesia, edisi IV. 1995. Jakarta : Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Fasshihi, A.R., and Kanfer, I., 1986, Effect of Compressibility and Powder Flow
Properties on Tablet Weight Variation in Drug Development and
Industrial Pharmacy, 12th Ed., Marcel Dekker, 1947-1968
Fausett, H., Junior, C. G., and Dash, A.K., 2000, Evaluation of Quick
Disintegrating Calcium Carbonate Tablets, Departement of
Pharmaceutical & Administrative Sciences, School of Pharmacy & AHP,
Creighton University, Ohama, NE, 1 (3) article 20 (http://www.
pharmscitech.com/ diakses tanggal 4 Mei 2013)
Gunawan, RI, 2008. Formulasi Sediaan Granul Instan Ekstrak Kering Sari Buah
Mengkudu (Morinda citrifolia linn). Skripsi program sarjana.
Departemen farmasi FMIPA UI. Depok. Hal: 12-15
Guyot, J. C., 1987, Criteres Technology ques de choix des excipient de
compression directe cit
Mohrle, R.,1989, Effervescent Tablet, in Lieberman. H., Lachman, L., and
Schwart, J. B., Pharmaceutical Dosage forms: Tablet Volume I, Second
Edition, Revised and Expanded, 282-294, 305, Marcel Dekker Inc. ,United
States of America.
Harler. 1997. Tea Manufacturing. Oxford University Press. London
Hui, Y.H., 1992. Encyclopedia of Food Science and Technology. Jhon Wiley
and Sons Inc. New York
Wehling and Fred., 2004, Effervescent Composition Including Stevia, available
online at http://www. patentstorm.us/patent/6811793.html, (diakses
tanggal 3 Mei 2013).