tenun
TRANSCRIPT
TENUN
PENGERTIANTenunmerupakan teknik dalam
pembuatan kain yang dibuat dengan azas (prinsip) yang sederhana yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Dengan kata lain bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara bergantian.
MOTIF DARI BALI
MOTIF DARI GARUT
MOTIF DARI BADUI
MOTIF DARI KALIMANTAN
MOTIF DARI NTT
Proses Pembuatan Tenun Lurik
ALAT & BAHAN
Benang Pewarna pakaian Air Bak Alat pintal (erek) Sekiran Tambur (bom besar) Bom kecil Sisir tenun Alat tenun Gunting
1. PROSES PEWARNAANProses pewarnaan adalah proses memberi
warna benang yang akan ditenun. Cara melakukan pewarnaan benangya yaitu:
Benang direndam dalam bak yang berisi air dan larutan pewarna kurang lebih satu malam,
Keesokan harinya dicuci dan diperas Penjemuran
2. PROSES PENGELOSAN Proses Pengelosan adalah
proses memindahkan benang dari bentuk benang streng ke dalam bentuk kelos, dengan menggunakan alat pintal (erek).
Tujuannya untuk memperbaiki benang yang masih kurang sempurna, selain itu juga untuk mendapat bentuk gulungan kelosan yang nantinya digunakan untuk proses penyekiran yaitu menyusun benang untuk lungsi.
3. PROSES PEMALETANProses Pemaletan
adalah proses memindahkan benang dari bentuk streng ke dalam keleting sehingga menjadi benang dalam bentuk paletan dengan menggunakan alat pintal (erek). Benang yang dipalet tidak boleh melewati ujung (pucuk) keleting karena dapat mengakibatkan benang dari teropong sukar ditarik atau keluar. Untuk mempermudah benang keluar dari teropong, konsentrasi susunan benang pada keleting lebih banyak pada bagian tengahnya.
4. PROSES PENYEKIRAN (PENGHANIAN)
Sekiran adalah alat untuk menyusun benang lungsi, dalam proses ini motif sudah bisa ditentukan. Proses ini merupakan pekerjaan penggulungan benang dari bentuk kelos ke dalam tambur (bom besar), dalam keadaan sejajar satu sama lain dan membentuk lapisan. Seluruh benang yang tergulung dan tersusun harus mempunyai ketegangan yang sama, dan apabila ada benang terputus pada saat digulung harus secepatnya disambung agar pada saat penenunan tidak terjadi kelonggaran atau lobang pada kain.
5. PROSES PENGEBOMAN
Proses Pengeboman adalah proses memindahkan benang dari tambur (bom besar) ke dalam bom kecil yaitu bom penggulung benang lungsi. Bom kecil inilah yang nantinya tersimpan pada alat tenun. Proses ini juga bertujuan agar ketegangan dan kesejajaran benang sama dan seandainya ada kesalahan dalam proses penyekiran dapat diketahui.
6. PROSES PENYUCUKAN
Proses Penyucukan adalah proses untuk memasukkan benang-benang lungsi dari bom kecil (benang lungsi sudah dikres pada saat penggulungan dari sekir) satu demi satu benang tersebut dimasukkan pada mata gun yang sesuai dengan rencana tenun, kemudian benang tersebut dimasukkan ke dalam sisir, kemudian ditata, disetel dan digulung pada bom penggulung kain.
Pada bagian ini, harus dilakukan oleh dua orang, yang satu memilah benang satu persatu dan menyerahkannya kepada partnernya, sedangkan partner satunya menerima dan memasangkan pada alat tenunnya.
7. PROSES MENENUN
Proses Menenun adalah proses menggunakan alat tenun manual. Proses penyilangan benang pakan diantara benang lungsi, disesuaikan dengan pola atau desain yang diinginkan, hingga menjadi kain. Keahlian menenun akan mempengaruhi hasil tenunannya, sehingga harus dilakukan secara teliti.
8. PROSES FINISHING
Proses Finishing adalah proses penyempurnaan pada hasil produksi. Meliputi menghilangkan sambungan benang yang terlalu besar pada kain agar menjadi lebih baik, bertujuan meningkatkan kualitas kain dengan sendirinya akan meningkatkan harga jualnya.