tentang senyawa klor

Upload: david-silalahi

Post on 11-Oct-2015

43 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

http://anorganikelompok2.blogspot.nl/2012/09/sifat-kimia-senyawa-klor.htmlKamis, 27 September 2012

Sifat Kimia Senyawa Klor Tujuan Mengetahui kelarutan dan stabilitas garam klorida

Mempelajari kompleks logam transisi dengan ion kloridaDasar TeoriUnsur-unsur halogen dapat diidentifikasi melalui warna dan sifatnya. Misalnya gas klor yaitu gas berwarna kuning kehijauan dalam suhu kamar, non-polar, kelarutan dalam air kecil dan larut dalam pelarut non-polar

Semua halogen dapa mengoksidasi air menjadi Oksigen dan bukan oksidator kuat. Larutan halogen tidak stabil karena cenderung mengalami auto-redoks dan prosesnya disebut disporposionasi2Cl2 (aq) + H2O(l) ( HClO(aq) + 2HCl(aq)Pada reaksi tersebut Cl2 mengalami reaksi reduksi dan reaksi oksidasi sekaligus. Pemutih klorin (bleachi agent) mengandung larutan hipoklorit (NaOCl). Ion ClO merupakan suatu oksidator dan daya oksidasinya sama dengan klorin namunion ClO- berbeda dengan ion Cl- sebab asam hipoklorit adalah asam lemah dan ion hipoklorit itu sendiri basa yang cukup kuat sedangkan ion klor mempunyai sifat netral dan merupakan basa konjugat dari asam klorida yang merupakan asam kuat. Ion klorida membentuk endapan dengan ion-ion Ag+, Pb+, dan Hg+berperan sebagai ligandalam pembentukan kompleks yang diamati melalui perubahan warna dan melarutnya endapan atau padatan.

Klor digunakan secara luas dalam pembuatan banyak poduk sehari-hari. Klor digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman. Klor juga digunakan secara beasar-besaran dalam pembuatankertas, zat warna tekstil, produk olahan minyak bumi, obat-obatan, antiseptic, insektisida, makanan, pelarut, cat dan banyak produk lainnya. Kebanyakan klor diproduksi unuk digunakan dalam pembentukan senyawa klorin untuk sanitasi, pemutihan kertas, desinfektan dan proses tekstil. Lebih jauh lagi, klor digunakanuntuk pembuatan klorat, kloroform, karbon tetra klorida dan ekstraksi brom.

c. Cara kerja*

1. Ion Klorida

a. Kelarutan dan kestabilan garam klorida

1. Dimasukan 1mL NaCl + 1 mL AgNO3 ke dalam tabung

2. Larutan diaduk hingga tercampur rata kemudian ditambahkan NH4OH secukupnya hingga endapan yang terbentuk larut.

3. Kemudian ditambahkan HNO3 sedikit berlebihan dan diaduk

4. Diamati perubahan yang terjadi

b. Kompleks logam transisi dengan Ion Cl-1. Dimasukan 2 mL CuSO4 + 2 mL HCl pekat ke dalam tabung reaksi

2. Campurn diencerkan dengan 5 mL aquadest dan diamati perubahan yang terjadi

3. Dicampurkan 3 mL HCl pekat dengan AgNO3 kedalam tabung reaksi

4. Diaduk beberapa menit hingga endapan larut kembali

2. Ion hipoklorit

a. Reaksi lakmus

1. Diteteskan larutan NaOCl atau pemutih pakaian pada lakmus merah dan biru kemudian diamati perubahannya

b. Reaksi dengan AgNO31. Dicampurkan ke dalam tabung reaksi 1 mL AgNO3 + 3 mL NaOCl

2. Diamati endapan yang terbentuk

3. Ditambahkan HNO34. Dibandingkan endapan yang terbentuk dengan campuran NaOH dengan AgNO3c. Daya oksidasi

1. Dicampurkan 2 mL KI dan n- heksana (lakukan di ruang asam)

2. Ditambahkan beberapa tetes larutan NaOCl atau pemutih pakaian (hati-hati, hindari kelebihan NaOCl karena dapat mengakibatkan hilangnya warna I2)

3. Diamati perubahan yang terjadi pada lapisan n- heksana

4. Diulangi prosedur 1-3 dengan mengganti KI menjadi KBr

*semua senyawa yang direaksikan dalam fase cair (dalam bentuk larutan)

IV. Hasil dan Pembahasana. Hasil percobaan

1. Kelarutan dan stabilitas garam klorida

NaCl + AgNO3 (( AgCl (endapan berwarna putih)

+ NH4OH endapan larut

+ HNO3-> endapan kembali terbentuk an muncul gas atau uap

2. Kompleks logam transisi dengan ion klor

CuSO4 + HCl (( warna larutan menjadi lebih pekat

+ H2O (( larutan lebih encer

AgNO3 -> HCl ( tidak terjadi perubahan

+ H2O (( larutan menjadi lebih encer

3. Reaksi dengan Lakmus

NaOCl + lakmus merah-> lakmus menjadi tidak berwarna

NaOCl + lakmus biru (( lakmus menjadi tidak berwarna

4. Reaksi dengan AgNO3NaOCl + AgNO3 (( endapan berwarna putih

+ HNO3 (( endapan jadi menggumpal

NaOH + AgNO3 (( endapan warna coklat

+ HNO3 (( tidak terjadi perubahan

5. Daya oksidasi

KI + C6H12 + NaOCl-> terbentuk tiga lapisan berwarna: kuning, pink, oranye dan tidak tercampur

b. Pembahasan

Pada percobaan pertama mereaksikan natrium clorida dengan perak nitrat menunjukan reaksi pengendapan. Endapan berwarna putih muncul karena kedua senyawa tersebut bereaksi. Endapan yang muncul adalah senyawa perak klorida sebgai hasil reaksi. Perak klorida mengendap karena nilai kelarutannya kecil. Ketika ditambahi ammonia endapan menghilang karena terbentuknya ion kompleks diaminargentat ([Ag(NH3)2]-) dan ion klor Cl- kemudian ditambahi larutan asam nitrat kemudian terbentuk suatu gas atau uap dan endapan kembali terbentuk. Endapan terbentuk kembali karena asam nitrat bereaksi dengan ammonia sehingga ion perak bereaksi kembali dengan ion klor sehingga endapan perak klorida terbentuk kembali.

Pada percobaan mereaksikan tembaga sulfat dengan asam klorida membuat warna biru tembaga sulfat menjadi lebih pekat. Hal ini disebabkan karena terbentuknya ion kompleks dalam larutan tersebut. Tetapi tidak terjadi reaksi apapun ketika mereaksikan asam klorida dengan perak nitrat. Ini menunjukan bahwa tidak selalu terjadi pembentukan ion kompleks antara klorida dengan perak. Kemudian reaksi pengendapan seperti reaksi pertama pada pencampuran perak nitrat dengan natrium klorida.

Natrium hipoklorit memudarkan warna lakmus baik lakmus merah dan lakmus biru menjadi putih. Yang terjadi pada kertas lakmus disebabkan karena sifat oksidatornya dan juga karena sifatnya sebagai pemutih. Dimana ia mampu memcah ikatan rangkap dan membuat senyawa yang putus ikatan rangkapnya akan berbentuk linear strukturnya sehingga berwarna bening. Karena sehingga warna kertas lakmus juga luntur atau hilang.

Reaksi klor dengan perak nitrat menunjukan perbedaan. Klor bereaksi dengan perak nitrat dan mengehasilkan endapan putih yang menggumpal ketika ditambahi asam nitrat. Endapan ini menggumpal dengan adanya asam nitrat.

Natrium hipoklorit mampu mereduksimiod dalam senyawa kalium iodida yang ditunjukan perubahan warna pada larutan n-heksana dengan kalium iodida. Hal ini disebabkan karena bilangan oksidasi klor dalam senyawa natriun hipoklorit paling kecil sehingga ia memiliki daya oksidator yang kuat.

V. Kesimpulan Kelarutan senyawa klorida yaitu peerak klorida yang terbentuk sangat kecil dan stabil.

Ion klorida mampu membentuk ion kompleks dengan tembaga.

beberapa senyawa yang klor mampu dan bersifat sebagi pembersih.

senyawa klor memiliki daya oksidasi yang kuat.

VI. ReferensiVogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Jilid 1. Jakarta : Kalman Media Pusaka. Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Jilid 2. Jakarta : Kalman Media Pusaka.