tenis elbow

Upload: nimas-dwiastuti

Post on 14-Apr-2018

277 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Tenis Elbow

    1/5

    Patogenesis MK pemx dx

    Selain akibat cedera stress repetitif, tennis elbow juga dapat terjadi karena trauma langsung. Kondisi ini

    sering ditemukan pada para pemain tenis, terutama pada mereka yang tidak professional, dan belum

    memiliki teknik bermain tenis yang baik. Epikondilitis lateral terjadi karena kontraksi repetitif pada otot-

    otot ekstensor lengan bawah, terutama pada origo ECRB, yang mengkibatkan robekan mikro lalu

    degenerasi tendon, perbaikan yang imatur, hingga menimbulkan tendinosis. Selain gaya mekanik yang

    mengakibatkan stres varus berlebihan pada ECRB (extensor carpi radialis brevis), posisi anatomi tendon

    ECRB yang langsung berhimpitan dengan aspek lateral capitellum menyebabkan tendon tersebut

    mengalami abrasi berulang selama proses ekstensi elbow. Hipovaskularitas permukaan bawah tendon

    juga berkontribusi dalam proses degenerasi dan tendinosis. 2 3 6 10 12

    Pada pemeriksaan umum, tendon yang mengalami tennis elbow akan berwarna abu-abu dan rapuh.

    Awalnya banyak yang menduga bahwa epikondilitis tejadi karena adanya proses inflamasi yang

    melibatkan bursa humeral radial, synovium, dan ligamentum annular. Pada tahun 1979, Nirschl dan

    Pettrone menemukan adanya disorganisasi arsitektur kolagen normal akibat invasi fibroblast yang

    berhubungan erat dengan respon reperatif vaskuler yang imatur yang disebut juga dengan istilah

    hyperplasia angiofibroplastik. Proses itu kemudian dikenal dengan nama tendinosis angiofibroplastik

    karena tidak ada satu pun sel radang yang teridentifikasi. Karena inflamasi bukanlah faktor yang

    signifikan dalam epikondilitis, maka istilah tendinosis meruapakan istilah yang paling tepat untuk

    menggambarkan tennis elbow. 3 6 12 13

    Manifestasi klinis

    Anamnesis

    Dari anamnesis dapat diketahui bahwa passion tennis elbow datang ke dokter karena keluhan utama

    nyeri pada daerha lateral elbow, yang menjalar ke regio ekstensor. Pada umumnya mereka berusia di

    atas 30 tahun. Pasien sering kali melaporkan bahwa onset timbulnya nyeri sulit diketahui, namun hal itu

    berhubungan erat dengan riwayat penggunaan tangan secara berlebihan (pada tangan dominan) tanpa

    adanya trauma spesifik 2 3 6 9 15 8

    Onset gejala biasanya timbul dalam 24-72 jam setelah melakukan aktivitas ekstensi pergelangan tangan

    secara berulang-ulang. Manifestasi gejala terlambat timbul karenaa danya robekan mikroskopik pada

    tendon 2 3 6 9 15 8

    Pasien mengeluhkan nyeri pada lateral elbow yang akan semakin memburuk ketika pasien beraktivitas

    dan membaik setelah pasien beristirahat. Pasien juga merasakan kondisi yang mengganggu saat

    melakukan aktivitas tertentu seperti ketika pasien melakukan pukulan backhand tenis atau

    menggunakan obeng secara berlebihan 2 3 6 9 15 8

    Nyeri biasanya bersifat tajam, intermiten, dan menjalar ke bawah melalui aspek posterior lengan bawah.

    Terkadang, pasien dapat menentukan lokasi nyerinya di sekitar 1,5 cm dari distal origo ECRB. Nyeri yang

  • 7/29/2019 Tenis Elbow

    2/5

    dialami oleh pasien bervariasi, mulai dari yang paling ringan (seperti rasa mengganggu ketika melakukan

    aktivitas berat seperti bermain tenis atau menggunakan alat tangan secara berulang-ulang), atau nyeri

    berat yang terpicu oleh aktivitas sederhana seperti hendak mengambil dan memegang gelas kopi.

    Secara umum, pasien tennis elbow akan mengeluhkan penurunan kekuatan ketika melakukan gerakan

    menggenggam, supinasi, dan ekstensi pergelangan tangan. 2 3 6 9 15 8

    Sekitar sepertiga kasus tennis elbow berhubungan dengan aktivitas hidup sehari-hari. Sehingga

    menanyakan riwayat pekerjaan dan aktivitas sehari-hari merupakan salah satu hal yang penting dalam

    menegakan diagnosis. Selain tennis, aktivitas lain juga dapat menimbulkan tennis elbow. 5

    Pemeriksaan fisik

    Inspeksi

    Pada inspeksi, sulit untuk menegakan diagnosis tenis elbow karena biasanya tidak ditemukan adanya

    hematoma maupun edema pada lateral elbow. Namun pada pasien tennis elbow yang sudah kronik

    dapat ditemukan atrofi otot-otot ekstensor. Meskipun tidak mungkin menegakan diagnosis tennis elbowhanya dengan inspeksi, kita tidak boleh mengabaikan pemeriksaan ini sebab jika kita menemukan

    adanya eritema, pembengkakan atau pun lesi lain pada elbow, maka hal tersebut justru akan

    menyingkirkan diagnosis tennis elbow.

    Palpasi

    Dari palpasi, ada beberapa jenis pemeriksaan provokatif yang dapat dilakukan anatara lain:

    1. Penekanan pada lateral elbowNyeri maksimal dapat timbul ketika dilakukan penekanan pada daerah sekitar 1-2 cm dari distal

    origo ECRB di epikondilus lateral. Apabila tanda ini tidak ditemukan, maka kita dapatmenyingkirkan diagnosis tennis elbow. 2 3 6 9 15 8

    2. Tes MaudsleyPasien diminta untuk melakukan ekstensi jari ketiga (jari tengah) tangan lalu pemeriksa

    menahan ekstensi tersebut sambil mempalpasi epikondilus lateral. Hal itu akan menimbulkan

    ketegangan pada otot ekstensor digitorum dan tendon. Hasil positif terjadi apabila pasien

    merasakan nyeri pada epikondilus lateral. Bila positif berarti pasien menderita tennis elbow. 16

    3. Tes MillPemeriksa meminta pasien agar memfleksikan elbow dan pergelangan tangan, sambil

    memperhatikan tiap nyeri yang timbul pada epikondilus lateral. Hasil positif bila pasien

    merasakan nyeri pada epikondilus lateral.16

    4. Tes CozenPemeriksaan menstabilisasi elbow dengan cara meletakkan ibu jari pada epikondilus lateral. Lalu

    pasien diminta untuk mengepalkan tangan sambil mempronasikan lengan bawah secara radial

    lalu pasien mengekstensikan pergelangan tangan sambil melawan tahanan yang diberikan oleh

    pemeriksa. Atau pemeriksa dapat memfleksikan dan mengekstensikan lengan bawah pasien

  • 7/29/2019 Tenis Elbow

    3/5

    secara pasif. Semua tindakan itu akan menimbulkan nyeri apabila pasien menderita tennis

    elbow. 16 17

    5. Tes Mengangkat Kursi (Chair Test)Pasien diminta untuk mengangkat sebuah kursi dengan bahu di-adduksi , kemudian elbow

    diekstensi, dan pergelangan tangan dipronasi. Tindakan sperti itu akan mempresipitasi nyeri jika

    pasien merasakan nyeri pada epikondilus lateral, berarti chair test positif dan itu salah satu

    indikasi yang menunjukan bahwa pasien mengalami tennis elbow.8

    Selsin tes-tes di atas, kita juga harus melakukan pemeriksaan ROM pada bahu, siku, dan

    pergelangan tangan. Pemeriksaan ROM (range of movements) dan uji krepitus sendi

    radiohumeral dilakukan untuk mengeksklusi bursitis, osteokondritis, atau PIN entrapment. 2 8

    Jika ditemukan penurunan ROM, maka kita dapat mempertimbangkan untuk melakukan

    pemeriksaan radiologis untuk mengevaluasi sendi yang bermasalah.

    Pemeriksaan penunjang

    Pemeriksaan radiologis biasanya dijadikan alat diagnostik cadangan untuk kasus-kasus yang telah

    refrakter terhadap terapi non-bedah, untuk mengeksklusi abnormalitas lain, dan untuk memeriksa

    luasnya kerusakan tendon. Secara umum, pemeriksaan radiologis yang dapat dilakukan adalah X-ray, CT-

    scan, MRI, dan USG.

    1. X-RayPemeriksaan X-ray biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mengeksklusi abnormalitas lain.

    Gambaran yang dapat ditemukan dari X-ray pada tennis elbow adalah deposisi kalsium

    (kalsifikasi) pada daerah yang berdekatan dengan epikondilus lateral. 6

    2. USGSensitivitas USG untuk mendiagnosis tennis elbow adalah 72-88%, sedangkan spesitifitasnya

    adalah 36-62.5%, namun ada juga penelitian yang melaporkan bahwa spesitifitasnya mencapai

    67-100%, terutama untuk pasien-pasien yang simptomatik. Dari pemeriksaan USG, diagnosis

    tennis elbow dapat ditegakkan apabila pada tendon extensor communis ditemukan salah satu

    gambaran berikut ini :

    a. Robekan linear intrasubstansi.b. Kalsifikasi intratendinosus .c. Ireguleritas tulang yang berdekatan.d. Fokal hipoekoik regional.e. Enthsophytes pada insersi tendon.f. Cairan peritendinosus . 18

    3. MRIPosisi pasien dan pemilihan sekuensi yang tepat merupakan hal yang essensial untuk

    menegakkan diagnosis tennis elbow dengan menggunakan MRI. Apabila digunakan dengan

    tepat, maka MRI memiliki sensitivitas sekitar 90-100% dalam mediagnosis tennis elbow. Pasien

  • 7/29/2019 Tenis Elbow

    4/5

    yang akan menjalani pemeriksaan MRI sebaiknya berbaring dengan tangan terabduksi, elbow

    diekstensi, dan pergelangan tangan disupinasi.6 19

    Abnormalitas tendon dan ligamen sebaiknya diperiksa dengan menggunakan densitas

    proton-weighted dan T2-weighted fast SE image (dengan atau tanpaz saturasi lemak). Dengan

    pemeriksaan MRI, kita dapat melihat penebalan serta robekan fokal pada tendon. 6

    4. ElektromiografiElektromiografi dapat membantu kita dalam membedakan sindrom radial tunnel dengan

    epikondilitis lateral. Pada sindrom radial tunnel, terjadi penurunan impuls elektromiografi.

    Diagnosis banding

    1. Sindrom radial tunnelPenyakit ini ditandai oleh adanya nyeri dan kelemahan pada sisi lateral siku setelah pasien

    melakukan aktivitas berupa ekstensi siku atau rotasi lengan bawah secara berlebihan. Gejalanya

    sangat mirip dengan epikondlitis lateral, hanya saja area nyeri pada sindrom radial tunnel adalah

    sekitar empat jari arah distal epikondilus lateral. Untuk benar-benar menyingkirkan diagnosis,

    kita dapat melakukan pemeriksaan elektromiografi. 3 20

    2. Bursitis olekranonPada bursitis olekranon, biasanya gejala diawali oleh adanya riwayat trauma, perdarahan sepsis

    atau riwayat rematik. Pada pemeriksaan fisik, kita dapat menemukan adanya efusi sendi siku

    dan eritema pada kulit siku, pada epikondilitis lateral kita tidak akan menemukan adanya tanda-

    tanda eritema. Pada bursitis olekranon, nyeri dapat timbul ketika dilakukan penekanan pada

    olekranon sedangkan pada epikondilitis lateral, nyeri timbul saat dilakukan penekanan pada

    epikondilitis lateral. 3 6 20

    3.

    Epikondilitis medial (golfer elbow)Pasien epikondilitis medial biasanya memiliki riwayat aktivitas sering melakukan gerakan fleksi

    seperti bermain golf. Nyeri siku yang timbul pada epikondilitis medial dipresipitasi oleh gerakan

    fleksi dan supinasi, berbeda dengan tennis elbow yang justru dipicu oleh gerakan ekstensi dan

    pronasi. 20

    4. Penyakit-penyakit intra-artikuler seperti arthritis dan osteokondritis dissecan pada capitelum.Penyakitpenyakit artikuler biasanya ditandai oleh gejala kontraktur fleksi (pasien sulit

    melakukan ekstensi baik secara aktif maupun pasif) dan nyeri sering kali timbul di akhir gerakan

    ekstensi. Berbeda dengan epikondilitis lateral, dimana tidak ada keterbatasan gerakan fleksi. 3 6

    20

    Diagnosis

    Diagnosis ditegakan sesuai dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan

    penunjang yang mendukung yang ada pada pasien. Tes mill yang positif dapat digunakan untuk

    sebagai salah satu dasar diagnosis tennis elbow.

  • 7/29/2019 Tenis Elbow

    5/5

    Dapus sementara

    2 flatt AE. 2008. Tennis elbow .proc bayl univ med cent pp 21 (4)

    3

    6

    8

    9

    10

    12

    13

    15

    16

    17

    18

    19

    20