temperature

47

Upload: doria

Post on 21-Jan-2016

103 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

TEMPERATURE. Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 - 37,5°C Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 - 40°C Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°. ANATOMI FISIOLOGI PENGATURAN SUHU TUBUH. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: TEMPERATURE
Page 2: TEMPERATURE
Page 3: TEMPERATURE

Hipotermi, bila suhu tubuh kurang Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C dari 36°C

Normal, bila suhu tubuh berkisar Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 - 37,5°C antara 36 - 37,5°C

Febris / pireksia, bila suhu tubuh Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 - 40°C antara 37,5 - 40°C

Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°40°

Page 4: TEMPERATURE

ANATOMI FISIOLOGI ANATOMI FISIOLOGI PENGATURAN SUHU PENGATURAN SUHU

TUBUHTUBUH

Suhu tubuh diatur oleh sistem saraf Suhu tubuh diatur oleh sistem saraf dan sistem endokrindan sistem endokrin

1.1. Sistem SarafSistem Saraf

Pusat pengatur suhu tubuh Pusat pengatur suhu tubuh hipotalamushipotalamus→→ preoptik preoptik hipotalamus anterior.hipotalamus anterior.

Pemanasan Pemanasan →→ vasodilatasi vasodilatasi

Dingin Dingin →→ vasokonstriksivasokonstriksi

Page 5: TEMPERATURE

2. Sistem Endokrin2. Sistem Endokrina. Medula adrenal : Dingin a. Medula adrenal : Dingin mengakibatkan sekresi yg mengakibatkan sekresi yg menstimulasi metabolisme shg menstimulasi metabolisme shg meningkatkan pembentukan panas.meningkatkan pembentukan panas.

b. Kelenjar tiroid : Dingin b. Kelenjar tiroid : Dingin meningkatkan skresi tiroksin yg meningkatkan skresi tiroksin yg mengakibatkan peningkatan mengakibatkan peningkatan metabolisme dan pembentukan panasmetabolisme dan pembentukan panas

Page 6: TEMPERATURE

Sistem EndokrinSistem Endokrin

Hormone kelamin pria dapat Hormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-15% kecepatan basal kira-kira 10-15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan, produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi suhu lebih bervariasi dari pada fluktuasi suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran hormon laki-laki karena pengeluaran hormon progesterone pada masa ovulasi progesterone pada masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 – meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 – 0,6°C di atas suhu basal0,6°C di atas suhu basal

Page 7: TEMPERATURE

Sistem EndokrinSistem Endokrin

Hormon pertumbuhan ( Hormon pertumbuhan ( growth growth hormone hormone ) dapat menyebabkan ) dapat menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme peningkatan kecepatan metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat.panas tubuh juga meningkat.

Page 8: TEMPERATURE

FISIOLOGI REGULASI SUHUFISIOLOGI REGULASI SUHU

Suhu tubuh adalah keadaan Suhu tubuh adalah keadaan seimbang antara produksi panas seimbang antara produksi panas tubuh dan kehilangan panas dari tubuh dan kehilangan panas dari

tubuh. diukur dengan derajat.tubuh. diukur dengan derajat.

Page 9: TEMPERATURE
Page 10: TEMPERATURE

Terdapat 2 jenis panas/ suhu tubuh Terdapat 2 jenis panas/ suhu tubuh yaitu :yaitu :

1.1. Suhu inti ( suhu dari organ/jaringan Suhu inti ( suhu dari organ/jaringan tubuh bag dalam:otak,dada,perut tubuh bag dalam:otak,dada,perut dll) Suhu relatif konstan 37C/98,6F)dll) Suhu relatif konstan 37C/98,6F)

2. Suhu permukaan ( suhu kulit,jar.sub 2. Suhu permukaan ( suhu kulit,jar.sub kutan dan lemak ).Variasi suhu kutan dan lemak ).Variasi suhu antara 20C (68F)-40C(104F)antara 20C (68F)-40C(104F)

Page 11: TEMPERATURE

PRODUKSI PANAS/PRODUKSI PANAS/HEAT PRODUCTIONHEAT PRODUCTION

5 Faktor penting produksi panas5 Faktor penting produksi panas

a. BMR ( Basal Metabolisme Rate )a. BMR ( Basal Metabolisme Rate )

b. Aktifitas ototb. Aktifitas otot

c. Pengeluaran tiroxinc. Pengeluaran tiroxin

d. Stimulasi simpatis,epinephrin dan d. Stimulasi simpatis,epinephrin dan norepineptinnorepineptin

e. Demame. Demam

Page 12: TEMPERATURE

KEHILANGAN PANAS/KEHILANGAN PANAS/Heat lossHeat loss

4 Mekanisme kehilangan panas:4 Mekanisme kehilangan panas:

a. Konduksi : Perpindahan lgsung a. Konduksi : Perpindahan lgsung dari dari badan ke obyek tanpa badan ke obyek tanpa gerakan : gerakan : KompresKompres

b. Konveksi : Melalui sirkulasi :Kipas b. Konveksi : Melalui sirkulasi :Kipas anginangin

Page 13: TEMPERATURE

c.Radiasi : Diantara kulit c.Radiasi : Diantara kulit danlingkungandanlingkungan

d. Evaporasi : Penguapan ( Insensibel d. Evaporasi : Penguapan ( Insensibel water loss mis, pernafasan,kulit,)water loss mis, pernafasan,kulit,)

Page 14: TEMPERATURE

FAKTOR YG MEMPENGARUHIFAKTOR YG MEMPENGARUHISUHU TUBUHSUHU TUBUH

1.1. Umur. Bayi sangat rawan thd Umur. Bayi sangat rawan thd perubahan suhu lingkungan yg perubahan suhu lingkungan yg ektrem, anak – anak lebih labil ektrem, anak – anak lebih labil dibanding selama pubertas dan dibanding selama pubertas dan dewasa, sebagian orang umur lebih dewasa, sebagian orang umur lebih dari 75 th beresiko utk hypotermidari 75 th beresiko utk hypotermi

2.2. Variasi diurnal ( siklus Variasi diurnal ( siklus cirkardian )Suhu tubuh bervariasi cirkardian )Suhu tubuh bervariasi dlm seharidlm sehari

Page 15: TEMPERATURE

3. Ecercise/Latihan: Kerja/latihan keras dapat 3. Ecercise/Latihan: Kerja/latihan keras dapat meningkatkan suhu tubuh sampai 38,3C-meningkatkan suhu tubuh sampai 38,3C-40C40C

4. Hormon: Sekresi progesteron pada saat 4. Hormon: Sekresi progesteron pada saat ovulasi meningkatkan suhu tubuh 0,3-0,6C ovulasi meningkatkan suhu tubuh 0,3-0,6C pada suhu basalpada suhu basal

5. Stres : Stimulasi sistem saraf simpatis 5. Stres : Stimulasi sistem saraf simpatis dapat meningkatkan produksi epineprin dan dapat meningkatkan produksi epineprin dan norepineprin yg akan meningkatkan norepineprin yg akan meningkatkan aktifitas metabolik dan produksi panasaktifitas metabolik dan produksi panas

6. Lingkungan : Suhu lingkungan yg ektrem 6. Lingkungan : Suhu lingkungan yg ektrem dpt mempengaruhi sistem regulasi suhu dpt mempengaruhi sistem regulasi suhu individuindividu

Page 16: TEMPERATURE

FAKTOR LAINFAKTOR LAIN

Kerusakan organ seperti trauma atau Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat keganasan pada hipotalamus, dapat menyebabkan mekanisme regulasi suhu menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang dikeluarkan pada saai terjadi pirogen yang dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar tubuh. Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme pengaturan suhu menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu.tubuh terganggu.

Page 17: TEMPERATURE

FAKTOR LAINFAKTOR LAIN Demam ( peradangan )Demam ( peradangan ) Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan

peningkatan metabolisme sebesar 120% untuk tiap peningkatan metabolisme sebesar 120% untuk tiap peningkatan suhu 10°C.peningkatan suhu 10°C.

Status giziStatus gizi Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan

metabolisme 20 – 30%. Hal ini terjadi karena di dalam sel metabolisme 20 – 30%. Hal ini terjadi karena di dalam sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme. Dengan demikian, orang yang mengadakan metabolisme. Dengan demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami penurunan suhu mengalami mal nutrisi mudah mengalami penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami hipotermia lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup baik, dalam karena lemak merupakan isolator yang cukup baik, dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan jaringan yang kecepatan jaringan yang

Page 18: TEMPERATURE

Tentang Anak Mengapa Fokus Tentang Anak Mengapa Fokus Pembahasan Kita ?Pembahasan Kita ?

Karena peningkatan suhu tubuh pada anak Karena peningkatan suhu tubuh pada anak sangat berpengaruh terhadap fisiologis sangat berpengaruh terhadap fisiologis organ tubuhnya, karena luas permukaan organ tubuhnya, karena luas permukaan tubuh relatif kecil dibandingkan pada tubuh relatif kecil dibandingkan pada orang dewasa, menyebabkan orang dewasa, menyebabkan ketidakseimbangan organ tubuhnya. ketidakseimbangan organ tubuhnya. Peningkatan suhu tubuh yang terlalu tinggi Peningkatan suhu tubuh yang terlalu tinggi dapat menyebabkan dehidrasi, letargi, dapat menyebabkan dehidrasi, letargi, penurunan nafsu makan sehingga asupan penurunan nafsu makan sehingga asupan gizi berkurang termasuk kejang yang gizi berkurang termasuk kejang yang mengancam kelangsungan hidupnya, lebih mengancam kelangsungan hidupnya, lebih lanjut dapat mengakibatkan terganggunya lanjut dapat mengakibatkan terganggunya proses tumbuh kembang anakproses tumbuh kembang anak

Page 19: TEMPERATURE

Ketidakseimbangan Ketidakseimbangan pengaturan suhupengaturan suhu

PENINGKATAN SUHUPENINGKATAN SUHU PENURUNAN SUHUPENURUNAN SUHU

Page 20: TEMPERATURE

PENINGKATAN SUHUPENINGKATAN SUHU

Suhu tubuh diatas rentang Suhu tubuh diatas rentang normal disebut normal disebut

Pyrexia,Hypertermia,ataPyrexia,Hypertermia,atau fever.u fever.

Page 21: TEMPERATURE

PERUBAHAN PD SUHU PERUBAHAN PD SUHU TUBUHTUBUH

Demam tinggi spt 41C disbt Demam tinggi spt 41C disbt HyperpyrexiaHyperpyrexia

Seseorang dalam keadaan demam dst Seseorang dalam keadaan demam dst febrisfebris

Page 22: TEMPERATURE

ANTIGENANTIGEN

ANTIBODI ANTIBODI

ZAT INTERKULIN 1/PIROGEN ENDOGEN/PIROGEN ZAT INTERKULIN 1/PIROGEN ENDOGEN/PIROGEN LEUKOSITLEUKOSIT

SIRKULASISIRKULASI

HIPOTALAMUSHIPOTALAMUS

PROSTAGLANDINE E2PROSTAGLANDINE E2

PANASPANAS

Page 23: TEMPERATURE

Type demamType demam

intermittentintermittent

RemittentRemittent

relapsing,relapsing,

dan constantdan constant

Page 24: TEMPERATURE

Demam Intermittent : Suhu tubuh Demam Intermittent : Suhu tubuh menunjukan interval yang teratur menunjukan interval yang teratur antara periode demam dan periode antara periode demam dan periode suhu normal/subnormal (Demam suhu normal/subnormal (Demam selang – seling )selang – seling )

Demam Remittent : Suhu Demam Remittent : Suhu berfluktuasi lebih dari 2C terjadi lebih berfluktuasi lebih dari 2C terjadi lebih dari 24 jam tetapi diatas normaldari 24 jam tetapi diatas normal

Page 25: TEMPERATURE

Demam relapsing :Periode demam Demam relapsing :Periode demam pendek beberapa hari diselingi suhu pendek beberapa hari diselingi suhu normal 1 / 2 harinormal 1 / 2 hari

Demam Constant : Temperatur tubuh Demam Constant : Temperatur tubuh berfluktuasi minimal tetapi selalu berfluktuasi minimal tetapi selalu diatas normaldiatas normal

Page 26: TEMPERATURE

Perubahan yg cepat ini disebut Perubahan yg cepat ini disebut krisiskrisis atau vasodilatasi/defervesente atau vasodilatasi/defervesente stages of pyresix conditionstages of pyresix condition

Kembalinya suhu tubuh secara pelan Kembalinya suhu tubuh secara pelan ke normal disebut ke normal disebut lysislysis..

Page 27: TEMPERATURE

TANDA – TANDA DEMAMTANDA – TANDA DEMAM Onset ( Stadium Mengigil ):Onset ( Stadium Mengigil ):1.1. Peningkatan denyut jantungPeningkatan denyut jantung2.2. Nafas cepat dan dalamNafas cepat dan dalam3.3. Mengigil selama peningkatan aktifitas Mengigil selama peningkatan aktifitas

kontraksi otot dan mengkerutnya pori-kontraksi otot dan mengkerutnya pori-poripori

4.4. Mengeluh kedinginanMengeluh kedinginan5.5. Kuku jari sianosisKuku jari sianosis6.6. Tampak bercak – bercak pd kulit selama Tampak bercak – bercak pd kulit selama

kontriksi dari musculus pilo-erektuskontriksi dari musculus pilo-erektus7.7. BerkeringatBerkeringat8.8. Temp meningkatTemp meningkat

Page 28: TEMPERATURE

Course / dampakCourse / dampak1.1. KedinginanKedinginan2.2. Kulit panasKulit panas3.3. Merasa panas dinginMerasa panas dingin4.4. Peningkatan pernafasanPeningkatan pernafasan5.5. Kehausan terusKehausan terus6.6. DehidrasiDehidrasi7.7. KelelahanKelelahan8.8. DeliriumDelirium9.9. Kejang selama iritasi dari sel sarafKejang selama iritasi dari sel saraf10.10. Mukosa bibir keringMukosa bibir kering11.11. Kehilangan nafsu makanKehilangan nafsu makan12.12. LemahLemah13.13. Katabolisme proteinKatabolisme protein

Page 29: TEMPERATURE

Defervesense ( Fever abatemen )Defervesense ( Fever abatemen )

1.1. Kulit kelihatan mengkerut dan Kulit kelihatan mengkerut dan terasa panasterasa panas

2.2. BerkeringatBerkeringat

3.3. Tambah mengigilTambah mengigil

4.4. DehidrasiDehidrasi

Page 30: TEMPERATURE

INTERVENSI KEP.PAS.DEMAMINTERVENSI KEP.PAS.DEMAM1.1. Monitor tanda- tanda vitalMonitor tanda- tanda vital2.2. Kaji warna kulit dan suhuKaji warna kulit dan suhu3.3. Monitor jumlah leukosit,hematokrit,dan Monitor jumlah leukosit,hematokrit,dan

lihat data lablihat data lab4.4. Buka selimut bila pasien panas, tetapi Buka selimut bila pasien panas, tetapi

sediakan ekstra selimut bila kedinginansediakan ekstra selimut bila kedinginan5.5. Sediakan makanan yg adekuat dan Sediakan makanan yg adekuat dan

cairan( 2500-3000ml/hari )utk mencapai cairan( 2500-3000ml/hari )utk mencapai peningkatan metabolik dan pencegahan peningkatan metabolik dan pencegahan dehidrasi bila tidak ada kontra indikasi, dehidrasi bila tidak ada kontra indikasi, bila pasien berkeringat terus dpt bila pasien berkeringat terus dpt menyebabkan dehidrasimenyebabkan dehidrasi

Page 31: TEMPERATURE

6. Ukur intake dan out put6. Ukur intake dan out put7. Pasang cairan intravena mentenen7. Pasang cairan intravena mentenen8. Kurangi aktifitas fisik utk membatasi produksi 8. Kurangi aktifitas fisik utk membatasi produksi

panas khususnya selama panaspanas khususnya selama panas9. Berikan antipiretika sesuai order9. Berikan antipiretika sesuai order10. Sediakan oral hygiene utk menjaga mukosa 10. Sediakan oral hygiene utk menjaga mukosa

bibir tetap lembab. Panas dapat menyebabkan bibir tetap lembab. Panas dapat menyebabkan bibir kering dan pecah akibat kekurangan bibir kering dan pecah akibat kekurangan cairancairan

11.Sediakan dan beri kompres basah untuk 11.Sediakan dan beri kompres basah untuk membantu menurunkan panas melalui proses membantu menurunkan panas melalui proses konduksi. konduksi.

12. Sediakan baju yang kering dan sprai untuk 12. Sediakan baju yang kering dan sprai untuk meningkatkan kehilangan panas secara meningkatkan kehilangan panas secara konduksikonduksi

Page 32: TEMPERATURE

HYPOTHERMIAHYPOTHERMIA

Hypotermia adalah temperatur inti Hypotermia adalah temperatur inti tubuh dibawah limit dari normal tubuh dibawah limit dari normal ( Kozier,1995 )( Kozier,1995 )

Suatu keadaan dimana individu Suatu keadaan dimana individu mengalami atau beresiko untuk mengalami atau beresiko untuk mengalami penurunan suhu tubuh mengalami penurunan suhu tubuh dibawah 35,5 ( 96F )perektal disebabkan dibawah 35,5 ( 96F )perektal disebabkan oleh peningkatan faktor – faktor ekternaloleh peningkatan faktor – faktor ekternal

( Carpenito, 2000 )( Carpenito, 2000 )

Page 33: TEMPERATURE

3 Mekanisme terjadinya hypotermia3 Mekanisme terjadinya hypotermia

1.1. Kehilangan panas berlebihanKehilangan panas berlebihan

2.2. Produksi panas tidak adekuat untuk Produksi panas tidak adekuat untuk mengatasi kehilangan panasmengatasi kehilangan panas

3.3. Gangguan termoregulasi Gangguan termoregulasi hypotalamushypotalamus

Page 34: TEMPERATURE

TANDA KLINIS HYPOTERMIATANDA KLINIS HYPOTERMIA Temperatur tubuh menurunTemperatur tubuh menurun Merasa dingin/mengigilMerasa dingin/mengigil Kulit pucat,dinginKulit pucat,dingin HypotensiHypotensi Out put urine berkurangOut put urine berkurang Koordinasi otot berkurangKoordinasi otot berkurang DisorientasiDisorientasi Penurunan kesadaran - ComaPenurunan kesadaran - Coma

Page 35: TEMPERATURE

FAKTOR RESIKO FAKTOR RESIKO HYPOTERMIAHYPOTERMIA

Terpajan lingkungan dingin yang lamaTerpajan lingkungan dingin yang lama Kemiskinan/tidak ada tempat berlindungKemiskinan/tidak ada tempat berlindung Usia yang ekstrem (Bayi baru lahir/lansia)Usia yang ekstrem (Bayi baru lahir/lansia) Penyakit neurovaskuler/Vaskuler periferPenyakit neurovaskuler/Vaskuler perifer Malnutrisi/KahexiaMalnutrisi/Kahexia PerioperasiPerioperasi

Page 36: TEMPERATURE

Intervensi Intervensi - Kaji adanya faktor resikoKaji adanya faktor resiko- Pantau suhu tubuh dan lingkunganPantau suhu tubuh dan lingkungan- Anjurkan membatasi bepergian jika Anjurkan membatasi bepergian jika

suhu sangat dinginsuhu sangat dingin- Beri/Anjurkan menggunakan kaos kaki Beri/Anjurkan menggunakan kaos kaki

hangat, sweater, sarung tangan, topihangat, sweater, sarung tangan, topi- Jelaskan pada anggota keluarga Jelaskan pada anggota keluarga

bahwa bayi baru lahir dan orang bahwa bayi baru lahir dan orang tualebih mudah terjadi penguapantualebih mudah terjadi penguapan

Page 37: TEMPERATURE

- Kaji sirkulasi yang adekuat di exterimitas / Kaji sirkulasi yang adekuat di exterimitas / nadi perifer nadi perifer

Untuk anak – anak dan lansia selama intra Untuk anak – anak dan lansia selama intra operasi/Bila tdk terjadi perdarahanoperasi/Bila tdk terjadi perdarahan

-Tingkatkan suhu kamar operasi sebelum -Tingkatkan suhu kamar operasi sebelum operasioperasi

- Tutup dengan selimut hangat waktu tiba Tutup dengan selimut hangat waktu tiba diruang operasidiruang operasi

- Pertahankan kepala tetap tertutupPertahankan kepala tetap tertutup- Ajarkan tanda – tanda dini hypotermiAjarkan tanda – tanda dini hypotermi- Jelaskan kebutuhan minum 8 – 10 gelas Jelaskan kebutuhan minum 8 – 10 gelas

setiap hari,makan roti porsi kecil dan setiap hari,makan roti porsi kecil dan minum hangatminum hangat

- Jelaskan untuk tidak minum alkohol selama Jelaskan untuk tidak minum alkohol selama udara sangat dinginudara sangat dingin

Page 38: TEMPERATURE

MEMBERI KOMPRES DINGIN MEMBERI KOMPRES DINGIN (KIRBAT ES)(KIRBAT ES)

Pengertian : Memberi kompres dingin Pengertian : Memberi kompres dingin kepada pasien yg memerlukan kepada pasien yg memerlukan dengan menggunakan kirbat es yg dengan menggunakan kirbat es yg diisi potongan esdiisi potongan es

Tujuan :Tujuan :- Menurunkan suhu tubuhMenurunkan suhu tubuh- Mengurangi rasa sakitMengurangi rasa sakit- Mengurangi perdarahanMengurangi perdarahan

Page 39: TEMPERATURE

MEMBERI KOMPRES DINGIN MEMBERI KOMPRES DINGIN (KIRBAT ES)(KIRBAT ES)

Page 40: TEMPERATURE

MEMBERI KOMPRES DINGIN MEMBERI KOMPRES DINGIN (KIRBAT ES)(KIRBAT ES)

Page 41: TEMPERATURE

Persiapan Alat :Persiapan Alat :- Kirbat es leherKirbat es leher- Sarung sesuai bentuk kalau adaSarung sesuai bentuk kalau ada- Es dalam tempatnyaEs dalam tempatnya- Air dalam waskom + garamAir dalam waskom + garam- PerlakPerlakProsedur kerja :Prosedur kerja :- Persiapan alatPersiapan alat- Persiapan lingkunganPersiapan lingkungan- Persiapan pasienPersiapan pasien

Page 42: TEMPERATURE

Pelaksanaan :Pelaksanaan :

1.1. KomunikasiKomunikasi

2.2. Cusi tanganCusi tangan

3.3. Persiapan kirbat es Persiapan kirbat es

* Siapkan potongan es isi garam satu * Siapkan potongan es isi garam satu sendok kemudian masukkan kedalam sendok kemudian masukkan kedalam baskom berisi airbaskom berisi air

* Masukkan potongan es 2/3 bagian* Masukkan potongan es 2/3 bagian

* Keluarkan udara dan cek kebocorannya* Keluarkan udara dan cek kebocorannya

* Kemudian pakaikan sarung* Kemudian pakaikan sarung

4. Persiapan pasien dan lingkungan4. Persiapan pasien dan lingkungan

5. Pasang kirbat es pada leher5. Pasang kirbat es pada leher

Page 43: TEMPERATURE

Catatan :Catatan :- Kirbat es tidak boleh menekan ( kontak Kirbat es tidak boleh menekan ( kontak

langsung dg tubuh pasien )langsung dg tubuh pasien )- Observasi suhu ( es mencair/tidak )Observasi suhu ( es mencair/tidak )- Memasang kirbat es jangan terbalikMemasang kirbat es jangan terbalik- Bila pas.tampak kedinginan(Cyanosis) Bila pas.tampak kedinginan(Cyanosis)

tindakan dihentikantindakan dihentikan- Perhatikan keadaan kulit adakah iritasiPerhatikan keadaan kulit adakah iritasi- Bila tidak ada kirbat es diganti dengan Bila tidak ada kirbat es diganti dengan

kantong plastik kantong plastik

Page 44: TEMPERATURE

MEMBERI KOMPRES HANGATMEMBERI KOMPRES HANGAT

Pengertian : Memberi rasa hangat Pengertian : Memberi rasa hangat pada tubuh dgn menggunakan air pada tubuh dgn menggunakan air hangat pd bag.tubuh yg memerlukan hangat pd bag.tubuh yg memerlukan

Tujuan : Tujuan : - Pengaturan keseimbangan suhu Pengaturan keseimbangan suhu

tubuhtubuh- Memperlancar sirkulasi darahMemperlancar sirkulasi darah- Mengurangi rasa sakitMengurangi rasa sakit- Memberi rasa nyamanMemberi rasa nyaman

Page 45: TEMPERATURE

Persiapan alatPersiapan alat- Lap kecil 3 buahLap kecil 3 buah- Mangkok berisi cairan hangatMangkok berisi cairan hangat- HandukHanduk

Prosedur kerja :Prosedur kerja :- Persiapan alatPersiapan alat- Persiapan lingkunganPersiapan lingkungan- Persiapan pasienPersiapan pasien

Page 46: TEMPERATURE

PelaksanaanPelaksanaan

1.1. KomunikasiKomunikasi

2.2. Cuci tanganCuci tangan

3.3. Dekatkan alatDekatkan alat

4.4. Buka pakaian pasien bila perluBuka pakaian pasien bila perlu

5.5. Basahi lap kemudian letakkan pada Basahi lap kemudian letakkan pada dahi, ketiak dan lipatan lainnyadahi, ketiak dan lipatan lainnya

6.6. Lakukan secara berulang – ulangLakukan secara berulang – ulang

7.7. Bereskan alat – alat lalu cuci tanganBereskan alat – alat lalu cuci tangan

Page 47: TEMPERATURE

From meFrom me