temperatur air laut

Upload: unsila-tammiya-artawan

Post on 07-Mar-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Temperatur air laut

TRANSCRIPT

A. Temperatur Air Laut Air memiliki kapasitas panas tinggi. Hal ini berarti air akan menjadi panas atau menjadi dingin secara perlaan, dan air dapat menyimpan energy panas dalam jumlah besar. Sumber panas air lautyang utama adalah dari penyinaran sinar matahari radiasi sinar matahari yang diserap atmosfer itu selanjutnya sampai ke permukaan bumi dan dikenal sebagai insolation. Insolasi yang sampai ke permukaan laut sebagian dipantulkan dan sebagian yang lain diserap oleh molekul-molekul air. Energi panas matahari yang diserap oleh molekul-molekul air itulah yang dapat menyebabkan air menguap. Insolasi tidak konstan, tetapi berubah dengan waktu dan posisi lintang di bumi. Temperature air laut di permukaan laut ditentukan oleh sudut datang sinar matahari memasuki atmosfer bumi dan banyaknya sinar matahari. Di daerah ekuator, air laut lebih banyak menerima energy matahari daripada di daerah kutub, karena di ekuator mendapat sinar matahari sepanjang tahun sedang di daerah kutub hanya pada musim-musim tertentu dan sinar matahari data denga sdut miring. Secara lateral, karena pengaruh posisi lintang maka temperature air laut permukaan di daerah ekuator tinggi dan makin kea rah lintang tinggi temperature akin rendah. Secara vertical, temperature air laut makin rendah seiring dengan bertambahnya kedalaman. Pada kedalaman 200 sampai 1000 meter dijumpai termoklin, yaitu zona dimana temperature turun drastisseiring dengan bertambahnya kedalaman. B. Salinitas Air Laut

Salinitas air laut menggambarkan banyaknya kandungan garam di dalam air laut. Salinitas air laut sangat ditentukan oleh evaporasi dan presipitasi. Salinitas akan naik apabila evaporasi naik dan presipitasi turun. Faktor-faktor lain yang dapat juga mempengaruhi salinitas air laut adalah pembekuas es, masuknya air sungai ke laut dan pencairan es. Pola distribusi lateral salinitas air laut berzonasi, tetapi denganpola yang tidak sejelas zonasi temperature. Salinitas maksimumterdapat di daerah subtropics kira-kira pada 25 derajat lintang utara dan lintang selatan. Seperti halnya temperature, secara vertical salinitas air laut juga dapat dibagi menjadi tiga zona, yaitu : lapisan permukaan, zona haloklin, dan zona dalam.

C. Densitas Air Laut

Densitas air dipengaruhi oleh temperatur. Bila temperature air diturunkan maka air akan berkontraksi secara perlahan. Bila pendinginan berlanjut, maka densitas air akan bertambah karena molekul-molekul ir makin rapat. Densitas maksimum air tawar mencapai pada temperature 4 derajat celcius. Air tawar membeku pada 0 derajat celcius. Setelah densitas maksimum air tawa tercapai, bila terus didinginkan maka massa air akan membesar volumenya dan terus mengembang sampai membentuk Kristal es pada temperature 0 derajat celcius. Pada kondisi ini, air yang densitasnya lebih besar bergerak turun, sedang es yang lebih ringan mengapung ke permukaan air. Bila air tawar ditambah garam, maka garam akan terlarut. Ion-ion garam berikatan dengan ion-ion air, sehingga molekul air yang bebas berkurang. Keadaan tersebut menyebabkan densitas air meningkat. Makin banyak garam dimasukkan, atau makin tinggi salinitas, makin tinggi pula densitasnya. Air laut memiliki densitas rata-rata 35 derajat/oo (per mil), titik bekunya sekitar-2 derajat celcius dan densitas maksimumnya tercapai pada temperature -3,75 derajat/oo. Jadi berbeda dengan air tawar, bila air laut didinginkan, maka titik bekunya akan lebih dahulu tercapai daripada titik densitas maksimumnya.Densitas air laut, selain dipengaruhi olehtemperatir dan salinitas juga dipengaruhi oleh tekanan. Secara umum, densitas meningkt dengan bertambahnya salinitas, bertambahnya tekanan, dan turunnya temperature. Di lapisan permukaan laut, perubahan densitas air laut terjadi karena proses evaporai atau pemanasan.

D. Perkembangan Benua

Dalam geologi, lempengan tektonik ini bergerak secara perlahan-lahan melintasi dasar lautan dengan kecepatan rata-rata beberapa centimeter setiap tahunnya. Setiap lempengan akan bergerak pada sudut siku-siku kea rah yang menjuhi oceanic ridge dan karena itu mereka bergerak ke arah batas benua, maka terjadilah proses subdaksi yang kemudian akan membentuk dan enambah lempengan baru pada system ridge. Cairan batu-batuan basal dari bagian dalam bumi didorong ke atas melalui retakan-retakan dan kemudian menjadi keras membentuk kerak lautan yang baru. Begitu kerak lautan yang baru terbentuk, mereka ini lalu mendorong dan memisahkan sisa lempengan tektonik dan melintasi lantai lautan. Gerakan sisa lempengan ini sulit untuk diukur secara langsung oleh karena jarak yang terjadi sangat kecil dan memerlukan waktu yang lama. Diramalkan bahwa mid oceanic ridge secara perlahan-lahan didesak keluar akan membentuk serentetan pita-pita yang sejajar, sedang batu-batu medan magnet dipolarisasikan dalam arah yang berbeda-beda. Setiap pita akan menunjukkan waktu ketika medan gaya sedang pada suatu arah tertentu. Pita-pita batuan ini letaknya sejajar dengan ridge itu sendiri yang polarisasi magnitnya berubah dari satu pita ke pita yang lain. Meskipun kerak lautan baru selalu dibentuk secara terus-menerus di system mid oceanic ridge, ukuran lempeng tktonik tidak akan bertambah besar. Oleh karena itu, sudah asti ada tempat-tempat tertentu yang mengalai suatu proses pembongkaran bahan-bahan kerak umi yang terjadi secara seimbang. Hal ini dipercaya terjadi ada batas-batas lempengan tektonik benua yang letaknya jauh dari system ridge. Dari sini gerakan lempengan dibelokan kea rah bawah yang kemudian bertemu dengan kerak benua. Akibatnya kerak lautan menjadi rusak oleh karena adanya panas yang timbul dari lapisan bumi yang terletak di dalam.

E. Oceanografi Sebagai Ilmu Disiplin

Oseanografi didefinisikan secara sederhana sebagai suatu ilmu yang mempelajari lautan. Ilmu ini bukanlah ilmu murni, tetapi meruapakn perpaduan dari bebrbagai macam ilmu-ilmu dasar yang lain. Ilmu-ilmu lain yang termasuk di dalamnya adalah ilmu tanah, ulmnu bumi, ilmu fisika, dll. Namun demikian, ilmu oseanografi biasanya hanya dibagi menjadi empat cabangilmu saja,

Yaitu :

a. Fisika Oseanografi : Mempelajari hubungan antara sifat-sifat fisika yang terjadi dalam lautan sendiri dan yang terjadi anatara lautan dengan atmosfer dan daratan.

b. Geologi oseanografi : mempelajari asal lautan yang telah berubah dari berjuta-juta tahun yang lalu.

c. Kimia oseanografi : mempelajari reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam dan di dasar laut dan juga menganalisa sifat-sifat dari air laut itu sendiri.

d. Biologi oseanografi : mempelajari semua organisme yang hidup di lautan.

dalam kehidupan modern, banyak lembaga yang mempelajari oseanografi karena berbagai alas an dianataranya, untuk memenuhi rasa ingin tahu, kemajuan ilmu pengetahuan, memanfaatkan sumber daya laut, memanfaatkan berbagai manfaat yang dapat diberikan oleh laut, menjaga lingkungan laut, dan mitigasi bencana alam dari laut.

F. Formasi dan Stuktur Bumi

Stuktur bagian dalam bumi yang terbentuk sebagai suatu bidang yang tidak rata mula-mula tidak diketahui sampai dengan mulai dikembangkannya ilmu baru yang mencatat terjadinya gempa bumi. Dengan cara inidapat dicatat tenaga yang dikeluarkan oleh adanya gempa bumi yang merambat ke permukaan bumi. Pada saat ini sudah ada bukti yang kuat, bahwa bumi terdiri atas beberapa lapisan dimana setip lapisan mempunyai kepadatam dan komposisi yang berbeda-beda satu sama lain. Adapun urutannya adalah :

a. Atmosfer : lapisan terluar yang terdiri dari berbagai macam gas, seperti nitrogen, oksigen, karbondioksida, dll.b. Hidrosfer : terdiri dari air bebas yang terdapat di permukan bumi yang terbentuk sebagai laut, samudera, dan danau-danau air tawar.

c. Litosfer : lapisan kerak yang tebalnya anatara 600-700 kmmembentuk dua tipe lapisan keras permukaan.

d. Astenosfer : bagian atas astenosfer dipercaya secara relative adlah lunak dan dapat mengalir secara lambat sekali. Sedangkan bagian bawah astenosfer adalah keras.

e. Pusat bumi : lapisan bumi yang sangat padat yang kaya mengandung logam-logam besi dan nikel. G. Topografi Lepas Pantai

Bentuk-bentuk topografi lautan adalah :

a. Ridge dan Rise

Ridge adalah suatu bentuk proses peninggian yang terdapat di atas lautan yang hampir serupa dengan adanya gunung-gunung di daratan dengan kemiringan lereng yang lebih terjal disbanding rise. b. Trench

Trench adalah bagian laut yang terdalam adalah berbentuk seperti saluran yang seolah-olah terpisah sangat dalam yang terdapat di perbatasan antara benua dan kepulauan.

c. Abyssal Plain

Abyssal plain adalah daerah yang relative terbagi rata dari permukaan bumi yang terdapat di bagian sisi yang mengarah ke daratan dari system mid oceanic ridge d. Continental Island

Daerah ini meruapakan lapisan kerak bumi yang terdiri dri batuan-batuan besi yang jenisnya sama dengan yang terdapat di daratan benua.

e. Island Arc

Island Arc adalah kumpulan-kumpulan pulau yang terdiri dari batu-batu vulkanik dan sisa-sisa sedimen pada bagian permukaan kulit lautan

f. Mid Oceanic RidgeMid Oceanic Ridge adalah daerah yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil, khususnya terdapat di Lutan Pasifik, dimana letak mereka berada jauh dari massa daratan.

g. Atol

Atol adalah daerah yang terdiri dari kumpulan pulau-pulau yang sebagain tenggelam di bawah permukaan air. Batuan-batuan yang terdapat disini ditandai oleh adany terumbu karang yang terbentuk seperti cincin yang mengelilingi sebuah logan yang dangkal.

h. Seamount dan Guyot

Mereka adalah gunung-gunung berapi yang muncul dari dasar lantai lautan tetapi tidak dapat mencapai ke permukaan laut. Seamount mempunya lereng yang curam dan berpuncak runcing dan kemungkinan mempunyai tinggi sampai 1 kilometer atau lebih. Guyot mempunyai bentuk yang serupa dengan seamount tetapi puncaknya datar.

H. Lempeng Tektonik

Penyebaran dasar lautan tidak saja merupakan suatu bentuk sifat dari lautan tetapi juga merupakansuatu hasil dari gerakan massa tanah daratan. Lempengan tektonik benar-benar telah mendesak massa kerak bumi yang mengakibatkan mereka menghasilkan suatu proses yang dikenal sebagai continental drift. Akibat dari proses ini massa kerak bumi dipisahkan dari lempengan tetonik. Oleh karena itu seperti yang diharapkan maka gerakan benua ini terutama yang menyebabkan terpisahnya mereka dri mid oceanic ridge. Sekitar 180.000.000 tahun yang lalu benua Afrika dan Amerika Selatan merupakan satu daratan yang bergabung pada mid-antlantic-ridge. Ketika lapisan kerak bumi pada ridge baru terbentuk, daratan ini didesak secara perlahan-lahan, dan terpisah satu sama lain. Rata-rata kecepatan gerakan memisah kea rah timur dan barat, terbukti seimbang, oleh karena itu ridge ini sekarang terletak pada jarak yang sama dari kedua benua.

Sebagaimana benua dapt didorong dan dipisahkan oleh penyebaran dasar lautan, demikian juga mereka dapat bergerak untuk saling mendekati. India diduga berasal dari potongan-potongan benua kuno Gondwana. Potongan-potongan ini diseret kea rah utara sepanjang 5.000 km dalam jangka waktu lebih dari 30.000.000 tahun dan akhirnya bertabrakan dengan benua Asia. Proses tabrakan ini menghasilkan tekanan ke atas yang amat besar yang mengakibatkan terbentuknya pegunungan Himalaya seperti sekarang ini.