tema yang bener

6
Tema dalam film sang penari Dari film Sang Penari kami dapat menyimpulkan dua tema besar yang melatarbelakangi cerita yaitu : Percintaan Kisah cinta yang dihadapkan konflik segitiga bukanlah hal baru. Konflik cinta segitiga antara Rasus, Srintil, dan keteguhanya untuk meronggeng. Kerinduan Rasus akan sosok emak ternyata ditemukannya pada diri Srintil, anak perawan Dukuh Paruk berusia sebelas tahun, yang merupakan teman sepermainan Rasus. Kemudian Srintil berhasil membawa kegairahan hidup bagi Dukuh Paruk. Menjadi ronggeng memang menjadi kebanggaan Dukuh Paruk. Namun kita bisa merasakan perasaan Rasus yang tidak rela melihat pujaan hatinya di miliki oleh banyak orang sebagai ronggeng, disentuh oleh banyak lelaki dengan bayaran. Walaupun itu hal biasa untuk seorang ronggeng. Rasus tidak ingin sosok emak yang sudah dia tanamkan pada diri Srintil menjadi pudar oleh profesi ronggeng. Rasus kehilangan sosok emaknya dan berfikir bahwa Srintil bukan lagi miliknya sendiri, melainkan milik semua orang. Upacara bukak kelambu menyebabkan Srintil melepaskan keperawanannya kepada laki-laki yang dapat membayar dengan harga termahal, ia berharap Rasuslah orangnya. Namun Rasus tidak mempunyai apa-apa sehingga dimenangkan oleh lelaki lain, hal ini membuat Rasus kecewa karena

Upload: devinamuljono

Post on 14-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

y

TRANSCRIPT

Page 1: Tema Yang Bener

Tema dalam film sang penari

Dari film Sang Penari kami dapat menyimpulkan dua tema besar yang

melatarbelakangi cerita yaitu :

Percintaan

Kisah cinta yang dihadapkan konflik segitiga bukanlah hal baru. Konflik cinta

segitiga antara Rasus, Srintil, dan keteguhanya untuk meronggeng. Kerinduan Rasus

akan sosok emak ternyata ditemukannya pada diri Srintil, anak perawan Dukuh Paruk

berusia sebelas tahun, yang merupakan teman sepermainan Rasus. Kemudian Srintil

berhasil membawa kegairahan hidup bagi Dukuh Paruk.

Menjadi ronggeng memang menjadi kebanggaan Dukuh Paruk. Namun kita

bisa merasakan perasaan Rasus yang tidak rela melihat pujaan hatinya di miliki oleh

banyak orang sebagai ronggeng, disentuh oleh banyak lelaki dengan bayaran.

Walaupun itu hal biasa untuk seorang ronggeng. Rasus tidak ingin sosok emak yang

sudah dia tanamkan pada diri Srintil menjadi pudar oleh profesi ronggeng. Rasus

kehilangan sosok emaknya dan berfikir bahwa Srintil bukan lagi miliknya sendiri,

melainkan milik semua orang.

Upacara bukak kelambu menyebabkan Srintil melepaskan keperawanannya

kepada laki-laki yang dapat membayar dengan harga termahal, ia berharap Rasuslah

orangnya. Namun Rasus tidak mempunyai apa-apa sehingga dimenangkan oleh lelaki

lain, hal ini membuat Rasus kecewa karena Srintil seakan-akan milik semua orang dan

akhirnya meninggalkan ia Dukuh Paruk.

Cinta itu pun diuji ketika Rasus memutuskan untuk meninggalkan Dukuh

Paruk, karena tidak tahan dengan laki - laki yang banyak dilayani Srintil. Rasus

menemukan kehidupannya di Dawuan dimana akhirnya ia mengenal Sersan Slamet

yang menjadikannya anggota tentara. Sebuah kasus perampokan membawa Rasus

kembali ke Dukuh Paruk, dimana korban perampokan itu sendiri adalah Srintil yang

pernah ia cintai. Pertemuan setelah lama berpisah malah membuka luka lama yang

telah tertutup. Tetapi Rasus berpendapat lain. Jika Srintil hamil maka ia tidak akan

bisa menjadi ronggeng dan Dukuh Paruk akan kembali sunyi senyap tanpa kehadiran

seorang ronggeng.

Hal yang paling ia pegang teguh untuk tidak bersama Srintil adalah alasan

ekonomi, hukum adat, dan kedudukan Srintil sebagai ronggeng, hukum adat Dukuh

Page 2: Tema Yang Bener

Paruk yang menyebabkan Srintil menjadi ronggeng. Meskipun ia masih mencintai

Srintil, bahkan setelah menjadi tentara ia tetap berteguh bahwa seorang ronggen tidak

boleh menikah. Ia merasa masih dibutuhkan masyarakat sebagai tentara dan merasa

bahwa Srintil adalah milik semua orang.

Tema Budaya

Keris

Keris juga dianggap mempunyai kekuatan magis. Keris dipercaya dapat

membuat pemegangnya lebih berani, serta membuat musuh takut. Pemegang keris ini

dipercaya akan menjadi penerus budaya menjadi ronggeng. Dalam kata lain, keris

dapat mempengaruhi baik pemegangnya maupun orang lain. Kebudayaan keris ini

mempunyai pengaruh yang kuat dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk, terutama ketika

Srintil baru belajar menjadi ronggeng. Srintil mendapat keris kecil dari Rasus milik

Surti yang terjatuh, ronggeng di desanya yang telah meninggal. Dengan keris ini

Srintil dinobatkan menjadi ronggeng.

Adat Ronggeng

Adat ini terwujud dalam batin Srintil, yang menganggap upacara bukak

klambu dan beberapa ritual lainnya, dimana Srintil harus melepaskan

keperawanannya sebagai salah satu syarat menjadi ronggeng dan karenanya ia tidak

memberontak terhadap upacara itu. Semua yang dialami dipandang sebagai hukum

keharusan sehingga harus diterima dengan pasrah. Karena itu, walaupun dia

merasakan sakit pada bagian perutnya ketika menjalani upacara itu, dia tidak berani

melawan atau memberontak karena menjadi seorang ronggeng adalah suatu

kehormatan dalam kedudukan sosial budaya dukuh Paruk.

Ronggeng, demikian keyakinan tokoh Srintil beserta sistem nilai yang

mengelilinginya hadir mewakili dunia perempuan yang mempunyai peran untuk

melayani laki-laki. Unsur budaya yang amat kuat dilihat dari bahasa yang digunakan,

tarian yang digambarkan, sampai kebudayaan, bukak-klambu, yang menjadi

pendorong plot utama adalah kebudayaan di Dukuh Paruk dan Pasar Dawuan. Itulah

sebabnya, dalam menjalani perannya sebagai ronggeng Srintil selalu merasa

terpanggil untuk melayani lelaki mana saja. Masyarakat  Dukuh Paruk sendiri

mendukung kondisi tersebut. Seorang ronggeng tidak akan menjadi bahan

Page 3: Tema Yang Bener

pencemburuan bagi perempuan Dukuh Paruk.

Selain kedua tema besar diatas, kami juga menyimpulkan dua sub tema/tema

kecil yang kami peroleh dari film Sang Penari :

Tema sosial

Novel ini sebenarnya mengangkat tema sosial, yaitu berusaha menjawab

tantangan zaman dengan tetap menjaga tradisi yang telah ada. Sang Penari adalah film

yang berlatarkan kemiskinan, kebodohan dan ketidakadilan yang terjadi dalam suatu

masyarakat. Kemiskinan dan kebodohanlah yang membuat penduduk dukuh Paruk

begitu mudah diperdayai oleh Bakar. Keterbelakangan ini yang memudahkan Bakar

memerahkan Dukuh Paruk, mem-PKI-kan Dukuh Paruk. Tragedi 1965 yang berujung

pembersihan PKI sampai keakar-akarnya yang mengantarkan orang-orang Dukuh

Paruk termasuk Srintil ke dalam penjara, bahkan beberapa orang divisualisasikan

dibantai tanpa melalui proses pengadilan, sekali lagi menguji cinta Rasus kepada

Srintil. Ekonomi Indonesia yang mengalami kekacauan pada akhir dasawarsa 50-an

dan awal 60-an, serta ketidakstabilan politik turut mewarnai cerita Ronggeng Dukuh

Paruk.

Salah satu alasan seseorang memutuskan diri menjadi seorang ronggeng

adalah karena tuntutan dan himpitan faktor ekonomi. Karena keadaan ekonomi yang

serba sulit, seseorang memilih menjadi seorang ronggeng. Kehidupan seorang

ronggeng memang meyakinkan dan menjanjikan kemapanan. Srintil mau menjadi

ronggeng demi menebus dosa orang tuanya yang dituduh meracuni orang-orang

kampungnya.

Tema perjuangan

Novel ini menceritakan perjuangan seorang perempuan di dalam meniti

pilihan hidupnya, suatu hal yang tidak mudah untuk menjadi seorang ronggeng. Srintil

harus menjalani sekian macam ritual sebelum kemudian dia berhak menarik bayaran

dari aksi pentasnya. Srintil akhirnya menjalani ritual bukak kelambu yang merupakan

salah satu syarat menjadi ronggeng.

Rasus juga berjuang mempertahankan cintanya pada Srintil, namun ia tidak

Page 4: Tema Yang Bener

tahan dengan kehidupan Srintil sehingga ia menjadi seorang tentara yang masih

menyimpan rasa cinta pada Srintil. Sedangkan Srintil berjuang melawan rasa cintanya

kepada Rasus dan statusnya seorang ronggeng. Dimana ia harus memperjuangkan

salah satunya, menjadi ronggeng namun mengecewakan perasaan Rasus sedangkan

statusnya sebagai ronggeng membuatnya tidak dapat menikah dan mempunyai anak

sehingga ia berjuang menjadi ronggeng melawan perasaanya yang masih mencintai

Rasus. Terlebih Rasus meninggalkan Srintil kemudian menjadi tentara, menyebabkan

Srintil kecewa dan semakin merindukan Rasus.