televisi

12

Click here to load reader

Upload: angga-bismoko

Post on 02-Aug-2015

44 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Televisi

Televisi

Televisi adalah media telekomunikasi yang berfungsi menerima siaran

gambar bergerak dan suara. Siaran ini dapat berupa monokrom (hitam-putih)

dan full colour (berwarna). Kata televisi berasal dari gabungan kata dalam

bahasa Yunani yaitu tele yang artinya jauh dan visio yang artinya penglihatan.

Sehingga televisi dapat diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang

menggunakan media penglihatan. Dalam Baksin (2006: 16) mendefinisikan

bahwa: “Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang

menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak. Isi pesan audiovisual

gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola

pikir, dan tindak individu”.

Sejarah awal perkembangan televisi adalah ketika teknologi optik,

teknologi mekanik, dan teknologi elektronika digabungkan untuk merekam dan

menampilkan gambar. Pada tahun 1884 seorang mahasiswa berumur 23 tahun

berkebangsaan Jerman bernama Paul Gottlieb Nipkow mematenkan sistem

televisi elektromekanik yang menggunakan cakram berputar dengan

serangkaian lubang yang disusun secara spiral ke pusat cakram yang

digunakan dalam proses perasteran, cakram ini disebut dengan cakram

Nipkow. Setiap lubang cakram diposisikan dengan selisih sudut yang sama. Hal

ini dimaksudkan agar setiap putaran cakram dapat meneruskan cahaya melalui

setiap lubang sehingga cahaya tersebut mengenai lapisan selenium peka

cahaya yang akan menghasilkan denyut elektrik. Konsep dari Nipkow adalah

peletakan posisi gambar yang difokuskan di pusat cakram membuat setiap

lubang akan memindai setiap iris horizontal dari keseluruhan gambar.

Pada tahun 1907 ilmuwan Rusia bernama Boris Rosing

menyempurnakan penemuan Nipkow, hanya saja media yang digunakan untuk

pemindaian berbeda dengan Nipkow. Boris Rosing menggunakan pemindai

mirror-drum sebagai perekam gambar dan tabung sinar katode sebagai

perangkat tampilan. Mirror-drum yang telah merekam gambar ketika memindai

akan mengirim gambar geometrik sederhana kedalam tabung sinar katoda1

1 http://inventors.about.com/od/cstartinventions/a/CathodeRayTube.htm

Page 2: Televisi

untuk selanjutnya gambar akan ditampilkan oleh tabung sinar katoda.

Kelemahan dari pemindaian ini adalah tidak bisa merekam gambar yang

bergerak karena kepekaan detektor selenium yang rendah sehingga tabung

sinar katoda tidak dapat menampilkan gambar. Penggunakan tabung sinar

katoda sebagai perangkat penerima merupakan penemuan pertama dalam

teknologi televisi eksperimental.

Kelemahan utama dari penemuan Boris ini adalah tidak bisa merekam

gambar yang bergerak. Para ilmuwan berpikir keras untuk mengembangkan

dan menyempurnakan temuan tersebut. Setelah bertahun-tahun akhirnya pada

tahun 1925 ilmuwan asal Skotlandia yang bernama John Logie Baird berhasil

menunjukkan cara pemancaran gambar – gambar bergerak. Dalam

penemuannya ini Bird menggunakan cakram pemindai yang beresolusi 30 baris

(cukup untuk memperlihatkan wajah manusia) dari lensa dengan spiral ganda.

Baird mendemonstrasikan penemuannya ini di London pada tahun 19252.

Demonstrasi Baird ini telah disetujui secara umum oleh dunia sebagai

demonstrasi televisi pertama, sekalipun televisi mekanik sudah tidak digunakan

lagi.

Ternyata penemuan Baird tidak hanya itu, pada tahun 1927 Baird

menemukan sistem rekaman video pertama di dunia. Penemuannya ini

bernama Phonovision. Cara kerja dari Phonovision ini adalah memodulasi

sinyal keluaran kamera televisinya kedalam kisaran jangkauan audio kemudian

sinyal tersebut direkam dalam cakram audio dengan menggunakan teknologi

rekaman audio biasa. Soerang ilmuwan asal Rusia yang bernama Leon

Theremin mengembangkan penemuan Baird. Leon Theremin berhasil membuat

televisi dengan resolusi 100 baris.

Pada tahun yang sama, Herbert Ives dan Bell Labs berhasil mengirimkan

gambar bergerak dari Washington DC ke New York City menggunakan sebuah

cakram 50 tingkap yang menghasilkan 16 gambar per menit melalui media

kabel. Ives menggunakan layar penayang yang berukuran 60 X 75 cm sebagai

media penerima dan keluaran gambar. Pada tahun yang sama pula Philo

2 http://www.pembers.freeserve.co.uk/World-TV-Standards/index.html#Timeline

Page 3: Televisi

farnsworth berhasil membuat sistem televisi dengan pemindai elektronik pada

kedua perangkat tampilan dan pick up. Temuan ini, didemonstrasikan pertama

kali pada tanggal satu September 1928.

Penemuan – penemuan televisi ini membuat banyak pihak tertarik untuk

menggunakannya, terbukti dengan disiarkannya Olimpiade Berlin melalui

televisi untuk pertama kalinya. Dengan disiarkannya Olimpiade ini maka seluruh

masyarakat bisa menyaksikan perlombaan – perlombaan Olimpiade secara

langsung. Dengan televisi ini masyarakat tinggal duduk diam didepan televisi

mereka, tanpa harus hadir langsung ke arena perlombaan.

Setelah penyiaran olimpiade tersebut masyarakat semakin tertarik untuk

memiliki televisi. Oleh karena itu, pada tahun 1928 hingga 1934 televisi

elektromekanik mulai dijual secara komersial di Inggris, Amerika, dan Rusia.

Televisi komersial ini pertama kali dijual oleh Baird dalam bentuk penerima

radio dengan beberapa komponen tambahan yaitu tabung neon. Tabung ini

diletakkan dibelakang cakram Nipkow yang berfungsi menghasilkan gambar

kemerahan berukuran sebesar perangko yang dapat diperbesar lagi

menggunakan lensa pembesar. Setelah Baird menjual televisi elektromekanik

banyak televisi model baru dan dengan ukuran lebih jecil yang juga dijual

secara komersial di tahun – tahun berikutnya. Pada tahun 1938 di Amerika

dijual televisi berukuran 7,6 cm dengan harga ketika itu 125 USD (setara

dengan 1.863 USD pada tahun 2007)lihat lampiran gambar 1. Selain itu juga

dijual televisi berukuran 30 cm dengan harga 445 USD (setara dengan 6.633

USD pada tahun 2007)3.

Ibarat manusi televisi pun semakin lama semakin berkembang dan

mengalami banyak perubahan. Pada awal perkembangannya televisi menjadi

barang yang sangat langka dan harganya mahal. Hal tersebut tidak berlaku

untuk zaman sekarang, karena sekarang televisi menjadi barang yang hampir

bisa dipastikan ada disetiap rumah masyarakat. Hal ini dikarenakan saat ini

harga televisi sudah murah dan banyak perusahaan yang memproduksinya.

3 http://www.tvhistory.tv/tv-prices.htm

Page 4: Televisi

Selain itu televisi pada zaman sekarang lebih berkembang dan lebih canggih

dari televisi zaman dahulu.

Komponen – komponen televisi zaman sekarang pun berbeda dengan

zaman dahulu. Televisi sekarang memiliki komponen yang lebih rumit

dibandingkan dengan televisi dahulu. Kerumitan komponen televisi sekarang

karena tuntutan perkembangan zaman yang mengharuskan televisi dibuat

secanggih mungkin.

Secara garis besar komponen televisi meliputi antena, colokan antena,

tuner, penembak elektron, cincin magnet, layar, pengolah suara, dan

loudspeaker. Untuk mendapatkan hasil keluaran televisi berupa gambar dan

suara secara optimal, maka perlu adanya kesinerjian dari komponen –

komponen diatas. Komponen – komponen diatas bekerja saling mendukung

satu sama lain, jika salah satu tidak bekerja secara optimal, maka keluaran

televisi pun tidak akan optimal. Pada lampiran gambar 2 diperlihatkan skema

komponen – komponen televisi diatas.

Yang pertama terlihat komponen antena. Sama seperti pada antena

radio, antena televisi juga berfungsi untuk menangkap gelombang pancaran

yang dipancarkan oleh stasiun televisi. Antena terbuat dari bahan – bahan

logam seperti alumunium, alloy, tembaga, dan sebagainya. Bahan antena

dibuat dari bahan logam suapaya antena dapat menerima pancaran gelombang

yang merupakan gelombang elektromagnetik. Geloimbang elektromagnetik

akan dengan mudah mengalir pada bahan logam karena logam memiliki sifat

isolator atau dapat menghantarkan listrik.

Setelah antena menangkap gelombang pancaran, selanjutnya

komponen yang kedua yaitu colokan antena akan bekerja. Colokan antena ini

berperan sebagai penyambung antara antena dengan tuner. Komponen kecil

yang terlihat tidak berguna ini ternyata memiliki peran yang vital. Tanpa colokan

antena ini gelombang pancaran yang ditangkap antena tidak akan bisa

disalurkan kebagian tuner. Jika gelombang ini tidak disalurkan maka televisi

tidak akan bekerja optimal.

Page 5: Televisi

Gelombang yang ditangkap oleh antena selanjutnya disalurkan oleh

colokan antena ke komponen ketiga yaitu tuner. Gelombang yang diterima oleh

antena merupakan gelombang suara dan gelombang gamabar. Disinilah fungsi

tuner yaitu sebagai pemisah gelombang suara dan gelombang gambar yang

diterima melalui antena untuk selanjutnya gelombang suara tersebut dialirkan

ke loudspeaker dan gelombang gambar disalurkan ke penembak elektron.

Pada komponen ke empat dan kelima yaitu penembak elektron akan

menembakkan elektron untuk membentuk berkas – berkas pada layar.

Penembak elektron menerima gelombang gambar dari tuner yang kemudian

gelombang ini dijadikan sebagai sumber energi untuk menembakkan elektron

yang ada. Sebelum elektron menembus ke layar terlebih dahulu elektron –

elektron itu melewati komponen ke enam yaitu cincin magnet. Pada komponen

ini elektron – elektron akan dikendalikan dan kemudian dilanjutkan ke

komponen ke tujuh yaitu layar. Pada komponen ke tujuh ini berkas berkas

elektron akan dirubah menjadi gambar yang kemudian dapat kita saksikan

sebagai gambaar bergerak pada televisi.

Selain gelombang gambar yang diolah, gelombang suara pun akan

diolah. Gelombang suara yang sudah dipisahkan oleh tuner akan masuk ke

komponen ke delapan yaitu pengolah suara. Pada bagian ini gelombang suara

akan diseleksi untuk menghilangkan suara yang tidak berguna. Setelah suara

diolah pada pengolah suara kemudian disalurkan ke komponen ke sembilan

yaitu loudspeaker. Komponen ini berfungsi merubah gelombang suara menjadi

suara yang dapat didengar oleh manusia. Pada bagian ini kita sudah bisa

mendengarkan suara yang sebenarnya. Ketika seluruh proses ini berlangsung

maka kita telah menikmati siaran televisi yang sesungguhnya.

Page 6: Televisi

Lampiran

Gambar 1. Data penjualan televisi

Gambar 2. Skema komponen televisi

Page 7: Televisi

Daftar Pustaka

Halriansyah, Atalaharik Rakadima. Pengertian antena. 27 April 2008. http://rakadima.blogspot.com/2008/04/pengertian-antenna.html (diakses Januari 28, 2012).

Hermawayne. Cara Kerja TV. 20 Agustus 2011. http://hermawayne.blogspot.com/2009/02/cara-kerja-televisi-tv.html (diakses Januari 25, 2012).

Wikipedia. Televisi. 17 Januari 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi (diakses Januari 25, 2012).

Data unduhan PDF

Page 8: Televisi

Angga Bismoko, lahir pada tanggal 12 September 1993 di Jombang,

Jawa Timur. Anak pertama dari tiga bersaudara ini memulai

pendidikaannya di SDN Gedangan satu di Jombang hingga kelas dua

SD. Kemudian, penulis meneruskan sekolah di SDN Kuta Bumi empat

di Tangerang hingga lulus. Pada Tahun 2005 penulis meneruskan ke

tingkat menengah pertama di SMPN satu Kota Tangerang hingga

lulus. Setelah menamatkan pendidikan di tingkat menengah

pertamanya, penulis kembali lagi ke tanah kelahirannya yaitu

Jombang untuk melanjutkan ke tingkat menengah atas. Penulis melanjutkan di SMA Darul Ulum

satu unggulan BPPT Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang. Setelah tiga tahun menjalani

masa pendidikan menengah atas di tanah kelahirannya, penulis kembali merantau untuk

melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi yakni di Politeknik Gajah Tunggal

Tangerang. Hingga kini penulis masih aktif sebagai mahasiswa di Politeknik Gajah Tunggal.

Penulis yang gemar bermain bola ini memiliki segudang prestasi sejak sekolah dasar.

Pada tahun 2003 penulis memenangkan lomba azan sebagai juara pertama tingkat TPQ. Tidak

hanya itu, penulis juga berandil besar dalam kejuaraan sepak bola usia 11 tahun tingkat RW

mewakili RT 05 dan berhasil meraih juara pertama tiga tahun berturut – turut. Pada tingkat

menengah pertama penulis meraih juara ketiga lomba azan dalam rangka peringatan tahun

baru islam di sekolahnya. Pada tahun 2010 penulis bergabung dengan tim sepak bola SMA

Darul Ulum satu dan memperoleh juara ketiga dalam kompetisi sepak bola antar unit di Pondok

pesantren Darul Ulum Jombang. Pada tahun 2011 penulis kembali memenangi kejuaraan

sepak bola tersebut. Pada tahun 2009 penulis mewakili sekolahnya mengikuti olimpiade

matematika tingkat Jawa Timur lalu pada tahun 2010 penulis mewakili sekolah mengikuti

olimpiade kimia tingkat naisonal di Malang Jawa Timur.

Tidak hanya berprestasi, penulius juga aktif dalam keorganisasian. Sejak sekolah dasar

penulis aktif dalam organisasi Remaja Masjid di lingkungannya. Penulis menjabat sebagai ketua

umum Remaja Masjid Daarut Tauhid di perumahan Taman Kuta Bumi. Pada tingkat menegah

atas penulis aktif dalam kepengurusan Kerohanian Islam (ROHIS) di sekolahnya. Bakat

organisasi mulai terlihat ketika pada kelas sepuluh tingkat menengah atas penulis sudah

dipercaya untuk memangku jabatan sekretaris satu OSIS. Satu tahun kemudian penulis

dipercaya memangku jabatan sekretaris umum OSIS. Selain aktif di OSIS, penulis juga aktif

dalam kepengurusan asrama. Penulis dipercaya sebagai seksi keamanan dan ketertiban di

asramanya. Hingga saat ini penulis aktif menjabat sebagai wakil ketua PATAKA (Pasukan

Tanda Kehormatan) di kampusnya.

Penulis dapat dihubungi melalui alamat surel [email protected].