sejarah perkrmbangan televisi

26
Sejarah Perkembangan Pesawat Pemancar Dan Penerima Televisi TELEVISI

Upload: nurul-arifin-s

Post on 22-May-2015

169 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: sejarah perkrmbangan televisi

Sejarah Perkembangan Pesawat Pemancar Dan

Penerima Televisi

TELEVISI

Page 2: sejarah perkrmbangan televisi

Pesawat televisi elektronik pertamamuncul setelah tahun 1927, yaitu

ketika seorang peneliti berkebangsaan Amerika yangbernama Philo T. Farnsworth

mengembangkan tabung “dissector”.

TELEVISI

Page 3: sejarah perkrmbangan televisi

Dalam tahun 1928 drama televisi pertama ditayangkan melalui pemancar eksperimen di Schenectady, New York.

Selama kurun waktu tahun 1930-an Sarnoff yang kemudian menjadi presiden perusahaan RCA

mengembangkan teknologi televisi. Pada saat itu ia mengangkat seorang akhli fisika Berkebangsaan Amerika keturunan Rusia yang bernama Vladimir Zworykin untuk

melanjutkan penelitian dan perbaikan kamera televisi

TELEVISI

Page 4: sejarah perkrmbangan televisi

televisi pertama yang berhasil dibuat adalah pesawat TV hitam putih dan berukuran 13cm

(kira-kira 5 inci). Perkembangan teknologi pesawat TV hampir terhenti pada awal

tahun 1940-an karena adanya perang dunia kedua

Setelah perang dunia kedua selesai,

teknologi televisi berkembang dengan pesat sampai tahun 1948.

TELEVISI

Page 5: sejarah perkrmbangan televisi

Pada saat itu ruang frekuensi untuk pemancar televisi pada gelombang VHF (very high frequency, untuk gelombang 2-13) mulai penuh, sehingga para peneliti harus mencari

jalan keluar untukmasalah ini.

TELEVISI

Page 6: sejarah perkrmbangan televisi

Kemudian pada tahun 1952 disepakati bahwa tambahan ruang frekuensi

untuk pemancar televisi dibuka pada jalur gelombang UHF (Ultra High Frequency,

untuk gelombang 14-83).

TELEVISI

Page 7: sejarah perkrmbangan televisi

Prinsip Pembentukan Gambar Pada Pesawat Penerima Televisi.

Gambar pada pesawat televisi dibentuk oleh sebuah pola kumpulan titik-titik yang bersatu

untuk membentuk sebuah gambar yang lengkap. Titik-titik tersebut muncul pada

layar televisi satu demi satu dalam selang waktu yang sangat singkat (frekuensi yang

sangat tinggi)

Page 8: sejarah perkrmbangan televisi

Pemecahan gambar menjadi deretan titik-titik kecil ini dilaksanakan melalui sebuah teknik yaitu

“scanning” (penyapuan). Mata dari scanner menyapu sebuah gambar secara keseluruhan dalam cara yang sama seperti mata seorang

pembaca melihathalaman buku, kata demi kata, baris demi baris.

TELEVISI

Page 9: sejarah perkrmbangan televisi

Scanner tersebut membangkitkan sinyallistrik yang sebanding dengan kecerahan

titik-titik yang di “scan”. Bermacam-macam jenis teknik Scanning (baik secara mekanik

maupun elektronik) telah banyak dicoba dan diterapakan dalam pengembangan teknologi

televisi ini. Hampir semua pesawat televisi modern menggunakan berkas elektron

sebagai scanner

TELEVISI

Page 10: sejarah perkrmbangan televisi

Kelebihan scanning dengan berkas elektron ini adalah bahwa berkas elektron tersebut dapat digerakan dengan kecepatan (frekuensi) yang sangat tinggi dan dapat menyapu

(men-“scan”) sebuahgambar secara keseluruhan dalam

waktu yang sangat singkat.

TELEVISI

Page 11: sejarah perkrmbangan televisi

Proses Penyapuan (scanning) sebuah gambar l' bayangan pada pesawat

penerima televisi. Pada Gambar ini jumlah garis yang ditunjukan adalah

sangat sedikit.

TELEVISI

Page 12: sejarah perkrmbangan televisi

Ilustrasi yang ditunjukkan pada Gambar 1 di atas menunjukan sebuah pola “scanning”

sederhana yang disusun hanya oleh bebrapa garis mendatar (horizontal) dan sebuah

pengulangan sederhana dari bawah ke atas. Proses scanning sebenarnya yang terjadi

dalam pesawat televisi melibatkan sejumlah besar garis-garis horizontal.

TELEVISI

Page 13: sejarah perkrmbangan televisi

Sebuah scanning yang lengkap seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 di atas menghasilkan

sebuah pola gambar diam yang mirip dengan sebuah frame gambar film bergerak.

Jika sebuah pola gambar diulang ratusan kali per detik maka pola gambar itu akan tampak bergerak

secara halus (tidak terpotong-potong). Makin banyak jumlah garis horizontal yang digunakan

dalam sebuah pesawat televisi makin baik tampilan gambar yang ditunjukkan oleh pesawat televisi itu.

TELEVISI

Page 14: sejarah perkrmbangan televisi

Dalam sebuah pesawat televisi, frekuensi pengulangan sebuah gambar dan jumlahgaris scanning yang digunakan harus di

standarisasi untuk setiap sistem yang digunakan di suatu negara untuk

pemancar dan penerima

TELEVISI

Page 15: sejarah perkrmbangan televisi

Sebagai contoh, di Amerika serikat, pemancar dan penerima menggunakan

standar jumlah garis sebanyak 525 garis horizontal per frame dan dengan frekuensi 30

frame per detik. Dengan cara yang sama, jumlah elemen gambar dalam setiap garis

horizontal dibatasi oleh frekuensi gelombang(“chanel”) sampai 330 elemen per garis

TELEVISI

Page 16: sejarah perkrmbangan televisi

Hasilnya adalah sebuah gambar (bayangan) yang terdiri atas 173.000

elemen untuk sebuah “frame”; Elemen-elemen ini diulang 30 kali per detik

(dengan frekuensi 30 Hz) untuk menghasilkan 7 juta elemen gambar

yang terpancar per detik.

TELEVISI

Page 17: sejarah perkrmbangan televisi

Gelombang elektromagnetik televisi.

Gelombang TV adalah gelombang elektromagnetik yang sangat kompleks.

Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa gelombang TV mengandung

informasi tidak hanya suara, tetapi juga informasi dalam bentuk gambar.

TELEVISI

Page 18: sejarah perkrmbangan televisi

GELOMBANG TV TERDIRI DARI:

1. gelombang “blanking”, yang berfungsi menghaspus berkas elektron pada saat “retrace”

pada proses “scanning”sebuah gambar.2. gelombang sinkronisasi vertikal dan horizontal, yang berfungsi mensinkronkan proses scanning

dalam arah vertikal dan horizontal.3. gelombang AM, yang berfungsi membawa

informasi gambar.4. gelombang FM, yang berfungsi membawa

informasi suara.

Page 19: sejarah perkrmbangan televisi

Jadi sinyal suara dikirimkan dalam bentuk modulasi FM, sedangkan gambar dalam

bentuk modulasi AM. Oleh karena itu, suara yang dibawa oleh gelombang TV cenderunglebih tahan terhadap gangguan kelistrikan

alam, sedangkan gambar lebih mudahterganggu.

TELEVISI

Page 20: sejarah perkrmbangan televisi

Disamping itu, karena gelombang TV mengandung gelombang FM, maka agar siaran TV dapat

diterima di tempat-tempat yang jauh biasanya diperlukan pesawat pemancar ulang (relay)

disekitar tempat-tempat tersebut. Dan lebih dari itu, untuk memperoleh penerimaan siaran yang sangat baik, biasanya dibantu oleh satelit buatan yang dapat menangkap dan memancarkan ulang

siaran TV tersebut.

TELEVISI

Page 21: sejarah perkrmbangan televisi

Fluktuasi arus listrik atau tegangan listrik yang sesuai dengan variasi intensitas

cahaya biasa disebut sinyal video (video signal). Frekuensi dari sinyal video ini berkisar antara 30 Hz sampai 4 MHz,

bervariasi sesuai dengan isi gambar. Pulsa-pulsa sinkronisasi adalah getaran-

getaran energi listrik yang dibangkitkan oleh osilator pada statsion pemancar

televisi.

Page 22: sejarah perkrmbangan televisi

Pulsa-pulsa ini mengontrol frekuensiscanning horizontal dan scanning vertikal pada kamera di statsion

pemancar dan pada pesawat penerima

TELEVISI

Page 23: sejarah perkrmbangan televisi

PEMBAGIAN GELOMBANG SIARAN

Kesulitan dalam penyiaran gelombang TV adalah dalam hal pembagian ruang

frekuensi siaran. Oleh karena itu, rentang frekuensi yang digunakan dalam penyiaran gelombang TV dibagi menjadi

dua kelompok besar,

Page 24: sejarah perkrmbangan televisi

1. kelompok frekuensi sangat tinggi (VHF = very high frequency)

2. kelompok frekuensi sangat-sangat (ultra) tinggi

(UHF = ultra high frequency)

VHF dibagi menjadi 12 gelombang siaran

sedangkan UHF dapat dibagi menjagi 56 gelombang siaran, sehingga jumlah total gelombang siaran yang

dapat digunakan adalah 68 buah gelombang.

Hal ini berarti kita dapat menerima siaran TV dari

68 buah pemancar yang berbeda.

Page 25: sejarah perkrmbangan televisi

RENTANG FREKUENSI UNTUK SETIAP GELOMBANG DALAM VHF ADALAH SEBAGAI

BERIKUT:

Gelombang 2, (54-60 MHz); Gelombang 3, (60-66 MHz) Gelombang 4, 66-72 MHz;Gelombang 5, 76-82 MHz; Gelombang 6, 82-88 MHz;

Gelombang 7, 174-180 MHz; Gelombang 8, 180-186 MHz; Gelombang 9, 186-192 MHz;

Gelombang 10, 192-198 MHz;Gelombang 11, 198-204 MHz; Gelombang 12, 204-210MHz; Gelombang 13, 210-216 MHz.

Page 26: sejarah perkrmbangan televisi

Gelombang UHF diberi nomor 14 sampai 69 dan beroperasi dalam

rentang frekuensi 470 MHz sampai 806 MHz.

TELEVISI