telaah jurnal gerontik fix

5
TELAAH JURNAL PENELITIAN PENGARUH KOMPRES HANGAT DALAM MENURUNKAN SKALA NYERI PADA LANSIA YANG MENGALAMI NYERI REMATIK DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA TERATAI PALEMBANG Untuk Memenuhi Tugas Telaah Jurnal Departemen Gerontik Ifatul Khoiriah 0910723003 JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

Upload: ifatul-khoiriah

Post on 26-Dec-2015

189 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

Telaah Jurnal Pengaruh Kompres Hangat pada Nyeri Rematik

TRANSCRIPT

Page 1: Telaah Jurnal Gerontik Fix

TELAAH JURNAL PENELITIAN

PENGARUH KOMPRES HANGAT DALAM MENURUNKAN SKALA NYERI PADA

LANSIA YANG MENGALAMI NYERI REMATIK DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA

TERATAI PALEMBANG

Untuk Memenuhi Tugas Telaah Jurnal Departemen Gerontik

Ifatul Khoiriah

0910723003

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Page 2: Telaah Jurnal Gerontik Fix

A. Latar Belakang

Peningkatan jumlah lansia terjadi baik di negara maju maupun negara yang sedang

berkembang (Bustan, 2007). Pada usia lanjut, terjadi perubahan tubuh yang sangat

tampak pada sistem muskuloskletal yang ada kaitannya dengan kemungkinan

timbulnya beberapa golongan rematik (Darmojo, 2006). Pada tahun 2006, Zeng Q.Y

mendapatkan data berdasarkan penelitiannya bahwa prevalensi nyeri rematik di

Indonesia mencapai 23,6-31,3% (Purwoastuti, 2009).

Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi dan tulang atau jaringan penunjang

sekitar sendi. Awitan penyakit ditandai oleh gejala umum inflamasi, poliartritis

simetris, kekakuan di pagi hari selama lebih dari satu jam, arthritis erosif, dan

deformitas.

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di panti Tresna Werdha Teratai

Palembang, di ketahui bahwa lansia yang mengalami nyeri rematik tidak

mendapatkan pengobatan khusus dan cenderung membiarkan nyeri yang diderita.

Keterbatasan kemampuan fisik dan kurangnya pengetahuan menyebabkan lansia

cenderung membiarkan rasa nyeri yang dialami.

Penanganan penderita rematik difokuskan pada cara mengontrol rasa sakit,

mengurangi kerusakan sendi, dan meningkatkan atau mempertahankan fungsi dan

kualitas hidup. Menurut American Collage Rheumatology, penanganan untuk rematik

dapat meliputi terapi farmakologis (obat-obatan), nonfarmakologis dan tindakan

operasi (Purwoastuti, 2009).

Tindakan nonfarmakologis untuk penderita nyeri rematik diantaranya adalah

kompres, baik itu kompres dingin dan kompres hangat. Kompres dingin dan kompres

hangat dapat menghilangkan nyeri (Potter, 2005). Menurut penelitian yang dilakukan

Ana Wisdanora tahun 2012, dari 14 responden yang dibagi menjadi dua kelompok

yakni 7 responden dalam kelompok kontrol yang tidak dilakukan intervensi dan 7

responden dalam kelompok intervensi yang diberikan kompres dingin menghasilkan

kesimpulan bahwa penurunan nyeri dengan menggunakan kompres dingin tidak

berpengaruh.

Page 3: Telaah Jurnal Gerontik Fix

B. Telaah Hasil Penelitian

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental dengan desain pre and post

test only. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompres hangat

dalam menurunkan skala nyeri pada lansia yang mengalami nyeri rematik di Panti

Sosial Tresna Werdha Teratai Palembang tahun 2012. Sampel penelitian ini

berjumlah 20 responden, dan dilakukan pengukuran skala nyeri sebelum dan

sesudah dilakukan kompres hangat. pengaruh kompres hangat dalam menurunkan

skala nyeri pada penderita rematik akan dianalisis dengan menggunakan uji T

Dependen.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian berdasarkan uji T Dependen diperoleh nilai significancy 0,000 (ρ

value < 0,05) menunjukkan adanya perbedaan skala nyeri yang signifikan antara

sebelum dikompres hangat dengan sesudah dikompres hangat. Diperoleh mean

sebelum dikompres hangat 2.45 dengan standar deviasi 0.510, sedangkan pada

skala nyeri sesudah dikompres hangat didapatkan mean 0.20 dengan standar

deviasi 0.410. sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kompres hangat dapat

menurunkan skala nyeri pada lansia yang mengalami nyeri rematik.

Pembahasan

Menurut Corwin (2009), Arthritis rematoid merupakan penyakit autoimun yang terjadi

pada individu rentan setelah respons imun terhadap agen pemicu yang tidak

diketahui. Antibodi yang ditujukan ke komponen tubuh sendiri ini disebut faktor

rheumatoid (FR). FR menetap di kapsul sendi sehingga menyebabkan inflamasi

kronis dan menimbulkan nyeri.

Manajemen nyeri di antaranya adalah sentuhan terapeutik, akupresur, relaksasi dan

teknik imajinasi, bimbingan antisipasi, distraksi, hipnosis, stimulasi kutaneus.

Stimulasi kutaneus adalah stimulasi kulit yang dilakukan untuk menghilangkan nyeri.

Massase, mandi air hangat, kompres dingin atau kompres hangat merupakan

langkah-langkah sederhana dalam upaya menurunkan persepsi nyeri. Tujuan

kompres hangat adalah memperlancar sirkulasi darah, mengurangi rasa sakit,

merangsang peristaltik usus, memperlancar pengeluaran getah radang (cairan

eksudat), memberikan rasa hangat dan nyaman.

Page 4: Telaah Jurnal Gerontik Fix

C. Keterbatasan Penelitian

a. Sampel penelitian ini adalah 32 responden, tapi pada penelitian dilapangan

hanya 20 responden yang memenuhi kriteria inklusi. 12 responden lainnnya

tidak memenuhi kriterian inklusi yang telah detetapkan, diantaranya tidak

bersedia menjadi responden dan umur < 60 tahun.

b. Karena jam penelitian ditentukan oleh pihak Panti Sosial Tresna Werdha Teratai

Palembang sehingga waktu yang diharapkan tidak bisa dilakukan.

c. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner skala nyeri FPRS yang pengukuran

nyerinya mengobservasi ekspresi wajah. Pada penelitian ini yang diteliti adalah

para lansia yang ekspresi wajahnya lebih sulit untuk diobservasi..

D. Implikasi Keperawatan

Penelitian ini dapat diaplikasikan pada lansia di wilayah Puskesmas Bareng yang

mengalami nyeri rematik. Kompres hangat merupakan terapi yang sederhana dan

terjangkau bagi masyarakat. Petugas kesehatan hendaknya mensosialisasikan terapi

kompres hangat kepada para lansia agar lebih mengenal dan dapat melakukan

terapi ini secara mandiri.