teknologi pertanian padi tesis s2 gabriel

8/13/2019 Teknologi Pertanian Padi Tesis s2 Gabriel

1/165

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertanian merupakan bagian penting dalam system

mata pencahariaan (enokonomi) yang merupakan salah satu

dari tujuh unsur kebudayaan yang universal. Sebagai

system ekonomi tertua, pertanian terutama pertanian

pangan, telah dialami semua bangsa di dunia. Bahkan

bangsa-bangsa di Negara maju yang kini mengandalkan

industry dan perdagangan sebagai system ekonominya,

pernah menggantungkan hidupnya pada pertanian tanaman

pangan.

Pertanian yang dilakukan di semua negara tentunya

menunjukkan adanya perbedaan teknologi yang disebabkan

oleh perbedaan budaya dan variasi jenis tanaman

antaranegaraa dan daerah karena kondisi geograi dan iklim

yang berlainan. Salah satu jenis tanaman pangan yang

sangat digemari dan banyak ditanam di !sia "enggara,

termasuk di #ndonesia, adalah padi atau oryza sativa $

($atin).

Padi tergolong tanaman air (%aterplant), artinya

tanaman ini tidak bisa tumbuh tanpa air. Padi dapat tumbuh

&


2/165

di daerah yang terus-menerus digenangi air baik tanpa

sengaja di tanah ra%a-ra%a maupun penggenangan dengan

sengaja seperti pada tanah sa%ah. Padi juga dapat tumbuh

di daerah kering asalkan curah hujan dapat mencukupi

kebutuhan tanaman ini akan air. 'enanam padi di tanah

sa%ah disebut bersa%ah dan menanam padi di tanah kering

(ladang) disebut berladang yang petaninya disebut

peladang atau petani ladang.

Petani pada suatu daerah akan memilih bersa%ah atau

berladang sangat bergantung pada kondisi geograi

(topograi dan tanah), keadaan iklim (curah hujan dan suhu),

dan persediaan air. i #ndonesia, sa%ah banyak terdapat di

a%a dan Bali* sedangkan daerah-daerah di luar kedua pulau

ini kira-kira + tanahnya ditanam dengan cara yang

disebut dengan s%idden agriculture (perladangan), shiting

cultivation (bercocok tanam berpindah), atau slash and-burn

(tebas bakar). dengan cara ini, tanah dibuka untuk ditanami

selama satu atau dua tahun kemudian diistirahatkan

menjadi semak belukar kembali, dan akhirnya ditanami

lagi.&

orongan untuk menanam padi, baik di sa%ah maupun

di ladang, disebabkan karena beras, hasil olahan pertama

& . Clifford geertz. 1983, Involusi Pertanian, Jakarya : Bhatara arya !ksara, "al. 13


3/165

biji padi, merupakan makanan pokok penduduk !sia

"enggara yang telah mendesak talas, ubi-ubian, sagu

sebagai bahan makanan.

Semakin hari, beras semakin diterima dan semakin

penting kedudukannya sebagai bahan makanan di /lores

"imur* dan menjadi jenis bahan makanan yang lebih tinggi

nilai sosialnya. Sejak dulu kala, di /lores "imur, beras

merupakan makanan 0terhormat1 yang hanya dihidangkan

pada %aktu pesta. uga beras hanya boleh ditanak oleh ibu

rumah tangga ketika hendak menjamu tamu keluarga yang

dihormati dan disegani. 2ebiasaan tersebut yang masih

berlaku hingga kini pada keluarga petani di desa,

disebabkan oleh nilai ekonomi yang tinggi dari beras. Beras

lebih mudah dijual untuk memperoleh uang tunai dan lebih

tinggi harganya daripada jagung dan ubi-ubian.

Beras sebagai makanan 0terhormat1 yang lebih tinggi

nilai sosialnya dihadapkan pada bahan pangan lain seperti

jagung dan ubi kayu (singkong) yang dianggp lebih rendah.

Pandangan demikian terdapat juga di tempat lain. Seorang

penyair 'akasar, misalnya mengejek musuh-musuh

'akasar dari Buton sebagai menjangkan jagung dan

menjangkan ubi.3 agung, serta ubi-ubian dan kacang- . !nthony #eid. 199$, !sia %enggara dala& urun 'iaga 1()*+18*, Jilid I : 'egeri di

Ba-ah !ngin, Jakarta : ayasan /0or Indonesia, hal. $33 . I0id, "al. $(

3


4/165


5/165


6/165

:al tersebut mendapat tantangan dari beberapa pihak

yang merasa tidak puas pada sejarah politik. salah satu

kelompok tidak puas itu muncul di Perancis pada a%al abad

kedua puluh ini menamakan dirinya kelompok !nnales.

2elompok !nnales ini mulai memberikan perhatian kepada

masyarakat (sosial dan ekonomi) dan 0orang-orang kecil1

dalam penulisan sejarahnya. "okoh-tokoh terkenal daru

kelompok !nnales di Perancis ini antara lain 'arc Bloch,

$ucian /ebvre, /ernand Broudek, dan aesar, $ouis ?#@, atau Napoleon* serta

mempelajari 0orang kecil1 seperti petani tradisional,

golongan-golongan revolusiober di kota, dan golongan

tertindas (underdogs) seperti gelandangan, bandit, dan

6

. Peter Burke, 199*, %he ren2h "istori2al #evolution : %he !nnales 2hool, Ca&0ridge :Polity Press, hal 1.

A


7/165

sebagainya. Sejarah sosial ini dikembangkan lagi hingga

pada sejarah ekonomi dan produksi.

oubert misalnya, seorang sejara%an Perancis, tidak

lagi tertarik pada tokoh $ouis ?#@ tetapi pada petani-petani

yang hidup di ba%ah pemerintahnya.;

'engikuti langkah tokoh-tokoh !nnales di atas, peneliti

pun merasa terpanggil untuk mempelajari dan memahami

para petani sebagai 0orang kecil1. alam perjuangan

mempertahankan hidupnya melalui kegiatan pertanian,

petani membutuhkan bantuan dan perhatian dari berbagai

pihak teristime%a pihak di negaranya.

Sejak merdeka (&+6;), Pemerintah =epublik #ndonesia

berupaya meningkatkan produksi pangan rakyatnya,

terutama beras. 9saha pemerintaah itu, selain memperbaiki

dan mengadakan bangunan-bangunan irigasi serta

memperkenalkan teknologi-teknologi baru (baik mekanis

maupun nonmekanis), sejak tahun &+;8 pemerintaj

menyiapkan kredit (uang) bagi petani agar dapat membiayai

teknologi itu terutama pupuk yang sangat besar peranannya

untuk meningkatkan produksi. "etapi, ternyata kredit

tersebut gagal dalam pengembaliannya.A

; . artono artodird4o, 199$, Pendekatan Il&u osial dala& 5etodologi e4arah, Jakarta :

P%. 6ra&edia Pustaka 7ta&a, hal 18.A

. 5u0yarto, 198, Politik Pertanian dan Pe&0angunan Pedesaan , Jakarta : inar "araan,hal. 1$8.

C


8/165

2redit serupa diberikan lagi oleh pemerintah melalui

Bank =epublik #ndonesia (B=#) kepada para petani peserta

emonstrasi 'assal (emas) di atas lahan seluas & ha

mengikuti percobaan yang diselenggarakan oleh para dosen

dan mahasis%a #nstitut Pertanian Bogor (#PB) di 2ra%ang

pada musim tanam &+A3D&+A6. 'eskipun kredit ini juga

mengalami kegagalan seperti kredit sebelumnya, tetapi

emas mempunyai arti penting dalam sejarah pertanian di

#ndonesia, yaitu merupakah a%al penerapan panca usaha

tani lengkap yang selanjutnya menjadi metode dasar

bimbingan 'assal (Bimas).C

#stilah Bimas secara resmi dipakai sejak musim tanam

tahun &+ACD&+A8 ketika pemerintah ingin mengadakan

intensiikasi pada sa%ah seluas satu juta hektar dengan

menggunakan teknologi panca usaha tani. Panca usaha tani

tersebut meliputi penggunaan bibit unggul, pemupukan,

pemberantasan hama dan penyakit, pengairan yang baik

dan metode bercocok tanam yang lebih baik. 9ntuk

membiayai sarana-sarana produksi tersebut, khususnya

pupuk, bagi petani disediakan kredit (Bimas) oleh

pemerintah.

C . I0id, hal 1$8

8


9/165

"ernyata bah%a penerimaan dan penerapan (adopsi)

panca usaha tani sebagai teknologi inovasi yang di

pernalkan kepada petani melalui pelaksanaan program

Bimas itu, berhasil meningkatkan produksi beras sampai

rata-rata ;, sehingga merupakan suatu kemajuan besar

yang termasuk revolusioner. 'ubyarto menyatakan tahun

&+ACD&+A8 a%al =evolusi :ijau di #ndonesia,8 meskpin

Sediono '.P. "jondronegoro menetapkan tahun &+A+, a%al

Pelita #, sebagai a%al pelaksanaan =evolusi :ijau di

#ndonesia. +Semnatara Siregar menyatakan bah%a gerakan

=evoluusi :ijau di #ndonesia telah dimulai dengan sungguh-

sungguh di sekitar tahun &+A6.&


10/165

=evolusi :ijau di #ndonesia sebagai penerapan

teknologi nonmekanis panca ussaha tani, tetap

dipertahankan demi ter%ujudnya s%asembada beras yang

telah diprogramkan oleh epartemen Perencanaan Nasional

atau eparnas dalam =encana Pembangunan Semesta

(&+A&-&+A+). "anpa Bimas dan =evolusi :ijau, program

eparnas itu tidak tercapai. "jondronegoro menulis bah%a

sebelum Bimas, dalam periode &+A&-&+A6, pemerintah

#ndonesia mengimpor beras sebanyak satu juta ton, dan

masih meningkat lagi pada tahun-tahun berikutnya.&

2eberhasilan Bimas dalam meningkatkan produksi

pertanian padi itu semakin konsisten ketika pemerintah

memantapkan programnya, yaitu =encana Pembangunan

$ima "ahun (=epelita) yang dimulai pada bulan !pril tahun

&+A+. Pada setiap Pelita selama PP" #, pembangunan

pertanian terutama untuk meningkatkan produksi beras,

mendapat perhatian serius dan tekanan utama. 2arena itu

pada tahun &+86 #ndonesia yang sebelumnya adalah

pengimpor beras terbesar di !sia "enggara, dinyatakan

s%asembada beras. #ni adalag bukti keberhasilan

pelaksanaan program Bimas.

& . %4ondrinegoro, /. 2it., hal. (

&


11/165

Bimas merupakan program nasional yang dilaksanakan

di seluruh pelosok tanah air. ubernur 2epala aerah

"ingkat # dan Bupati 2epala aerah "ingkat ## adalah 2etua

Pembina dan 2etua Pelaksana Program Bimas di daerahnya.

Para 2epala inas Pertanian Provinsi dan 2abupaten adalah

Eakil 2etua Pembina dan Eakil 2etua Pelaksana Program

Bimas tersebut. 2arena itu Program Bimas dilaksanakan

juga di /lores "imur.

B. Perumusan Masalah

orongan untuk menanam padi dan kesukaan pada

beras sebagai bahan makanan bagi penduduk !sia tenggara

telah mendorong pula petani /lores "imur untuk

membudidayakan tanaman pada di daerahnya yang kering.

'eskipun jagung dan ubi-ubian serta kacang-kacangan

merupakan tanaman pangan (pala%ija) yang cukup adapti,

jika di bandingkan dengan tanaman padi, pada kondisi

geograi dan keadaan iklim /lores "imur, tetapi hingga kini

beras tetap merupakan jenis makanan 0terhormat1 bagi

penduduk di daerah ini. engan adanya =evolusi :ijau di

#ndonesia (teknologi panca usaha tani) yang diperkenalkan

kepada petani melalui program Bimas, maka keinginan

&&


12/165

untuk menanam padi dan kesukaan pada beras semakin

meningkat.

Berdasarkan itu timbul pertanyaan yang menjadi masalah

pokok penelitian ini, yaitu bagaimana terjadinya perubahan

teknologi dalam budidaya tanaman padi akibat adanya

inovasi teknologi panca usahaF 'asalah pokok tersebut

dijabarkan lagi dalam dua sub masalah, yaitu (&) sejauh

mana petani padi di /lores "imur menerima dan

menerapkan (mengadopsi) teknologi panca usaha tani

dalam proses produksi berasnyaF dan () bagaimana tingkat

produksi yang dicapai oleh petani setelah mengadopsi

teknologi panca usahatani tersebutF

C. Tujuan Penelitian

Sebagaimana ada masalah pokok dan penjabarannya

kedalam sub masalah, maka ada juga tujuan umum dan

tujuan khusus dalam penelitian ini. "ujuan umum yaitu

menganalisis dan menjelaskan secara obyekti perubahan

teknologi dalam budi daya tanaman di /lores "imur selama

periode &+AC-&++6 ('aret). Sementara tujuan khusus

penelitian ini adalah (&) menganalisis dan menjelaskan

tingkat penerimaan dan penerapan (adopsi) teknologi panca

usaha tani pada petani padi di /lores "imur, dan ()

&


13/165

menganalisis dan menjelaskan tingkat produksi beras yang

dicapai petani pada selama periode &+AC-&++6 ('aret).

iharapkan bah%a hasil penelitian ini dapat berguna

bagi masyarakat dan pemerintah setempat dalam

mengambil langkah selanjutnya dan kebijakan-kebijakan

tentang penanaman padi dengan melihat perkembangan

historis di /lores "imur.

D. Kerangka Pemikiran

hilde dalam bukunya 'an 'akes :imsel

(&+;3) yang dikutip 2oentjaraningrat, menyebutnya sebagai

=evolusi 2ebudayaan.&6Bercocok tanam itu telah berevolusi

(berkembang) dari bentuknya yang paling sederhana (tua)

yaitu bercocoktanam di ladang berpindah ke bercocok

tanam menetap dengan irigasi (bersa%ah) yang maju.

9saha untuk meningkatkan produksi dalam bercocok tanam,

khususnya bercocok tanam padi, pada abad ke- ini telah

ditemukan teknologi-teknologi baru yang juga adalah

=evolusi 2ebudayaan atau sering disebut =evolusi :ijau

(reen =evolution).&3 . ?olf, /. Cit., hal. )9&6

. oent4araningrat, 199*, Be0eraa Pokok !ntroologi osial, Jakarta : =ian #akyat, hal.38

&3


14/165

"eknologi secara cara-cara memproduksi, memakai,

dan memelihara segala peralatan hidup,&;ada sejak adanya

manusia* dan berevolusi menuju tingkat yang makin

sempurna. Penelitian ini memusatkan perhatian pada cara-

cara memproduksi sebagai teknologi nonmkanis. alam

evolusi, teknologi (nonmekanis) tersebut mengalami

perubahan-perubahan akibat adanya penemuan-penemuan

baru di bidang ini yang disebut pembaharuan atau inovasi.

Pembaharuan atau inovasi ini bisa berasal dari dalam

masyarakat tetapi juga bisa berasal dari luar masyarakat

bersangkutan. /aktor-aktor yang mendorong terjadinya

penemuan baru (inovasi), menurut :.. Bernett yang dikutip

2oentjaraningrat, antara lain adalah kesadaran akan

kekurangan-kekurangan dalam kebudayaan mereka dan

adanya krisis dalam masyarakat.&A

Sementara =alph $inton dalam bukunya "he Studi 5

'en (&+A3), yang juga dikutip oleh 2oentjaraningrat,

menyatakan bah%a suatu penemuan baru (inovasi) baik

berupa alat ide baru yang diciptakan oleh seorang individu

dalam masyarakat disebut discovery. ika penemuan baru

&; . oent4araningrat, 199*, Pengantar Il&u !ntroologi, Jakarta : #ineka Cita, hal. 3(1.

&A

. oent4araningrat, 199*, e4arah %eori !ntroologi, Jilid II, Jakarta : 7niversitasIndonesia Press, hal. 1*9.

&6


15/165

itu diterima oleh sebagian besar %arga masyarakat maka

disebut sebagai invention.&C


16/165

memperkenalkan ide-ide baru untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan oleh lembaga dari luar.&+

"eknologi pertanian yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah teknik bercocok tanam yang berusaha meningkatkan

produksi, baik yang diterima dari leluhur sebagai %arisan

maupun yang berasal dari luar system sosial tersebut.

"eknologi pertanian yang berasal dari luar system sosial

bersangkutan diperkenalkan kepada masyarakat (petani)

/lores "imur oleh pemerintah kolonial dan pihak 'isi 2atolik,

serta kemudian oleh pihak pemerintah =epublik #ndonesia

sebagai agen pembahari (innovator) melalui programnya

untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya padi

(beras). 2arena itu, perubahan sebagai akibat pembaharuan

(inovasi) pertanian di /lores "imur bukan merupakan

perubahan imanen, melainkan perubahan kontak selekti

dan terutama kontak terarah (terencana). Perubahan

(inovasi) tersebut dilakukan oleh pemerintah =epublik

#ndonesia, juga oleh pihak pemerintah colonial dan pihak

'isi 2atolik, setelah mengetahui kedua aktor di atas yaitu

kekurangan dalam kebudayaan dan krisis dalam

masyarakat. Sementara masyarakat khususnya petani

/lores "imur pun sadar akan aktor kekurangan tersebut.

&+. I0id, hal. 18+19

&A


17/165

Berdasarkan jangka %aktu antara pengenalan teknologi

baru sebagai alat inovasi dan keputusan untuk mengadopsi

teknologi baru itu, =ogers dan Shoemaker membagi anggota

system sosial (masyarakat) menjadi lima kategori, yaitu (&)

#novator, () adopter pemula, (3) mayoritas a%al, (6)

mayoritas akhir, dan (;) laggard (yang paling terlambat).

2eduanya (=ogers dan Shoemaker) juga menyusun

suatu model keputusan inovasi yang terdiri dari empat

tahap, yaitu G (&) pengenalan, mengetahui adanya inovasi

dan ungsi inovasi* () persuasi, membentuk sikap

perkenaan atau tidak berkenaan terhadap inovasi* (3)

keputusan, menerima atau menolak inovasi* dan (6)

konirmasi, seorang mencari penguat bagi keputusan

inovasi yang telah dibuatnya. 2eputusan itu bisa dirubah

bila seseorang memperoleh inormasi yang bertentangan.&

Penelitian ini akan menggunakan model keputusan

inovasi di atas untuk menetapkan posisi mana (dari kelima

kategori itu) petani /lores "imur berada. Perlu diperhatikan

bah%a aktor penting yang mempengaruhi kecepatan

penerimaan suatu inovasi oleh penduduk berkaitan erat

dengan kepercayaan yang membudaya dalam masyarakat

dalam bersangkutan.Selain itu keputusan untuk menerima. I0id., hal. 3*&

. I0id., hal 38. I0id., hal. 1(

&C


18/165

atau menolak suatu inovasi teknologi sangat ditentukan oleh

tingkat keunggulan teknologi dalam memberikan

keuntungan bagi masyarakat penerima (adopter).

E. Metoe Penelitian

Penelitian tentang "eknologi Pertanian Padi pada

'asyarakat Petani /lores "imur selama Periode &+AC-&++6

('aret) ini menggunakan metode sejarah. alam metode

sejarah, suatu penelitian akan mele%ati empat tahap, yaitu G

(&) heuristik, mencari dan menemukan data* () kritik* (3)

interpretasi* dan (6) historiograi atau penulisan sejarah.

Pada tahap heuristik, penulis sebagai peneliti memadukan

metode sejarah murni (penelaahan dokumen) dan metode

sejarah lisan (lie history).

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ilmi

sosial, khususnya teori inovasi dari =ogers dan Shoemaker

yang telah dibahas di atas. Pendekatan ini diharapkan dapat

menjelaskan tingkat adopsi petani akan inovasi teknologi

dengan kondisi yang melatarbelakanginya.3

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah arsip-

arsip baik dinamis maupun statis pada instansi-instansi

pemerintah di tingkat 2abupaten aerah "ingkat ##, Provinsi

3 . artodird4o, /. Cit., hal. (

&8


19/165

aerah "ingkat #, dan di tingkat Pusat. #nstansi-instansi

pemerintah itu antara lain inas Pertanian "anaman

Pangan, 2antor Statistik, inas Pekerjaan 9mum, 2antor

Perdagangan, dan 2antor olog 2abupaten aerah "ingkat ##

/lores "imur. Bahan-bahan yang diperoleh dari arsip

tersebut diperkuat dengan mengumpulkan sumber lisan

(oral history) melalui %a%ancara sesuai dengan pedoman

yang diberikan oleh :enige dalam bukunya 5ral

:istoriography.6

Sementara data sekunder diperoleh dari literature

tentang teknologi pertanian serta keadaan sosial dan

budaya di /lores "imur. uga dilengkapi dengan %a%ancara

(oral tradition) terutama tentang masyarakat dan budaya

pertanian di lokasi penelitian.

Secara "emporal, penelitian ini mencakup periode yang

relative singkat, yaitu sejak tahun &+AC sebagai a%al

pelaksanaan Program Bimas yang memperkenalkan

teknologi Panca 9saha "ani kepada petani di seluruh

#ndonesia hingga trahun &++6 ('aret) sebagai akhir

Pembangunan $ima "ahun 2elima dan akgir dari Program

angka Panjang Pertanian (P" #) yang mengutamakan

pembangunan pertanian.

6

. =avid "enige, 198), /ral "istoriograhy, ondon, 'e- ork, agos : ong&an, hal.1*.

&+


20/165

Secara spasial, penelitian ini meliputi seluruh %ilayah

2abupaten aerah "ingkat ## /lores "imur meskipun data

lisan (oral history dan oral tradition) hanya di peroleh dari

petani dalam suku bangsa $amaholot. Suku bangsa

$amaholot merupakan suku bangsa terbesar di /lores "imur

dan tersebar di seluruh daerah ini, kecuali daerah ujung

timur Pulau $embata didiami oleh suku bangsa 2edang, dan

sebagian kota $arantuka didiami oleh suku bangsa

$arantuka.

BAB II

KEADAAN !E"!#A$I DAN %"%IAL BUDA&A

%E#TA TANAMAN PADI

Sebelum tiba pada pembahasan tentang teknologi pertanian

padi, perlu diketahui kondisi geograi dan keadaan sosial budata

/lores "imur sebagai aktor penentu penggunaan teknologi

dalam budidaya tanaman padi. Serekag itu dibahas juga tentang

persebaran dan sejarah padi di /lores "imur.

A. Keaaan !eogra'i

(. Luas an Letak

/lores "imur merupakan bagian timur dari pulau /lores, di

Nusa "enggara "imur, dengan pulau-pulau kecilnya membentuk


21/165

kepulauan /lores yang secara administrasi pemerintahan dibagi

atas lima 2abupaten daerah tingkat ##, yaitu berturut-turut dari

barat ke timur, 'anggarai, Ngadha,


22/165

&.A,38 km persegi. Sumber lain menyebutkan bah%a luas

daratan 2abupaten /lores "imur adalah &38.;6 hektar.3

2abupaten kepulauan ini secara geograis terletak di

antara $aut /lores di utara, $aut Sa%u di Selatan, Selat !lor di

timur, dan 2abupaten Sikka di sebelah barat. Sedangkan secara

astronomi, 2abupaten /lores "imur terletak di antara 86 dan

86 $intang Selatan serta antara &38 Bujur "imur. $etak

eograi dan astronomi ini mempengaruhi keadaan iklim di

/lores.

). Keaaan Iklim

#klim di /lores "#mur tidak berbeda dengan iklim di Nusa

"enggara "imur bahkan di seluruh kepulauan #ndonesia, yaitu

ditentukan oleh angin musim. !ngin musim ini dipengaruhi oleh

tekanan udara di atas kedua kontinen (benua) yang mengapiti

yaitu !sia dan !ustralia. !ngin !ustralia itu kering dan memba%a

musim kemarau, sementara angin dari Benua !sia memba%a

musim penghujan. !kan tetapi letak geograi dan astronomi yang

khusus di atas menimbulkan perbedaan dalam hal panjang-

pendeknya kedua musim itu dengan daerah lain di #ndonesia.

'usim penghujan di /lores "imur berlangsung sejak bulan

November atau esember hingga bulan 'aret dengan curah

3

=rs. #a2h&at 'uri, 198), 6eografi Budaya =ala& ?ilayah Pe&0anguinan =aerah 'usa%enggara ti&ur, Jakarta =earte&en Pendidikan dan e0udayaan, hal. $(


23/165

hujan dan jumlah hari hujan yang sangat bervariasi dari tahun ke

tahun. Sementara musim kemarau berlangsung sejak bulan !pril

hingga 5ktober atau November.

Berdasarkan itu maka ditetapkan bah%a bulan basah

/lores "imur berjumlah 6-; bulan dan bulan kering berjumlah C-8

bulan. 'aka iklim di /lores "imur pun bervariaaso antara #klim

!gak 2ering ( ke atas.

"abel &

( =inas %ana&an Pangan e0uaten =aerah %ingkat II lores %i&ur. Perhatikan 4uga enentuan

ikli& 0erdasarkan klasifikasi !. ergusson dala& artasaoetra, dkk., 198), %eknologi

onservasi %anah dan !ir, Jakarta : P%. Bina !kasara, hal. $8+$9.

)

!!, 199(, Budidaya %ana&an Padi, ogyakarta : anisius, hal. 3( o2. Cit.

3


24/165

ata tentang umlah >urah :ujan di /lores "imurselama Sepuluh "ahun berturut-turut (&+8-&++&) dalam

''

"ahu

n anr Pebr

'are

t

!pr

il 'ei uni uli

!gu

s

Sep

t

5kt

o

Nove

m

ese

m

umla

h&+8 + &6 &C +A 3C + 6 8 && ; &; &63 &8&+83 &&8 6 &A3 &8 63 A 8 &6 3 CA &63 CC &3&+86 68 &+ C && ;& & &+ 8 36 &68 3 &33;&+8; &88 336 &6; 3C &A &+ & 3 A 3 &6C &3C &A3&+8A 3+ 3 &8 C 8 ; 6A &A 8 ;A + AA &&;&&+8C 3+; 3A && 6 & & 3 - &6 &+; &&C

&+88 ,A&6&,

833;

;3,

+

&8,

C- - ,6

&,

A8C &3A,C &C+

&+6,

C

&+8+&++,

+&AA

6+,

;&; &

6,

;

;;,

A8 &,A

A,

&A C;,3

&3,

A

&++6&C,

A

&66 &+C8C,

3

A+,

+

&;,

;

&A,

;

,& ,+ & ;,6 &C&;,

C

&++&38,

C

6+,

8& &38 6A ,8 &, - ,; ,8 &8 &;,&

&;+,

+

=ata-rata curah hujan per tahun selama periode &+8-&++& adalah&36,

8

Sumber G iolah dari data yang diperoleh pada 2antor'eterologi dan eoisika 2abupaten aerah "ingkat## /lores "imur

"abel &ata tentang umlah >urah :ujan di /lores "imur

selama Sepuluh "ahun berturut-turut (&+8-&++&) dalam''

"ahu

n

an

r

Peb

r

'are

t

!pri

l

'e

i

un

i uli

!gu

s

Sep

t

5kt

o

Nove

m

ese

m

umla

h&+8 & &; && C 6 & & C & C6&+83 + && + 8 3 & & & 3 ; A ; A&+86 &6 &6 && A 6 & 3 8 && C8&+8; & &3 && A & & & & C &; A&+8A &6 &3 C 3 & 3 & & 3 A ;A

&+8C &C &6 A & & & & - & & ; & A&+88 &; &A & 3 3 - - & A A &; & +8&+8+ &+ &3 &8 && 3 ; 8 & & ; 3 & +C&++ C && &3 C ; & 6 A &&++& C 8 6 & 3 6 - & & + & &3

=ata-rata jumlah hujan per tahun selama periode &+8-&++& adalah C+

Sumber G iolah dari data yang diperoleh pada 2antor'eterologi dan eoisika 2abupaten aerah "ingkat## /lores "imur

*. Tanah an !eogra'i

6


25/165

"anah di /lores "imur sangat bervariasi jenisnya.C !ntara

lain adalah tanah mediteran yang miskin unsure hara dan p:-nya

tinggi. enis tanah ini banyak terdapat di !donara dan $embata.

"anah jenis litosol yang terdiri dari kelompok batuan keras yang

masih muda, terdapat di Pulau Solor. Sementara tanah jenis

regosol yang tersebar di daerah-daerah vulkanis ditemukan juga

di daerah /lores "imur, kecuali di Solor. "anah jenis grumosol

yang memiliki siat-siat isis yang jelek dan peka terhadap erosi

tersebar secara merata di seluruh /lores "imur. 'enurut

2ertopermono,8 tanah jenis ini terlalau kering untuk

pertumbuhan padi tanpa irigasi. Sedangkan tanah jenis alluvial

(tanah endapan) yang baik untuk pertenian terdapat di dataran-

dataran rendah, termasuk dataran rendah di /lores "imur.

"opograi daerah /lores "imur itu berbukit-bukit dan

bergunung-gunung yang membentuk medan bergelombang

dengan kemiringan &C-A.+Pada keempat dataran itu

terdapat pegunungan yang pada tempat-tempat tertentu tampak

puncak yang menjulang tinggi membentuk gunung-gunung

dimaksud berapi yang meletus dasyat masing-masing ada

letusan-letusan yang tidak membahayakan kehidupan di

=earte&en Pendidikan dan e0udayaan, 19D198, 6eografi Budaya =aerah 'usa

%enggara %i&ur, Pusat Penelitian e4arah dan Budaya Proyek Penelitian dan Pen2atatane0udayaan =aerah, hal. $8+$9.

8 !ris Poni&an ertoer&ono, 1989, !gri2ultural anduse in Indonesia -ith e2ial #eferen2e

%o #i2e Cultivation, =isertai =oktor dari yoto 7niversity Jeang, hal. ).9 =rs. #a2h&at 'uri, / Cit, hal. 9.

;


26/165


27/165

pertanian karena kebanyakan kering pada musim kemarau, dan

juga terdapat pada lembah-lembah yang dalam sehingga

menyulitkan penggunaannya.

Sumber air dan sungai yang dapat mengairi sa%ah,

umumnya telah dimanaatkan dengan didirikannya bangunan

irigasi oleh pemerintah melalui inas Pekerjaan 9mum

2abupaten aerah "ingkat ## /lores "imur. :ingga kini terdapat

3 bangunan irigasi, dengan konstruksi dan kapasitas bangunan

yang bervariasi di 3 sumber (mata) air atau sungai.&&Bangunan-

bangunan irigasi itu hanya mengairi areal sa%ah yang sempit

sesuai luar dataran rendahnya. ataran rendah yang agak luas di

/lores "imur terdapat di 2onga dan Eaiteba.&

B. Keaaan %osial Bua+a

(. Penuuk $lores Timur

Seperti keadaan di Pulau /lores dan Nusa "enggara "imur

umumnya, suatu daerah meskipun sempit didiami oleh beberapa

suku bangsa (ethnic group). 2epulauan /lores terdiri dari lima

2abupaten daerah tingkat ## yang masing-masing didiami oleh

dua atau tiga suku bangsa. i 2abupaten Sikka, dan Palue,

dengan bahasa daerahnya masing-masing.

1

antor =inas Peker4aan 7&u& a0uaten =aerah %ingkat II lores %i&ur.1 =earte&en Pendidikan dan e0udayaan, 19D198. /. Cit, hal. 1

C


28/165

Penduduk 2abupaten /lores "imur terdiri dari tiga suku

bangsa, yaitu $amaholot, 2edang, dan $arantuka. Perbedaan

antara ketiga suku bangsa itu sangat jelas dalam bahasa yang

digunakan, tetapi sangat sulit dibedakan berdasarkan bentuk

isik tubuh atau %arna kulit dan bentuk rambut dari anggota

suku bangsa masing-masing. suku bangsa $amaholot (Solor)

yang menggunakan bahasa $amaholot (Solor) merupakan suku

bangsa terbesar dan tersebar luar pada keempat daratan di

/lores "imur. Suku bangsa 2edang yang berbahasa 2edang

mendiami ujung timur pulau $embata ($omblen) yang kini terdiri

atas 2ecamatan 5mesuri dan Buyasuri. Sedangkan suku bangsa

$arantuka yang berbahasa 'elayu $arantuka adalah suku

bangsa terkecil yang mendiami sebagian kota $arantuka

sekarang. 'ereka dianggap penduduk asli kota $arantuka dan

berpenghidupan terutama sebagai pega%ai.

'engenal asal-usul *penduduk /lores "imur belum ada

penelitian yang mendalam, tetapi berdasarkan cerita dan mitos

serta struktur sosial yang ada dalam masyrakat, penduduk /lores

"imur dibedakan atas penduduk asli dan pendatang. Penduduk

asli yaitu penduduk yang percaya dan mengakui bah%a nenek

moyang mereka berasal (dilahirkan) dari gunung (bukit) atau

muncul dari dalam tanah di %ilayahnya. 5rang $amaholot

menyebut dengan 0#le adi1 atau 0"ana "a%a1. #le artinya gunung

8


29/165


30/165

yang disebut 0belebo-lebo belena-lena1, artinya daerah 2eroko

Puken digenangi air (entah semacam air bah atau gelombang

tsunami) yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti.&6

Pendatang dari jurusan barat berasal dari tempat yang

disebut Sina a%a, dan 'alaka "ana Bara. 4ang dimaksud dengan

Sina adalah >hina Selatan dataran !sia sebagai tempat asal

bangsa #ndonesia umumnya* dan a%a adalah Pulau a%a sebagai

tempat persinggahan. 'alaka "ana Bara adalah Semenanjung

'alaka atau 'alaya ('elayu) sebagai tanah barat ("ana Bara)

dari Pulau /lores.;aerah asal penduduk /lores "imur di sebelah

baraat sama dengan tempat asal suku bangsa "etun di "imor

(daerah Belu dan "imor "imur) yang menyebutnya dengan Sina

'utin 'alaka.&A

Suku bangsa $arantuka merupakan percampuran antara

penduduk asli (ile jadi)&C dan pendatang (kayo mao) seperti

penduduk $amaholot dan /lores "imur umumnya. Pada suku

bangsa $arantuka terjadi percampuran lagi dengan orang a%a

pada 7aman 'ajapahit abad ke-&6 dan kemudian orang "ernate

1 Benedilktus ada oten, 199, %i&0ulnya eer2ayaan !sli 5asyarakat e-o e&a akan

era ?ulan %ana >kan dan Perke&0angannya di e2a&atan %an4ung Bunga, %esisi ar4anauang : 7niversitas 'usa %enggara, hal. 3(

$) /rin0ao, 19, /.Cit., hal )$1 . J. /r&eling, 19)), %he %i&or Pro0le&, JakartaD6roningen : J. B. ?olters, hal. *. ihat

4uga Badul P%. Pe&0angunan, hal. 8.1 5enurut =ongeng A&itos, 'enek 5oyang uku Bangsa arantuka adalah ?ato-ele, eorang

Putri ang eluar dari Ile 5andiri yang a-in =engan Patigolo, eorang Putra dari era4aan

?ai-iku+?aihali %urunan #a4a 5aro&ak /an di %i&or. =e&ikian !0dul "aki&, 191, /Cit, hal. )

3


31/165

('aluku) yang menggantikan kekuasaan 'ajapahit sejak akhir

abad ke-&;. Percampuran penduduk (darah) antara orang

$arantuka dan orang a%a menyebabkan hingga kini adanya

sebutan 0orang a%a1 untuk orang $arantuka, dan 0daerah a%a1

untuk kota $arantuka. Sebutan tersebut juga merupakan bukti

kedatangan orang a%a di $arantuka. Sementara itu, penduduk

$arangtuka yang merupakan campuran antara orang $arantuka

dengan orang $amaholot (Solor) serta orang a%a dan orang

"ernate, bercampur lagi dengan orang Portugis yang datang ke

tempat ini sejak pertengahan abad ke-&A dan bahkan

menjadikan tempat ini ($arantuka) sebagai pusat kegiatannya

sejak tahun &A&3 hingga tahun &8;+.

Pengaruh Portugis yang kuat dalam percampuran tersebut

masih Nampak jelas hingga kini dalam kehidupan budaya

terutama bahasa dan agama. uga, adanya campuran darah

antara $araantuka dan orang Portugis telah menyebabkan orang

$arantuka menyebut dirinya sebagai 0Portugis :itam1 5rang

0Portugis :itam1 ini tidak saja menunjukkan perangi atau paras

bangsa di ru7 da ome7, da Silva,

Parera, /ernande7, ia7, ia7 @erra de odinho (@), dan lain-

1 >rnst @atter, 193$, !ta i-an, eizig : Bi0liograhis2hes Institut !6, hal. $9+3*.

3&


32/165

lain. Selain itu pengaruh 'alaka pun kuat yang dibuktikan oleh

adanya penggunaan bahasa 'elayu dialek $arantuka sebagai

bahasa itu dan bahasa pergaulan penduduk kota $arantuka serta

bahasa pengantar untuk penduduk /lores "imur dan /lores

umumnya yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan bahasa.

!danya pendudukan asli dan pendatang pada setiap

kampong atau 0le%o1 menyebabkan adanya perbedaan status

(kedudukan) diantara penduduk dalam setiap kampong itu.

Penduduk asli yang biasanya hanya satu suku (clan) dalam

setiap kampong menjadi tuan tanah dan berkuasa penuh atas

seluruh tanah dalam kampungnya. 2uasa ini diperoleh setelah

berhasil merebut dan mempertahankan tanah dalam %ilayah

kampungnya yang biasanya melalui perang antar suku atau

antar kampung. Suku-suku lain yang membantu dalam perang

atau juga datang kemudian untuk membentuk komunitas

bersaam dalam kampung itu diberikan tanah (tempat tinggal dan

lahan pertanian atau 0nura1) dengan >uma->uma dan menjadi

hak milik suku. Penentuan lahan, 0nura1, yang akan digarap oleh

setiap anggota suku setiap tahun harus melalui kesepakatan

suku yang dipimpin oleh kepala suku. Selama digarap, lahan

atau 0nura1 itu seakan-akan menjadi milik penggarap, tidak ada

beban apapun darinya terhadap suku. 'aka selama menggarap,

3


33/165

0nura1 sering disebut 0ne%a1 yang artinya lahan (tanah) milik

perorangan.&+

'eskipun demikian, para pemiliki tanah (lahan) baik

kolektik suku maupun perubahan perorangan mengakui akan

adanya penguasaan secara magis ritual tuan tanah atas tanah

yang telah menjadi miliknya itu. Pengakuan itu secara tidak

langsung membatasi %e%enang para pemilik tanah sebagai

pemilik pertama yang patut dihormati.

2arena itu setiap kegiatan yang menyangkut adat dan

bersiat magis religious, termasuk upacara-upacara ritual yang

berkenaan dengan siklus pertanian dalam %ilayah kampung

sebagai kesatuan adat, dikuasai sepenuhnya oleh suku tuan

tanah dan dipimpin oleh kepala suku tuan tanah itu. alam

menjalankan tugasnya sebagai kepala adat, suku tuan tanah

membagikan %e%enangnya kepada empat suku (clan) dalam

kampungnya untuk bersama-sam memimpin penduduk kampung

sebagai kesatuan adat itu. 2eempat suku itu (termasuk kesatuan

tuan tanah) masing-masing diberi sebutan (title) G koten (untuk

suku tuan tanah), kelen, hurit, dan maran. Ee%enang berupa

pembagian tugas ini Nampak jelas dalam upacara-upacara

korban ritual yang religius. alam ritus korban, seorang koten

1 ?a-an2ara dengan Eakarias =aton di %an4ung Bunga lores %i&ur ada tanggal 1* !gustus

199(. 'e-a: atau lahan &ilik erorangan 0isa dieroleh &elalui 0eraa 2ara. 5isalnya, ganti

rugi denda yang di0erikan oleh satu suku keada seseorangF &e&0er dari suku yang 0iasanyadengan &e&0arter 0enda+0enda usaka 0ernilai &agis seerti gading.

33


34/165

bertugas memegang bagian kepala he%an korban, seorang kelen

memegang bagian kaki (ekor), seorang dari maran bertugas

mengucapkan syair-doa, dan seorang hurit memotong he%an

korban.

engan pembagian tugas dan %e%enang itu, kedudukan

tuan tanah semakin kuat dan semakin dihormati dalam

masyarakat kampungnya. Perintah kepala suku tuan tanah

sebagai kepala adat ditaati dan himbauannya dihormati, maka

upacara-upacara ritual dapat dilaksanakan dengan baik dan

berjalan dengan lancar.

engan pembagian tugas dan %e%enang itu, kedudukan

tuan tanahg semakin kuat dan semakin dihormati dalam

masyarakat kampungnya. Perinta kepala suku tuan tanah

sebagai kepala adat ditaati dan himbauannya dihormati, maka

upacara-upacara ritual dapat dilaksanakan dengan baik dan

berjalan dengan lancar.

Pengakuan atas status (kedudukan) telah menimbulkan

rasa kebanggaan status para anggota suku tuan tanah yang

mendapat dukungan penduduk sebagai ka%ulannya. engan itu

mereka berusaha meluaskan %ilayah dan pengaruhnya atas

kampung atau 0le%o1 yang lain sebagai tetangganya. :al ini

$ ?a-an2ara dengan Eakarias =aton di %an4ung Bunga lores %i&ur ada tanggal 1* !gustus

199(. ihat 4uga Peneloe 6raha&, 198), Issues In o2ial tru2ture In >astern Indonesia,ondon : t. "ilda . College.

36


35/165

merupakan salah satu sebab sering terjadinya perang antar suku

dan antar kampung yang masih Nampak hingga masa 5rde Baru.

2eunggulan tuan tanah tertntu atas kampung tetangganya

menyebabkan kedudukan tuan tanah itu semakin tinggi dan

dihormati oleh penduduk sebagai ka%ula yang mendukungnya

semakin banyak. engan cara ini dikenal adanya raja-raja yang

berkuasa atas beberapa kampung. @atter melaporkan bah%a

pada a%al abad ke I ada dua puluh kerajaan di /lores "imur.&

"etapi kemudian timbul dua kekuatan (kerajaan) besar, yaitu

2erajaan $arantuika dan 2erajaan !donara. =aja $arantuka

berhasi* menguasai sepuluh kerajaan kecil yang menjadi

ba%ahannya dan dipimpin oleh seorang 0kakang1. Seorang

0kakang1 memba%ahi beberapa kampung yang masing-masing

dipimpin oleh seorang kepala kampung yang masing-masing

dipimpin oleh seorang kepala kampung atau 0temukung1. =aja

!donara menguasai lima kerajaan kecil yang dikenal dengan

02erajaan $ima Pantai1.

Pembagian Eilayah politik tersebut telah membagi pula

penduduk /lores "imur atas dua kelompok, yaitu kelompok Paji

dan kelompok emon yang masih Nampak hingga kini. 2elompok

Paji atau 0Pajinara1 adalah turunan pengikut =aja !donara, dan

$ @atter, /. Cit., hal 33

. !. >. @an ?ouden, 198, %yes /f o2ial tru2ture In >astern Indonesia, %he "ague :5artinus 'ih4hoff, hal. 8$.

3;


36/165


37/165

$aju pertumbuhan penduduk /lores "imur selama

dasa%arsa &+C-an (&+C-&+8) rata-rata &,C per

tahun sedangkan rata-rata nasional sebesar ,3C per tahun.

Pada tahun &+8 itu penduduk /lores "imur berjumlah ;C.A8C

ji%a. Sebanyak C6.A& ji%a atau 86,;A dari jumlah angkatan

kerja /lores "imur yaitu 88.63 ji%a, hidup dari pertanian.;

'enurunnya jumlah angkatan kerja tersebut terutama

disebabkan oleh adanya arus perantauan keluar daerah /lores

"imur serta adanya generasi muda yang menuntut ilmu ke

perguruan tinggi yang tidak terdapat di /lores "imur.

$aju pertumbuhan penduduk pada dasa%arsa berikutnya,

&+8&-&++, adalah rata-rata ,3& per tahun. Pada tahun &++

penduduk /lores "imur berjumlah A;.C;+ ji%a dan tahun &++

berjumlah AC.;;3 ji%a.A

). Ke,er-a+aan Asli

Sebelum masuklnya agama 2risten (2atolik) dan #slam di

/lores "imur, penduduk /lores "imur telah menghormati

kekuatan 4ang 'ahatinggi. 2epercayaan ini sebetulnya timbul

dari kebutuhan manusia akan keamanan, perlindungan, dan

sebagainya. Semua duku bangsa di /lores dan Nusa "enggara

"imur umumnya menyapa yang 'ahatinggi dengan ibu dan bapa

o2. Cit antor tatistik, lores %i&ur =ala& !ngka %ahun 199$

3C


38/165

dalam bahasa daerahnya masing-masing.C 'asyarakat

$amaholot di /lores "imur menyebut 4ang 'ahatinggi dengan

0$era Eulan "ana


39/165

Suku bangsa 2edang di /lores "imur menyebut 4ang

'ahatinggi dengan 0$ahatala1. !da pendapat yang mengatakan

bah%a ungkapan tersebut berasal dari ungkapan iman #slam

0!llah "a ala1 yang berarti !llah 4ang 'ahatinggi. "etapi

menurut Paul !rndt (&+;&) yang dikutip /ernande7, + kata

0$ahatala1 terbentuk dari dua kata, yaitu 0laha1 penunjuk alat

kelamin pria, dan 0tala1 berasal dari bahasa Sansekerta yang

berarti bumi. Seperti orang $amaholot, orang 2edang menyebut

4ang 'ahatinggi dengan nama 09la-$oyo $eunauJ1 yang sama

artinya dengan 0$era%ilan "anaekan1 (langit-bumi).3

0$era%ulan "anaekan1 dan 09la-loyo $eyauJ1 tersebut

hanya satu saja yang digambarkan sebagai orangtua yang

bijaksana, tak dapat dilihat oleh mata manusia kecuali oleh

dukun dalam mimpi. Nama 'ajemuk 0$era%ulan "anaekan1

(langit-bumi) menunjukkan suatu kesatuan (totalitas) komplit

dari 4ang 'ahatinggi. Namanya harus majemuk, sebab seluruh

alam semesta dibangun secara baik atas dasar dua prinsip yang

bertentangan tetapi saling melengkapi. engan nama majemuk

semacam itu berarti si pemilik nama 4ang 'ahasempurna.

2arena itu, 0$era%ulan "anaekan1 yang hingga kini masih

digunakan dalam upacara-upacara adat, diterima dan digunakan

ernandez, 199*, /. Cit., hal. 3*3 o2. Cit.

3+


40/165

pula dalam ibadah (upacara) gerejani.3& 0$era%ulan "anaekan1

sebagai 4ang 'ahatinggi, 'aha !gung, 'ahakuasa,

'ahapencipta, dan lain-lain sebutan, adalah juga "uhan dalam

agama 2risten.

Selain adanya kepercayaan akan adanya 4ang 'ahatinggi

di atas, masyarakat /lores "imur percaya juga akan adanya

ar%ah nenek moyang dan ar%ah sanak kerabat yang telah

meninggal (2e%oko-kelite), roh-roh halus di darat (nitu lolo), dan

roh-roh halus di laut (hari bote). Semuanyaa berpengaruh atas

kehidupan manusia. 2arena itu setiap manusia harus

mengadakan hubungan yang harmonis dengan makluk-makluk

yang kasat mata itu agar tercipta kedamaian, kemakmuran, dan

kesentosaan dalam masyarakat dunia. "etapi bila tidak, maka

akan datang malapetaka, bencana, perang, dan lain-lainnya. 3

2epercayaan akan adanya hubungan yang harmonis itu

Nampak dari sikap masyarakat terhadap benda-benda tertentu,

seperti barang-barang %arisan nenek moyang dan pohon-pohon

besar yang dianggap keramat. 'enebang pohon besar atau

membuka ladang baru, bahkan seluruh kegiatan dalam siklus

pertanian yang dilakukan harus meminta i7in terlebih dahulu

3 Bernadus ?ato /le, 1988, #itus or0an !dat Istiadat olor =ala& aitan =engan or0an

ristus, krisi ara4ana, edalero+lores : ekolah %inggi ilsafat dan %eologi atolik, hal.

)$.3 ernadez, 199*, /. Cit. hal. 1*)

6


41/165

kepada makluk-makluk yang kasat mata tadi. #7in diadakan

melalui upacara-upacara ritual yang magis dan bersiat religius.

9pacara-upacara magis religius itu bisa dilakukan pada

beberapa tempat berdasarkan tujuan dan intensitas suatu

upacara. 9pacara yang kolekti untuk kepentingan bersama

seluruh %arga kampung dilakukan di tempat pemujaan umum

yang disebut 0korke1 atau 0koke bale1, yaitu sebuah panggung

besar tempat duduk para pemimpin adat pada pertemuan dan

upacara-upacara adat. i epan 0korke1 terdapat lapangan atau

0nama1 tempat penduduk berkumpul pada upacara adat dan

bersukaria pada pesta adat. Pada sudut atau kadang-kadang di

tengah 0nama1 terdapat susunan batu-batu datar berbentuk

lingkaran dengan garis tengah kurang lebih dua meter yang

disebut 0nuba nara1. 0Nuba Nara1 adalah tempat pmotongan

he%an korban dan di pandang sebagai tempat yang sacral oleh

seluruh penduudk kampung.33

9pacara-upacara religi yang berkaitan hanya dengan suku

tertentu dilakukan dalam rumah adat suku masing-masing.

Sedangkan upacara yang bersiat pribadi dilakukan dalam rumah

keluarga sendiri, atau ditempat yang akan diadakan kegiatan

seperti di lahan (hutan) yang hendak dibuka untuk ladang baru.

Setiap upacara ritual yang magis religius harus dilakukan atau

3

?a-an2ara =engan "endrikus "iton eraf di olor lores %i&ur, Pada tanggal 13 !gustus199(.

6&


42/165

dipimpim oleh pemimpin adat yang terdiri dari empat komponen

yaitu komponen yaitu 2oten, 2elen, :urit, dan 'aran.

*. Peniikan

Pendidiklan baik ormal maupun nonormal dapat menjadi

sarana untuk mengubah keadaan sosial.36 i /lores "imur

pendidikan nonormal itu sangat 'isi 2atolik sejak 7aman

colonial. Sejak dasa%arsa &+8-an mulai digalahkan berbagai

kegiatan, semacam kursus, di desa-desa oleh kelompok P22

(Pembinaan 2esejahteraan 2eluarga) dari pihak pemerintah.

sedangkan kursus untuk perhatian tidak terdapat di daerah ini.

Pengetahuan dan keterampilan pertanian diperoleh petani

dengan meniru kebiasaan yang dilakukan oleh petani de%asa

yang juga meniru dari generasi sebelumnya pendidikan

inormal).

Pendidikan ormal di /lores "imur lebih tua daripada

pendidikan nonormal itu. 'uskens melaporkan bah%a pada

tahun &;AA 'isionaris 2atolik asal Portugis mendirikan sebuah

seminari (Sekolah calon imamDpastor) di $ohayong Solor, setelah

mempermanndikan banyak orang Solor. 2eadaan dan kelanjutan

Seminari itu tidak diketahui lagi* yang diketahui hanyalah bah%a

pada tahun &A&3 (&C anuari) benteng Portugis di $ohayong Solor

3 ouis 5alassis, 1981, =unia Pedesaan Jakarta : 6unung !gung, hal. (9.

6


43/165

yang bernama /ort :endricus direbut oleh 2ompeni (@5>), maka

Portugis memindahkan pusat perdagangan dan pusat misi Solor

ke $arantuka.3;

i $arantuka, misionaris 2atolik asal Portugi dan pedagang

Portugis tidak dapat melakukaan tugasnya dengan baik karena

selalu diserang oleh kompeni dan pedagang #slam dari o%a.

Setelah /lores "imur dan kepulauan /lores umumnya dimasukan

ke dalam %ilayah :india Belanda pada tahun &8;+, pendidikan

dasar di selenggarakan bersama oleh pemerintah colonial dan

pihak misi 2atolik (5rdo ominican). "idak ada kerja sama yang

baik antara kedua pihak maka pendidikan di daerah ini tidak

maju. "etapi pada tahun &+&3 5rdo ominican diganti oleh

Serikat Sabda !llah (S@HSocietas @erbi ivina), pendidikan di

/lores "imur berkembang dengan baik karena adanya kerjasama

antara pemerintah colonial dan pihak misi 2atolik.

'isi 2atolik membuka sekolah desa dua dan tiga tahun

pada tempat-tempat tertentu dan mendirikan sebuah seminari

dengan lama pendidikan Sembilan thun yang masih ada hingga

sekarang. "entang mutu pendidikan, Pro. r. nde lores : 'usa Indah, hal.$*$

63


44/165

engan tegas ia mengatakan bah%a intelektual mereka tidak

kalah dengan anak-anak dan S"'.

ari epartemen Pendidikan dan 2ebudayaan diperoleh

data bah%a pada tahun &+C; di /lores "imur terdapat 66 S

3 @atter, 193$, /. Cit., hal. (*3

5>P dan % sudah dialihkan &en4adi 5P sesuai ke0i4akan =earte&en Pendidikan dane0udayaan. e&udian P6 dan P6! 4uga dialihkan &en4adi 5!.

66


45/165


46/165

emikian keadaan sosial budaya (penduduk) serta kondisi

geograi yang melatarbelakangi budidaya tanaman padi di /lores

"imur.

C. Tanaman Pai

Padi hanyalah salah satu dari sejumlah pangan yang

dibudidayakan di /lores "imur. Semuanya disebut besipare1 atau

0nole bare1 atau 0tehe %ata1. Pangan ini terdiri dari padi (beras)

atau 0tehe1, jagung atau 0%ata1 e%a%ut atau 0%ete1, dan

jagung Solor (Sorghum @ulgare) atau 0%ata holo1. 9bi-ubian atau

0ue1 (ioscorea) sebagai pangan yang terutama adalah ubi kayu

('anihot esculanta) atau 0ue kayo1, dan ubi jalar (#pomoea

batatas $) atau 0ue ja%e1. Selain itu masih ada sederatan

kacang-kacangan atau 0ute1 dan labu serta ketimun. 4ang

penting adalah kacang panjang atau 0ute blehe1, kacang tanah

atau 0ute tana1, dan kacang hijau atau 0%e%e1. Sedangkan

tanaman buah-buahan yang terkenal adalah pisang atau 0muko1,

papaya atau 0paya1, kelapa atau 0tapo1, mangga atau 0pao1,

dan jeruk atau 0muda1.6'eskipun demikian, hanya padilah yang

mendapat perhatian dalam penelitian ini.

(. Persearan Tanaman Pai

(

?a-an2ara =engan >lias =4ati "oke di ?ulan 6itang lores %i&ur, ada tanggal $* !gustus199(.

6A


47/165

"empat-tempat yang subur untuk tanaman padi itu

umumnya terdapat di pedalaman, agak jauh dari pantai yang

dipengaruhi iklim pegunungan yang lembab. "empat-tempat

dimaksud antara lain :okeng dan Boru di kaki gunung $e%otobi

(laki-laki dan perempuan) serta daerah $eoingu yang luas di

%ilayah Eulan itang, daerah $oloba dan sekitarnya di kaki 5le

'andiri di %ilayah "angung Bunga, daerah perbukitan di Pulau

Solor bagian barat. Padi juga banyak ditanam di daerah

pedalaman Pulau !donara terutama di kaki dan lereng #le

Boleng, di daerah :adake%a dan $amatika yang masing-masing

terletak di kaki dan lereng #le $ebatukan, dan di daerah-daerah

di kaki #le !pe dan #le $abalekang, serta di dataran tinggi

2alikasa di lereng #le $e%otolok dan lembah Eairiang di kaki #le

9yele%un yang terletak di Pulau $embata.

Padi juha banyak di tanam di dataran rendah, terutama

yang memungkinkan pengairan seperti 2onga, Eai%adan,

Eaikomo, Eaiteba, Eatomanuk, Eaigo%a, Eaiboleng, Eaiua,

Eo%ong, Beang, dan Napun Nekat. ataran-dataran rendah

tersebut dan masih ada banyak yang tidak sempat disebutkan

merupakan daerah-daerah persa%ahan yang sedang

dikembangkan oleh pihak pemerintah dengan membangun

bendungan-bendungan untuk irigasi.6& Selain itu, di tempat-

( =inas Peker4aan 7&u& a0uaten =aerah %ingkat II lores %i&ur

6C


48/165

tempat yang tidak ada pengairan, padi ditanam dan tumbuh

dengan merana selama musim penghujan yang pendek.

2esukaan pada beras dan keinginan untuk menanam padi

telah mendorong tempat-tempat yang tidak ada pengairan, padi

ditanam dan tumbuh dengan merana selama musim penghujan

yang pendek.

2esukaan pada beras dan keinginan untuk menanam padi

telah mendorong para petani khususnya dan masyarakat luas

umumnya untuk menanyakan hal ikh%al tanaman padi itu.

Sangat sulit dija%ab bila ditanyakan bilamanakah padi

mulai dibudidayakan di #ndonesiaF 9paya untuk menja%ab

pertanyaan klasik ini orang akan memusatkan perhatiannya ke

Pulau a%a dan Sumatera. Sekurang-kurangnya >oedes

menegaskan bah%a sebelum masuknya pengaruh #ndia, !sia

"enggara (termasuk #ndonesia) telah memiliki peradaban yang

tinggi, antara lain persa%ahan atau perladangan padi dengan

irigasi.6Pigeaud (&+A) yang dikutip 'eer, menegaskan bah%a

sa%ah dengan pengairan teratur merupakan peradaban a%a

purba sebelum masuknya pengaruh #ndia.63

Pertanyaan di atas akan menjadi lebih sukar bila persempit

menjadi bilamanakah padi mulai dibudidayakan di /lores "imurF

( =. 6. >. "all, 1988, e4arah !sia %enggara, %er4e&ahan I.P. oe-arsha, ura0aya : 7saha'asional, hal. 9.

6

'. C. @an etten @an =er 5eer, 199, a-ah Cultivation In !n2ient Java, Can0erra :!ustralian 'ational 7niversity, hal. 3.

68


49/165

itambah lagi pertanyaan dari mana asal mula padi dan

bagaimana datangnya ke tempat iniF Petani /lores "imur yang

mendengar pertanyaan tersebut menganggapnya sebagai

pertanyaan retoris, tidak perlu dija%ab. ika ada yang mendoba

menja%ab, ia dianggap sedang menyampaikan hasil

khayalannya* sebab pertanyaan itu, menurut mereka, tiak

mungkin dapat dija%ab. Pertanyaan di atas hanya dapat dija%ab

melalui cerita dongeng (mitos) yang telah ada dan berkembang

subur dalam masyarakat petani. 'itos itu menutup kemungkinan

akan timbulnya pertanyaan yang serupa.

). Mitos Tentang Pai

'itos tentang padi itu sangat banyak jumlahnya.

Berdasarkan tipe cerita, mitos di #ndonesia dibedakan atas tiga

jenis, yaitu pertama mitos :ainu%ele, yang menceritakan bah%a

padi pertama tumbuh dari tubuh seorang %anita yang dibunuh.

:ainu%ele adalah nama %anita asal padi yang dibunuh dalam

versi cerita penduduk Puylau Seram di 'aluku. 'itos tipe ini

hampir tersebar di seluruh Nusantara. 2edua mitos burung yang

menceritakan bah%a padi di bah%a oleh seekor burung dari

suatu tempat dan diberikan kepada penduduk. 2etiga adalah

mitos pencurian (the thet legend) yang menceritakan bah%a

6+


50/165


51/165

2etujuh saudaranya tentunya tidak tega membunuh

saudari tunggalnya dan menolak permintaan itu. !kan tetapi,

setelah diminta berulang-ulang ketujuh saudara itupun

menyetujuinya. 'aka duduklah gadis "onu Eujo di atas sebuah

panggung sebagai penyerahan diri di tengah ladang. $alu

berbarislah ketujuh bersaudara itu dengan pedang di tangan

masing-masing siap untuk memenggal lehernya. Saudara sulung

tampil pertama ke depan tetapi tidak tega melakukn

pembunuhan dan hanya melayangkan pedangnya jauh di atas

kepala saudari tunggalnya, "onu Eujo. emikian pula saudara

kedua dan seterusnya sampai keenam hanya dapat melakukan

hal yang sama.

!khirnya tibalah giliran saudara bungsu sebagai pembunuh

terakhir. #a maju dan betul-betul melakukan pembunuhan atas

saudari tunggalnya, "onu Eujo. Setelah itu tubuhnya dicincang

dan dihamburkan ke seluruh areal ladang yang telah disiapkan*

kecuali kepala, jantung dan hatinya diletakkan di tengah ladang.

Beberapa hari kemudian tampaklah tanaman-tanaman yang

tumbuh di ladang dari tubuh gadis "onu Eujo yang dihamburkan.

"anaman-tanaman itu adalah padi dan pala%ija. emikian asal

padi dan bahan makanan menurut mitos yang berkembang

;&


52/165

dalam masyarakat /lores "imur, terutama masyarakat

$amaholot.6A

"onu Eujo dalam cerita mitos di atas sama dengan tokoh

=atna umila dan e%i Sri yang meskipun meninggal dengan

cara yang berbeda. i a%a dan Bali petani mengenal sa%ah dan

ladang, maka kedua tokoh mitos tersebut masing-masing

merupakan asal padi ladang, yaitu =atna umila dan asal padi

sa%ah, yaitu e%i Sri. "okoh seperti "onu Eujo atau :ainu%ele,

di Sikka adalah dua 2oja dan 2oja itang #nang, serta di $io

(


53/165


54/165


55/165

menyatakan pendapatnya sebagai jalan keluar yang cukup bijak

dan dapat diterima sekurang-kurangnya oleh masyarakat /lores

yang pluralis. 5rinbao menyatakan dengan tegas bah%a

tanaman padi serta cara berladang dan upacara ritual pertanian

di /lores; berasal dari satu tempat bernama 2eli Ndoya,. di

daerah $io yang sekarang termasuk %ilayah 2abuparen


56/165

#ne 'bu adalah %anita penemu pertama padi serta tata

berladang di /lores, setelah lama mengembara untuk

mengumpulkan makanan berupa biji-bijian padi liar di

%ilayahnya. Setelah menemukan rahasia budidata tanaman padi,

#ne 'bu dipaksa oleh masyarakat sekitarnya agar membuka

rahasia budidaya tanaman padi untuk umum. #ne 'bu bersedia

membuka rahasia penemuannya yang sangat bernilai itu dengan

syarat pengorbanan darah seorang gadis. #ne 'bu tidak

mempunyai saudari selaun kedua saudaranya, Ndale dan Sipi.

'aka #ne 'bu relah menyerahkan dirinya untuk dibunuh demi

penemuannya atas rahasia padi. Pembunuhan itu terulang lagi di

tempat lain sebagai penghormatan atas #ne 'bu sebagai #bu Padi

di tempat asal padi eretan nama gadis yang disebutkan dalam

mitos padi di atas adalah gadis-gadis yang telah merelakan diri

untuk pembunuhan ritual. Pembunuhan yang sangat bernilai dan

sangat mahal ini kemudian berkurang rekuensinya dan diganti

dengan pembunuhan ritual atas he%an, dan lama kelamaan

diganti lagi dengan ayam dalam penghormatan kepada Nona

padi. Nona padi yang dikenal dalam masyarakat $amaholot di

/lores "imur adalah "onu Eujo,


57/165

tidak sama menerima teori 5rinbao di atas, perlu dibandingkan

teori itu dengan teori tentang asal mula (sejarah) padi tempat

lain di 2a%asan #ndonesia "imur.

@isser pernah meneliti tentang pertanian padi pada orang

Sahu di :almahera Provinsi 'aluku. 'elalui pertimbangannya

atas hipotesis tentang pertanian di #ndonesia "imur dan daerah

Pasiik serta persebaran padi yang dikutip dari Blust (&+CA),

Bell%ood (&+8) dan Barrau (&+8&), @isser menyatakan bah%a

budidaya padi dikenal di :almahera tidak lebih a%al dari tahun

&;. 5rang :almahera mengenal padi sebagai bahan makanan

melalui pedagang-pedagang !raab dan a%a yang bermukim di

"ernate dan di pantai :almahea.;;5rang Sahu sangat yakin akan

cerita lisan tentang asal mula padi dari a%a itu, meskipun "aylor

(&+8) yang dikutip oleh @isser melaporkan bah%a di "abelo

(Sebelah utara %ilayah orang Sahu) bertumbuh padi liar.;A

4ang menarik dalam sejarah masuknya padi di :almahera

dan "ernate itu ialah bah%a padi diba%a dari a%a oleh

pedagang !rab dan a%a. alan dagang yang panjang antara

a%a dan :almahera tentunya melalui perairan pulau /lores

termasuk /lores "imur yang letaknya strategis sejak dulu kala.

Nama Solot, yaitu nama purba untuk kepulauan Solor dan /lores

sekarang, sudah ditemukan dalam kitab negarakertagama yang) $eontine %. &ier, 19'9, My (i)e "ield I My Child, "ori *ubli)ation, +ordre)ht-

olland*roiden)e /#, hal. '-9; $o). Cit

;C


58/165

ditulis oleh 'pu Prapanca tahun &3A; (&8C S). :al ini berarti

pada tahun itu, abad keempat belas, 2erajaan 'ajapahit sudah

mengadakan hubungan dagang dengan Solot sebagai penghasil

komoditi dagang kayu cendana, atau santulum album.

:ubungan dagang itu akhirnya berkembang menjadi

penguasaan 'ajapahit (a%a) atas /lores yang dimulai dari /lores

"imur setelah pasukan 'ajapahit memupuk kekuatannya di

Pulau Solor.;CPada masa-masa hubungan dagang dan hubungan

kekuasaan inilah, menurut penulis, padi diperkenalkan oleh

orang a%a ('ajapahit) kepada orang $amaholot di /lores "imur.

ari /lores "imur, padi disebarkan ke seluruh /lores. Bahkan

sangat mungkin oleh orang a%a ('ajapahit) yang menetap di

$arantuka pada abad keempat belas ini.;+yang sudah mengenal

padi. 'aka padi di /lores "imur mungkin juga diperkenalkan dan

diba%a oleh orang "ernate dari 'aluku.

engan demikian hingga sekian jauh terdapat tiga

alternati rasional tentang asal mula padi di /lores "imur. !sal

mula padi di /lores "imur. !sal mula padi yang serba alternati

disebabkan oleh belum adanya penelitian mendalam tentang hal

ini yang dilakukan oleh para ahli. :al ini juga memperkuat

hidupnya mitos tentang padi yang menjadi dasar bagi petani

untuk menetapkan teknologi tradisionnal dalam penanaman

) Orinbao, 197, Op. Cit., %nde-"lore 3 4ua Indah, hal. 2.)

*enguaaan Ma!apahit 56aa8 ata daerah-daerah di Timur 4uantara di lakukan padamaa a!ah Mada men!adi

;8


59/165

padi. Pada gilirannya, teknologi tradisional itu dapat menjadi

kendala dalam proses inovasi, khususnya inovasi di bidang

teknologi pertanian.

;+


60/165

BAB III

TEKN"L"!I PE#TANIAN PADI

Seperti telah disinggung di depan, teknologi yang dimaksud

dalam tulisan ini adalah teknologi nonmekanis yang hanya

terbatas sebagai cara-cara yang digunakan untuk meningkatkan

produktivitas lahan pertanian milik petani. ibedakan atas dua

macam teknologi yaitu teknologi tradisional dan teknologi

modern yang dikenal dengan teknologi panca usaha tani.

'eskipun dalam melakukan kegiatan bercocok tanam petani

menerima kedua-keduanya karena dianggap saling melengkapi,

tetapi pembahasannya dalam tulisan ini sebaiknya dipisahkan.

A. Teknologi Traisional

"eknologi nonmekanis memperlihatkan dua jenis kegiatan

petani, yaitu yang sacral (magis religius) dan yang proane

sebagai tata cara pengolahan tanah. 2edua jenis teknologi

tradisional tersebut tak dapat dipisahkan dan selalu ada pada

setiap tahap kegiatan pertanian, terutama tahapan dalam

perladangan berpindah (shigting cultivation). Perladangan

berpindah yang merupakan tradisi yang paling tua dalam teknik

bercocok tanam masih banyak dilakukan di /lores "imur,

meskipun sebagian kecil petani sudah membudidayakan

tanaman padinya di tanah sa%ah. Perladangan berpindah

A


61/165

dilakukan melalui system tebas bakar (Slash-and-burn) setiap

tahun dan ladang tersebut ditinggalkan setelah dua atau tiga kali

ditanam karena produktivitasnya menurun. Setelah ditinggalkan

lahan bekas ladang itu mengalami suksesi secara alami

membentuk hutan sekunder atau padang rumput tua.

2edua jenis teknologi tradisional tersebut akan Nampak

jelas pada tahapan perladangan sebagai topik bahasan.

Beberapa penelitian antropologi di #ndonesia, seperti yang

dilakukan oleh '. ove (&+88) pada orang 2antu di 2alimantan

Barat, @isser (&+8+) pada orang Sahu di :almahera, dan

#skandar (&++) pada orang Badui di a%a Barat,&menunjukkan

adanya persamaan terutama menyangkut tahapan-tahapan

%aktu dalam siklus tahunan perladangan dan kegiatan petani

dalam setiap tahapan itu. 2eseluruhan kegiatan petani ladang di

/lores "imur, seperti pada tempat lain, dalam siklus tahunan

dapat dibagi atas empat tahap, yaitu (&) persiapan, ()

penanaman, (3) pemeliharaan, dan (6) panen. 'eskipun :idayat

secara rinci membagi siklus tahunan, berdasarkan kegiatan

petani, atas delapan tahap.

& . 5ikhael #. =ove, 1988, iste& Perladangan di Indonesia : uatu tudi asus dari

ali&antan Barat, ogkarta : 6a4ah 5ada 7niversity Press., eontine >. @isser, /. Cit. =rs,

Johan Iskandar, 52, >kologi Perladangan di Indonesia : tudi asus dari =aerah Baduy

Banten elatan, Ja-a Barat, Jakarta : =4a&0atan. . . 5. "idayat, 191, 5asyarakat dan e0udayaan uku+suku Bangsa di 'usa %enggara

%i&ur, Bandung : %arsito, hal. 3+, &enye0ut delaan taha syste& ertanian di lores%i&ur, yaitu : A1 tanda ene0angan erta&a, A$ 5ene0ang, 0uka ladang, A3 Pe&0akaran, A(

Penana&an yang &eruakan ua2ara sa4ian dan esta adat rakyat, A) Penyiangan, A anen,

A in4ak A&engirik adi, A8 &akan adat se0agai u2aan teri&a kasih keada leluhur atas ker4asa&a yang 0aik.

A&


62/165

Siklus pertanian tahunan pada masyarakat petani /lores

"imur, khususnya petani $amaholot, dia%ali dan diakhiri dengan

pesta adat yang disebut 0EuKu Nure1 atau 0EuKu $olo1. Pesta ini

melibatkan semua anggota dari berbagai lapisan masyarakat

kampung sebagai kesatuan adat. 0EuKu Nure1 yang bersiay

ritual dan berlangsung selama beberapa hari bahkan seminggu

lamanya merupakan upacara (pesta) pengucapan syukur dan

terima kasih atas panen yang telah dianugerahkan oleh

0$era%ulan "anaekan1 ('atahari-Bulan "anah, adalah 4ang

'aha "inggi, pencipta alam semesta), 0ke%oko-kelite1 (ar%ah

nenek moyang dan semua kerabat yang telah meninggal), dan

0nitu lolo1 (roh-roh halus di darat), serta 0hari bote1 (roh-roh

halus di laut). Sekaligus, upacara ritual yang bernilai magis

religius ini, merupakan permohonan dan harapan agar pada

tahun berikutnya para petani dan ladangnya diberi berkah

supaya memperoleh berlimpah.3

2eseluruhan pesta 0EuKu Nure1 tersebut dipimpin oleh

kepala adat yang adalah kepala suku (clan) tuan tanah bersama

dengan pihak-pihak yang ber%enang (koten, kelen, hurit, dan

maran) dalam kampung sebagai kesatuan adat. Setelah pesta

adat besar ini berakhir, petani /lores "imur memasuki tahun baru

dalam sikklus pertaniannya. 'ereka mengadakan persiapan

3 . ?a-an2ara dengan "endrikus "iton eraf di olor lores %i&ur ada tanggal 13 !gustus 199(.

A


63/165

seperlunya untuk memulai proses produksi pangan umumnya

dan besar khususnya.

(. Persia,an Lahan

Petani menga%ali persiapannya sejak pertengahan musim

kemarau yang ditentukan berdasarkan letak dua jenis bintang

yang disebut 0pari1 dan 0%uno1. 0Pari1 dicirikan bah%a sebuah

bintang yang berbeda dengan bintang lain karena ber%arna agak

kekuning-kuningan sehingga mudah dilihat pada malam hari.

Sementara 0%uno1 merupakan kumpulan atau gugusan

beberapa bintang yang mampak seperti sebuah bidul, bintang

biduk.6Bila kedua jenis bintang tersebut pada malam hari sekitar

pukul . menempati posisi condong ke barat, maka pertanda

musim kemarau akan segera berakhir* persiapan harus dimulai.

2egiatan petani pertama adalah mempersiapkan alat-alat

pertanian terutama parang atau 0peda1 dan toa atau 0nue1.

Setelah itu diadakan perundingan (beu ne%a) antara para kepala

suku dalam %ilayah kesatuan adat kampung untuk menentukan

daerah mana yang akan dibuka menjadi ladang pada tahun itu.

Perunndingan (beu ne%a) ini dipimpin oleh kepala suku tuan

tanah.

2eputusan dalam perundingan tersebut disampaikan oleh

masing-masing kepala suku kepada para kepala keluarga

6 . ?a-an2aradengan 5athias ati /le di olor lores %i&ur ada tanggal 1) !gustus 199(.

A3


64/165

anggota sukunya dalam pertemuan suku. Setelah kesepakatan

ini, para pertani mulai membuka ladang barunya yang disebut

0bahi1 atau 0tine1. enis bintang 0pari1 dan 0Euno1 menjadi

pedoman %aktu untuk memulai kegiatan ini.;

2egiatan membuka ladang (bahiDtine) dia%ali dengan

upacara pemberian sajian berupa segenggam beras dan sebutir

telur yang diletakkan di lahan bakal ladang baru oleh kepala

keluarga sambil mengucap syair-syair magis (mantera). Sajian ini

diberikan sebagai permohonan i7in dan restu kepada 0$era%ulan

"anaekan1, dan terutama 0ke%oko-kelite1 serta 0nitu lolo1 yang

memiliki dan berada di tempat itu. 2etika masih ada 0korke1, A

upcara di ladang didahului dengan upacara ritual kolekti di

dalam 0korke1. 9pacara ini berupa doa dalam bentuk syair yang

diucapkan secara lisan oleh seorang maran untuk meminta

berkah dari 0$era%ulan "anaekan1 agar ladang-ladang yang

dikerjakan nantu dapat memberikan panen yang berlimpah.

Sedangkan pembersihan ladang lama tidak melalui prosedur

seperti diatas, dan disebut 05la.C

'embuka ladang baru dilakukan oleh laki-laki dan ladang

lama oleh kaum %anita dan laki-laki yang tidak sempat

; . ?a-an2ara dengan 5athias kati /le di olor lores %i&ur ada tanggalA . e4ak di0entuknya desa gaya 0aru ada a-al elita erta&a A199, ksesatuan adat

&erosot dan 0angunan korke yang rusak tidak daat di0angun ke&0ali se0a0 &e&erlukanua2ara &agis religius &endala& yang kurang dihayati generasi &uda.

C

. ?a-an2ara dengan >lias =4ati "okeng di ?ulan 6itang, lores %i&ur ada tanggal $*!gustus 199(

A6


65/165

membuka ladang baru. 2edua jenis kegiatan ini dilakukan selama

kurang lebih satu setengah bulan. !lat yang digunakan untuk

membuka ladang baru adalah parang besar (peda) untuk

memangkas dan menebang pohon-pohon besar, dan parang kecil

(kenuleDkoterua) untuk memotong belukar dan tunas-tunas baru

dari pohon yang telah ditebang.

=erumputan dan semak belukar hasil pembersihan serta

dahan-dahan pohon dan pohon hasil tebangan dibiarkan di terik

matahari lebih dari sebulan lamanya lalu di bakar. Pembakaran

atas ladang dilakukan petani pada bulan yang paling panas

cahaya mataharinya, yaitu pada bulan 5ktober. Biasanya bahan-

bahan tebangan itu tidak habis dibakar, maka bahan-bahan

berupa semak belukar dan ranting-ranting pohon itu ditumpukan

menjadi onggokan-onggokan terpisah lalu dibakar lagi.

Sementara sisa-sisa pembakaran berupa dahan ladang yang

bermanaat juga sebagai pencegah erosi. 2egiatan pembakaran

kedua dan pemetakan ini dilakukan oleh kaum %anita secara

gotong royong, dan disebut 0one1. engan ini ladang tampak

bersih dan petani menanti saat untuk menanam ladangnya, yaitu

bila hujan tiba pada a%al musim penghujan.

). Penanaman

A;


66/165


67/165

direciki dengan darah he%an korban, babi atau kambing, oleh

tuan tanah. Setelah itu benih diba%a ke ladang untuk tanam.8

9pacara tersebut dilanjutkan di ladang setiap petani yang

disebut upacara penyerahan benih, atau 0nei era1. Benih padi

yang diisi dalam sebuah baku* atau 0kara1 (anyaman dari daun

lontar) diletakkan di atas sebuah batu ceper (dolmen) yang

disebut 0era lolo1 atau 0era heri1, yang disiapkan di tengah

ladang. Seorang laki-laki remaja (pemuda) yang bertugas

menjaga 0era lolo1 memakan sirih pinang lalu menyemburkan

ludah merahnya ke atas benih padi itu. 2emudian benih padi

dikeluarkan sedikit demi sedikit diserahkan kepada seorang

gadis yang ditunjuk menjadi padangan pemuda itu.+Selanjutnya

gadis tersebut membagikan benih padi kepada para %anita yang

siap menanami ladang.

!lat yang digunkan untuk melubangi tanah dalam kegiatan

penanaman padi adalah pak-pak (nika) dan tugal (nuba).&

9mumnya petani padi $amaholot menggunakan pak-pak (nika)

dalam menanam padinya, 0sika1. "ugal (nuba) digunakan untuk

8 . 7a2ara seerti ini ada dasa-arsa 19*+an hanya dite&ukan di ka&ung+ka&ung

yang teren2il Aisolasi dan sangat sulit &eneri&a inovasiF &isalnya ka&ung+ka&ung di

se0elah utara Ile 5andiri, di engala&an Pulau !donara, di ereng Ile e0atukan, datarantinggi alikasa, dan 'aga-utun di Pulau e&0ata.

+ . Pada setia ka&ung se0agai kesatuan adat dala& &asyarakat a&aholot di lores

%i&ur, terdaat suku A2lan e&0eri dan eneri&a gadis dala& syste& erka-inan eksoga&isuku. Pe&uda di atas 0erasal daru suku eneri&a gadis e&ilik ladang. Pe&ilik ladang

&enun4uk seorang gadis dala& sukunya suaya &eneri&a 0enih adi untuk ditana&. Pe&udadan gadis itu adalah la&0ing kesu0uran.

&

*. 5enurut ertoer&ono, A1989 : 3*. %ugal terdaat di seluruh Indonesia, tetai ak+akhanya terdaat di daerah ?alla2ea Aali&antan %i&ur, ula-esi, dan 'usa %enggara.

AC


68/165


69/165

penanaman padi ladang, rumput-rumput liar (gulma) pun mulai

Nampak daun hijaun ya seperti tanaman padi. 'aka perlu ada

pembersihan gulma atau penyiangan. 2egiatan ini dilakukan

bersama-sama laki-laki dan perempuan dengan menggunakan

alat toa (nue).

'asa antara penanaman hingga padi mulai menguning

merupakan masa pantangm disebut 0ma muru1. Pada masa ini,

menurut petani, padi sebagai penjelmaan "onu Eujo sedang

0mengandung (hamil)1 sehingga perlu ketenangan agar ia dapat

0melahirkan1 dan 0mera%at1 buah padi dengan baik.&3 'asa

0hamil1 padi dianggap oleh 'eer &6sebagai masa kristis dalam

kehidupan padi* seperti %anita hamil, padi memerlukan

pera%atan yang serius.

Selain gulma, tanaman padi juga sering diganggu oleh hama

serangga dan bintang liar. Pencegahan terhadap serangga

dilakukan petani dengan penyebaran terhadap serangga

dilakukan petani dengan penyebaran obat-obatan tradisional.

Potongan akar-akar dan kulit batang tumbuhan tertentu sebagai

obat dipasang pada ujung sebatang tongkat kayu lalu ditegakkan

di dalam ladang dan pada keempat sudut ladang. Pemilik ladang

tidak boleh mendatangi ladangnya selama empat hari.

Penyebaran obat-obatan yang sama dilakukan lagi ketika padi

&

3. otten, /. Cit, hal & (. 5eer, /. Cit, hal. 1*$

A+


70/165

mengeluarkan bulirnya dengan isi yang sangat muda. pada saat

ini, menurut petani, serangga mengganggu lagi tanaman padi di

ladang.

Sejak saat ini pula binatang liar seperti babi, rusa, dan tikus

serta unggas masuk ke ladang untuk mencari makanan pada

siang maupun malam hari, karena itu perlu dilakukan

pencegahan dengan penjagaan ladang sejak padi itu mulai berisi

hingga selesai panen.

Pencegahan terhadap gangguan binatang liar seperti babi

dan rusa, biasanya dilakukan petani dengan memotong pohon

atau tanaman liar di sekeliling ladang lalu membakarnya hingga

mengepulkan asap yang luar biasa banyaknya. engan kepulan

asap ini, binatang yang berada dalam persembunyian di sekitar

ladang mengetahui bah%a ladang sedang di jaga sehingga

binatang liar menjauhi ladang tersebut. ika melalui perlakuan

demikian pyn tetap ada binatang yang mengganggu tanaman

padi pada malam hari, maka masa sejak padi mulai berisi hingga

sebelum selesai panen, ladang harus di jaga petani setiap

malam. Biasanya binatang luar masuk kedalam ladang pada

malam hari setelah kesibukan petani pada siang hari itu

berakhir.

Sedangkan untuk mencegah gangguan unggas atas

tanaman padi pada siang hari, petani membuat orang-orangan

C


71/165

dan ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis sehingga

dapat dilihat dengan mudah dan jelas dari tempat yang jauh,

!tau dengan mengantungkan pakaian bekas dalam ladang

sehingga unggas tak berani memasuki ladang tersebut.

Pencegahan terhadap unggas ini dilakukan bila petani tidak

berada dalam ladang. Petani padi $amaholot dapat mencegah

binatang liar babi, rusa, dan unggas tetapi sangat sulit

mencegah binatang pengerat tikus yang mengganggu tanaman

padinya. alan satu-satunya adalah mempercepat masa panen.

Selain gangguan hama penyakit, serangga, binatang liar,

dan unggas, terdapat juga gangguan alam yaitu curah hujan

yang tidak teratur. !ir hujan sangat dibutuhkan tanaman padi

yang sedang tumbuh, sejak benih dimasukan kedalam tanah

hingga biji-biji padi (gabah) mulai menguning. !kan tetapi iklim

di /lores "imur sering menimbulkan cuaca, di tengah musim

penghujan, yang tidak bedanya dengan musim kemarau.

Berhari-hari langit cerah dan matahari memancarkan sinarnya

yang terik membakar kulit para petani yang sedang

membersihkan dan mera%at tanamannya, dan lebih lagi

membuat tanaman padi dan pala%ija itu merana dan layu

bahkan kering karena kekurangan air. :ujanlah satu-satunya

harapan yang dapat memberikan air kepada tanaman di ladang

petani. Para petani yang resah melihat keadaan tanaman di

C&


72/165

ladangnya memasrahkan diri dan ladang sebagai miliknya

kepada kekuatan-kekuatan gaib yang supernatural. 'asyarakat

petani yang masih memiliki 0korke1 mengadakan upacara korban

dalam 0korke1 atau rumah pemujaan.

alam upacara korban ini, he%an yang dikorbankan adalah

kambing atau babi. Setelah menyampaikan maksud upacara itu

secara kolekti dalam 0korke1 yang dipimpin oleh seorang maran,

he%an korban itu diba%a ke tempat korban, 0nuba nara1. i

tempat ini he%an disembelih oleh seiorang hurit setelah

mendengarkan syair lisan yang diucapkan sebagai doa. arah

he%an korban itu direciki pada batu 0nuba nara1 dan pada tiang

suci, yaitu 0rie lime %enen1 (tiang sebelah kanan) dari 02orke1.

arah itu pun direciki pada sebuah kelapa muda yang telah

disediakan. Setelah upacara ini, tuan tanah pergi ke ladangnya

untuk mericiki air kelapa pada tanaman padi di sekitar batu

ceper atau 0era lolo1 yang diadakan pada saat menanm. Pada

sore hari diadakan perjamuan bersama di dalam 0korke1.

2egiatan pemeliharaan padi dilakukan sepanjang musim

penghujan dan biasanya padi menguning pada akhirnya musim

tersebut. /rekuensi hujan yang tinggi pada saat padi menguning

akan merusak biji padi. 9ntuk menghindari hujan serta gangguan

binatang luar, padi yang sudah matang itu segera di panen.

C


73/165

/. Panen Pai

Peladang $amaholot di /lores "imur membedakan ladang

baru dan ladang lama. Pada dasarnya tidak ada perbedaan

dalam hal teknik dan upacara magis (ritual)* hanya bah%a pada

ladang baru panen dimulai pada tempat yang telah ditentukan

untuk pendirian pondok yang disebut 0nidu1 atau 0naye1,&;

biasanya di tengah ladang. i tempat bakal pendirian pondok itu

diletakkan beberapa bulir padi panen pertama serta sirih pinang

dan sebutir telur sebagai persembahan kepada Nona Padi ("onu

Eujo) dan ar%ah nenek moyang (ke%oko-kelite) serta makhluk

halus (nitu lolo).

Panen dilakukan oleh keluarga pemilik ladang atas

ladangnya masing-masing. Pada ladang yang luas (rata-rata

luasa ladang satu hektar) dengan anggota keluarga sebagai

tenaga kerja yang kurang, pemilik ladang mengundang %arga

kampungnya untuk bergotong royong menuai padi di ladangnya

dengan imbalan makan malam bersama pada lama hari di rumah

pemilik ladang. otong royong ini pun dilakukan untuk

mempercepat panen guna mengurangi biji padi yang dimakan

binatang luar dan mencegah kerusakan biji padi oleh air hujan.

& ). 'idu adalah ondok yang agak kuat dan 0esar se0agai te&at &enyi&an hasil anen

Aadi dan lainnya sean4ang tahun. Juga etani sering &engina sela&a &usi&+&usi& si0uk.

edangkan 'aye adalah ondok yang sangat sederhanaF hanya untuk te&at 0ernaung 0ilahu4an dan 0erteduh 0ila anas.

C3


74/165


75/165

Pada masyarakat petani yang masih mempertahankan

kebiasaan lama, masih ada upacara ritual terakhir secara kolekti

di ladang seorang anggota suku tuan tanah. Setelah kegiatan

mengirik padi, diadakan upacara penghantarn Nona Padi, "onu

Eujo, dari tempat pemujaannya di atas 0era lolo1 ke pondok

tempat penyimpanan. i atas 0era lolo1 ditempatkan sebuah

bakul besar atau 0kara1 yang berisi padi (gabah). Bakul besar

tersebut dihiasi dengan kain tenun merah yang sangat mahal,

bernilai gading&C karena diidentikkan dengan #bu Padi ("onu

Eujo) yang ketika dibunuh diduga mengenakan pakaian serupa.

Pada saat ini dikorbankan seekor babi, darahnya direcik pada

saat ini dikorbankan seekor babi, darahnya direcik pada 0era

lolo1 dan bakul atau 0kara1 yang berisi biji padi. 2emudian bakul

tersebut dipikul oleh pemilik ladang dan diarak bersama dalam

suasana gembira menuju pondok.&8 engan ini berakhirlah

kesibukan petani di ladang sejak tahap persiapan hingga panen.

2eseluruhan kesibukan di ladang berakhir pada akhir bulan

uni. Setelah itu petani $amaholot di /lores "imur biasanya

melakukan kegiatan-kegiatan lain berupa kegiatan sosial dan

ekonomi hingga saat diadakan upacara ritual terbesar yang

disebut 0EuKu lolo1 atau 0EuKu nure1.

& . 6ading Ataring ga4ah &eruakan harta yang aling &ahal di lores %i&ur dan 0er&akna

ritual. 6ading &en4adi la&0ing status sosial seseorang atau suatu suku A2lan, dan &en4adi &as

ka-in.& 8. otten, /.Cit., hal $

C;


76/165

B. Teknologi Pan-a Usaha Tani

"eknologi Panca 9saha "ani yang dimaksudkan untuk

meningkatkan produksi pertanian sudah dikembangkan

pemerintah menjadi Sapta 9saha "ani. 'eningkatkan produksi

belum cukup untuk meningkatkan pendapatan per kapita, tetapi

perlu dilengkapi dengan teknologi pascapanen dan tersedianya

pasar bagi produksinya pasar bagi produksi pertanian,

khususnya pertanian tanaman pangan. 'eskipun demikian,

kedua jenis teknologi terakhir ini tidak dapat dibahas di sini*

sehingga topik bahasan tetap pada Panca 9saha bukan Sapta

9saha "ani.

Pembagian topik teknologi Panca 9saha "ani atas dua

subtopic di ba%ah, berdasarkan pertimbangan bah%a subtopic

pertama yaitu 'etode Bercocok "anam (dan pengairan), sudah

dirintis jauh sebelum adanya program Bimas tahun &+AC. Bahkan

sejak 7aman colonial dan pada masa 5rde $ama (&+6;-&+AA),

meskipun usaha-usaha Bimas dalam hal ini lebih progresi dan

intensi daripada usaha-usaha sebelumnya. Sedangkan subtopik

kedua, yaitu Benih 9nggul, Pupuk, dan Pestisida merupakan

teknologi baru sekurang-kurangnya untuk petani /lores "imur.

"eknologi baru itu adalah hasil inovasi yang dilaksanakan oleh

CA


77/165


78/165

menimbulkan erosi dan mengundulkan tanah itu jika dibiarkan

akan memperluas lahan kritis yang sudah luas. !kibatnya,

produktivitas tanah semakin rendah dan produksi beras dan

pangan umumnya semakin kurang. engan demikian, tara

hidup petani /lores "imur yang berjumlah kurang lebih 8 dari

seluruh penduduk di daerah ini menjadi sangat rendah.

9ntuk mengatasi lahan kristis itu, program nasional =2#

(=encana 2esejahteraan #stime%a G &+;-&+;6) yang kemudian

dilanjutkan dengan =encana $ima "ahun a%atan Pertanian

=akyat (&+;;-&+;+) dengan jelas mencantumkan dalam

programnya seperti pembangunan obyek-obyek pencegahan

tanah larut, Pembangunan Percobaan Perusahaan "anah 2ering

(PP"2), Pembangunan dan Perbaikan Pengairan =akyat (desa),

dan membangun Balai Pen

teknologi pertanian padi tesis s2 gabriel

Documents