teknik yoyo sprint model

6
Vol. 01, No.01, Juni 2009 ISSN 2085-3033 Jurnal Pendidikan Islam 24 PENDAHULUAN Keberhasilan siswa dalam mempelajarai suatu materi pelajaran (subject matter) terletak pada kemampuan mereka (pembelajar) mengelola belajar ( management of learning), kondisi belajar (condition of learning) dan membangun struktur kognitifnya pada bangunan pengetahuan awal ( prior knowledge) serta merepresentasikannya secara benar. Pengelolaan belajar dan kondisi belajar seseorang mempengaruhi proses membangun pengetahuan di dalam struktur kognitif pembelajar. Kondisi belajar berkaitan dengan materi topik yang dipelajari (contens) dan pengelolaan belajar berkaitan dengan cara membangun pengetahuan 1 . Pembangunan pengetahuan pada struktur kognitif siswa, baik secara super ordinat (peaget, 1980 : 35) membentuk suatu peta konsep dengan hierarchy concept dan hubungan antar konsep secara bermakna (Nova, 1985 : 23) bergantung pada kesiapan dan kemampuan seseorang untuk membangunnya. Kekuranglengkapan pengetahuan yang dibangun siswa dan pengetahuan tersebut bersifat esensial (fundamental knowledge) dapat menyebabkan ketidakmampuan siswa merespon rangsangan ( stimulus) yang datang dari lingkungan sekitarnya. Hal ini mungkin terjadi karena tidak terjadi pembangunan pada memori jangka pendek maupun jangka panjang (Dr. Made Alit Mariana, 2003 : 2) Roni Subhan Guru di Lingkungan Kandepag Kabupaten Jember Abstraksi: Profesionalitas seorang pengajar untuk mengembangkan siswa dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Keberhasilan seorang pengajar dalam meningkatkan tiga pilar tersebut dapat dibuktikan dari profesionalitas dalam melaksanakan tugas pengajaran, antara lain : a) menguasai materi pembelajaran b) profesional menyampaikan bahan ajar dan c). berkepribadian matang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-analitis yang menitik beratkan pada kajian teoritis dan library research. Pembelajaran Yoyo Sprint Model “ memberikan nuansa baru dalam merangsang siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal, disini siswa dituntut untuk secara maksimal menggunakan potensi yang ada dalam dirinya, yakni berpikir dan bekerja untuk memecahkan masalah secara cepat dan sinergis. Kata kunci: Yoyo Sprint Model dan Alternatif Teknik Pembelajaran “YOYO SPRINT MODEL” SEBUAH ALTERNATIF TEKNIK PEMBELAJARAN Disamping itu diperlukan profesionalitas seorang pengajar untuk mengkondisikan siswa agar pembangunan pengetahuan pada struktur kognitif dapat berhasil baik di kelas maupun implikasinya pada kehidupan sehari-hari, psikomotorik. Sehingga siswa dapat dengan mudah mengingat apa yang diajarkan oleh seorang guru. Tiga Pilar utama yang menunjukkan bahwa pendidik baik guru ataupun dosen telah bekerja secara profesional dalam melaksanakan tugas pengajaran, antara lain : a) menguasai materi pembelajaran b) profesional menyampaikan bahan ajar dan c). berkepribadian matang. Tiga pilar ini saling terkait satu sama lain dan saling mendukung untuk meningkatkan kinerja pembelajaran. Kinerja pembelajaran inilah yang menentukan keberhasilan dan kesesuaian hasil belajar siswa dengan tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan tingkat keberhasilan dan kesesuaian hasil belajar siswa dengan tujuan sangat dipengaruhi oleh kinerja guru, baik dari segi cara maupun pendekatan pengajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar. Penguasaan materi pembelajaran merupakan kamampuan strategis yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam rangka mendukung ketercapaian kompetensi secara efektif efisien. Sedangkan penyampaian materi pembelajaran yang baik dapat diartikan sebagai segala usaha pendidik untuk mengelola proses pembelajaran sehingga siswa dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan ( enjoy full learning)

Upload: arrestdramon

Post on 07-Aug-2015

94 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Basi

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Yoyo Sprint Model

Vol. 01, No.01, Juni 2009 ISSN 2085-3033

Jurnal Pendidikan Islam

24

PENDAHULUANKeberhasilan siswa dalam mempelajarai

suatu materi pelajaran (subject matter) terletakpada kemampuan mereka (pembelajar) mengelolabelajar (management of learning), kondisi belajar(condition of learning) dan membangun strukturkognitifnya pada bangunan pengetahuan awal (priorknowledge) serta merepresentasikannya secarabenar. Pengelolaan belajar dan kondisi belajarseseorang mempengaruhi proses membangunpengetahuan di dalam struktur kognitif pembelajar.Kondisi belajar berkaitan dengan materi topik yangdipelajari (contens) dan pengelolaan belajarberkaitan dengan cara membangun pengetahuan1.

Pembangunan pengetahuan pada strukturkognitif siswa, baik secara super ordinat (peaget, 1980: 35) membentuk suatu peta konsep dengan hierarchyconcept dan hubungan antar konsep secara bermakna(Nova, 1985 : 23) bergantung pada kesiapan dankemampuan seseorang untuk membangunnya.Kekuranglengkapan pengetahuan yang dibangunsiswa dan pengetahuan tersebut bersifat esensial(fundamental knowledge) dapat menyebabkanketidakmampuan siswa merespon rangsangan(stimulus) yang datang dari lingkungan sekitarnya. Halini mungkin terjadi karena tidak terjadi pembangunanpada memori jangka pendek maupun jangka panjang(Dr. Made Alit Mariana, 2003 : 2)

Roni Subhan Guru di Lingkungan Kandepag Kabupaten Jember

Abstraksi: Profesionalitas seorang pengajar untuk mengembangkan siswa dari aspek kognitif, afektif danpsikomotorik. Keberhasilan seorang pengajar dalam meningkatkan tiga pilar tersebut dapat dibuktikandari profesionalitas dalam melaksanakan tugas pengajaran, antara lain : a) menguasai materi pembelajaranb) profesional menyampaikan bahan ajar dan c). berkepribadian matang. Penelitian ini menggunakanpendekatan deskriptif-analitis yang menitik beratkan pada kajian teoritis dan library research. Pembelajaran“Yoyo Sprint Model “ memberikan nuansa baru dalam merangsang siswa untuk mencapai hasil belajaryang optimal, disini siswa dituntut untuk secara maksimal menggunakan potensi yang ada dalam dirinya,yakni berpikir dan bekerja untuk memecahkan masalah secara cepat dan sinergis.

Kata kunci: Yoyo Sprint Model dan Alternatif Teknik Pembelajaran

“YOYO SPRINT MODEL”SEBUAH ALTERNATIF TEKNIK

PEMBELAJARAN

Disamping itu diperlukan profesionalitasseorang pengajar untuk mengkondisikan siswa agarpembangunan pengetahuan pada struktur kognitif dapatberhasil baik di kelas maupun implikasinya padakehidupan sehari-hari, psikomotorik. Sehingga siswadapat dengan mudah mengingat apa yang diajarkanoleh seorang guru. Tiga Pilar utama yang menunjukkanbahwa pendidik baik guru ataupun dosen telah bekerjasecara profesional dalam melaksanakan tugaspengajaran, antara lain : a) menguasai materipembelajaran b) profesional menyampaikan bahan ajardan c). berkepribadian matang.

Tiga pilar ini saling terkait satu sama lain dansaling mendukung untuk meningkatkan kinerjapembelajaran. Kinerja pembelajaran inilah yangmenentukan keberhasilan dan kesesuaian hasil belajarsiswa dengan tujuan yang telah ditentukan. Sedangkantingkat keberhasilan dan kesesuaian hasil belajar siswadengan tujuan sangat dipengaruhi oleh kinerja guru,baik dari segi cara maupun pendekatan pengajaranyang dilakukan dalam proses belajar mengajar.

Penguasaan materi pembelajaran merupakankamampuan strategis yang harus dimiliki oleh seorangguru dalam rangka mendukung ketercapaiankompetensi secara efektif efisien. Sedangkanpenyampaian materi pembelajaran yang baik dapatdiartikan sebagai segala usaha pendidik untuk mengelolaproses pembelajaran sehingga siswa dapat belajar dalamsuasana yang menyenangkan (enjoy full learning)

Page 2: Teknik Yoyo Sprint Model

Vol. 01, No.01, Juni 2009 ISSN 2085-3033

Kopertais Wilayah IV Surabaya

25

serta beraktivitas tinggi baik mental, phisik, sosial,maupun emosinya. Hal itu dapat didukung dengankepribadian pendidik yang matang dan kesadaran untukmengelola proses pembelajaran dengan mentaati danmenerapkan pendekatan pembelajaran dalam setiapmomentum yang tepat dan sesuai dengan situasi siswa.(Herry Sukarman MSc. Ed, 2003 : 2)

Kemampuan pendidik dalam penguasaanmateri pembelajaran, penyampaian materipembelajaran dan kepribadian diharapkan semakinmeningkat sehingga mampu membangun suasanapembelajaran yang produktif, kreatif dan inovatif.Akan tetapi kenyataan dilapangan pada umumnyakemampuan pendidik yang berkenaan denganpenyampaian materi dengan pendekatan yangmengarah pada keberhasilan pembelajar dalam belajarmasih memprihatinkan. Para pendidik masih kesulitandalam mengembangkan dan mempraktekkan caramengajar dengan pendekatan yang minimal tidakmenjenuhkan. Hal ini berimplikasi negatif terhadapkeberhasilan pembelajar yang sering merasa jenuh danberakhir pada kurang minat siswa dalam mengikutikegiatan belajar mengajar, sehingga dapat berakibatlangsung terhadap ketuntasan belajar.

Untuk itu diperlukan adanya inovasi baruuntuk memberikan vareasi dalam melakukan praktekbelajar mengajar para pendidik. Teknikpembelajaran ini di sebut dengan teknik “Yoyo SprintModel”. Dimana pembelajar lebih aktif dari padapengajar dalam melakukan proses belajar mengajar,akan tetapi pada prinsipnya proses belajar mengajarini lebih bersifat evaluatif. Dimana siswa dituntut untukmenguasai permainan yang melibatkan fisik danpikiran secara berkelompok, misalnya mengisiparikan dari sebuah pantun atau sebaliknya.Menggabungkan kalimat menjadi sebuah paragrafyang efektif dan sempurna. Secara runtut, garis besardasar pemikiran Teknik Pembelajaran “ Yoyo SprintModel” dapat dilihat pada gambar 1.1

PEMBAHASANTujuan Metode Yoyo Sprint Model dalamDunia Pendidikan

Teknis pembelajaran yang pada prinsipnyamenggunakan pendekatan PAKEM (PembelajaranAktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) ataupunCTL (Contextual Teaching Learning) inimempunyai tujuan sebagai berikut :1. Mengurangi tingkat kejenuhan pada pembelajar,

karena memperoleh variasi baru dalam menjalankanproses belajar mengajar,

2. Memudahkan pembelajar mengingat materipelajaran yang diajarkan,

3. Menyusun kalimat tanya acak dengan cepat dantepat,

4. Menjawab pertanyaan dari kalimat yang telahdisusun.

5. Membentuk kondisi yang menyenangkan,menggugah rasa persaingan yang sehat untukkeberhasilan.

Dengan tujuan tersebut diharapkan siswadapat terpacu untuk menyelesaikan masalah/soal yangdiberikan oleh pengajar. Dengan menjawab pertanyaandari kalimat yang telah disusun dengan cepat dan tepatpula.

Ada beberapa tujuan secara khusus yangdiharapkan dari teknis pembelajaran Yoyo SprintModel terutama terhadap output pembelajar,namun demikian hal ini tidak jauh berbeda denganpembelajaran PAKEM yang menuntut pembelajaruntuk aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan :1. Mampu mengembangkan kemampuan dengan cara

bertindak/berbuat dan berinteraksi dengan sumberbelajar primer, melibatkan diri dalam kegiatan secarakelompok ataupun klasikal, berinteraksi dengansumber belajar primer maupun sekunder, mengamatisecara visual sumber belajar, dan menyerap informasiyang dikemas oleh sumber belajar. Hal ini dalampembelajaran Yoyo Sprint Model Guru menjelaskanterlebih dahulu teknis permainan yang mengedepankanpikiran dan kecekatan pemain sehingga sumber belajarbenar-benar harus dikuasai terlebih dahulu oleh siswa;

2. Mampu mengembangkan minat, bakat, dan potensiyang dimiliki, permainan berlangsung, otomatis anakbersaing memperebutkan kemenangan denganmemacu otak dan kreativitas. Disinilah akan nampakbakat dan potensinya.

3. Dapat menghargai pendapat orang lain, karenapermainan bersifat perlombaan dengan sendirinyaada konsekuensi untuk menghargai orang lain,

4. Dapat menerima perbedaan dan persamaandengan orang lain;

5. Mampu menerapkan hidup sehat, disini ada unsureolah raga yang harus diperagakan siswa, sehinggasecara aplikatif tidak diragukan lagi bahwa tujuanpembelajaran dengan Teknik Yoyo Sprint Modelini sungguh menyehatkan

6. Taat kepada kebiasaan yang baik, persaingandalam permainan yang perlombaan, menghindarikecurangan dan mengedepankan kejujuran;

7. Peduli terhadap lingkungan;8. Dapat memiliki budi pekerti yang luhur.

Page 3: Teknik Yoyo Sprint Model

Vol. 01, No.01, Juni 2009 ISSN 2085-3033

Jurnal Pendidikan Islam

26

Hakekat “YOYO SPRINT MODEL”Yoyo adalah permainan kuno yang sudah

turun temurun, yang sudah menjadi permainan asli anakIndonesia. Walaupun asalnya dari Negara Jepang, kiniYoyo sudah menjadi permainan yang tidak bisaditinggalkan oleh anak-anak Indonesia. Pada musimpermainan ini tiba seluruh anak sekolah tingkat dasarsampai dengan menengah terutama di desa-desa tidakada yang tidak memegang dan memainkan Yoyo. Padajaman dulu permainan ini terbuat dari kayu yangberbentuk lingkaran, terbelah di tengah dengan tetapmerekat di poros tengahnya. Lalu pada poros tengahdiikat dengan benang secukupnya sepanjang separuhtinggi anak-anak saat berdiri tegak. Ikatan tali bersifatlonggar, sehingga yoyo dapat berputar pada porosnyasaat diayunkan dengan tali yang mengikat oleh sangpemain. Kini zaman sudah berubah, Yoyopun tidakhanya terbuat dari kayu numun juga dari fiberglassyang berwarna-warni. Berkembang lagi denganadanya lampu di dalam Yoyo yang ikkut berputar danbergerak dengan demikian Yoyo nampak lebih cantikdan lebih indah. ([email protected])

Yoyo berputar melewati tali dengan cepatke atas ke bawah, ke depan, ke belakang, jugabisa berputar pada porosnya seperti bumi danmatahari dapat melingkar pada dirinya sendiri.Tergantung kepiawaian sang anak yangmemainkannya. Itulah permainan yoyo.

Istilah Sprint berasal dari bahasa Inggrisyang berarti lari cepat, lari jarak pendek, artinyaperpindahan sesuatu dengan kecepatan tertentu.Otomatis hal ini membutuhkan waktu dan ruangtertentu untuk melaju dengan optimal. Kecepatan itujuga bergantung pada ketangkasan dan kesigapansang anak sebagai pemain. (Andreas Halim KamusLengkap 5 Milyar Inggris Indonesia InggrisIndonesia).

Jadi, Yoyo Sprint merupakan sebuahkecepatan, ketangkasan, kelihaian sang pemain dalambermain Yoyo, sehingga Yoyo yang dimainkan dapatnaik – turun, kedepan - kebelakang, berputar padaporosnya dan kembali cepat dan tepat pada yangbermain tanpa kendala apapun.

Menurut bahasa model adalah bentuk, contohyang dipertontonkan secara visual untuk dilihat dankemudian ditiru dalam analogi pembelajaran. Tanpamodel langkah pembelajaran bisa monoton, lurus tanpavariasi. Dengan model dapat melakukan kegiatandengan mudah, terstruktur, sistematis dan praktis. Modelterbentuk terlebih dahulu kemudian dianalogikan dalamsistem pembelajaran sehingga siswa benar-benar dapatmengalami proses pmebelajaran yang menyenangkan.

Teknik Yoyo Sprint Model adalahpembelajaran dengan pendekatan PAKEM yangmencontoh sistem kerja permainan Yoyo yang sedangdimainkan oleh pemain. Dengan jarak tertentu berlarimencapai sasaran untuk mengambil satu kata acak(jika itu salah satu penuyusunan paragraf yang efektifdalam Materi bahasa Indonesia, pelajaran yang lainbisa dianalogikan) yang sudah dipersiapkan terlebihdahulu dengan kecepatan secepat-cepatnya dankembali–pada tempatnya semula lalu menempel katayang diambil pada kertas yang sudah ditempeldipapan, kemudian mengambil lagi dan kembalimeletakkan pada kertas yang ditempel dan mengambillagi sehingga lengkap seluruh kata yang disediakanterambil semua dan tertempel semua sehingga menjadisebuah kalimat yang lengkap.

Ciri-ciri Pembelajaran “Yoyo Sprint Model”Teknik pembelajaran Yoyo Sprint Model ini

memiliki ciri yang juga tidak jauh berbeda denganPAKEM itu sendiri karena tujuan utamanya memangseperti pembelajaran dengan pendekatan PAKEM,yaitu antara lain sebagai berikut :1. Pembelajar terlibat dalam berbagai kegiatan yang

mengembangkan pemahaman dan kemampuanmelalui perbuatan

2. Pembelajar dapat menggunakan peralatan danlingkungan sebagai sumber belajar yang menarikdan menyenangkan

3. Pembelajar merasa aman dan nyaman berlama-lama tinggal di sekolah

4. Pembelajar lebih kooperatif dalam pembelajaran5. Pembelajar termotivasi memecahkan masalah dan

kreatif mengungkapkan gagasanDalam Teknik Pembelajaran “Yoyo Sprint

Model “ ciri-ciri diatas akan sangat mewarnaijalannya Kegiatan belajar mengajar. Walaupundisana sini ada modifikasi pengembangan.

Implementasi Teknis “Yoyo Sprint Model “Media Belajar- Kertas Buffalo berwarna digunting dengan ukuran

3 x 20 Cm sebanyak 10 lembar, dengan tulisan 1kalimat, atau pantun atau bisa yang lain jika materipembelajaran berbeda setiap kertas. Seluruhkalimat tersebut jika digabung akan menjadi kalimattanya yang jawabannya tentang seputar bahasaIndonesia. Perhatikan contoh pada gambar 2.1

- Kertas buffalo dengan ukuran 80 x 50 cmyang sudah diberi nomor urut untuk menempelkankertas potongan yang sudah berisi nomor urut

Page 4: Teknik Yoyo Sprint Model

Vol. 01, No.01, Juni 2009 ISSN 2085-3033

Kopertais Wilayah IV Surabaya

27

yang akan diurutkan sehingga menjadi kalimattanya yang baik. Lihat contoh pada gambar 2.2

Langkah-langkah PembelajaranLangkah-langkah pembelajaran Teknik

“Yoyo Sprint Model “ ini diimplementasikan padaRencana Pelaksanaan proses belajar mengajarseperti yang biasa dibuat. Namun demikian tidakmutlak harus dilaksanakan sama persis sepertilangkah-langkah pembelajaran ini. Tergantung padakondisi dan situasi masing-masing sekolah danpotensi anak. Namun demikian teknik “YoyoSprint Model “ ini secara umum dapatdilaksanakan disegala tempat dan berbagai bidangstudi pada kompetensi dasar tertentu :1. Pengajar menjelaskan pelajaran hari ini2. Pengajar menjelaskan cara permainan3. Simulasi pembentukan Kelompok4. Setiap kelompok akan mendapatkan bagian 1

meja yang sudah tersedia beberapa pasangkalimat (untuk bahasa Indonesia, ataukomptensi yang lain yang sesuai untuk metaripelajaran berbeda).

5. Masing-masing kelompok maksimal 4-6pembelajar

6. Kertas untuk menempel, ditempelkan ke papanatau kedinding yang sekiranya tidak mengotoritembok

7. Dan kertas potongan di letakkan diatas mejaberjajar yang diberi tanda huruf abzad atau nomorurut, berjarak tertentu di depan papan, dilengkapidengan lem.

8. Dengan cara diundi masing masing-masingkelompok menempati meja yang telah tersediapotongan kertas tersebut sesuai dengan undian.

9. Dengan aba-aba pengajar permainan dimulai10. Kelompok membuka amplop dimasing masing

mejanya11. Anggota kelompok terdepan berlari membawa 1

kalimat atau materi yang lain. Setelah selesai kembalilagi, dan anggota kelompok ke dua berlari sambilmembawa potongan lainnya untuk ditempelkanpada nomor selanjutnya dan seterusnya..

12. Yang tercepat dan tepat yang dianggap ungguldan diberi reward, kemudian yang salah danterbelakang diberi hukuman yang mendidik.

Berdasarkan hasil paparan sebelumnyadiperoleh beberapa simpulan dan saran yang berkaitandengan pendekatan pembelajaran yang terfokus padapendekatan PAKEM yang secara teknis aplikasinyamenggunakan teknik pembelajaran “YOYO SPRINTMODEL” , karena pendekatan inilah yang terlihat

lebih sempurna dalam memberikan stimulasipemerolehan hasil belajar terhadap siswa.

PenilaianPenilaian yang layak untuk diaplikasi dalam

pembelajaran ini adalah Penilaian Autentik/autenticassesmen dimana dalam penilaian ini menuntut siswauntuk melakukan tugas dengan mendemontrasikanpenerapan yang bermakna atas pengetahuan danketerampilan penting. (Muller 2006)

KendalaTidak semua teknik pembelajaran baik yang

baru ditemukan maupun yang lama dan sudahdiimplementasikan secara berulang-ulang tidakmengalami kendala, semua teknik pembelajaran memilikikendalaa saat diimplementasi secara garis besar teknikpembelajaran “Yoyo Spinrt Model” antara lain adanyapembelajar yang malas atau sebaliknya hiperaktif,pembelajar penakut, bermain sendiri, pemalu, IQrendah. tidak semua siswa mampu berinteraksi denganteman. Tidak semua siswa mampu memberdayakantemannya. Penjelasan berulang-ulang, metode baru.

KesimpulanDari paparan yang disampaikan di atas,

dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai centerpoint, antara lain:1. Sebagai model permainan Yoyo yang

dimodifikasi dengan Sprint memberikan nuansabaru, jika itu penerapannya dianalogikan dalampembelajaran yang bersifat kreatif danmenyenangkan. Karena sifat yoyo adalahbergerak melaju dan berputar saat dimainkan.

2. Pembelajaran “Yoyo Sprint Model “memberikan nuansa baru dalam merangsang siswauntuk mencapai hasil belajar yang optimal, disinisiswa dituntut untuk secara maksimal menggunakanpotensi yang ada dalam dirinya, yakni berpikir danbekerja untuk memecahkan masalah secara cepatdan sinergis.

3. Pembelajaran dengan teknik “Yoyo SprintModel “ dituntut untuk melakukan kerjasamadengan baik antar anggota kelompok. Disinimasing-masing anggota kelompok akan cenderungkreatif karena semuanya terlibat dapatpembelajaran ini tanpa terkecuali, jika salah satuanggota kelompok tidak/kurang aktif maka akanmenimbulkan akibat yang ditanggung secarabersama.

4. Pembelajaran dengan teknik “Yoyo SprintModel “ bisa diberikan secara insidentil, artinya

Page 5: Teknik Yoyo Sprint Model

Vol. 01, No.01, Juni 2009 ISSN 2085-3033

Jurnal Pendidikan Islam

28

tidak semua materi menerapkan teknik ini,sekali waktu untuk variasi pembelajaran agartidak menjenuhkan.

SaranBerdasarkan simpulan yang telah diuraikan

di atas maka direkomendasikan sebagai berikut1. Kepada pengajar hendaknya menggunakan

pendekatan pembelajaran dalam mengajardiusahakan untuk tidak monoton menggunakan

satu teknis saja. Hal ini berkaitan dengan tingkatkejenuhan yang sering dialami siswa, akibatnyamateri tidak diterima dengan maksimal

2. Berhubung kemampuan siswa berbeda satudengan yang lain untuk itu menyikapi siswa denganteknik pembelajaran ini akan membentukkebersamaan, karena akan ada tutor sebaya antarateman, untuk itu guru Bahasa Indonesia sebaiknya

Pengembangan Paradigma Model

Pembelajaran

Kemampuan Pembelajar

Mengelola Belajar Kondisi Belajar

Kemampuan Pembelajar dalam menerima materi

- Kurang Profesional - Kurang Menguasai Materi - Tidak Punya Kepribadian

Tuntutan Peningkatan

Pembelajaran

Pentingnya Vareasi dan Model Baru

Potensi Pendidik

Potensi Pembelajar

PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

Tingkat Kejenuhan Pembelajar

Dalam mengikuti

KEBUTUHAN NUANSA BARU

Pelibatan pembelajar dengan Aktif, Kreatif,

Efektif dan Menyenangkan

TEKNIK PEMBELAJARAN

”YOYO SPRINT MODEL”

Tuntutan Kurrikulum

SDM GURU RENDAH

Kebijakan Pemerintah

Kebutuhan Pembelajar

Teknik Pemainan yang Menyenangkan

Teknik Pembelajaran Yang penuh Persaingan

Gambar 1.1Peta Konsep/Kerangka Dasar Pemikiran

TEKNIK “YOYO SPRINT MODEL” (Teknis Pembelajaran dengan Pendekatan Pakem)

Page 6: Teknik Yoyo Sprint Model

Vol. 01, No.01, Juni 2009 ISSN 2085-3033

Kopertais Wilayah IV Surabaya

29

Aku membeli rumah

Dalam kota ada rumah

1……………………………………………… 2……………………………………………… 3……………………………………………… 4……………………………………………… 5……………………………………………... 6……………………………………………… 7……………………………………………… 8……………………………………………… 9……………………………………………… 10……………………………………………..

Gambar 2.1 Contoh Potongan Kertas

DAFTAR PUSTAKA1. Made Alit Mariana. 2003. Pembelajaran Remedial. Jakarta : Direktoral Jendral Pendidikan Dasar danMenengah Direktorat Tenaga Kependidikan. Departemen Pendidikan Nasional.2. Herry Sukarman. 2003. Dasar-dasar Didaktik dan Penerapannya Dalam Pembelajaran. Jakarta :Direktoral Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan. Departemen PendidikanNasional.3. Andreas Halim , 2001. Kamus Lengkap 5 Milyar Inggris Indonesia, Idonesia - Inggris. Surabaya : SulitaJaya

(Endnotes)1 Made Alit Mariana.(2003). Pembelajaran Remedial. Jakarta : Direktoral Jendral Pendidikan Dasar danMenengah Direktorat Tenaga Kependidikan. Departemen Pendidikan Nasional.2