teknik dan instrument pengumpulan data

18
E. Teknik dan instrument Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untyuk mengumpulkan data. Teknik-teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Tes Pada penelitian ini siswa diberikan tes kompetensi matematika. Instrument tes yang disajikan ada enam soal essay. Tes yang dilakukan oleh ada 2 yaitu : !) pretest untuk mmengukur kemamapuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan : 2) posttest untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan. b. Angket Angket yang diberikan kepada siswa ada dua yaitu angket sikap dan angket motivasi. Angket sikap dan motivasi diberikan kepada siswa pada awal dengan tujuan untuk mengetahui sikap dan motivasi siswa terhadap matematika sebelum diberikan perlakuan. Memberikan angket sikap dan motivasi kepada siswa pada akhir pembelajaran, tujuannya untuk mengetahui sikap dan motivasi siswa terhadap matematika setelah diberikan perlakuan. 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument tes berupa kompetensi matematika, dan instrument non tes yang berupa angket minat dan angket motivasi. a. Instrumen Tes Bentuk instrument tes yang dipakai adalah soal tertulis(essay). Soal essay memberikan indikasi yang baik untuk mengukur kompetensi matematika, dan untuk mengetahui sejauh mana siswa mendalami suatu masalah yang diujikan. Instrumen tes dalam penelitian ini terdiri atas soal tes awal (pretest) berbentuk uraian sebanyak enam item, yang digunakan untuk mengukur kemampuan awal. Tes

Upload: rendyrinanda

Post on 28-Nov-2015

78 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jgfuyuf

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data

E. Teknik dan instrument Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untyuk mengumpulkan data. Teknik-teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. TesPada penelitian ini siswa diberikan tes kompetensi matematika. Instrument tes yang disajikan ada enam soal essay. Tes yang dilakukan oleh ada 2 yaitu : !) pretest untuk mmengukur kemamapuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan : 2) posttest untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan.

b. AngketAngket yang diberikan kepada siswa ada dua yaitu angket sikap dan angket motivasi. Angket sikap dan motivasi diberikan kepada siswa pada awal dengan tujuan untuk mengetahui sikap dan motivasi siswa terhadap matematika sebelum diberikan perlakuan. Memberikan angket sikap dan motivasi kepada siswa pada akhir pembelajaran, tujuannya untuk mengetahui sikap dan motivasi siswa terhadap matematika setelah diberikan perlakuan.

2. Instrumen Pengumpulan DataInstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument tes berupa kompetensi matematika, dan instrument non tes yang berupa angket minat dan angket motivasi.a. Instrumen Tes

Bentuk instrument tes yang dipakai adalah soal tertulis(essay). Soal essay memberikan indikasi yang baik untuk mengukur kompetensi matematika, dan untuk mengetahui sejauh mana siswa mendalami suatu masalah yang diujikan. Instrumen tes dalam penelitian ini terdiri atas soal tes awal (pretest) berbentuk uraian sebanyak enam item, yang digunakan untuk mengukur kemampuan awal. Tes akhir (posttest) diakukan untuk mengukur kompetensi matematika pada siswa. Kisi-kisi instrument pretest dan posttest disajikan pada tabel 2 berikut ini:

Page 2: Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data

Tabel 2Kisi-kisi instrument pretest dan posttest

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal

5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut,sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya

5.1 Menentukan hubungan antara dua garis, serta besar dan jenis garis

Siswa dapat menentukan kedudukan dua garis (sejajar, berimpit, berpotongan, bersilangan) melalui benda konkrit

1

Siswa dapat membandingkan panjang segmen (ruas garis)

2

5.2 Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain

Siswa dapat membuat contoh relasi antar himppunan dalam bentuk diagram

3

Siswa dapat membuat menentukan sifat sudut jika dua garis sejajar dipotong garis ketiga (garis lain)

4

5.3 Melukis Sudut Siswa dapat melukis sudut 600, sudut yang besarnya sama dengan sudut yang diketahui menggunakan jangka.

5

5.4 Membagi Sudut Siswa dapat membagi sudut menjadi dua sama besar dengan menggunkan penggaris dan jangka

6

Page 3: Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data

b. Instrumen Non Tes1) Instrumen sikap

Instrument sikap disajikan dalam bentuk angket sikap. Angket sikap berbentuk checklist dan memuat pernyataan-pernyataan sikap siswa terhadap matematika dengan menggunakan model pembelajaran generative dan pembelajaran langsung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Banyaknya skala likert terdiri atas lima yaitu : Sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.Nilai penskoran untuk item positif yaitu skor lima untuk respon sangat setuju, skor empat untuk respon setuju, skor tiga untuk repn ragu-ragu, skor dua untuk respon tidak setuju , dan skor satu untuk respon sangat tidak setuju. Penskoran untuk item negative yaitu skor satu respon sangat setuju, skor dua untuk respon setuju, skor tiga untuk respon ragu-ragu, skor empat untuk respon tidak setuju, dan skor lima untuk respon sngat tidak setuju.Banyak item skala sikap yang digunakan adalah tiga pulu pernyataa terhadap belajar matematika. Item-item tersebut disusun dalam daftar cocok dan diberikan kepada kelompok pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dan GI. Instrumen sikap dibuat oleh peneliti dan dikonsultasikan kepada ahli/pembimbing. Adapun kisi-kisi instrument sikap siswa pada tabel 3.

Hipotesis PenelitianBerdasarkan kajia teori dan kerangka berpikir si atas, maka hipotesis

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :1. Metode pembelajaran kooperatif tipe TGT maupun GI efektif ditinjau dari

masing-masing aspek yaitu kompetensi matematika, sikap siswa, maupun minat siswa terhadap matematika kelas VII SMPN 4 Gamping Sleman Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011

2. Terdapat perbedaan kompetensi matematika, sikap, dan minat siswa terhadap matematika menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas VII SMPN 4 Gamping Sleman Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011.

3. Pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih efektif dari pada pembelajaran kooperatif tipe GI ditinjau dari masing-masing aspek yaitu kompetensi matematika, sikap siswa maupun minat siswa terhadap matematika kelas VII SMPN 4 Gamping sleman Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011.

Page 4: Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen4. Validitas Instrumen

Bukti validitas instrument yang diperlukan adalah validitas isi (content validity) dan validitas konstruk. Untuk memperoleh bukti validitas isi (ontent validity) dilakukan dengan cara meminta pertimbangan ahli (expert judgment) terkait dengan validitas isi meminta pertimbangan kepada tiga orang ahli yang berkompeten dibidangnya. Ahli yang peneliti minta untuk memvaliditi instrument diantaranya tiga orang dosen dengan gelar akademik doctor (Dr. Dhoriva. U.W., Dr heri Retnowati, dan Dr Ali Mahmudi). Setelah mendapat persetujuan dari para ahli, maka instrument diujicobakan pada 35 siswa di kelas VIIF SMP 4 Gamping Sleman. Uji coba instrument bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument secara empiric.

Selain menentukan validitas dari item tes yang dibuat, daya beda isi dari item juga diuji. Daya beda isi dari suatu tes dapat dinyatakan dalam suatu koefisien korelasi yang sering disebut sebagai koefisien validitas. Untuk mengetahui aya beda suatu tes dapat ditentukan dngan mancari koeisien korelasi skor item tertentu dengan skor item total menggunakan formula koefisien korelasi Pearson product Moment. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

r xy=n∑ XY −¿¿¿ ¿

Keterangan :r xy = koefisien korelasiX = Skor item tesY = Jumlah skor itemn = Banyaknya peserta tesSelanjutnya untuk mengetahui valid atau tidaknya item tes tertentu digunakan uji-t

dengan rumus :

Page 5: Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data

t=r xy

√ 1−r xy2

n−2

Hasil t hitung kemudian dibandingkan dengan t tabel pada tarap signifikansi (α) dan

derajat kebebasan (dk) = n-2. Apabila nilai t hitung > t tabel, maka item tersebut valid. Selain menghitung dengan cara manual dapat juga dilakukan dengan program Microsof exel.

Analisis factor untuk mengukur validitas konstruk, yaitu menemukan butir soal yang cocok atau mempunyai bobot factor evaluative tertinggi berdasarkan korelasi antar factor dengan skor butir soal yang mewakili dalam factor yang ditentukan secara empiris (berasarkan uji coba instrument) sesuai dengan indicator dalam pelajaran matematika. Adapun yang dianalisis menggunakan analisis factor adalah instrument sikap dan minat terhadap matematika.

Teknik validitas konstruk yaitu dengqn analisis factor confirmatory. Prosedur analisis confirmatory menurut Muller (1978) adalah penentuan varibel (butir item) yang termasuk dalam factor tertentu berdasarkan pada hasil analisis empiric. Menurut Muller (1978:54) criteria yang dapat digunakan untuk menetapkan suatu butir instrument yang dinyatkan baik apabila : a) korelasi antar butir factor atau amatan factor >0,30 atau =0,30; b) suatu bukti memuat lebih dari satu factor atau butir tersebut mengukur lebih dari satu dimensi teoritis.

5. Estimasi Reliabiitas InstrumenReliabilitas instrument tes dan non tes berhubungan dengan kepercayaan dan

keajegan hasil uji coba. Suatu uji coba pat dikatakan mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi jika ujicoba tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.

Untuk instrument tes uraian, dalam mencari indeks reliabilitas menggunakan rumus alpha. Adapun rumus Alpha Cronbach yang digunakan yaitu ;

r11=[ nn−1 ][1−∑ σ i

2

σ t2 ]

Keterangan : r11 = koefisien reliabilitas n = jumlah butir tes

∑ σ i2 = jumlah varian skor tiap-tiap butir tes

σ t2 = varians total

Jika memungkinkan untuk melakukan tes terhadap siswa secara berlang-ulang dengan menggunakan tes yang sama, maka tentu akan menghasilkan hasil tes yang

Page 6: Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data

bervaiasi. Bervariasinya skor tes yang diperoleh berkaitan dengan tingkat reliabilitas tes. Reliabilitas yang kecil pda umumnya mengidentifikasikan perbedaan yang mencolok pada skor tes peserta didik, sebaliknya reliabilitas yang kuat cenderung berakibat pada variasi yang kecil. Walaupun pada prakteknya jarang untuk melakukan tes yang sama secara berulang-ulang pada sekelompok siswa, namun memungkinkan untuk mengestimasi besarnya variasi yang mungkin akibat pemberin tes tertentu. Nilai dari estimasi inilah yang dikenal sebagai Standar error Meansrument (SEM). SEM bias ditentukan dengan melakukan tes berulang-lang kepada sekelompok siswa, kemudian menentukan rata-rata nilainya. Namun, karena hal tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan maka SEM dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :

SEM=SD x√1−koefisienreliabilitas

Keterngan :

SEM = Standar eror pengukuran

SDx = standar deviasi

(Nitko , 2007: 76)

G. Teknik Analisis DataData penelitian yang dianalisis adalah data pretest dan posttest pada aspek

kompetensi matematika, sikap, dan minat siswa terhadap matematika. Data pretest untuk mengetahui gambran awal kedua kelompok kedua kelompok siswa kemudian posttest utuk mendeskripsikan data perbedaan keefektifan metode pembelajaran yaitu metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dan GI. Adapun yang dianalisis adalah sebagai berikut.1. Analisis Keefektifan Metode pembelajaran

Keefektifan metode pembelajaran ditentukan berasarkan indeks keefektifan. Indeks keefektifan yaitu criteria ketuntasan miniml (KKM) belajar matematika I SMP Negeri 4 Gamping Sleman yaitu d ikatakan tuntas belajar apabila mencapai nilai minimal 63,00 untuk skala seratus, maka criteria pencapaia tujuan pembelajaran aspek kompetensi matematika ditetapkan = 63.00 dan metode pembelajaran dikatakan efektif jika rata-rata siswa mencapai lebih dari 62,99.

Untuk data mengenai sikap dan minat terhadap matematika akan diperoleh dengan menggunkan instrument non test yang berbentuk checklist dengan skala Likert. Data yang diperoleh tersebut digolongkan dalam criteria berdasarkan skor baku. Penyekoran pada penelitian ini memiliki retang skor antara 30 sampai engan 150. Untuk menentukan criteria hasil pengukurannya digunakan klasifikasi yang ditentukan dengan rata-rata ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDI)

Page 7: Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data

Mi = (30 + 150)/2 = 90SDI = (150-30)6 = 20

Tabel 7Kriteria sikap, dan minat terhadap matematika

Interval Skor(X) KriteriaMi + 1,5 SDI<X≤Mi + 3SDI 120<X ≤150 Sangat baik/sangat tinggi

Mi + 0,5 SDI<X≤Mi + 1,5SDI 100<X ≤120 Baik/tinggiMi - 0,5 SDI<X≤Mi + 0,5SDI 80<X ≤100 Cukup baik/sedangMi - 1,5 SDI<X≤Mi - 0,5SDI 60<X ≤80 Kurang baik/rendahMi - 3 SDI<X≤Mi – 1,5SDI 30<X ≤60 Sangat kurang baik/sangat rendah

Azwar, 2010:163)Pembeljaran matematika ditinjau dari sikap dan minat dikatakan efektif jika

hasil pengukuran sikap dan minat siswa terhadap matematika mancapain skor 90 secara klasikal atau mencapai skor lebih dari 89,99

Untuk mengetahui keefektifan masing-masing metoe pembelajaran cooperative tipe TGT dan cooperative tipe GI yang ditinjau dari aspek kompetensi matematika, sikap, dan minat siswa terhadap mtematika maka uji hipotesisnya sebagai berikut :

1. Ho : μ1 ≤ 62,99 (metode pembelajaran kooperatif tipe TGT tidak efektif ditinjau dari kompetensi matematika siswa)Ha : μ1 > 62,99 ( Metode pembelajaran koopeatif tipe TGT efektif ditinjau dari kompetensi matematika siswa)

2. Ho : μ2 ≤ 62,99 (metode pembelajaran kooperatif tipe GI tidak efektif ditinjau dari kompetensi matematika siswa)Ha : μ2 > 62,99 ( Metode pembelajaran koopeatif tipe GI efektif ditinjau dari kompetensi matematika siswa)

3. Ho : μ3 ≤ 89,99 (metode pembelajaran kooperatif tipe TGT tidak efektif ditinjau dari sikap siswa terhadap matematika) Ha : μ3 > 89,99 ( Metode pembelajaran koopeatif tipe TGT efektif ditinjau dari sikap siswa terhadap matematika)

4. Ho : μ4≤ 89,99 (metode pembelajaran kooperatif tipe GI tidak efektif ditinjau sikap siswa terhadap matematika)Ha : μ4 > 89,99 ( Metode pembelajaran koopeatif tipe GI efektif ditinjau dari sikap siswa terhadap matematika)

5. Ho : μ5 ≤ 89,99 (metode pembelajaran kooperatif tipe TGT tidak efektif ditinjau minat siswa terhadap matematika)Ha : μ5 > 89,99 ( Metode pembelajaran koopeatif tipe TGT efektif ditinjau dari minat siswa terhadap matematika)

6. Ho : μ6 ≤ 89,99 (metode pembelajaran kooperatif tipe GI tidak efektif ditinjau

Page 8: Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data

minat siswa terhadap matematika)Ha : μ6 > 89,99 ( Metode pembelajaran koopeatif tipe GI efektif ditinjau dari minat siswa terhadap matematika)

Setelah menetukan hipotesis yang diuji selanjutnya dilakukan uji one sample t test dengan menggunakan bantuan SPSS 16 for window yaitu untuk melihat keefektifan masing-masing metode pembelajaran terhadap kompetensi matematika, sikap, dan minat siswa terhadap matematika. Rumus yang digunakan kalau dihitung secara manual adalah sebagai berikut :

t=X−μ0

S√n−1

Keterangan :

t = nilai t

X = nilai rata-rata

μ0 = nilai yang dihipotesiskan (indeks keefektifan)

S = simpangan deviasi sampel yang dihitung

n = ukuran sampel

2. Analisis perbedaan metode pembelajaranUntuk menyelidiki perbedaan keefektifan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dan tipe GI ditinjau dari aspek kompetensi matematika, sikap dan minat siswa terhadap matematika dilakukan dengan uji mutivariat kemudian dilanjutkan uji univariat yaitu uji t untuk menentukan variable mana yang berkontribusi terhadap perbedaan keseluruhan. Analisis dilakukan yaitu pada tahap analisis kondisi awal dan analisis kondisi akhir. Adapun tahapan pengujian adalah sebagai berikut :a. Uji normalitas

Uji normal multivariate dilakukan dengan pendekatan univariat yaitu dengan uji Kolmogorov Smirnov, dengan criteria jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Uji normalitas digunakan pada data kondisi awal maupun data akhir. Uji normalitas menggunakan bantuan SPSS 16 for windows.

Bila normal pakai uji chi squareBila tidak normal pakai uji fhisyer

Page 9: Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data

b. Uji HomogenitasUji homogenitas digunakan pada data akhir. Uji homogenitas

dimaksudkan untuk menguji kesamaan matriks varians-kovarians dari variable dependen pada penelitian ini. Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap masing-masing variable dependen dan terhadap keseluruhan variable dependen. Uji homogenitas terhadap kompetensi matematika, sikap, dan minat siswa terhadap matematika secara sendiri-sendiri menggunakan Levene Test. Sedangkan uji homogenitas terhadap matematika secara bersama-sama menggunakan uji Box’s M. Jika angka signifikansi (probabilitas) yang ihasilkan baik secara bersama-sama mmaupun secara sendiri-sendiri lebih besar dari 0,05, maka matriks varian-kovarians pada variable dependen adalh homogeny. Apabila tidak homogeny, maka salah satu variable diubah dengan transformasi ke dalam bentuk log atau akar. Apabila data telah berdistribusi normal dan vrianny homogeny maka dapat dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Uji hipotesis menggunakan batuan SPSS 16 for windows.

c. Uji Hipotesis1. Uji multivariate kondisi awal

Pengujian hipotesisnya sebagai berikut :Ho : kompetensi matematika, sikap dan minat siswa pada kelas VIID

tidak berbeda engan kompetensi mateatika, sikap dan minat siswa pada siswa di kels VIIE

Ha : kompetensi matematika, sikap dan minat siswa pada kelas VIID berbeda engan kompetensi mateatika, sikap dan minat siswa pada siswa di kels VIIE

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah Ho diterima jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 atau t hitung > t tabel pada taraf signifiknsi 5%. Uji hipotesis menggunakan bantuan SPSS 16 for windows.

2. Uji multivariate kondisi akhirPengujian hipotesis tahap pertama dengan hipotesis sebgai berikut :Ho1 : Tidak terdapat perbedaan keefektifan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan kooperatif tipe GI yang ditinjau dari aspek kompetensi matematiuka, sikap dan minat siswa.Ha1 : Terdapat perbedaan keefektifan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT engan tipe GI yang ditinjau dari aspek kompetensi matematika, sikap dan minat siswa.Secara statistic, hipotesis di atas dapat disimbolkan sebagai berikut:

Page 10: Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data

H o 1 :(μ11

μ12

μ13)=(μ21

μ22

μ23) , lawan H a 1 :(μ11

μ12

μ13)≠( μ21

μ22

μ23)

Dimana μ11 menyatakan rerata (mean) dari kompetensi matematika dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT dan μ21 menyatakan rerata (mean) dari kompetensi matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe GI. μ12 menyatakan rerata (mean) dari sikap dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe TGT dan μ22 menyatakan rerata (mean) dari sikap

dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe GI. Sedangkan μ13 menyatakan rerata (mean) dari minat dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT dan μ23 menyatakan rerata (mean) dari minat dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe GI. Prhitungan untuk menguji hipotesis di atas, dapat menggunakan uji multivariate. Uji multivariate dilakukan terhadap angka signifikansi dari nilai-nilai F statistic Hotelling Trace. Dalam pengujian hipotesis secara manual dapat menggunakan statistic Hotelling T2 adalah

T 2=n1 x n2

n1+n2( y1− y2) '

S−1 ( y1− y2 )

Selanjutnya untuk menguji hipotesis H o 1menggunakan rumus

F=n1+n2−p−1

( n1+n2−2 ) pT 2

Keterangan :

T 2 = Hotteling Trace

n1 = besar sampel I

n2 = besar sampel II

y1 = vector rerata skor sampel I

y2 = vector rerata skor sampel IIS = matriks kovariansi sampel

Page 11: Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data

Kriteria pengujian adalah H o 1 ditolak jika Fhitung ≥ F(p,n1 + n2 – p-1; 0,05 = 2,66;0,05) atau angka signifikansi (probabilitas ) yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05. Uji hipoteis menggunakan bantuan SPSS 16.

3. Uji UnivariatBerdasarkan hasil uji hipotesis tahap pertama bahwa terdapat perbedaan keefektifan metode pembelajaran kompetensi matematika, sikap dan minat pada siswa pada matematika, maka dilakukan statistic uji t untuk menentukan variable mana yang berkontribusi terhadap perbedaan secara keseluruhan. Kriteria yang digunakan adalah criteria Bonferroni di mana taraf signifikansinya adalah α2( p=2) jadi untuk α = 0,05 untuk masing-msing uji t digunakan criteria 0,05/2

=0,025.Rumus yang digunakan dalam menguji hipotesis tersebut denga menggunakan statistic uji t. Ho ditolak jika thitung ≥ t(0,025, n1 + n2 – 2) atau nilai signifikansi lebih kecil 0,025. Uji hipotesis menggunakan bantuan SPSS 16 for windows.

1. Pengujian hipotesis tahap kedua, dengan hipotesis sebagai berikut :Ho2 : metode pembelajaran koop[eratif tipe TGT sama efektif dengan pembelajaran kooperatif tipe GI ditinjau dari kompetensi matematika siswa.Ha2 : metode pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih efektif dari pada pembelajaran kooperatif tipe GI ditinjau dari kompetensi matematika siswa.Secara statistic, hipotesis di atas dapat disimbolkan sebagai berikut

H o 2 ;μ11=μ21

H o 2 ;μ11>μ21

Perhitungan untuk menguji hipotesis tahap kedua, dapat menggunakan statistic uji t dua sampel bebas.. Kritria pengujian adalah jika thitung ≥ t(0,025, n1

+ n2 – 2) atau nilai signifikansi lebih kecil 0,025, maka Ho2 ditolak. Uji hipotesis menggunakan bantuan SPSS 16 for windows.

2. Pengujian hipotesis tahap ketiga, dengan hipotesis sebagai berikut :Ho3 : metode pembelajaran koop[eratif tipe TGT sama efektif dengan pembelajaran kooperatif tipe GI ditinjau dari sikap siswa terhadap matematika.Ha3 : metode pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih efektif dari pada pembelajaran kooperatif tipe GI ditinjau dari sikap siswa terhadap matematika.Secara statistic, hipotesis di atas dapat disimbolkan sebagai berikut

Page 12: Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data

H o 3 ; μ12=μ22

H o 3 ; μ12>μ22

Perhitungan untuk menguji hipotesis tahap ketiga, dapat menggunakan statistic uji t dua sampel bebas.. Kritria pengujian adalah jika thitung ≥ t(0,025, n1

+ n2 – 2) atau nilai signifikansi lebih kecil 0,025, maka Ho3 ditolak. Uji hipotesis menggunakan bantuan SPSS 16 for windows.

3. Pengujian hipotesis tahap keempat, dengan hipotesis sebagai berikut :Ho4 : metode pembelajaran koop[eratif tipe TGT sama efektif dengan pembelajaran kooperatif tipe GI ditinjau dari minat siswa terhadap matematika.Ha4 : metode pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih efektif dari pada pembelajaran kooperatif tipe GI ditinjau dari minat siswa terhadap matemtika.Secara statistic, hipotesis di atas dapat disimbolkan sebagai berikut

H o 4 ; μ13=μ23

H o 4 ; μ13>μ33

Perhitungan untuk menguji hipotesis tahap kedua, dapat menggunakan statistic uji t dua sampel bebas.. Kritria pengujian adalah jika thitung ≥ t(0,025, n1

+ n2 – 2) atau nilai signifikansi lebih kecil 0,025, maka Ho4 ditolak. Uji hipotesis menggunakan bantuan SPSS 16 for windows.