tek. kosmetik

Upload: lalla-haflah

Post on 15-Jul-2015

985 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KELOMPOK II

FACE MASK FORMULATEKNOLOGI KOMETIKA

HAFLAH SHERLY WIJOYO HAROLD B TANI KUANDI ROSMINI HELMI

N111 09 287

12

BAB I PENDAHULUAN

Kulit merupakan bagian terbesar dan terluar dari tubuh kita. Penampilan kitapun akan dinilai dari kecantikan kulit yang kita miliki, terlebih lagi kulit wajah. Kulit merupakan salah satu bagian tubuh manusia yang sangat penting. Kulit berada pada bagian luar tubuh kita yang dapat berfungsi sebagai pertahanan awal atau proteksi, sebagai saluran ekskresi atau pembuangan racun lewat keringat, sebagai pengatur suhu tubuh, juga membantu proses pembentukan vitamin D serta banyak lagi fungsi lainnya. Penampilan kitapun akan dinilai dari kecantikan kulit yang kita miliki, terlebih lagi kulit wajah. Untuk mempertahankan kecantikan dan kesehatan kulit wajah, perlu suatu perawatan. Perawatan kulit perlu diperhatikan seseorang untuk memelihara agar kulit tetap sehat, bersih dan indah. Karena kulit merupakan oragan tubuh yang pertama kali terkena polusi oleh zat- zat yang ada di lingkungan kita. Pada kondisi tertentu kelembapan diperlukan oleh kulit untuk mempertahnkan struktur dan fungsinya, terutama kulit wajah. Salah satu cara perawatan wajah adalah dengan menggunakan masker. Krim masker adalah sediaan kosmetik yang diberikan secara topikal, terutama pada wajah dengan tujuan menghasilkan kulit yang kesat dan efek membersihkan pada wajah. Penggunaan masker pada wajah memiliki bebearapa manfaat. Selain melembutkan kulit , fungsi masker adalah membuka pori-pori yang tersumbat karena kotoran, debu, maupun sisa kosmetik yang tidak bisa hilang karena pembersih biasa. Masker juga dapat mengembalikan kelembaban dan kehalusan kulit. Memberi masker pada wajah sama dengan merilekskan otot-otot wajah. Formulasi sediaan masker, biasanya ada berupa olahan rumah yang dibuat atau diracik sendiri oleh pengguna. Ada juga berupa produk jadi yang dipasarkan dengan formulasi pabrik dengan bahan tambahan

formula yang telah dipilih untuk menunjang kualitas penggunaan sediaan masker. Formulasi sediaan masker akan sangat berpengaruh terhadap khasiat masker itu sendiri.

BAB II PEMBAHASAN

A. Struktur dan Anatomi Kulit Kulit mempunyai bagian anatomi yang sangat kompleks. Sebagai bagian terluar, kulit secara terus-menerus memperbaiki diri, agar fungsinya sebagai pertahanan pertama dari dunia lingkungan luar dapat berjalan dengan baik. Secara garis besar, kulit manusia terdiri dari dua lapisan utama, yaitu : ( http://www.mandom.co.id ) 1. Lapisan Epidermis Lapisan Epidermis merupakan lapisan paling atas dari kulit yang terdiri dari sel-sel yang secara terus-menerus membelah, berkembang dan bergerak ke permukaan. Saat mencapai permukaan kulit, sel ini akan mati sepenuhnya sebagai bentuk proteksi tubuh terhadap lingkungan luar. Lapisan epidermis tersusun dari beberapa lapisan. Dua lapisan yang terpenting adalah : a. Stratum Corneum ( yang terletak paling atas) y Menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit. y Menyaring dan mencegah sel-sel kontak dengan mikroorganisme, toksin atau bahan kimia yang dapat merusak. b. Stratum Germinatum (yang terletak paling bawah) y Proses pembelahan aktif terjadi pada malam hari, antara jam 00.00 04.00 pagi, sehingga wajah kita memerlukan cream malam, salah satunya untuk memberi nutrisi bagi metabolisme sel kulit. y Terdapat melanocyt yaitu sel yang memproduksi melanin untuk memberi warna pada kulit dan melindungi DNA agar tidak bermutasi karena radiasi sinar matahari.Disinilah sangat diperlukan pemakaian sunscreen yang tepat, mempunyai daya kerja bertahan lama di lapisan Corneum serta mampu memantulkan kembali sinar matahari dengan kandungan SPF yang sesuai.

2. Lapisan Dermis Lapisan dermis berada tepat dibawah epidermis. Pada dermis terdapat Fibroblast yang secara terus menerus memproduksi kolagen dan elastin untuk menggantikan kolagen dan elastin yang telah rusak dan harus dimusnahkan akibat lingkungan luar. Dua lapisan utama pada Dermis adalah sebagai berikut : a. Kelenjar Minyak Menghasilkan minyak untuk melumasi permukaan kulit, membuat kulit menjadi halus dan lembut serta membentuk sistem pertahanan kulit dari penyerapan air yang berlebihan. b. Serat Elastin dan kolagen Terbuat dari jaringan protein yang membuat kulit yang dikerutkan akan kembali ke bentuk awal, sehingga jika protein berkurang akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah mengendur hingga timbul kerutan.

B. Bentuk Sediaan Krim masker adalah sediaan kosmetik yang diberikan secara topikal, terutama pada wajah dengan tujuan menghasilkan kulit yang kesat dan efek membersihakan pada wajah. Menurut (FI III: 8) krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 10 % dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Ada dua tipe krim m/a dan tipe a/m. Krim didefinisikan sebagai cairan kental atau emulsi setengah padat baik bertipe air dalam minyak atau minyak dalam air, krim biasanya digunakan sebagai emollient atau pemakaian obat dalam kulit. Krim adalah sediaan setengah padat yang menunjukkan sifat aliran pseudoplastis. Ketikla digunakan krim memiliki nilai yield yang sangat kecil tetapi tidak mengalir dibaeah gravitasi (DOM Martin: 822) Krim masker dalam formulasi ini adalah krim minyak dalam air (o/w) Hal ini dengan pertimbangan masker ini akan mudah terusap atau dibersihkan dengan bilasan air dan tidak membuat kulit muka berminyak. Untuk membuat emulsi tipe m/a (Jellineck : 141) y Bahan untuk fase minyak 1. Minyak lemak 2. Wax/ lilin 3. Lemak alcohol 4. Monoester alcohol polyhidrat 5. Asam lemak 6. Pengawet dan antioksidan y Bahan mentah untuk fase air 1. Air 2. Humectan 3. Bahan yang dapat meningkatkan viskositas bahan air 4. Pembentuk lapisan air y Bahan pengemulsi 1. Bahan pengemulsi anionic, dibagi atas tiga tipe basis m/a - Stearat krim

- Emulsi basis gliserol monostearat 2. Bahan pengemulsi nonionic - Bahan padat yang tidak larut Perlu dipastikan bahwa masker yang digunakan sesuai dan cocok untuk jenis kulit wajah pengguna. Setelah memastikan jenis kulit wajah dan permasalahannya, maka dipilih jenis masker yang tepat. Pertimbangan pemilihan jenis masker melihat jenis kulit:

(http://www.specialchem4cosmetics.com) - Kulit Kering Yang perlu dicari; masker wajah yang memiliki formula dengan kemampuan menahan kelembaban air pada kulit, seperti hyaluronic acid dan gliserin. Produk dengan kandungan vitamin E dan minyak zaitun juga bisa membantu menjaga kelembaban pada kulit. Umumnya, masker wajah untuk kulit kering tak memiliki iritan sehingga bisa digunakan cukup sering, misalnya seminggu sekali. Aplikasikan di seluruh bagian wajah, termasuk daerah mata dan sekitar bibir, jangan lupakan daerah leher. - Kulit yang mulai terlihat garis-garis halus Untuk wajah dengan garis-garis halus diperlukan formula yang memiliki kandungan retinol, glycolic acid, atau peptida yang membantu mengatasi kulit dengan garis halus. Tak ada masker wajah yang bisa benar-benar menghapus keberadaan keriput, namun zat-zat tadi bisa membuat kulit terlihat lebih kenyal sementara dan membuatnya lebih mulus. Namun, glycolic acid bisa mengiritasi kulit, jadi jangan gunakan terlalu sering, beri jeda setidaknya 2 minggu antarpemakaian. Hindari pemakaian dekat area mata dan mulut. Aplikasikan di daerah lain pada wajah, juga di daerah lain yang rentan terekspos sinar matahari, seperti bagian atas (punggung) telapak tangan dan leher. - Kulit yang rentan berjerawat Karena kulit yang rentan berjerawat merupakan kulit yang teriritasi atau meradang, maka diperlukan masker wajah yang tak memiliki efek inflamatori, seperti salicylic acid (yang membantu mengelupas kulit dan

membersihkan pori-pori), juga formula peroxide, plus sulfur untuk membantu

dengan kandungan benzoyl membunuh bakteri. Untuk

mengurangi efek mengeringkan, gunakan setidaknya seminggu sekali, fokuskan penggunaan di daerah wajah yang cenderung berjerawat, seperti daerah T, tetap hindari daerah mata dan mulut. - Kulit sensitif Kulit wajah yang amat putih, seringkali memiliki tingkat sensitivitas lebih tinggi, sehingga cenderung memerah. Pilih masker wajah yang memiliki kandungan aloe vera, chamomile, mentimun, maple, dan teh hijau yang bisa mengurangi kemerahan dan peradangan sementara. Formula sulfur, licorice, dan xanthine bisa membantu menghilangkan penampakan garis-garis kapiler darah di wajah. Mulai dengan mengaplikasikan seminggu sekali. Jika menunjukkan perubahan dan tak ada alergi, bisa ditingkatkan dengan penggunaan seminggu dua kali. Masker semacam ini cukup aman digunakan di seluruh bagian wajah. Untuk menghapus maskernya, cukup gunakan jari, jangan gunakan kain atau handuk, supaya tidak membuat kulit teriritasi.

C. Rancangan Formula Formulasi Face Mask Tiap 60 gram mengandung: y y y y y y y y y y Pati Bengkoang Rice Exctract Veegum Propilen Glycol Triethanolamin Asam stearat Metil Paraben Propil paraben Alpha tokoferol Olive oil 6g 3g 10% 10% 2% 5% 0,18% 0,02% 0,001% 0,1%

y y y

Cetyl alkohol Perfume Aquadest

2% q.s ad 100%

D. Pembahasan Formula Alasan Dibuat Cream (DOM Martin : 822) Cream menunjukkan sifat aliran pseudoplastis. Ketika dioleskan, nilai yieldnya sangat kecil tapi tidak akan mengalir oleh pengaruh gravitasi. Dengan penambahan sedikit tekanan akan lebih cepat/mudah mengalir. Ketika cream dioleskan pada kulit, mengurangi peningkatan aliran lotion. Alasan Dibuat Cream Tipe O/W y Cream 0/w memungkinkan para ahli untuk memformulasikan berbagai jenis foundation cream. Hal ini memungkinkan untuk mencampurkan minyak hanya dalam jumlah sedikit untuk mencapai penyebaran cream yang mudah dan efektif dalam bentuk lapisan yang seragam. (Keithler : 60) y Cream o/w tidak meninggalkan rasa berminyak diwajah, tidak terasa kaku sehingga tidak menyebabkan rasa berat di kulit.

Alasan Pemilihan Bahan Aktif 1. Pati Bangkoang (http://lilyflowers-8.blogspot.com) Memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86-90%. Karena memiliki efek yang dingin dapat dimanfaatkan untuk penurun demam & kecantikan kulit yakni digunakan sebagai lulur menjadikan kulit lebih segar dan tamak lebih putih yang mana sel-sel kulit mati akan terangkat bersama lulur bengkoang tersebut. Kandungan dalam pati tersebut adalah phospor dan Calsium. 2. Rice extract Ekstract beras berkhasiat memutihkan kulit. 3. Olive Oil (http://www.resep.web.id)

Digunakan untuk membersihkan kulit yang sensitif karena dapat memulihkannya. Berguna juga untuk melembabkan kulit yang kering dan mencegah penuaan dini. Agar terhindar dari kulit kering dan pecahpecah, oleskan minyak zaitun di bagian kulit yang kasar seperti tumit dan siku.

Alasan Pemilihan Bahan Tambahan 1. Cetyl Alkohol y Serupa dengan steryl alkohol, juga memberikan tekstur lembut pada kulit dan luas digunakan dalam cream kosmetik dan lotion (RPS :1312) y Dalam lotion, cream dan salep cetyl alkohol digunakan karena sifat emolient, penyerap air, dan sifat pengemulsinya. Meningkatkan stabilitas, meningkatkan tekstur, dan meningkatkan komsistensi. (EXP : 117) y Sifat emolientnya didasari atas absorbsi dan retensi cetyl alkohol pada epidermis dimana ia melubrikasi dan melembutkan kulit dengan memberikan sifat tekstur seperti beludru. (EXP :117) y Cetyl alkohol juga menambah rasa satin pada lapisan (film) yang diberikan oleh cream. Tapi pada jumlah 1 atau 2% ke atas terjadinya pengerasan cream diamati. (Keithler : 60-61) y Cetyl alkohol digunakan pada sediaan topikal sebagai emolient menyerap air, pengeras dan bersifat lemah. (MD 30th : 1108) y Konsentrasi sebagai emolient 2-5%; konsentrasi sebagai pengeras 210%. (EXP : 117) 2. Gliserin y Dalam formulasi topikal farmasi dan kosmetik, gliserin utamanya digunakan karena sifat humektan dan emolientnya. (EXP : 220) y Konsentrasi gliserin sebagai humektan hingga 30%. (EXP : 220)18 th

y Bahan yang paling umum digunakan untuk tujuan ini (sebagai humektan) yaitu gliserin, gliserin dalam jumlah yang kecil dapat mencegah menyusutnya cream dalam wadah. (Keithler : 60) y Gliserol menghasilkan cream yang konsistensinya keras dan sifat aliran yang baik. (Balsam : 33) 3. Kombinasi Asam Stearat dan Triethanolamin y Dalam formulasi topikal asam stearat digunakan sebagai bahan pengemulsi dan bahan pelarut. Ketika dinetralisasi dengan alkali atau TEA; asam stearat digunakan dalam sediaan cream. (EXP : 534) y TEA merupakan basis organik ion lemah, TEA kombinasi dengan asam lemak bebas membentuk sabun yang praktis netral. Merupakan emulsi m/a yang sangat stabil secara dermatologi untuk penggunaan luar mudah dibuat dari kebanyakan minyak, lilin atau lemak. (Scovilles : 322) y Biasanya 2-4% TEA dan 5-15% asam stearat dibutuhkan, tergantung pada berat minyak yang teremulsi. (Scoviles : 322) y 95% dari sabun kosmetik emulsi m/a bahan pengemulsinya yaitu sabun logam alkali atau sabun TEA, Na, dan TEA garam dari alkohol lemak sulfat atau salah satu nonionik turunan polyoxyethylen. (Jellineck : 142) y Asam stearat utamanya cocok untuk cream sehari, basis bedak dan lain-lain. Cream tipe ini (tipe stearat cream), juga digunakan untuk tujuan lain, ketika diinginkan basis yang tidak berminyak; cream pelindung, cream anti matahari, cream pencukur tanpa busa, bahkan nourhising cream. Keuntungan stearat cream antara lain : (Jellineck : 155) 1. Mudah dibuat dan harganya rendah atau murah 2. Stabil pada range pH yang luas 3. Fase minyaknya tidak mudah tengik 4. Sistem pengemulsinya kuat 5. Cream ini sangat atraktif

y TEA menghasilkan cream yang sangat lembut atau halus. (Keithler : 60) 4. Metil Paraben dan Propil Paraben y Karena mikroorganisme dapat tinggal di dalam air atau fase minyak atau keduanya maka pengawet bagaimanapun koefisien partisi minyak airnya, harus berada pada level yang efektif dalam kedua fase, hampir tidak dapat dibayangkan bahwa suatu pengawet tunggal mendistribusikan diri pada konsentrasi yang efektif antara fase-fase tanpa memperhatikan komposisinya. Oleh karena itu, biasanya dimasukkan pengawet yang larut dalam fase air dan terutama larut dalam fase minyak. Ester asam p-hidroksibenzoat merupakan contoh yang baik sekali karena metil esternya larut dalam air, sedangkan propil esternya yang lebih tinggi memperlihatkan sifat yang hampirhampir tidak larut dalam air. (Lachman : 520) y Konsentrasi propil paraben 0,02% dengan metil paraben 0,2% 5. Propilenglikol y Dalam hand cream tipe nonionik perbedaan antara ketiga humektan kurang disebutkan. Semuanya sama efektif dalam menghambat

hilangnya kelembaban maupun pada kelembaban relatif antara 30% dan pada 2,5,10 dan 20%. Propilen glikol lebih efektif dibandingkan yang lainnya (sorbitol atau gliserol). (Balsam : 198) y Konsistensi hand cream tipe m/a berhubungan dengan poliol yang digunakan dalam perlakuan berikut : (Balsam : 198) a. gliserol menghasilkan cream yang sangat keras konsistensinya. b. sorbitol menghasilkan cream dengan kekerasan sedang. c. PG menghasilkan cream yang paling lembut 6. E tokoferol

y E tokoferol merupakan bentuk yang paling penting karena merupakan 90% dari tokoferol yang berasal dari hewan dengan aktifitas biologi. (FT : 730) y Konsentrasi sebagai anti oksidan 0,001-0,05%. (EXP : 18) 7. Veegum Digunakan sebagai adsorbent, pada konsentrasi 10- 50% (excipient)

BAB III PENUTUP

Formulasi Face Mask Tiap 60 gram mengandung: y y y y y y y y y y y y y Pati Bengkoang Rice Exctract Veegum Propilen Glycol Triethanolamin Asam stearat Metil Paraben Propil paraben Alpha tokoferol Olive oil Cetyl alkohol Perfume Aquadest 6g 3g 10% 10% 2% 5% 0,18% 0,02% 0,001% 0,1% 2% q.s ad 100%

DAFTAR PUSTAKA

1. Balsam M.S and Edward sagarin, (1972), Cosmetics Science and Technology, Willey-Interscience: USA. 2. Dirjen POM, (1979), Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen kesehatan RI: Jakarta. 3. Dirjen POM, (1995), Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen kesehatan RI: Jakarta. 4. Gennaro, Alfonso R., (2000), Remington: The Science and Practice of Pharmacy 20th edition, Philadelphia College of Pharmacy and Science: Philadelphia. 5. Howard, Ansel, (1989), Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, UI Press: Jakarta. 6. Jenkins, Glenn L., (1957), Scovilles the Art of Compounding Nineth edition, The McGraw-Hill Book Company, Inc: USA. 7. Keithler, WM.R., (1956), The Formulation of Cosmetics and Cosmetic Specialties, Drug and Cosmetic Industry : New York. 8. Kibbe, Arthur H., (2000), Handbook of Pharmaceutical Excipients Third Edition, American Pharmaceutical Association Washington DC: USA. 9. Lachman, L. et all, (1986), The Theory and Practice of Pharmacy Industry 3rd Edition, Lea & Pinger : Philadelphia. 10. Martin, Alfred, (1983), Physical Pharmacy, Lea & Febiger: USA. 11. Martin, W., (1971), Dispending of Medication 7th edition, Marck Publishing Company: USA.

12. Parrot, Eugene L., (1968), Pharmaceutical Technology, Burgess Publishing Company: Iowa. 13. Spraws, BJ., (1970), Prescription Pharmacy 2nd, Lipincott : Philadelphia. 14. Boylen, James, (1994), Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Volume 9, Maral Deck Inc : New York. 15. Wilkinson, JB., (1962), Modern Cosmeticology Volume I, Chemical Publishing co. Inc: New York. 16. E-Book Program Software. Pharmaceutical Excipient. 17. Unknown. Skin Care Formulation. Available on http://www.specialchem4cosmetics.com. Diakses 22 February 2012. 18. Unknown. Veegun in Facial Mask. Available on http://www.rtvanderbilt.com/VRNo.915rev1.pdf. Diakses 23 February 2012. 19. Unknown. Struktur Kulit Wajah. Available on http://www.mandom.co.id. Diakses 22 February 2012. 20. Unknown. Manfaat Bengkoang. Available on http://lilyflowers8.blogspot.com/2010/08/manfaat-dan-khasiat-bengkoang.html. Diakses 22 February 2012. 21. Unknown. Manfaaat Olive Oil. Available http://accuratehealth.forumshealth.com/t93-manfaat-olive-oil. Diakses 22 February 2012. 22. Unknown. Manfaat Olive Oil. Available http://www.resep.web.id/tips/khasiat-olive-oil.htm. Diakses February 2012. on

on 22