tehnologi bioorganik di pertanian

9
TECHNOLOGI MIKROBA/BIOTECHNOLOGI UNTUK KELESTARIAN ALAM DAN KELANGSUNGAN PERTANIAN RINGKASAN Alasan kesehatan dan kelestarian alam menjadikan pertanian organik sebagai salah satu alternatif pertanian organik.Pertanian organik mengandalkan input bahan-bahan alami dan menghindari input bahan sintetik/kimia,baik berupa pupuk,herbisida, pestisida,maupun insektisida sintetik/kimia.Namun petani sering mengeluhkan hasil pertanian organik yang produktivitasnya cenderung rendah dan rentan terhadap hama dan penyakit.Masalah ini sebenarnya bisa di atasi dengan memanfaatkan bioteknologi berbasis mikroba yang diambil dari sumber-sumber kekayaan hayati. Tanah sangat kaya akan keragaman mikroorganisme,seperti bakteri,aktinomicetes,fungi,protozoa,alga dan virus. Tanah yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroba per gram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas mikroba tersebut.Sebagian besar mikroba tanah memiliki peranan yang menguntungkan bagi pertanian.yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik,re-cycling

Upload: rom-doni

Post on 26-May-2015

2.034 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

UNTUK PERTANIAN INDONESIA LEBIH MAJUDAN KEMANDIRIAN PANGAN

TRANSCRIPT

Page 1: Tehnologi bioorganik di pertanian

TECHNOLOGI MIKROBA/BIOTECHNOLOGI UNTUK KELESTARIAN ALAM DAN KELANGSUNGAN PERTANIAN

RINGKASAN

Alasan kesehatan dan kelestarian alam menjadikan pertanian organik sebagai salah satu alternatif pertanian organik.Pertanian organik mengandalkan input bahan-bahan alami dan menghindari input bahan sintetik/kimia,baik berupa pupuk,herbisida, pestisida,maupun insektisida sintetik/kimia.Namun petani sering mengeluhkan hasil pertanian organik yang produktivitasnya cenderung rendah dan rentan terhadap hama dan penyakit.Masalah ini sebenarnya bisa di atasi dengan memanfaatkan bioteknologi berbasis mikroba yang diambil dari sumber-sumber kekayaan hayati.

Tanah sangat kaya akan keragaman mikroorganisme,seperti bakteri,aktinomicetes,fungi,protozoa,alga dan virus.

Tanah yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroba per gram tanah.

Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas mikroba tersebut.Sebagian besar mikroba tanah memiliki peranan yang menguntungkan bagi pertanian.yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik,re-cycling hara tanaman.fiksasi biologis nitrogen,pelarut fosfat,merangsang pertumbuhan,biokontrol pathogen dan membantu penyerapan unsur hara.Bioteknologi berbasis mikroba dikembangkan dengan memanfaatkan peran-peran penting mikroba tersebut.

TECHNOLOGI KOMPOS BIOAKTIF

Salah satu masalah yang sering ditemui ketika penerapan pertanian organik adalah kandungan bahan organik dan status hara tanah yang rendah.Petani organik mengatasi masalah tersebut dengan memberikan pupuk hijau atau pupuk

Page 2: Tehnologi bioorganik di pertanian

kandang.Kedua jenis pupuk itu adalah limbah organik yang mengalami penghancuran sehingga menjadi tersedia tanaman.Limbah organik seperti sisa-sisa tanaman dan kotoran binatang ternak tidak bisa langsung diberikan ketanaman.Limbah organik harus dihancurkan atau dikomposkan terlebih dahulu oleh mikroba tanah menjadi unsur hara yang dapat terserap oleh tanaman.Proses pengkomposan alami memakan waktu yang lama,berkisar antara enam sampai hingga setahun sampai bahan organik tersebut benar-benar tersedia bagi tanaman.

Proses pengkomposan dapat dipercepat menggunakan mikroba penghancur(decomposer)yang berkemampuan tinggi.

Penggunaan mikroba dapat mempersingkat proses dekomposisi dari beberapa bulan menjadi beberapa minggu saja.Salah satu produk di pasaran adalah ‘’HERBAFARM”pupuk bioorganik,PLUS bioprotectan.

Kompos yang diproduksi dengan bantuan mikroba lignoselulolitik unggul yang tetap bertahan didalam kompos dan berperan sebagai agensia hayati pengendali penyakit tanaman.HERBAFARM diproduksi oleh PT SIDOMUNCUL

Balai Penelitian Bioteknologi perkebunan Indonesia(BPBPI) dan Universitas Gajah Mada (UGM) fakultas pertanian Yogyakarta dan UNIVERSITAS lain di indonesia,sudah di uji dalam penelitian berdasarkan filosofi tersebut.Mikroba biodekomposer unggul yang di gunakan adalah:Trichoderma pseudokoningii,Cytopaga dan Pelapuk putih.Mikroba tersebut mampu mempercepat proses menjadi sekitar 2-3 minggu.Mikroba akan tetap hidup dan aktif didalam kompos.ketika kompos tersebut diberikan di tanah,mikroba akan mengendalikan organisme pathogen penyebab penyakit tanaman.

Page 3: Tehnologi bioorganik di pertanian

BIOFERTILIZER

Petani organik sangat menghindari pupuk kimia.Untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman,petani mengandalkan kompos sebagai sumber utama nutrisi tanaman.Sayangnya kandungan hara kompos rendah.Kompos matang kandungan hara kurang lebih:

1.69%N,0.34%P205,dan 2.81%K.Dengan kata lain 100kg kompos setara1.69kg UREA,0.34kg SP36,dan 2.81kg KCL.Misalnya untuk memupuk tanaman padi satu hektar kebutuhan hara 200kg UREA 75kg SP36 7.5kg KCL,maka membutuhkan kompos sebanyak 22ton/ha.Jumlah kompos sedemikian besar ini memerlukan banyak tenaga kerja dan berimplikasi pada naiknya biaya produksi.

Mikroba-mikroba tanah banyak yang berperan di dalam penyediaan maupun penyerapan unsur hara bagi tanaman.tiga unsur hara penting tanaman,yaitu Nitrogen(N),Fosfat(P)dan Kalium(K)seluruhnya melibatkan aktivitas mikroba.Hara N melimpah di udara.Kurang lebih 74% kandungan udara adalah N,Namun,N udara tidak dapat langsung dimanfaatkan tanaman.N harus ditambat oleh mikroba dan diubah bentuknya menjadi tersedia bagi tanaman.Mikroba penambat N yang bersimbiosis dan ada pula yang bebas.Mikroba penambat N simbiotik antara lain: Rhizobium sp yang hidup di dalam bintil akar tanaman.Kacang- kacangan(leguminose)

Mikroba penambat N non-simbiotik misalnya:Azospirillum sp dan Azotobacter sp. Mikroba penambat N simbiotik hanya digunakan untuk tanaman kacang-kacangan saja,sedangkan Mikroba penambat N non-simbiotik dapat digunakan untuk tanaman semua jenis tanaman.

Mikroba tanah lain yang berperan di dalam penyediaan unsur hara adalah mikroba pelarut fosfat(P)dan kalium(K).Tanah pertanian kita umumnya memiliki kandungan fosfat(P) jenuh cukup tinggi.Namun, hara fosfat(P) ini sedikit/tidak tersedia bagi tanaman,karena terikat pada mineral liat tanah.Di sinilah peranan

Page 4: Tehnologi bioorganik di pertanian

mikroba pelarut fosfat(P).Mikroba ini melepaskan ikatan fosfat(P) dari mineral liat tanah dan menyediakan kebutuhan hara tanaman.Banyak sekali mikroba yang mampu melarutkan fosfat(P),antara lain:Aspergillus sp,Penecillium sp,Pseudomonas sp,dan Bacillus megatherium.

Mikroba yang berkemampuan tinggi melarutkan fosfat(P),umumnya juga berkemampuan tinggi dalam melarutkan kalium(K).

Kelompok mikroba lain yang juga berperan dalam penyerapan unsur fosfat(P) adalah Mikoriza yang ber simbisis pada akar tanaman.Setidaknya ada dua jenis mikoriza yang sering di pakai untuk biofertilizer,yaitu:ektomikoriza dan endomikoriza,mikoriza berperan dalam melarutkan fosfat(P) dan membantu penyerapan hara fosfat(P) oleh tanaman.Selain itu tanaman yang bermikoriza umumnya juga lebih tahan terhadap kekeringan.contoh mikoriza yang sering di manfaatkan antara lain: Glomus sp dan Gigaspora sp.

Beberapa mikroba tanah mampu menghasilkan hormon tanaman yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman.Hormon yang dihasilkan oleh mikroba akan diserap oleh tanaman akan tumbuh lebih cepat atau lebih besar.Kelompok mikroba yang mampu menghasilkan hormon tanaman antaralain:Pseudomonas sp,Azotobacter sp.

Mikroba-mikroba bermanfaat tersebut diformulasikan dalam bahan pembawa khusus dan digunakan sebagai biofertilizer.

Hasil penelitian yang di lakukan oleh BPBPI mendapatkan bahwa biofertilizer setidaknya dapat mensuplai lebih dari setengah kebutuhan hara tanaman.

AGEN BIOCONTROL / BIOPROTECTANT

Hama dan penyakit merupakan salah satu kendala serius dalam budidaya pertanian organik.

Page 5: Tehnologi bioorganik di pertanian

Jenis-jenis tanaman yang terbiasa dilindungi oleh pestisida kimia,umumnya sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit ketika dibudidayakan dengan sistim organik.Alam sebenarnya telah menyediakan mekanisme perlindungan alami.Di alam terdapat mikroba yang dapat mengendalikan organisme pathogen tersebut.

Organisme pathogen akan merugikan tanaman ketika terjadi ketidakseimbangan populasi antara organisme pathogen dengan mikroba.Pengendalinya,dimana jumlah organisme pathogen lebih banyak daripada jumlah mikroba pengendali hama.Pengendaliannya,apabila kita dapat menyeimbangkan populasi kedua jenis organisme ini,maka hama dan penyakit tanaman dapat dihindari.

Mikroba yang dapat mengendalikan hama tanaman antara lain:

Bacillus thurigiensis(BT),Bauveria bassina,Paecilomyces fumosoroseus,dan Metharizium anisopliae.

Mikroba ini mampu menyerang dan membunuh berbagai serangga hama.Mikroba yang dapat mengendalikan penyakit tanaman misalnya:

Trichoderma sp yang mampu mengendalikan penyakit tanaman yang di sebabkan oleh Gonoderma sp,JAP (jamur putih) dan phytoptora sp.

APLIKASI PADA PERTANIAN ORGANIK

Produk-produk bioteknologi mikroba hampir seluruhnya menggunakan bahan-bahan alami. Produk ini dapat memenuhi kebutuhan petani organik.

Kebutuhan bahan organik dan hara tanaman dapat di penuhi dengan kompos bioaktif dan aktivator pengomposan.Aplikasi biofertizer pada pertanian organik dapat mensuplai kebutuhan hara tanaman yang selama ini dipenuhi dari pupuk-pupuk kimia.Serangan hama dan penyakit tanaman dapat dikendalikan dengan memanfaatkan biokontrol.

Page 6: Tehnologi bioorganik di pertanian

Petani Indonesia yang menerapkan sistim pertanian organik umumnya hanya mengandalkan kompos dan cenderung membiarkan serangan hama dan penyakit tanaman.

Dengan tersedianya biotechnologi berbasis mikroba,petani organik tidak perlu kawatir dengan masalah ketersediaan bahan organik,unsur hara,dan serangan hama dan penyakit tanaman.

Gambar Mikroba

pembunuh larva(no 1kiri),Mikroba pengurai fosfat(P)dan kalium(K) di lahan(no2 dr kiri),Mikroba kalium(K)dan

Page 7: Tehnologi bioorganik di pertanian

fusfat(P)no3dan Penulis:ROMDLONI:081229320942