tb efusi pleura

Upload: puspita-dewi-kusuma

Post on 04-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    1/48

    TB Efussion Pleural

    Pembimbing : dr. Adri Rivai Sp.PD

    Puspita Dewi Kusuma

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    2/48

    IDENTITAS PASIEN

    Nama : Nn. Y Jenis Kelamin : Perempuan

    T.T.L : Jakarta / 27 januari 1991

    Umur : 20 tahun

    Alamat : Kp. Pengarengan Pekerjaan : Pegawai swasta

    Agama : Islam

    Tanggal Masuk : 16 Febuari 2011

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    3/48

    ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS)

    Keluhan Utama :

    Nyeri dada saat bernapas sejak 3 hari SMRS.

    Keluhan Tambahan :

    Batuk, Nyeri ulu hati dan Nyeri perut kiri atas, Mudah lelah.

    Riwayat Penyakit Sekarang :

    Pasien datang ke RS. Islam Pondok Kopi dengan keluhan nyeridada saat bernapas sejak 3 hari SMRS, Os mengeluh sulitberjalan jauh karena dada semakin sesak dan mudah lelah, bilatidur lebih nyaman pada posisi terlentang, miring ke kiri dandiperberat bila tidur dengan posisi ke kanan. Nyeri perut kiriatas dan nyeri ulu hati sejak 3 hari yang lalu juga.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    4/48

    Nyeri perut kiri atas dan nyeri ulu hati sejak 3hari yang lalu juga, mual (+), muntah (-) .

    Batuk sejak 3 bulan yang lalu

    sekarang,batuk kering tapi kadang-kadang terdapat dahakberwarna putih.

    Riwayat Penyakit Dahulu :

    Belum pernah mengalami hal ini sebelumnya,memiliki riw. Gastritis, Sering keringat malam.Pernah di diagnosis KP sejak september 2010.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    5/48

    Riwayat Penyakit Keluarga :

    - Dikeluarga tidak ada yang menderita seperti ini

    - Riwayat DM disangkal

    - TB disangkal

    - Penyakit ginjal disangkal

    Riwayat Pengobatan :

    - SMRS pasien minum OAT selama 2 minggu pada

    bulan september 2010.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    6/48

    Riwayat Alergi :

    - Alergi obat (-)

    - Alergi makanan (-)

    Riwayat Psikososial :

    - Merokok (-)

    - Alkohol

    - Teman kantor selama 2 tahun juga dicurigai TB

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    7/48

    PEMERIKSAAN FISIK

    Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

    Kesadaran : Composmentis

    Tanda Vital : Nadi : 90 x/menit

    Pernapasan : 28 x/menit Suhu : 36,4 oc

    TD : 110/70

    BB awal : 47 kg

    BB : 44 kg

    TB : - cm

    Status Gizi :

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    8/48

    STATUS GENERALIS

    Kepala

    - Bentuk kepala : Normocephal

    - Rambut : Hitam, tidak rontok,

    disribusi merata.

    - Mata Refleks pupil : (+/+) , isokor

    Palpebra : Ptosis (-/-) , Edema (-/-) Sklera ikterik : (-/-)

    Konjungtiva anemis : (-/-)

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    9/48

    - Hidung

    Septum deviasi (-) , Sekret (-) , Mimisan (-)

    - Mulut

    Mukosa bibir kering (+) , Sianosis (-)

    Gusi berdarah (-)

    Lidah tremor (-) , Kotor (+)

    Leher

    JVP 5 -2 Pembesaran KGB (-/-)

    Pembesaran kelenjar tyroid (-)

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    10/48

    Paru Inspeksi : tidak simestris , bekas luka (-), retraksi (-) , spider

    nevi (-) , penggunaan otot-otot pernapasan (-).

    Palpasi : vocal premitus kiri dan kanan tidak sama, kiri.

    Perkusi : bunyi pekak pada seluruh lapang paru kiri batasparu dan hepar ICS 6, peranjakan antara ekspirasi dalam daninspirasi dalam adalah 3 jari.

    Auskultasi : vesikuler (+/) , ronky (-) , wheezing (-)

    Jantung Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat

    Palpasi : ictus cordis tidak teraba

    Perkusi : batas jantung tidak bisa ditentukan karena bunyi pari kiriredup

    Auskultasi : BJ 1 & 2 normal, lemah

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    11/48

    Abdomen Inspeksi : datar

    Auskultasi : BU (-) Palpasi : nyeri tekan ringan (+) dan nyeri tekan dalam

    (+) pada perut kiri atas, ballotemen (-), hepatomegali (-), splenomegali (-) tetapi terdapat nyeri tekan padascuffner 2-3 .

    Perkusi : Timpani, Nyeri perkusi (+), Shifting dullness (-).

    Ekstremitas Atas dan Bawah Edema tangan (-/-), edema kaki (-/-)

    Akral dingin (-/-)

    Sianosis (-/-)

    Ptekie (-/-)

    Nyeri sendi (-/-), nyeri tekan (-/-)

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    12/48

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    HASIL NILAI RUJUKAN

    Hemoglobin 12,4 g/dL 12,5 15,5 g/dL

    Leukosit 9200/mm3 4000 - 10000/mm3

    Laju Endap Darah 75 mm/jam 0 20 mm/jam

    Eritrosit 4,4 juta/mm3 3,8 5,4 juta/mm3

    Hematokrit 36 % 37 47 %

    Indeks eritrosit :

    M.C.V 81 fl 82

    98 fl

    M.C.H 27 pg 27 33 pg

    M.C.H.V 34 % 32 36 %

    Trombosit 466 ribu/mm3 150 400 ribu/mm3

    16 Febuari 2011

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    13/48

    HASIL NILAI RUJUKAN

    HITUNG JENIS :

    Basofil 0 % 0 0,9 %

    Eosinofil 1 % 2 4 %

    Neutrofil 68 % 50 70 %

    Limphosit 20 % 20 30 %

    Monosit 11 % 2 6 %

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    14/48

    FOTO RONGTEN

    Thorax foto :

    o Cor : batas kiri suram

    o Pulmo : perselubungan homogen di paru kiri

    suram

    o Hilus : normal

    Kesan : Efusi pleura kiri

    16 - 02 - 2011

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    15/48

    RESUME

    Pasien datang ke RSIJ dengan keluhan nyeri dada sejak 3

    hari SMRS, nyeri diperberat bila beraktivitas, lebih

    nyaman tidur posisi terlentang dan miring ke kiri. Nyeri

    perut kiri atas. Batuk sejak 3 bulan, mengkonsumsi OAT

    selama 2 minggu saja. Pada pemeriksaan fisik paru

    Inspeksi : tidak simestris, Palpasi : vocal premitus kiri dan

    kanan tidak sama, kiri menurun .Perkusi : bunyi pekak

    pada seluruh lapang paru kiri, Auskultasi : vesikuler

    (+/menurun). Pada Lab : LED meningkat.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    16/48

    MASALAH

    TB Pleural Efussion

    Gastritis

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    17/48

    Assesment

    Anamnesis :nyeri dada saat bernapas sejak 3 hari SMRS, sulit berjalan jauhkarena dada semakin sesak dan mudah lelah, bila tidur lebihnyaman pada posisi terlentang, miring ke kiri dan diperberat bilatidur dengan posisi ke kanan. Batuk sejak 3 bulan yang lalu sekarang, batuk kering tapi kadang-kadang terdapat dahak

    berwarna putih. Riwayat minum OAT selama 2 minggu pada bulanseptember 2010.

    Pemeriksaan fisik :

    Paru

    Inspeksi : tidak simestris

    Palpasi : vocal premitus kiri dan kanan tidak sama, kiri. Perkusi : bunyi pekak pada seluruh lapang paru kiri, batas paru dan hepar ICS 6,

    peranjakan antara ekspirasi dalam dan inspirasi dalam adalah 3 jari.

    Auskultasi : vesikuler (+/) , ronky (-) , wheezing (-)

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    18/48

    Pemeriksaan penunjang :

    - LED = 75 mm/jam- Foto thorax :

    Cor : batas kiri suramPulmo : perselubungan homogen di paru kiri suram

    Hilus : normal

    Kesan : efusi pleura kiri

    Diagnosis : TB pleural efussion

    DD :- trauma thorax

    Rencana terapi :

    - infus RL

    - fungsi pleura

    - 5H3R3E3 (INH, Rifampicin, Ethambutol) putus obat

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    19/48

    Assesment

    Anamnesis : Nyeri perut kiri atas dan nyeri ulu

    hati sejak 3 hari yang lalu juga, mual (+),

    muntah (-).

    Pemeriksaan fisik :

    Palpasi : nyeri tekan ringan (+) dan nyeri tekan dalam(+) pada perut kiri atas, ballotemen (-), hepatomegali

    (-), splenomegali (-) tetapi terdapat nyeri tekan pada

    scuffner 2-3 .

    Perkusi : Timpani, Nyeri perkusi (+),

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    20/48

    Diagnosis : gastritis

    DD :- tukak gaster

    Rencana terapi :

    - Aminophylline 1tab 2x/hari

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    21/48

    Follow up

    17

    02

    2011

    S : sesak pada saat bernapas, sesak bila tiba-tiba duduk, nyeri perut kiriatas, batuk.

    O : TD = 100/70, Suhu = 36,5oC, Nadi = 88x/menit, RR = 28x/meni

    A : TB pleural efussion, Gastritis

    P :

    - fungsi pleura

    - infus RL

    - 5H3R3E3

    - Aminophylline

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    22/48

    TINJAUAN PUSTAKA

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    23/48

    TB PLEURAL EFUSSION

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    24/48

    Pendahuluan

    Efusi pleura tuberkulosis sering di kemukakan di negaraberkembang termasuk di Indonesia meskipun diagnosispasti sulit ditegakkan

    Efusi pleura timbul sebagai akibat dari suatu penyakit,sebab itu hendaknya dicari penyebabnya.

    Dengan sarana yang ada, sangat sulit untuk menegakkandiagnosis efusi pleura tuberkulosis sehingga sering timbulanggapan bahwa penderita tuberkulosis paru yang disertaidengan efusi pleura, efusi pleuranya dianggap efusi pleuratuberkulosis, sebaliknya penderita bukan tuberkulosis paruyang menderita efusi pleura di anggap bukan disebabkantuberkulosis.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    25/48

    Hal ini tidak selalu benar, karena tuberkulosis

    paru dapat disertai efusi pleura yang bukan

    karena tuberkulosis dan sebaliknya non

    tuberkulosis.

    Gambaran klinik dan radiologik antara

    transudat dan eksudat bahkan antara efusipleura tuberkulosis dan non tuberkulosis

    hampir tidak dapat dibedakan, sebab itu

    pemeriksaan laboratorium menjadi sangatpenting.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    26/48

    Setelah adanya efusi pleura dapat dibutikkanmelalui pungsi percobaan, kemudianditeruskan dengan membedakan eksudat dantransudat dan akhirnya divari etiologinya.Apabila diagnosis efusi pleura tuberkulosis

    sudah ditegakkan maka pengelolaannya tidakmenjadi masalah, efusinya ditangani sepertiefusi pada umumnya, sedangkantuberkulosisnya diterapi tuberkulosis pada

    umumnya.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    27/48

    PATOFISIOLOGI

    Efusi pleura karena tertimbunnya cairan

    pleura secara berlebihan sebagai akibat

    transudasi (perubahan tekanan hidrostatik

    dan onkotik) dan eksudasi (perubahanpermeabilitas membran) pada permukaan

    pleura seperti terjadi pada proses infeksi dan

    neoplasma.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    28/48

    Pada keadaan normal ruangan interpleura

    terisi sedikit cairan untuk sekedar melicinkan

    permukaan kedua pleura parientalis dan

    viseralis yang saling bergerak karena

    pernapasan.

    Cairan disaring keluar pleura parientalis yangbertekanan tinggi dan diserap oleh sirkulasi di

    pleura viseralis yang bertekanan rendah.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    29/48

    Di samping sirkulasi dalam pembuluh darah, pembuluhlimfe pada lapisan sub epitelial pleura parientalis dan

    viseralis mempunyai peranan dalam proses penyerapancairan pleura tersebut. Jadi mekanisme yangberhubungan dengan terjadinya efusi pleura padaumumnya ialah kenaikan tekanan hidrostatik danpenurunan tekanan onkotik pada sirkulasi kapiler,penurunan tekanan kavum pleura, kenaikanpermiabilitas kapiler dan menurunnya aliran limfe darirongga pleura. Sedangkan pada efusi pleuratuberkulosis terjadinya disertai pecahnya granuloma di

    subpleura yang diteruskan ke rongga pleura.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    30/48

    GEJALA KLINIK

    Pada kebanyakan penderita umumnya simpomatisatau memberikan gejala demam, ringan dan beratyang menurun seperti pada efusi lain.

    Nyeri dada : dapat menjalar ke daerah permukaan

    karenainervasi syaraf intercostalis dan segmentorakalis atau dapat menyebar ke lengan. Nyerinyaterutama pada waktu bernafas dalam, sehinggapernafasan penderita menjadi dangkal dan cepat dan

    pergerakan pernafasan pada hemithorak yang sakitmenjadi tertinggal.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    31/48

    Sesak napas : terjadi pada waktu

    permulaan pleuritis disebabkan karena nyeri

    dadanya dan apabila jumlah cairan efusinya

    meningkat, terutama kalau cairannya penuh.

    Batuk : pada umumnya non produktif dan

    ringan, terutama apabila disertai dengan

    proses tuberkulosis di parunya.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    32/48

    DIAGNOSIS

    Adanya efusi pleura memberikan kelainan

    pada hemithorak yang sakit dengan

    pergerakan pernapasan tertinggal, cembung,

    ruang antar iga yang melebar dan mendatar,getaran nafas pada perabaan menurun, trakea

    yang terdorong, suara ketuk yang redup dan

    menghilangnya suara pernapasan padapemeriksaan auskultasi.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    33/48

    Gambaran radiologik : PA terdapat kesuraman

    pada hemithorax yang terkena efusi, dari fotothorax lateral dapat diketahui efusi pleura di

    depan atau di belakang, sedang dengan

    pemeriksaan lateral dekubitus dapat dilihat

    gambaran permukaan datar cairan terutama

    efusi pleura dengan cairan yang minimal.

    Pemeriksaan laboratorium atas cairan maupun

    hasik biopsi jaringan pleura.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    34/48

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    35/48

    PENGOBATAN

    Pada dasarnya pengobatan efusi pleura

    tuberkulosis sama dengan efusi pleura pada

    umumnya, yaitu dengan melakukan

    torakosintesis (mengeluarkan cairan pleura)agar keluhan sesak penderita menjadi

    berkurang, terutama untuk efusi pleura yang

    berisi penuh.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    36/48

    Beberapa peneliti tidak melakukan

    torakosintesis bila jumlah efusi sedikit, asalkanterapi obat anti tuberkulosis diberikan secara

    adekuat. Sedangkan tuberkulosisnya diterapi

    dengan obat anti tuberkulosis seperti

    tuberkulosis paru, dengan syarat terus

    menerus.

    Penderita tuberkulosis paru atau dugaan

    tuberkulosis disertai efusi pleura dapat

    diterapi obat antituberkulosis

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    37/48

    Dosis obat anti tuberkulosis yang sering digunakan :

    - INH : 300-400 mg/hari

    - Rimfapisin : 450 mg/hari (BB50kg)

    - diberikan jam sebelum makan pagi Steptomisin :20-25 mg/kg BB/hari

    - intra muskular Pirazinamid : 25-35 mg/kg BB/hari

    - Etambutol : 15-25 mg/kg BB/hari

    - Pam amino salisilic acid (PAS) : 200-300 mg/kg

    BB/hari

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    38/48

    Semua obat antituberkulosis sebaiknya

    diberikan dalam dosis tunggal, kecuali PAS

    yang diberikan dalam dosis terbagi, karena

    memberikan efek samping iritasi lambung.

    Adapun regimen obat anti tuberkulosis yang

    diperlukan, sama seperti halnya regimen

    untuk tuberkulosis paru, waktu lama dan

    kombinasinya.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    39/48

    GASTRITIS

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    40/48

    Definisi

    Gastritis adalah suatu kondisi di mana lapisan

    perut-dikenal sebagai mukosa-meradang.

    Lapisan perut mengandung sel-sel khusus

    yang menghasilkan asam dan enzim, yangmembantu pencernaan makanan untuk

    pencernaan, dan lendir, yang melindungi

    lapisan perut dari asam. Ketika lapisanlambung meradang, menghasilkan asam,

    enzim, dan lendir yang kurang.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    41/48

    Gastritis dapat bersifat akut atau kronis. Tiba-tiba,

    peradangan parah pada lapisan lambung disebut

    gastritis akut. Peradangan yang berlangsung lamadisebut gastritis kronis. Jika gastritis kronis tidak

    diobati, mungkin selama bertahun-tahun atau

    bahkan seumur hidup.

    Gastritis erosif adalah jenis gastritis yang sering tidak

    menyebabkan peradangan signifikan, namun dapat

    memakai menghilangkan lapisan perut. Erosive

    gastritis dapat menyebabkan perdarahan, erosi, ataubisul. gastritis Erosive dapat bersifat akut atau kronis.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    42/48

    Etiologi

    Helicobacter pylori (H. pylori) infeksi

    menyebabkan kebanyakan kasus nonerosive

    gastritis kronis. H. pylori adalah bakteri yang

    menginfeksi lapisan perut. H. pylori ditularkandari orang ke orang. Di daerah dengan sanitasi

    yang buruk, H. pylori dapat ditularkan melalui

    makanan atau air yang terkontaminasi.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    43/48

    Penyebab paling umum digunakan gastritis akut dan

    kronis-adalah erosi berkepanjangan obat anti-

    inflammatory drugs (NSAIDs) seperti aspirin dan

    ibuprofen. agen lain yang dapat menyebabkan

    gastritis erosif termasuk alkohol, kokain, dan radiasi.

    Trauma cedera, penyakit kritis, luka bakar, danoperasi besar juga dapat menyebabkan gastritis

    erosif akut. Jenis ini disebut gastritis gastritis stres.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    44/48

    Gejala Klinis

    Banyak orang dengan gastritis tidak memiliki gejala,

    tetapi beberapa orang mengalami gejala seperti :

    Ketidaknyamanan atas perut atau nyeri

    Mual Muntah

    Gejala ini juga disebut dispepsia.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    45/48

    Rencana Diagnosa

    Tes diagnostik yang paling umum untuk

    gastritis adalah endoskopi dengan biopsi

    lambung. Dokter biasanya akan memberikan

    obat pasien untuk mengurangiketidaknyamanan dan kecemasan sebelum

    memulai prosedur endoskopi.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    46/48

    Terapi

    Obat-obatan yang mengurangi jumlah asam di lambung

    dapat meredakan gejala-gejala yang dapat menyertai gastritis

    dan memajukan penyembuhan dari lapisan perut. Obat-obat

    ini termasuk :

    Antasida, seperti aspirin, natrium bikarbonat, dan asam sitrat(Alka-Seltzer); karbonat dan kalsium dan magnesium (Rolaids);

    alumina dan magnesium (Maalox). Antasida meredakan mulas

    ringan atau dispepsia dengan menetralkan asam di dalam

    perut. Obat-obat ini dapat menghasilkan efek samping sepertidiare atau sembelit.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    47/48

    Histamin 2 (H2) blocker, seperti famotidin (Pepcid

    AC) dan ranitidine (Zantac 75). H2 blocker

    menurunkan produksi asam.

    Proton pomp inhibitor (PPI), seperti omeprazole

    (Prilosec, Zegerid), lansoprazole (Prevacid),

    pantoprazole (Protonix), rabeprazole (Aciphex),

    esomeprazole (Nexium), dan dexlansoprazole

    (Kapidex). PPI menurunkan produksi asam, lebih

    efektif daripada H2 blocker.

  • 7/29/2019 tb efusi pleura

    48/48

    TERIMA KASIH