tayangan seminar bawang merah juli 2012_bi
TRANSCRIPT
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon
PERANAN PERBANKAN DALAM MENUNJANG AGRIBISNIS BAWANG MERAH
PENDAHULUAN• UKM/IKM khususnya sektor agribisnis tampak merupakan salah
satu sektor usaha penyangga utama yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Namun, dukungan pembiayaan (modal kerja dan investasi serta cakupan pendanaan yangdiperlukan lainnya) terhadap pengembangan UKM/IKM agribisnis masih sangat kurang memadai.
• Terdapat banyak indikasi lain tentang diperlukannya suatu kajian lebih mendalam dan komprehensif, khususnya pada aspek yang lebih sensitif dan esensial terkait dengan penyaluran kredit dari perbankan di daerah bagi UKM/IKM agribisnis.
• Berbagai studi sebelumnya (Yunus, 1997, 2001, dan 2003) telah menunjukkan bahwa UKM/IKM memiliki permasalahan yang sangat kompleks mencakup: bidang kebijakan (policy); pengembangan dan pelayanan bisnis (Business Support); pembiayaan usaha (SME-Micro Finance), infrastruktur, koordinasi program UMKM di daerah (Coordination of SME-Micro programs in the local area), dan integrasi serta kerjasama nasional dan regional seperti East ASEAN Growth Area (EAGA).
Pengamatan atas aspek pembiayaan UMKM sektor pertanian
• Pertama, Perbankan memandang bahwa sektor pertanian masih sangat risky sehingga sangat hati – hati dalam menyalurkan kredit.
• Kedua, Trauma perbankan dengan pengalaman KUT yang kurang baik
• Ketiga, banyak perbankan tidak mempunyai cukup pengalaman dalam menyalurkan kredit di sektor pertanian
• Keempat, dominasi UMKM yang lemah dalam manajemen dan pembukuan
• Kelima, adanya resiko sosial dan status lahan yang kurang kondusif bagi perbankan.
Bagaimana bentuk alternatif skema kredit (pembiayaan) perbankan,
pemerintah, dan pihak-pihak yang terkait lainnya kepada UMKM sebagai bagian
dari upaya penyempurnaan program dan strategi dalam rangka pengembangan UMKM pada bidang usaha agribisnis
khususnya Bawang Merah
Hubungan Antar Lembaga dalam Pengembangan Klaster Holtikultura
PERAN BANK INDONESIA MENDORONG KREDIT
UMKM
66
Koordinasi
dan Informasi
Departmen teknis: Menyediakan bantuan
teknis, melalui pendampingan
Menyediakan informasi Menciptakan Iklim usaha
dan kebijakan yang mendukung
Menyediakan kredit program
Menyalurkan pinjaman dgn kondisi dan persyaratan khusus
(lebih mudah)
Memperluas usaha Meningkatkan kapabilitas
agar dpt akses ke Bank
PEMERINTAH
Koperasi danUMKM
Bank:- Bank Umum- BPR
Regulator dan Supervisor Bank : BANK INDONESIA
PPKD
Gambaran kebutuhan benih bawang merah
• Kebutuhan benih mencapai 147.611 ton pada tahun 2011. Ketersediaan mencapai 33.950 ton (23%)
• Harga benih impor mencapai Rp. 25.000/kg
• Penghentian impor bawang dan swasembada benih bawang merah tahun 2013
• Peluang pembiayaan bagi perbankan untuk menumbuhkan petani penangkar benih
Bank Koperasi PetaniPenangkar
Informasi penanaman
Order beli
Realisasi sesuai RDKK
Proposal pembiayaan
Analisakredit
PeriksaquotaOrder jual
Kontrak jual beli
Akad kredit
no
no Info Rencana Pembelian
Data pasar captiveKomoditi Agro
Model Transaksi Hubungan Pelaku Agribisnis Bawang Merah
Bank Koperasi PetaniPenangkar
Inpeksiproduksi
POPurchase Order
Q
Pembiayaan 1Penyiapan lahan dan penanaman
DataPenanaman
Pembiayaan 2
Q
Panen
RencanaPanen
Rencanadelivery
DODelivery Order
Konsolidasi :pilih, pilah, kemas
C A BQ
Gudang
Talangan Panen
kumulatifpendanaan
kumulatifpendanaan
Kirim
Bank Koperasi PetaniPenangkar
Total penjualan
kumulatifpendanaan
Gudang
Tanda terima+ kontra bon
pasarekspor
pasarinduk
Fakturpengiriman
Bayar transfer
Laba u/ bank Laba u/ koperasi Laba u/ penangkar
Pelunasankredit
Bayar tunai
Konsolidasi :pilih, pilah, kemas
C A B
Laba u/ petani
Beberapa model kerjasama dalam pembiayaan umkm
TERIMA KASIH