tayammum · web view“dari anas bin malik, bahwa nabi muhammad saw shalat bersama para...

BAB ITHAHARAH

A. Pengertian Thaharah

Di antara beberapa istilah yang menunjukkan pada pengertian kesucian

dapat ditemukan antara lain istilah bara’ah, tazkiyah, nadlafah, dan thaharah.

Akan tetapi para ahli fikih menggunakan istilah yang lazim dalam al-Qur’an,

yaitu thaharah untuk menunjuk masalah ajaran kesucian yang berhubungan

dengan ibadah khusus (mahdliyah).

Secara bahasa thaharah berasal dari bahasa Arab yang berarti suci atau

bersih, baik itu suci dari kotoran lahir maupun kotoran batin berupa sifat dan

perbuatan tercela. Pengertian ini bisa dilihat dari penegasan al-Qur’an, misalnya

Q.S. as-Syams/91: 9-10;

Artinya: ” Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”

Juga Firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah/2:222

Artinya; ”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”.

Cara mensucikan kotoran lahir dengan membersihkan diri, pakaian dan

tempat dari segala kotoran (najis) dan hadats. Sedangkan cara mensucikan batin

dengan bertaubat dari segala noda dosa dan penyakit hati yang menjauhkan

manusia dari Tuhannya.

Sedangkan secara istilahi, thaharah adalah ”bersuci dengan cara-cara

yang telah ditentukan oleh syara’ guna menghilangkan segala najis dan hadats”

(Musthafa Kamal Pasha, dkk.2003:9). Atau ”Mensucikan diri dari najis dan

hadats yang menghalangi shalat dan ibadah-ibadah sejenisnya dengan air, debu,

atau batu”. (Syakir Jamaluddin, 2008; 16).

B. Hukum Thaharah

1

Thaharah hukumnya wajib berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah. Allah

swt. berfirman dalam Q.S. al-Ma’idah/5: 6:

Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan

shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit[403] atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh[404] perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”.

Allah swt. juga berfirman dalam Q.S. al-Mudatstsir/74: 4 dan al-Baqarah/2: 222;

Artinya: ”Dan pakaianmu bersihkanlah”

Artinya: ”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan

menyukai orang-orang yang mensucikan diri”.

’Ali bin Abi Thalib meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda

كبير وتحريمها الطهور الصالة » مفتاح ليم وتحليلها الت س"" الت.»

Artinya: ”Kunci Shalat adalah bersuci, awalnya takbiratul ihram dan akhirnya adalah salam” (HR. Abu Dawud)

Abu Malik al-Asy’ari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda:

2

«...... اإليمان شطر » الطهورArtinya: ”Kesucian adalah setengah iman...” (HR. Muslim)

C. Macam Thaharah

Ada dua macam thaharah, yaitu 1) thaharah haqiqiyah, (bersuci) dari

najis dan 2) thaharah hukmiyah, (bersuci) dari hadats.

Cara bersuci dari najis adalah membersihkannya dengan air suci

secukupnya sampai hilang dzat (bendanya), warna, rasa, dan baunya, baik dari

badan dari kain maupun tempat, terutama kain dan tempat yang akan dipergunakn

untuk ibadah .Air yang dapat digunakan bersuci adalah air yang suci pada dzatnya

dan dapat menyucikan yang lainnya. Ia adalah air yang masih dalam keadaan asli.

Baik turun dari langit seperti hujan, salju, embun maupun mengalir di atas tanah

seperti air sungai, sumur, laut, atau air hasil penyulingan. Inilah air yang sah

dijadikan bahan bersuci dari hadas dan najis.

Hal tersebut d iatas sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. al-Furqan: 48;

dan al-Anfal: 11:

Artinya: ”Dan kami turunkan dari langit air yang amat bersih”.

Artinya: ”Dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu”

Sedangkan hadats terbagi menjadi dua, yaitu hadits kecil dan hadats

besar. Hadats kecil terjadi karena tidak berwudlu atau wudlu batal. Maka cara

menghilangkannya adalah dengan berwudlu. Hadats besar terjadi karena terjadi,

antara lain; karena keluar mani atau bersetubuh dengan istri. Maka cara

menyucikannya adalah dengan mandi (meratakan air keseluruh tubuh) atau, bagi

mereka yang karena satu dan lain hal tidak sanggup menggunakan air, dengan

cara tayamum.

D. Alat Thaharah

Alat-alat yang dapat digunakan untuk thaharah terdiri dari air, debu dan

batu atau benda padat lainnya.

1. Air

3

Dalam thaharah air memiliki peranan yang paling penting. Bahkan

sebelum seseorang memanfaatkan alat bersuci yang lain seperti debu, batu

atau benda padat lainnya, terlebih dahulu dituntut untuk menggunakan air

terlebih dahulu sebagai alat thaharah. Air yang dapat digunakan untuk bersuci

adalah; a) air mutlaq, yaitu air yang suci lagi mensucikan terhadap yang

lainnya. Yang termasuk air semacam ini adalah air mata air, air sungai,

zamzam (HR. Ahmad dari Ali), air hujan (Q.S. al-Anfal/8:11;

al-Furqan/25:48), air salju, air embun (HR. Jamaah, kecuali Tirmidzi, dari

Abu Hurairah), air laut (HR. Imam yang lima dari Abu Hurairah).

Air sungai ataupun air danau atau air telaga yang telah berubah

warnanya akibat terlalu lama menggenang, seperti berubah kehijau-hijauan

akibat terlalu banyaknya ganggang, atau lumut tetap suci dan mensucikan.

Akan tetapi bila perubahan tersebut diakibatkan oleh bercampurnya barang

najis, maka air tersebut tidak dapat digunakan untuk bersuci.

b) air musta’mal, yaitu air yang telah diperunakan untuk wudlu atau

mandi. Hukumnya air itu tetap suci dan mensucikan. Hal ini didasarkan pada

Hadits Nabi saw.

اس ابن عن بى أزواج بعض اغتسل قال عب -صلى الن""ة وسلم- فى عليه الله بى فج""اء جفن الله -ص""لى الن عليه ""ه - فقالت يغتسل - أو منها وسلم- ليتوضأ يا ل

ه رسول ى الل ه رسول جنبا. فقال كنت إن -ص""لى الل الماء وسلم- » إن عليه الله « يجنب ال

Artinya: Dari Ibn Abbas, ia berkata, ’Salah seorang dari istri-istri Nabi saw mandi di satu bejana, maka datanglah beliau hendak berwudlu atau mandi dari air itu, maka iapun berkata, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mandi junub. Beliaupun bersabda, ”Sesungguhnya air itu tidak dapat menjunubkan”.(HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasa’i, dan Tirmidzi)Adapun air yang ditak dapat digunakan untuk bersuci antara lain: a) air

mutanajjis yaitu air yang sudah terkena najis, kecuali dalam jumlah yang

besar (minimal dua qullah sebanding dengan sekitar 500 liter Iraq) dan tidak

berubah sifat kemutlakannya yaitu berubah bau, rasa dan warnanya (HR. at-

Tirmidzi: 67, Nasa’i:52, Abu Daud:63, Ibnu Majah: 517, Ahmad: 4739, dan

4

ad-Darimi: 731 dari Ibnu ’Umar); b) air suci tetapi tidak mensucikan, seperti

air kelapa, air gula (teh , kopi), air susu dan semacamnya. Akan tetapi air yang

bercampur dengan sedikit benda suci lainnya, seperti air yang bercampur

denga sedikit sabun, kapur barus atau wewangian--, selama tetap terjaga

kemutlakannya maha hukumnya suci dan dapat mensucikan (Syakir

Jamaluddin, 2008: 18).

2. Debu yang suci dan kering. Debu ini bisa terletak di tanah, pasir, tembok, atau

dinding.

3. Batu atau benda padat lainnya, selain tahi dan tulang. Misalnya; daun kertas

tisu, dan semacamnya, digunakan khususnya ketika tidak ada air. Apabila ada

air yang bisa digunakan bersuci, maka disunnahkan untuk lebih dahulu

menggunakan air tersebut.

BAB IITATA CARA WUDLU,

TAYAMUM, DAN MANDI WAJIB

A. Wudlu.

1. Dasar Hukum Wajibnya Berwudlu

Dalil tentang wajibnya berwudlu terdapat dalam al-Quran surat al-Maidah : 6

5

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

Sementara itu, Rasulullah saw. bersabda

لمن صالة » ال له وضوء ال ه اسم يذكر لم لمن وضوء وال « عليه اللArtinya, 'Tidak sah shalat seseorang yang tidak berwudlu, dan tidak sempurna

wudlu seseorang yang tidak menyebut nama Allah.'(HR Ibnu Majah)

2. Langkah-langkah Berwudlu

Secara rinci langkah-langkah berwudlu yang dikerjakan oleh Rasulullah

saw. adalah sebagai berikut;

Langkah pertama, membaca الرحيم الرحمن الله بسم dengan niat

yang ikhlas karena Allah berdasarkan Hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah

yang berbunyi

أقطع الرحيم الرحمن الله ببسم فيه يبدأ ال بال ذى أمر كلArtinya, 'Segala perkara yang bermanfaat, yang tidak dimulai dengan

Bismillahirrahmanirrahim itu sia-sia'.

Pembacaan basmalah di atas disertai niat yang ikhlas dalam hati. Setelah

membaca basmalah, membasuh telapak tangan tiga kali sebagaimana dijelaskan

dalam Hadis yang diriwayatkan dari Humran sebagai berikut:

ه عفان بن عثمان مولى حمران عن دعا عثمان رأى أنوء ""ه على ف""أفرغ ، بوض"" لهما ، إنائه من يدي ثالث فغس""

6

ات "ه أدخ"ل ثم ، م"ر وء فى يمين مض ثم ، الوض" ، تمض"ل ثم ، واستنثر ، واستنشق ""ه ثالثا وجه""ه غس"" إلى ويديل ثم ، برأسه مسح ثم ، ثالثا المرفقين ""ل غس"" رج""ل ك

بى رأيت ق""ال ثم ، ثالثا - وس""لم عليه الله - ص""لى الن » من وقال هذا وضوئى نحو يتوضأ وئى نحو توضأ وض"" ، ركعتين صلى ثم هذا ه غفر ، نفسه فيهما يحدث ال الل« ذنبه من تقدم ما له

Artinya: ”Bahwasanya Humran melihat Utsman bin Affan minta dibawakan bejana (tempat air wudlu), lalu beliau menyiramkan air dari bejana itu ke kedua tangannya lalu membasuh keduanya tiga kali, lalu beliau memasukkan tangan kanannya ke bejana, beliau berkumur, mengisap air ke hidung dan menyemburkannya, kemudian membasuh wajahnya tiga kali dan membasuh kedua tangannya sampai kedua sikunya masing-masing tiga kali, mengusap kepalanya, membasuh setiap kakinya tiga kali, kemudian berkata, aku melihat Nabi saw. wudlu seperti wudluku ini, dan beliau bersabda, "Barang siapa yang berwudlu seperti wudluku ini, kemudian shalat dua rakaat, yang antara keduanya tidak membicarakan dirinya, maka Allah mengampuni dosanya yang telah lampau." (HR Muttafaq ’alaih)

Juga Hadits Nabi saw;

ل الوضوء » أسبغ «..... األصابع بين وخلArtinya: ”Sempurnakanlah dalam berwudlu, sela-selailah di antara ....” (HR. at-

Tirmidzi, Nasa’i, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).

Langkah kedua, adalah berkumur, mengisap air, dan menyemburkannya.

Adapun caranya adalah; tengadahkan kedua telapak tangan dengan

menumpukkan yang kanan di atas yang kiri untuk menampung air, lalu berkumur

dari tampungan air itu dengan telapak tangan sebelah kanan dan menghisap

sebagian air itu serta mengeluarkannya dari hidung dengan cara menekankan ibu

jari dan telunjuk tangan kiri, sebanyak tiga kali, dan sempurnakanlah dalam

berkumur dan mengisap air apabila tidak sedang berpuasa. Cara yang demikian

sesuai dengan Hadis riwayat Muttafaq ’alaih dari Humran di atas, juga Hadits dari

Zaid ra yang menceritakan bahwa setelah Nabi SAW membasuh kedua tangannya

kemudia;

...ثالثا ذلك ففعل واحدة كف من واستنشق فمضمض...

7

Artnya: ”...lalu berkumur-kumur dan mengisap air dari telapak tangan sebelah, ia lakukan seperti itu tiga kali” (HR. Muttafaq ’alaih dengan redaksi Muslim).

Bila sedang berpuasa maka dianjurkan untuk tidak memasukkan air

sampai ke dalam-dalamnya;

االستنشاق فى وبالغ...» « صائما تكون أن إالArtinya: ”.... dan sampaikan (ke dalam-dalam) pada saat mengisap air kecuali

kamu sedang berpuasa” (HR. at-Tirmidzi, Nasa’i, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).

Langkah ketiga, membasuh seluruh muka tiga kali sejak pangkal dahi,

pangkal telinga, kedua mata, dan yang berjanggut, hendaklah mengusap janggut,

dan menyela-nyelainya dan lakukan tiga kali, sebagaimana Hadits riwayat

Muttafaq ’alaih dari Humran di atas. Lebihkanlah dalam membasuh muka dengan

digosok.

Hadis yang mendasari cara membasuh muka termasuk di dalamnya

mengusap dua sudut mata sebagaimana tampak pada peragaan tadi adalah Hadis

yang diriwayatkan dari Abu Umamah yang berbunyi;

...العين من الماقين يمسح وكان وجهه وغسل... Artinya: ” ... kemudian membasuh wajahnya sambil mengusap dua sudut

matanya..” (HR.Ahmad, Abu Daud dan Ibn Majah).

Sedangkan Hadits yang menuntunkan agar menyela-nyelai jenggot bagi

yang berjenggot adalah dari Ustman bin Affan yang meriwayatkan bahwa:

بى أن ل وسلم- كان عليه الله -صلى الن لحيته يخلArtinya: ”Bahwasanya Nabi SAW menyela-nyelai jenggotnya (dalam berwudlu).”

(HR. at-Tirmidzi, Ibn Majah, Darimi, dan Ahmad).

Langkah keempat, membasuh atau mencuci kedua tangan beserta kedua

siku dengan menggosoknya tiga kali, sebagaimana Hadits Riwayat Muttafaq

’alaih dari Humran di atas, mulai dari jari-jari tangan terus ke siku, dengan

mendahulukan tangan yang kanan sebagaimana Hadits Nabi berikut:

« بأيامنكم فابدءوا توضأتم وإذا لبستم » إذا8

Artinya: ”Apabila kalian berpakaian dan berwudlu maka mulailah dengan yang kanan-kanan!” (HR. Abu Daud, Nasa’i, dan Ahmad)

Dan menyela-nyelai jari-jari. Perhatikan Hadis yang diriwayatkan.dari Laqith bin

Shaburah yang berbunyi;

ل األصابع بين وخلArtinya, 'Sela-selailah di antara jari-jari'.(HR Abu Dawud )

Langkah kelima, mengusap kepala dilakukan dengan menjalankan dua

telapak tangan dari ujung muka kepala hingga tengkuk, dan mengembalikan

kedua telapak tangan itu seperti semula. Setelah itu, mengusap kedua telinga;

sebelah luarnya dengan dua ibu jari, sedangkan sebelah dalamnya dengan kedua

telunjuk. Mengusap kepala dan telinga ini satu rangkaian tanpa membasahi lagi

telapak tangan untuk mengusap telinga dan semua itu dilakukan cukup satu kali

saja. Cara yang demikian sesuai dengan Hadis yang diriwayatkan dari Abdillah

bin Zaid bin Ashim yang berbunyi;

""ه رأسه مسح ثم ""ل ، بيدي ""ر بهما فأقب ، وأدب ""دأ ب بمق""دمه إلى ردهما ثم ، قف""""""اه إلى بهما ذهب حتى ، رأس""""""

ذى المكان ال منه بدأArtinya; ”Kemudian beliau mengusap kepalanya dengan kedua tangannya dari

depan ke belakang, yaitu memulai dengan permulaan kepalanya sehingga menjalankan kedua tangannya sampai pada tengkuknya, kemudian mengembalikannya pada tempat memulainya". (HR al-Bukhari dan Muslim)

Selanjutnya;

احتين إصبعيه فأدخل... ب ح أذنيه فى الس "ه ومس" بإبهامياحتين أذنيه ظاهر على ب ... أذنيه باطن وبالس

Artinya: ”Beliau memasukkan jari telunjuknya ke dalam dua lubang telinga. Dua ibu jari beliau mengusap punggung kedua telinganya sedang dua telunjuknya di dalam kedua telinganya”. (HR. Abu Daud dan an-Nasa’i, dari ’Abdullah bin ’Umar).

Perlu diperjelas di sini adalah bahwa telinga termasuk bagian dari kepala,

sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah saw;

9

أس من » األذنان ة رأسه يمسح «. وكان الر مرArtinya: ”Telinga termasuk bagian kepala, dan beliau mengusap kepalanya satu

kali.” (HR. Ibn Majah, at-Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad, dari Abu Umamah dengan redaksi Ibn Majah).

Langkah keenam, membasuh kedua kaki serta kedua mata kaki dengan

menggosoknya sebanyak tiga kali dengan mendahulukan kaki kanan,

sebagaimana Hadits riwayat Muttafaq ’alaih dari Humran di atas.

Langkah ketujuh, mengucapkan

هد أن » أش"" ""ه ال إل ه إال وح""ده الل ريك ال ""ه ش"" ل هد أن وأش""«. ورسوله عبده محمدا

Sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan dari Umar Ibnu al-Khaththab yang berbunyi:

أح""د من منكم » ما أ بغ يتوض"" وء فيس"" يق""ول ثم الوض"" أن أشهد إله ال ه إال وح""ده الل ريك ال ""ه ش"" وأن ل محمدا ورسوله عبده ة أبواب له فتحت إال مانية الجن ""دخل الث ي

ها من « شاء أيArtinya: ”Tidak ada seorang dari kamu yang berwudlu dengan sempurna lalu

mengucapkan, أن أشهد إله ال ه إال وحده الل له شريك ال هد """ده محمدا أن وأش""" وله عب ورس""" melainkan akan

dibukakanlah baginya pintu surga yang delapan, yang dapat dimasuki dari mana yang dikehendakinya.' (HR Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud)

B. Tayammum

1. Pengertian Tayammum

Secara bahasa tayammum artinya bersengaja. Sedangkan secara istilah

tayammum adalah bersengaja menggunakan debu yang suci untuk menyapu muka

dan kedua tangan dengan maksud dapat melakukan shalat.

Tayammum dapat dilakukan apabila dalam keadaan:

10

a. Tidak mendapatkan air, atau ada air tetapi untuk kebutuhan lain yang sangat

vital, seperti untuk keperluan minum.

b. Pada waktu musim dingin yang sangat mencekam, hingga diperkirakan akan

berakibat fatal apabila menggunakan air sebagai alat bersuci.

c. Sakit yang tidak memungkinkan menggunakan air, karena apabila

menggunakannya justru mengakibatkan sakit yang bertambah parah.

d. Sanggupmenggunakan air, tetapi waktunya sudah sangat mendesak sehingga

diperkirakan apabila mencoba mendapatkannya justru shalatnya sendiri

akan tertinggal.

2. Dasar Hukum Bertayammum

Allah swt. berfirman dalam al Qur'an surat an-Nisa : 43

Artinya : 'Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir (bepergian) atau

kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayammumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu, sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.'

3. Langkah-langkah BertayammumAgar lebih memahami pelaksanaan tayammum sesuai dengan tuntunan

Rasulullah saw., secara garis besar tata cara bertayammum adalah sebagai berikut.

Rasululah saw. pernah bersabda;

ما بى « . فضرب هكذا يكفيك كان » إن الله - ص""لى الن بهما مسح ثم فيهما ونفخ ، األرض - بكفيه وسلم عليه

وكفيه وجههArtinya, 'Sesungguhnya mencukupi bagimu begini, 'Lalu beliau meletakkan kedua

telapak tangannya di tanah dan meniupnya, kemudian mengusap muka dan kedua telapak tangannya". (HR al-Bukhari)

Sedangkan langkah demi langkah pelaksanaan tayammum adalah sebagai berikut;

11

Langkah pertama, Sama halnya berwudlu, bertayammum dimulai

dengan membaca basmalah. Hal ini berdasarkan Hadis yang diriwayatkan dari

Abu Hurairah yang berbunyi,

الرحيم الرحمن الله ببسم فيه يبدأ ال بال ذى أمر كل أقطع

Artinya, 'Segala perkara yang berguna, yang tidak dimulai dengan Bismillahirrahmanirrahim itu tidak berguna.' (HR Abdul Qadir ar-

Rahawi) Langkah kedua, Setelah itu, meletakkan kedua telapak tangan pada

debu. Orang yang sakit dapat meletakkan kedua telapak tangannya pada dinding.

Orang yang bepergian naik bus atau pesawat terbang dapat meletakkan kedua

telapak tangannya pada tempat duduk atau kursi di depannya atau jendela dan

sebagainya yang kita yakini ada debu bersihnya.

Langkah ketiga, meniup debu pada kedua telapak tangan.

Langkah keempat, mengusap wajah.

Langkah kelima, mengusap punggung telapak tangan kanan dengan

telapak tangan kiri, mengusap punggung telapak tangan kiri dengan telapak

tangan kanan. Setelah itu, kita mengusap kedua telapak tangan. Mengusap tangan

hanya sampai pergelangan tangan menurut Hadits Daruquthni berikut:

ما عمار » يا """ان إن رب أن يكفي"""ك ك """ك تض""" فى بكفيراب ح ثم فيهما تنفخ ثم الت ""ك وجه""ك بهما تمس"" وكفي

سغين إلى « الرArtinya. ”Wahai ’Ammar, sesungguhnya mencukupi bagimu meletakkann dua

telapak tanganmu pada debu kemudian meniupnya kemudian usaplah wajahmu dengan kedua tanganmu dan kedua tanganmu sampai kepergelangan tangan”.

Bertayammum bagi orang sakit ataupun bertayammum bagi musafir tata

caranya sama.

C. Mandi Wajib

Mandi wajib atau yang biasa disebut dengan mandi besar atau mandi

junub adalah menyiramkan air keseluruh tubuh, sejak ujung rambut sampai

12

keujung kaki, dengan niat yang ikhlas karena Allah demi kesucian dirinya dari

hadats besar.

1. Dasar Hukum Mandi Wajib

Dasar hukum mandi wajib adalah dari al-Qur’an dan sunnah Rasulullah,

sebagai berikut:

Allah berfirman dalam Q.S. al-Maidah/5: 6;

Artinya. ”Dan jika kamu junub Maka mandilah”

Selain firman Allah tersebut yang menjadi dasar hukum mandi wajib,

adalah:

Pertama Hadis yang diriwayatkan dari Ali r.a

كنت بى فسألت مذاء رجال وسلم- عليه الله -صلى الن وفى الوضوء المذى » فى فقال ذلك عن سئل أو

« الغسل المنىArtinya, "Adalah aku orang yang sering mengeluarkan madzi, maka aku bertanya

kepada Nabi saw., maka jawabnya, "Keluar madzi harus wudlu, dan keluar mani harus mandi." (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan at-Tirmidzi)

Kedua. Hadis yang diriwayatkan dari Ummu Salamah;

ه رسول يا ه إن ، الل الل على فهل ، الحق من يستحيى ال« الماء رأت إذا ، » نعم قال احتلمت إذا الغسل المرأة

Artinya, 'Hai Rasulullah saw., sungguh Allah tidak malu dari barang hak, adakah wajib mandi bagi wanita kalau mimpi?" Beliau saw. menjawab, "Ya, kalau melihat air" ( HR al-Bukhari dan Muslim )

Ketiga. Hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah;

وجب فقد جهدها ثم األربع شعبها بين جلس » إذا« الغسل عليه

Artinya, 'Apabila seorang bersetubuh, maka wajiblah mandi." (HR al-Bukhari, Muslim dan lain-lainnya)

Keempat. Hadis yang diriwayatkan dari 'Aisyah;

فسألت تستحاض كانت حبيش أبى بنت فاطمة أنبى ، عرق » ذلك - فقال وسلم عليه الله - صلى الن

13

، الصالة فدعى الحيضة أقبلت فإذا ، بالحيضة وليست« وصلى فاغتسلى أدبرت وإذا

Artinya, 'Bahwa Fathimah binti Abu Hubaisy "berair merah" (istihadlah), lalu menanyakan kepada Nabi saw., maka beliau bersabda, "Itulah darah penyakit, bukan haidl. Kalau kau berhaidl, tinggalkanlah shalat dan kalau sudah selesai, mandilah, lalu shalatlah." (HR al-Bukhari)

Berdasarkan Firman Allah dan Hadis tersebut di atas, orang yang wajib

mandi adalah orang yang (1) melakukan hubungan suami-istri, (2) mengeluarkan

mani karena bermimpi, dan (3) setelah mengalami haidl atau nifas.

2. Langkah-langkah Mandi Wajib

Langkah-langkah atau tata cara mandi wajib dijelaskan oleh Rasulullah

saw melalui hadits yang diriwayatkan oleh ’Aisyah berikut:

ة عن ""ان ق""الت عائش"" ول ك ه رس"" عليه الله -ص""لى اللل وسلم- إذا ""ة من اغتس"" الجناب ""دأ ل يب ""ه فيغس"" ثم يدي

""ه يف""رغ ماله على بيمين ل ش"" ثم فرج""ه فيغس"" أ يتوض""وءه الة وض"" ""دخل الم""اء يأخ""ذ ثم للص"" ابعه في فى أص""ول عر أص"" ق""د أن رأى إذا حتى الش"" تبرأ على حفن اس""ه ""ات ثالث رأس"" ائر على أف""اض ثم حفن ده س"" ثم جس""رجليه غسل

Artinya, 'bahwa Nabi saw. itu kalau mandi karena junub, beliau mulai membasuh kedua tangannya, kemudian menuangkan dengan tangan kanannya pada tangan kirinya, lalu mencuci kemaluannya, lalu berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat; kemudian mengambil air dan memasukkan jari-jarinya di pangkal rambutnya sehingga apabila beliau merasa bahwa sudah merata, beliau siramkan air untuk kepalanya tiga tuangan, lalu meratakan seluruh badannya; kemudian membasuh kedua kakinya.' (HR Muslim).

tata cara mandi wajib adalah sebagai berikut.

a. Mulailah dengan membasuh (mencuci) kedua tangan dengan niat yang

ikhlas karena Allah.

b. Lalu cucilah kemaluan.

c. Lalu berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat,

14

d. Kemudian ambillah air dan masukkanlah jari-jari tanganmu pada pangkal

rambut dengan disertai wangi-wangian sampai merata. Bagi perempuan,

hal itu dikerjakan sesudah rambut dalam keadaan terlepas.

e. Mulailah dengan menyiram air pada bagian sisi kanan kepala tiga kali,

kemudian pada sisi kiri demikian pula. Setelah itu, siramlah seluruh tubuh

dan digosok.

f. Kemudian basuhlah kedua kakimu dengan mendahulukan yang kanan atas

yang kiri. Jangan lupa, kita tidak boleh berlebih-lebihan dalam

menggunakan air.

Berdasarkan hadis tersebut, tata cara mandi wajib adalah sebagai berikut.

g. Mulailah dengan membasuh (mencuci) kedua tangan dengan niat yang

ikhlas karena Allah.

h. Lalu cucilah kemaluan.

i. Lalu berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat,

j. Kemudian ambillah air dan masukkanlah jari-jari tanganmu pada pangkal

rambut dengan disertai wangi-wangian sampai merata. Bagi perempuan,

hal itu dikerjakan sesudah rambut dalam keadaan terlepas.

k. Mulailah dengan menyiram air pada bagian sisi kanan kepala tiga kali,

kemudian pada sisi kiri demikian pula. Setelah itu, siramlah seluruh tubuh

dan digosok.

l. Kemudian basuhlah kedua kakimu dengan mendahulukan yang kanan atas

yang kiri. Jangan lupa, kita tidak boleh berlebih-lebihan dalam

menggunakan air.

15

BAB IIISHALAT

A. Pengertian Shalat

Secara bahasa as-shalat berarti ad-du’a (doa) dan ar-rahmah.

Sebagaimana ditegaskan Allah dalam Q.S. at-Taubah/9: 103;

Artinya, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Dan Q.S. al-Ahzab/33:43;

Artinya, “Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman”.

Sedangkan apabila dilihat dari sisi pengertian istilah, shalat adalah “Suatu

ibadah yang terdiri dari ucapan dan perbuatan tertentu yang dibuka dengan

takbir dan ditutup dengan salam”.

B. Dasar Hukum Shalat

Shalat lima waktu hukumnya wajib ‘ain karena didasarkan oleh al-Qur’an

dan Hadits Nabi saw. Di antaranya adalah sebagai berikut;

Pertama, Q.S. al-Baqarah/2: 238-239;

Artinya, ”Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa.

Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'. Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), Maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu Telah aman, Maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah Telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui”.

16

Kedua, Hadits dari Anas bin Malik r.a.

بى على فرضت أسرى وسلم- ليلة عليه الله -صلى النخمسا جعلت حتى نقصت ثم خمسين الصلوات به

Artinya, “Telah diwajibkan kepada Nabi saw pada malam isra’ shalat 50 (lima puluh) waktu sampai (akhirnya) menjadi lima waktu” (H.R. at-Tirmidzi 1/417:213).

Ketiga, Hadits dari Au Hurairah r.a.

ب ما أول إن ""ه يحاس"" ""د ب ""وم العب عمل""ه من القيام""ة ي.. صالته

Artinya, ”Yang pertama kali diisab amalan seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya...” (H.R. at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibn Majah, Ahmad dan at-Thabrani)

Bagi setiap muslim yang sudah mukallaf (baligh dan berakal) kemudian

dengan sadar dan sengajar meninggalkan shalat , maka dihukumi syirik dan kufur.

Hal tersebut berdasarkan Hadits Nabi saw yang diriwayatkan oleh Jabir r.a.;

جل بين » إن رك وبين الر « الصالة ترك والكفر الشArtinya, “(Beda) antara seorang mukmin dan antara syirik dan kekafiran ialah

meninggalkan shalat” (H.R. Muslim, Tirmidzi, an-Nasa’I).

« كفر فقد تركها فمن الصالة ترك وبينهم » بينناArtinya, “(Beda) antara kita dengan mereka (orang-orang kafir) itu, ialah

meninggalkan shalat. Maka barang siapa meninggakannya, sungguh ia telah kufur”. (H.R. Ahmad, dari Bazzar)

Tata Cara Shalat Wajib

1 Niat ikhlas karena AllahBerdasarkan Firman Allah Q.S. al-Bayyinah:6

“Dan tidaklah mereka diperintah melainkan supaya menyembah kepada Allah dengan ikhlas kepada-Nya dalam menjalankan agama”.

Hadits dari ‘Umar bin Khatab:

ما ات األعمال إن ي بالن“Sesungguhnya (shahnya) amal itu tergantung kepada niat” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

17

2 Menghadap kiblat.Hadits dari Abu Humaid As Sa’idi:

اعدي حميد أبى عن ه رسول كان يقول الس ه صلى الل اللم عليه ""ه ورفع القبلة استقبل الصالة إلى قام إذا وسل يديه وقال أكبر الل

“Dari Abu Humaid As Sa’idi, ia berkata:”bahwa Rasulullah jika shalat ia menghadap ke qiblat dan mengangkat kedua belah tangannya dengan membaca ’Allahu Akbar”. (H.R. Ibnu Majah).

3 Mengangkat kedua belah tangan sejurus bahu, serta mensejajarkan ibu jari pada daun telinga, sambil membaca:

”Allahu Akbar” أكبر ألله ) )“Allah Maha Besar”

Berdasarkan hadits dari Ibnu ‘Umar:

""د عن ه عب ول نأ عم""ر ابن الل ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم ""ه يرفع كان وسل "ه ح""ذو يدي الة افتتح إذا منكبي وإذا الص"

ر ""وع كب ك ه رف""ع وإذا للر ""وع من رأس"" ك ""ذلك رفعهما الر كه سمع وقال أيضا نا حمده لمن الل ""ان الحمد ولك رب ال وكجود في ذلك يفعل الس

“Dari ,Abdullah bin ‘Umar, Bahwa Nabi saw. Mengangkat kedua tangannya selurus bahunya bila ia memulai shalat, bila takbir hendak ruku’ dan bila mengangkat kepalanya dari ruku’ ia mengakat kedua tangannya juga dengan mengucapkan:”Sami’allaahu liman hamidah rabbanaa wa lakalhamd”. (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

Hadits dari Malik bin Huwairits:

ول أن الح""ويرث بن مال""ك عن ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم ر إذا كان وسل ""ه رفع كب ""ه بهما يح""اذي حتى يدي وإذا أذني

ه رف""ع وإذا أذنيه بهما يحاذي حتى يديه رفع ركع من رأس""كوع ه سمع فقال الر .ذلك مثل فعل حمده لمن الل

“Dari Malik bin Huwairits, Bahwa Rasulullah saw apabila takbir ia mengangkat kedua tangannya sampai sejajar pada telinganya, begitu juga bila hendak ruku; dan bila mengangkat kepalanya dari ruku’ lalu mengucapkan:”Sami’allaahu liman hamidah”, ia mengerjakan demikian juga”. (H.R. Muslim)

18

Hadits dari Wail bin Hujr:

""د عن ار عب الة إلى ق""ام حين أبي""ه عن وائل بن الجب الص""""ه وح""اذى منكبيه بحيال كانتا حتى يديه رفع ""ه بإبهامي أذنير ثم . كب

“Dari Wa’il bin Hujr, Ketika ia berdiri untuk shalat, ia mengangkat kedua tangannya sejajar dengan bahunya serta ibu jarinya sejajar dengan telinganya kemudian bertakbir”. (H.R. Abu Daud).

4 Meletakkan tangan kanan pada punggung telapak tangan kiri di dada.Berdasarkan hadits dari Wail bin Hujr:

الله ص""لى الله رس""ول مع ص""ليت قال حجر بن وائل عن على اليس""رى ي""ده على اليم""نى يده ووضع ، وسلم عليه

صدره“Dari Wail bin Hujr, Saya shalat bersama Rasulullah saw dan beliau meletakkan tangan kanannya pada tangan kirinya di atas dadanya”. (H.R. Ibn Khuzaimah).

Hadits dari Wail bin Hujr:

ع ثم ""ده وض"" رى كفه ظه""ر على اليمنى ي غ اليس"" س"" والراعد والس

“Lalu beliau meletakkan tangan kanannya pada punggung tangan kirinya, serta pergelangan dan lengannya”. (H.R. Abu Daud, Nasa’i dan Ahmad).

Hadits dari Sahal bin Sa’ad:

هل عن عد بن س"" ""ان ق""ال س"" اس ك ""ؤمرون الن ع أن ي يض""جل الر الصالة في اليسرى ذراعه على اليمنى اليد

“Dari Sahal bin Sa’ad, ia berkata:”Bahwa orang-orang diperintah supaya meletakkan tangan kanannya pada lengannya yang kiri dalam shalat”. (H.R. al-Bukhari dan Imam Malik).

5 Membaca do’a iftitah:

""اي وبين بيني باعد اللهم رق بين باع""دت كما خطاي المش"وب ينقى كما الخطايا من نقني اللهم والمغ""""""""""رب الث

ل اللهم الدنس من األبيض ""اي اغس"" لج بالم""اء خطاي والثوالبرد

19

“Ya Allah, jauhkanlah antaraku dan antara segala kesalahanku, sebagaimana kau telah jauhkan antara Timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya pakaian putih dri kotoran. Ya Allah, cucilah segala kesalahanku dengan air, air bersih, salju dan embun”.

Atau membaca:

ذي وجهي وجهت انا وما حنيفا واألرض السموات فطر لل""اي ونسكي صالتي إن المشركين من لل""ه ومم""اتي ومحيريك الع"""المين رب """ذلك ل"""ه الش""" اول وانا ام"""رت وب

لمين لمين(. اللهم )من المس"" الإل""ه المل""ك انت المس"" االبى انت, انت """دك وانا رب ي ظلمت عب """رفت نفس""" واعت

""وبي ف""اغفرلي بذنبي ال""ذنوب جميع""ا, اليغف""ر ذن انت. االن واه"""دني نها اليه"""دي األخالق ألحس""" ألحس""" انت, االي واصرف ئها عن سي ""ك اال ي عديك انت. لب ""ر وس"" ه والخي كل

""ديك فى ر ي ""ك ليس والش"" ""ك انا الي ""اركت ب ""ك, تب والياليك واتوب استغفرك وتعاليت

“Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menjadikan semua langit dan bumi dengan tulus hati dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah golongan orang-orang yang musyrik. Sesungguihnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku adalah kepunyaan Tuhan yang menguasai semua alam. Tidak ada sekutu bagiNya, dan demikian aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang muslim. Ya Allah, Engkaulah raja. Tidak ada yang layak disembah melainkan Engkau, Engkaulah Tuhanku dan aku ini hamba-Mu. Aku telah berbuat aniaya terhadap diriku dan mengakui dosaku. Maka ampunilah dosaku semua, tidak ada yang dapat mengampuni dosa melainkan Engkau. Dan berilah petunjuk kepadaku kearah budi pekerti yang baik, tidak ada yang dapat memberi petunjuk ke arah budi pekerti yang baik kecuali Engkau. Dan jauhkanlah dari padaku kelakuan yang jahat, tidak ada yang dapat menjauhkannya dariku melainkan Engkau. Aku junjung dan patuhi perintahMu, sedang semua semua kebaikan itu berada di tangan-Mu, dan kejahatan itu tidak kepadaMu, aku senantiasa dengan Engkau dan kembali kepadaMu. Engkaulah yang Maha Memberkati dan Maha Tinggi. Aku mohon ampun dan bertaubat kepadaMu”.

Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah:

""رة أبى عن ""ان ق""ال هري ول ك ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم ل كت وس"" ""ير بين يس"" كب كاتة الق""راءة وبين الت ق""ال إس""ة قال أحسبه ه رسول يا وأمي بأبي فقلت هني إسكاتك الل

كبير بين هم أقول قال تقول ما والقراءة الت بيني باع""د الل20

رق بين باع"دت كما خطاياي وبين هم والمغ"رب المش" اللوب ينقى كما الخطايا من نقني ال""""""دنس من األبيض الثهم لج بالماء خطاياي اغسل الل والبرد والث

“Dari Abu Hurairah ia berkata:”Adalah Rasulullah saw ia diam sejenak antara takbir dan bacaan, .aku bertanya, demi bapakku dan ibuku; wahai Rasulullah engkau berhenti sejenak antara takbir dan bacaan, apa yang engkau baca antara takbir dan bacaan?. Beliau menjawab; aku membaca:”Allaahumma baa’id bainii wa baina khathaayaaya kama-baa‘adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadlu minad danas. Allaahummaghsil khthaayaaya bilmaaI wats tsalji wal barad”. (H.R. al-Bukhari dan Muslim). Berdasarkan hadits dari Ali r.a:

ول عن طالب أبي بن علي عن ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم ل ه وس"" ""ان أن الة إلى ق""ام إذا ك وجهي وجهت ق""ال الص""

ذي ماوات فط"""""""ر لل من أنا وما حنيفا واألرض الس"""""""""اي ونسكي صالتي إن المشركين ه ومم""اتي ومحي رب لل

""ه شريك ال العالمين ""ذلك ل لمين من وأنا أم""رت وب المس""هم """"ه ال المل""""ك أنت الل ي أنت أنت إال إل """"دك وأنا رب عب

""ذنبي واعترفت نفسي ظلمت ""وبي لي ف""اغفر ب جميعا ذنه ن واه""دني أنت إال ال""ذنوب يغف""ر ال إن ال األخالق ألحس""

نها يه""دي رف أنت إال ألحس"" ي واص"" ئها عن ي رف ال س"" يص""ي ئها عن يك أنت إال سي عديك لب ""ر وس"" ه والخي ""ديك في كل ي

ر """ك ليس والش""" """ك أنا إلي """ك ب """اركت وإلي وتع"""اليت تب.إليك وأتوب أستغفرك

“Dari Ali bin Abi Thalib, bahwa rasulullah saw apabila berdiri memulai shalat, beliau membaca:”Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardla haniifan musliman wa maa ana-minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil ‘aalamiin. Laasyariikalah wa bidzaalika umirtu wa ana- awwalul muslimiin (minal muslimiin). Allaahumma antal maliku laa ilaaha illaa anta, anta rabbii wa ana- ‘abduka, dhalamtu nafsii wa’taraftu bidzambii faghfirlii dzunuubii jamii‘an. Laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta, wahdinii li ahsanil akhlaaqi laa yahdii li ahsanihaa illaa anta”. Wasyrif ‘annii sayyiahaa laa yasyrifu ‘annii sayyiahaa illaa anta. Labbaika wa sa’daika, wasysyurru laisa ilaika, Ana-bika wa ilaika Tabaarakta wa ta’aalaita astaghfiruka wa atuubu ilaika”. H.R. Muslim).

21

6 Membaca Ta’awudz: يطان من بالله اعوذ الش الرجيم

“Aku berlindung kepada Allah, dari syetan yang terkutuk”

Berdasarkan firman Allah Q.S. an-Nahl: 98;

"Apabila kamu akan membaca Al Qur'an hendaklah kamu mohon perlindungan kepada Allah dari syetan yang terkutuk".

Hadits dari Ibnu Mundzir:

""ذر ابن ق""ال بي عن ج""اء المن لى الن ه ص"" ""ه الل عليم ه: وسل ""ل يقول كان أن ه أع""وذ الق""راءة قب من بالل

يطان الش جيم .الر"Ibnu Mundzir berkata: bahwa diceritakan dari nabi saw bahwa sebelum membaca Qur’an beliau berdo’a:”A’uudzubillaahi minasy syaithaanirrajiim”. (Nailul Authar juz 3 hal. 323)

7 Membaca Basmalah:

حمن الله بسم الر حيم الر“Atas nama Allah, yang maha Pemurah lagi Maha Pengasih”.

Berdasarkan hadits dari Nu’aim Mujmir:

عن يت قال المجمر نعيم هريرة أبي وراء صل فقرأ م بس""ه حمن الل الر حيم ثم الر ""غ إذا حتى القرآن بأم قرأ ""ر بل غي

وب ين وال عليهم المغض"" ال اس فق""ال آمين فق""ال الض"" النما ويقول آمين ه سجد كل ""ر الل الجل""وس من ق""ام وإذا أكبه قال االثنتين في ""ر الل م وإذا أكب ل ذي ق""ال س"" ي وال نفس""

""ده ي بي بهكم إن الة ألش"" ول ص"" ه برس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم .وسل

“Dari Nu’aim Mujmir ia berkata:”Saya shalat di belakang Abu Hurairah r.a. maka ia membaca “Bismillaahirrahmaanirrahiim” lalu membaca induk Qur’an (surat fatihah) sehingga tatkala sampai pada ,”waladldlaalliin” beliau membaca “Aamiin” dan orang-orangpun sama-sama membaca “aamiin”. begitu juga tiap-tiap hendak sujud, mengucapkan “Allaahu Akbar”, dan bila berdiri dari duduk dalam raka’at kedua beliau mengucapkan:”Allaahu akbar”. Setelah bersalam beliau berkata:”Demi yang menguasai diriku, sungguh shalatku yang paling

22

menyerupai dengan shalatnya Rasulullah saw”. (H.R. an-Nasa’I dan Ibnu Hibban).

8 Membaca surat Al-Fatihah:

حمن العالمين رب لله الحمد . ال""ر حيم . مل""ك ال""ر ""وم ياك ال"""دين """د . اي اك نعب تعين. اه"""دنا واي راط نس""" الص"""

ذين . صراط المستقيم ""ر انعمت ال وب عليهم. غي المغض"" عليهم الضآلين. وال

“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”.

Berdasarkan hadits dari ‘Ubadah bin Shamit:

ه رسول أن الصامت بن عبادة عن ه صلى الل عليه اللم لم لمن صالة ال قال وسل الكتاب بفاتحة يقرأ

“Dari ‘Ubadah bin Shamit, bahwa Rasulullah saw bersabda:”Tidak shah shalatnya orang yang tidak membaca permulaan kitab (al-Fatihah)”. (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

Juga hadits dari ‘Ubadah bin Shamit:

ول صلى قال الصامت بن عبادة عن ه رس"" لى الل ه ص"" اللم عليه ل بح وس"" ""ه فثقلت الص"" رف فلما الق""راءة علي انص""ي قال ول يا قلنا ق""ال إم""امكم وراء تقرءون أراكم إن رس""ه ه إي الل ""أم إال تفعلوا فال قال والل ه الق""رآن ب الة ال فإن ص"" لم لمن بها يقرأ

“Dari ‘Ubadah bin Shamit, ia berkata:” Rasulullah saw shalat subuh, maka merasa terganggu oleh pembacaan ma’mum. Setelah selesai beliau bersabda:”Aku melihat kamu sama membaca di belakang imammu?”. Kata ‘Ubadah kita semua menjawab:”ya Rasulullah, demi Allah, benar begitu”. Maka sabda Nabi:”janganlah kamu mengerjakan demikian, kecuali bacaan fatihah”.bahwasanya tidak shah shalatnya orang yang tidak membacanya”. (H.R. at-Tirmidzi, Ahmad, Daruqutni, dan Baihaqi ).

Hadits dari Anas bin Malik:

23

ىلص"" ملس""و هيلع الله ىلص بيالن نأ مالك بن أنس عنال""قف ، ههجوب مهيلع لبقأ ، هتالص ىضق املف ، هابحصأب: ؟ أر""قي ام""مإلاو ،ام""مإلا ف""لخ مكتالص"" يف نوءر""قتأ ان: إنولائ""ق وأ ، ل""ائق القف ،اترم ثالث اهالقف ا،وتكسف يف ابتلكا ةحاتفب مكدحأ أرقيلو ا،ولعفت ال: فالق ،لعفنل .هسفن

“Dari Anas bin Malik, Bahwa Nabi Muhammad saw shalat bersama para shahabat, setelah selesai ia menghadap ke arah para shahabat, lalu beliau bersabda:”Apakah kamu sekalian membaca dalam shalatmu dibelakang iamammu, padahal iamam sedang membaca?. Janganlah kamu mengerjakannya, hendaklah masing-masing kamu membaca fatihah sekedar didengar olehnya sendiri”. (HR. Ibnu Hiban).

dan berdoalah dengan membaca:

آمين“Kabulkanlah permohonanku”.


بي أن هريرة أبي عن لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل إذا ق""ال وس""ه فأمنوا اإلمام أمن ""ه وافق من فإن ""أمين تأمين ""ة ت المالئك ذنبه من تقدم ما له غفر

“Bahwa Nabi saw bersabda:”Apabila imam membaca “Aamiin” maka kamu hendaklah pula membaca “Aamiin” karena sungguh barang siapa yang bacaan “Aamiin”nya bersamaan “Aamiin”nya malaikat, tentulah diampuni dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Juga hadits dari Abi Hurairah:

ه رضي هريرة أبي عن ول أن عنه الل ه رس"" لى الل ه ص"" اللم عليه في المالئكة وقالت آمين أحدكم قال إذا قال وسل

ماء ""ه غف""ر األخرى إحداهما فوافقت آمين الس تق""دم ما ل ذنبه من

“Dari Abu Hurairah, Bahwa Rasulullah saw bersabda:”Apabila salah seorang di antaramu membaca “aamiin” sedang malaikat di langitpun membaca “aamiin” pula, dan bersamaan keduanya, maka diampunilah ia dari dosanya yang sudah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim).

24

9 Membaca salah satu surat dari al-Qur’an, dengan memperhatikan artinya dan membacanya dengan perlahanBerdasarkan firman Allah swt Q.S.24:

“Apakah mereka itu tidak memperhatikan Qur’an, ataukah pada hati mereka tutupnya?.” Firman Allah Q.S. al-Muzammil:5:

“Dan bacalah Qur’an itu dengan perlahan-lahan”.

10 Mengangkat kedua belah tangan dengan bertakbir seperti dalam takbir permulaan, untuk melakukan ruku’Berdasarkan hadits dari Ibnu ‘Umar:

""د عن ه عب ول أن عم""ر ابن الل ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم ""ه يرفع كان وسل "ه ح""ذو يدي الة افتتح إذا منكبي وإذا الص"

ر ""وع كب ك ه رف""ع وإذا للر ""وع من رأس"" ك ""ذلك رفعهما الر كه سمع وقال أيضا نا حمده لمن الل ""ان الحمد ولك رب ال وكجود في ذلك يفعل الس

“Bahwa Nabi saw. Mengangkat kedua tangannya selurus bahunya bila ia memulai shalat, bila takbir hendak ruku’ dan bila mengangkat kepalanya dari ruku’ ia mengakat kedua tangannya juga dengan mengucapkan:”Sami’alla-hu liman hamidah rabbanaa wa lakalhamd”. (HR. Bukhari, Muslim, Nasa’I, Abu Dawud, Ahmad, Malik dan Ad Darimi).


ر الصالة إلى قمت إذا قال ثم فكب ر ما اقرأ مع""ك تيس""""ع ثم الق""رآن من ى ارك ى ارف""ع ثم راكعا تطمئن حت حت

""دل جد ثم قائما تعت ى اس"" اجدا تطمئن حت ارف""ع ثم س""ى ا تطمئن حت جد ثم جالس"" ى اس"" اجدا تطمئن حت ثم س""ها صالتك في ذلك افعل كل

“Bahwa Rasulullah saw bersabda:”Apabila kamu menjalankan shalat bertakbirlah, lalu membaca sekedar yang kamu mampu dari al Qur’an, lalu ruku’ sehingga tenang, (thuma’ninah), terus berdiri sampai lurus, kemudian sujud sehingga tenang, kemudian duduklah sampai tenang, lalu sujud lagi sehingga tenang pula; kemudian lakukanlah seperti itu dalam semua shalatmu”.( HR. Bukhari dan Muslim)

25

عن ""ان يقول هريرة ىأب ول ك ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم الة إلى قام إذا وسل ر الص"" ر ثم يق""وم حين يكب حين يكبه سمع يقول ثم يركع من صلبه يرفع حين حمده لمن الل

كعة نا ق""ائم وهو يقول ثم الر ر ثم الحم""د ل""ك رب حين يكبر ثم يه""وي ه يرف""ع حين يكب ر ثم رأس"" جد حين يكب ثم يس""

ر ها الصالة في ذلك يفعل ثم رأسه يرفع حين يكب حتى كلر يقضيها نتين من يقوم حين ويكب الث الجلوس بعد

“Bahwa Rasulullah saw kalau shalat ia bertakbir ketika berdiri, lalu bertakbir ketika ruku’, lalu membaca “sami’alla-hu liman hamidah” ketika mengangkat punggungnya (bangun dari ruku’), lalu membaca selagi beliau berdiri “rabbana-walakal hamd”, lalu takbir tatkala hendak sujud, lalu bertakbir tatkala hendak mengangkat kepala (duduk antara dua sujud), lalu bertakbir tatkala hendak berdiri; kemudian melakukan itu dalam semua shalatnya serta bertakbir tatkala berdiri dari raka’at yang kedua sesudah duduk”. (HR. Bukhari, Muslim, Nasa’Idan Ahmad)

11 Saat ruku, punggung sejajar dengan leher, dan kedua tangan memegang lutut Berdasarkan hadits dari Humaid Sa’idi ra:

اعدي حميد ىأب عن ول لصالة أحفظكم كنت أنا الس رس""ه ه صلى الل م عليه الل ر إذا رأيته وسل "ه جع"ل كب ح"ذاء يدي

""ع وإذا منكبيه ""ه أمكن رك ""ه من يدي ر ثم ركبتي ظه""ره هص""""ل يع""ود حتى استوى رأسه رفع فإذا ""ه فق""ار ك ف""إذا مكان

جد ع س"" ""ه وض"" ""ر يدي ""رش غي هما وال مفت تقبل قابض"" واس""ابع بأطراف ""ه أص"" ""ة رجلي كعتين في جلس ف""إذا القبل ال""ر

رى رجله على جلس ب اليس"" في جلس وإذا اليمنى ونص""كعة ب اليسرى رجله قدم اآلخرة الر وقع""د األخ""رى ونص""

مقعدته على“Abu Humai Sai’di ra berkata:”Saya lebih cermat (hafal) dari padamu tentang shalat Rasulullah saw kulihat apabila beliau bertakbir, mengangkat kedua tangannya sejajar dengan bahunya dan apabila ruku’ meletakkan kedua tangannya pada lututnya, lalu membungkukkan punggungnya, lalu apabila mengangkat kepalanya ia berdiri tegak sehingga luruslah tiap tulang-tulang punggungnya seperti semula; lalu apabila sujud, ia letakkan kedua telapak tangannya pada tanah dengan tak meletakkan lengan dan tidak merapatkannya pada lambung, dan ujung jari-jari kakinya dihadapkan ke arah qiblat. Kemudian

26

apabila duduk pada raka’at kedua ia duduk di atas kaki kirinya dan menumpukan kaki yang kanan. Kemudian apabila duduk pada raka’at yang terakhir ia majukkan kaki kirinya dan menumpukan kaki kanannya serta duduk bertumpu pada pantatnya”. (H.R. al-Bukhari)

12 Membaca do’a:

نا اللهم سبحانك اغفرلي اللهم وبحمدك ربBerdasarkan hadits dari ‘Aisyah ra:

ي عائشة عن ه رض"" ""ان ق""الت عنها الل بي ك لى الن ه ص"" اللم عليه ل جوده ركوع"ه في يق"ول وس" بحانك وس" هم س" اللنا هم وبحمدك رب لي اغفر الل

“Dari ‘Aisyah ia berkata:”bahwa Rasulullah saw. Dalam ruku’ dan sujudnya beliau mengucapkan; subhaanakallaahummaa rabbanaa wa bihamdikallaa hummagh firlii“. (H.R. al-Bukhari).

atau

ي سبحان رب ي سبحان,العظيم رب سبحان,العظيمي رب العظيم

Berdasarkan hadits dari Hudzaifah:

ه حذيف""ة عن لى أن بي م""ع ص"" لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل وس"""""ان بحان ركوع"""ه في يق"""ول فك ي س""" رب وفي العظيمي سبحان سجوده األعلى رب

“Dari Hudzaifah bahwasanya ia shalat bersama Rasulullah saw; maka dalam rku’nya beliau membaca:”Subhaana rabbaiyal ‘adhiim”, dan dalam sujudnya beliau membaca “Subhaana rabbiyal ‘a’la-“ (HR. Tirmidzi, Nasa’I, Abu Dawud, Ibnu Majjah, Ahmad dan Ad Darimi.

atau

وح وح المالئكة رب قدوس سب والرBerdasarkan hadits dari ‘Aisyah:

ول أن عائشة عن ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل ""ان وس"" كجوده ركوعه في يقول وح وس"" ب ""ة رب ق""دوس س"" المالئك

وح والر

27

“Dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah saw. Dalam ruku’ dan sujudnya membaca “subbuuhun qudduusun rabbul malaaikati war ruuh”.1

13 Bangun dari ruku’, mengangkat kedua belah tangan dengan bertakbir seperti dalam takbir pertama (takbirotul Ihram) dengan berdo’a:

حمده لمن الله سمع“Semoga Allah mendengar Orang yang memujiNya”.



""دل جد ثم قائما تعت ى اس"" اجدا تطمئن حت ارف""ع ثم س""ى ا تطمئن حت جد ثم جالس"" ى اس"" اجدا تطمئن حت ثم س""ها صالتك في ذلك افعل كل

“Bahwa Rasulullah saw bersabda:”Apabila kamu menjalankan shalat bertakbirlah, lalu membaca sekedar yang kamu mampu dari al Qur’an, lalu ruku’ sehingga tenang, (thuma’ninah), terus berdiri sampai lurus, kemudian sujud sehingga tenang, kemudian duduklah sampai tenang, lalu sujud lagi sehingga tenang pula; kemudian lakukanlah seperti itu dalam semua shalatmu”.2

عن ""ان يقول هريرة ىأب ول ك ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم الة إلى قام إذا وسل ر الص"" ر ثم يق""وم حين يكب حين يكبه سمع يقول ثم يركع من صلبه يرفع حين حمده لمن الل

كعة نا ق""ائم وهو يقول ثم الر ر ثم الحم""د ل""ك رب حين يكبر ثم يه""وي ه يرف""ع حين يكب ر ثم رأس"" جد حين يكب ثم يس""

ر ها الصالة في ذلك يفعل ثم رأسه يرفع حين يكب حتى كلر يقضيها نتين من يقوم حين ويكب الث الجلوس بعد

“Bahwa Rasulullah saw kalau shalat ia bertakbir ketika berdiri, lalu bertakbir ketika ruku’, lalu membaca “sami’allaahu liman hamidah” ketika mengangkat punggungnya (bangun dari ruku’), lalu membaca selagi beliau berdiri “rabbana-walakal hamd”, lalu takbir tatkala hendak sujud, lalu bertakbir tatkala hendak mengangkat kepala (duduk antara dua sujud), lalu bertakbir tatkala hendak berdiri; kemudian melakukan itu dalam semua

1 HR. Muslim (As Shalat: 752), Nasa’I (al Tathbiiq: 1038,1122), Abu Dawud (As Shalat: 738) dan Ahmad (Musnad Ahmad:22934)

2 HR. Bukhari (al Adzan: 751) dan Muslim (As Shalat: 602)

28

shalatnya serta bertakbir tatkala berdiri dari raka’at yang kedua sesudah duduk”.3

14 Setelah berdiri tegak lalu membaca:

نا الحمد ولك ربBerdasarkan hadits dari Abu Hurairah:

عن ""ان يق""ول هريرة ىأب ول ك ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم الة إلى ق""ام إذا وسل ر الص"" ر ثم يق""وم حين يكب حين يكبه سمع يقول ثم يركع لبه يرفع حين حمده لمن الل من ص""

كعة نا ق""ائم وه""و يقول ثم الر ر ثم الحم""د ل""ك رب حين يكبر ثم يه""وي ه يرف""ع حين يكب ر ثم رأس"" جد حين يكب ثم يس""

ر الة في ذلك يفعل ثم رأسه يرفع حين يكب ها الص"" حتى كلر يقضيها نتين من يقوم حين ويكب الث الجلوس بعد

“Bahwa Rasulullah saw kalau shalat ia bertakbir ketika berdiri, lalu bertakbir ketika ruku’, lalu membaca “sami’allaahu liman hamidah” ketika mengangkat punggungnya (bangun dari ruku’), lalu membaca selagi beliau berdiri “rabbana-walakal hamd”, lalu takbir tatkala hendak sujud, lalu bertakbir tatkala hendak mengangkat kepala (duduk antara dua sujud), lalu bertakbir tatkala hendak berdiri; kemudian melakukan itu dalam semua shalatnya serta bertakbir tatkala berdiri dari raka’at yang kedua sesudah duduk”.4

atau

نا با كثيرا حمدا الحمد ولك رب فيه مباركا طيBerdasarkan hadits dari Rifa’ah Ibn Rafi’ al Zuraqiy:

رقي راف""ع بن رفاع""ة عن ا ق""ال ال""ز لي يوما كن وراء نص""بي ه صلى الن م عليه الل ه رف"ع فلما وسل كع""ة من رأس" الرمع ق""ال ه س"" نا وراءه رج""ل ق""ال حم""ده لمن الل ""ك رب ول

با كثيرا حمدا الحمد من ق""ال انصرف فلما فيه مباركا طيم عة رأيت ق""ال أنا قال المتكل ""درونها ملكا وثالثين بض"" يبت

هم أول يكتبها أي3 HR. Bukhari (al Adzaan: 747), Muslim (As Shalat: 591), Nasa’I (al Iftitah: 1013) dan Ahmad

(Musnad Ahmad: 9474)4 HR. Bukhari (al Adzaan: 747), Muslim (As Shalat: 591), Nasa’I (al Iftitah: 1013) dan Ahmad

(Musnad Ahmad: 9474)

29

“Dari Rifa’ah, ia berkata, “Pada suatu hari kami shalat di belakang Nabi saw ketika mengangkat kepalanya dari ruku’, Nabi membaca “sami’allaahu liman hamidah”. Seseorang dibelakangnya membaca”Rabbanaa wa lakal hamdu hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiih”. setelah selesai, Nabi bertanya,”Siapa yang membaca (Rabbana-…) ?. Seseorang menjawab, “Saya”. Nabi bersabda,”Aku melihat lebih dari 30 Malaikat saling mendahului untuk menuliskannya pertama kali5”.

atau

نا موات ملء الحم""د لك رب وملء األرض وملء الس""ئ من ماشئت ش بعد

“Ya Tuhan kami, hanya bagi Engkau segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki dari sesuatu apapun”.

Berdasarkan hadits dari Ibnu Abi Aufa:

ول كان قال أوفى أبي ابن عن ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم ل ""وع من ظه""ره رف""ع إذا وس"" ك مع ق""ال الر ه س"" لمن اللهم حمده نا الل ماوات ملء الحمد لك رب األرض وملء الس شيء من شئت ما وملء بعد

“Dari Ibnu Abi Aufa , ia berkata, bahwa Rasulullah saw bila menaikan punggungnya bangkit dari ruku’ membaca:”sami’allaahu liman hamidah, Allaahumma rabbanaa lakal hamdu mil us samaawaati wa mil ul ardli wa mil u maasyi’ta min syai in ba’du”.6

15 Bertakbir untuk sujud dengan meletakkan kedua lutut dan jari kaki di atas tanah, lalu kedua tangan, kemudian dahi dan hidung. Dengan menghadapkan ujung jari kaki ke arah kiblat serta merenggangkan tangan dari lambung dengan mengangkat kedua siku.Hadits dari Wail Bin Hujr:

ه رسول رأيت قال حجر بن وائل عن لى الل ه ص"" ""ه الل عليم يديه رفع نهض وإذا يديه قبل ركبتيه وضع سجد إذا وسل

ركبتيه قبل“Dari Wail bin Hujr ia berkata:”Aku melihat Rasulullah saw. Bila bersujud meletakkan kedua lutut sebelum kedua tangannya dan kalau berdiri mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya”.7

5 HR. Bukhari (al Adzaan: 757), juga diriwayatkan oleh Nasa’I, Ahmad dan Malik6 HR. Muslim (As Shalat: 733) 7 HR. An Nasa’I (At Tabiq: 1077), Tirmidzi (As Shalat: 248), Abu Dawud (As Shalat: 713), Ibnu

Majjah (Iqamatus Shalat wa Sunnati fiha: 872) dan Ad Darimi (As Shalat: 1286)

30

Berdasarkan hadits dari Ibnu ‘Abbas ra:

اس ابن عن ي عب ه رض"" بي ق""ال ق""ال عنهما الل لى الن ص""ه م عليه الل بعة على أسجد أن أمرت وسل س"" على أعظم

كبتين واليدين أنفه على بيده وأشار الجبهة وأطراف والر القدمين

“Dari Ibnu ‘Abbas ra. Ia berkata; Bahwa Rasulullah saw. Bersabda:”Aku diperintah supaya bersujud di atas tujuh tulang: dahi-seraya menunjuk pada hidungnya-di atas dua belah tangan, kedua lutut dan di atas kedua ujung kaki”.8

Berdasarkan hadits dari Abu Humaid al Sa’idi:





مقعدته على“Abu Humai Sai’di ra berkata:”Saya lebih cermat (hafal) dari padamu tentang shalat Rasulullah saw kulihat apabila beliau bertakbir, mengangkat kedua tangannya sejajar dengan bahunya dan apabila ruku’ meletakkan kedua tangannya pada lututnya, lalu membungkukkan punggungnya, lalu apabila mengangkat kepalanya ia berdiri tegak sehingga luruslah tiap tulang-tulang punggungnya seperti semula; lalu apabila sujud, ia letakkan kedua telapak tangannya pada tanah dengan tak meletakkan lengan dan tidak merapatkannya pada lambung, dan ujung jari-jari kakinya dihadapkan ke arah qiblat. Kemudian apabila duduk pada raka’at kedua ia duduk di atas kaki kirinya dan menumpukan kaki yang kanan. Kemudian apabila duduk pada raka’at yang terakhir ia majukkan kaki kirinya dan menumpukan kaki kanannya serta duduk bertumpu pada pantatnya”.9

Hadits dari ‘Abdullah bin Malik bin Buhainah:

8 HR. Bukhari (al Adzan: 770), Muslim (As Shalat: 758), juga diriwayatkan oleh Nasa’I dan Ahmad 9 HR. Bukhari (al Adzan: 785)

31

ه عبد عن بي أن بحينة ابن مالك بن الل ه صلى الن ""ه الل عليم ج صلى إذا كان وسل إبطيه بياض يبدو حتى يديه بين فر

“Dari ‘Abdullah bin Malik bin Buhainah, bahwa Nabi saw. Jika shalat merenggangkan antara kedua tangannya sehingga kelihatan putih ketiaknya”. 10

Dan dalam riwayat al Laits:

يث رواية وفي ه رسول أن الل ه صلى الل ""ه الل م علي ل وس""ج سجد إذا كان ""ه عن يديه فر ي حتى إبطي ""اض ألرى إن بي

إبطيه“Dari Laits, bahwa Rasulullah saw. Jika bersujud merenggangkan kedua tangannya dari ketiaknya, sehingga kulihat putih ketiaknya”.11

Hadits dari Bara’:

ه رسول قال قال البراء عن ه صلى الل م عليه الل إذا وسلمرفقيك وارفع كفيك فضع سجدت

“Dari Bara’, bahwa Rasulullah saw. Bersabda:”Bila kamu bersujud, letakkanlah kedua belah telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu”.12

Lalu membaca do’a:نا اللهم سبحانك اغفرلي اللهم وبحمدك رب

Berdasarkan hadits dari ‘Aisyah ra:


“Dari ‘Aisyah ia berkata:”bahwa Rasulullah saw. Dalam ruku’ dan sujudnya beliau mengucapkan; subhaanakallaahumma rabbanaa wa bihamdikallaa hummagh firlii“.13

atau

ي سبحان بحان,االعلى رب ي س"" بحان,االعلى رب س""ي االعلى رب

10 HR. Bukhari (al Adzan: 377), Muslim (As Shalat: 764), juga diriwayatkan oleh Nasa’I (At Tathbiq: 1094)

11 HR. Bukhari (Manakib: 33000)12 HR. Muslim (As Shalat: 763) dan Ahmad (17760)13 HR Bukhari (al Adzan: 752)

32

Hadits dari Hudzaifah:


“Dari Hudzaifah bahwasanya ia shalat bersama Rasulullah saw; maka dalam rku’nya beliau membaca:”Subhaana rabbaiyal ‘adhiim”, dan dalam sujudnya beliau membaca “Subhaana rabbiyal ‘a’laa“14

atau

وح وح المالئكة رب قدوس سب والرBerdasarkan hadits dari ‘Aisyah:


وح والر“Dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah saw. Dalam ruku’ dan sujudnya membaca “subbuuhun qudduusun rabbul malaaikati war ruuh”.15

16 Bangun dari sujud dengan bertakbir dan duduk tenang, lalu berdo’a:

وارزقني واهدني واجبرني وارحمني اغفرلي اللهمBerdasarkan hadits dari Ibnu ‘Abbas:

اس ابن عن بي أن عب ه صلى الن م عليه الل يقول كان وسلجدتين بين هم الس"""" """"رني وارحمني لي اغف""""ر الل واجب

وارزقني واهدني“Dari Ibnu ‘Abbas, bahwa Nabi saw. Di antara kedua sujud mengucapkan;”Alla-hummagh-firlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii “.16

14 HR. Tirmidzi (As Shalat: 243), Nasa’I (at Tathbiq: 1036), Abu Dawud (As Shalat: 737, Ibnu Majjah (Iqamatus Shalat: 878), Ahmad (Musnad Ahmad: 22175), dan Ad Darimi (As Shalat: 1273). Imam Tirmidzi menilai hadits tersebut Hasan Shahih

15 HR. Muslim (As Shalat: 752), Nasa’I (At Tathbiq: 1038,1122), Abu Dawud (As Shalat: 738) dan Ahmad (Musnad Ahmad:22934)

16 HR. Timidzi (As Shalat: 262)

33

17 Sujud kedua kalinya dengan bertakbir dan membaca do’a seperti do’a pada sujud pertama, kemudian mengangkat kepala dengan bertakbir.Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah:


""دل جد ثم قائما تعت ى اس"" اجدا تطمئن حت ارف""ع ثم س""ى ا تطمئن حت جد ثم جالس"" ى اس"" اجدا تطمئن حت ثم س""ها صالتك في ذلك افعل . كل

“Bahwa Rasulullah saw bersabda:”Apabila kamu menjalankan shalat bertakbirlah, lalu membaca sekedar yang kamu mampu dari al Qur’an, lalu ruku’ sehingga tenang, (thuma’ninah), terus berdiri sampai lurus, kemudian sujud sehingga tenang, kemudian duduklah sampai tenang, lalu sujud lagi sehingga tenang pula; kemudian lakukanlah seperti itu dalam semua shalatmu”.17

Berdasarkan hadits dari ‘Aisyah ra:


“Dari ‘Aisyah ia berkata:”bahwa Rasulullah saw. Dalam ruku’ dan sujudnya beliau mengucapkan; subhaanakallaahumma rabbanaa wa bihamdikallaa hummagh firlii“.18

Berdasarkan hadits dari Hudzaifah:


“Dari Hudzaifah bahwasanya ia shalat bersama Rasulullah saw; maka dalam rku’nya beliau membaca:”Subhaana rabbaiyal ‘adhiim”, dan dalam sujudnya beliau membaca “Subhaana rabbiyal ‘a’laa“19

Hadits dari ‘Aisyah:

17 HR. Bukhari (al Adzan: 751) dan Muslim (As Shalat: 602)18 HR Bukhari (al Adzan: 752)19 HR. Tirmidzi (As Shalat: 243), Nasa’I (at Tathbiq: 1036), Abu Dawud (As Shalat: 737, Ibnu Majjah

(Iqamatus Shalat: 878), Ahmad (Musnad Ahmad: 22175), dan Ad Darimi (As Shalat: 1273). Imam Tirmidzi menilai hadits tersebut Hasan Shahih

34


وح والر“Dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah saw. Dalam ruku’ dan sujudnya membaca “subbuuhun qudduusun rabbul malaaikati war ruuh”.20

18 Duduk sebentar, kemudian berdiri untuk raka’at yang kedua dengan menekankan tangan pada tanah.Berdasarkan hadits dari malik bin Huwairits:

يثي الح""ويرث بن مال""ك عن ه الل بي رأى أن لى الن ه ص"" اللم عليه ""ر في كان فإذا يصلي وسل الته من وت ينهض لم ص""ى قاعدا يستوي حت

“Dari Malik bin Huwairits al laitsi, bahwa ia mengetahui Nabi saw. Shalat; maka apabila beliau berada dalam raka’at gasal (ganjil, Jawa) dari shalatnya, beliau sebelum berdiri, duduk dahulu sehingga lurus duduknya”.21

Dan dalam riwayat Bukhari yang lain disebutkan:

ه رف""ع إذاو جدة عن رأس"" ""ة الس"" اني على واعتم""د جلس الثقام ثم األرض

“Apabila beliau mengangkat kepalanya dari sujud yang kedua, duduk dan menekan pada tanah, lalu berdiri”.22

Raka’at kedua:

19 Pada raka’at yang kedua, dikerjakan sama seperti pada raka’at pertama, hanya saja tidak membaca do’a “Iftitah”Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah:

""ان ول ك ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل من نهض إذا وس""كعة انية الر ه بالحمد القراءة استفتح الث العالمين رب لل

“Bahwa jikalau Rasulullah saw. Berdiri dari raka’at kedua, beliau tidak diam, melainkan memulai bacaan dengan:”Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin”.23

20 HR. Muslim (As Shalat: 752), Nasa’I (al Tathbiq: 1038,1122), Abu Dawud (As Shalat: 738) dan Ahmad (Musnad Ahmad:22934)

21 HR. Bukhari (al Adzan: 780) juga diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nasa’I dan Abu Dawud22 HR. Bukhari (al Adzan: 781) hadts ini juga diriwayatkan oleh Nasa’i23 HR. Muslim (al Masajid wa al mawadli’u al Shalat: 941)

35

20 Setelah selesai dari sujud kedua kalinya pada raka’at yang kedua, kemudian duduk di atas kaki kiri dan menegakkan (menumpukan) kaki kanan serta meletakkan kedua tangan di atas kedua lutut. Menjulurkan jari-jari tangan kiri, sedangkan tangan kanan menggenggam jari kelingking, jari manis dan jari tengah serta mengacungkan jari telunjuk (saat mulai membaca do’a) dan menyentuhkan ibu jari pada jari tengah.Berdasarkan hadits dari Abu Humaid As Sa’idi:





مقعدته على“Abu Humaid Sai’di ra berkata:”Saya lebih cermat (hafal) dari padamu tentang shalat Rasulullah saw kulihat apabila beliau bertakbir, mengangkat kedua tangannya sejajar dengan bahunya dan apabila ruku’ meletakkan kedua tangannya pada lututnya, lalu membungkukkan punggungnya, lalu apabila mengangkat kepalanya ia berdiri tegak sehingga luruslah tiap tulang-tulang punggungnya seperti semula; lalu apabila sujud, ia letakkan kedua telapak tangannya pada tanah dengan tak meletakkan lengan dan tidak merapatkannya pada lambung, dan ujung jari-jari kakinya dihadapkan ke arah qiblat. Kemudian apabila duduk pada raka’at kedua ia duduk di atas kaki kirinya dan menumpukan kaki yang kanan. Kemudian apabila duduk pada raka’at yang terakhir ia majukkan kaki kirinya dan menumpukan kaki kanannya serta duduk bertumpu pada pantatnya”.24

Hadits dari Ibnu ‘Umar:

ه رسول أن عمر ابن عن ه صلى الل ""ه الل م علي ل ""ان وس"" كهد في قع""د إذا ش"" ع الت ""ده وض"" رى ي ""ه على اليس"" ركبت

""ة وعقد اليمنى ركبته على اليمنى يده ووضع اليسرى ثالثابة وأشار وخمسين ب بالس

“Dari Ibnu ‘Umar bahwa Rasulullah saw. Jika duduk dalam tasyahud, meletakkan tangan kirinya di atas lutut kirinya dan tangan kanan di atas lutut

24 HR. Bukhari (al Adzan: 785)

36

kanannya seperti membbuat isyarat “lima puluh tiga” dengan mengacungkan jari telunjuknya”.25

Hadits dari Zubair:

ه رسول كان قال زبير عن لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل إذا وس""""دعو قع""د ع ي ""ده وض"" ""ده اليمنى فخ""ذه على اليمنى ي وي

رى رى فخ""ذه على اليس"" ار اليس"" بعه وأش"" ابة بإص"" ب الس""طى إصبعه على إبهامه ووضع رى كفه ويلقم الوس"" اليس"" ركبته

“Dari Zubair ia berkata:”Bahwa Rasulullah saw. Kalau duduk berdo’a, meletakkan tangan kanannya di atas paha kanannya dan tangan kirinya di atas paha kiri, serta mengacungkan jari telunjuknya, dan telapak tangan kirinya menggenggam lututnya”.26

21 Kemudian membaca do’a tasyahud dan sholawat:

ات حي الم والصلوات لله الت ""ات, الس"" ب ""ك والطي ها علي ايبي الم الله ورحمة الن ""اد وعلى علينا وبركاته. الس الل""ه عب

ان الصالحين. اشهد اله ال الله اال عبده محمدا ان واشهدورسوله.

Berdasarkan hadits dari ‘Abdullah bin Mas’ud:

قال ه عبد ا الل ينا إذا كن بي خلف صل ه صلى الن م عليه الل ل وس""الم قلنا الم وميكائي""ل جبريل على الس وفالن فالن على الس""

ه رسول إلينا فالتفت ه صلى الل م عليه الل ه إن فق""ال وسل اللالم هو ات فليق""ل أحدكم صلى فإذا الس حي ه الت لوات لل والص""

""ات ب الم والطي ""ك الس"" ها علي بي أي ه ورحم""ة الن ""ه الل وبركاتالم ""اد وعلى علينا الس"" ه عب الحين الل كم الص"" قلتموها إذا ف""إن""د كل أصابت ه عب الح لل ماء في ص"" واألرض الس"" هد ال أن أش""

ه إال إله الل ورسوله عبده محمدا أن وأشهد“Abdullah bin Mas’ud berkata:”tatkala kita shalat di belakang Rasulullah saw. Kami membaca:”Assalaamu ‘alaajibriila wa Miikaai-la. Assalaamu ‘alaa Fulaan wa Fulaan”; maka berpalinglah Rasulullah saw kepada kami lalu bersabda,

25 HR. Muslim (al Masajid wa Mawadli’us Shalat: 912)26 HR. Muslim (al Masajid wa Mawaadli’us Shalat: 910), juga diriwayatkan oleh Nasa’I, Abu Dawud dan

Ahmad

37

“Sesungguhnya Allah itu Yang Maha Selamat, maka apabila salah seorang dari kamu shalat, hendaklah berdo’a: Attahiyyaatu lillaah washalawaatu watthayyibaat, assalaamu alika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. (jika kamu sekalian membaca itu, aka meliputi semua hamba Allah yang shalih, yang ada di langit dan bumi). Asyhadu allaa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluh”.27

Bacaan sholawat:

ل اللهم يت محمد, كما ال وعلى محمد على ص""" ل ص""" محمد, وال محمد على ابراهيم, وبارك وال ابراهيم علىك ابراهيم وال ابراهيم على باركت كما ان حميد مجيد

“Ya Allah, limpahkanlah kemurahanMu kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana telah Engkau limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya. berkahilah Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberkahi pada ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”.

Berdasarkan hadits dari Ka’ab Ibnu ‘Ujrah:

أنه وس""لم عليه الله ص""لى النبي عن عجرة بن كعب عن آل وعلى محمد على ص""لى اللهم الص""الة في يق""ول كان

على وب""ارك إب""راهيم وآل إبراهيم على صليت كما محمد إب""راهيم وآل إب""راهيم على ب""اركت كما محمد وآل محمد

مجيد حميد إنك“Dari ka’ab Ibnu ‘Ujrah, bahwa Nabi saw membaca shalawat:”Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim wa aali Ibraahiim wa baarik ‘alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa aali Ibraahiim innaka hamiidum majiid”.28

Hadits dari Sa’id bin Manshur dan Abu Bakar ibnu Abi Syaibah dengan sanad shahih sampai kepada abu al Ahwash berkata, berkata Abdullah:

جل يتشهد:الله عبد قال الة في الر لي ثم الص"" على يص""بي م عليه الله صلى الن بعد لنفسه يدعو ثم وسل

27 HR. Bukhari (al Adzan: 788) dan Muslim (As Shalat: 609)28 HR. As Syafi’I dalam al Um jilid I hal. 140

38

”Supaya orang itu membaca tasyahud (dalam shalatnya), lalu membaca shalawat kepada Nabi saw kemudian berdo’a untuk dirinya”.29

22 Selesai membaca do’a tasyahud dan sholawat, lalu membaca do’a pilihan yang disukai.Berdasarkan hadits dari ‘Abdullah Ibnu Mas’ud:

ه عبد عن ه صلى محمدا وإن:قال الل م عليه الل قال وسلات فقولوا ركعتين كل في قعدتم إذا حي ه الت لوات لل والص""

بات الم والطي ""ك الس"" ها علي بي أي ه ورحم""ة الن ""ه الل وبركاتالم ه عباد وعلى علينا الس الصالحين الل إال إله ال أن أشهد

ه الل ر ورسوله عبده محمدا أن وأشهد من أح""دكم وليتخيه فليدع إليه أعجبه الدعاء وجل عز الل

“Bahwa Rasulullah saw bersabda:”Bila kamu duduk dalam tiap-tiap dua raka’at, bacalah: Attahiyyaatu lillaah washalawaatu watthayyibaat, assalaamu alika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluh”, lalu pilihlah do’a yang disukai dan berdo’alah dengan itu kepada Tuhannya”.30

Hadits dari ‘Abdullah Ibnu Mas’ud:

ه عبد عن عود بن الل ""ان ق""ال يح""دث مس"" ول ك ه رس"" الللى ه ص"" ""ه الل م علي ل كعتين في جلس إذا وس"" األوليين ال""ر

ه ضف على كأن يقوم حتى الر“Dari ‘Abdullah Ibnu Mas’ud ia berkata:”Bahwa Rasulullah saw jika duduk dalam dua raka’at yang pertama seolah-olah ia duduk di atas batu yang panas, hingga segera berdiri”.31

Contoh:

ي اللهم عبادتك وحسن وشكرك ذكرك على أعنBerdasarkan hadits dari Mu’adz:

29 HR. Hakim dalam al Mustadrak, Baihaqi, sebagaimana juga terdapat dalam kitab Fathu al Barri jilid 3 hala. 238

30 HR. Nasa’I (al Tathbiq: 1151), dan Ahmad dalam kitab Musnad : 3945)31 HR. Tirmidzi (al Shalat: 334), Nasa’I (al Tathbiq: 1163), Abu Dawud (al Shalat: 844), dan Ahmad

dalam Musnadnya: 3474

39

ول لقيني قال معاذ عن ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل وس""ي مع""اذ يا فق""ال ك إن ول يا فقلت ألحب ه رس"" ه وأنا الل واللك ي قال أحب ""ل في تق""ولهن بكلم""ات أوصيك فإن الة ك ص""هم ي الل عبادتك وحسن وشكرك ذكرك على أعن

“Dari Muadz bin Jabbal bahwasanya Rasulullah saw memegang tangannya, lalu ia berkata;” Mu’adz, demi Allah aku sungguh menyukaimu wahai Mu’adz. Kemudian ia berkata lagi:”Aku akan memberi pesan kepadamu, wahai mu’adz, setiap selesai shalat janganlah kamu tinggalkan mengucapkan Allahumma a’innii ‘alaa dzikrika wahusni ‘ibaadatik”.32

Atau

هم ي الل إال ال"ذنوب يغف"ر وال كثيرا ظلما نفسي ظلمت إن"""دك من مغف"""رة لي ف"""اغفر أنت ك وارحمني عن أنت إن

حيم الغفور الرBerdasarkan hadits dari Abu Bakar Ash Shiddiq:

ه رضي الصديق بكر أبي عن ه عنه الل ه لرسول قال أن الله صلى م عليه الل ل مني وس" "ه أدعو دع""اء عل التي في ب ص"هم ق""ل ق""ال ي الل ي ظلمت إن ""يرا ظلما نفس"" يغف""ر وال كث

""دك من مغف""رة لي ف""اغفر أنت إال ال""ذنوب وارحمني عنك حيم الغفور أنت إن الر

“Dari Abu Bakar As Shidiq, ia berkata kepada Rasulullah saw, “Ajarilah aku sebuah do’a yang dapat aku baca dalam shalatku!”. Nabi bersabda,”Ucapkanlah:” Allaahumma innii dholamtu nafsii dhulman katsiiran, wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta faghfirlii maghfiratan min ‘indika warhamnii innaka antal ghafuururrahiim”.33

Bila shalatnya dua rakaat, pada raka’at kedua duduk tahiyyat akhir (tawarruk), dan setelah membaca do’a tasyahud dan shalawat, lalu berdo’a memohon perlindungan dengan membaca do’a seperti pada no. 26

23 Kemudian berdiri untuk raka’at yang ketiga bila sedang mengerjakan shalat tiga atau empat raka’at, dengan bertakbir mengangkat tangan seperti takbirotul ihram. Berdasarkan hadits dari Nafi:

32 HR. Ahmad dalam Musnadnya: 21109, Abu Dawud (al Shalat: 1301) dan Nasa’I (al Sahwi: 1286)33 HR. Bukhari (790), dan Muslim (Adz Dzikru wad Du’a wat Taubat wal Istighfar: 4876), Hadits ini

juga diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nasa’I, dan Ibnu Majjah

40

ر الصالة في دخل إذا كان عمر ابن أن ""ه ورفع كب وإذا يديمع ق"ال وإذا يديه رفع ركع ه س" "ه رف"ع حم"ده لمن الل يديكعتين من قام وإذا ""ك ورفع يديه رفع الر إلى عم""ر ابن ذله نبي ه صلى الل م عليه الل وسل

“Bahwa ‘Umar kalau shalat bertakbir serta mengangkat kedua tangannya, kalau ruku’ mengangkat kedua tangannya, apabila membaca “sami’allaahu liman hamidah” mengangkatnya, dan jika berdiri dari raka’at yang kedua mengangkatnya pula”.(Hadits ini marfu’ (disambungkan) oleh Ibnu ‘Umar kepada Nabi saw”.34

Juga hadits dari Ibnu ‘Umar:

ه رسول كان قال عمر ابن عن ه صلى الل م عليه الل ل وس""كعتين من قام إذا ر الر يديه ورفع كب

“Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, bahwa Rasulullah saw apabila berdiri dari raka’at yang kedua, bertakbir dan mengangkat kedua tangannya”.35

24 Pada raka’at yang ketiga atau keempat hanya membaca Al Fatihah saja (tidak membaca iftitah, surat atau ayat Al Qur’an).Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah:

""رة أبي عن ""ان ليقو هري ول ك ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم ل كع""ة من نهض إذا وس"" ""ة الر اني تفتح الث ب الق""راءة اس""ه الحمد يسكت ولم العالمين رب لل

“Dari Abu Hurairah, ia berkata, Bahwa jikalau Rasulullah saw. Berdiri dari raka’at kedua, beliau tidak diam, melainkan memulai bacaan dengan:”Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin”.36

Berdasarkan hadits dari Abu Qatadah:

بي أن ه صلى الن م عليه الل كان وسل في الظه""ر في يق""رأ""""أم األوليين """"اب ب ورتين الكت كعتين وفي وس"""" ال��ر

�خ��ريين معنا الكت��اب ب��أ�م األ ""ة ويس"" في ويط""ول اآليكعة كع""ة في يطول ال ما األولى الر ""ة الر اني ""ذا الث في وهك الصبح في وهكذا العصر

34 HR. Bukhari (al Adzan: 697)35 HR. Abu Dawud (As Shalat: 634)36 HR. Muslim (al Masajid wa Mawadli’us Shalat: 941)

41

“Bahwa Nabi saw dalam shalat Dhuhur pada kedua raka’at permulaan (raka’at ke 1 dan 2). Membaca induk kitab (fatihah) dan dua surat, serta pada dua raka’at lainnya (raka’at ke 3 dan ke 4) membaca fatihah saja, dan beliau memperdengarkan kepada kami akan bacaan ayat itu, dan pada raka’at ke 1 diperpanjang tidak seperti dalam raka’at ke 2; demikian juga dalam shalat ‘ashar dan shubuh”.37

25 Setelah sujud kedua selesai pada raka’at terakhir (ketiga atau keempat), kemudian duduk tawarruk untuk tasyahud akhir dengan memasukkan (memajukan) kaki kiri di bawah kaki kanan, dan menegakkan (menumpukkan) telapak kaki kanan, serta menghadapkan ujung jari-jari ke arah kiblat dan duduk dengan menumpukkan pantat di atas lantai (tanah). Meletakkan kedua tangan di atas kedua lutut. Menjulurkan jari-jari tangan kiri, sedangkan tangan kanan menggenggam jari kelingking, jari manis dan jari tengah serta mengacungkan jari telunjuk (saat mulai membaca do’a) dan menyentuhkan ibu jari pada jari tengah.Berdasarkan hadits dari Abu Humaid As Sa’idi:





مقعدته على“Abu Humai Sai’di ra berkata:”Saya lebih cermat (hafal) dari padamu tentang shalat Rasulullah saw kulihat apabila beliau bertakbir, mengangkat kedua tangannya sejajar dengan bahunya dan apabila ruku’ meletakkan kedua tangannya pada lututnya, lalu membungkukkan punggungnya, lalu apabila mengangkat kepalanya ia berdiri tegak sehingga luruslah tiap tulang-tulang punggungnya seperti semula; lalu apabila sujud, ia letakkan kedua telapak tangannya pada tanah dengan tak meletakkan lengan dan tidak merapatkannya pada lambung, dan ujung jari-jari kakinya dihadapkan ke arah qiblat. Kemudian apabila duduk pada raka’at kedua ia duduk di atas kaki kirinya dan menumpukan kaki yang kanan. Kemudian apabila duduk pada raka’at yang terakhir ia majukkan kaki kirinya dan menumpukan kaki kanannya serta duduk bertumpu pada pantatnya”.38

37 HR. Bukhari (al Adzan: 734) dan Muslim (As Shalat: 685)38 HR. Bukhari (al Adzan: 785)

42


ه رسول أن عمر ابن عن ه صلى الل ""ه الل م علي ل ""ان وس"" كهد في قع""د إذا ش"" ع الت ""ده وض"" رى ي ""ه على اليس"" ركبت

""ة وعقد اليمنى ركبته على اليمنى يده ووضع اليسرى ثالثابة وأشار وخمسين ب بالس

“Dari Ibnu ‘Umar bahwa Rasulullah saw. Jika duduk dalam tasyahud, meletakkan tangan kirinya di atas lutut kirinya dan tangan kanan di atas lutut kanannya seperti membbuat isyarat “lima puluh tiga” dengan mengacungkan jari telunjuknya”.39

Hadits dari Zubair:

ه رسول كان قال زبير عن لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل إذا وس""""دعو قع""د ع ي ""ده وض"" ""ده اليمنى فخ""ذه على اليمنى ي وي

رى رى فخ""ذه على اليس"" ار اليس"" بعه وأش"" ابة بإص"" ب الس""طى إصبعه على إبهامه ووضع رى كفه ويلقم الوس"" اليس"" ركبته

“Dari Zubair ia berkata:”Bahwa Rasulullah saw. Kalau duduk berdo’a, meletakkan tangan kanannya di atas paha kanannya dan tangan kirinya di atas paha kiri, serta mengacungkan jari telunjuknya, dan telapak tangan kirinya menggenggam lututnya”.40

26 Kemudian membaca do’a tasyahud dan shalawat kepada nabi seperti pada do’a tasyahud dan sholawat pada tasyahud awwal. Setelah itu berdo’a memohon perlindungan dengan membaca:

ي اللهم م ع""ذاب من اعوذبك ان ""ر ع""ذاب ومن جهن القب"""ة ومن ر ومن والمم"""ات المحيا فتن """ة ش""" يح فتن المس"""

الدجال.Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah:

""رة أبي عن ول ق""ال ق""ال هري ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم هد إذا وسل أح""دكم تش"" تعذ ه فليس"" ""ع من بالل يق""ول أرب

39 HR. Muslim (al Masajid wa Mawadli’us Shalat: 912)40 HR. Muslim (al Masajid wa Mawadli’us Shalat: 910), juga diriwayatkan oleh Nasa’I, Abu Dawud

dan Ahmad

43

هم ي الل ""ك أعوذ إن م ع""ذاب من ب ""ر ع""ذاب ومن جهن القب""ة ومن ر ومن والمم""ات المحيا فتن ""ة ش"" يح فتن المس""

الدجال“Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah bersabda:”Apabila salah seorang daripadamu bertasyahud, hendaklah minta perlindungan kepada Allah dari empat perkara; (1) dari siksa jahannam, (2) siksa kubur, (3) fitnah hidup dan mati dan (4) fitnah dajjal (pendusta keliaran)”.41

Juga hadits dari Abu Hurairah:

ول ق""ال يق""ول هريرة أبي عن ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم شهد من أحدكم فرغ إذا وسل ه فليتعوذ اآلخر الت من بالل

م عذاب من أربع ""ة ومن القبر عذاب ومن جهن المحيا فتن الدجال المسيح شر ومن والممات

“Dari Abu Hurairah, ia berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda:”Apabila salah seorang daripadamu selesai bertasyahud akhir, hendaklah meminta perlindungan dari empat perkara; (1) dari siksa jahannam, (2) siksa kubur, (3) fitnah hidup dan mati dan (4) fitnah dajjal (pendusta keliaran)”.42

27 Mengucapkan salam dengan berpaling ke kanan sampai pipi kanan terlihat dari belakang dan berpaling ke kiri sampai pipi kiri terlihat pula dari belakang. Sambil membaca:

الم وبركاته الله ورحمة عليكم السBerdasarkan hadits dari Sa’ad:

عد عن ول أرى كنت ق""ال س"" ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم م وسل خده بياض أرى حتى يساره وعن يمينه عن يسل

“Dari Sa’ad, ia berkata:”saya melihat rasulullah saw bersalam ke arah kanan dan ke arah kirinya, sampai kulihat putih pipinya”.43

Dan hadits dari Wa’il Ibnu Hujr:

بي مع صليت قال وائل عن م عليه الله صلى الن وسل وبركاته الله ورحمة عليكم السالم يمينه عن يسلم فكان

41 HR. Muslim (al Masajid wa Mawadli’us Shalat:924), Nasa’I (As Sahwi: 1293) dan Ahmad dalam Musnadnya: 9791)

42 HR. Muslim (al Masajid wa Mawadli’us Shalat: 912), Abu Dawud (As Shalat: 833), Ibnu Majjah (al Iqamah: 809) dan Ad Darimi: 1310

43 HR. Muslim (al Masajid wa mawadi’u al Shalat: 916)

44

“Dari Wa’il ia berkata:”Aku shalat bersama-sama Rasulullah saw maka beliau bersalam ke kanannya dengan membaca:”Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh”.44

BAB IVDO’A DAN DZIKIR

(Setelah Shalat Fardlu)

1. Membaca Istighfar Tiga Kali

ه أستغفر ه أستغفر ، الل ه أستغفر ، الل الل2. Mengucapkan Allahumma Antas Salaam…

هم ال أنت الل """ك مالس""" ال ومن """اركت مالس""" لالجال ذا يا تب واإلكرام

Berdasarkan hadits dari Tsauban:

ه رسول كان قال ثوبان عن ه صلى الل م عليه الل ل إذا وس""هم وق""ال ثالثا استغفر صالته من انصرف الم أنت الل الس""""ك الم ومن ""اركت الس"" الجالل ذا تب ""رام الولي""د ق""ال واإلكتغفر تق""ول قال االستغفار كيف لألوزاعي فقلت ه أس"" الل

ه أستغفر الل“Diriwayatkan dari Tsauban ia berkata: “Adalah Rasulullah saw apabila selesai melaksanakan shalatnya beliau mengucapkan Astaghfirullah tiga kali, kemudian

44 ‘Aunul Ma’bud jilid 2 hal 476

45

mengucapkan: Allahumma antas salaam, wa minkas-salaam tabaarakta Dzal-jalaali wal-ikraam”. 45

ه رسول مولى ثوبان عن ه صلى الل ""ه الل م علي ل ق""ال وس"""""ان ول ك ه رس""" لى الل ه ص""" """ه الل م علي ل أن أراد إذا وس"""

رف الته من ينص"" تغفر ص"" ات ثالث اس"" هم ق""ال ثم م""ر اللالم أنت الم ومنك الس الجالل ذا يا تباركت الس واإلكرام

“Diriwayatkan dari Tsauban ia berkata: “Adalah Rasulullah saw apabila selesai melaksanakan shalatnya beliau mengucapkan Astaghfirullah tiga kali, kemudian mengucapkan: Allahumma antas salaam, wa minkas-salaam tabaarakta Dzal-jalaali wal-ikraam”.

Dalam riwayat ibnu Numair,( الجالل ذا يا واإلكرام ) Yaa dzal jalaali wal ikraam, juga dari abdul Harits bin ‘Abdis Shamad dari jalur ‘Aisyah menggunakan lafadz, Ya dzal jalaali wal ikraam”.46

3. Membaca Bacaan Laa Ilaaha Illallah…

إله ال إ ه ال ل وحده الل وه""و الحمد وله الملك له له شريك اه إال قوة وال حولال قدير شيء كل على ""ه ال بالل ه إال إل الل

وال اه إال نعبد عمة وله إي ناء وله الفضل وله الن ن الث الحس""ه إال إله ال الكافرون كره ولو الدين له مخلصين الل

Berdasarkan hadits dari Abu Zubair:

بير أبي عن ""ان ق""ال الز ""ر ابن ك بي ""ر في يق""ول الز ""ل دب كالة م حين ص"" ل ""ه ال يس"" ه إال إل ريك ال وح""ده الل ""ه ش"" ""ه ل ل""ل على وه"و الحمد وله الملك يء ك وال ح""ول ال ق"دير ش"

ه إال قوة ه إال إله ال بالل وال الل اه إال نعبد ""ه إي عم""ة ل ""ه الن ولناء وله الفضل ه إال إله ال الحسن الث الدين له مخلصين الل

ه رسول كان وقال الكافرون كره ولو ه صلى الل ""ه الل عليم ل وسل صالة كل دبر بهن يهل

“Diriwayatkan dari Abu Zubair ia berkata: “Adalah Ibnu Zubair setiap selesai shalat sesudah mengucapkan salamselalu membaca Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah, lahul-mulku wa lahul-hamdu, wa huwa ‘laa kulli syai-inqadiir,

45 HR. Muslim (al Masajid Wa Mawadli’us Shalat: 931), Tirmidzi (As Shalat: 276), Abu Daud (As Shalat: 1292), Ibnu Majjah (iqaamatus Shalat wa Sunnati fiha: 918), Ahmad (Musnad Ahmad: 21374), Ad Darimi (As Shalat: 1314)

46 HR. Muslim, Ahmad dan Ad Darimi

46

laa haula wa laa quwwata illaa billaah, laa ilaaha illallah, wa laa na’budu illaa iyyaah, lahun-ni’matu wa lahul-fadllu, wa lahuts-tsanaa’ulhasan, laa ilaaha illallaahu mukhlishiina lahud-diina walau karihal-kaafiruun. Dan Ibnu Zubair mengatakan:”Adalah Rasulullah saw selalu mengucapkan laa ilaaha illaaha illallah disertai dengan lainnya setiap selesai melaksanakan shalat”.47

4. Membaca Laa Ilaaha Illallah…

إله ال إ ه ال وحده الل ""ه له شريك ال ""ه المل""ك ل الحم""د ولهم قدير شيء كل على وهو الل و أعطيت لما م""انع ال ال

و منعت لما معطي الجد منك الجد ذا ينفع الBerdasarkan hadits dari Mughirah bin Syu’bah:

ول أن ش""عبة بن مغ""يرة عن ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم م إذا صالة كل دبر في يقول كان وسل ""ه ال سل ه إال إل الل""ه له شريك ال وحده ""ه المل""ك ل ""ل على وه""و الحم""د ول ك

يء هم ق"""دير ش""" الل و أعطيت لما م"""انع ال لما معطي الو منعت الجد منك الجد ذا ينفع ال

“Dari Mughirah bin Syuطbah, bahwasanya Rasulullah saw, setiap selesai shalat membaca:”Laa ilaaha illallah wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-inqadiir, Allahumma laa maani’a limaa a’thaita , walaa mu’thiya limaa mana’ta, walaa yanfa’u dzal jaddi minkal jadd”. 48

5. Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir

ه دحمال ،(x33) الله سبحان (x33) أكبر الله ،(x33) الل6. Membaca laa ilaaha illallah

ه إال إله ال وحده الل وه""و الحمد وله الملك له له شريك القدير شيء كل على


47 HR. Muslim (al Masaajid wa Mawadli’us Shalat: 935), Abu Dawud (As Shalat: 1288), An Nasa’I (As Sahwu: 122 & 123), dan Ahmad (Musnad: 15523 & 15538).

48 HR. Bukhari (al Adzan: 799, Ad da’awat: 5855, al I’tisham bil kitab wa Sunnah: 6748), Muslim (al Masaajid wa Mawadli’us Shalat: 933 & 934), juga diriwayatkan oleh An Nasa’I, Abu Dawud, Ahmad, dan Ad Darimi

47

ه رسول عن هريرة أبي عن ه صلى الل م عليه الل من وسلح ه سب ""ل دبر في الل الة ك ه وحم""د وثالثين ثالثا ص"" ثالثا الل

ر وثالثين ه وكب وق""ال وتسعون تسعة فتلك وثالثين ثالثا الله إال إله ال المائة تمام ""ه الملك له له شريك ال وحده الل ول

""ل على وه""و الحم""د يء ك ""اه غف""رت ق""دير ش"" وإن خطاي البحر زبد مثل كانت

“Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah saw., (Beliau bersabda):”subhaanallah tiga puluh tiga kali, al hamdulullah tiga puluh tiga kali, dan Allahu Akbar tiga puluh tiga kali, setiap selesai shalat, dan untuk mencukupkan seratus ia membaca laa ilaaha illallah wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-inqadiir, niscaya diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di laut”. 49

7. Membaca Do’a

هم ي الل وأع""وذ الجبن من واعوذبك البخل من بك أعوذ إن""ك ""ك وأع""وذ العم""ر أرذل إلى أرد أن ب ""ة من ب ال""دنيا فتن

القبر عذاب من بك وأعوذBerdasarkan hadits dari Sa’ad bin Abi Waqash:

عد عن م س""" م كما الكلم"""ات ه"""ؤالء بني"""ه يعل م يعل المعل""ة الغلمان ول إن ويق""ول الكتاب ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل علي

م ""ر منهن يتع""وذ كان وسل الة دب هم الص"" ي الل ""ك أع""وذ إن ب""ك وأعوذ الجبن من ""ك وأع""وذ العم""ر أرذل إلى أرد أن ب ب القبر عذاب من بك وأعوذ الدنيا فتنة من

“Dari Sa’ad bin Abi Waqqas r.a ia mengajarkan pada anaknya beberapa kalima, lalu ia berkata sesungguhnyaRasulullah SAW, ia memohon perlindungan dari beberapa hal setelah selesai shalat (dengan mewmbaca):” Allahumma inii a’u-dzubika minal jubni wa a’u-dzubika an uradda ila- adzalil ‘umuri wa a’u-dzubika min fitnatid dunya- wa a’u-dzubika min ‘udza-bil qabri ”50

49 HR. Muslim (al Masaajid wa Mawadli’us Shalat: 939), Abu Dawud (As Shalat: 1286), Ahmad (Musnad: 8478 & 9878), Muwatha imam Malik (al Nidaa lis Shalat: 439).

50 Hadits tersebut diriwayatkan oleh Bukhari (al Jihaad was sair: 2610), Tirmidzi (ad Da’awaat: 3490), An Nasa’i (al Isti’adzat: 5352 & 5384)

48

Dalam satu riwayat yang juga bersumber dari Sa’ad bin Abi Waqash Imam Bukhari dan beberapa perawi hadits lainnya meriwayatkan dengan tanpa kalimat

الة د�ب�ر الص :

ه رضي وقاص أبي بن سعد عن ""أمر كان عنه الل به""ؤالء يبي عن ويحدثهن الخمس ه صلى الن م عليه الل ل هم وس"" الل

ي ""ك وأعوذ البخل من بك أعوذ إن ""ك وأع""وذ الجبن من ب ب""ة من بك وأعوذ العمر أرذل إلى أرد أن وأع""وذ ال""دنيا فتن القبر عذاب من بك

“Dari Sa’ad bin Abi Waqqas r.a ia menyuruh memohon perlindungan dari lima perkara, dan ia menyampaikan hadits tentang lima perkara itu dari nabi saw; Allahumma inii a’u-dzubika minal bukhli wa a’u-dzubika munal jubni wa a’u-dzubika an uradda ila- adzalil ‘umuri wa a’u-dzubika min fitnatid dunya- wa a’u-dzubika min ‘udza-bil qabri“.

8. Membaca Do’a Allahumma A’innii…

هم ي الل عبادتك وحسن وشكرك ذكرك على أعنBerdasarkan hadits dari Mu’adz bin Jabbal:

ه رسول أن جبل بن معاذ عن لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل وس""ه مع""اذ يا وق""ال بيده أخذ ي والل ك إن ه ألحب ي والل ك إن ألحب

""دعن ال مع""اذ يا أوصيك فقال ""ر في ت ""ل دب الة ك تق""ول ص""هم ي الل ى عبادتك وحسن وشكرك ذكرك على أعن وأوص""

""ذلك نابحي مع""اذ ب ى الص"" ""ه وأوص"" نابحي ب ""د أبا الص"" عبحمن الر

“Dari Muadz bin Jabbal bahwasanya Rasulullah saw memegang tangannya, lalu ia berkata;” Mu’adz, demi Allah aku sungguh menyukaimu wahai Mu’adz. Kemudian ia berkata lagi:”Aku akan memberi pesan kepadamu, wahai mu’adz, setiap selesai shalat janganlah kamu tinggalkan mengucapkan Allahumma a’innii ‘alaa dzikrika wahusni ‘ibaadatik.51

7. Membaca Rabbi Qinii….

عبادك تجمع أو تبعث يوم عذابك قني رب51 HR. Abu Dawud (As Shalat: 1301) dan Ahmad (Musnad: 21103). Dalam beberapa riwayat yang

juga bersumber dari Mu’adz bin Jabbal tanpa kalimat صالة كل صالة akan tetapi ,دبر كل lalu , فيIbnul Qayyim berpendapat bahwa do’a tersebut bisa dibaca dalam shalat dan setelah shalat (Zaadul Ma’ad)

49

“Tuhan kami lindungilah kami dari adzabmu, pada hari Engkau bangkitkan atau Engkau kumpulkan hamba-hambaMu”.

Berdasarkan hadits dari Bara’:

ا قال البراء عن ينا إذا كن ول خلف صل ه رس"" لى الل ه ص"" اللم عليه ""ه عن نكون أن أحببنا وسل ""ل يمين بوجه""ه علينا يقب""وم ع""ذابك قني رب يقول فسمعته قال تجم""ع أو تبعث ي

عبادكDari Bara ia berkata adalah kami apabila shalat dibelakang rasulullah SAW, kami menyukai berada di (samping) kanan beliau, karena beliau akan menghadapkan wajahnya ke arah kami. Ia berkata, lalu aku mendengar beliau mengucapkan “Rabbi qinii ‘adzaabaka yauma tab’atsu au tajma’u ‘ibaadak”.52

10. Membaca Ayat Kursi

53

Berdasarkan hadits dari Abu Umamah:

ول يقول: ق""ال أمامة، أبى عن ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم:"من وسل ي آية قرأ ""ر الكرس"" ""ل دب الة ك ""ة ص"" لم مكتوب

ة، دخول من يمنعه الموت"، إال الجن“Abu Umamah berkata: Rasulullah bersabda:”Barangsiapa yang membaca ayat kursi diakhir shalat wajib, tidak ada yang bisa menghalanginya untuk masuk surga sampai mati”.54

11. Membaca Al Mu’awwidzaat (Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas)Berdasarkan hadits dari ‘Uqbah bin ‘Amir:

""ة عن ول أم""رني ق""ال ع""امر بن عقب ه رس"" لى الل ه ص"" اللم عليه أن وسل صالة كل دبر المعوذات أقرأ

52 HR. Muslim (Shalat al Musaafir wa Qashrihaa: 1159), dan Ahmad (Musnad: 17819 & 17962)53 QS. Al Baqarah: 25554 HR. Nasa’I dan Thabrani, jilid 7 hal. 122. Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Ibnu Sunni dengan sanad Hasan. (lihat kitab Zaadul Ma’aad, karya Ibnul Qayyim Al Jauziyyah hal. 293)

50

“Diriwayatkan dari ‘Uqbah ibn ‘Amir ia berkata: “Rasulullah saw menyuruhku untuk membaca surat Mu’awwidzaat (al Ikhlas, al Falak, dan an Naas) pada setiap selesai shalat”.55

BAB VSHALAT-SHALAT TATHAWWU’

A. Pengertian

Shalat – shalat Tathawwu’ adalah shalat-shalat sunnat yang dikerjakan Nabi

baik yang ditentukkan cara dan waktunya secara langsung maupun tidak

B. Dasar pensyari’atan shalat tathawwu’

Disyari’atkannya shalat – shalat sunnat (Thathawwu’) Berdasarkan hadits -hadits

berikut ini:

Hadits dari Thalhah bin ‘Ubidillah:

ه رسول إلى رجل جاء ه صلى الل ""ه الل م علي ل وس""""ائر نجد أهل من أس ث مع ال""ر وته دوي يس"" وال ص""

ى يقول ما يفقه عن يسأل هو فإذا دنا حت اإلسالمه رسول فقال لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل خمس وس""

55 HR. Tirmidzi (Fadlaailul Qur’an an Rasulullah:2828), An Nasa’i (al Sahwu:1319), dan Abu Dawud (al Shalah: 1302).

51

في صلوات ""ة اليوم يل غيرها علي ه""ل فق""ال واللول ق""ال تط""وع أن إال ال ق""ال ه رس"" لى الل ه ص"" اللم عليه ""ره علي ه""ل ق""ال رمضان وصيام وسل غي""ر ق""ال تط""وع أن إال ال ق""ال ""ه وذك ول ل ه رس"" الله صلى م عليه الل كاة وسل غيرها علي هل قال الزجل فأدبر قال تطوع أن إال ال قال يق""ول وه""و الر

ه ول ق""ال أنقص وال هذا على أزيد ال والل ه رس"" الله صلى م عليه الل صدق إن أفلح وسل

“Telah menghadap kepada Rasulullah saw. seorang lelaki dari Ahli Najed yang tidak teratur rambutnya (kusut), suaranya dapat kami dengar tetapi kami tidak faham apa yang dikatakannya, sehingga ia mendekati Rasulullah saw. dan tiba-tiba menanyakan tentang Islam. Maka Rasulullah saw. menjawab:”Shalat lima waktu dalam sehari-semalam”. Lalu bertanya lagi:”Apakah ada selain itu ?”, Rasul saw. menjawab:”Tidak ada, kecuali kalau engkau mengerjakan shalat-shalat sunnat”, lalu Rasul saw. melanjutkan:”Dan puasa Ramadhan”. Lalu ia bertanya lagi:” Apakah ada selain itu ?”. Rasul menjawab:”Tidaka ada, kecuali kalau engkau mengerjakan shalat-shalat sunnat”. Kemudian Rasul saw. menjelaskan lagi:”membayar Zakat”. Lalu ia bertanya lagi:”Apakah ada selain itu?”. Rasul saw. menjawab:”Tidak ada, kecuali kalau engkau mengerjakan shalat-shalat sunnat”. Kemudian ia pergi, dan berkata :”Demi Allah, Aku tidak akan menambah dan mengurangi hal ini”. Kemudian Rasulullah saw bersabda:”Ia akan beruntung jika benar”.56

Hadits dari Tamiin ad Dari:

به يحاسب ما أول قال الته القيام""ة يوم العبد ص""""ه كتبت أكملها ف""إن ""ة ل أكملها يكن لم ف""إن نافله ق"ال بحانه الل "ه س" تج"دون ه"ل انظ"روا لمالئكت

ع ما بها فأكملوا تطوع من لعبدي فريضته من ضيذلك حسب على األعمال تؤخذ ثم

“Rasulullah bersabda:”Perbuatan orang yang pertama kali dihisab (diteliti) kelak hari qiyamat, ialah tentang shalatnya. Maka jika ia telah mengerjakannya dengan sempurna, dicatat baginya sempurna, Tetapi jika ia

56 HR. Bukhari: al Iman: 44, Muslim: al Iman: 12, Nasa’i: al Shalat: 455, Abu Dawud: al Shalat: 331, dan Malik: al Nida li al Shalat. lafadz milik Bukhari

52

tidak mengerjakannya dengan sempurna, maka Allah SWT akan berfirman kepada para Malaikat:”Periksalah ! Apakah kamu mendapati amalan shalat-shalat sunnat bagi hambaku, (jika ada) maka cukupkanlah kekurangan shalat fardhu dengannya (amalan shalat-shalat sunnat)”. lalu diperhitungkan segala macam perbuatan semacam itu”.57

Hadits dari Abu Hurairah:

ول قال ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل ه إن وس"" اللا لي ع""ادى من ق""ال ""ه فق""د ولي ""الحرب آذنت وما ب

ب يء عبدي إلي تقر ت مما إلي أحب بش"" افترض""""دي يزال وما عليه ب عب واف""ل إلي يتق""ر ى بالن حته ""ه ف""إذا أحب معه كنت أحببت ذي س"" مع ال ""ه يس"" ب

ره ذي وبص""" ر ال """ه يبص""" """ده ب تي وي بها يبطش التي ورجله ألني وإن بها يمشي ال ه س" ولئن ألعطين

ه استعاذني ألعيذن“Rasulullah saw. bersabda:”Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman:”Barangsiapa memusuhi seorang kekasihku, maka aku nyatakan perang kepadanya. Dan tiada sesuatu yang lebih Aku sukai bagi hamba Ku, untuk mendekatkan diri kepadaKu, lebih daripada hal yang aku wajibkan padanya. Dan hamba Ku yang selalu mendekatkan diri kepada Ku dengan segala perbuatan sunnat, pasti Aku menyayanginya. Maka apabila Aku sayangi dia, Aku jadi pendengarannya untuk mendengar, jadi penglihatannya untuk melihat, jadi tangannya untuk mengerjakan sesutau dan jadi kakinya untuk berjalan. Dan kalau dia mohon kepadaKu, akan ku berikan dia dan kalau ia berlindung kepadaKu, pasti Aku melindunginya”.58

C. Tempat dan Cara Pelaksanaan

Pelaksanaan shalat-shalat sunnat pada prinsipnya sama dengan shalat-shalat

fardhu:

1. Diawali dengan wudhu

Berdasarkan hadits dari ‘Ali bin Abu Thalib:

57 HR. Nasa’iy: al Shalat: 462, Ibnu Majjah: Iqamat al Shalat wa Sunnati fiha: 1415, Abu Dawud: al Shalat: 733 dan Ahmad: 4130. lafadz Abu Dawud58 HR. Bukhari: al Riqaq: 6021

53

ه رسول قال ه صلى الل م عليه الل ل ""اح وس"" مفتالة """ير وتحريمها الطه"""ور الص""" كب وتحليلها التسليم الت

“Rasulullah bersabda:”Kunci shalat adalah bersuci, permulaannya takbir dan mengakhirinya dengan salam”.59


ي ه رسول سمعت إن ه صلى الل م عليه الل ل وس""""ر صالة تقبل ال يقول دقة وال طه""ور بغي من ص"" غلول

“Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah bersabda:”Tidak akan diterima shalat tanpa bersuci (wudhu), dan tidak akan diterima shadaqah dari hasil rampasan”.60

2. Dapat dikerjakan secara berjama’ah maupun sendiri-sendiri (munfarid)

Hadits dari Zaid bin Tsabit:

بي أن لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل خ""ذ وس"" حج""رة اتجد في ير من المس"" لى حص"" ول فص"" ه رس"" الل

ه صلى م عليه الل ل ""الي فيها وس"" ى لي اجتم""ع حت ناس إليه

“Bahwa Rasulullah saw., pernah membuat (semacam) bilik dari tikar di dalam masjid, lalu Rasulullah saw. shalat di dalamnya beberapa malam, sehingga orang banyak berkerumun (bermakmum”.) 61


""ه أن ""ة جدت ول دعت مليك ه رس"" لى الل ه ص"" اللم عليه وسل نعته لطعام ""ل ص"" ""ه فأك ق""ال ثم من

59 HR. Tirmidzi: Thaharah ‘Anir Rasul: 3, Abu Dawud: al Thaharah: 56, Ibnu Majjah: al Thaharah: wa Sunaniha: 271, Ahmad dalah Musnad al ‘Asyarah al Mubasyiriin bil Jannah: 957,11019 dan Ad Darimi: al Thaharah: 684

60 HR. Muslim: al Thaharah: 329, Tirmidzi: al Thaharah ‘anir Rasul:1, dan Ibnu Majjah: Thaharah wa sunnaniha:268, Ahmad: 4470

61 HR. Bukhari: al Adzan: 689, Muslim: Shalat al Musfir wa Qashruha fiha: 1301, Nasa’iy: Qiyam al Lail wa Tathawwu’ al Nahar: 1581, Abu Daud: al Shalat: 1235, dan Ahmad: 20600. lafadz Muslim

54

ي قوموا فقمت مال""ك بن أنس ق""ال لكم فأصلير إلى ق""د لنا حص"" ود لبس ما ط""ول من اس""

ه رسول عليه فقام بماء فنضحته لى الل ه ص"" اللم عليه والعجوز وراءه واليتيم أنا وصففت وسللى ورائنا من ول لنا فص""" ه رس""" لى الل ه ص""" الل

م عليه انصرف ثم ركعتين وسل“Bahwa neneknya, Mulaikah, mengundang Rasulullah saw. pada jamuan yang dibuatnya. Setelah beliau makan, beliau bersabda:”Marilah shalat, aku imami kalian!”. Berkata Anas bin Malik:”Aku mengambil sehelai tikar yang telah menghitam karena lama dipakai, dan aku menyekanya dengan air; lalu Rasulullah saw. berdiri di atas tikar itu dan aku serta si yatim berbaris dibelakangnya dan wanita tua di belakang kami; lalu rasulullah saw. mengimami kami shalat dua raka’at; kemudian beliau pergi”.62

3. Dapat dikerjakan sambil duduk maupun berdiri, atau sebagian dengan duduk

dan sebagian dengan berdiri, namun lebih utama dikerjakan sambil berdiri.

Berdasarkan hadits dari ‘Aisyah:

قاع""دا ط""ويال وليال قائما ط""ويال ليال يصلي كان إذا وكان جد ركع قائم وهو قرأ ق""ائم وه""و وس"" وإذا قاعد وهو وسجد ركع قاعدا قرأ

“Adakalanya Rasulullah saw. di waktu malam shalat lama sambil berdiri dan adakalanya sambil duduk. Dan apabila beliau membaca sambil berdiri, beliau kerjakan ruku’ dan sujud sebagaimana mestinya. Dan apabila membaca sambil duduk, beliau kerjakan ruku’ dan sujud sebagaimana orang yang shalat sambil duduk”.63


ول أن ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل ""ان وس"" ك جالسا يصلي من بقي ف""إذا ج""الس وه""و فيقرأ

62 HR. Bukhari: al Shalat: 367, Muslim: al Masajid wa Mawadi’u al Shalat: 1053, Tirmidzi: al Shalat: 217, Nasa’iy: al Imamah: 792, Abu Daud: al Shalat: 517, Ahmad: 11890, 12049, 12219, Malik: al Nida li al Shalat: 336, dan Ad Darimi: al Shalat: 1256

63 HR. Muslim: al Shalat: 1201, Tirmidzi: al Shalat: 340, Abu Daud: al Shalat: 1060, dan Ahmad: 22892

55

""ون ما قدر قراءته ""ة أربعين أو ثالثين يك ق""ام آي ""ع ثم قائم وهو فقرأ جد ثم رك في يفع""ل ثم س""كعة انية الر ذلك مثل الث

“Bahwa Rasulullah saw., adakalanya beliau shalat sambil duduk, dan membacanya dalam duduk, tetapi apabila tinggal 30 atau 40 ayat dari bacaannya, beliau berdiri dan meneruskan bacaannya sambil berdiri. Kemudian beliau ruku’ dan sujud. Beliau kerjakan seperti itu pada raka’at yang kedua”.64

Hadits ‘Imran bin Husain:

ه رسول سألت ه صلى الل ""ه الل م علي ل عن وس""جل صالة لى إن فق""ال قاعدا الر فه""و قائما ص""

أجر نصف فله قاعدا صلى ومن أفضل الق""ائمالقاعد أجر نصف فله نائما صلى ومن

“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw., tentang orang shalat (tathawwu’) sambil duduk, jawab Nabi saw.;”kalau dia shalat sambil berdiri itu lebih utama. Dan siapa yang shalat sambil duduk mendapat pahala separuh (pahala) orang yang shalat dengan berdiri; dan siapa yang shalat sambil berbaring mendapat separuh (pahala) orang yang shalat sambil duduk”.65

4. Dapat dikerjakan dalam perjalanan

Berdasarkan hadits ‘Amir bin Rabi’ah:

ه رسول رأيت ه صلى الل ""ه الل م علي ل وه""و وس""احلة على ح الر وج""ه أي قبل برأسه يومئ يسبول يكن ولم توجه ه رس""" لى الل ه ص""" """ه الل علي

م المكتوبة الصالة في ذلك يصنع وسل

64 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 1052, Muslim: Shalat al Musafir wa Qashruha: 1206, Tirmidzi: al Shalat: 341, Nasa’iy: Qiyam al Lail wa Tathawwu’ al Nahar: 1630, Abu Daud: al Shalat: 817, Ibnu Majjah: Iqamat al Shalat wa sunnati fiha: 1217, dan Malik: al Nida li al Shalat: 287. Lafadz Muslim

65 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 1048, Tirmidzi: al Shalat: 339, Nasa’iy: Qiyam al Lail wa Tathawwu’ al Nahar: 1642, Abu Daud: al Shalat: 814, Ibnu Majjah: Iqamat al Shalat wa sunnati fiha: 1221, dan Ahmad: 19134. Lafadz milik Muslim

56

“Saya pernah melihat Rasulullah saw., beliau sedang berada di atas kendaraan (unta)nya, beliau memberi isyarat dengan kepalanya (dalam ruku’ dan sujudnya) ke arah manapun unta menghadap. dan beliau tidak pernah melakukan hal itu di dalam shalat fardhu”.66


ه رسول كان لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل لي وس"" يص"" به توجهت حيثما راحلته على

“Pernah Rasulullah saw., shalat di atas untanya di dalam perjalanan ke arah manapun unta itu menghadap”.67


ه رسول أن ه صلى الل م عليه الل ل ""ان وس"" إذا كتقبل يتط""وع أن فأراد سافر ""ه اس"" ""ة بناقت القبلر ركابه وجهه حيث صلى ثم فكب

“Bahwa Rasulullah saw., apabila sedang dalam perjalanan hendak shalat tathawwu’, beliau menghadapkan untanya ke arah qiblat, lalu bertakbir dan shalat menghadap arah ke mana untanya menuju”.68

5. Dapat dikerjakan di Masjid atau Mushalla namun lebih utama di rumah

Berdasarkan hadits dari Zaid bin Tsabit:

بي أن ه صلى الن ""ه الل م علي ل وا:ق""ال وس"" ل فص""ها اس أي الم""رء صالة أفضل فإن بيوتكم في الن المكتوبة الصالة إال بيته في

“Bahwa Nabi saw. bersabda:”Shalatlah kamu sekalian di rumah-rumahmu, sesungguhnya seutama-utamanya shalat ialah shalat di rumahnya, kecuali shalat fardhu”.69

66 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 1034, Ahmad : 15139, dan Ad Darimi: al Shalat: 1475. Lafadz milik Bukhari

67 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 945, Muslim: Shalat al Musafir wa Qashruha: 1134, Tirmidzi: al Shalat: 320, Nasa’i: Qiyam al Lail wa Tathawwu’ al Nahar: 735, Ahmad: 4289,4716, Malik: al Nida li al Shalat: 320. Lafadz milik Muslim

68 HR. Abu Daud: al Shalat: 103669 HR. Bukhari: Al I’tisham bil kitabi wa sunnah: 6746, Muslim: Shalatul Musafirin wa qashruha:

1301, Tirmidzi: Qiyamul lail wa tathawwu’un nahar: 1581, Abu Daud; al Shalat: 1235, Ahmad: 20600)

57

Hadits dari Zaid bin Tsabit:

ول أن ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل ق""ال وس""الة ""ه في الم""رء ص"" ل بيت الته من أفض"" في ص""

المكتوبة إال هذا مسجدي“Bahwa Nabi saw. bersabda:”Shalat seseorang di rumahnya, lebih baik daripada di masjidku ini, kecuali shalat fardhu”.70

D. Macam - Macam Shalat Tathawwu’

Shalat-shalat Tathawwu’ yang merupakan tuntunan dari Nabi saw. dan

Berdasarkan hadits -hadits yang maqbul adalah: (1) Shalat sesudah Wudlu, (2)

Shalat Tahiyat (hormat ketika masuk) masjid, (3) Shalat antara adzan dan

iqamat, (4) Shalata Rawatib (Shalat Fajar, Qabliyah Dzuhur, Ba’diyah

Dzuhur, (pada hari Jum’at), Ba’diyah Jum’at, Qabliyah Ashar, Qabliyah

Maghrib, Ba’diyah Maghrib, Ba’diyah Isya’ (5) Shalat Malam, (6) Shalat

Dhuha, (7) Shalat Safar, (8) Shalat Istikharah, (9) Shalat ‘Idain, (10) Shalat

Gerhana (matahari dan bulan), (11) Shalat Istisqa’.

1. Shalat Setelah Bersuci (Wudhu)

Shalat setelah bersuci adalah shalat yang dikerjakan setiap selesai dari

mengerjakan wudhu, sebelum mengerjakan shalat-shalat yang lain.

Tata caraShalat setelah bersuci (Wudhu) dikerjakan 2 raka’at

Berdasarkan hadits dari ‘Uqbah bin ‘Amir al Juhaniy:

70 HR. Bukhari: Al I’tisham bil kitabi wa sunnah: 6746, Muslim: Shalatul Musafirin wa qashruha: 1301, Nasa’i: Qiyam al Lail wa Tathawwu’ al Nahar: 1081, Abu Dawud: al Shalat : 880, dan Ahmad: 20600, 20637. Lafadz milik Abu Dawud

58

ه رسول أن ه صلى الل م عليه الل أحد من ما قال وسل وء فيحسن يتوضأ لي الوض"" ""ل ركعتين ويص"" ""ه يقب بقلبة له وجبت إال عليهما ووجهه الجن

“Bahwa Rasulullah bersabda:”Seseorang yang mengerjakan wudhu dan memperbaiki wudhunya, kemudian mengerjakan shalat 2 (dua) raka’at dengan tenang dan ikhlas karena Allah, maka ia akan mendapatkan surga”.71

Hadits dari Abu Hurairah :

بي أن ه صلى الن م عليه الل ""د لبالل قال وسل الة عن ص"" في عملته عمل بأرجى حدثني بالل يا الفجر الم اإلس""ي ""ك دف سمعت فإن ""دي بين نعلي ة في ي ما ق""ال الجن

""دي أرجى عمال عملت ي عن في طه""ورا أتطهر لم أنيت إال نهار أو ليل ساعة لي كتب ما الطهور بذلك صل

ي أن أصل“Bahwa nabi saw. pernah berkata pada Bilal setelah shalat shubuh,”Ya Bilal, ceritakanlah kepadaku amalan yang engkau kerjakan dalam Islam yang penuh dengan pengharapan, karena aku mendengar suara sandalmu di surga”. Bilal menjawab,”Tidak ada satu amalan yang penuh dengan pengharapan, tetapi sesungguhnya aku tidak bersuci sekalipun sesuatu yang memang ditentukan untukku supaya aku mengerjakan shalat”.72

Hadits dari Humran :

بي رأيت ه صلى الن م عليه الل وسل وضوئي نحو يتوضأ من وق""ال ه""ذا أ وئي نح""و توض"" لى ثم ه""ذا وض"" ص""

ه فيهما يحدث ال ركعتين ه غف""ر نفس"" ""ه الل تق""دم ما لذنبه من

“Aku melihat Rasulullah SAW. beliau berwudlu seperti wudluku ini. Dan Rasulullah bersabda:”Barangsiapa berwudlu seperti wudluku ini, kemudian ia

71 (HR. Muslim: al Thaharah: 345, Nasa’i: al Thaharah: 151, Abu Dawud: al Shalat: 771, Ahmad dalam Musnad asy Syamiyyiin: 16676,16752, dan Ad Darimi: al Thaharah: 710. Lafadz milik Abu Dawud

72 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 1081, Muslim: Fadha’il al Shahabat: 4497, dan Ahmad dalam Musnad al Mukatsirin: 8052,9295) lafadz milik Bukhari

59

shalat dua raka’at, dan ia tidak mengata - ngatai dirinya, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu “.73

Keutamaan1. Orang yang berwudhu dengan baik, kemudian mengerjakan

shalat dua raka’at, maka akan diberi pahala surga

Berdasarkan hadits dari ‘Uqbah bin ‘Amir al Juhaniy:

ه رسول أن ه صلى الل ""ه الل م علي ل من ما ق""ال وس"" أحد لي الوضوء فيحسن يتوضأ ""ل ركعتين ويص"" يقب

ة له وجبت إال عليهما ووجهه بقلبه الجن“Bahwa Rasulullah bersabda:”Seseorang yang mengerjakan wudhu dan memperbaiki wudhunya, kemudian mengerjakan shalat 2 (dua) raka’at dengan tenang dan ikhlas karena Allah, maka ia akan mendapatkan surga”. 74

2. Orang yang berwudhu seperti wudhunya Nabi saw, lalu setelah

itu ia mengerjakan shalat dua raka’at, maka dosa-dosanya yang terdahulu akan

diampuni Allah

Hadits dari Humran :

بي رأيت لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل وس"" أ نح""و يتوض"" من وقال هذا وضوئي وئي نح""و توضأ ثم ه""ذا وض""

ه غفر نفسه فيهما يحدث ال ركعتين صلى ما له اللذنبه من تقدم

“Aku melihat Rasulullah SAW. beliau berwudlu seperti wudluku ini. Dan Rasulullah bersabda:”Barangsiapa berwudlu seperti wudluku ini, kemudian ia shalat dua raka’at, dan ia tidak mengata - ngatai dirinya, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu”.75

73 HR. Bukhari: al Wudhu: 159, Muslim: al Thaharah: 332, Nasaiy: al Thaharah, 83, dan Ahmad dalam Musnad al ‘Asyrah al Musyirin bil Jannah:393

74 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 1081, Muslim: Fadha’il al Shahabat: 4497, dan Ahmad dalam Musnad al Mutsirin: 8052,9295. Lafadz milik Bukhari

75 HR. Bukhari: al Wudhu: 159, Muslim: al Thaharah: 332, Nasaiy: al Thaharah, 83, dan Ahmad dalam Musnad al ‘Asyrah al Mubasyirin bil Jannah:393

60

2. Shalat Tahiyat Masjid

Shalat Tahiyat (menghormati) Masjid adalah Shalat yang dikerjakan setiap kali

masuk Masjid.

Tata CaraShalat Tahiyat Masjid dikerjakan 2 raka’at.

Berdasarkan hadits dari Abu Qatadah :

بي ق""ال لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل أح""دكم دخ""ل إذا وس""ى يجلس فال المسجد ي حت ركعتين يصل

“Nabi saw. bersabda:”Apabila seseorang masuk masjid, janganlah duduk sebelum ia mengerjakan dua raka’at,”.76

Hadits dari Jabir bin ‘Abdullah :

بي الجمعة يوم رجل دخل ه صلى والن م عليه الل ل وس""يت فقال يخطب ركعتين فصل قم قال ال قال أصل

“Pernah ada orang masuk masjid pada hari Jum’at ketika Nabi saw sedang berkhutbah, lalu Beliau bertanya:”Sudahkah engkau shalat?,”Dia menjawab:”Belum!” lalu Nabi bersabda:”Berdirilah dan shalatlah dua raka’at”.77

3. Shalat Antara Adzan dan Iqamat

Shalat antara Adzan dan Iqamat adalah shalat yang dikerjakan setelah adzan

dikumandangkan dan sebelum Iqamat.

Tata CaraShalat antara adzan dan iqamat dapat dikerjakan sebanyak dua raka’at atau lebih,

Berdasarkan hadits dari ‘Abdullah bin Mughaffal:76 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 1097, 425, Muslim: Shalatul Musafirin wa qashruha: 1166,1167,

Tirmidzi: al Shalat: 290, Ibnu majjah: al Masajid wa al jama’ah: 1003, Ahmad dalam Baqi Musnad al Anshari: 21485,21533,21548,21600, dan Ad Darimi: al Shalat: 1357. Lafadz milik Bukhari

77 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 879, Muslim: Shalatul Musafirin wa qashruha: 1444,1445,1446,1449 Tirmidzi: al Jumu’ah ‘an al Rasul:468, Nasa’iy: al Jumu’ah: 1383,1392, Abu Daud: al Shalat: 941,943, Ibnu majjah: Iqamat al Shalat wa sunnati fiha: 1102, Ahmad dalam Baqi Musnad al Anshari: 13789,13885,13377,14536, dan Ad Darimi: al Shalat: 1510. Lafadz milik Bukhari

61

بي قال ه صلى الن م عليه الل صالة أذانين كل بين وسلالثة في قال ثم صالة أذانين كل بين شاء لمن الث

“Nabi saw bersabda:”Antara kedua adzan (antara adzan dan iqamat) itu ada shalat, Antara kedua adzan (antara adzan dan iqamat) itu ada shalat, kemudian ketiga kalinya beliau bersabda :”bagi yang mau”.78

4. Shalat Rawatib

a. Shalat FajarShalat fajar adalah shalat yang dilakasanakan ketika fajar telah menyingsing

(setelah adzan shubuh) atau dikenal dengan shalat qabliyah shubuh, Berdasarkan

hadits dari Aisyah ra:

بي أن ه صلى الن م عليه الل شيء على يكن لم وسلواف""ل من د الن ""ه معاه""دة أش"" ""ل ركعتين على من قب

الصبح“Bahwa Nabi saw dalam mengerjakan shalat-shalat sunat, tidak serajin dalam mengerjakan shalat sunat dua raka’at sebelum Shubuh”.79

Tata CaraShalat fajar (qabliyah shubuh) dikerjakan dua raka’at singkat-singkat, pada

raka’at yang pertama setelah do’a Iftitah dan al fatihah membaca “surat al

Kafirun” dan pada raka’at yang kedua setelah al Fatihah membaca “surat Al

Ikhlas”. Atau raka’at yang pertama setelah Iftitah dan al Fatihah membaca:

Quuluu aamannaa billaahi wamaa unzila ilaina”…dan seterusnya ayat dan pada

raka’at yang kedua setelah al Fatihah membaca: “Yaa ahlal kitaabi ta’alau ilaa

78 HR. Bukhari: al Adzan: 588, 591, Muslim: Shalat al Musafirin wa Qashruha: 1384, Tirmidzi: al Shalat: 170, Nasa’i: al Adzan: 674, Abu Dawud: al Adzan: 109, Ibnu Majjah: Iqamat al Shalat wa Qashru Fiha: 1152, Ahmad: 16188, dan Ad Darimi: al Shalat: 1404.

79 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 1093 dan Muslim: Shalat al Musafirin wa Qashruha: 1191, Abu Daud: al Shalat: 1063, dan Ahmad dalam Baqi Musnad al Anshari: 23038,23136. Lafadz milik Muslim

62

kalimatin sawaa in bainanaa wa bainakum…” seterusnya ayat, atau bisa dari ayat

manapun yang mudah

Berdasarkan hadits dari Ibnu ‘Umar dan juga dari Abu Hurairah r.a:

بي رمقت لى الن ه ص" "ه الل م علي ل هرا وس" "ان ش" فك كعتين في يقرأ ها يا بقل الفجر قبل الر الكافرون أيه هو وقل أحد الل

“Aku telah mengikuti Nabi selama sebulan, Beliau dalam shalat dua raka’at fajar membaca Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun dan surat “Qul Huwallaahu Ahad”.80


ول أن ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل وس"" في ق""رأها يا ق""ل الفج""ر ركعتي ""افرون أي ه ه""و وق""ل الك الل

أحد“Bahwa Rasulullah saw. dalam shalat dua raka’at fajar membaca “Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun dan Qul Huwallaahu Ahad”.81

Hadits dari Ibnu ‘Abbas ra:

ول كان ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل وس"" في يق""رأا قولوا الفجر ركعتي ه آمن ""زل وما بالل تي إلينا أن وال

وبينكم بيننا سواء كلمة إلى تعالوا عمران آل في“Bahwa Rasulullah saw. dalam shalat dua raka’at Fajar membaca “Quuluu Aamannaa billaahi wa maa unzila ilainaa wallatii dalam surat Ali ‘Imran “Ta’aalau ila kaliman sawaa in bainaa wa bainakum”.82

Hadits dari Ibnu ‘Abbas:

80 HR.Tirmidzi: al Shalat: 382, Nasa’iy: al Iftitah: 982, Ibnu Majjah: Iqamat al Shalat wa sunnati fiha: 1139, dan Ahmad dalam Musnad al Mukatsirin min al Shahabat: 5433. Lafadz milik Tirmidzi

81 HR. Muslim: Shalat al Musafirin wa Qashruha: 1195, Nasa’i: al Iftitah: 936, dan Ibnu Majjah: Iqamat al Shalat wa sunnati fiha: 1138. Lafadz milik Muslim

82 HR. Muslim: Shalat al Musafirin wa Qashruha: 1197, Nasa’i: al Iftitah: 936, Ahmad dalam Musnad bani Hasyim: 1941. Lafadz milik Muslim

63

ه رسول أن ه صلى الل م عليه الل كان وسل في يقرأا قولوا منهما األولى في الفجر ركعتي ه آمن وما بالل

تي اآلية إلينا أنزل منهما اآلخ""رة وفي البقرة في الا ه آمن بالل ا واشهد مسلمون بأن

“Bahwa Rasulullah saw. dalam shalat dua raka’at Fajar, pada raka’at pertama membaca “Quuluu Aamannaa billaahi wa maa unzila ilainaa dalam surat al Baqarah. Dan pada raka’at kedua membaca “Amannaa billahi wasyhad bi annaa muslimuun”.83

KeutamaanDua raka’at fajar (qabliyah shubuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.

Berdasarkan hadits dari ‘Aisyah r.a:

بي عن ه صلى الن م عليه الل الفج""ر ركعتا ق""ال وسل فيها وما الدنيا من خير

“Bahwa Nabi saw bersabda:”Dua raka’at Fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya”.84

b. Shalat Qabliyah DzuhurShalat qabliyah dhuhur adalah shalat yang dikerjakan saat matahari tergelincir

(waktu dhuhur) sebelum melaksanakan shalat dhuhur.

Tata CaraShalat qabliyah dzuhur dikerjakan 2 raka’at atau 4 raka’at.

Berdasarkan hadits ‘Abdullah bin ‘Umar:

بي من حفظت قال ه صلى الن م عليه الل عشر وسل"""ل ركعتين ركع"""ات بع"""دها وركعتين الظه"""ر قب

83 HR. Muslim: Shalat al Musafirin wa Qashruha: 1196, Nasa’i: al Iftitah: 935, Ahmad dalam Musnad bani Hassyim: 1941. Lafadz milik Muslim

84 HR. Muslim: Shalatul Musafir wa Qashruha: 1193, Tirmidzi: al Shalat: 381, Nasa’iy: Qiyan al Lail wa Tathawwu’u al Nahar: 982, Ahmad dalam Baqi Musnad al Anshariy: 25083. Lafadz milik Muslim

64

"""ه في المغ"""رب بع"""د وركعتين بع"""د وركعتين بيت الصبح صالة قبل وركعتين بيته في العشاء

“Hal yang aku ingat dari Nabi saw. ialah sepuluh raka’at yang terdiri dari dua raka’at sebelum dhuhur dan dua raka’at sesudahnya; dua raka’at sesudah Maghrib yang dikerjakan di rumahnya; dua raka’at sesudah Isya yang dikerjakan dirumahnya; dan dua raka’at sebelum shalat Shubuh”.85


""ان لي ك ""ل بيتي في يص"" يخ""رج ثم أربعا الظه""ر قبلي اس فيص"" ""دخل ثم بالن لي ي ""ان ركعتين فيص"" وك

اس يصلي ""دخل ثم المغ""رب بالن لي ي ركعتين فيص""لي اس ويص""" اء بالن """دخل العش""" لي بيتي وي فيص"""

…. ركعتين“Beliau mengerjakan shalat empat raka’at sebelum Dzuhur du rumahku, kemudian mengimami orang banyak (di Masjid), lalu kembali ke rumahku untuk melakukan shalat dua raka’at. Adakalanya beliau shalat Maghrib mengimami orang banyak lalu pulang ke runahku untuk mengerjakan shalat dua raka’at. Dan ada kalanya Nabi saw. shalat Isya’ mengimami mereka, kemudian masuk ke rumahku untuk shalat dua raka’at….dst.86


بي أن ه صلى الن ""ه الل م علي ل ""ان وس"" ""دع ال ك أربعا ي الغداة قبل وركعتين الظهر قبل

“Bahwa Nabi saw. tidak meninggalkan empat raka’at sebeluim dzuhur dan dua raka’at sebelum Fajar walau dalam keadaan apapun”.87

Hadits dari Ummu Habibah:

85 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 1109 dan Ahmad dalam Musnad al Mukatsirin min al Shahabat: 5160.86 HR. Muslim:Shalat al Musafir wa Qashruha: 1201.87 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 1110, An Nasa’i: Qiyamul Lail wa Tathawwu’u al Nahar: 1736, Abu

Dawud: al Shalat: 1063, Ahmad dalam Baqi Musnad al Anshari: 23204,23992, dan Ad Darimi: al Shalat: 1403.

65

ها بي سمعت أن ه صلى الن م عليه الل من يق""ول وسل""ل ركعات أربع صلى م بع""دها وأربعا الظه""ر قب ح""ره ار عليه الل الن

“Ia mendengar Rasulullah saw. bersabda:”Barangsiapa yang shalat empat raka’at sebelum dzuhur, dan empat raka’at sesudanya, maka Allah mengharamkannya dari api neraka”.88

Keutamaan1. Allah mengharamkan neraka bagi orang yang senantiasa

mengerjakan shalat empat raka’at qabliyah dan ba’diyah dhuhur.

Berdsarkan Hadits dari Ummu Habibah:

ه رسول قال ه صلى الل م عليه الل صلى من وسل في في بيت له بني ركعة عشرة ثنتي وليلة يوم

ة وركعتين بع""دها وركعتين الظهر قبل أربعا الجن وركعتين المغرب بعد ""ل وركعتين العشاء بعد قب

الفجر صالة“Rasulullah bersabda:”barangsiapa shalat 12 (dua belas) raka’at dalam sehari semalam, akan didirikan baginya rumah disurga. Yaitu 4 (empat) raka’at sebelum Dzuhur serta dua raka’at sesudahnya, 2 (dua) raka’at sesudah Maghrib, 2 (dua) raka’at setelah Isya’ dan 2 (dua) raka’at sebelum shalat Fajar (Shubuh)”.89

2. Shalat Qabliyah dan Ba’diyah Dzuhur adalah saat dimana semua

pintu langit dibuka dan pada saat itu amal baik akan naik

Berdasarkan hadits dari ‘Abdullah bin al Sa’ib:

ه رسول أن ه صلى الل م عليه الل يصلي كان وسل أربعا مس تزول أن بعد ""ل الش"" وق""ال الظه""ر قب

88 HR. Tirmidzi: al Shalat: 392, Nasa’iy: Qiyamul Lail wa Tathawwu’u al nahar: 1791 dan Ahmad dalam Musnad al Qaba’il: 26135. Lafadz milik Ahmad

89 HR Tirmidzi: al Shalat: 380 dan Nasa’i: Qiyam al Lail wa Tathawwu’ al Nahar: 1778,1779. Lafadz milik Tirmidzi

66

ها اعة إن ""واب فيها تفتح س"" ماء أب أن وأحب الس"" صالح عمل فيها لي يصعد

“Bahwa Rasulullah saw. beliau shalat empat raka’at sesudah matahari tergelincir, sebelum shalat dzuhur, dan beliau bersabda,”Sesungguhnya inilah saat pintu-pintu langit dibuka, dan aku ingin agar yang naik dari diriku pada saat ini adalah amal yang shalih”.90

c. Shalat Ba’diyah DhuhurShalat Ba’diyah Dhuhur adalah shalat Tathawwu’/sunat yang dikerjakan setelah

shalat Dhuhur.

TatacaraShalat Ba’diyah Dhuhur dikerjakan 2 raka’at atau 4 rakaat.

Berdasarkan hadits dari Ibnu ‘Umar

بي من حفظت قال ه صلى الن م عليه الل عشر وسل"""ل ركعتين ركع"""ات بع"""دها وركعتين الظه"""ر قب"""ه في المغ"""رب بع"""د وركعتين بع"""د وركعتين بيت الصبح صالة قبل وركعتين بيته في العشاء

“Hal yang aku ingat dari Nabi saw. ialah sepuluh raka’at yang terdiri dari dua raka’at sebelum dhuhur dan dua raka’at sesudahnya; dua raka’at sesudah Maghrib yang dikerjakan di rumahnya; dua raka’at sesudah Isya yang dikerjakan dirumahnya; dan dua raka’at sebelum shalat Shubuh”.91


""ان لي ك ""ل بيتي في يص"" يخ""رج ثم أربعا الظه""ر قبلي اس فيص"" ""دخل ثم بالن لي ي ""ان ركعتين فيص"" وك

اس يصلي ""دخل ثم المغ""رب بالن لي ي ركعتين فيص""لي اس ويص""" اء بالن """دخل العش""" لي بيتي وي فيص"""

…. ركعتين90 HR. Tirmidzi: al Shalat: 440, dan Ahmad: Musnad al Makiyin: 14849. Lafadz milik Tirmidzi 91 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 1109

67

“Beliau mengerjakan shalat empat raka’at sebelum Dzuhur du rumahku, kemudian mengimami orang banyak (di Masjid), lalu kembali ke rumahku untuk melakukan shalat dua raka’at. Adakalanya beliau shalat Maghrib mengimami orang banyak lalu pulang ke runahku untuk mengerjakan shalat dua raka’at. Dan ada kalanya Nabi saw. shalat Isya’ mengimami mereka, kemudian masuk ke rumahku untuk shalat dua raka’at….dst.92


ها بي سمعت أن ه صلى الن م عليه الل من يق""ول وسل""ل ركعات أربع صلى م بع""دها وأربعا الظه""ر قب ح""ره ار عليه الل الن

“Ia mendengar Rasulullah saw. bersabda:”Barangsiapa yang shalat empat raka’at sebelum dzuhur, dan empat raka’at sesudanya, maka Allah mengharamkannya dari api neraka”.93

Keutamaan

1. Allah mengharamkan neraka bagi orang yang senantiasa mengerjakan shalat

empat raka’at qabliyah dan dua raka’at ba’diyah dhuhur.

Berdsarkan Hadits dari Ummu Habibah:

ه رسول أن ه صلى الل ""ه الل م علي ل اثنتا ق""ال وس""رة هن من ركع""ة عش"" ال ه بنى ص"" ""ه الل في بيتا ل

ة ""ع الجن ""ل ركع""ات أرب بع""د وركعتين الظه""ر قب"""ل وركعتين الظه"""ر ر قب بع"""د وركعتين العص""" الصبح صالة قبل وركعتين المغرب

“Bahwa Rasulullah saw., bersabda:”barangsiapa yang mengerjakan shalat dua belas raka’at, maka Allah akan membangunkan rumah baginya di surga, empat raka’at sebelum dzuhur, dua raka’at sesudah dzuhur, dua raka’at sebelum Ashar, dua raka’at sesudah Maghrib dan dua raka’at sebelum shalat Shubuh”.94

92 HR. Muslim:Shalat al Musafir wa Qashruha: 1201.93 HR. Tirmidzi: al Shalat: 392, 393, Nasa’i: Qiyamul Lail wa Tathawwu’u al Nahar: 1789, 1790,

1791, 1792, 1794, dan Ahmad dalam Baqi Musnad al Anshar: 25539. Lafadz milik Nasa’i94 HR Tirmidzi: al Shalat: 380 dan Nasa’i: Qiyam al Lail wa Tathawwu’ al Nahar: 1778,1779, Ibnu

Majjah: Iqamat al Shalat wa al Sunnati fiha: 1151. Lafadz milik Nasa’i.

68

2. Shalat Qabliyah dan Ba’diyah Dzuhur adalah saat dimana semua pintu langit

dibuka dan pada saat itu amal baik akan naik.

Hadits dari ‘Abdullah bin al Sa’ib:

""د عن ه عب ائب بن الل ول أن الس"" ه رس"" لى الل ص""ه م عليه الل لي كان وسل ""زول أن بع""د أربعا يص"" ت

مس ها وق""ال الظهر قبل الش اعة إن فيها تفتح س""""واب ماء أب أن وأحب الس"" عد عم""ل فيها لي يص"" صالح

“Bahwa Rasulullah saw. beliau shalat empat raka’at sesudah matahari tergelincir, sebelum shalat dzuhur, dan beliau bersabda,”Sesungguhnya inilah saat pintu-pintu langit dibuka, dan aku ingin agar yang naik dari diriku pada saat ini adalah amal yang shalih”.95

Sedangkan pada hari Jum’at, sebelum khatib naik mimbar diperkenankan shalat sesuai yang dikehendaki.Berdasarkan Hadits dari Abu Hurairah:

""ه قدر ما فصلى الجمعة أتى ثم اغتسل من ثم لى أنصت غفر معه يصلي ثم خطبته من يفرغ حت

ثالثة وفضل األخرى الجمعة وبين بينه ما له ام أي“Barangsiapa mandi pada hari Jum’at kemudian mendatangi shalat jum’at dan bersembahyang sekedar kuasanya, serta ia diam mendengarkan khutbah imam sampai selesai, lalu ia bersembahyang bersamanya, maka diampunilah dosa-dosanya yang terdapat di antara Jum’at itu dengan Jum’at berikutnya dan ditambah tiga hari”. 96

Hadits dari Nafi:

لي الجمعة قبل الصالة يطيل عمر ابن كان ويص""""ه في ركعتين بع""دها ول أن ويح""دث بيت ه رس"" الله صلى م عليه الل ذلك يفعل كان وسل

95 HR. Tirmidzi: al Shalat: 440, dan Ahmad: Musnad al Makiyin: 14849. Lafadz milik Tirmidzi 96 HR. Muslim: al Jumu’ah: 1418, Tirmidzi: al Jumu’ah: 458, Abu Dawud: al Shalat: 886, Ibnu

majjah: Iqamat al Shalat wa Sunnati fiha: 1080, dan Ahmad: Baqi Musnad al Mukatsirin: 9120. Lafadz milik Muslim

69

“Bahwa Ibnu ‘Umar, ia memperpanjang shalat sebelum Jum’at dan sesudah Jum’at ia shalat dua raka’at di rumahnya. Dan ia menceritakan bahwa Rasulullah saw. juga mengerjakan seperti itu”.97

Keutamaan:Orang yang mendatangi shalat Jum’ah, lalu shalat sesuai yang dikehendakinya,

kemudian ia mendengarkan khutbah dan shalat Jum’ah bersama, maka akan

diampuni dosa-dosanya yang terdapat diantara Jum’at itu dan Jum’at berikutnya

dan ditambah tiga hari.


لى الجمع""ة أتى ثم اغتسل من ""ه ق""در ما فص"" ثم لى أنصت له غفر معه يصلي ثم خطبته من يفرغ حت

ثالثة وفضل األخرى الجمعة وبين بينه ما ام أي“Barangsiapa mandi pada hari Jum’at kemudian mendatangi shalat jum’at dan bersembahyang sekedar kuasanya, serta ia diam mendengarkan khutbah imam sampai selesai, lalu ia bersembahyang bersamanya, maka diampunilah dosa-dosanya yang terdapat di antara Jum’at itu dengan Jum’at berikutnya dan ditambah tiga hari”.98

Dan sedangkan setelah jum’at dituntunkan untuk melaksanakan shalat ba’diyah

Jum’at yang pelaksanaanya dapat dikerjakan dimasjid ataupun dirumah.

TatacaraShalat Ba’diyah Jum’at dikerjakan 2 raka’at atau 4 raka’at.


يت ه رسول مع صل ه صلى الل م عليه الل ل ""ل وس"" قبجدتين الظهر جدتين وبع""دها س"" المغ""رب وبع""د س""

97 HR. Abu Dawud: al Shalat: 95398 HR. Muslim: al Jumu’ah: 1418, Tirmidzi: al Jumu’ah: 458, Abu Dawud: al Shalat: 886, Ibnu

majjah: Iqamat al Shalat wa Sunnati fiha: 1080, dan Ahmad: Baqi Musnad al Mukatsirin: 9120. Lafadz milik Muslim

70

جدتين اء وبع""د س"" جدتين العش"" الجمع""ة وبع""د س""يت والجمع""ة والعشاء المغرب فأما سجدتين ل فص""

بي مع ه صلى الن م عليه الل بيته في وسل“Aku pernah shalat bersama Rasulullah saw. dua raka’at sebelum dzuhur, dua raka’at sesudahnya, dua raka’at sesudah Maghrib, dua raka’at sesudah Isya’ dan dua raka’at sesudah Jum’ah. Adapun pada Maghrib, Isya’ dan Jum’ah, aku kerjakan shalat bersama Nabi saw”.99

Hadits dari Nafi:

الة يطيل عمر ابن كان ""ل الص"" لي الجمع""ة قب ويص""""ه في ركعتين بع""دها ول أن ويح""دث بيت ه رس"" الل

ه صلى م عليه الل ذلك يفعل كان وسل“Bahwa Ibnu ‘Umar, ia memperpanjang shalat sebelum Jum’at dan sesudah Jum’at ia shalat dua raka’at di rumahnya. Dan ia menceritakan bahwa Rasulullah saw. juga mengerjakan seperti itu”.100


ه رسول قال لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل لى إذا وس"" ص""أربعا بعدها فليصل الجمعة أحدكم

“Rasulullah saw. bersabda:”Apabila salah seorang di antaramu (telah) shalat Jum’ah, maka shalatlah empat raka’at sesudahnya”.101

d. Shalat Qabliyah AsharShalat Qabliyah Ashar adalah shalat yang dikerjakan sebelum shalat Ashar

TatacaraShalat Qabliyah Ashar dikerjakan 2 rakaat atau 4 raka’at.Berdasarkan hadits dari Ali:

بي أن لى الن ه ص" "ه الل م علي ل ""ان وس" لي ك يص""ركعتين العصر قبل

99 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 885, Muslim: Shalatul Musafir wa Qashruha: 1200 dan Ahmad dalam Musnad al Mukatsirin min al Shahabat: 4431. Lafadz milik Muslim

100 HR. Abu Dawud: al Shalat: 953.101 HR. Muslim: al Jumu’ah: 1457, Tirmidzi: al Jumu’ah ‘an al Rasul: 481, Nasa’i: al Jumu’ah:

1409, Abu Daud: al Shalat: 956, Ibnu Majjah: Iqamat al Shalat wa al Sunnati fiha: 1122, Ahmad: 9322.

71

Bahwa Nabi saw, beliau shalat dua raka’at sebelum Ashar”.102


ول أن ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل اثنتا ق""ال وس""هن من ركعة عشرة ه بنى صال ""ه الل ة في بيتا ل الجن""ع ""ل ركع""ات أرب الظه""ر بع""د وركعتين الظه""ر قب

"""ل وركعتين ر قب المغ"""رب بع"""د وركعتين العص""" الصبح صالة قبل وركعتين

“Bahwa Rasulullah saw., bersabda:”barangsiapa yang mengerjakan shalat 12 raka’at, maka Allah akan membangunkan rumah baginya di surga, empat raka’at sebelum dzuhur, dua raka’at sesudah dzuhur, dua raka’at sebelum Ashar, dua raka’at sesudah Maghrib dan dua raka’at sebelum shalat Shubuh”.103

Hadits dari Ali bin Abi Thalib:

بي كان ه صلى الن م عليه الل العصر قبل يصلي وسلل ركعات أربع بينهن يفص"" ليم س"" ""ة على بالت المالئك

بين والمؤمنين المسلمين من تبعهم ومن المقر“Bahwa Rasulullah saw., beliau shalat empat raka’at sebelum Ashar, pada tiap-tiap dua raka’at beliau membaca salam untuk Malaikat Muqarrabin, para Nabi dan semua yang mengikutinya dari kaum muslimin dan mukminin”.104


ه رحم قال الل أربعا العصر قبل صلى امرأ“Rasulullah saw. bersabda:”Allah merahmati seseorang yang mengerjakan shalat empat raka’at sebelum Ashar”.105

Keutamaan1. Shalat 12 raka’at yang diantaranya mengerjakan 2 raka’at sebelum

Ashar, maka Allah akan membangunkan baginya rumah disurga

102 HR. Abu Dawud: al Shalat:1080 103 HR Tirmidzi: al Shalat: 380, Nasa’i: Qiyam al Lail wa Tathawwu’ al Nahar: 1778,1779, Ibnu

majjah: Iqamat al Shalat wa al Sunnati fiha: 1151. Lafadz milik Nasa’i. 104 HR. Tirmidzi: al Shalat: 440, Ibnu Majjah: Iqamat al Shalat wa al Sunnati fiha: 1151.105 HR. Tirmidzi : al Shalat: 395, dan Abu Dawud: al Shalat: 1079.

72

Berdasarkan hadits dari Ummu Habibah:

ه رسول أن ه صلى الل ""ه الل م علي ل اثنتا ق""ال وس""رة هن من ركع""ة عش"" ال ه بنى ص"" ""ه الل في بيتا ل

ة ""ع الجن ""ل ركع""ات أرب بع""د وركعتين الظه""ر قب"""ل وركعتين الظه"""ر ر قب بع"""د وركعتين العص""" الصبح صالة قبل وركعتين المغرب

“Bahwa Rasulullah saw., beliau bersabda:”Barang siapa yang mengerjakan shalat dua belas raka’at, Allah akan membangunkan baginya rumah di surga, yaitu: 4 (empat) raka’at sebelum dhuhur, 2 (dua) raka’at sesudahnya, 2 (dua) raka’at sebelum ashar, 2 (dua) raka’at sesudah maghrib, dan 2 (dua) raka’at sebeluh shubuh”.106

2. Allah akan memberikan kasih sayangNya bagi yang mengerjakan

Qabliah ashar 4 raka’at


ه رحم قال الل أربعا العصر قبل صلى امرأ“Rasulullah saw. bersabda:”Allah merahmati seseorang yang mengerjakan shalat empat raka’at sebelum Ashar”.107

e. Shalat Qabliyah MaghribShalat Qabliyah Maghrib adalah shalat yang dikerjakan setelah matahari

terbenam, sebelum shalat Maghrib.

TatacaraShalat Qabliyah Maghrib dikerjakan 2 raka’at.

Berdasarkan hadits dari Anas bin Malik :

رب عمر كان ""دي يض"" الة على األي ر بع""د ص"" العص""ا بي عهد على نصلي وكن ه صلى الن ""ه الل م علي ل وس""

ركعتين مس غروب بعد ""ل الش"" الة قب المغ""رب ص""106 HR Tirmidzi: al Shalat: 380 dan Nasa’iy: Qiyam al Lail wa Tathawwu’ al Nahar: 1778,1779, Ibnu

majjah: Iqamat al Shalat wa al Sunnati fiha: 1151. Lafadz milik Nasa’i. 107 HR. Tirmidzi : al Shalat: 395, dan Abu Dawud: al Shalat: 1079.

73

ه رسول أكان له فقلت لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل وس""هما ال ""ان ق""ال ص"" يهما يرانا ك ل ولم يأمرنا فلم نص""

ينهنا“Bahwa ‘Umar menepuk tanganku, ketika (menerangkan) shalat sesudah Ashar. “Dahulu pada masa hidup Nabi saw. kami mengerjakan shalat dua raka’at sesudah matahari terbenam, sebelum shalat Maghrib”. Lalu aku berkata:”Apakah Rasulullah saw. mengerjakan hal itu ?. ia menjawab:”Beliau melihat kami mengerjakan 2 raka’at tetapi tidak menyuruh kami ataupun melarang kami”.108

Hadits dari ‘Abdullah bin al Muzani :

ه رسول أن ه صلى الل ""ه الل م علي ل وا ق""ال وس"" ل ص""وا قال ثم ركعتين المغرب قبل ل ""ل ص"" المغ""رب قب

""د ق""ال ثم ركعتين ""ة عن الث اء لمن الث ""ة ش"" أن كراهيخذها اس يت ة الن سن

“Bahwa Rasulullah saw. bersabda:”Kerjakanlah shalat dua raka’at sebelum Maghrib, shalatlah dua raka’at sebelum Maghrib”. Dan ketiga kalinya beliau bersabda:”Bagi yang suka”. Beliau berkata demikian karena khawatir orang-orang akan menganggap sunat muakkad”.109

f. Shalat Ba’diyah MaghribShalat Ba’diyah Maghrib adalah shalat yang dikerjakan setelah shalat Maghrib.

TatacaraShalat Ba’diyah Maghrib dikerjakan 2 raka’at.



جدتين اء وبع""د س"" جدتين العش"" الجمع""ة وبع""د س""

108 HR. Bukhari: al Adzan: 589, Muslim: Shalat al Musafirin wa Qashruha: 1382, Nasa’iy: al Adzan: 675, Abu Daud: al Shalat: 1090, Ibnu Majjah: Iqamat al Shalat wa al Sunnati fiha: 1153, Ahmad dalam Baqi Musnad al Mukatsirin: 13472. Lafadz milik Muslim

109 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 1111, Abu Dawud: al Shalat: 1089, Ahmad dalam Awwal Musnad al Bashriyyiin: 19643. Lafadz milik Ahmad

74

يت والجمع""ة والعشاء المغرب فأما سجدتين ل فص""بي مع ه صلى الن م عليه الل بيته في وسل

“Aku pernah shalat bersama Rasulullah saw. dua raka’at sebelum dzuhur, dua raka’at sesudahnya, dua raka’at sesudah Maghrib, dua raka’at sesudah Isya’ dan dua raka’at sesudah Jum’ah. Adapun pada Maghrib, Isya’ dan Jum’ah, aku kerjakan shalat bersama Nabi saw”.110





KeutamaanOrang yang melaksanakan shalat dua belas raka’at dalam sehari semalam,

termasuk di dalamnya melaksanakan dua raka’at sesudah Maghrib, maka Allah

akan membangunkan rumah baginya di surga.




110 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 885, Muslim: Shalatul Musafir wa Qashruha: 1200 dan Ahmad dalam Musnad al Mukatsirin min al Shahabat: 4431. Lafadz Muslim

111 HR Tirmidzi: al Shalat: 380 dan Nasa’i: Qiyam al Lail wa Tathawwu’ al Nahar: 1778,1779, Ibnu Majjah: Iqamat al Shalat wa al Sunnati fiha: 1151. Lafadz milik Nasa’i.

75


g. Shalat Ba’diyah Isya Shalat Ba’diyah adalah shalat yang dilaksanakan setelah shalat isya

TatacaraShalat Ba’diah Isya dikerjakan 2 raka’at atau 4 raka’at.



جدتين اء وبع""د س"" جدتين العش"" الجمع""ة وبع""د س""يت والجمع""ة والعشاء المغرب فأما سجدتين ل فص""

بي مع ه صلى الن م عليه الل بيته في وسل“Aku pernah shalat bersama Rasulullah saw. dua raka’at sebelum dzuhur, dua raka’at sesudahnya, dua raka’at sesudah Maghrib, dua raka’at sesudah Isya’ dan dua raka’at sesudah Jum’ah. Adapun pada Maghrib, Isya’ dan Jum’ah, aku kerjakan shalat bersama Nabi saw”.113

Hadits dari Ali :

ه رسول كان ه صلى الل م عليه الل ل لي وس"" في يص"" والعصر الفجر إال ركعتين مكتوبة صالة كل إثر

“Bahwa Rasulullah saw., beliau mengerjakan shalat di akhir setiap shalat maktuubah (wajib) 2 (dua) raka’at) kecuali setelah shalat fajar dan ‘ashar”.114

Hadits dari Zurrah ibni Abi Aufa :

112 HR Tirmidzi: al Shalat: 380 dan Nasa’i: Qiyam al Lail wa Tathawwu’ al Nahar: 1778,1779, Ibnu Majjah: Iqamat al Shalat wa al Sunnati fiha: 1151. Lafadz milik Nasa’i.

113 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 885, Muslim: Shalatul Musafir wa Qashruha: 1200 dan Ahmad dalam Musnad al Mukatsirin min al Shahabat: 4431. Lafadz milik Muslim

114 HR. Abu Dawud: al Shalat: 1083, Ahmad dalam Musnad al ‘Asyarah al Mubasyirin bi al Jannah: 963, 1163. Lafadz milik Abu Dawud

76

ه رضي عائشة أن رسول صالة عن سئلت عنها الله ه صلى الل م عليه الل يل جوف في وسل فق""الت الل""ه إلى يرج""ع ثم جماع""ة في العشاء يصلي كان أهل

وينام فراشه إلى يأوي ثم ركعات أربع فيركع“Bahwa ‘Aisyah pernah ditanya tentang shalat Nabi di tengah malam, ‘Aisyah berkata:”Beliau shalat Isya’ berjama’ah, kemudian pulang kepada keluarganya, lalu shalat empat raka’at, kemudian masuk ke tempat tidurnya dan tidur”.115

KeutamaanOrang yang melaksanakan shalat dua belas raka’at dalam sehari semalam,

termasuk di dalamnya melaksanakan dua raka’at sesudah Isya, maka Allah akan

membangunkan rumah baginya di surga.


ه رسول قال ه صلى الل ""ه الل م علي ل لى من وس"" ص"" في "ة يوم رة ثنتي وليل "ه بني ركع""ة عش"" في بيت ل

ة ""ل أربعا الجن وركعتين بع""دها وركعتين الظه""ر قباء بع""د وركعتين المغ""رب بعد ""ل وركعتين العش"" قب

الفجر صالة“Rasulullah bersabda:”barangsiapa shalat 12 (dua belas) raka’at dalam sehari semalam, akan didirikan baginya rumah disurga. Yaitu 4 (empat) raka’at sebelum Dzuhur serta dua raka’at sesudahnya, 2 (dua) raka’at sesudah Maghrib, 2 (dua) raka’at setelah Isya’ dan 2 (dua) raka’at sebelum shalat Fajar (Shubuh)”.116

5. Shalat Lail

Shalat Lail disebut juga shalat Tahajjud, Qiyamul Lail, Shalat Witir dan pada

bulan Ramadhan disebut juga Shalat Tarawih. Shalat tersebut dapat dikerjakan

115 HR. Abu Dawud: al Shalat: 1145116 HR Tirmidzi: al Shalat: 380 dan Nasa’i: Qiyam al Lail wa Tathawwu’ al Nahar: 1778,1779, Ibnu

Majah: Iqamat al Shalat wa al Sunnati fiha: 1151. Lafadz milik Tirmidzi

77

setelah shalat Isya hungga terbit Fajar, baik pada bulan Ramadhan maupun di luar

Ramadhan

Berdasarkan hadits dari ‘Aisyah :

ه رسول كان لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل لي وس"" فيما يص""الة من يف"""رغ أن بين اء ص""" تي وهي العش""" """دعو ال ي

اس رة إح"دى الفجر إلى العتمة الن م ركع"ة عش"" ل يس"" بواحدة ويوتر ركعتين كل بين

“Bahwa Rasulullah saw. shalat pada waktu antara selesai shalat Isya yaitu yang orang menyebut “atamah, sampai fajar sebanyak sebelas raka’at dan bersalam setiap dua raka’at dan witir dengan satu raka’at”.117

Tatacara :Sebelum melaksanakan shalat Lail dituntunkan untuk terlebih dahulu mengerjakan

Shalat Iftitah sebanyak dua raka’at dengan singkat :

1. pada raka’at yng pertama setelah takbiratul Ihram

membaca :

بحان ""وت ذى الل""ه س"" ""روت الملك ""اء والجب والكبريوالعظمة

“Maha suci Allah yang memiliki kerajaan, kekuasaan, kebesaran dan keagungan”.

Berdasarkan hadits dari Hudzaifah bin al Yaman:

، ليلة ذات وس"""لم عليه الله ص"""لى الن""""بي أتيت ، يس""اره عن فقمت ، فأتيته ، يص""لي وق""ام فتوضأ

الله : » س""بحان فقال ، فكبر ، يمينه عن فأقامني « والعظمة ، والكبرياء ، والجبروت ، الملكوت ذي

117 HR. Muslim: Shalat al Musafir wa Qashruha: 1216, dan Ahmad dalam Baqi Musnad al Anshar: 24622. Lafadz milik Muslim

78

“Aku pernah mendatangi Nabi saw., pada suatu malam, beliau mengambil wudhu kemudian shalat, aku menghampiri di sebelah kirinya, lalu aku ditempatkan disebelah kanannya. Lalu bertakbir dan membaca:”Subhaanallaahi dzil malakuuti wal jabaruut, wal kibriyaa’i wal ‘adzamah”.118

2. lalu membaca al Fatihah

3. pada raka’at yang kedua hanya membaca al fatihah saja.

Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah :

بي عن لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل ق""ام إذا ق""ال وس""يل من أحدكم خفيفتين بركعتين صالته فليفتتح الل

“Bahwa Rasulullah saw bersabda:”Jika seorang diantaramu shalat di waktu malam, maka hendaklah ia kerjakan pendahuluan dengan shalat dua raka’at singkat”.119

Hadits dari ‘Aisyah :

ه رسول كان ه صلى الل م عليه الل من ق""ام إذا وسليل ي الل خفيفتين بركعتين صالته افتتح ليصل

“Bahwa Rasulullah saw jika telah bangun di waktu malam untuk shalat, ia memulai shalatnya dengan dua raka’at pendek-pendek”.120

Setelah itu lalu mengerjakan shalat Lail/ Tahajjud/Qiyamul Lail/Shalat

Witir. Shalat Lail/ Tahajjud/Qiyamul Lail/Shalat Witir dikerjakan sebelas

raka’at, dilakukan dengan cara:

1. Shalat 4 raka’at, 4 raka’at lalu witir 3 raka’at

Berdasarkan hadits dari Abu Salamah bin ‘Abdurrahman :

ه ه رسول صالة كانت كيف عائشة سأل أن صلى الله م عليه الل ""ان ما قالت رمضان في وسل ول ك رس""ه ه صلى الل م عليه الل في وال رمضان في يزيد وسل

118 HR. Thabrani dalam Mu’jamul Ausath119 HR. Muslim: Shalatul Musafir wa Qashruha: 1287, Abu Dawud: al Shalat: 1128, dan Ahmad dalam Baqi Musnad al Muktsirin: 6879,7421, 8816 120 HR. Muslim: Shalatul Musafir wa Qashruha: 1286, dan Ahmad dalam Baqi Musnad al Anshar: 22890

79

""ره رة إح""دى على غي لي ركع""ة عش"" فال أربعا يص""أل نهن عن تس"" لي ثم وط""ولهن حس"" فال أربعا يص"" فق""الت ثالثا يصلي ثم وطولهن حسنهن عن تسأل

ة ول يا فقلت عائش"" ه رس"" ""ام الل ""ل أتن ""وتر أن قب ت قلبي ينام وال تنامان عيني إن عائشة يا فقال

“Bahwa ia pernah bertanya kepada ‘Aisyah tentang shalat (malam) Rasulullah saw dalam bulan Ramadhan, Aisyah menjelaskan;”Pada bulan ramadhan maupun pada bulan lainnya Rasulullah tidak pernah mengerjakan lebih dari sebelas raka’at. Beliau kerjakan empat raka’at, jangan engkau tanyakan eloknya dan lamanya. Kemudian beliau kerjakan lagi empat raka’at. Jangan engkau tanyakan lamanya. Lalu beliau kerjakan tiga raka’at”. Kemudian ‘Aisyah berkata, aku bertanya,”ya Rasulullah, apakah engkau tidur terlebih dahulu sebelum melaksanakan witir (shalat lail ?”. Rasulullah menjawab,”wahai ‘Aisyah sesungguhnya kedua mataku tidur, tetapi hatiku tidak tidur”.121

2. shalat 2 raka’at, 2 raka’at, 2 raka’at, 2 raka’at, lalu witir 3

raka’at

3. sahalat 2 raka’at, 2 raka’at, 2 raka’at, 2 raka’at, 2 raka’ lalu

witir 1 raka’at Hadits dari Ibnu ‘Umar :

ول سأل رجال أن ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل وس""يل صالة عن ول فقال الل ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل علي

م يل صالة وسل ي ف""إذا مثنى مثنى الل أح""دكم خش"" ما له توتر واحدة ركعة صلى الصبح صلى قد

“Bahwa seorang lelaki bangkit berdiri lalu bertanya; “bagimana cara shalat malah hai rasulullah?”. Rasulullah menjawab:”Shalat malam itu dua raka’at dua raka’at. Jika engkau terkejar shubuh, hendaklah engkau kerjakan witir satu raka’at saja (untuk mengganjilkan shalat-shalat yang telah dikerjakan)”.122

121 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 1079, Shalat al Tarawih: 1874, dan al manakib: 3304, Muslim: Shalat al Musafir wa Qashruha: 1219, dan al Shalat: 403, Nasa’i: Qiyam al Lail wa tathawwu al Nahar: 1679, Abu Dawud: al Shalat: 1143, Ahmad: Baqi Musnad al Anshari: 22944,23307,23589 dan Imam Malik: al Nida li al Shalat: 243

122 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 936, Muslim: Shalat al Musafir wa Qashruha: 1239,1240, Nasa’iy: Qiyam al Lail wa Tathawwu al Nahar: 1652, 1655,1676, Ahmad: 5900 dan Malik: al Nida li al Shalat: 247

80

Hadits dari Zaed bin Khalid al Juhani:

ه ه رسول صالة ألرمقن قال أن لى الل ه ص"" ""ه الل عليم ل ""ة وس"" يل لى الل لى ثم خفيفتين ركعتين فص"" ص""لى ثم ط"""ويلتين ط"""ويلتين ط"""ويلتين ركعتين ص"""تين دون وهما ركعتين لى ثم قبلهما الل ركعتين ص""""

تين دون وهما لى ثم قبلهما الل وهما ركعتين ص"""""""تين دون لى ثم قبلهما الل دون وهما ركعتين ص"""""""

تين ركعة عشرة ثالث فذلك أوتر ثم قبلهما الل”Benar-benar aku mengamati shalat Rasulullah malam itu. Lalu (aku lihat) dia shalat dua raka’at singkat-singkat (shalat iftitah) kemudian dua raka’at panjang-panjang, kemudian ia shalat dua raka’at kurang panjang dari yang sebelumnya lalu shalat dua raka’at yang kurang lagi panjangnya dari yang sebelumnya, kemudian ia shalat lagi dua raka’at yang kurang lagi panjangnya dari yang sebelumnya, lalu shalat lagi dua raka’at yang kurang lagi panjangnya dari yang sebelumnya, kemudian ia shalat witir (satu raka’at). Maka jadilah seluruhnya tiga belas raka’at”.123

Setelah selesai lalu berdo’a:

القدوس الملك سبحان“Maha Suci Allah Yang Merajai dan Yang maha Suci”.

Dibaca sebanyak tiga kali, yang ketiga dibaca dengan suara yang

nyaring.Kemudian diteruskan

وح المالئكة رب والر“Yang Menguasai Malaikat dan Jibril”.

Berdasarkan hadits dari Ubay bin Ka’ab:

ب » ي""وتر وس""لم عليه الله ص""لى الله رسول كان و ، الك""افرون أيها يا قل و ، األعلى ربك اسم سبح : » س"""بحان ق"""ال س"""لم وإذا « ، أحد الله هو قل

123 HR. Muslim: Shalat al Musafir wa Qashruha: 1284, Abu Dawud: al Shalat: 1159, Ibnu Majjah: Iqamat al Shalat wa Sunnati Fiha: 1352, Ahmad: Musnad al Anshar: 20691 dan Malik: al Nida li al Shalat: 246

81

ب"""األخيرة ومد ، م"""رات « ثالث الق"""دوس الملك« والروح المالئكة : » رب ويقول ، صوته

“Bahwa Rasulullah saw., dalam witirnya membaca Sabbihisma rabbikal a’laa, Qul yaa ayyuhal kaafiruun dan Qul huwallaahu ahad, dan apabila telah mengucapkan salam beliau membaca Subhaanal malikil qudduus 3x dengan memanjangkan suara pada bacaan yang terakhir, lalu membaca Rabbil malaaikati warruuh”.124

Hadits dari ‘Abdurrahman bin Abza:

ه رسول كان ه صلى الل م عليه الل ""وتر وسل ح ي ب بس""ك اسم ها يا وق""ل األعلى رب ""افرون أي ه""و وق""ل الكه م وإذا أحد الل ل بحان ق""ال س"" الق""دوس المل""ك س""

ات ثالث الثة في صوته يمد مر يرفع ثم الث“Bahwa Rasulullah saw., dalam witirnya membaca Sabbihisma rabbikal a’laa dan Qul yaa ayyuhal kaafiruun dan Qul huwallaahu ahad, dan apabila telah mengucapkan salam beliau membaca Subhaanal malikil qudduus 3x dengan memanjangkan dan meninggikan suara pada bacaan yang ke tiga”.125

Atau bisa juga dikerjakan dengan cara yang lain yaitu:

1. shalat 8 raka’at dengan tidak duduk kecuali pada raka’at

yang kedelapan, 2 raka’at lalu 1 raka’at

Berdasarkan hadits t riwayat Qatadah:

لي قال ""د إال فيهن يجلس ال ركع""ات ثم""اني يص"" عنامنة ""ذكر فيجلس الث ه في ""دعو ثم وج""ل ع""ز الل ثم يم ل ليما يس"" معنا تس"" لي ثم يس"" وه""و ركعتين يص""م بعدما جالس ل لي ثم يس"" ""ك ركع""ة يص"" إح""دى فتل بني يا ركعة عشرة

“Nabi shalat delapan raka,at dengan tidak duduk (tahiyyat) kecuali pada raka’at yang kedelapan. Dalam duduk itu membaca dzikir dan do’a kemudian membaca salam dengan salam yang terdengar sampai kepada kami; lalu salat dua raka’at

124 HR. At Thabrani dalam Mu’jaul Ausath125 HR. Nasai: Qiyaamul lail wa thathawwu’un Nahaar: 1732, 1733

82

sambil duduk, setelah beliau membaca salam kemudian beliau shalat lagi satu raka’at. Itulah sebelas raka’at semuanya, hai anakku.” 126

2. Shalat 8 raka’at dengan tidak duduk kecuali pada raka’at yang

kedelapan, lalu 3 raka’at

Berdasarkan hadits t riwayat ‘Abdullah bin Abu Qais:

ه رضي لعائشة قلت ""ان بكم عنها الل ول ك ه رس"" الله صلى م عليه الل ""أربع يوتر كان قالت ؟ يوتر وسل بت وثالث ر وثالث وثم""ان وثالث وس"" وثالث وعش""

""أنقص يوتر يكن ولم بع من ب ""أكثر وال س"" ثالث من ب عشرة

“Aku pernah bertanya kepada ‘Aisyah, “Berapa raka’at Rasulullah SAW. shalat witir?. Ia menjawab, “Beliau kerjakan witir empat lalu tiga, atau enam lalu tiga, atau delapan lalu tiga, atau sepuluh lalu tiga. Beliau tidak pernah witir kurang dari tujuh raka’at dan tidak pernah lebih dari tiga belas raka’at”.127

3. Shalat 9 raka’at, tidak duduk tahiyyat kecuali pada rakaa’at ke 8

dan 9, lalu 2 raka’at

Berdasarkan hadits t riwayat Zurrah bin Aufa’:


""ع ""ع فيرك ""أوي ثم ركع""ات أرب ه إلى ي ""ام فراش"" وين مغطى وطهوره واكه رأسه عند وع وس"" ى موض"" حت

""ه ه يبعث اعته الل تي س"" ""ه ال ""ل من يبعث ي وك الل فيتس""ه إلى يقوم ثم الوضوء ويسبغ ثم""اني فيصلي مصال ركعات ورة الكتاب بأم فيهن يقرأ الق""رآن من وس""

اء وما ه ش"" يء في يقع""د وال الل ى منها ش"" يقع""د حت126 HR. Abu Dawud: al Shalat: 1144127 HR. Abu Dawud: al Shalat: 1155

83

امنة في م وال الث ل يس"" عة في ويق""رأ اس"" يقع""د ثم الته شاء بما فيدعو ""ه ويرغب ويسأله يدعوه أن الل إليم ليمة ويسل ديدة واح""دة تس"" ""اد ش"" أه""ل يوق""ظ يكدة من البيت ليمه ش"" ثم تس"" ""أم قاع""د وه""و يق""رأ ب

""اب ""ع الكت ثم قاع""د وه""و ويرك ""ة يق""رأ اني ""ع الث فيركه شاء ما يدعو ثم قاعد وهو ويسجد ثم يدعو أن الل

م رف يسل ""زل فلم وينص"" ""ك ت الة تل ول ص"" ه رس"" الله صلى م عليه الل ى وسل ع من فنقص بدن حت س"" التت إلى فجعلها ثنتين بع الس"" ""ه والس"" وه""و وركعتيى قاعد ه صلى ذلك على قبض حت م عليه الل وسل

“Aisyah pernah ditanya tentang shalat Rasulullah SAW di tengah malam, lalu ia mengatakan,”Beliau kerjakan shalat Isya’ dengan berjama’ah. Kemudian beliau kembali kepada keluarganya, lalu shalat empat raka’at. Kemudian beliau pergi keperaduannya, lalu tidur –diarah kepalanya terletak tempat air wudlu yang ditutupi dan sikat gigi- sampai beliau dibangunkan Allah. Saat dibangunkan pada tengah malam itu, beliau lalu menggosok giginya dan berwudlu dengan sempurna kemudian pergi ke tempat shalat, lalu beliau shalat delapan raka’at. Dalam raka’at-raka’at itu membaca fatihah dan surat al Qur’an serta ayat –ayat lainnya. Beliau tidak duduk (untuk tahiyyat awwal) selama itu kecuali pada raka’at kedelapan dan menutupnya dengan salam. Pada raka’at yang kesembilan beliau membaca seperti sebelumnya lalu duduk tahiyyat akhir membaca doa dengan macam-macam do’a, dan mohon kepada Allah serta menyatakan keinginannya, kemudian beliau membaca salam sekali dengan suara keras yang hampir membangunkan isi rumah kartena nyaringnya. Kemudian beliau shalat sambil duduk dengan membaca fatihah dan ruku’ sambil duduk. Lalu beliau kerjakan rka’at kedua serta ruku’ dan sujud sambil duduk. Kemudian membaca do’a sepuas hati. Dan akhirnya menutup dengan salam dan lalu bangkit pergi. Demikianlah selalu shalat Rasulullah sampai akhirnya bertambah berat badannya, maka lalu yang sembilan raka’at itu dikurangi dua sehingga menjadi enam dan tujuh ditambah dua raka’at yang dikerjakan sambil dukduk. Demikinlah dikerjakan sampai Nabi wafat”.128

Shalat Lail (shalat malam)/tahajjud/Qiyamul Lail/Shalat Witir boleh

dikerjakan kurang dari 11 raka’at.

4. Shalat 7 raka’at: dikerjakan 4 raka’at lalu 3 raka’at.129

128 HR. Abu Dawud: al Shalat: 1145129 HR. Abu Dawud: al Shalat: 1155 (lihat hadits no 2 hal. 44)

84

5. Shalat 7 raka’at: dikerjakan terus-menerus dengan hanya duduk

tasyahud pada raka’at ke-6 dan ke-7

Berdasarkan hadits Sa’ad bin Hisyam:

حم وأخذ أسن فلما يجلس لم ركعات بسبع أوتر اللة في إال ادس"""" ابعة الس م ولم والس"""" ل في إال يس""""

ابعة الس“Maka setelah beliau bertambah berat badannya karena usia lanjut, beliau kerjakan witir tujuh raka,at dengan hanya duduk antara yang keenam dan ketujuh untuk hanya membaca salam pada raka’at yang ketujuh”.130

6. Shalat 9 raka’at: dikerjakan 6 raka’at lalu 3 raka’at131

7. Shalat 9 raka’at dengan duduk tasyahud pada raka’at ke-8 dan ke-

9

Berdasarkan hadits t riwayat Zurrah bin Aufa’:


""ع ""ع فيرك ""أوي ثم ركع""ات أرب ه إلى ي ""ام فراش"" وين مغطى وطهوره واكه رأسه عند وع وس"" ى موض"" حت

""ه ه يبعث اعته الل تي س"" ""ه ال ""ل من يبعث ي وك الل فيتس""ه إلى يقوم ثم الوضوء ويسبغ ثم""اني فيصلي مصال ركعات ورة الكتاب بأم فيهن يقرأ الق""رآن من وس""

اء وما ه ش"" يء في يقع""د وال الل ى منها ش"" يقع""د حتامنة في م وال الث ل يس"" عة في ويق""رأ اس"" يقع""د ثم الت

ه شاء بما فيدعو ""ه ويرغب ويسأله يدعوه أن الل إلي

130 HR. Abu Dawud: al Shalat131 HR. Abu Dawud: al Shalat: 1155 (lihat hadits no 2 hal. 44)

85

م ليمة ويسل ديدة واح""دة تس"" ""اد ش"" أه""ل يوق""ظ يك تسليمه شدة من البيت

“Aisyah pernah ditanya tentang shalat Rasulullah SAW di tengah malam, lalu ia mengatakan,”Beliau kerjakan shalat Isya’ dengan berjama’ah. Kemudian beliau kembali kepada keluarganya, lalu shalat empat raka’at. Kemudian beliau pergi keperaduannya, lalu tidur –diarah kepalanya terletak tempat air wudlu yang ditutupi dan sikat gigi- sampai beliau dibangunkan Allah. Saat dibangunkan pada tengah malam itu, beliau lalu menggosok giginya dan berwudlu dengan sempurna kemudian pergi ke tempat shalat, lalu beliau shalat delapan raka’at. Dalam raka’at-raka’at itu membaca fatihah dan surat al Qur’an serta ayat –ayat lainnya. Beliau tidak duduk (untuk tahiyyat awwal) selama itu kecuali pada raka’at kedelapan dan menutupnya dengan salam. Pada raka’at yang kesembilan beliau membaca seperti sebelumnya lalu duduk tahiyyat akhir membaca doa dengan macam-macam do’a, dan mohon kepada Allah serta menyatakan keinginannya, kemudian beliau membaca salam sekali dengan suara keras yang hampir membangunkan isi rumah kartena nyaringnya”.132

Catatan: Tidak ada tuntunan membaca do’a - do’a khusus disela-sela shalat tarawih

Keutamaan1. Akan ditempatkan pada tempat yang terpuji

“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji”133

2. Dimasukkan ke dalam golongan hamba-hamba Allah

yang berbakti dan senantiasa rendah hati

“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan

132 HR. Abu Dawud: al Shalat: 1145133 Al Isra’: )11( :79

86

orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka”.134

3. Dimasukkan kepada golongan orang-orang yang

bertaqwa

“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, Sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar”.135

4. Ditinggikan kedudukannya dan diistimewakan dari

orang-orang yang tidak melakukannya

“Adakah orang-orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”.136

5. Menjadi hamba yang dekat dengan Allah

Berdasarkan hadits dari ‘Amrun bin ‘Abasah:

ه بي سمع أن ه صلى الن م عليه الل أق""رب يق""ول وسلب يكون ما يل جوف في العبد من الر اآلخر الل

134 Al Furqan )25(: 63-64(135 Adz Dzaariat )51(: 15-18136 Az Zumar )39(: 9

87

“Bahwasanya ia mendengar nabi saw. bersabda:”Saat yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah di tengah malam terakhir”.137

D o a: Pada saat sujud atau setelah mengerjakan shalat Malam/Tahajjud/Tarawih/Witir

dapat membaca do’a sebagai berikut:

هم ي الل اك أع"""وذ إن خطك من برض""" وأع"""وذ س"""""ك وأع""وذ عقوبتك من بمعافاتك ""ك ب ي ال من أحص""

نفسك على أثنيت كما أنت عليك ثناء“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak dapat lagi menghitung pujian yang ditujukan kepada-Mu. Engkau adalah sebagaimana pujian-Mu terhadap diri-Mu sendiri”.

Berdasarkan hadits dari ali bin Abi Thalib dan ‘Aisyah:

بي أن لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل ""ان وس"" في يق""ول كهم وتره ي الل اك أعوذ إن خطك من برض"" وأع""وذ س""

""ك من بمعافاتك ""ك وأع""وذ عقوبت ""ك ب ي ال من أحص"" نفسك على أثنيت كما أنت عليك ثناء

“Bahwa Nabi saw., dalam witirnya membaca: Allahumma innii a’uudzu biridhaaka min sakhatik wa a’uudzu bimu’aafaatik min ‘uquubatik wa a’uudzubika laa uhshii tsanaa’an ‘alaika anta kamaa atsnaita ‘ulaa nafsik”.138

Imam Muslim juga meriwayatkan dari siti ‘Aisyah dengan tanpa kata وأعوذ ,

akan tetapi langsung بمعافاتكAtau membaca

137 HR. Tirmidzi: al Da’awat ‘an al Rasul: 3503 dan Nasa’i: al Mawaqit:568138 HR. Tirmidzi: al Da’awat an al Rasul: 3489, Nasa’i: Qiyaamul lail wa thathawwu’ al Nahaar:

1727, Abu Daud: al Shalat: 1215, Ibnu Majjah: Iqamat al Shalat wa Sunnati Fiha: 1169, dan Ahmad: Musnad al ‘Asyarah al Mubassyirin bi al Jannah: 712.

88

هم "ورا قلبي في اجعل الل ري وفي ن "ورا بص"" وفي نمعي ""ورا س"" ""ورا يميني وعن ن اري وعن ن ""ورا يس"" ن""ورا وخلفي نورا وأمامي نورا وتحتي نورا وفوقي ننورا لي واجعل

“Ya Allah, berikanlah di dalam hatiku cahaya, di dalam penglihatanku cahaya, di dalam pendengaranku cahaya. Cahaya dari sebelah kananku, cahaya dari sebelah kiriku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku, dan berikanlah cahaya pada seluruh tubuhku”.

Berdasarkan hadits dari Ibnu ‘Abbas:

""ة خ""التي بيت في بت ""ف فبقيت ميمون لي كي يص""ه رسول ه صلى الل م عليه الل ""ال فق""ام قال وسل فب

""ه وجهه غسل ثم ""ام ثم وكفي ""ة إلى ق""ام ثم ن القربناقها ف""أطلق ب ثم ش"" ""ة في ص"" عة أو الجفن القص""

ه """ده فأكب ثم عليها بي أ وءا توض""" نا وض""" بين حس"""لي ق""ام ثم الوضوءين ""ه إلى فقمت فجئت يص"" جنب

يمينه عن فأقامني فأخذني قال يساره عن فقمته رسول صالة فتكاملت ه صلى الل ""ه الل م علي ل وس""

""ام ثم ركعة عشرة ثالث ى ن ا نفخ حت إذا نعرف""ه وكن يق""ول فجعل فصلى الصالة إلى خرج ثم بنفخه نامالته في جوده في أو ص"" هم س"" قلبي في اجع""ل الل

""ورا معي وفي ن ""ورا س"" ري وفي ن ""ورا بص"" وعن ن""ورا وأمامي نورا شمالي وعن نورا يميني وخلفي ن

""ورا وفوقي نورا ""ورا وتحتي ن ""ورا لي واجع""ل ن أو ن نورا واجعلني قال

”Saya bermalam di rumah Maimunah (Istri Nabi saw.), kemudian Nabi saw bangun lalu menyelesaikan hajatnya, beliau membasuh muka dan kedua tangannya lantas tidur. Kemudian bangun lalu menuju ke tempat tidur. Kemudian bangun lalu menuju ke tempat air lalu melepas tutupnya kemudian berwudhu di antara dua wudhu dengan tidak banyak (mempergunakan air), namun cukup sempurna. Beliau kemudian mengerjakan shalat dan saya bangun dengan menggeliat karena tidak ingin beliau mengetahui bahwa saya memperhatikan

89

beliau, kemudian saya berwudhu dan berdiri mengerjakan shalat. Saya berdiri di sebelah kirinya, beliau lantas memegang telingaku dan memutarkan saya (untuk berdiri) di sebelah kanan beliau, lalu beliau menyempurnakan shalat 13 raka’at, kemudian berbaring lalu tidur dan mendengkur, dan beliau bila tidur sering mendengkur. Lantas Bilal mengumandangkan adzan untuk shalat, lalu beliau mengerjakan shalat tanpa berwudhu lagi. Di dalam do’anya, beliau sering membaca: Allahummaj’al fii qalbii nuuran wa fii sam’ii nuuran wa fii basharii nuuran wa ‘an yamiinii nuuran wa ‘an syimaalii nuuran wa amaamii nuuran wa khalfii nuuran wa fauqii nuuran wa tahtii nuuran waj’al lii nuuran atau waj’alanii nuuran”.139

6. Shalat Istikharah

Shalat Istikharah adalah shalat untuk memohon petunjuk dari berbagai urusan.

Shalat Istikharah dapat dilakukan kapan saja sesuai dengan kebutuhan (keinginan)

Tata CaraShalat Istikharah dikerjakan 2 raka,at, setelah selesai lalu berdo’a kepada Allah.

Berdasarkan hadits dari Jabir bin ‘Abdullah:

"""ان ول ك ه رس""" لى الل ه ص""" """ه الل م علي ل منا وس""" يعلتخارة ها األم""ور في االس"" منا كما كل ورة يعل من الس""

""األمر أح""دكم هم إذا يق""ول الق""رآن ""ع ب ركعتين فليركحاجته ويسمي قال .… ليقل ثم الفريضة غير من

“Bahwa Rasulullah saw. mengajarkan kepada kami beristikharah dalam segala hal sebagaimana ia mengajarkan pada kami akan surat dari al Qur’an. Ia mengatakan:”Apabila ada kepentingan bagimu untuk melakukan sesuatu, hendaklah kerjakan shalat dua raka’at di luar shalat fardhu, kemudian membaca (do’a) …… belian bersabda;”lalu sebutkan kepentingan atau permohonannya”.140

Do’a Shalat Istikharah:

139 HR. Bukhari: al Da’awat: 5841, Muslim: Shalat al Musafir wa Qashruha: 1274, Nasa’i: 1109, dan Ahmad: Musnad bani Hasyim: 2436. Lafadz milik Muslim

140 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 1096, al Da’awat: 1096, al Tauhid: 6841, Tirmidzi: al Shalat: 442, Nasa’iy: al Nikah: 3201, Abu Daud: al Shalat: 1315, Ibnu majjah: Iqamat al Shalat wa sunnati fiha: 1373, dan Ahmad dalam Baqi Musnad al Anshari: 14180)

90

هم ي الل تخيرك إن تقدرك بعلم"""ك أس""" بق"""درتك وأس"""ألك لك من وأس""" فض""" ك العظيم أق"""در وال تق"""در فإن

م وأنت أعلم وال وتعلم """""""وب عال هم الغي كنت إن الل وعاقبة ومعاشي ديني في لي خير األمر هذا أن تعلم

ره لي فاق""دره وآجله أمري عاجل قال أو أمري ويس""ر األمر هذا أن تعلم كنت وإن فيه لي بارك ثم لي ش""ي ديني في لي ""ة ومعاش"" في ق""ال أو أم""ري وعاقب

""ه أم""ري عاج""ل رفه وآجل ي فاص"" رفني عن ""ه واص"" عنأرضني ثم كان حيث الخير لي واقدر

“Ya Allah, arahkanlah diriku kepada yang baik dengan ilmu-Mu, dan berilah aku kemampuan dengan kekuasaan-Mu, dan aku selalu mengharapkan anugerah-Mu yang melimpah, sesungguhnya Engkau Yang Maha Kuasa, dan aku tidak kuasa sedikitpun, dan Engkau Yang Maha Mengetahui, dan aku tidak tahu sedikitpun. Dan Engkaulah Yang maha Mengetahui segala yang ghaib. Ya Allah, jika hal ini baik bagiku, bagi agama, dunia penghidupan dan kesudahan urusanku, maka mohon Engkau tetapkan kebaikan dan kemudahan bagiku, kemudian limpahkanlah berkah bagiku. Jika hal ini jelek bagiku, bagi agama, dunia, penghidupan dan kesudahan urusanku, mohon Engkau jauhkan ia dari padaku dan jauhkan aku dari padanya dan limpahkanlah kepadaku keutamaan juga adanya, kemudian jadikanlah aku orang yang rela dengan pemberian itu”. (lalu sebutkan kepentingan/permohonannya)

7. Shalat Dhuha

Shalat Dhuha adalah shalat yang dikerjakan pada saat matahari meninggi kira-

kira sepenggalah, sampai sebelum waktu Dhuhur.

Berdasarkan hadits dari Zaid bin Arqam:

ول خرج ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل أه""ل على وس""""اء ون وهم قب ل حى يص"" الة فق""ال الض"" إذا األوابين ص""

الضحى من الفصال رمضت“Nabi saw. keluar menuju tempat ahli Quba’; pada saat itu mereka sedang mengerjakan shalat Dhuha. Beliau lalu bersabda:”Ini adalah shalatnya orang-orang

91

yang kembali pada Allah, yakni di waktu anak-anak unta telah bangkit karena kepanasan waktu Dhuha”. 141

TatacaraShalat Dhuha dikerjakan 2 raka’at, 4 raka’at , dan atau 8 raka’at. Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah :

لى خليلي أوصاني ه ص"" ""ه الل م علي ل بثالث وس"" يام بص"" ثالثة ام قبل أوتر وأن الضحى وركعتي شهر كل من أي

أن أرقد“Rasulullah saw. menganjurkan kepadaku tiga perkara, puasa tiga hari tiap bulan, dua raka’at dhuha dan agar aku mengerjakan witir sebelum tidur”.142

Hadits dari Abu Dzar al Ghiffari:

بي عن ه صلى الن م عليه الل ه وسل بح ق""ال أن على يص""دقة أحدكم من سالمى كل ""ل ص"" بيحة فك دقة تس"" ص""

دقة تهليلة وكل صدقة تحميدة وكل ""ل ص"" ""يرة وك تكبدقة ""المعروف وأم""ر ص"" دقة ب ""ر عن ونهي ص"" المنك الضحى من يركعهما ركعتان ذلك من ويجزئ صدقة

“Bahwasanya Rasulullah saw. pernah bersabda:”Tiap ruas tulang daripadamu ada sedekahnya dan setiap bacaan tasbih itu merupakan sedekah, begitupula tiap bacaan tahmid itu sedekah dan tiap bacaan tahlil itu sedekah. Anar ma’ruf itu sedekah dan nahi munkar itu sedekah. Dari segala itu akan memadailah dua raka’at shalat dhuha”.143

Hadits dari Mu’adzah :

ها ألت أن ة س"" ي عائش"" ه رض"" ""ان كم عنها الل ول ك رس""ه ه صلى الل م عليه الل قالت الضحى صالة يصلي وسل شاء ما ويزيد ركعات أربع

141 HR. Muslim, Shalatul Musafir wa qasfruha: 1234, Ahmad:18463, dan Ad Darimi: al Shalat: 1421. Lafadz milik Ahmad

142 HR.Bukhari: al Shaum: 1845, Muslim: Shalat al Musafirin wa Qashruha: 1182, Ahmad: Baqi Musnad al Anshari: 9949 dan Ad Darimi: al Shaum: 1681) Lafadz milik Muslim

143 HR. Muslim: Shalat al Musafirin wa Qashruha: 1181 dan Abu Dawud dengan lafadz yang berbeda: al Shalat: 1093, dan Ahmad: Musnad al Anshar: 20501

92

“Bahwasanya ia pernah bertnya kepada ‘Aisyah:”Berapa raka’at Rasulullah mengerjakan shalat Dhuha?”. Ia menjawab:”Empat raka’at dan adakalanya menambah sesukanya”.144

Hadits dari Ummi Hani Puteri Abu Thalib:

ه رسول أن ه صلى الل م عليه الل صلى الفتح يوم وسلم ركعات ثماني الضحى سبحة ركعتين كل من يسل

“Bahwa Rasulullah saw. pada hari penaklukan kota Makkah mengerjakan shalat Dhuha delapan raka’at dengan salam tiap dua raka’at”.145

Hadits dari Ummi Hani Puteri Abu Thalib:

بي أن ه صلى الن ""ه الل م علي ل ""وم بيتها دخ""ل وس"" فتح ية ""ه ما ركعات ثماني فصلى مك لى رأيت الة ص"" ق""ط ص""ه غير منها أخف كوع يتم كان أن جود الر والس

“Bahwa Nabi saw. masuk rumahnya pada hari penaklukan kota Makkah lalu shalat delapan raka’at:”Belum pernah aku lihat beliau shalat secepat itu, meskipun cukup tertib ruku’ dan sujudnya”.146

Keutamaan1. Nilainya (pahala) sama dengan nilai (pahala) orang

yang melakukan sedekah

Berdsarkan Hadits dari Abu Dzar:

بي عن لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل ه وس"" بح ق""ال أن يص""دقة أحدكم من سالمى كل على ""ل ص"" بيحة فك تس""

""ل صدقة تهليلة وكل صدقة تحميدة وكل صدقة وكدقة تكبيرة ""المعروف وأم""ر ص"" دقة ب عن ونهي ص""

144 HR. Muslim: Shalat al Musafirin wa Qashruha: 1175, Ibnu majjah: Iqamat al Shalat wa sunnati fiha: 1371, dan Ahmad dalam Baqi Musnad al Anshari: 23497,23742,23970,24182)145 HR. Abu Dawud: al Shalat:1098 dan Ibnu Majjah:1313

146 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 1105, Muslim: Shalat al Musafirin wa Qashruha: 1177, Tirmidzi: al Shalat: 436, Abu Dawud: al Shalat: 1099, Ahmad: Musnad al anshar: 25665 dan Ad Darimi: al Shalat: 1416. Lafadz milik Muslim

93

""ر دقة المنك ""ك من ويج""زئ ص"" ""ان ذل يركعهما ركعتالضحى من

“Bahwasanya Rasulullah saw. pernah bersabda:”Tiap ruas tulang daripadamu ada sedekahnya dan setiap bacaan tasbih itu merupakan sedekah, begitupula tiap bacaan tahmid itu sedekah dan tiap bacaan tahlil itu sedekah. Anar ma’ruf itu sedekah dan nahi munkar itu sedekah. Dari segala itu akan memadailah dua raka’at shalat dhuha”.147

Hadits dari Buraidah:

ول سمعت ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل يق""ول وس""ان في ون اإلنس"" ت ل مائة وثالث س"" ""ه مفص"" أن فعلي

ذي فمن قالوا صدقة منها مفصل كل عن يتصدق اله رسول يا ذلك يطيق خاعة قال الل جد في الن المس""يء أو تدفنها يه الش تق""در لم ف""إن الطري""ق عن تنحعنك تجزئ الضحى فركعتا

“Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda:”Bagi manusia itu ada tiga ratus enam puluh ruas tulang, ia diharuskan bersedekah untuk tiap ruas tulang itu. Para shahabat bertanya:”Siapa yang kuat melaksanakan itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab:”Dahak yang ada di Masjid lalu ditutupnya dengan tanah, atau menyingkirkan sesuatu gangguan dari tengah jalan itu berarti shadaqah, atau sekiranya mampu sukuplah diganti dengan mengerjakan dua raka’at shalat Dhuha”.148

2. Allah akan mencukupi kebutuhan pada sore harinya

Berdasarkan hadits dari Abu Umamah:

ه رسول قال ه صلى الل م: إن عليه الل ه وسل ع""ز الل، ""ع لي اركع آدم، ابن يقول:"يا وجل من ركع""ات أرب

هار أول آخره". أكفك الن“Rasulullah bersabda; Allah ‘Azza wa jalla berfirman:”Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat raka’at pada permulaan

147 HR. Muslim: Shalat al Musafirin wa Qashruha: 1181 dan Abu Dawud dengan lafadz yang berbeda: al Shalat: 1093, dan Ahmad: Musnad al Anshar: 20501)

148 HR. Abu Dawud: al Adab: 4563 , dan Ahmad: Baqi Musnad al Anshar: 21920. Lafadz milik Abu Dawud

94

siang (yakni shalat Dhuha), nanti akan kucukupi kebutuhanmu pada sore harinya”.149

Dari Tirmidzi, Abu Dawud dan Nasa’I:“Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman:”Wahai anak Adam, bersembahyanglah untuk-Ku empat raka’at pada permulaan siang, niscaya akan kucukupi kebutuhanmu pada sore harinya”.

3. Apabila setelah selesai shalat shubuh diteruskan dengan

berdzikir kepada Allah, sampai terbit matahari kemudian diteruskan dengan

melaksanakan dua raka’at shalat Dhuha, Akan diselamatkan dari api neraka.

Berdasarkan hadits dari Hasan bin ‘Ali:

: » من وس""لم عليه الله ص""لى الله رس""ول ق""ال ح""تى الله ي""ذكر مجلسه في قعد ثم الفجر ص""لى الله حرمه ركع""تين فص""لى قام ثم ، الشمس تطلع تطعمه أو تلفحه أن النار على

“Rasulullah bersabda:”Barang siapa mengerjakan shalat shubuh, lalu duduk ditempatnya untuk berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari, kemudian mengerjakan shalat (dhuha) dua raka’at, maka Allah akan mengharamkan baginya neraka untuk menyentuh atau memakannya”.150

4. Dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang

bertaubat

Berdasarkan hadits dari Zaid bin Arqam:

ه رسول خرج ه صلى الل م عليه الل ل أه""ل على وس""ون وهم قباء حى يصل الة فق""ال الض"" إذا األوابين ص""

الضحى من الفصال رمضت“Nabi saw. keluar menuju tempat ahli Quba’; pada saat itu mereka sedang mengerjakan shalat Dhuha. Beliau lalu bersabda:”Ini adalah shalatnya orang-orang yang kembali pada Allah, yakni di waktu anak-anak unta telah bangkit karena kepanasan waktu Dhuha”.151

149 HR. At Thabrani dalam Mu’jamul Kabir150 (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman)151 HR. Muslim, Shalatul Musafir wa qasfruha: 1234, Ahmad:18463, dan Ad Darimi: al Shalat: 1421.

Lafadz milik Ahmad

95

8. Shalat Safar

Shalat Safar adalah shalat yang dikerjakan saat akan bepergian dan atau pulang

dari bepergian.

Tata caraApabila akan beraangkat bepergian shalat (Shafar) dikerjakan 2 raka’at,

begitupula setelah bepergian (kembali) Shalat (Safar) 2 raka’at.

Berdasarkan hadits dari Ibnu Mas’ud:

ول إلى رج""ل ج""اء ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م، علي ل وس""ه، رسول فقال: يا ي الل البحرين إلى أخرج أن أريد إن

ول فق"""ال تج"""ارة، في ه رس""" لى الل ه ص""" """ه الل عليم:صل ركعتين. وسل

“Pernah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah saw. dan berkata:”Hai Rasulullah, saya hendak pergi ke bahrein untuk urusan dagang. Lalu Rasulullah menyuruh orang itu:”Kerjakanlah shalat dua raka’at”.152

Hadits dari Jabir bin ‘Abdillah :

بي مع كنت ه صلى الن "ه الل م علي ل فر في وس" فلما س"ركعتين فصل المسجد ادخل لي قال المدينة قدمنا

“Pernah aku bersama-sama Rasulullah dalam perjalanan. Lalu setiba kami (kembali) di Madinah beliau berkata:”Masuklah ke Masjid dan kerjakan shalat dua raka’at”.153

Hadits dari Ka’ab bin Malik:

152 HR. Thabrani dalam Mu’jamul Kabir153 HR. Bukhari: al Jihad wa al Sair: 2857, Muslim: al Masaqat: 3000, dan Ahmad: Baqi

Musnad al Mukatsirin: 13677. Lafadz milik Bukhari

96

ه رسول أن ه صلى الل م عليه الل من يقدم ال كان وسلحى في نه""ارا إال سفر ق""دم ف""إذا الض"" ""دأ جد ب بالمس""

فيه جلس ثم ركعتين فيه فصلى“Bahwa Rasulullah saw. tiada kembali dari suatu perjalanan jauh melainkan diwaktu siang hari menjelang dhuha dan jika ia tiba maka pertama kali ia masuk masjid lalu shalat dua raka’at, baru ia duduk di situ”.154

9. Shalat ‘Idain (‘Idul Fitri dan Adha)

Shalat ‘Id adalah shalat yang dikerjakan bertepatan dengan hari raya ‘Idul Fitri

yaitu pada tanggal satu (1) syawwal sedangkan Adha (Qurban) bertepatan dengan

tanggal sepuluh (10) Dzulhijjah.

Tata Cara1. Shalat ‘Idul Fitri dan “Idul Adha hendaknya dilaksanakan di tanah lapang, kecuali

jika ada halangan, misalnya hujan.

Berdasarkan hadits dari Abu Sa’id al Hudriy:

ه رسول كان ه صلى الل م عليه الل ل ""وم يخ""رج وس"" ييء فأول المصلى إلى واألضحى الفطر ش" "دأ ""ه يب ب

الة رف ثم الص"" ""ل فيق""وم ينص"" اس مقاب اس الن والن""أمرهم ويوصيهم فيعظهم صفوفهم على جلوس وي

""أمر أو قطع""ه بعثا يقطع أن يريد كان فإن يء ي بش"" ينصرف ثم به أمر

“Bahwa Rasul saw keluar pada hari raya idul fitri dan adha ke al-Mushala (tanah lapang). Hal pertama yang dilakukan adalah shalat. Setelah selesai beliau berdiri menghadap para jamaah, sementara mereka duduk bersaf, lalu beliau memberi nasihat, berwasiat dan memerintah mereka. Apabila beliau hendak berhenti, maka berhenti dan bila memerintah sesuatu, maka langsung memerintahkannya, kemudian selesai”.155

154 HR. Muslim: Shalat al Musafirin wa Qashruha: 1171, Abu Dawud: al Jihad: 2400, Ahmad: Musnad al makiyyin: 15215, Musnad al Qaba’il: 25919, dan Ad Darimi: al Shalat: 1480

155 HR. Bukhari: al Jumu’ah 903; Muslim: Shalat al ‘Idain:1472; dan al-Nasa’i: Shalat al ‘Idain: 1558. Lafadz milik Bukhari

97

2. Shalat ‘Idul Fitri dan “Idul Adha dikerjakan tanpa seruan adzan dan iqamat.

Berdasarkan hadits dari Jabir bin ‘Abdullah:

سألته ثم األضحى يوم وال الفطر يوم يؤذن يكن لم""رني ق""ال ف""أخبرني ذلك عن حين بعد بن ج""ابر أخبه عبد اري الل الة أذان ال أن األنص"" ""وم للص"" الفط""ر ي وال إقام""ة وال يخ""رج ما بع""د وال اإلم""ام يخ""رج حين إقامة وال يومئذ نداء ال شيء وال نداء

“Tidak ada adzan ketika (shalat) idul fitri dan juga idul adha. Lalu setelah sesaat aku tanyakan masalah itu. Dia memberitahuku bahwa Jabir bin Abdullah al-Anshari berkata bahwasanya tidak ada adzan untuk shalat idul fitri ketika imam datang dan tidak pula ada iqamah, tidak ada seruan apapun dan waktu itu tidak ajakan dan tidak pula iqamah”.156

3. Tidak disyariatkan shalat sunnah, baik sebelum maupun sesudah shalat ‘Idul

Adha.


بي أن ه صلى الن م عليه الل ل لى وس"" ""وم ص"" الفط""ر يل لم ركعتين اء أتى ثم بع"""دها وال قبلها يص""" س""" الن

بالصدقة فأمرهن بالل ومعه“Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Nabi saw shalat dua rekaat pada hari raya idul fitri. Beliau tidak shalat sebelumnya dan tidak pula setelahnya. Kemudian beliau mendatangi para wanita bersama Bilal, lalu memerintah mereka bersedekah”.157

4. Hendaklah dipasang sutrah (pembatas) di muka imam shalat.

Berdasarkan hadits dari Nafi’ dari Ibnu ‘Umar:

ه رسول أن ه صلى الل م عليه الل خ""رج إذا كان وسل""ة أم""ر العيد يوم ع بالحرب ""ه بين فتوض"" لي يدي فيص""

156 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 907 dan Muslim: Shalat al Idain:1468. Lafadz milik Muslim157 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 911; dan Muslim: Shalat al ‘Idain: 1476, dan Ahmad: Musnad Bani

Hasyim: 2402. Lafadz milik Bukhari

98

اس إليها ""ان وراءه والن ""ك يفع""ل وك فر في ذل الس""خذها ثم فمن األمراء ات

“Bahwa Rasulullah saw apabila keluar pada hari ‘Id, beliau memerintahkan untuk meletakkan tombak di depannya, kemudian beliau shalat dan orang-orang berada di belakangnya, dan ia melakukan hal tersebut dalam safar (shalat shafar)”.158

5. Shalat ‘Idul Adha dilaksanakan sebanyak 2 rakaat, dengan cara bertakbir tujuh

(7) kali pada rakaat pertama dan lima (5) kali takbir pada rakaat kedua. Dan tidak

ada bacaan-bacaan tertentu yang dituntunkan Nabi saw di sela-sela takbir-takbir

tersebut.

Berdasarkan hadits dari Katsiir bin ‘Abdillah:

بي أن لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل ر وس"" العي""دين في كبا اآلخ""رة وفي الق""راءة قبل سبعا األولى في خمس"" القراءة قبل

“Bahwa Nabi saw pada shalat dua hari raya bertakbir tujuh kali untuk rekaat pertama sebelum membaca (al-fatihah) dan bertakbir lima kali pada rekaat kedua juga sebelum membacanya”.159

6. Setelah membaca surat al-Fatihah pada rakaat pertama, imam shalat disunnahlan

membaca surat Qaf wal Quranil Majid (surat Qaf) atau al-A'la dan sesudah

membaca surat al-Fatihah pada rakaat kedua membaca surat Iqtarabatis Saa'ah

(surat al-Qamar) atau al-Ghasyiyah.


بي أن ""ان الن ك ح العي""دين في يق""رأ ب م بس"" ك اس"" رب الغاشية حديث أتاك وهل األعلى

“Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Nabi saw pada shalat dua hari raya membaca Sabbihisma Rabbiukal A’la dan Hal Ataku Haditsul Ghasyiyah”.160

158 HR. Bukhari: al Shalat; 464, Muslim: al Shalat: 773, Abu Dawud: al Shalat: 589 dan Ahmad: Musnad al Muktsirin min al Shahabat: 6004.

159 HR. Tirmidzi: al Jumu’ah ‘an Rasul: 492; dan Ibnu Majah: Iqamat al Shalat wa sunnati fiha: 1269. 160 HR. Ibnu Majah: Iqamat al Shalat wa al Sunnati fiha:1273.

99

Hadits dari ‘Ubaidillah bin ‘Abdillah:

أل الخطاب بن عمر أن يثي واق""د أبا س"" ""ان ما الل ك ""ه يق""رأ ول ب ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل في وس"" كان فقال والفطر األضحى والقرآن بق فيهما يقرأاعة واقتربت المجيد القمر وانشق الس

“Dari Ubadillah bin Abdullah, bahwasanya Umar bin al-Khattab bertanya kepada Abu Waqid al-Laitsi mengenai apa yang dibaca Rasulullah saw ketika shalat idul adha dan idul fitri. Lalu dia menjawab: Rasul membaca pada kedua hari raya itu Qaf wal-Qur’anil Majid dan Iqtarabatis Sa’ah dan Insaqqal Qamar”.161

7. Sesudah mengerjakan shalat, hendaklah dilanjutkan dengan penyampaian khutbah

‘Idul Adha, yang berisikan nasihat dan anjuran berbuat baik, dimulai dengan

alhamdulillah.

Berdasarkan hadits dari Abu Sa’id al Khudriy:

ول كان قال الخدري سعيد أبي عن ه رس"" لى الل ص""ه م عليه الل ""وم يخ""رج وسل حى الفط""ر ي إلى واألض""

يء ف""أول المصلى ش"" ""دأ ""ه يب الة ب رف ثم الص"" ينص""اس مقابل فيقوم اس الن صفوفهم على جلوس والن

يقطع أن يريد كان فإن ويأمرهم ويوصيهم فيعظهم ينصرف ثم به أمر بشيء يأمر أو قطعه بعثا

“Dari Abu Sa’id al-Hudriyi berkata: Bahwa Rasul saw keluar pada hari raya idul fitri dan adha ke al-Mushala (tanah lapang). Hal pertama yang dilakukan adalah shalat. Setelah selesai beliau berdiri menghadap para jamaah, sementara mereka duduk bersaf, lalu beliau memberi nasihat, berwasiat dan memerintah mereka. Apabila beliau hendak berhenti, maka berhenti dan bila memerintah sesuatu, maka langsung memerintahkannya, kemudian selesai”.162

Hal-Hal lain yang dituntunkan :

161 HR: Muslim: Shalat al ‘Idain:1477; al-Tirmidzi: al Jumu’ah ‘an al Rasul:491; Nasa’i: Shalat al ‘Idain:1549, Abu Dawud: al Shalat: 974, Ibnu Majjah: Iqamat al Shalat wa Sunnati fiha: 1272 dan Malik: al Nida li al Shalat: 389.

162 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 903

100

Ada beberapa hal yang hendaknya dilakukan berkenaan dengan shalat ‘Idul Fitri dan

“Idul Adha, yaitu :

1. Shalat ‘Idhul Fitri dilaksanakan saat matahari stinggi dua

penggalah (kurang lebih 6 m) sedangkan ‘Idul Adha dilaksanakan saat matahari

satu penggalah (setelah lewat sekitar setengah jam sejak terbitnya).

Berdasarkan hadits dari Jundub:

""ان بي ك لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل لي وس"" ""وم بنا يص"" يمس ، الفطر على واألضحى رمحين قيد على والش

رمح قيد“Dari Jundub menurut Ahmad bin Hasan al-Banna’ di dalam kitab al-Adhahi, ia berkata: “Nabi saw. pernah shalat idul fitri bersama kami, sedangkan matahari setinggi dua tombak, sementara pada idul adha matahari setinggi satu tombak”.163

2. Sebelum berangkat shalat ‘Idul Fitri dutuntunkan untuk makan

terlebih dahulu, sedangkan shalat ‘Idul Adha dituntunkan untuk tidak makan

terlebih dahulu. Disunnahkan agar sesuatu yang dimakan setelah shalat ‘Idul

Adha adalah daging qurban.

Berdasarkan hadits dari Buraidah:

ه رسول كان ه صلى الل م عليه الل ""وم يغدو ال وسل يى الفطر ى األضحى يوم يأكل وال يأكل حت يرج""ع حتته من فيأكل أضحي

“Dari Buraidah berkata: “Nabi saw tidak berangkat pagi pada hari raya idul fitri kecuali makan terlebih dahulu, dan tidak makan pada hari idul adha kecuali setelah pulang, kemudian makan hasil penyembelihannnya”.164

3. Mengenakan pakaian yang terbagus (yang dipunyai) dan memakai

wangi-wangian (tidak boleh berlebih-lebihan)

Berdasarkan hadits dari Ja’far bin Muhammad dari ayahnya:

163 HR. Ahmad Hasan al Bana164 HR. Ahmad: Baqi Musnad al Anshar: 21907, Tirmidzi: al Jumu’ah an al Rasul: 497; Ibnu

Majah: al Shiyam:1746, dan Ad darimi: al Shalat: 1551

101

ب""رد يلبس ك""ان وس""لم عليه الله ص""لى الن""بي أن الشافعي مسند)الشافعى( عيد كل في حبرة

“Bahawasannya Nabi saw memakai pakaian terbagus setiap kali hari raya” 165

Hadits dari Hasan bin ‘Ali:

في وس""""لم عليه الله ص""""لى الله رس""""ول أمرنا ب""أجود نتطيب وأن ، نجد ما أجود نلبس أن العيدين

نج""د. المس""تدرك ما بأس""من نض""حي وأن ، نجد ما للحاكم الصحيحين على

“Dari Hasan bin Ali, ia berkata: “Rasulullah memerintah kami memakai pakaian yang terbagus dalam dua hari raya, memberi wewangian pada pakaian yang kami pakai dan menyembelih binatang yang paling berharga (mahal)”.166

4. Berangkat ke mushala (tanah lapang) dengan berjalan kaki sambil

membaca takbir dan pada waktu kembali mengambil jalan berbeda dari jalan

yang dilalui waktu berangkat.


ح""تى فيك""بر المسجد، من العيدين في يخرج« المصلى يأتي

“Dari Ibnu Umar, bahwasanya Nabi saw keluar dari masjid, beliau bertakbir hingga sampai ke mushala—yaitu tanah lapang yang biasa digunakan shalat id”.167


إلى خ""رج إذا وس""لم عليه الله ص""لى الن""بي ك""ان فيه خرج الذي الطريق غير في رجع العيدين

“Dari Abu Hurairah, dia berkata: Bahwa Nabi saw, apabila keluar untuk shalat dua hari raya, maka beliau pulang melewati jalan yang berbeda dari jalan sebelumnya”.168

165 HR. Syafi’i dalam musnad Asyafi’i 166 HR. Hakim dalam al-Mustadrak 167 HR. Hakim dalam al-Mustadrak 3/116168 HR. Hakim dalam al-Mustadrak

102

5. Hendaklah seluruh umat Islam, baik laki-laki, perempuan maupun

anak-anak, bahkan perempuan yang sedang haidh, mendatangi tempat shalat

(tanah lapang). Hanya saja, perempuan yang sedang haidh hendaknya

memisahkan diri dari tempat shalat dan tidak turut melakukan shalat.

Berdasarkan hadits dari Ummu ‘Athiyyah:

ة أم عن ض نخ"""رج أن أمرنا ق"""الت عطي """وم الحي ي المسلمين جماعة فيشهدن الخدور وذوات العيدين

ض ويعتزل ودعوتهم هن عن الحي امرأة قالت مصاله رسول يا ""اب لها ليس إحدانا الل ها ق""ال جلب لتلبس""

جلبابها من صاحبتها“Dari Umi athiyah berkata: Kami diperintahkan mengajak orang yang sedang haid dan orang-orang tua menghadiri dua shalat id. Lalu mereka menyaksikan jamaah umat Islam dan ajakan mereka. Sedangkan orang yang haid dipisahkan dari tempat shalat. Seorang wanita bertanya: Wahai Rasulullah, salah satu kami tidak punya jilbab?, Nabi menjawab: Hendaklah temannya memberikan jilbab untuknya”.169

10. Shalat GerhanaShalat Gerhana adalah shalat yang dikerjakan saat terjadi gerhana matahari

(Kusuf) dan atau Bulan (khusuf)

Tata Cara1. Shalat gerhana dikerjakan secara berjama’ah sebanyak 2 raka’at dengan empat kali

ruku’ dan empat kali sujud.

2. Saat shalat akan dimulai, dituntunkan untuk menyerukan “Ashalatu Jami’ah”.


مس أن ول عه""د على خسفت الش ه رس"" لى الل ص""ه ""ه الل م علي ل الة ب مناديا فبعث وس"" جامع""ة الص""

169 HR. Bukhari: al Shalat: 338; Muslim: Shalat al ‘Idain: 1473-1474; Tirmidzi: al Jumu’ah ‘an al Rasul: 495; Nasa’i: Shalat al ‘Idain: 387, 1540-1541; Abu Dawud: al Shalat: 961; Ibnu Majah: Iqamat al Shalat wa sunnati fiha: 1297-1298, Ahmad: Musnad al Bashariyyin: 19859; dan Ad Darimi: al Shalat: 1559.

103

لى فتق""دم ""ع فص"" ""ع ركعتين في ركع""ات أرب وأرب سجدات

“Bahwa pernah terjadi gerhana Matahari pada masa Rasulullah saw., maka beliau menyuruh orang menyerukan “Ashalaatul Jaami’ah”, lalu beliau maju dan mengerjakan shalat empat kali ruku’ dalam dua raka’at dan empat kali sujud”.170

4. Pada raka’at pertama dimulai dengan Takbiratul Ihram, membaca al

Fatihah, dan membaca surat atau ayat al Qur’an yang panjang dengan suara

nyaring. Setelah itu ruku yang lama, kemudian bangkit dari ruku' dengan

membaca sami'allaahu liman hamidah rabbanaa lakal hamd, berdiri kembali,

kemudian membaca al Fatihah dan surat atau ayat al Qur’an. Setelah itu ruku,

kemudian bangkit dari ruku' dengan membaca sami'allaahu liman hamidah

rabbanaa lakal hamd, kemudian sujud dua kali.

3. Pada raka’at yang kedua dikerjakan sama

seperti pada raka’at yang pertama. Setelah sujud yang kedua kalinya kemudian

membaca tahiyyat dan salam.


مس خسفت "اة في الش ول حي ه رس" لى الل ه ص" الل""ه م علي ل ول فخ""رج وس"" ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم ر فقام المسجد إلى وسل اس وصف وكب وراءه الن ول فاقترأ ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل ق""راءة وس""

""ة ر ثم طويل ""ع كب ه رف""ع ثم ط""ويال ركوعا فرك رأس""ه سمع فقال نا حمده لمن الل قام ثم الحمد ولك رب ""ة قراءة فاقترأ األولى الق""راءة من أدنى هي طويل

ر ثم ""ع كب ""وع من أدنى ه""و ط""ويال ركوعا فرك ك الره سمع قال ثم األول نا حمده لمن الل الحمد ولك رب

جد ثم ""ذكر ولم س"" جد ثم الطاهر أبو ي فع""ل ثم س""170 HR. Bukhari al Jumu’ah: 1004 dan Muslim: al Kusuf: 1501 dan Nasaiy: al Kusuf: 1448)

104

كعة في ""ل األخرى الر "ك مث ى ذل تكمل حت "ع اس" أربجدات وأربع ركعات مس وانجلت س"" ""ل الش"" أن قب

اس فخطب قام ثم ينصرف ه على فأثنى الن بما اللمس إن قال ثم أهله هو آيات من آيتان والقمر الش

ه رأيتموها فإذا لحياته وال أحد لموت يخسفان ال الل للصالة فافزعوا

“Pada Masa Nabi saw. pernah terjadi gerhana matahari. Kemudian beliau keluar ke masjid, kemudian bertakbir. Orang-orang pun lalu berbaris (bershaf-shaf) di belakangnya. Beliau membaca surat yang panjang. Lalu takbir dan ruku’ lama sekali, kemudian mengangkat kepala dan membaca:”Sami’allahu liman hamidah,” kemudian berdiri lagi tidak langsung sujud, dan membaca surat yang panjang tetapi lebih pendek dari bacaan yang pertama, kemudian takbir dan ruku’ yang lama tetapi lebih pendek dari yang, kemudian membaca “sami’allahu liman hamidah rabbana walakal hamdu” (dan mengangkat kepala untuk berdiri) kemudian sujud. Pada raka’at yang kedua, beliau kerjakan seperti itu, sehingga seluruhnya empat kali ruku, dan empat kali sujud. Matahari nampak terang sebelum shalat selesai. Kemudian beliau bangkit berkhutbah menyampaikan puji kepada Allah sbagaimana mestinya, kemudian beliau mengatakan:”Matahari dan bulan, keduanya merupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang Maha Mulia, terjadinya gerhana bukan disebabkan karena mati dan lahirnya seseorang. Apabila kamu menyaksikan hal itu, maka segeralah shalat”.171


الة في جه""ر وف ص"" ""ه الخس"" لى بقراءت ""ع فص"" أرب سجدات وأربع ركعتين في ركعات

“Rasulullah saw menyaringkan bacaannya pada saat pada shalat gerhana. Beliau mengerjakan shalat gerhana dengan empat kali ruku’ dalam dua raka’at serta empat kali sujud”.172

Dalam riwayat lain dari ‘Aisyah:

مس خسفت بي عهد على الش لى الن ه ص"" ""ه الل عليم بي فأتى وسل ه صلى الن م عليه الل ل لى وس"" المص""

171 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 988, dan Muslim: al Kusuf: 1500 ,1499 dan Ahmad : Baqi Musnad al Anshar :23432

172 HR. Bukhari : al Jumu’ah: 1004 dan Muslim: al khusuf: 1502

105

ر ر فكب اس وكب ثم الن ""القراءة فجه""ر ق""رأ وأط""ال ب..... القيام

“Pada masa hidup Rasulullah saw, pernah terjadi gerhana matahari, kemudian Rasulullah saw mendatangi tempat shalat lalu bertakbir, dan orang banyakpun ikut bertakbir, lalu membaca bacaan dengan suara nyaring, dan beliau berdiri lama….dan seterusnya hadits”.173

5. Setelah shalat, Imam berdiri menyampaikan peringatan

dan mengingatkan jama’ah/orang-orang akan tanda-tanda kebesaran Allah SWT,

serta menganjurkan mereka agar memperbanyak do’a, istighfar, shadaqah dan

segala amalan yang baik lainnya.

Berdasarkan hadits dari ‘Aisyah pada hadits nomor 5:

مس وانجلت... """ل الش""" رف أن قب ق"""ام ثم ينص"""اس فخطب ه على فأثنى الن قال ثم أهله هو بما الل

مس إن ه آيات من آيتان والقمر الش يخسفان ال الل""ه وال أح""د لم""وت ف""افزعوا رأيتموها ف""إذا لحياتللصالة

“…Matahari nampak terang sebelum shalat selesai. Kemudian beliau bangkit berkhutbah menyampaikan puji kepada Allah sbagaimana mestinya, kemudian beliau mengatakan:”Matahari dan bulan, keduanya merupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang Maha Mulia, terjadinya gerhana bukan disebabkan karena mati dan lahirnya seseorang. Apabila kamu menyaksikan hal itu, maka segeralah shalat”.174

Hadits dari Abu Musa:

ذكره إلى فافزعوا ذلك من شيئا رأيتم فإذا...واستغفاره ودعائه

“Apabila kamu melihat hal seperti itu (gerhana), maka segeralah kamu kerjakan shalat, berdo’alah, serta mohon pengampunanya”.175

Dalam sebuah riwayat dari ‘Aisyah:173 HR. Ahmad: Baqi Musnad al Anshar: 23333174 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 988, dan Muslim: al Kusuf: 1500 ,1499 dan Ahmad : Baqi Musnad al

Anshar :23432175 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 999 dan Muslim: al Kusuf: 1518

106

""ك رأيتم فإذا... ه ف""ادعوا ذل روا الل وا وكب ل وص"" وتصدقوا

"…Apabila kamu menyaksikan hal itu, maka berdo’alah kepada Allah, bacalah takbir, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah”.176

11. Shalat Istisqa’

Istisqa secara etimologi artinya meminta hujan. Sedangkan menurut

terminologi syari’at Shalat Istiaqa’ adalah shalat yang tujuannya untuk memohon

diturunkannya hujan disaat terjadi kekeringan akibat lamanya musim kemarau

Tata CaraShalat Istisqa bisa dilakukan dengan dua cara; yaitu (1) dengan cara melaksanakan

shalat terlebih dahulu, kemudian khutbah atau sebaliknya (2) khutbah terlebih dahulu

kemudian shalat dua raka’at, lalu berdo’a.

Berikut adalah tata cara shalat Istisqa:

1. Shalat Istisqa’ dilaksanakan di lapangan setelah

matahri terbit


اس شكا ه رسول إلى الن ه صلى الل م عليه الل ل وس""ع بمنبر فأمر المطر قحوط ""ه فوض"" لى في ل المص""اس ووع""د ة ق""الت في""ه يخرج""ون يوما الن عائش""ه رسول فخرج ه صلى الل م عليه الل ل ""دا حين وس"" بمس حاجب الحديث .... الش

”Orang-orang pada mengeluh kepada Rasulullah saw. tentang terlambatnya hujan. Lalu beliau memerintahkan agar disiapkan sebuah mimbar dan diletakkan di tempat shalat (di lapangan) dan menjanjikan kepada orang-untuk mengajak mereka pada suatu hari ketempat itu. Kata ‘Aisyah: Rasulullah saw lalu keluar ketempat itu pada waktu telah nyata sinar matahari,….dan seterusnya hadits”.177

176 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 986 dan Muslim: al Kusuf: 1499. Lafadz Milik Bukhari

177 HR. Abu Dawud: al Shalat: 992

107

2. Berangkat ke lapangan dengan sikap

merendahkan diri dan khusyu, mengenakan pakaian yang biasa dengan penuh

harapan

Berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas:

ه رسول خرج ه صلى الل ""ه الل م علي ل عا وس"" متواض""""ذال عا متب ال متخش"" عا مترس"" ر لى متض"" ركعتين فص""

هذه خطبتكم يخطب ولم العيد في يصلي كما“Rasulullah saw., keluar (untuk shalat Istisqa’} dengan kerendahan diri, mengenakan pakaian biasa (pakaian sehari-hari), khusyu’, perlahan-lahan, dan serta penuh harapan. Beliau shalat dua raka’at seperti shalat Hari Raya, tetapi tetapi tidak berkhutbah seperti khutbahmu yang biasa ini”.178

Dalam riwayat lain yang juga dari Ibnu ‘Abbas:

ول خ""رج ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل ""ذال وس"" متبعا عا متواض"" ر ى متض"" لى أتى حت عثم""ان زاد المص"""""ر على ف"""رقى فقا ثم المنب خطبكم يخطب ولم ات

ع الدعاء في يزل لم ولكن هذه ضر كبير والت ثم والت العيد في يصلي كما ركعتين صلى

“Rasulullah saw., keluar (untuk shalat Istisqa’} dengan mengenakan pakaian biasa (pakaian sehari-hari), khusyu’, serta penuh harapan, sehingga beliau sampai ketempat shalat- Ustsman menambahkan; lalu beliau naik mimbar-, beliau tidak berkhutbah seperti khutbahmu yang biasa ini, hanya beliau selalu berdo’a dan memohon dan meng-Agungkan Allah kemudian shalat dua raka’at sebagaimana beliau shalat ‘Id”.179

3. Mengerjakan shalat Istisqa’ dua (2) raka’at

dengan berjama’ah, tanpa Adzan dan Iqamat.


178 HR. Nasa’i: al Istisqa: 1504, dan Ibnu Majjah: Iqamatusshalah wa sunnati fiha: 1265,Ahmad: Musnad bani Hasyim :1935

179 HR. Abu Dawud: al Shalat: 984

108

ول خ""رج ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل يوما وس""لى يستسقي ثم إقام""ة وال أذان بال ركعتين بنا فص""

ه ودعا خطبنا يديه رافعا القبلة نحو وجهه وحول اللر على األيمن فجعل رداءه قلب ثم ر األيس"" واأليس""

األيمن على“Pada suatu hari Nabi saw., keluar untuk mengerjakan shalat Istisqa’. Lalu beliau memimpin kami shalat dua raka’at tanpa adzan dan iqamah, kemudian beliau berkhutbah di tengah-tengah kami, dan memanjatkan do’a kepada Allah, lalu memalingkan mukanya ke arah kiblat sambil mengangkat kedua tangannya, kemudian beliau membalikan selendangnya, yang kanan ke kiri dan yang kiri ke kanan”.180

4. Membaca bacaan dalam shalat dengan Jahr

Berdasarkan hadits dari ‘Abdullah bin Zaid:

بي رأيت لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل """وم وس"" خ"""رج ياس إلى فحول قال يستسقي تقبل ظه""ره الن واس""

""ة ""دعو القبل لى ثم رداءه ح""ول ثم ي ركعتين لنا ص""بالقراءة فيهما جهر

“Pernah aku melihat nabi saw pada saat beliau pergi untuk mengerjakan shalat istisqa’, beliau memalingkan punggungnya menghadap orang banyak dan menghadap kiblat sambil berdo’a , lalu membalikkan selendanya kemudian shalat dua raka’at dengan menyaringkan (menjahrkan) bacaan pada keduanya”.181

1. Kemudian berkhutbah di atas mimbar setelah shalat dengan memperbanyak

istighfar serta do’a dengan menghadapkan wajah ke arah kiblat, mengangkat

tangan tinggi-tinggi , lalu membalikkan selendang yang kanan ke kiri, dan yang

kiri kekanan, kemudian imam berbalik menghadap jama’ah lalu turun dari

mimbar.

Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah (hadits nomor 3):

180 HR. Ibnu Majjah: Iqamat al Shalat wa al Sunnati Fiha: 1258 dan Ahmad : Baqi Musnad al muktsirin: 7977

181 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 969, Tirmidzi: al Jumu’ah ‘an al Rasul: 510, Nasa’i: al Istisqa: 1505, Abu Dawud: al Shalat: 983 dan Ahmad: Musnad al madaniyyin: 15873. Lafadz milik Bukhari

109

“Pada suatu hari Nabi saw., keluar untuk mengerjakan shalat Istisqa’. Lalu beliau memimpin kami shalat dua raka’at tanpa adzan dan iqamah, kemudian beliau berkhutbah di tengah-tengah kami, dan memanjatkan do’a kepada Allah, lalu memalingkan mukanya ke arah kiblat sambil mengangkat kedua tangannya, kemudian beliau membalikan selendangnya, yang kanan ke kiri dan yang kiri ke kanan”.182

Berdasarkan hadits dari ‘Abdullah bin Zaid (hadits nomor 4):

“Pernah aku melihat nabi saw pada saat beliau pergi untuk mengerjakan shalat istisqa’, beliau memalingkan punggungnya menghadap orang banyak dan menghadap kiblat sambil berdo’a , lalu membalikkan selendangnya kemudian shalat dua raka’at dengan menyaringkan (menjahrkan) bacaan pada keduanya”.183

Berdasarkan hadits dari ‘Abdullah bin Zaid:

ول رأيت ه رس""" لى الل ه ص""" """ه الل م علي ل حين وس"""ألة وأكثر الدعاء أطال لنا استسقى ثم ق""ال المس""

""ه رداءه وح""ول القبلة إلى تحول لبطن ظه""را فقلباس وتحول معه الن

“Pernah aku melihat Rasulullah saw pada waktu mengerjakan istisqa’ untuk kami, beliau memanjangkan do’a dan memperbanyak permohonan. Kemudian (aku lihat Rasulullah) berbalik mengahadap kiblat dan membalikkan selendangnya yang bagian luar kedalam dan orang banyakpun berbuat demikian”.184

Atau berkhutbah terlebih dahulu kemudian melaksanakan shalat.


اس شكا ه رسول إلى الن ه صلى الل م عليه الل ل وس""ع بمنبر فأمر المطر قحوط ""ه فوض"" لى في ل المص""اس ووع""د ة ق""الت في""ه يخرج""ون يوما الن عائش""

182 HR. Ibnu Majjah: Iqamat al Shalat wa al Sunnati Fiha: 1258 dan Ahmad : Baqi Musnad al muktsirin: 7977

183 HR. Bukhari: al Jumu’ah: 969, Tirmidzi: al Jumu’ah ‘an al Rasul: 510, Nasa’i: al Istisqa: 1505, Abu Dawud:al Shalat: 983 dan Ahmad: Musnad al madaniyyin: 15873. Lafadz milik Bukhari

184 HR. Ahmad : Awwalu Musnad al Madaniyyin Ajma’in: 15870

110

ه رسول فخرج ه صلى الل م عليه الل ل ""دا حين وس"" بمس حاجب الش ر المنبر على فقعد لى فكب ه ص"" الل""ه م علي ل ه وحم""د وس"" كم ق""ال ثم وج""ل ع""ز الل إن

""اركم ج""دب شكوتم تئخار دي ان عن المط""ر واس"" إب عنكم زمانه ه أم""ركم وقد ""دعوه أن وج""ل ع""ز الل ت

تجيب أن ووعدكم ه الحم""د ق""ال ثم لكم يس"" رب للحمن العالمين الر حيم ملك الر ""ه ال الدين يوم إال إل

ه هم يري"""د ما يفع"""ل الل ه أنت الل """ه ال الل أنت إال إل""زل الفق""راء ونحن الغني ما واجع""ل الغيث علينا أن

""زلت ""ه رف""ع ثم حين إلى وبالغا ق""وة لنا أن فلم يديفع في يزل ى الر ""ه بياض بدا حت إلى ح""ول ثم إبطي

اس ""ه راف""ع وهو رداءه حول أو وقلب ظهره الن يدي""ل ثم اس على أقب ""زل الن لى ون ركعتين فص"" أ فأنش""

ه ""إذن أمطرت ثم وبرقت فرعدت سحابة الل ه ب الل""أت فلم جده ي ى مس"" الت حت يول س" رأى فلما الس""

لى ضحك الكن إلى سرعتهم ه ص"" ""ه الل م علي ل وس""ى ""دت حت فق""ال نواج""ذه ب هد ه أن أش"" ""ل على الل ك

ي قدير شيء وأن ه عبد ورسوله الل”Orang-orang pada mengeluh kepada Rasulullah saw. tentang terlambatnya hujan. Lalu beliau memerintahkan agar disiapkan sebuah mimbar dan diletakkan di tempat shalat (di lapangan) dan menjanjikan kepada orang-untuk mengajak mereka pada suatu hari ketempat itu. Kata ‘Aisyah: Rasulullah saw lalu keluar ketempat itu pada waktu telah nyata sinar matahari, lalu beliau duduk di atas mimbar, bertakbir serta memuji Allah dan bersabda:”Kamu semua mengeluh akibat keringnya negerimu, sedang Allah menyuruhmu agar berdo’a serta Ia menjanjikan untuk mengabulkan permohonanmu itu”. Lalu beliau membaca: “Al hamdulillaahi rabbil’aalamiin arrahmaanirrahiim, maaliki yaumiddiin”. Selanjutnya beliau membaca:”Laa ilaaha illallaah, yaf’alullaahu maa yuriid, allaahumma laa ilaaha illaa anta, antal ghaniyyu wa nahnul fuqaraa, anzil ‘alainaal ghaitsa wa ‘aj’al maa anzalta ‘alainaa quwwatan wa balaaghan ilaa hiin”. Selanjutnya beliau mengangkat kedua tangannya sambil terus berdo’a sampai ketiaknya yang putih terlihat, kemudian beliau membalikkan punggunya membelakangi orang banyak dan memindahkan selendangnya sambil tetap

111

mengangkat kedua tangannya, kemudian beliau menghadap lagi kepada orang banyak, lalu turun (dari mimbar), kemudian shalat 2 raka’at, kemudian pada saat itu Allah ta’ala mennampakkan segumpal awan (mendung), lalu terdengar suara guntur dan petir, kemudian turunlah hujan dengan idzin Allah Ta’ala. Belum sampai beliau di masjid, terjadilah banjir di sana-sinbi. Melihat orang banyak bergegas ke tempat berteduh, beliau tertawa sampai tampak gigi-gigi gerahamnya. Beliau bersabda;”Aku bersaksi bahwa Allah Mahakuasa terhadap segalanya; dan sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan RasulNya”.185

Atau apabila hari Jum’at imam memanjatkan do’a ketika khutbah, kesemuanya

dengan mengangkat kedua tangannya.

Berdasarkan hadits dari Syarik bin Numair dari Anas bin Malik:

نحو كان باب من جمعة يوم المسجد دخل رجال أناء دار ول القض"" ه ورس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل وس""

ه رسول فاستقبل يخطب قائم ه صلى الل ""ه الل عليم ول يا ق""ال ثم قائما وسل ه رس" األم"وال هلكت الل

بل وانقطعت ه فادع الس ول فرفع قال يغثنا الل رس""ه ه صلى الل م عليه الل هم ق""ال ثم يديه وسل أغثنا الل

هم هم أغثنا الل ه وال أنس ق""ال أغثنا الل ""رى ما والل نماء في حاب من الس"" وبين بيننا وما قزع""ة وال س""

لع ورائه من فطلعت ق"""""ال دار وال بيت من س"""""حابة """ل س""" رس مث طت فلما الت ماء توس""" الس"""

رت ه فال ق""""ال أمط""""رت ثم انتش"""" رأينا ما واللمس ""ك من رج""ل دخ""ل ثم قال سبتا الش ""اب ذل الب

ول المقبلة الجمعة في ه ورس"" لى الل ه ص"" ""ه الل عليم رسول يا فقال قائما فاستقبله يخطب قائم وسل

ه بل وانقطعت األم""وال هلكت الل ه ف""ادع الس"" اللا يمسكها ه رسول فرفع قال عن ه صلى الل ""ه الل علي

م هم قال ثم يديه وسل هم علينا وال حولنا الل على الل185 HR. Abu Dawud: al Shalat: 992

112

""ة وبط""ون والظراب اآلكام ""ابت األودي جر ومن الش""مس في نمشي وخرجنا فانقلعت ريك قال الش ش""ألت ج""ل أه""و مال""ك بن أنس فس"" ال ق""ال األول الر

أدري“Pada suatu hari ada seorang laki-laki masuk masjid pada suatu hari Jum’at dari arah “Darul Qadha” ketika Rasulullah saw sedang berdiri berkhutbah. Orang itu berdiri menghadap Rasulullah seraya berkata:”Wahai Rasulullah, segala harta telah punah dan jalan-jalan terputus, maka do’akanlah agar Allah menolong kami, maka Rasulullah pun mengangkat kedua tangannya dan berdo’a: “Tolonglah kami ya Allah, Tolonglah kami ya Allah tolonglah kami ya Allah”. Kata Anas: “Demi Allah, semua betul-betul tidak kita lihat segumpalpun mendung di langit (jelas) tiada sebuahpun rumah rumah atau kampung antara kami”. Kata Anas:”Kemudian pada hari Jum’at berikutnya, datanglah seorang laki-laki dari pintu yang sama dan Rasulullah pun sedang berkhutbah. Orang itu menghadap pada beliau sambil berdiri dan berkata: Wahai Rasulullah, segala harta telah punah dan jalan-jalan telah terputus, naka do’akanlah untuk kami agar hujan berhenti. Maka Rasulullah mengangkat kedua tangannya kemudian berdo’a Ya Allah, di atas bukit dan gundukan-gundukan dan di tengah-tengah lembah dan tempat tumbuhnya tanaman”. Kemudian Anas berkata lagi:”maka lalu terhentilah hujan sampai kami pergi berjalan kaki di tengah panas matahari. Kata Syarik:”Aku tanyakan pada Anas, apakah orangnya yang dulu juga? Jawabnya:aku tidak tahu”.186

Juga dalam riwayat lain dari Anas:

""دو أه""ل من أع""رابي رجل أتى ول إلى الب ه رس"" الله صلى م عليه الل ول يا فقال الجمعة يوم وسل رس""ه اس هلك العيال هلك الماشية هلكت الل فرف""ع الن

ه رسول ه صلى الل م عليه الل ورف""ع يدعو يديه وسلاس ""ديهم الن ""دعون مع""ه أي من خرجنا فما ق""ال ي

ى المسجد .... )الحديث( نمطر زلنا فما مطرنا حت“Pada suatu hari, yaitu hari Jum’at, pernah ada seorang Badwi datang pada Rasulullah, ia mengatakan:”Wahai Rasulullah, segala ternak telah menderita, dan keluargapun telah menderita, dan semua orang telah menderita. Maka Rasulullah saw mengangkat kedua tangannya sambil berdo’a, dan orang

186 HR. Bukhari :al Jumu’ah: 958 dan Shalat Istisqa: 1493. Lafadz milik Muslim

113

banyakpun mengangkat tangan mereka bersama beliau berdo’a. Maka baru saja kami keluar dari masjid, turunlah hujan….seterusnya hadit”.187

Do’a Shalat Istisqa:

ه الحمد حمن العالمين رب لل الر حيم ملك الر ""وم يه إال إله ال الدين هم يري""د ما يفعل الل ه أنت الل ال الل

""زل الفق""راء ونحن الغني أنت إال إله الغيث علينا أنحين إلى وبالغا قوة لنا أنزلت ما واجعل

“Segala puji bagi Allah , Dzat yang Mengatur seluruh alam, Yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Penguasa Hari Pembalasan. Tiada tuhan melainkan Allah, yang berbuat sekehendak Nya. Ya Allah, tiada tuhan selain Engkau, Engkaulah yang Maha Kaya, sedang kami adalah kaum fakir, turunkanlah hujan kepada kami, serta jadikanlah hujan itu menjadi kekuatan serta mencukupi kami sampai habis masanya”.

Berdasarkan hadits Abdu Dawud dari ‘Aisyah tentang “khutbah sebelum shalat”

Atau

هم ق الل ""ادك اس"" ر وبهائم""ك عب ""ك وانش"" وأحي رحمتت بلدك المي

“Ya Allah, turunkanlah hujan untuk hamba-hamba-Mu dan ternak-ternak-Mu dan ratakanlah kemurahan-Mu dan hidupkanlah negeri-Mu yang gersang”.

Berdasarkan hadits dari ‘Abdullah bin ‘Amrin bin ‘Ash:

"""ان ول ك ه رس""" لى الل ه ص""" """ه الل م علي ل إذا وس"""هم قال استسقى ر وبهائم""ك عبادك اسق الل وانش""

ت بلدك وأحي رحمتك المي“Bahwa Rasulullah saw apabila beliau mengerjakan shalat istisqa’ beliau membaca “Allaahummasqi ‘ibaadaka wa bahaa’imaka wansur rahmataka wa ahyi baladakal mayyita”.188

Atau

هم هم أغثنا الل هم أغثنا الل أغثنا الل187 HR. Bukhari: al Jumu’ah

188 HR. Abu Dawud: al shalat: 994, dan Malik: al Nida’ li al Shalat: 403. Lafadz Abu Dawud, meskipun aslinya dari Malik

114

“Tolonglah kami ya Allah, Tolonglah kami ya Allah tolonglah kami ya Allah”.189

BAB VIMERAWAT JENAZAH

A. Tuntunan Bagi Orang Sakit

1. Bersikap sabar dan senantiasa berikhtiarBerdasarkan hadits dari Shuhaib

ه رسول قال لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل ألم""ر عجبا وس""ه أم"""ره إن الم"""ؤمن """ر كل إال ألح"""د ذاك وليس خي

189 HR. Bukhari :al Jumu’ah: 958 dan Shalat Istisqa: 1493) dari Syarik dari Anas (berdo’a pada saat khutbah, hari Jum’at)

115

اء أصابته إن للمؤمن كر سر ""ان ش"" ""را فك ""ه خي وإن لاء أصابته له خيرا فكان صبر ضر

"Sungguh mengagumkan perkara orang mukmin karena semua urusannya adalah baik, dan hal itu tidak terjadi pada seorangpun kecuali orang mukmin. Jika ia mendapat kesenangan kemudian ia bersyukur, maka hal itu baik baginya. dan apabila ditrimpa kesulitan kemudian ia bersabar, maka hal itupun baik baginya".190

2. Berprasangka baik kepada Allah, apabila sampai pada akhir ajalnyaBerdasarkan hadits dari Jabir:

معت بي س"" لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل ""ل وس"" ""ه قب وفاتن وه""و إال أح""دكم يم""وتن ال يق""ول بثالث ه يحس"" بالل الظن

“Aku pernah mendengar Rasulullah SAW. bersabda sebelum wafatnya:”Janganlah salah seorang dari kamu semua mati, kecuali berbaik sangka (Husnudzan) kepada Allah”.191

3. Hendaknya berada diantara takut dan penuh pengharapan (khauf dan raja)Berdasarkan hadits dari Anas:

بي أن لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل اب على دخ""ل وس"" ش""""ف فق""ال الم""وت في وه""و ه ق""ال تج""دك كي يا والل

ه رسول ي الل ه أرجو أن ي الل ""وبي أخاف وإن فق""ال ذنه رسول لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل في يجتمع""ان ال وس""

""ل في عبد قلب ه أعط""اه إال الم""وطن ه""ذا مث ما الل يخاف مما وآمنه يرجو

“Bahwa Rasulullah SAW. masuk kepada seorang pemuda yang hampir pada ajalnya, maka beliau bersabda:”Bagaimana perasaanmu? Jawabnya:”Aku berharap kepada Allah dan khawatir akan dosaku”. Maka beliau SAW. bersabda:”Kalau berkumpul kedua sifat itu dalam hati seorang hamba pada peristiwa seperti ini tentulah Allah memberikan apa yang diharapkan dan melindunginya dari apa yang ditakutkan”.192

4. Berwasiat kepada sanak keluargaFirman Allah SWT:

190 HR. Muslim : Shahih Muslim191 HR. Muslim : Shahih Muslim192 HR. Tirmidzi: Sunan al Tirmidzi

116

""رك إن الم""وت أحدكم حضر إذا عليكم كتب ""را ت خية ي ""دين الوص"" ""المعروف واألق""ربين للوال على حقا بقين (البقرة) المت

“Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (Ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.193

B. Tuntunan Bagi Keluarga yang Ditinggalkan

1. Mentalqinkan orang yang akan meninggal dunia dengan lafadz “Laa ilaaha Illallaah”.Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah:

ه رسول قال ه صلى الل م عليه الل موتاكم لقنوا وسله إال إله ال الل

“Rasulullah bersabda:”Talqinkanlah mayat (jenazah)mu (orang yang akan meninggal) dengan mengucap:”Laa Ilaaha Illallaah”.194

2. Menghadapkannya ke arah qiblatBerdasarkan hasdits dari Abu Qatadah:

المدينة ق""دم حين وس""لم عليه الله ص""لى الن""بي أن وأوصى ت""وفي: فقالوا ، معرور بن البراء عن سأل القبلة إلى يوجه أن وأوصى ، الله رسول يا لك بثلثه وسلم عليه الله صلى الله رسول فقال ، احتضر لما

ولده على ثلثه رددت وقد الفطرة أصاب: » “Bahwasanya Rasulullah SAW ketika sampai di Madinah, beliau menanyakan perihal Bara bin Ma’rur, kemudian mereka menjawab:”Ia telah meninggal dunia, dan ia berwasiat dengan sepertiga harta untukmu ya Rasulullah, dan ia juga berwasiat untuk supaya dihadapkan ke arah Qiblat. Rasul SAW berkata:”Ia telah mencocoki fithrah, dan aku kembalikan yang sepertiga kepada anaknya”.195

3. Setelah meninggal, lalu memejamkan matanya dan mendo’akannyaBerdasarkan hadits dari Ummu Salamah:

193 QS. Al Baqarah: 180194 HR. Muslim: Shahih Muslim195 HR. Hakim dalam kitab al Mustadrak ‘ala al Shahihain

117

ول دخل ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل أبي على وس"" سلمة وح إن قال ثم فأغمضه بصره شق وقد إذا الر تدعوا ال فقال أهله من ناس فضج البصر تبعه قبض ما على يؤمنون المالئكة فإن بخير إال أنفسكم على

هم قال ثم تقولون درجته وارفع سلمة ألبي اغفر اللين في واغف""ر الغابرين في عقبه في واخلفه المهدي""ه ونور قبره في له وافسح العالمين رب يا وله لنا ل

فيه“Rasulullah datang kepada Abi Salamah (diwaktu sampai pada ajalnya) padahal matanya melotot, maka beliau memejamkannya”. Kemudian Nabi SAW bersabda:” Sesungguhnya ruh itu kalau dipecatkan, diikuti oleh mata”. Maka bergemuruhlah orang-orang dari keluarganya, maka beliau bersabda:”Janganlah mendoakan atas dirimu, kecuali kebaikan, karena sesungguhnya Malaikat itu mengamini atas apa yang kamu katakan “kemudian sabdanya:”Ya Allah, ampunilah Abu Salamah, junjunglah derajatnya setinggi derajat orang-orang yang shaleh, berilah gantinya pada sepeninggalnya, berilah pengampunan bagi kami dan baginya Ya Rabbul ‘Aalamiin, lapangkanlah kuburnya, dan terangilah dia didalamnya”.196

4. Menutupnya dengan kain yang baik (bersih dan suci)Berdasarkan hadits dari ’Aisyah:

ول أن ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل ""وفي حين وس"" تحبرة ببرد سجي

“Bahwa Rasulullah SAW dibungkus dengan kain hibrah (sejenis kain Yaman yang bercorak).197

5. Melunasi hutangnya (jika memiliki hutang)Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah:

ول ق"""ال ه رس""" لى الل ه ص""" """ه الل م علي ل نفس وس"""قة المؤمن ى بدينه معل عنه يقضى حت

“Rasulullah SAW bersabda:”Nyawa orang Mu’min itu tergantung dengan hutangnya, sampai dilunasinya”.198

6. Menyegerakan pemeliharaannya

196 HR. Muslim: Shahih Muslim197 HR. al Bukhari: Shahih al Bukhari198 HR. Tirmidzi: Sunan al Tirmidzi

118

Berdasarkan hadits dari ’Ali bin Abi Thalib:

ه رسول أن ه صلى الل ""ه الل م علي ل ""ة ق""ال وس"" يا ثالث""""ؤخرهن ال علي الة ت """"ازة أتت إذا الص"""" إذا والجن

م حضرت كفؤا وجدت إذا واألي“Bahwa Rsulullah SAW bersabda:”Tiga perkara hai ‘Ali yang tidak boleh ditangguhkan, yaitu shalat bila datang waktunya, jenazah bila telah terang matinya dan wanita tidak bersuami bila telah menemukan jodohnya”.199

7. Mengumumkan kepada kerabat dan teman-temannya (kaum muslimin)Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah:

ه رسول أن ه صلى الل م عليه الل جاشي نعى وسل الن في ذي اليوم مات ال

“Bahwa Rasulullah SAW memberitakan kematian raja najasyi kepada para shahabat pada hari kematiannya”.200

Hadits dari Anas r.a:

بي أن ه صلى الن ""ه الل م علي ل ""دا نعى وس"" وجعف""را زياس رواحة وابن خبرهم يأتيهم أن قبل للن

“Dan beliau memberitakan kematian Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abu Thalib, dan ‘Abdullah bin Rawahah r.a kepada orang-orang sebelum mereka mengetahui”.201

Hadits Dari Abu Hurairah dan Ibnu ‘Abbas:

بي أن ه صلى الن ""ه الل م علي ل ""ر أن بع""د ق""ال وس"" أخبوداء بموت اب أو الس ذي الش جد يقم كان ال : المس""

اس ابن حديث وفي. ؟ آذنتموني أال منعكم ما: " عب اإلذن باب: البخاري" تعلموني أن

“Bahwa Nabi SAW bersabda setelah diberitahu tentang kematian orang yang menyapu masjid :”Tidak sudikah kamu memberitakannya kepdaku?. Dan dalam hadits dari Ibnu ‘Abbas:”Mengapa kamu tidak memberitakan kepadaku?”.202

199 HR. Ahmad: Musnad Ahmad200 HR. Bukhari: Shahih al Bukhari201 HR. Bukhari: Shahih al Bukhari202 Hadits tersebut menurut imam Asy Syaukani terdapat dalam kitab Shahih al Bukhari dalam bab al

Adzan (lihat kitab Nailul Authar)

119

C. Tuntunan Memandikan Jenazah

Memandikan jenazah dimulai dengan mengeluarkan dan membersihkan

kotoran jenazah lebih dahulu. Mulailah dari anggota wudlu dan anggota

kanannya. Hal ini berdasarkan Hadis Nabi

ätni xqMqeã SMãqi p ätniä~jæ lü9æã

Ä ÖQäj:ã rãp<Å'Mulailah dengan anggotanya yang sebelah kanan dan tempat (anggota) wudlunya'. (HR al-Jamaah)

Kemudian dimandikan dengan bilangan gasal: tiga, lima kali, atau lebih dari

itu dengan air biasa, air yang diberi daun bidara atau sabun, dan pada kali yang

terakhir, disiram dengan air yang diberi kapur barus. Hal ini berdasarkan Hadis

Nabi saw.

cã: oi =î*îaã pü äBj5 pü ä( w( ofBUãofR-ã p <9A p xäjæ cã: o&} ü< lã<qYäaoi ý~Epü ã<qYäa Õ=5v ã ð

Ä ú<ä6çeã rãp<Å'Mandikanlah dia tiga kali, atau lima kali, atau lebih dari itu menurut pendapat kalian dengan air dan daun bidara, serta pada kali yang terakhir, campurkanlah air dengan kapur barus atau sesuatu yang sama dengan kapur barus'. (HR al-Bukhari )

Jika perempuan, jalinlah rambut menjadi tiga pintal. Lalu, keringkanlah

dengan handuk. Rasulullah saw. bersabda

=î*îa ã pã äRçA pã äBj5 pã ä( w( pã ã=î%p ätînîfBUã

lp=] Ö( w( äs=RE äm =ZNY ce: o&} 120

ã < lã ce: oiÄ8pØ8 qæ ã p kfBi p ú<ä6çeã

rãp<Å'Mandikanlah dalam jumlah gasal, tiga atau lima atau tujuh kali atau lebih dari itu menurut pendapatmu'. Lalu, kami menjalin rambutnya tiga jalinan. (HR al-Bukhari dan Muslim dan Abu Dawud)

Perlu diperhatikan, hendaklah jenazah laki-laki dimandikan oleh orang

laki-laki. Jenazah perempuan dimandikan oleh orang perempuan, kecuali

mahramnya. Dibenarkan suami memandikan jenazah istrinya atau sebaliknya

sebagaimana dijelaskan dalam Hadis yang diriwayatkan oleh an-Nasa'i dan Ibnu

Hibban dan menshahihkannya

c&nîY8 p c~fQ #~fI p c&fBVe 2ç] #i qe !=M äi

êÄläç1 oæã p ûîyäBneã rãp<Å

'Apa halangannya seumpama kamu meninggal sebelumku, akulah yang memandikanmu, menyalatkanmu dan menguburmu'. ( HR an-Nasai dan Ibnu Hibban )

Di samping hadis itu, adalah Hadis

gBU äi $=æ9&Aã äi =ivã oi #fç^&Aã qe

uîyäBm RU kfA p uî~îfQ ufeã ûfI êã d qA<

Ä u-äi oæã p 8pã8 qæ ã p 9Mã rãp<Å'Seumpama aku dapat mengulangi perkara yang telah lampau, pastilah yang memandikan Rasulullah saw. itu hanya istri-istrinya'. (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)

Jika pada tubuh jenazah terdapat cacat, tutuplah. Hal ini sesuai dengan Hadis

121

Õ=i GRæ<ã ue êã =ZU u~fQ k&îbY ä&~i gBU oi

ÄkfBi É =E 2Q u22I p dä] p kaä<ã rãp<Å

'Barangsiapa memandikan jenazah, lalu merahasiakan cacat tubuhnya, Allah memberikan ampun baginya empat puluh kali'.(HR al-Hakim dan menshahihkannya menurut syarat Muslim)

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan tata cara memandikan jenazah

adalah sebagai berikut :

Pertama, siapkan tempat meletakkan jenazah; air biasa secukupnya, air yang

dicampur daun bidara atau sabun, dan air yang dicampur dengan kapur barus..

Kedua, letakkanlah jenazah di tempat yang disediakan. Sebaiknya di tempat

tertutup. Kain penutup jenazah dilepas, sedangkan bagian kemaluan ditutup

dengan kain atau lainnya.

Ketiga, keluarkan kotoran dengan sedikit mengangkat badan jenazah dan

bersihkanlah.

Keempat, mulailah dengan anggota wudlu dan anggota kanannya. Siramkan air

satu arah dan dengan bilangan gasal; tiga atau lima kali, atau lebih dari itu.

Kelima, miringkan jenazah ke kiri, kemudian badan sebelah kanan dan

punggungnya disiram. Setelah itu, bagian badan sebelah kiri disiram. Kemudian,

ditelentangkan kembali.

Keenam, siramlah jenazah dengan air yang dicampur dengan kapur barus.

Ketujuh, keringkan dengan handuk. Jenazah perempuan rambutnya dikepang

(dijalin). Lalu, tutuplah dengan kain. Selanjutnya, jenazah diangkat dan

diletakkan di tempat yang disediakan untuk dikafani. Rasulullah saw. Bersabda

kfA p uî~îfQ ufeã ûfI êã d qA< ,<8ãÄkfBi rãp<Å unQ #Q?m Z Öî~nj} Öf1ð

'Bahwa Rasulullah saw.diselubungi dengan kain Yaman untuk mengeringkan, lalu dilepaskan'. ( HR Muslim)

122

D. Tuntunan Mengafani Jenazah Setelah dimandikan, selanjutnya jenazah dikafani dengan baik

sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi

uînîZa oB2~îfîY rä5ü ka 91ü oZa ã:ã

ÄkfBi rãp<Å'Apabila salah seorang di antara kamu mengafani jenazah saudaranya, hendaklah dibaikkan kafannya'. ( HR Muslim )

Untuk mengafani jenazah, gunakan kain putih yang menutup seluruh

tubuh jenazah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Hadis Nabi yang

diriwayatkan oleh at-Tirmidzi yang berbunyi

L ä~îçeã kbæä~î( oi ãqBçîeãka ä% qi ätî~îY ãqnZa p kbæ

ä~î( =î~5 ätîm äYÄú;i=&eã r ãp<Å

'Pakailah olehmu kain putihmu, karena sesungguhnya kain putih itu sebaik-baik kainmu, dan kafanilah jenazahmu dengan kain putih itu'. (HR at-Tirmidzi)

Selanjutnya, jenazah diberi wangi-wangian, kecuali jenazah yang sedang

berihram, maka janganlah kamu tutup kepalanya dan jangan kamu beri wangi-

wangian. Hal ini berdasarkan Hadis Nabi

[]ã p g-< äjnî~îæ dä] @äçîQ oæ ã oQ

kfA p uî~îfQ ufeã ûfI êã d qA< Siu&J] qîY uî&îf1ã < oQ S] p :ã

ÖY=îRædä^Y kfA p uî~îfQ ufeãûfI ûçnfe

ce: =îa ;Y123

uî~îæq( ð rqnZa p <9A p xäjæ rqfBUã

uA ü< ãp=j6% v p rqËn2% v pÄÖQäj:ã rãp<Å äî~îçîfi Öiä~^eã

hqî} u*îRîçî} ufeã läY'Dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Ketika seorang laki-laki sedang wukuf atau mengerjakan haji bersama-sama Rasulullah saw. di Padang Arafah tiba-tiba laki-laki itu terjatuh dari kendaraannya hingga meninggal. Maka kejadian itu diceritakan kepada Nabi saw. Beliau berkata, "Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara dan kafanilah dia dengan dua kain ihramnya. Jangan kamu beri dia wangi-wangian dan jangan tutup kepalanya. Maka sesungguhnya Allah akan membangkitkan dia nanti pada hari kiamat seperti keadaannya sewaktu berihram". ( HR al-Jamaah)

Kafanilah jenazah laki-laki dalam tiga helai kain. Hal ini berdasarkan Hadis Nabi

kfA p uî~îfQ ufeãûfI ufeã dqA< oZa ÖFy äQ oQ

[A =a oi Öî~îe q2AOî~îæ å ãqî( ã Ö( w( ð

Äu~fQ_Z&iÅ Öi äjQ v p K~j] ätî~îY C~îe

'Dari Aisyah, "Rasulullah saw. dikafani dengan tiga lapis kain putih bersih yang terbuat dari kapas (katun), tanpa memakai gamis dan surban'. (Muttafaqun 'alaih )

Untuk jenazah perempuan ada tambahan kain basahan, baju kurung,

kerudung, lalu kain. Hal ini berdasarkan Hadis Nabi

gBU oj~îY #nîa #eä] [m ä] #nîæ 2~îe oQ

124

kfA p uî~îfQ ufeãûfI ufeã d qA< #nîæ hqî*îfa hã

ufeãdqA< ämäËQã äi dp ã läa p ät% äY p 9nQ

P<9eã k( xä^2e ã kfA p uî~îfQ ufeãûfI

ce : 9Ræ #-<8ã k( ÖZ2fjeã k( <äj6eã k(

ufeãdqA< p #eä] =5 vã åqî*îeãðuRi p åäîçîeã 9nîQ kfA p uî~îfQ

ufeãûfIÄ 8pã8 qæã p 9Mã rãp< Å äæq(

äæ q( änîîepänî} ätînZîa'Dari Laila binti Qanif., ia berkata, "Saya salah seorang yang turut memandikan Ummi Kulsum binti Rasulillah saw. ketika ia wafat. Yang pertama-tama diberikan oleh Rasulullah saw. kepada kami ialah kain basahan, kemudian baju, tutup kepala (kerudung), dan sesudah itu ditempatkan pada kain yang lain (yang menutupi seluruh badannya), kata Laila, "sedangkan Nabi berdiri di tengah pintu membawa kafannya, dan memberikannya kepada kami sehelai demi sehelai ( HR Ahmad dan Abu Dawud )

Janganlah berlebih-lebihan dalam hal kafan. Hal ini berdasarkan Hadis

Nabi

uî~îfQ ufeãûfI ufeãd qA< dä] èe äÊ ûæã oæ ûfQ oQ

äRî} =A èfBî} uîm äY oZîbîeã ð ãqeäV% v á kfA p

Ä 8pã8 qæã r ãp<Å

125

'Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah saw. bersabda,"Janganlah kamu berlebih-lebihan (memilih kain yang mahal-mahal) untuk kafan karena sesungguhnya kafan itu akan hancur dengan segera". (HR Abu Dawud)

Sedangkan secara berurut tata cara mengafani jenazah adalah sebagai

berikut :

Pertama, siapkan meja atau tempat untuk meletakkan jenazah.

Kedua, letakkan tujuh tali dari kain di atas meja secara berjajar dari kepala

sampai kaki.

Ketiga, letakkan kain kafan tiga lapis untuk laki-laki secara berurutan,

sedangkan untuk perempuan lima lapis termasuk basahan, baju kurung, tutup

kepala dan kerudung, serta kain yang menutupi seluruh badannya.

Keempat, letakkan jenazah di atas kain kafan dan lipatkan kain kafan tersebut

dari kiri ke kanan

Kelima, setelah itu, ikatkan tali dengan simpul pada kafan kiri badan jenazah.

Keenam, setelah dikafani, jenazah ditutup kain yang menutup seluruh tubuhnya

untuk dishalatkan.

E. Tuntunan Menyolatkan Jenazah

Setelah jenazah dimandikan dan dikafani dengan sempurna, kewajiban

kita terhadap jenazah adalah menyalatkan. Shalat jenazah dilakukan secara

berjamaah dan terdiri atas tiga shaf. Memang demikianlah yang utama

sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan dari Malik bin Hubairah:

GjfBUã oi Öiü u~fQ ûfJ~Y $qj} oiÒioi äi

ue =ZU vü XqZI Ö( w( ãqmqb} lã lqVfç}

Ä u-äi oæã p 8pã8 qæ ü p ú;i=&eã p 9Mã rãp<Å

126

'Orang mukmin yang meninggal kemudian ia dishalatkan oleh segolongan kaum muslimin, mencapai tiga shaf (baris) tentulah ia diampuni dosanya'. (HR Ahmad, at-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)

Sebagaimana dijelaskan dalam Hadis Nabi yang diriwayatkan dari Abu

Ghalin al-Hannath, jika jenazah laki-laki, imam berdiri pada arah sebelah kepala

jenazah, sedangkan jika jenazah perempuan imam berdiri pada arah tengah (atau

lambung) jenazah. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis

g-< Õ> än- 2QûfI ceäi oæ Cm ü $9tE

Õü=iã Õ>än.æ éî% ü #RY < äjfY uAü< 9nQ hä]

úqfReã 8ä}> oæ xwReã än~Y p ätËA p hä^Y ät~fQ ûfJY

ádä] Õü=Uã p g-=eã 2Q uiä~] Xw&5ã úü< äjfY

kfA p u~fQ êãûfI êã dqA< läa ã;bs Õ?j1 äæ ü ä}

È#j] +~1 Õ ü=jeã oi p #j] +~1 g-=eã oi hq^}

Ä ú;i=&eã p u-äi oæã p 9Mã rãp<Å kRm ádä]

'Aku menyaksikan Anas bin Malik menyalatkan jenazah seorang laki-laki ia pun berdiri pada arah kepalanya. Setelah diangkatnya (jenazah itu) didatangkanlah jenazah seorang perempuan, lalu ia menyalatkannya, ia berdiri pada arah lambungnya. Padahal, di antara kami terdapat al-'Ala' bin Ziyad al-'Alawi, maka setelah melihat perbedaan berdirinya pada jenazah laki-laki dan jenazah perempuan, ia menanyakan, "Hai, Abu Hamzah, adakah demikian Rasulullah saw. berdiri pada jenazah laki-laki di tempat kamu berdiri dan pada jenazah perempuan di tempat kamu berdiri?" Ia menjawab, "Ya benar". ( HR Ahmad, Ibnu Majah, dan at –Tirmidzi).

127

Takbir dilakukan empat kali, termasuk di dalamnya takbiratul ihram.

Hal ini didasarkan Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim

dari Jabir r.a. sebagai berikut.

Ä kfBi p ú<ä6çeã rãp<Å äRæ<ü =îçîbY ûEä.neã 2Q ûfI kfA p u~fQ êãûfI ûçneã lã

'Bahwasanya Nabi s.a.w. menyalatkan Najasyi (Raja Habsyi), maka beliau membaca takbir empat kali'.

Adapun doa-doa yang dibaca pada shalat jenazah adalah sebagai

berikut ;

Setelah takbiratul ihram, membaca al-Fatihah dan shalawat atas Nabi,

lalu dengan ikhlas mendoakan jenazah sampai selesai, dan membaca hanya

sekali, kemudian salam. Hal ini dijelaskan dalam Hadis Ibnu Jarud sebagai

berikut

åä&beã Ö2%äZæ ü=^} lã Õ> än.eã2Q Õ wJeã ð ÖnBeã lã

T=Z} .1 #~jfe xäQ9eã Kf6} Z kfA p u~fQ êãûfI éçneã 2Q éîfJ} pkfB} Z Õ=i vã ü=^} v p

ÄG2~2Jeã ð kte ,=6i ueä-< áÐYä<ã dä] û^&nîUã ð 8p<ä:ã oæã u-=5 ü Å'Sesungguhnya menurut sunnah dalam menyalatkan jenazah ialah membaca al-Fatihah dan membaca shalawat atas Nabi saw., lalu dengan ikhlas mendoakan jenazah sampai selesai, dan membaca hanya sekali, kemudian salam'. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarud di dalam kitab al-Muntaqa, yang dikatakan oleh al-Hafidz bahwa mereka yang membawakan hadis ini tersebut dalam kitab shahih al-Bukhari dan Muslim)

% o~jeäReã å< ufe 9j2eã $ k~1=eã oj1=eã ufeã kBæ kî~î-=eã läË~Feã

oi ufeäæ :qQã

128

) o~R&Bm !ä}ü p 9çRm !ä}ü # o}9eã hq} cfi & k~1=eã oj1=eã

ê* o~eäNeã v p kt~fQ åqNVUã RU kt~fQ #jRmü o};eã Éã=I ( k~^&BUã Éã=Jeã

äm9são~iã

k~sã=æã 2Q #~fI äja 9jI dã ûfQ p 9jIûfQ gI ktfeã

#a<äæ äja 9jI dã p 9jIûfQ !<äæ p k~sã=æã dã p

9~.i 9~j1 cmü k~sã=æã dã p k~sã=æã 2Q

’Aku berlindung kepada Allah dari syaithan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya Engkau yang kami sembah dan hanya Engkau yang kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka. Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Ya, Allah, limpahkanlah kemurahan-Mu kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana telah Engkau limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya. Berkahilah Muhammad dan keluarganya, sebagaimana telah Engkau berkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnyalah Engkau Yang Maha Terpuji dan Mahamulia'.

Setelah takbir kedua, membaca doa untuk jenazah. Mari kita

perhatikan kembali lafal doanya

uf59i SAp p ue?m h=aã p unQ [Qãp uYäQ p uj1<ã p ue =ZUã ktfeã

O~ævã åq*eãû^n} äja ä}äË>ã oi u^m p 8=æ p /f( p xäjæ ufBUã pufsã oi ãR5 wsã p r<ã8 oi ãR5

ã<ã8 ue9æã p Cm9eã oi129

ÄkfBi rãp<Å <äneã åã;Q p =ç^eã Ön&Y u] p u-p> oi ãR5 ä-p> p

'Ya, Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, maafkanlah dia, selamatkanlah dia, muliakanlah dia, lapangkanlah tempatnya, dan bersihkanlah dia dengan air salju dan embun. Sucikanlah dia dari dosa sebagaimana halnya kain putih bila disucikan dari noda. Dan gantilah rumahnya dengan tempat kediaman yang lebih baik, begitupun keluarga serta istrinya dengan yang lebih berbakti serta lindungilah dari bencana kubur dan siksa neraka (HR Muslim)

Setelah takbir ketiga, membaca doa untuk jenazah. Mari kita

perhatikan kembali lafal doanya.

ämä*mã p äm=a : p äm=~ça p äm=~VI p än&~i p än~2e

=ZUã ktfeãhwAöã 2Q u~1ýY äni u&~~1ü oi

ktfeã änçyäU p äm9säE pr=-ü äni=7 v ktfeã läj}öã 2Q

uYqî&îY äni u&~Yq% oi pÄ 8pã8 qæ ã rãp<Å r9Ræ

änîfN% v p'Ya, Allah, berilah ampunan kepada kami yang masih hidup dan mereka yang sudah mati, yang menyaksikan (atau hadir) dan yang tidak, yang tua dan yang muda, yang laki-laki dan yang perempuan. Ya, Allah, kepada yang Engkau hidupkan dari kami, hidupkanlah di atas Islam, kepada orang yang Engkau matikan dari kami, matikanlah di atas iman'. (HR Dawud)

Perlu diingat, jika jenazahnya anak-anak, setelah membaca

r9Ræ änîfN% v p r=-ü äni=7 v ktfeã

ditambah doa

130

ã=-ü p äÊ =Y p äZfA ufR-ã ktfeã

Sebagaimana dijelaskan dalam riwayat dari Said bin Abi 'Arubah,

ketika ia ditanya tentang shalat jenazah anak, maka diberitakan kepada mereka

riwayat dari Qatadah dari al-Hasan bahwasanya ia (al-Hasan) bertakbir,

membaca al-Fatihah, kemudian membaca doa

Ä ú<ä6çeã rãp<Å ã=-ü p äÊ =Y p äZfA ufR-ã ktfeã

Doa itu dijelaskan juga dalam Hadis yang diriwayatkan oleh al-

Baihaqi dari Abu Hurairah dan Sufyan dari al-Hasan dalam mendoakan jenazah

anak-anak:

Äû^t~çeã rãp<Å ã=-ü p äÊ =Y p äZfA ufR-ã ktfeã

'Ya. Allah, jadikanlah dia pendahulu (penjemput) dan tabungan serta pahala bagi kami'. (HR al-Baihaqi)

Setelah takbir keempat, membaca salam ke kanan dan ke kiri.

Berikut ini akan kami jelaskan tata cara menyalatkan jenazah:

Pertama, jenazah diletakkan di depan orang yang menyalatkan.

Kedua, lebih utama shalat jenazah dilakukan secara berjamaah dan terdiri atas

tiga shaf

Ketiga, apabila menyalatkan jenazah laki-laki, imam berdiri pada arah kepala

jenazah, sedangkan jika menyalatkan jenazah perempuan, imam berdiri pada

arah tengah jenazah (atau lambung).

Keempat, mengikhlaskan niat semata-mata mencari keridlaan Allah.

131

Kelima, shalat jenazah dilakukan dengan empat kali takbir, termasuk di

dalamnya takbiratul ihram

F. Tuntunan Menguburkan Jenazah

1. Mempercepat membawa jenazah ke pekuburan Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah r.a:

معت ول س"" ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل يق""ول وس""""ازة أسرعوا ""انت ف""إن بالجن الحة ك بتموها ص"" إلى قر

""انت وإن الخير ""ر ك ""ك غي ""ان ذل ا ك ر عونه ش"" عن تض""(الجنائز: مسلم) رقابكم

“Aku mendengar Rasulullah saw bersabda:”Percepatlah (dalam penyelenggaraan) jenazah, kalau jenazah itu baik kamu telah mendekatkannya (menyegerakan) kepada yang baik, dan kalau ia tidak demikian , maka kamu akan melepaskan yang jelek itu dari bahumu”. 203

2. Mengiringi dengan diam dan berjalan disekelilingnya dalam jarak yang dekatBerdasarkan hadits dari Jabir bin Samurah

بي أتي لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل مع""رورى بف""رس وس""رف حين فركبه ""ازة من انص"" ونحن الدح""داح ابن جن(الجنائز: مسلم) حوله نمشي

"Ketika selesai mengantarkan jenazah ibnu Dahda, didatangkan kepada Nabi saw seekor kuda berpelana, kemudian beliau menungganginya, sedangkan kami berjalan disekitarnya".204

Hadits dari Mughirah bin Syu,bah r.a :

اكب قال ""ازة خل""ف ال""ر ي الجن قريبا أمامها والماش""(الكوفيين مسند: أحمد) يسارها عن أو يمينها عن

Rasulullah saw bersabda:”Orang yang berkendaraan itu dibelakang jenazah, dan yang berjalan kaki di depannya, dekat dari padanya dari arah kanan kirinya”.205

203 HR. Muslim: Shahih Muslim204 HR. Muslim : Shahih Muslim 205 HR. Ahmad: Musnad Ahmad

132

Hadits dari Mughirah bin Syu,bah r.a:

ه رسول قال ه صلى الل م عليه الل اكب وسل خلف الر""ازة ي الجن اء حيث والماش"" مس""ند: أحمد) منها ش""( الكوفيين

“Rasulullah bersabda:”Orang yang berkendaraan itu di belakang jenazah dan yang berjalan kaki dimana yang dikehendakinya”.206

Hadits dari Ibnu ,Umar r.a:

بي رأيت ه صلى الن ""ه الل م علي ل ""ر وأبا وس"" وعم""ر بك الجنازة أمام يمشون

:الجنائز فى ماجاء: ماجه إبن ،“Aku melihat Nabi saw, Abu Bakar dan ‘Umar, berjalan di muka jenazah”.207

3. Wanita tidak diperkenankan mengiringinyaBerdasarkan hadits dari Ummu ‘Athiyah r.a:

باع عن نهينا علينا يعزم ولم الجنازة ات“Kami (wanita) dilarang mengikuti jenazah, meskipun larangan itu tidak diperkeras”.208

4. Orang yang mengantarkan jenazah atau pelayat bila hendak masuk kuburan supaya melepas alas kakiBerdasarkan hadits dari Basyir bin al Khashashiyyah r.a:

ول أن ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل رجال رأى وس""ي """ور بين نعلين في يمش""" احب يا فق"""ال القب ص"""

تين بتي (البصريين مسند: أحمد) ألقهما الس“Bahwa Rasulullah saw melihat seseorang yang berjalan di atas kuburan dengan mengenakan alas kaki, lalu beliau berkata: wahai orang yang berterumpah (mengenakan alas kaki) lepaskanlah kedua alas kakimu”.209

206 HR. Ahmad: Musnad Ahmad207HR. Ibnu Majah : Sunan Ibnu Majah208 HR. al Bukhari: Shahih al Bukhari209 HR. Ahmad: Musnad Ahmad

133

5. Setelah sampai di kuburan, pelayat tidak duduk sebelum mayat (jenazah) diletakkanBerdasarkan hadits dari Abu Sa’id al Khudriy r.a:

ه رسول أن ه صلى الل م عليه الل رأيتم إذا ق""ال وسل""ازة ى يجلس فال تبعها فمن فقوم""وا الجن ع حت توض""

(الجنائز: مسلم)“Bahwa Rasulullah saw bersabda:”Apabila kamu melihat jenazah, maka berdirilah, dan barangsiapa mengiringkannya, jangan sampai duduk sehingga jenazah diletakkan”.210

Hadits dari ‘Amir bin Rabi’ah r.a:

ول ق""ال ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل رأيتم إذا وس""ى لها فقوموا الجنازة فكم حت توضع أو تخل

“Rasulullah saw bersabda:”Apabila kamu melihat jenazah, maka berdirilah, sehingga melewati kamu atau diletakkannya”.211

Hadits dari Sahal Ibnu Hunaif dan Qais bin Sa’ad r.a:

بي إن لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل ت وس"" ""ه م""ر ""ازة ب جنها له فقيل فقام نفسا أليست فقال يهودي جنازة إن

(الجنائز: البخارى)”Bahwa Rasulullah saw, dilalui jenazah, lalu beliau berdiri. Maka dikatakan kepada beliau, bahwa itu jenazah orang Yahudi. Sahut beliau:”Bukankah ia itu manusia juga ?”.212

6. Bila lubang kubur belum selesai digali, para pelayat dituntunkan untuk menunggu sambil duduk213 menghadap QiblatBerdasarkan hadits dari al Barra’ bin ’Azib r.a:

ول مع خرجنا ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل في وس"" يلحد ولما القبر إلى فانتهينا األنصار من رجل جنازة

210 HR. Muslim: Shahih Muslim211 HR. Muslim: Shahih Muslim212 HR. Al Bukhari: Shahih al Bukhari213 Diperbolehkan duduk saat menunggu penguburan jenazah ditempat yang belum dipakai kuburan

(tempat kosong)

134

ه رسول فجلس ه صلى الل م عليه الل ل نا وس"" وجلس""(السنة: داود أبو) حوله

”Bahwa kami keluar bersama Rasulullah saw. Mengantarkan jenazah seorang sahabat anshar, maka sampailah kami ke kubur, padahal belum digali, maka duduklah Rasulullah saw. Menghadap Qiblat dan akupun duduk didekatnya”.214

7. Mengubur mayat (jenazah) dalam lubang yang baik dan dalamBerdasarkan hadits dari Hisyam bin ’Amir r.a:

ه رسول إلى شكونا ه صلى الل "ه الل م علي ل "وم وس" يول يا فقلنا أح""د ه رس"" ""ل علينا الحف""ر الل ان لك إنس""

ديد ول فق""ال ش"" ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل وس""نوا وأعمقوا احفروا ""وا وأحس"" ""ة االثنين وادفن الث والث

ول يا نق""دم فمن ق""الوا واحد قبر في ه رس"" ق""ال الل""ان قال قرآنا أكثرهم قدموا ""الث أبي فك ""ة ث في ثالث

واحد قبر”Kami mengadu kepada Rasulullah saw. Pada hari Uhud, kami berkata:”Ya Rasulullah, membuat liang kubur bagi tiap-tiap orang itu berat bagi kami”. Lalu Rasulullah bersabda:Galilah, perdalamkanlah dan kerjakanlah dengan baik”.215

8. Membuat galian lahat serta memasang batu-bata merah di atas kuburan kaum musliminBerdasarkan hadits dari ’Amir bin Sa’ad bin Abi Waqash r.a:

أن ه في ق""ال وقاص أبي بن سعد ذي مرض"" "ك ال هلبوا لح""دا لي الح""دوا فيه بن علي وانص"" با الل كما نص""

ه برسول صنع ه صلى الل م عليه الل وسل“Bahwa Sa’ad bin Abi Waqash, ketika sakit ia berkata:”Buatlah bagiku liang lahat dan pasanglah di atas kuburku batu bata sebagaimana yang diperbuat pada Rasulullah saw”.216

9. Memasukkan mayat (jenazah) dari arah kaki kuburBerdasarkan hadits Abu Ishak r’a:

214 HR. Abu Dawud: Sunan Abu Dawud215 HR. al Nasai: Sunan al Nasa’iy216 HR. Muslim: Shahih Muslim, hadits ini juga didarikan oleh Ahmad.

135

ي أن الح""ارث أوصى ل ""ه يص"" ""د علي ه عب يزي""د بن الل""ه ثم عليه فصلى ""ر أدخل ""ل من القب ""ر رجلي قب القبة من هذا وقال ن الس

”al Harits berpesan supaya ia dishalatkan oleh ’Abdullah bin Yazid. Lalu ’Abdullah menshalatkannya kemudian memasukkan janazahnya ke dalam kubur dari arah kedua kakinya seraya berkata:”Inilah daripada sunnah”217

10. Saat meletakkan mayat (jenazah) dalam kubur membaca “Bismillaahi wa ‘ala millati Rasuulillaah”.Berdasarkan hadits Ibnu ’Umar r.a dari Nabi saw:

ت وضع إذا كان ""ر في المي : ق""ال القب م ه بس"" ، اللة وعلى ول مل ه رس""" ة وعلى: لف"""ظ وفي الل ن س"""ه رسول سائي إال الخمسة رواه{ الل ( . الن

“Adalah Rasulullah saw bila mayat (jenazah) telah diletakkan dalam kubur, beliau membaca:”Bismillaahi wa ‘alaa millati Rasuulillaah”. Dalam dari lain “wa ‘alaa sunnati rasuulillaah”.218

11. Menutup atas kubur mayat (jenazah) wanita saat dikuburnyaBerdasarkan hadits Abu Ishak r.a:

ي أن الح""ارث أوصى ل ""ه يص"" ""د علي ه عب يزي""د بن الل""ه ثم عليه فصلى ""ر أدخل ""ل من القب ""ر رجلي قب القبة من ه""ذا: وقال ن طوا: ق""ال ثم. الس"" وب أنش"" الثما ساء هذا يصنع فإن ( . بالن

”al Harits berpesan supaya ia dishalatkan oleh ’Abdullah bin Yazid. Lalu ’Abdullah menshalatkannya kemudian memasukkan janazahnya ke dalam kubur dari arah kedua kakinya seraya berkata:”Inilah daripada sunnah”. Kemudian berkata:gulunglah kain itu, karena yang demikian itu dilakukan pada wanita”.219

HR. Abu Dawud: Sunan Abu Dawud (lihat kitab Nailul Authar)

Sedangkan dalam hadits Ishaq dalam riwayat Ibnu Abi Syaibah dengan perkataan:

217 HR. Abu Dawud: Sunan Abu Dawud 218 HR. lima ahli hadits kecuali al Nasa’iy (lihat kitab Nailul Authar milik Imam Asy Syaukani)219 HR. Abu Dawud: Sunan Abu Dawud (lihat kitab Nailul Authar)

136

هدت ""ازة ش"" ""ره على فم"""دوا الح"""ارث جن ثوبا قب فكشفه بن الله عبد ما قال يزيد .رجل هو إن

“Aku menyaksikan (perawatan) janazah al Harits, mereka membentangkan kain di atas kuburnya, lalu Abdullah bin Yazid menariknya dengan berkata:”Dia seorang pria”.220

12. Yang menurunkan mayat (jenazah) ke dalam kubur bukan orang yang telah bersetubuh pada tadi malamnyaBerdasarkan hadits Anas r.a:

هدنا ول بنت ش"" ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل وس""ول ه ورس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل على ج""الس وس""

أح""د من فيكم هل فقال تدمعان عينيه فرأيت القبريلة يقارف لم في ف""انزل قال أنا طلحة أبو فقال الل

فقبرها قبرها في فنزل قبرها“Kami menyaksikan anak perempuan Rasulullah saw (dikuburkan), ketika itu beliau duduk disisi kuburan, aku melihat kedua mata beliau berlinang air mata, maka sabdanya:”Adakah di antaramu orang yang tidak bercampur tadi malam?”. Jawab Abu Thalhah:”saya!”.kemudian beliau bersabda:”turunlah ke dalam kuburnya!”. Ia lalu turun ke dalam kuburnya, dan menguburkannya”.221

13. Meletakkan mayat (jenazah) dengan menghadapkannya ke arah qiblat222

14. Meninggikan kubur (sebatas/seukuran) sejengkalBerdasarkan hadits Abu Hayyaj al Asadiy r.a:

بعثني ما على أبعثك أال طالب أبي بن علي لي قاله رسول عليه لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل ""دع ال أن وس"" ت سويته إال مشرفا قبرا وال طمسته إال تمثاال

“Ali bin Abi Thalib berkata kepadaku:”ingat! Aku mengutus kamu, sebagaimana Rasulullah mengutus aku. Janganlah kamu membiarkan arca kecuali harus kamu singkirkan, dan kuburan yang ditinggikan melainkan kamu ratakan”.223

Hadits Sufyan Tammar r.a:

220 HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushnaf Ibnu Abi Syaibah221 HR. al Bukhari: Shahih al Bukhari222 Menurut Syeikh Nasyiruddin al Bani hal ini telah telah dilakukan pada masa Rasulullah sampai

sekarang ini sebagaimana dikemukakan Ibnu Hazm dalam kitab al Muhalla (lihat kitab Ahkaam al Jana'iz wa bid'iihaa)

223 HR. Muslim: Shahih Muslim

137

ه بي قبر رأى أن ه صلى الن م عليه الل ما وسل مسن“Bahwa ia melihat kubur Rasulullah saw beronggok”.224

Hadits Shalih bin Abi Shalih r.a:

بي قبر رأيت لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل برا وس"" أو ش"" شبر نحو

“Aku melihat kubur Rasulullah saw. Sejengkal atau sekedar sejengkal tingginya”.225

15. Diperbolehkan membuat tanda di atas kubur seperti dengan batu atau yang lainnya pada arah kepalanyaBerdasarkan hadits al Muththalib bin ‘Abdullah r.a:

""ه أخ""رج مظع""ون بن عثمان مات لما ف""دفن بجنازتبي ف""أمر لى الن ه ص"" ""ه الل م علي ل ""ه أن رجال وس"" يأتيتطع فلم بحج""ر ""ه يس"" ول إليها فق""ام حمل ه رس"" الله صلى م عليه الل ""ير قال ذراعيه عن وحسر وسل كثذي ق""ال المطلب قال ""رني ال ""ك يخب ول عن ذل رس""ه لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل ي ق""ال وس"" ""أن إلى أنظ""ر ك

""اض ول ذراعي بي ه رس"" لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل وس""ر حين عها حملها ثم عنهما حس"" ""د فوض"" ه عن رأس""م وقال ""ر بها أتعل ""ه وأدفن أخي قب من م""ات من إلي أهلي

“Ketika ‘Utsman bin madh’un wafat, janazahnya dibawa ke luar dan dikubur, lalu Nabi saw. Memerintahkan seorang laki-laki supaya mengambil batu, tetapi tidak kuat mengangkatnya, lalu Rasulullah saw mendekatinya dan menyingsingkan kedua lengannya. Berkata Muthalib:berkata seseorang yang mengkhabarkan kepadaku seolah-olah aku melihat kedua lengan Rasulullah saw. Yang putih waktu disingsingkannya. Kemudian beliau mengangkat batu itu dan meletakkannya di arah kepalanya, dengan sabdanya:”Aku memberi tanda kubur saudaraku ini dan aku akan mengubur ahliku yang meninggal disitu juga”.226

16. Menaburkan tanah dari arah kepala sebanyak tiga kali224 HR. al Bukhari: Shahih al Bukhari225 HR. Abu Dawud dalam kitabnya Marasil (lihat kitab Nailul Authar)226 HR. Abu Dawud: Sunan Abu Dawud

138

Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah r.a:

ه رسول أن لى الل ه ص"" ""ه الل م علي ل لى وس"" على ص""ت قبر أتى ثم جنازة رأسه قبل من عليه فحثى المي

ثالثا“Bahwasanya Rasulullah saw. Menshalatkan jenazah, lalu dating pada kubur si mayit, kemudian menaburkan tanah atasnya dari arah kepalanya tiga kali”.227

17. Setelah selesai penguburan kemudian mendoakannya untuk memintakan ampunan dan ketetapan hati bagi si mayat (jenazah)Berdasarkan hadits dari ‘Utsman bin ‘Affan r.a:

بي كان ه صلى الن م عليه الل ل دفن من ف""رغ إذا وس""ت له وسلوا ألخيكم استغفروا فقال عليه وقف المي

ثبيت ه بالت يسأل اآلن فإن“Bahwa Rasulullah saw. apabila selesai dari mengubur mayat (jenazah), berdiri di sisinya seraya bersabda:”Mintakanlah ampun bagi saudaramu dan mohonkanlah ketetapan baginya, karena sekarang ia sedang ditanya”.228

227 HR. Ibnu Majah: Sunan Ibnu Majah228 HR. Abu Dawud: Sunan Abu Dawud

139

tayammum · web view“dari anas bin malik, bahwa nabi muhammad saw shalat bersama para...

Documents