bab i pendahuluan a. latar belakange-dokumen.kemenag.go.id/files/cflhdyk41343226797.pdf · ibnu...

22
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hal pokok pertama adalah ketiga wilayah kebutuhan ini saling berpe-ngaruh, pengaruh baik maupun buruk, Misalnya, bila gagal melaksanakan tugas, hal ini akan memicu kecenderungan disintegrasi di antara guru dan mengurangi kepuasan guru. Kurang-nya rasa persatuan atau hubungan harmonis dalam akan mepengaruhi kinerja kerja dan juga kebutuhan individu. Tentunya, seorang individu yang merasa frus-trasi dan tidak bahagia dalam lingkungan kerja tententunya tidak akan memberikan kontribusi maksimal bagi tugas bersama atau bagi keber-langsungan . Sebaliknya, pencapaian kinerja yang berkenaan dengan Tujuan ber- sama cenderung mempengaruhi kebersamaan , akan muncul "Perasaan-kita", Momen kemenangan mengbapus kesenjangan psikologis di antara para guru: sema-ngat moral bangkit secara alami. Komunikasi internal yang baik dan semangat tim yang berkembang, sebua kesuksesan akan meningkat, kcmungkinan melaksanakan tugas dengan baik, dan memberikan iklimkepuasan bagi individu.Akhirnya, seorang individu, yang kebutuhannya diperharikan, dan yang merasa dapat memberi kontribusi yang nyata dan bermanfaat bagi tugas dan akan cenderung memberi hasil yang lebih baik bagi kedua wilayah ini Bagi dunia pendidikan, masalah upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai kondisi dominan yang dipersyaratkan dalam memasuki era globalisasi berkaitan langsung dengan visi dan misi

Upload: doanhanh

Post on 03-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hal pokok pertama adalah ketiga wilayah kebutuhan ini saling

berpe-ngaruh, pengaruh baik maupun buruk, Misalnya, bila gagal

melaksanakan tugas, hal ini akan memicu kecenderungan disintegrasi di

antara guru dan mengurangi kepuasan guru. Kurang-nya rasa persatuan atau

hubungan harmonis dalam akan mepengaruhi kinerja kerja dan juga

kebutuhan individu. Tentunya, seorang individu yang merasa frus-trasi dan

tidak bahagia dalam lingkungan kerja tententunya tidak akan memberikan

kontribusi maksimal bagi tugas bersama atau bagi keber-langsungan .

Sebaliknya, pencapaian kinerja yang berkenaan dengan Tujuan ber-

sama cenderung mempengaruhi kebersamaan , akan muncul "Perasaan-kita",

Momen kemenangan mengbapus kesenjangan psikologis di antara para guru:

sema-ngat moral bangkit secara alami. Komunikasi internal yang baik dan

semangat tim yang berkembang, sebua kesuksesan akan meningkat,

kcmungkinan melaksanakan tugas dengan baik, dan memberikan

iklimkepuasan bagi individu.Akhirnya, seorang individu, yang kebutuhannya

diperharikan, dan yang merasa dapat memberi kontribusi yang nyata dan

bermanfaat bagi tugas dan akan cenderung memberi hasil yang lebih baik

bagi kedua wilayah ini

Bagi dunia pendidikan, masalah upaya peningkatan kualitas

sumber daya manusia sebagai kondisi dominan yang dipersyaratkan dalam

memasuki era globalisasi berkaitan langsung dengan visi dan misi

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

pendidikan, karena pendidikan merupakan suatu proses yang

komprehensip, meliputi seluruh aspek kehidupan dalam rangka

mengantarkan peserta didik agar menjadi manusia yang survive pada

zamannya. Pendidikan juga merupakan sosialisasi nilai yang dapat

mengantarkan dan mengembangkan potensi peserta didik guna

mempersiapkan diri mereka untuk menyongsong masa depannya.

Dengan melalui pendidikan diharapkan tertata basis nilai,

pemikiran dan moralitas bangsa agar mampu menghasilkan generasi

penerus yang tangguh dalam keimanan, kokoh dalam kepribadian, kaya

dalam intelektual dan unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi, sehingga pendidikan benar-benar menjadi tonggak bagi

pembentukan khaira ummah (umat terbaik) yang mampu berperan sebagai

khalifatullah fi al-ard.

Dan seorang kepala sekolah adalah tonggak dalam keberhasilan

dalam mengatur, atau kata lain manajemen sebagai seni artinya kemampuan

pengelolaan sesuatu itu merupakan seni menciptakan (kreatif). Hal ini

merupakan keterampilan dari seseorang. Dengan kata lain, penerapan ilmu

manajemen bersifat seni. Oleh karena itu, manajemen adalah sesuatu yang

sangat penting karena ia berkenaan dan berhubungan erat dengan perwujudan

atau pencapaian tujuan. Sedangkan manajer artinya orang yang mengelola dan

menangani suatu disekolah, perusahaan, hotel,dan sebagainya. Jadi, manajer

(manager) bisa terdiri dari seorang atau beberapa orang, misalnya berupa satu

dewan.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

Sesuai hadist rosullah S.A.W bersabda:

Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian

adalah pemimpindan akan dimintai pertanggungjawaban atas

kepemimpinannya. Seorang imam adalahpemimpin, dan ia akan dimintai

pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seoranglelaki adalah

pemimpin bagi keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawabanatas

kepemimpinannya. Seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya, dan

iaakan dimintaipertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang

pembantuadalah pemimpin dalam harta tuannya, dan ia akan dimintai

pertanggungjawaban ataskepemimpinannya," (HR Ahmad, Abu Daud, At-

Tirmidzi, dan Ibnu Majah).1

Untuk mengelola suatu pekerjaan agar dapat mencapai hasil yang sesuai

dengan tujuan yang ditentukan, sangat memerlukan keahlian khusus, bukan saja

keahlian teknis, melainkan juga keahlian dalam memimpin orang-orang.

Artinya, memotivasi orang lain agar mau bekerja dengan giat dan kreatif. Oleh

karena itu, kepemimpinan seorang kepala sekolah yang berhasil ialah yang

mampu menggerakkan bawahannya agar berhasil.2 Dengan kata lain, manajer

yang berhasil adalah seseorang yang senantiasa mendorong dan memberi

1 Hasan Khan, Moch Sidiq, Ensiklopedi hadist Sahih, (Jakarta; Al-Hikmah. 2009)

hal, 92 2Yayat M Herujito.Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta: PT Grasindo : 2008) Hal 2

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

kesempatan kepada bawahannya untuk maju, dalam arti mampu meningkatkan

dan mengembangkan keahlian sertapengabdian bawahannya.3

Berbagai pengamat dan analisis berpendapat, ada berbagai faktor

yang menyebabkan mutu pendidikan kita mengelami peningkatan secara

merata.Pertama, kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional

menggunakan pendekatan educational production function atau input-

output analisis yang tidak dilaksanakan secara konsekwen. Pendekatan

ini melihat bahwa lembaga pendidikan berfungsi sebagai pusat

produksi yang apabila dipenuhi semua input4yang diperlukan dalam

kegiatan produksi tersebut, maka lembaga akan menghasilkan output

yang dikehendaki. Pendekatan ini menganggap input pendidikan

seperti pelatihan guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, dan perbaikan

sarana prasarana perbaikan lainnya dipenuhi, maka mutu pendidikan

(output) secara otomatis akan terjadi. Kedua, penyelenggaraan

pendidikan nasional dilakukan secara birokratissentralistik, sehingga

meningkat sekolah sebagai penyelenggaraan pendidikan yang tergantung

pada keputusan birokrasi-birokrasi. Kadang-kadang birokrasi itu sangat

panjang dan kebijakannya tidak sesuai dengan kondisi sekolah setempat.

Maka akses dari birokrasi panjang dan sentralisasi itu, sekolah menjadi

tidak mandiri, kurangya kreatifitas dan motivasi.

3Yayat M Herujito. Dasar-Dasar Manajemen..., Hal 3

4Arif Rahman Tanjung,Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Penerapan

Manajemen Berbasis Sekolah Pada SMA Negri I Gunung Sindur, (Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah, 2006) hal, 1

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

Ketiga, krisis kepemimpinan, dimana kepala sekolah yang

cenderung tidak demokratis, sistem top-down policy baik dari kepala

sekolah terhadap guru atau birokrasi diatas kepala sekolah terhadap

sekolah.5

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian“Korelasi Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah

dan Manajemen Terhadap Kinerja Guru Studi Pada Guru-Guru di MTs.

Miftahul Ulum Kawal

B. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah tidak berhasil

2. Kepemimpinan Kepala Sekolah tidak efektif

3. Kepemimpinan kepala sekolah yang otoriter

4. Birokrasi pendidikan tidak mendukung manajemen sekolah

5. Aplikasi budaya sekolah mendukung manajemen sekolah

6. Besarnya Anggaran dalam mendukung manajemen sekolah

7. Kinerja guru bertambah lebih baik

8. Kinerja guru tidak kreatif

9. Banyak urusan diluar daripada didalam kelas itu sendiri

C. PEMBATASAN MASALAH

5Arif Rahman Tanjung,Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Penerapan

Manajemen Berbasis Sekolah Pada SMA Negri I Gunung Sindur,...,hal, 2

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

Dari identifikasi masalah tersebut diatas, penulis membatasi

permasalahan pada:

1. Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru

2. Hubungan manajemen dengan kinerja guru.

3. Hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan manajemen

dengan kinerja guru

D. PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah ada korelasi yang positif antara kepemimpinan kepala

sekolah dengan kinerja guru?

2. Apakah ada korelasi yamh positif antara manajemen sekolah

dengan kinerja guru?

3. Apakah ada korelasi yang positif antara kepemimpinan kepala

sekolah dan manajemen sekolah terhadap kinerja guru?

E. TUJUAN PENELITIAN

1. Ingin aplikasi teori dan uji hipotesis tentang hubungan antara

kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru.

2. Ingin aplikasi teori dan uji hipotesis tentang hubungan

antaramanajemen sekolah dengan kinerja guru.

3. Ingin aplikasi teori dan uji hipotesis tentang hubungan

antarakepemimpinan kepala sekolah dan manajemen sekolah

terhadap kinerja guru

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

F. MANFAAT/SIGNIFIKASI PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan informasi bagi para peneliti dan dunia akademik

sebagai sumbagan ilmu pengetahuan, dengan tujuan supaya dapat

dipakai acuan untuk pertimbangan kajian penelitian

berikutnya,Memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dalam

memberikan dan membantu meningkatkan kualitas bagi Pengelola

sekolah swasta maupun Negeri dan masyarakat sekitar dalam

menciptakan budaya dan lingkungan yang sehat.

2. Manfaat Pragmatis

Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Magister Managemen Pendidikan Islam dan untuk menambah khasana

pemikiran,dalam kasus masalah dan metodologi penelitian, khususnya

dalam penulisan secara akademik.

G. KERANGKA TEORI

Banyak ahli yang mendefinisikan kepemimpinan, menurut Husein

Umar6 kepemimpinan adalah sebagai berikut :

a. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain. Dengan kesediaan

mereka menerima pengarahan dari pemimpin, para guru

6 Husein Umar, "Business An Introduction" (Jakarta, PT Gramedia Fustaka

Utama,th 2003) hal;80

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

membantu menentukan status pemimpin dan memung-kinkan

terjadinya proses kepemimpinan.

b. Kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata atas

ke-kuasaan antara pemimpin dan yang dipirnpin. Pemimpin

mem-

c. punyai wewenang mengarahkan bawahan, tetapi tidak sebaliknya.

d. Kepemimpinan secara sah dapat memberikan hak kepada

pemimpin, tidak saja berupa pengarahan tetapi juga pengaruh.

Artinya pemimpin tidak hanya dapat menyatakan apa yang

harus dikerjakan bawahan tetapi juga mempengaruhi

bagaimana bawahan melaksanakan perintah tersebut.

Kepemimpinan kepala sekolah, baik pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah, negeri maupun swasta, memerlukan keterampilan yang

memadai agar sasaran, tujuan maupun target pendidikan dipersekolahan

tercapai dengan baik. Kepala sekolah idealnya harus mampu:

(1) berpikir secara sistem dalam segala hal,

(2) mengambil keputusan dalam situasi yang sangat kritis,

(3) mengelaborasi sikap dan tingkah laku sesuai dengan lingkungan,

(4) menguasai budaya yang berhubungan dengan dirinya,

(5) memotivasi kerja bawahan secara kreatif,

(6) membaca situasi dan harus ditindak lanjuti, dan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

(7) menguasai kondisi iingkungan keamanan.7

Kepala sekolah juga harus menanggapi berbagai komponen , yakni

para pendidik. Mereka bertanggung jawab untuk meningkatkan

profesionalitas kerja di sekolah, mengatasi praktik-praktik buruk dan

tidak layak para staf baik di tuang keks maupun di lingkungan

sekolah, mengapresiasi hasil karya yang istimewa dari para siswa

maupun guru, dan menyediakan kesempatan pengembangan profesi

bagi staf-nya. Tanggung jawab kepala sekolah adalah menjaga agar

komunitas sekolah memusatkan diri pada fungsi esensial sekolah, yakni

kegiatan belajar-mcngajar yang bermutu tinggi.8

Sebagai guru, mampu membangun komunikasi yang baik

atau membangun jaringan diperlukan untuk meningkatkan

kompetensinya baik dengan kepala sekolah, sesama rekan guru,

anak didiknya dan orang tua/wali murid. Disamping komunikasi

gurupun harus kreatif menurut Mulyana9 :

Ada beberapa alasan mengapa guru harus kreatif, di antaranya

adalah :

1. dengan mengajar penuh kreativius, peserta didik akan

tertarik dengan apa yang diajarkan olehnya;

2. pelajaran yang diajarkan oleh guru akan menjadi menarik;

3. peserta didik akan bersemangat belajar;

4. guru mampu memberikan inpirasi yang beragam kepada

peserta didik tentang betbagai persolan dan model

pemecahannya;

7 Murniati AR, "Manajemen Strategik, Peran Kepala Sekolah dalam

pemberdayaan" (Jakarta, Citapustaka Media Perintis, th 2008) hal ; 124 8 Robert J Starat "Pemimpin Revosioner, Kiat Menegaskan Sekolah" (Jakarta,

Penerbit kanisius, th 2007) hal ; 26 9 Mulyana AZ "Rahasia menjadi guru yang hebat" (Jakarta, PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, th 2007) hal ; 135

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

5. kreativitas guru mengajar akan menjadikan peserta didik

menjadi individu yang mampu mewuj udkan diri sepenuhnya

melalui ide-ide yang mereka hasilkan;

6. proses belajar raengajar menjadi lebih menyenangkan;

7. peserta didik akan menjadi lebih mandiri;

8. peserta didik akan menjadi lebih mudah memecahkan

masalah;

9. peserta didik akan menjadi lebih senang menghadapi

tantangan;

10. dapat mendatangkan kepuasan bagi guru maupun peserta

didik.

H. TINJAUAN PUSTAKA

Dari tujuan penelitian, penulis mendapati beberapa judul Tesis dan

buku yang berhubungan dengan judul penelitian, yang menjadi

perbedaan dibuku dan di Tesis brikut ini adalah konsep dan rumusan

masalah yang dicari, dan tujuan dari penelitian, sehingga menjadikan

penelitian ini layak untuk diangkat, beberapa Tesis dan buku antara lain;

Tesis yang dikarang oleh Ida Saidah dari Program Studi Manajemen

Pendidikan, Jurusan Kependidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah di tulis di Jakarta tahun 2006 yang

berjudul: “Implementasi MBS dan Kaitannya dengan

PeningkatanMutuPendidikan (Studi Kasus di MTs Serpong)”

Judul buku yang pertama yaitu “Cara Menumbuhkan Pemimpin” di

tulis oleh John Adair, diterbitkan dijakarta oleh PT Gramedia Pustaka

Utama, 02 Januari 2008 dengan nomor ISBN / EAN9789792234275 /

9789792234275 dikarang oleh John Adair dengan synopsis Cara

Menumbuhkan Pemimpin adalah buku terobosan yang bertujuan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

mengulas pengembangan kepemimpinan secara jelas dan tuntas.

Pertama-tama, John Adair mengajak pembaca bergabung dalam

perjalanan penemuan sifat kepemimpinan dan cara mengajarkannya.

Kemudian, ia mengidentifikasi tujuh prinsip kunci pengembangan

kepemimpinan, dan menjawab pertanyaan vital mengenai cara

menyeleksi, melatih, serta mendidik pemimpin di tingkat kepemimpinan

tim, operasional, dan strategis. Topik-topik yang dibahas termasuk:+

manajer sebagai pemimpin,+ cara orang menjadi pemimpin,+ melatih

pemimpin tim,+ cara mengelola pelatihan kepemimpinan,+ belajar

menjadi pemimpin puncak.Kepemimpinan bukanlah softskill melainkan

sebuah faktor kunci dalam kesuksesan bisnis. Cara Menumbuhkan

Pemimpin akan membantu pembaca mengembangkan berbagai

keterampilan ini dalam diri orang lain, sambil membimbing mereka dan

perjalanan pribadi mereka sendiri menuju keunggulan sebagai

pemimpin.Kepemimpinan bukan kontes popularitas. Orang

menghormati pemimpin berstandar tinggi yang takkan

mengompromikan standarnya-selama ia konsisten, adil, dan tidak

meminta orang lain melakukan apa yang ia sendiri tidak lakukan terlebih

dulu.

Judul buku kedua yaitu “Pendidikan Nasional Strategi & Tragedi”

ditulis oleh, Prof, Dr. Winarno Surakhmad, MSc, Ed. Diterbitkan oleh

PT Kompas Media Nusantara, di Jakarta pada tahun 2009 dengan No

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

ISBN 978-979-709-420-1, isi buku tentang Kritik pendidikan dan

solusinya, dalam mengatasi problem mikro pendidikan.

Judul Buku yang ketiga yaitu: “Manajemen Berbasis Sekolah”

ditulis oleh Drs Nurcholis, M.M. diterbitkan oleh PT Grasindo, dengan

nomor ISBN 978-732-208-4. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

pertama kali muncul di Amerika Serikat ketika masyarakat mulai

mempertanyakan relevansi pendidikan dengan tuntutan dan

perkembangan masyarakat setempat. MBS ini merupakan paradigma

baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah.

di Indonesia sendiri, konsep MBS ini dimaksudkan untuk menghadapi

pelaksanaan otonomi daerah. Dimana pemerintah daerah diberi otonomi

untuk mengatur rumah tangganya sendiri, termasuk dunia pendidikan.

Lalu bagaimana pelaksana pendidikan harus melaksanakan MBS ini?

Simak saja buku ini, lengkap dengan konsep, strategi dan

implementasinya. manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pertama kali

muncul di Amerika Serikat ketika masyarakat mulai mempertanyakan

relevansi pendidikan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat

setempat. MBS ini merupakan paradigma baru pendidikan, yang

memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah. Di Indonesia sendiri,

konsep MBS ini dimaksudkan untuk menghadapi pelaksanaan otonomi

daerah. Dimana pemerintah daerah diberi otonomi untuk mengatur

rumah tangganya sendiri, termasuk dunia pendidikan.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

I. METODE PENELITIAN

Sesuai Tujuan penelitian diatas penulis menggunakan

metode quantitatif yaitu:

Quantitative research is 'Explaining phenomena by

collecting numerical data that are analysed using mathematically

based methods (in particular statistics)

The first element is explaining phenomena- This is a key

element of all research, be it quantitative or qualitative. When we set out

to do some research, we are always looking to explain something. In

education, this could be questions like 'why do teachers leave

leaching?', 'what factors influence pupil achievement?10

Penelitian kuantitatifadalah 'Menjelaskan fenomenadengan

mengumpulkandata numerik yangdianalisismenggunakan

metodematematisberdasarkan(dalamstatistik tertentu)

Elemen pertamaadalah menjelaskanfenomena, hal ini adalah

elemen kunci darisemua penelitian, baik kuantitatif atauQualitatif.

Ketikakami berangkat untukmelakukan penelitian,kami selalu

mencariuntuk menjelaskansesuatu.Dalam pendidikan, ini bisa

menjadi pertanyaanseperti ''Apa faktor yang mempengaruhi

kinerjamurid?

1. Tempat dan Waktu Penelitian

10

Daniel Muijs, Doing Quantitative Research In Education With SPSS,

(California: SAGE Publication Inc, 20 11) Ed. II hal: 1

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

Tempat melakukan penelitian di MTS. MIFTAHUL ULUM KAWAL

Alamat di Jl. Wisata Bahari No. 59 KawalBintan,Kepulauan RiauWaktu

penelitian dilakukan pada tanggal 15 Junisampai 15 Agustus 2012

2. Populasi dan Sampel

Populasi Penelitian

Populasi yang dimaksud adalah seluruh guru yang ada di MTS.

MIFTAHUL ULUM KAWALyang berjumlah 17 orang.

Ijasah Tertinggi Jumlah

Guru Tetap Guru Tidak Tetap

S2 1

S1 4 7

D3 - -

D2 - -

D1 - 1

SLTA - 4

JUMLAH 5 12

Sampel yaitu menggunakan Populasi jumlah sampel, yang disebut

sebagai sampel populasi atau total sampel

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

3. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini penulis bagi menjadi :

1. Independent Variabel (X1): Kepemimpinan Kepala Sekolah

2. Independent Variabel (X2): Manajemen Sekolah

3. Dependent Variabel (Y) : Kinerja Guru

4. Instrumen Pengumpulan Data

Tabel 1 : Kisi-Kisi Instrumen

N Variabel Dimensi Indikator Butir

1

Kepemimpin

an

Kepala

Sekolah

1. Kompetensi

dasar

kepemimpinan

1. Ketrampilan teknis 1,2,3

2. Ketrampilan manusia 5,6,7,

3. Ketrampilan konseptual 10,11

2.

Penerapankepemi

mpinan

1. Kepemimpinan otoriter 12,13,

2. Kepemimpinan laissez

faire 16,17,

3 Kepemimpinan emokratis 20,21

23,24

2 Manajemen

Sekolah

1. Penerapan

Manajemen

1. Manajemen Kerja 8,9, 4

2. Manajemen Administrasi 14,15,18

3. Manajemen Keuangan 22, 25,19

2 Kinerja

Guru

1.Perumusan

tujuan

pengajaran

1.Kemampuan menyusun

persiapan pengajaran 1,2,3,4,5

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

2.Pelaksanaan

pengajaran 2.Kemampuanmelaksanaka

nprosespengajaran 6,7,8,9,10

3.Penilaian

pengajaran

3.Kemampuan melakukan

evaluasi pengajaran

11,12,13,

14,15

4.Pencapaian

tujuan

pengajaran

1 Perubahan perilaku siswa

dari aspek kognitif 16,17,18,19

2.Perubahan perilaku siswa

dari aspek afektif 20,21,22

3.Perubahan perilaku dari

aspek psikomotorik 23,24,25

5. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang penulis gunakan dalam penyusunan penelitian

ini yaitu menggunakan rumus korelasi product moment dengan tujuan

untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala

sekolah dan manajementerhadapkinerja guru. Untuk mendapatkan data

yang diperlukan, penulis menggunakan :

a. Penelitian lapangan (Field Research) yaitu dengan cara penulis

mengadakanpenelitian secara langsung ke lokasi, penelitian ini

dimaksud gunamengumpulkan data yang diperlukan dalam penyusunan

tesis ini.

Untuk mengidentifikasi seberapa pentingnya hubungan antara

kepemimpinan kepala sekolah dan manajemen dengan kinerja guru,

akan diberikan angket yang berbentuk skala sikap. Selain itu penulis akan

melakukan wawancara dengan kepala MTs. Miftahul Ulum Kawal.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk

pengumpulan meliputi :

b. Angket

Angket adalah pengumpulan data dengan cara menyebarkan

beberapa pernyataan kepada guru-guru untuk diisi, hasilnya akan

dianalisis. Angket ini bertujuan untuk menyaring data mengenai hubungan

antara kepemimpinan kepala sekolah dengan efektivitas mengajar guru.

Angket yang penulis sebar akan diolah dengan menggunakan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Editing ; maksudnya meneliti satu persatu kelengkapan

pengisian dan kejelasan penulis, dalam tahap ini dilakukan

pengecekan terhadap kelengkapan dan kebenaran pengisian

dan kejelasan penulisannya.

2. Tabulasi ; maksudnya bertujuan mendapatkan gambaran

frekuensi dalam setiap item yang penulis kemukakan. Untuk

itu dibuatlah suatu tabel yang mempunyai kolom setiap

kuisioner, sehingga jawaban yang diisi dengan jelas dan

saling berhubungan.

c. Wawancara

Wawancara adalah suatu alat dalam pengumpulan informasi

dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan yang telah disiapkan

oleh peneliti dan dijawab secara lisan pula oleh terwawancara. Wawancara

ini dimaksudkan untuk menambah data yang diperlukan.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

6. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini, penulis juga tidak hanya sampai kepada

pengumpulan data dan penyusunan data, akan tetapi data yang

terkumpul dan tersusun akan dianalisa. Penganalisaan data penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan dua teknik yaitu :

a. Skoring

Untuk menentukan skoring pertanyaan angket akan ditabulasikan

dengan diberi bobot nilai setiap itemnya, dengan cara jawaban akan diberi

nilai angka, yaitu sebagai berikut :

1) Untuk pernyataan selalu diberi nilai 4

2) Untuk pernyataan sering diberi nilai 3

3) Untuk pernyataan kadang-kadang diberi nilai 2

4) Untuk pernyataan tidak pernah diberi nilai 1

b. Rumus

Analisa data yang dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi,

sehingga akan didapatkan kejelasan apakah terdapat hubungan antara

kedua variabel tersebut atau tidak. ketiga variabel tersebut adalah

kepemimpinan kepala sekolah dan manajemen terhadap Kinerja guru.

Rumus korelasi ini menggunakan rumus korelasi product moment. Disebut

product moment karena koefisien korelasinya diperoleh dengan cara

mencari hasil perkalian dari moment yang dikalikan. Secara operasional,

analisa data tersebut dilakukan melalui tahap berikut :

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

1. Mencari angka korelasi menggunakan Pearson yang dikenal

dengan rumus Product Momen dengan rumus:

∑∑ ∑∑

∑ ∑ ∑−−

=

)/)()(/)((

/))((

2222nYYnXX

nYXXYrxy

Dimana:

rxy = Koefisien korelasi product moment

N = jumlah Sampel

X = skor tiap item

Y = skor total item

Intrumen yang dikatakan valid atau sahih yang taraf signifikansi

lebih kecil dari 5 % (0,05)

2. Memberi Interpretasi terhadap r xy

Interpretasi sederhana dengan cara mencocokkan

dengan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi "r" product

moment. Untuk itu digunakan pedoman seperti yang tercantum dalam

bukuPengantar Statistik Pendidikan sebagai berikut :

Tabel 2 :Interpretasi Korelasi Product Moment

Besarnya "r"

product moment Interpretasi

0,00-0,20

Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi

akan tetapi korelasi tersebut sangat lemah

sehingga korelasi itu diabaikan.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

0,20-0,40 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

0,40-0,70 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang

sedang

0,70-0,90 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

0,90-1,00 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang

sangat kuat

3. Interpretasi terhadap tabel nilai "r" product moment dengan

terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees

of freedom (df) dengan rumus :

db = N- nr

db = derajat bebas

N = jumlah responden

Nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan

Dengan diperoleh "db" atau "df ", dapat dicari besarnya

"r" yang tercantum dalam tabel nilai "r" product moment baik pada

taraf signifikan 5 % maupun pada taraf signifikan 1 %. Jika "ro" sama

dengan atau lebih besar dari pada "rt" maka hipotesa alternatif (Ha)

disetujui atau diterima dan hipotesa nihil (Ho) tidak dapat diterima.

Mencari Koefisien Determinan variabel X dan Y

KD = r2

x 100 %

KD = Koefisien Determinan Variabel X dan Y

r2

= Koefisien korelasi variabel X dan Y

100 % = Konstanta prosentase

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

J. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I Bab ini membahas tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Kerangka Pikir,

Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II Mengenai letak geografis, sejarah berdiri dan perkembangannya,

struktur orgnisasi, keadaan guru, karyawan dan siswa serta fasilitas atau

sarana dan prasarana yang ada di MTs. Miftahul Ulum Kawal.

BAB III menguraikan landasan Filosofis, Sosiologis, dan kajian teoritis

BAB IV Pada Metodologi penelitian dikemukakan tentang metode

penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrument

penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis penelitian dan teknik

penelitian.

BAB V Penulis mendeskripsikan korelasi antara kepemimpinan kepala

sekolah dan manajemen terhadap kinerja Gurudi MTS. MIFTAHUL

ULUM KAWAL.

BAB VI Penutup. Pada BAB penutup ini, penulis memberikan

kesimpulan hasil penelitian, saran-saran dan kata penutup

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpindan akan

DAFTAR ISI

Arif Rahman Tanjung,Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam

Penerapan

Daniel Muijs, Doing Quantitative Research In Education With SPSS,

(California: SAGE Publication Inc, 20 11) Ed. II hal: 1

Husein Umar, "Business An Introduction" (Jakarta, PT Gramedia Fustaka

Utama,th 2003) hal;80

Mulyana AZ "Rahasia menjadi guru yang hebat" (Jakarta, PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, th 2007) hal ; 135

Murniati AR, "Manajemen Strategik, Peran Kepala Sekolah dalam

pemberdayaan" (Jakarta, Citapustaka Media Perintis, th 2008)

hal ; 124

Nurcholis, M.M, Manajemen Berbasis Sekolah Pada SMA Negri I Gunung

Sindur, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2006) hal, 1

Robert J Starat "Pemimpin Revosioner, Kiat Menegaskan Sekolah" (Jakarta,

Penerbit kanisius, th 2007) hal ; 26

Yayat M Herujito. Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta: PT Grasindo : 2008)

Hal 3