editor : //nikahguys.files.wordpress.com/2017/09/mutiara-kehidupan... · bersabda: "hendaklah...

Editor : https://nikahguys.wordpress.com/

1


Kemampuan diri untuk mendoakan kebaikan terhadap

sesama adalah merupakan salah satu kondisi seseorang

yang memiliki kebeningan hati. Dengan kebeningan

hati tentu kita akan dapat meraih Kecintaan Allah Al-

Haqq Azza Wa Jalla.

Al-Islam menegaskan bahwa kedengkian dan

permusuhan akan mematahkan atau merusak

Din/Agama. Kebencian, kedengkian dll adalah

merupakan kekotoran hati atau penyakit hati yang

dapat menjadi hijab/penghalang turunnya Rahmat,

Taufik Hidayah, Tuntunan, Petunjuk dan Pertolongan

dari-Nya.

2


Sahabat...

Semoga kita termasuk hamba-Nya yang senantiasa

mendapat Karunia Cahaya Ilahi. Seorang hamba yang

mampu saling mencintai, menyayangi dan mengasihi

sesama karena Allah semata. Wallahu a'lam bish-

shawab.

·

Menyadari akan betapa pentingnya fungsi qalbu/hati

bagi tubuh, semoga kita mampu setiap saat untuk

meniti hati serta mengkaji diri untuk meraih

kecemerlangan dan kebeningan qalbu. Apapun yang

hadir dalam kehidupan ini, tentu semua akan tampak

3


indah bila kita mampu menyikapinya dengan

kebeningan hati.

Semoga kita tidak termasuk hamba-Nya yang memiliki

hati yang sakit.

Sahabat...

Salah satu kegagalan dalam menata hati adalah sikap

ketika diri merasa paling berjasa, tetapi orang lain

terhinakan. Padahal sejatinya jika kita cermati

bukankah keberhasilan dan kesuksesan itu diraih

melalui kebersamaan?.

Semoga kita menjadi diri yang mampu meraba

perasaan, tidak akan merampas ketenangan dan

4


kebahagiaan sesama.

Wallahu a'lam bish-shawab.

·

Siapapun yang mampu bersikap arif dan bijaksana,

akan memiliki kedewasaan diri dan memiliki kualitas

kemampuan dalam pengendalian diri.

Karena sikap dan perbuatan yang emosional, justru

akan menimbulkan masalah baru daripada

menyelesaikan masalah.

Sahabat...

Semoga kita mendapat karunia dari Allah Al-Haqq

Azza Wa Jalla memiliki sifat sabar, tenang, arif dan

5


bijaksana, serta mampu mengendalikan diri yang

menjadi faktor penting dalam menyelesaikan masalah

secara baik.


Islam mengingatkan bahwa ada kesengsaraan yang

sangat merugikan diri. Kesengsaraan itu adalah apabila

kita mengetahui bahwa Surga itu luasnya ibarat bagai

seluas langit dan bumi, akan tetapi kita tidak

mendapat tempat setapak kakipun di Jannah-Nya.

Masya Allah... Naudzubillahi mindzalik.

Sahabat... Semoga kita tidak termasuk hamba-Nya

yang tidak dirindukan oleh Jannah-Nya.

6


·

Berbagai ilmu pengetahuan sangatlah penting bagi

kehidupan kita di dunia ini. Misalnya ilmu

pengetahuan mengenai kedokteran, teknik, hukum dan

ilmu ekonomi dll. Namun dari itu semua yang tidak

kalah pentingnya adalah ilmu atau pengetahuan

tentang kehidupan yang kekal dan abadi yaitu ilmu

mengenai kehidupan di akhirat.

Dikatakan penting karena kehidupan akhirat jauh lebih

luas dan lebih lama, merupakan kehidupan akhirat

yang tiada akhir dan berkesudahan.

Perbandingan kehidupan di dunia dengan kehidupan

di akhirat diibaratkan oleh Rasulullah Muhammad Saw

7


dalam sabdanya: "Ibarat seorang yang mencelupkan

jarinya kelaut dan lalu mengangkatnya. Air yang

melekat pada jarinya itulah kehidupan dunia,

sedangkan air yang masih tertinggal di dalam samudra

nan luas itulah ibarat kehidupan akhirat".

Sahabat...

Ilmu-ilmu dan pengetahuan dunia hanya

mengantarkan manusia mencapai kebahagiaan hidup

yang fana. Sedangkan ilmu dan pengetahuan tentang

akhirat mengantarkan kepada kebahagiaan hidup di

akhirat yang hakiki, kehidupan yang kekal dan abadi.


·

8


Apabila mendapat kemuliaan dari sesama di kehidupan

dunia ini sifatnya hanya sesaat, namun Anugerah

Kemuliaan dari Allah Al-Haqq Azza Wa Jalla kepada

hamba-Nya adalah abadi.

Sahabat...

Semoga kita digolongkan menjadi hamba Pilihan-Nya

yang mendapat Anugerah dari-Nya yang tiada

terhingga nilainya itu.

Dalam Al-Qur'an Allah Ta'ala berfiman: "Dan pada

sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai

suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan

Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji".

AQ. Surat 17 ayat 79.

9


Semoga kita mampu untuk tidak memandang

kemuliaan seseorang dengan sudut pandang kemuliaan

dirinya di kehidupan dunianya.

Dan semoga kita juga mampu untuk tidak akan

mencari kemuliaan diri selain kemuliaan dalam Islam.

Sahabat...

Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menjamin dan

menjanjikan kesuksesan serta kemenangan bagi

hamba-Nya yang berpegang teguh dengan Islam.

"Innadina Indalahil Islam".

Sahabat...

Islam mengingatkan bahwa upaya hijrah

10


ruhani/berpindahnya kondisi ruhani menuju kebaikan

dapat menjadi sarana seorang hamba menuju kepada

Allah Subhanahu Wa Ta'ala/taqarub, dan dapat pula

menjadi sarana untuk lebih mengenal-Nya.

Karena sudah menjadi Sunatullah bahwa orang yang

mendekat kepada Allah SWT hanya dengan satu

jengkal, akan didekati-Nya dengan jarak satu depa.

Seperti yang terurai dalam sebuah hadits. "Jika ia

mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat

kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku

sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia

datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku

mendatanginya dengan berlari".(HR. Bukhari).

Demikian pula dalam kitabullah Allah SWT berfirman:

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari

11


keridhaan Kami), benar-benar akan Kami tunjukkan

kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya

Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat

baik".

QS. 29 ayat 69.

·

Sahabat...

Dalam menyikapi kehidupan yang penuh liku-liku,

semoga kita mampu menghias diri dengan senyuman

walau dalam duka, dengan tawa meski ada luka.

Seiring senyum dan tawa diantara kekecewaan dan

lara, maka akan membuat

"Sejuta rasa di hati akan memudar".

12


Semoga Allah Al-Haqq Azza Wa Jalla mengaruniakan

kepada kita kemampuan untuk mampu meniti hati

serta mengkaji diri, merenungi dari hati yang paling

dalam untuk

senantiasa ikhlas menghadapi serangkaian ujian dan

cobaan.

Karena apabila kita cermati, sejatinya itu semua adalah

semata-mata yang terbaik dan terindah dari Allah

sebagai Bahasa Cinta-Nya kepada hamba-Nya yang

beriman. Wallahu a'lam.

·

Untuk menggapai Keberkahan dari Allah SWT dalam

menyongsong rizki dari-Nya, semoga kita mampu

memiliki keyakinan bahwa proses dalam

13


mendapatkannya itulah yang paling penting.

Dan, bukannya diri yang selalu berfokus hanya pada

masalah untung rugi dan pada hasil yang didapat. Hal

demikian tentu akan menimbulkan kekecewaan jika

hasil yang diharapkan tidak sesuai dengan kehendak

diri.

Sahabat...

Semoga kita juga mampu memiliki keyakinan bahwa

sejatinya proses yang baik dalam berikhtiar itu

merupakan tujuan, meski hasilnya tidak sesuai dengan

harapan diri. Wallahu a'lam.

Dalam Al-Qur`an Allah SWT berfirman : Dan

katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-

Nya serta orang-orang mu`min akan melihat

14


pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada

(Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang

nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang

telah kamu kerjakan".

QS. 9 ayat 105.

·

Man Jadda Wa Jada... Barangsiapa yang bersungguh-

sungguh, akan berhasil.

Sahabat...

Kesungguhan atau kemampuan diri untuk bersungguh-

sungguh, merupakan salah satu kunci keberhasilan

seseorang. Akan tetapi, tentu tidak hanya dengan

kesungguhan saja kita dapat meraih keberhasilan itu.

15


Dalam hal ini Islam mengingatkan bahwa

Habluminnallah/hubungan kita dengan Allah

Subhanahu Wa Ta'ala yaitu hubungan kedekatan kita

kepada Sang Khaliq-pun, sangat berkaitan erat dengan

keberhasilan kita dalam meraih kesuksesan.


·

Semoga kita mendapat Karunia dari Allah Subhanahu

Wa Ta'ala memiliki kelembutan hati, sehingga mampu

berurai airmata dalam tangis pertaubatan untuk

menangisi diri sendiri sebelum handai taulan

menangisi jasad diri.

·

16


Mempunyai jodoh atau pasangan hidup yang sholeh

atau sholehah tentu menjadi dambaan setiap orang.

Pendamping hidup yang sholeh/sholehah yang dapat

menjadi penyejuk mata saat diri lelah menghadapi

tantangan hidup, pasangan yang dapat menjadi

penghibur saat kesedihan melanda jiwa, dan

pendamping hidup yang sholeh/sholehah yang dapat

menjadi pelindung saat kesulitan hadir dalam

kehidupan.

Karena, dalam hal ini Islam mengingatkan bahwa

jodoh yang sholeh/sholehah merupakan indikator

kebahagiaan kehidupan dunia akhirat.

Dalam sebuah hadits Rasulullah Muhammad Saw

bersabda: "Hendaklah kalian berusaha agar memiliki

hati yang selalu bersyukur, mempunyai lidah yang

17


selalu berdzikir, dan memiliki jodoh yang

sholeh/sholehah yang dapat saling membantu untuk

urusan akhirat".

(HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

·

Amal dalam melakukan ketaatan yaitu perbuatan

dengan menjalankan Perintah dan menjauhi Larangan-

larangan-Nya, hanya akan berlaku sepanjang hayat

dikandung badan. Sedangkan amal sholeh atau amal

kebaikan, adalah berlaku jauh lebih lama daripada amal

ketaatan. Amal sholeh/amal kebaikan itulah yang akan

mengiringi perjalanan diri kala "Berjumpa Dengan-

Nya".

18


Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman: "Dan Allah

akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah

mendapat petunjuk. Dan amal-amal sholeh yang kekal

itu lebih baik pahalanya di Sisi Tuhanmu dan lebih

baik kesudahannya".

QS. 19 ayat 76.

·

Sahabat...

Semoga kita tidak takut menjadi tua, karena semua

pasti akan menua.

Tetapi, seyogyanya justru merasa takut bila diri tidak

juga menjadi dewasa.

Karena kedewasaan merupakan sifat yang menjadi

19


jalan menuju kebahagiaan dan kemuliaan.


·

4 perkara yang dapat mengangkat derajat seorang

hamba menuju kedudukan tinggi, meskipun kapasitas

amal dan ilmunya hanya sedikit ialah; kemurahan hati,

rendah hati, kedermawanan, dan budi pekerti yang

luhur/ akhlakul kharimah.

(Al-Imam Al-Junaidi).

·

Dengan ikhtiar kita untuk meraih kondisi rukhiyah

yang lebih baik, semoga kita mampu untuk tidak

terpana dengan gemerlapnya duniawi.

20


Dengan Karunia Taufik dan Hidayah dari-Nya,

semoga kita mampu memiliki rasa terpesona kepada

seorang hamba yang tidak diperbudak dan diperdaya

oleh segala sesuatu yang fana ini.

Disitulah kita akan banyak menimba ilmu mengenai

kehidupan.


·

Sahabat...

Al-Islam tidak melarang umatnya untuk kaya.

Tetapi untuk meraih ketenangan, ketentraman dan

kedamaian hati dalam menempuh kehidupan, kita

dianjurkan seyogyanya mampu menggenggam dunia

21


ini ditangan saja, dan tidak untuk menyimpannya di

hati.

Disamping itu Islam juga mengingatkan bahwa

seorang hamba yang merdeka adalah mereka yang ber-

Tauhid dengan tidak menuhankan sesuatu selain Allah

Al-Haqq Azza Wa Jalla. Sepanjang diri masih

diperbudak oleh duniawi, maka sejatinya itulah hidup

yang terjajah.


·

Islam menyeru dan menegaskan: Tunjukkan dengan

kesungguhan "sifat-sifat kekuranganmu", niscaya Allah

Al-Haqq Azza Wa Jalla akan menolongmu dengan Sifat

Kesempurnaan-Nya.

22


Bersungguh-sungguh-lah dengan "merasakan

kehinaanmu", niscaya Allah akan menolongmu dengan

Kemuliaan-Nya.

Bersungguh-sungguh-lah dengan " tiada

keberadaanmu", niscaya Dia menolongmu dengan

Kekuasaan-Nya.

Dan... Bersungguh-sungguh-lah dengan kelemahanmu,

niscaya Dia menolongmu dengan Daya dan Kekuatan-

Nya.

·

Dengan kekurangan dan kelemahan diri yang ada,

sejatinya kita lebih pantas tidak berharap

pahala/balasan dari peribadahan yang kita lakukan.

Tetapi alangkah indahnya jika kita mampu hanya

23


berharap Ampunan dari-Nya semata.


Sahabat...

Semoga kita termasuk hamba-Nya yang senantiasa

mampu menyikapi permasalahan yang hadir dalam

kehidupan ini dengan sikap yang arif dan bijaksana.

Tiada penerang yang dapat membimbing kehidupan

manusia kejalan yang benar kecuali apa yang telah

dijanjikan Allah Ta'ala dan Rasul-Nya yakni Al-Qur'an

dan As Sunah.

Sungguh benar wahyu Allah Al-Haqq Azza Wa Jalla

yang disampaikan melalui Nabi-Nya, tentang

bagaimana hendaknya sikap umat Islam dalam

24


menghadapi setiap situasi dalam kancah kehidupan

manusia.

Dalam Kalamullah Allah SWT berfirman; "Janganlah

kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu

bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang

paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang

beriman". QS. 3 ayat 139.

·

Duhai permata hatiku...

Jika dikau menginginkan Pintu Rahmat-Nya terbuka

luas, maka resapilah dalam sanubari akan nikmat yang

di Anugerahkan Allah Al-Haqq Azza Wa Jalla

kepadamu.

25


Dan, jika hatimu merasa takut akan siksa yang

merupakan bentuk Kasih dan Sayang-Nya, maka

renungkanlah kelalaian dirimu dalam mengabdi dan

menghamba kepada-Nya.


·

"Kemerdekaan hati ".

Islam menjelaskan bahwa kemerdekaan yang hakiki

adalah terbebasnya qalbu dari berhala hati, dan juga

terbebasnya qalbu dari belenggu hati yang diperbudak

oleh kerinduan akan penghormatan, penghargaan dan

sanjungan dari sesama.

Sahabat...

Dalam upaya kita menjaga kebeningan hati, semoga

26


kita dijauhkan dari hal-hal yang dapat membelenggu

kemerdekaan qalbu yang akan membuat hidup ini

terasa letih.


·

Duhai permata hatiku... Mampukan untuk senantiasa

menghadirkan hati disetiap aktifitasmu. Ciptakan

nuansa ibadah disetiap helaan nafasmu. Bukankah

Allah Al-Haqq Azza Wa Jalla menciptakan manusia

agar beribadah kepada-Nya?.

Dalam Al-Qur'an Allah Azza Wa Jalla

berfirman :"Tidaklah Aku menciptakan jin dan

manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-

Ku.".QS.51 ayat 56.

27


Semoga dikau mampu senantiasa menghadirkan

nuansa ibadah disetiap karyamu, merajut serta

menggapai asa dalam Rengkuhan Cinta, Kasih Sayang

dan Keridhaan-Nya.

·

Dzikrullah bagi orang yang beriman adalah bagai nafas

bagi makhluk hidup. Mengingat Allah SWT hingga

mampu berurai airmata tentu merupakan sesuatu yang

tidak mudah, kecuali bagi seorang yang hatinya telah

lembut karena sinaran cahaya Ilahi.

Salah satu jalan menuju keselamatan di Yaumul Akhir

kelak adalah mereka yang dikaruniai mampu menangis

karena takut kepada Allah Azza Wa Jalla. Menangis

karena penyesalan dan pertaubatan diri, menyadari

28


akan dosa, kelalaian, kelemahan serta kekurangan-

kekurangan diri.

Menangis karena takut kepada Allah mendorong

seorang hamba untuk selalu istiqomah di jalan-Nya.

Sehingga airmata yang terurai merupakan airmata yang

mampu menjadi perisai api neraka.

Dari sebuah hadits Rasulullah Muhammad SAW

bersabda; Diantara hamba yang akan diberi naungan

oleh Allah pada naungan-Nya di hari yang tidak ada

naungan kecuali naungan- Nya diantaranya, seorang

yang berdzikir kepada Allah dikala sendiri hingga

kedua matanya basah karena menangis. (HR. Bukhari).

·

29


Bila senyuman hadir bersama air mata, kegembiraan

akan hadir bersama kedukaan.

Dan bila Rahmat serta Karunia-Nya ada dalam ujian

juga bencana, maka Ampunan-Nya yang Maha Luas

akan singgah untuk hamba yang senantiasa dalam

senandung pertaubatan.

Sahabat...

Titik airmata pertaubatan kiranya lebih berharga

daripada sejuta kilau mutiara di dasar lautan.


·

·

Apabila sabar tanpa batas, syukur pun tiada akhir.

Kehidupan manusia di dunia ini tidak pernah lepas

dari dua bentuk ujian, yaitu ujian yang berupa

kelapangan dan kesempitan. Dalam hal ini Islam

30


mengingatkan bahwa orang yang beriman akan

menyikapi nikmat yang Allah SWT berikan kepadanya

dengan rasa syukur. Sementara ketika memperoleh

ujian kesempitan, ia akan menyikapinya dengan penuh

kesabaran dan tetap bertawakal kepada Allah SWT.

Sabar dan syukur adalah dua hal yang harus ada pada

diri seorang mukmin. Tanpa syukur, seseorang akan

menjadi kufur meskipun Allah telah memberikan

nikmat yang begitu banyak. (Silahkan menyimak QS.

14 ayat 7). Dan tanpa sabar seseorang akan senantiasa

berkeluh kesah dan berputus asa dalam menghadapi

ujian dari-Nya.

Sahabat...

Dengan Rahmat Allah SWT yang mencintai ahli sabar

dan ahli syukur, semoga kita termasuk hamba-Nya

31


yang mampu bersabar dan bersyukur. Menjadi hamba-

Nya yang senantiasa bersabar ketika ditimpa ujian

kesempitan, dan mampu bersyukur ketika mendapat

karunia nikmat dari Allah SWT.


Allah Al-Haqq Azza Wa Jalla merahasiakan keridhaan-

Nya di dalam perbuatan-perbuatan kebaikan yang

dilakukan oleh hamba-hamba-Nya. Maka dari itu

semoga kita mampu untuk tidak akan meremehkan

segala bentuk perbuatan kebaikan walau sekecil

apapun, karena kita tidak akan pernah tahu perbuatan-

perbuatan kebaikan yang manakah yang dilakukan

seorang hamba yang mendapat keridhaan-Nya.

Dalam Al-Qur'an Allah Subhanahu Wa Ta'ala

berfirman: "Tidak ada balasan kebaikan, kecuali

32


kebaikan (pula)".

QS. 55 ayat 60.

Demikian pula dalam sebuah hadits, Rasulullah

Muhammad Saw bersabda: "Janganlah kalian

menganggap sepele dari kebaikan sedikitpun,

walaupun hanya dengan menyapa saudaramu dengan

muka yang manis".

(HR. Baihaqi).

·

Selain kita melaksanakan amalan fardhu, ada beberapa

amalan-amalan yang dilakukan yang dapat memberi

manfaat bagi sesama, serta mampu mengundang

Rahmat dan Cinta Allah Swt. Islam mengingatkan

bahwa siapapun yang ingin dibahagiakan oleh Allah,

33


maka bahagiakanlah orang lain. Siapa yang ingin

ditolong oleh Allah, maka tolonglah orang lain.

Demikian pula siapa yang ingin dimudahkan segala

urusannya oleh Allah, maka mudahkanlah urusan

orang lain.

Sahabat...

Begitu banyak sebenarnya peluang agar kita dicintai

oleh Allah Swt. Dan, tentu sungguh teramat mudah

bagi Allah untuk memberi, menolong dan

memudahkan segala urusan hamba-Nya. Dalam hal ini

Islam juga mengingatkan bahwa pertolongan dan

kemudahan dari-Nya akan dapat diraih apabila kita

mampu ikhlas melakukan amalan-amalan yang dapat

menjadi jalan bagi terbukanya pintu Ridha dan Cinta-

Nya.

34


·

Beragam kesulitan dalam kehidupan adalah hamparan

anugerah dari Allah Al-Haqq Azza Wa Jalla.

Allah Ta'ala "Memberikan tambahan karunia" kepada

hamba-Nya pada waktu kesulitan mendera, yang mana

terkadang tidak akan kita dapati atau kita jumpai dikala

menjalankan shalat dan shaum.

Wallahu a'lam bish-shawab

·

Bila kita sanggup bekerja keras berupaya untuk

mempersiapkan dan bahkan memprogram untuk

beberapa tahun dan juga untuk beberapa puluh tahun

kedepan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan

35


dunia, demikian pula semoga kita juga mampu berbuat

guna mempersiapkan diri untuk kehidupan di akhirat

kelak.

Sahabat...

Semoga kita termasuk hamba-Nya yang mampu

mencintai dan merindukan kehidupan akhirat, tetapi

tidak melupakan kehidupan dunia.

Dalam Kalamullah, Allah Swt berfirman; "Dan carilah

pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu

melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi.

Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana

Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah

kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.

36


Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

berbuat kerusakan ". QS. 28 ayat 77.

Maha Suci Allah Subhanahu Wa Ta'ala penentu segala

kejadian yang tiada henti senantiasa mencurahkan

kenikmatan yang tiada bertepi, terutama nikmat Iman

dan nikmat Islam. Diberinya kita kenikmatan dalam

beribadah, serta diberinya pula kesempatan untuk

merajut amal sholeh.

Semoga kita mampu mengenggam dunia ini tangan

kiri, tetapi tidak akan menyimpannya di hati. Mampu

menggenggam akhirat di tangan kanan, dan

membingkaikannya kedalam taman hati yang rindang.

37


Sahabat...

Walau ikhtiar di siang hari membuat diri tegap dan

tegar, namun semoga disaat terlena dalam sujud

seiring tangisan lirih dikeheningan malam, mampu

meluruhkan hati bagai ahlul mahabah/pecinta Allah

yang takut dan yang berharap kemuliaan hanya

kepada-Nya semata.


Apabila kita mampu menjaga kesehatan tubuh dengan

berolah-raga dan mengatur pola makan, semoga juga

mampu menjaga kesehatan qolbu/kesehatan ruhani.

38


Jika kita cermati sejatinya kita harus lebih mewaspadai

akan kesehatan qolbu.

Mengapa demikian sahabat...!

Sebab penyakit anggota tubuh hanya

akan menjadikan hilangnya kehidupan kita didunia ini

saja. Tetapi penyakit qolbu

akan membuat sirnanya kehidupan yang abadi di

Yaumil Akhir nanti.


·

Islam mengingatkan bahwa siapapun yang mampu

berucap syukur dan dapat merasakan bahagia dari

sesuatu hal yang sederhana, tentu hatinya akan sejuk,

tentram, tenang dan damai.

39


Sahabat...

Semoga kita digolongkan menjadi hamba-Nya yang

mampu memandang Ke-Maha Besaran-Nya, Ke-Maha

Kuasaan-Nya, Ke-Maha Keadilan-Nya, Ke-Maha Kasih

dan Sayang-Nya dikehidupan ini.

·

Sahabat- sahabat muslimah ku yang di Rahmati dan di

Cintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Sebagai istri pendamping suami tercinta, semoga kita

TIDAK termasuk menjadi istri seperti apa yang di

Sabdakan oleh Rasulullah Muhammad Saw.

Bahwa... "Mayoritas penduduk neraka adalah para

wanita, begitulah sabda Rasulullah Muhammad Saw.

Sahabat bertanya: apakah mereka mengingkari Allah ya

40


Rasul?.

Bukan, mereka tidak mengingkari Allah, tetapi mereka

mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah

diperbuat oleh suaminya.

Ketika seorang suami senantiasa berbuat kebaikan, lalu

pada suatu saat seorang istri melihat satu hal yang

tidak disenanginya pada diri suaminya, maka si istri

akan mengatakan bahwa ia tidak melihat kebaikan

sedikitpun dari diri suaminya".

(Na'udzubillahi mindzalik... Semoga kita dijauhkan dari

hal yang demikian).

·

Berbagai masalah yang hadir dalam kehidupan

biasanya dapat mempengaruhi kenyamanan hidup.

41


Namun seringkali yang terjadi, apabila mendapat

kenyamanan hidup justru menimbulkan masalah baru.

Dalam upaya kita untuk memiliki pribadi dengan

kondisi rukhiyah yang lebih baik, semoga mutiara

keindahan budi nan luhur mampu menjadi milik diri

yang senantiasa bersemayam di hati, sehingga kita

akan lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi

kehidupan ini.


· ***

"Allah pelindung orang-orang yang beriman, Dia

mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran)

42


kepada cahaya-Nya (Iman)".

QS.2 ayat 257.

"Dan dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan orang-

orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang

benderang dengan seijin-Nya. QS.5 ayat 16.

Islam mengingatkan bahwa siapapun yang mampu

keluar dari dominasi hawa nafsunya dengan berserah

diri hanya kepada Allah semata adalah "Orang yang

mati sebelum mati", yang akan dikaruniai cahaya Iman

oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

"Maka apakah orang-orang yang dilapangkan hatinya

oleh Allah untuk menerima Agama Islam lalu ia

mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang

yang membatu hatinya?).

Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah

43


membatu hatinya untuk mengingat Allah.

Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. QS. 39 ayat

22.

Bagai sebuah ruangan yang tidak ada sama sekali

cahaya, tentu akan tampak sangat gelap, walau

ruangan itu penuh dengan benda-benda yang sangat

indah dan berharga.

Namun bila ada seberkas cahaya yang meneranginya,

tentu akan terlihat apa yang ada di dalam ruangan itu.

Semakin terang cahaya yang masuk ke dalam ruangan,

akan tampak semakin jelas semua yang ada di dalam

ruangan itu.

Demikian pula dengan qalbu, qalbu yang tidak

diterangi cahaya, tentu akan gelap gulita. Kalau-pun

ada petunjuk dari Allah karena kondisi hati yang gelap,

44


maka petunjuk yang datang tidak akan terasa dan tidak

diketahuinya.

Iman adalah cahaya Allah yang menerangi qalbu.

"Mereka itulah orang-orang yang Allah telah

menanamkan keimanan dalam hati mereka dengan

pertolongan yang datang dari pada-Nya" QS. 58 ayat

22.

"Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan

menjadikan iman itu indah dalam hatimu". QS. 49 ayat

7.

Sahabat...

Semoga kita semua tergolong menjadi hamba-Nya

yang senantiasa mendapat Cahaya Keimanan dan

Petunjuk dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sehingga

terpimpin-lah diri ini untuk senantiasa meniti jalan

45


yang lurus.


.

Bila ada yang hatinya terluka karena sibuk mencintai

manusia, tetapi tentu tidak demikian jika mencintai

Allah Robbul Izzati Yang Mulia.

DIA yang Maha Rahman dan Yang Maha Rahim tidak

akan pernah melukai hati "Kekasih-Nya".

·***

46


Apabila seorang ibu hanya dapat sesaat saja

menggenggam tangan putra dan putri tercintanya,

tetapi tentu tidak hanya sesaat saja genggaman itu

untuk hati mereka.

Seorang ibu akan mampu menggenggam hati putra

dan putri tercintanya untuk selamanya.

Jika kita melatih fisik, disamping mendapat kebugaran

kita juga akan terampil dalam beraktifitas.

Dan jika kita melatih atau mengasah akal, akan meraih

ilmu.

Demikian pula bila kita mampu mengasah daya qalbu,

akan menghasilkan rasa.

47


Sahabat...

Tidak ada balasan terindah bagi siapapun yang

memiliki kelembutan hati karena Allah semata, kecuali

akan dipenuhi oleh-Nya dengan Cahaya Cinta dan

Cahaya Kasih Sayang-Nya Nan Mulia.


·

Berdzikrullah/Mengingat Allah Ta'ala merupakan salah

satu upaya kita mengasah daya qalbu untuk memiliki

"Rasa".

Selain dzikir lisan, kita juga dapat melakukan dzikir di

dalam hati, seperti yang terurai dalam firman-Nya:

"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan

48


merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak

mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan

janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai".

QS. Al-A'raf ayat 205.

Aktifitas dzikir di dalam hati dapat kita lakukan saat

ketika berdiri, duduk dan berbaring sebagaimana

disebutkan dalam firman-Nya: "Maka apabila kamu

telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di

waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu

berbaring."

QS. An-Nisa ayat 103.

Dzikir di dalam hati merupakan amalan yang

tersembunyi dari pandangan manusia, namun tidak

pernah luput dari Pengawasan-Nya.

Dalam Al-Qur'an Allah Ta'ala berfiman: " Dan

49


rahasiakan-lah perkataan atau lahirkan-lah,

sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati".

QS. Al-Mulk ayat 13.

Al-Islam menerangkan bahwa orang yang hatinya

selalu berdzikir pada Allah, akan dibebaskan dari

berbagai kesukaran, kesulitan dan kegelapan hidup.

Hatinya selalu nyaman dan tenang, sehingga mampu

menyelesaikan berbagai masalah yang menghiasi

kehidupannya dengan tenang, karena Allah selalu

menyertainya serta menolongnya untuk mengatasi

berbagai masalah.

Sahabat...


mampu berdzikrullah/mengingat Allah, mampu

senantiasa Bersama-Nya disetiap helaan nafas ini,

50


kapan dan dimana-pun kita berada.


·

Ya Ilahi Robbi...

Setelah bergelut diri ini dengan waktu, berjalan seakan

tanpa batas.

Dan berharap-pun bagai tiada bertepi.

Kubersimpuh dalam lantunan kata yang terangkai

dalam senandung doa.

Semoga tetes keringat dan helaan nafas perjalanan diri

ini senantiasa dalam Keridhaan-Mu.

51


l-Islam menyeru kepada pemeluknya untuk

menyongsong rizki dengan cara yang baik.

Mengumpulkan harta dengan cara yang diridhoi Allah

Subhanahu Wa Ta'ala serta membelanjakannya pada

hal-hal yang mulia agar diri terangkat menjadi mulia

karena hartanya.

"Sebaik-baik harta yang didapat dengan cara yang baik,

adalah harta yang ada ditangan orang yang sholeh".

(Hadits Hasan).

Sahabat...


senantiasa bersyukur, menjadi diri yang mulia dengan

mensyukuri apapun Karunia Pemberian dari-Nya.

52


"Dan barangsiapa merasa cukup dengan apa yang

Allah berikan, maka Allah akan mencukupkannya".

(Al-Hadits).

·

Al-Islam menyeru kepada pemeluknya untuk

menyongsong rizki dengan cara yang baik.

Mengumpulkan harta dengan cara yang diridhoi Allah

Subhanahu Wa Ta'ala serta membelanjakannya pada

hal-hal yang mulia agar diri terangkat menjadi mulia

karena hartanya.

"Sebaik-baik harta yang didapat dengan cara yang baik,

adalah harta yang ada ditangan orang yang sholeh".

(Hadits Hasan).

53


Sahabat...


senantiasa bersyukur, menjadi diri yang mulia dengan

mensyukuri apapun Karunia Pemberian dari-Nya.

"Dan barangsiapa merasa cukup dengan apa yang

Allah berikan, maka Allah akan mencukupkannya".

(Al-Hadits).

·

Sahabat...

Tentunya tidak semua apa yang kita rencanakan dalam

kehidupan ini pasti berhasil, karena hidup ini bukanlah

jalan lurus tanpa belokan. Terlalu banyak Rahasia

Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tidak kita ketahui.

Kalau untuk memenuhi kebutuhan hidup sekedar

54


urusan makan, minum, tempat tinggal, dll, Allah akan

berikan kepada orang-orang yang beriman maupun

orang-orang yang lalai, dan bahkan kepada mereka

yang mengingkari-Nya.

Tetapi mengenai Keberkahan, Pembelaan Allah,

Karunia, Pertolongan, Pahala, Pimpinan, Petunjuk,

Penghargaan, Taufik & Hidayah, dan bahkan Janji

Surga-Nya itu hanya diberikan kepada hamba-hamba-

Nya yang beriman dan istiqomah dalam ketaatan.


beriman yang senantiasa dalam ketaatan kepada-Nya.

Menjadi hamba-Nya yang mampu senantiasa dalam

ketakwaan serta mampu berserah diri dengan segala

55


Ketentuan dan Ketetapan-Nya, tentu menjadi

dambaan kita semua.

Islam menegaskan bahwa untuk meraih tingkatan yang

demikian itu harus memiliki kesabaran. Sebab sabar

adalah fondasi bagi segala kebajikan.

Jika niat untuk bersabar sudah benar, dan kesabaran

itu didedikasikan hanya untuk meraih Keridhaan-Nya

semata, maka balasan karunia dari Allah Subhanahu

Wa Ta'ala adalah, Dia akan Mengaruniakan Cinta dan

Kedekatan-Nya kedalam hati hamba-Nya.

·

Apabila kita mampu mengemban amanah dari Allah

Subhanahu Wa Ta'ala dengan berusaha menjaga dan

menyelamatkan putra & putri kita tercinta dari

56


kecelakaan, kelaparan, sakit, kebodohan dll, untuk itu

semoga kita juga mampu menjaga dan menyelamatkan

mereka dari panasnya api neraka.

Dalam Kitab Suci Al-Qur'an, Allah Subhanahu Wa

Ta'ala berfirman: "Hai orang-orang yang beriman,

peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka

yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.

Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras,

yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang

diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu

mengerjakan apa yang diperintahkan ".

QS. 66 ayat 6.

57


·

Sahabat...

Karena hati adalah "Jatuhnya Pandangan Allah

Subhanahu Wa Ta'ala", maka dari itu semoga kita

mampu menjaga kebeningannya agar hati tetap

cemerlang.

Hati merupakan sumber kebahagiaan jika kita mampu

merawat dan menjaga kebeningannya. Tetapi

sebaliknya tentu merupakan sumber bencana jika

menodainya.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu berkata; "Hati

adalah raja, sedangkan anggota badan adalah tentara.

Jika raja itu bagus, maka akan bagus pula tentaranya.

Jika raja itu buruk, maka akan buruk pula tentaranya".

58


·

Islam mengingatkan bahwa jika Allah Ta'ala mencintai

hamba-Nya, maka segala angan-angan dan keinginan-

keinginan hamba yang di Cintai-Nya akan mendapat

nilai di Sisi-Nya.

Dia-lah seorang hamba Kecintaan-Nya yang memiliki

keinginan, tujuan dan cita-cita hidupnya tidak hanya

terpaku untuk urusan duniawi semata, tetapi semuanya

dilakukan agar menjadi sarana untuk dapat "Berjumpa

Dengan-Nya".

Harta, dan amanah ilmu yang dimilikinya-pun

diupayakannya sebagai sarana untuk

"Berjumpa Dengan-Nya".

Seandainya mendapat ujian kesempitan rizki, tidak

akan merasa menderita karena keyakinannya bahwa

59


kehilangan urusan duniawi bukan di hati tempatnya.

Seorang hamba yang di Cintai Allah, dalam kondisi

sempitpun berharap pula agar dapat menjadi sarana

untuk "Berjumpa Dengan-Nya".

Jadi apapun yang dimilikinya, tidak berharap hanya

untuk kebahagiaan di dunia saja, tetapi untuk cita-cita

yang lebih tinggi yaitu agar semua dapat menjadi

sarana untuk "Berjumpa Dengan-Nya".

Sahabat...

Semoga kita termasuk hamba Kecintaan-Nya yang

memiliki angan-angan serta cita-cita nan luhur, yang

mampu menjadikan seluruh Karunia dan Rahmat-Nya

menjadi sarana untuk dapat meraih kebahagiaan di

kehidupan yang hakiki di Yaumil Akhir nanti.


60


Beruntunglah dikau wahai wanita shalehah....!

Dengan ketakwaan dan ketaatanmu kepada-Nya

hidupmu penuh dengan kemuliaan. Hatimu terhiasi

dengan cahaya yang mampu menyejukkan hati

siapapun. Tutur katamu teruntai bagaikan intan

permata nan indah.

Auratmu tertata dan tertutup rapih hingga setiap centi

dari tubuhmu benar-benar mewarisi Surga-Nya.

Karena kau meyakini bahwa neraka tiada sanggup

membakar sesuatu yang tertutup di jalan Allah

Subhanahu Wa Ta'ala.

Beruntunglah dikau wahai wanita shalehah....!

Dengan ketakwaan dan ketaatanmu kepada-Nya

61


hidupmu penuh dengan kemuliaan. Hatimu terhiasi

dengan cahaya yang mampu menyejukkan hati

siapapun. Tutur katamu teruntai bagaikan intan

permata nan indah.

Auratmu tertata dan tertutup rapih hingga setiap centi

dari tubuhmu benar-benar mewarisi Surga-Nya.

Karena kau meyakini bahwa neraka tiada sanggup

membakar sesuatu yang tertutup di jalan Allah

Subhanahu Wa Ta'ala.

·

Apabila kita telah mampu menutup aurat, menutup

bagian-bagian tubuh dari pandangan manusia,

lalu...bagaimana pula dengan aurat bathin?.

Sahabat...

62


Tiada sesuatupun yang luput dan yang dapat

disembunyikan dari Penglihatan- Nya. Hanya dengan

pertaubatan serta rasa malu dan takut kepada Nya-lah

niscaya DIA akan memberi Ampunan-Nya.

Dia-lah Allah Subhanahu Wa Ta'ala Tuhan yang Maha

Pemurah, yang Kasih-Nya tiada terbatas terhadap

seluruh makhluk-Nya.

Yang Rahmat-Nya senantiasa mendahului murka Nya.

Dia-lah Allah yang Maha Indah dengan segala

Keindahan-Nya, Dia yang senantiasa rindu untuk

mendengar pinta dan damba hamba-Nya.

Sikap kita dalam menyikapi 11(sebelas) bulan yang

terpampang dihadapan kita setelah menjalani shaum

63


dibulan Ramadhan adalah mencerminkan berhasil atau

tidaknya upaya dalam menempa diri (bermujahadah

dan bertazhkiyatun-nafs). Semoga bulan Suci

Ramadhan, bulan yang penuh Kemuliaan dan

Keberkahan itu mampu menjadikan kita semua sebagai

hamba-Nya yang kembali kepada Fitri.

Untuk kembali kepada fitri/fitrah manusia, semoga kita

mampu senantiasa menjaga kebeningan hati agar hati

ini tetap cemerlang. Menjaganya dari bersemayamnya

noktah-noktah yang akan mengotori hati yang dapat

menjadi hijab/penghalang turunnya Rahmat,

Tuntunan, Pertolongan dan Taufik serta Hidayah dari-

Nya.

Noktah-noktah yang mengotori hati itu diantaranya

adalah berburuk sangka terhadap sesama, dan terlebih-

64


lebih berburuk sangka kepada Allah Al-Haqq Azza Wa

Jalla.


bersabda: "Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh

manusia terdapat segumpal daging. Jika segumpal

daging itu baik, maka seluruh tubuh juga baik. Jika

segumpal daging itu rusak, maka seluruh tubuh juga

rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati".

(HR. Muslim no. 1599).

Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah Muhammad

Saw bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak melihat

kepada rupa kalian dan harta kalian, akan tetapi Dia

65


melihat kepada hati-hati kalian dan perbuatan kalian".

(HR. Muslim).

·

Apabila Allah Ta'ala melenyapkan sesuatu dari tangan

kita, itu tidak berarti untuk mengambilnya. Namun...

"Agar tangan ini kosong / hampa, sehingga mampu

menggenggam sesuatu yang lebih besar".


·

Dalam kehidupan bermasyarakat/berhabluminannas

ada kalanya kita mengalami masalah ketidak cocokan

sehingga membuat hati tersinggung. Sebenarnya kita

tidak dapat menginginkan segala sesuatu itu agar

66


selalu cocok dengan keinginan diri. Karena tentu

pastilah akan selalu ada saja ketidak cocokan itu.

Ketidak cocokan dalam pergaulan, hubungan

kekeluargaan maupun dalam persahabatan.

Untuk meraih dan menikmati indahnya hidup dengan

suasana yang tenang, tentram dan damai, kita harus

mampu dan pandai menata hati, agar hati tetap bening

dan tidak menjadi keruh.

Keterampilan mengendalikan hati untuk merubah

keadaan menjadi lebih baik, merupakan salah satu

rahasia mencapai kebahagiaan dan ketenangan hidup.


67


Sahabat...

Apabila kita cermati sejatinya kemuliaan umur dan

waktu tentu akan lebih bernilai apabila dibandingkan

dengan kemuliaan harta. Tetapi, terkadang kita lebih

mudah kecewa dan menangis bila berkurang dan

kehilangan harta benda. Bukankah sebenarnya tidak

ada yang lebih bernilai bagi manusia selain umurnya?.

Dan ironisnya kehilangan dan berkurangnya umur itu

justru dirayakan dengan riuh rendah. Padahal

sejatinya, sesuatu yang hilang tidak akan pernah

kembali.

Semoga kita mampu menyadari untuk tidak berjuang

mati-matian mengerahkan seluruh daya dan upaya

untuk mendapatkan sesuatu yang belum pasti.

Sedangkan untuk hal yang sudah pasti terjadi,

68


dihadapi dengan usaha yang sekedarnya saja.

Bukankah jika kita cermati sejatinya satu-satunya

kepastian bagi manusia itu adalah hanya kematian?.

"Kullu nafsin dzaikatul maut...Sesungguhnya setiap

yang berjiwa akan merasakan mati". QS. 3 ayat 185.

"Orang yang cerdas ialah orang yang mengendalikan

dirinya dan bekerja untuk kehidupan setelah kematian"

(HR. Tirmidzi).

Sahabat...

Semoga kita mampu tidak hanya membangun istana

duniawi saja dengan mengabaikan membangun istana

akhirat.


69


·

Wahai diri...

Mampukan hati nuranimu selalu berdendang,

mendendangkan senandung kasih dan sayang terhadap

sesama.

Islam Agama yang di Ridhoi oleh Allah Robbul Izzati,

merupakan Agama yang Rahmatan Lil'Alamin. Agama

yang senantiasa membawa rahmat dan kesejahteraan

bagi seluruh alam semesta.

"Dan, tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk

(menjadi) rahmat bagi semesta alam".

QS. Al-Anbiya ayat 107.

·

70


Rasa kasih dan sayang adalah sebuah fitrah yang harus

direalisasikan terhadap sesama sepanjang kehidupan di

dunia ini ada yang tentunya dalam koridor-koridor

Islam.

Islam tidak mengenal waktu, jarak dan tempat akan

sebuah kasih sayang baik terhadap teman, sahabat,

kerabat dan juga keluarga sendiri.


bersabda: "Barang siapa yang tidak menyayangi

manusia, Allah tidak akan menyayanginya".

(HR.Tirmidzi).

Dalam hadits tersebut, kasih sayang seorang Muslim

tidaklah terhadap saudara se Muslim saja, tetapi untuk

semua umat manusia.

" Kasih sayang itu tidak terbatas pada kasih sayang

71


salah seorang diantara kalian kepada sahabatnya

(mukmin), tetapi bersifat umum (untuk seluruh umat

manusia)"

HR. Ath-Thabrani.

Bahkan bukan hanya kepada manusia saja Islam

mengajarkan kasih sayang, namun juga kepada hewan

dan tumbuh-tumbuhan.

Jelaslah bahwa ajaran Islam sangat menjunjung tinggi

akan kasih sayang. Kita perlu mencontoh teladan

Rasulullah Muhammad Saw dan para sahabat yang

benar-benar merealisasikan makna kasih sayang yang

tanpa batas itu, yang tentunya untuk mencapai

Keridhaan Allah Swt semata, yang bukan untuk

mencari kesenangan duniawi.

Maka dari itu memang pantas jika Islam dikatakan

72


sebagai Agama yang Rahmatan Lil'Alamin, Rahmat

bagi seluruh alam semesta.

Sahabat...

Sifat kasih sayang adalah termasuk akhlak yang mulia

yang di Cintai Allah Azza Wa Jalla.

Oleh karena itu, seyogyanya kita selalu berharap

semoga Cahaya Kasih dan Sayang-Nya senantiasa

menjadi milik diri yang selalu mengiringi perjalanan

kita dalam meniti kehidupan ini.


·

"Majelis ahli dzikir adalah majelis para malaikat,

sedangkan majelis senda gurau dan lalai adalah majelis

syaithon. Hendaknya seorang hamba memilih amalan

73


yang lebih menguntungkannya, sebab amalan itulah

yang akan menjadi sahabatnya di akhirat kelak".

(Ibnul Qayyim Al-Jauziyah).

"Ketahuilah hanya dengan mengingat Allah, hati akan

menjadi tentram".

QS. 13 ayat 28.

Dunia ini serasa sempit bagi seorang yang telah

Mengenal Allah Al-Haqq Azza Wa Jalla. Kapan dan

dimanapun ia berada, dirinya selalu merasa bahwa

Allah senantiasa Menatap dan Melihatnya.

Karena Pandangan Allah Al-Haqq Azza Wa Jalla

kepada hamba-Nya tidak akan pernah berhenti

sesaatpun, dan tidak ada satupun yang dapat lolos dari

Pandangan-Nya.

74


Dia yang Maha Menyaksikan sangat Mengetahui apa

yang terjadi di bumi-Nya.

Begitu pula dengan lisan dan perilaku kita selama ini.

Tidak ada satu gerakan ujung kukupun yang tidak

terlihat oleh-Nya.

Sahabat...

Semoga kita mendapat karunia untuk mampu meraih

maqom atau tingkat muraqabah, yaitu diri yang merasa

senantiasa di Tatap oleh Allah Al-Haqq Azza Wa Jalla,

DIA Penguasa jagad raya alam semesta ini.


·

Beberapa hal yang mendukung kebahagiaan dan

ketenangan jiwa kita adalah kesadaran dan keyakinan

75


diri bahwa ada Allah Al-Haqq Azza Wa Jalla Sang

Maha Penyayang, Sang Maha Pengampun dan Sang

Maha Pemaaf.

Dia-lah Allah Robbul Izzati yang Menyayangi,

Mengampuni dan Memaafkan hamba-hamba-Nya yang

memohon maaf kepada-Nya.

Oleh karena itu sahabat...!

Berbahagia-lah kita dengan Rahmat-Nya yang luasnya

meliputi langit dan bumi.

Semoga kita memiliki kebahagiaan dan ketenangan

jiwa karena tidak akan pernah merasa berputus asa

dari Rahmat-Nya.

Dalam Al-Qur'an Allah Swt berfirman: "Dan Rahmat-

Ku meliputi segala sesuatu". QS. Al-A'raf ayat 156.

76


"Dan, Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang

beriman". QS. Al-Ahzab ayat 43.

·

Sahabat...

Kehidupan di dunia ini sungguh amatlah singkat,

bukan disinilah tempat kita yang sebenarnya. Tempat

yang fana ini tak lebih sekedar untuk singgah belaka,

maka dari itu siapapun yang selama singgah sejenak di

dunia dan berjuang untuk senantiasa memelihara

ketaatan kepada-Nya, Insya Allah ia akan menuai apa

yang Allah janjikan.

Janji Allah Swt benar dan pasti, DIA tidak akan ingkar

kepada hamba-Nya.

Dalam Kitabullah Allah Swt berfirman :

77


"Sesungguhnya janji Allah itu pasti dan akan ditepati"

QS. 19 ayat 61.

Demikian pula Allah Swt berfirman : "Barang siapa

yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan

mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya

rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan

barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya

Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya

Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki Nya).

Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi

tiap-tiap sesuatu.

QS. 65 ayat 2 dan 3.

78


Sahabat...

Allah Swt Maha Tahu kebutuhan dan keinginan kita,

Dia Penguasa jagad raya alam semesta, bagaimana

mungkin Dia enggan mengurus, memberi dan

mencukupi kita?, sedangkan hamba-Nya yang lalai dan

bahkan yang mengingkari-Nya saja dicukupi segala

kebutuhannya?. Subhanallah...Allahu Akbar!, Kasih dan

Sayang Allah Swt kepada hamba-Nya sungguh teramat

indah dan mengesankan.

·

Kita tentu pernah mendengar ungkapan Mulutmu

Harimaumu. Sebagai seorang mukmin yang senantiasa

merindukan Keridhaan dan Keberkahan-Nya, dan juga

yang selalu mendambakan memiliki kebeningan hati,

79


seyogyanya kita mampu mencermati dan memaknai

apa yang Rasulullah Muhamad Saw sabdakan yaitu:

"Mulutmu Derajatmu".

·

Sahabat...

Semoga Allah Al-Haqq Azza Wa Jalla menuntun lisan

kita untuk senantiasa mampu berkata-kata yang baik

sesuai dengan Kehendak-Nya.

Karena, berbicara itu sebenarnya sangatlah mudah,

tetapi sungguh berat tanggung jawabnya.


·

80


Ya Ilahi Robbi...

Tak terhitung detik dan waktu kulalui. Tak terbilang

pula mentari-Mu menempa diri.

Dialur dawai kehidupan yang aku lewati, tentu

tersemai "debu" yang tak mampu kuhindari.

Ya Ilahi... Ampuni diri ini.

·

Indahnya mentari pagi yang telah menyibak malam

nan pekat, biaskan makna Ke Maha Besaran-Nya.

Merangkai hasrat dan azzam/tekad untuk menggapai

asa, merangkum hidup penuh makna meraih bahagia.

·

·

Qalbu adalah merupakan Singgasana Allah Robbul

Izzati.

81


Al-Islam menerangkan apabila kita mampu menata

rahasia bathin, Insyaa Allah akan mampu "Melihat

Rahasia-Nya".

·

Sahabat...

Jika kebahagiaan dunia dapat diraih dengan seribu

langkah dan jejak kaki, namun kebahagiaan yang hakiki

yaitu kebahagiaan ukhrowi hanya akan dapat ditempuh

dengan qalbu.

·

Dalam Al-Qur'an Allah Subhanahu Wa Ta'ala

berfirman :

"Qad aflaha man zakkaahaa, Wa qad khaaba man

82


dassaahaa".

QS. 91 ayat 9 dan 10.

Sesungguhnya beruntung-lah orang-orang yang

mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugi-lah

orang yang mengotorinya.

· ·

Semoga kita termasuk hamba-Nya yang Di Pandang

layak oleh Allah Al- Haqq 'Azza Wa Jalla sebagai

hamba-Nya yang pantas dan mampu untuk menerima

"Karunia Kebahagiaan, kebahagiaan di kehidupan

dunia dan di akhirat".

Karunia kebahagiaan itu diantaranya adalah menjadi

seorang hamba yang mendapat karunia kebahagiaan

83


memiliki panjang umur dalam usia yang berkah, dan

mampu pula untuk senantiasa beramal sholeh.

Menjadi seorang hamba yang beruntung dengan

melimpahnya harta sebagai amanah dari-Nya, tetapi

mampu berbuat dan melakukan kebaikan sebagai

ungkapan rasa syukur.

Serta menjadi seorang hamba yang menerima karunia

kebahagiaan mendapat berkah dengan bertambahnya

ilmu, tetapi mampu untuk senantiasa meningkatkan

diri dalam ketakwaan.


·

·

Hingar bingar dan hiruk pikuknya diri dalam mengukir

hari, semoga tidak akan melupakan untuk mensyukuri

kedua nikmat dari-Nya, yaitu nikmat Iman serta

84


nikmat Islam.

Kedua nikmat inilah yang sebenarnya harus mendapat

prioritas untuk disyukuri, karena keduanya akan

menyertai kita saat menghadapi Pengadilan dari Allah

Ta'ala di Yaumil Akhir nanti.

·

Karunia nikmat Iman serta nikmat Islam yang mampu

menjadi sarana menghantarkan diri kala "Berjumpa

Dengan-Nya"... menikmati indahnya Surgawi.

·

Sahabat...


mensyukurinya, sehingga Allah Ta'ala tidak akan

85


melepaskan keduanya dari diri kita.


·

Sahabat...

Jika bulan dapat mengalami gerhana dan matahari

cahayanya semakin memudar bila menuju malam hari,

tetapi Cahaya Ilahi apabila terawat akan tetap abadi

bersemayam di hati.

·

·

Bahasa Cinta dan Kasih Sayang Allah Subhanahu Wa

Ta'ala kepada hamba-Nya yang berupa kesulitan,

kesempitan dan bahkan musibah yang hadir dalam

kehidupan, apabila kita cermati sejatinya sungguh

86


teramat kecil bila dibandingkan dengan curahan

nikmat yang melimpah ruah dari-Nya.

·

Sahabat...

Jika Allah Subhanahu Wa Ta'ala mencintai ahli syukur,

semoga kita digolongkan menjadi hamba-Nya yang

pandai bersyukur, menjadi seorang hamba yang

mampu menikmati indahnya menyelam kedalam

samudra Ketetapan dan Ketentuan-Nya.

·

Dalam Al-Qur'an Allah Swt berfirman: "Dan ingatlah

tatkala Tuhanmu mema'lumkan: "Sesungguhnya jika

kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)

87


kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),

maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih ".

QS. 14 ayat 7.

· ·

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa hanya Allah Al-

Haqq Azza Wa Jalla-lah Dzat yang Maha sempurna.

Dia-lah Dzat yang Maha Tahu mengenai diri kita,

amal-amal kita, dan setiap gerak langkah kita.

Oleh karena itu sahabat...! Seyogyanya kita memohon

semoga Allah Ta'ala mengaruniakan kemampuan

untuk dapat mengenali diri dengan sebaik-baiknya,

sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki, dan

kelebihan yang ada dapat disyukuri.

Wallahu a'lam.

88


·

Islam mengingatkan bahwa

siapapun yang mampu istiqomah dalam ketakwaan

serta menjalankan Perintah dan menjauhi Larangan-

Larangan-Nya yang dilandasi dengan keimanan dan

kecintaan kepada Alloh Subhanahu wata'ala, Insya

Alloh akan mampu meniti setiap tingkatan demi

tingkatan derajat keimanan tanpa diri merasa letih.

Meraih tujuan utama dalam peribadahan yaitu

mencapai hakikat dalam beribadah.

·

Sahabat...

Dalam senandung doa yang kita panjatkan dikala

89


bermunajat kepada-Nya, semoga kita termasuk hamba-

Nya yang mampu istiqomah dalam ketakwaan,

menjalankan Perintah dan menjauhi Larangan-

Larangan-Nya yang dilandasi dengan keimanan serta

kecintaan kita kepada Alloh Al-Haqq Azza Wa Jalla.

Wallahu a'lam. ·

Semoga hati kita terpelihara dari berbagai keinginan-

keinginan yang mengganggu pikiran. Berbagai

keinginan yang dapat membuat lalai dalam bersyukur

terhadap karunia yang telah ada, juga keinginan-

keinginan yang akan membuat hati resah gelisah dan

gundah gulana yang dapat menimbulkan kesengsaraan

jiwa.

90


Islam mengingatkan bahwa

Keinginan hati yang membuat diri sibuk mensyukuri

karunia yang telah ada, niscaya akan menambah

tambahan karunia dari-Nya.

Hidup ini adalah merupakan perpindahan dari masalah

yang satu kepada masalah yang lainnya. Demikianlah

Bahasa Cinta dari Alloh Al-Haqq Azza Wa Jalla untuk

menguji keimanan hamba-hamba-Nya.

Bila suatu saat kita mengalami kekecewaan dalam

mengarungi kehidupan, sejatinya itu adalah merupakan

pembelajaran diri. Mengajarkan bahwa tidak selamanya

hidup ini akan sesuai dengan harapan dan keinginan

diri.

91


Mengapa demikian sahabat...!

Karena apabila kita cermati sejatinya, "Hidup itu

bukanlah seperti apa yang kita inginkan. Tetapi hidup

adalah seperti apa yang kita jalani".


·

Semoga kita termasuk hamba-Nya yang memiliki sifat

arif serta bijaksana karena diri yang mempunyai

kecukupan ilmu pengetahuan.

Menjadi hamba yang mampu pula memperkaya diri

dan memperkokoh keimanan dengan ilmu

pengetahuan.

Ilmu pengetahuan yang mampu membawa diri menuju

jalan yang lurus dan benar di dalam beribadah kepada

92


Allah Azza Wa Jalla. Ilmu pengetahuan yang mampu

mengantarkan diri untuk semakin dekat dan semakin

mengenal-Nya.

Apabila yang didapat pada hari ini tidak sesuai dengan

apa yang diharapkan, bukan berarti esok hari tak akan

menjadi hari terbaik dalam kehidupan.

Semoga kita tidak akan berputus asa dari Rahmat

Allah Al-Haqq Azza Wa Jalla yang Rahmat-Nya

senantiasa mendahului Murka-Nya.

Dengan memohon Rahmat-Nya semoga kita pandai

menata hati, sehingga mampu melenyapkan penyebab

yang potensial dapat menimbulkan ketidak nyamanan

di hati.

Karena dengan hati yang nyaman, hati yang indah

serta dengan hati yang lapang, niscaya akan membuat

93


hidup ini terasa sejuk, tenang, dan tentram penuh

kedamaian.


·

Sahabat...

Semoga kita termasuk hamba-Nya yang mendapat

Anugerah dari Alloh Al-Haqq Azza Wa Jalla

Penggenggam hati manusia, untuk memiliki hati yang

lapang bagai seluas samudra serta seindah mutiara,

dan memiliki hati bagai seputih salju.

Mendapat keridhaan dari orang lain bukanlah suatu

jaminan mampu mengantarkan kita meraih Surga-Nya.

Tetapi bila mendapat keridhaan dari orang tua, tentu

akan membuat Allah ridha pula kepada kita.

94


Demikian pula kemurkaan orang lain mungkin tidak

akan menimbulkan persoalan. Tetapi kemurkaan orang

tua pastilah akan membuat kita terhalang dari husnul

khotimah.


bersabda; "Keridhaan Allah bergantung kepada

keridhaan orang tua, dan murka Allah bergantung

kepada kemurkaan orang tua". (HR. Tirmidzi).

·

·

Apabila yang didapat pada hari ini tidak sesuai dengan

apa yang diharapkan, bukan berarti esok hari tak akan

menjadi hari terbaik dalam kehidupan.

Semoga kita tidak akan berputus asa dari Rahmat

Allah Al-Haqq Azza Wa Jalla yang Rahmat-Nya

senantiasa mendahului Murka-Nya.

95


·

Dalam hiruk pikuk kehidupan dunia ini, semoga kita

selalu ingat dan tidak akan melupakan saat-saat dikala

Allah Swt menegakkan Mizan atau Timbangan

Pengadilan Akhirat.

Dalam Kalamullah Allah berfirman: "Kami akan

memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat,

maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun.

Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti

Kami mendatangkan (pahalanya). Dan cukuplah Kami

sebagai Pembuat perhitungan".

QS.21 ayat 47.

"Agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap

orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya

96


Allah Maha cepat hisab-Nya".

QS.14 ayat 52.

"Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan

kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya.

Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu)

kepunyaan-Nya. Dan Dialah Pembuat perhitungan

yang paling cepat". QS.6 ayat 62.

Sahabat...

Seyogyanya memang kita harus banyak bersabar dalam

meniti kehidupan ini. Karena menahan lapar di dunia,

jauh lebih ringan dan lebih baik dari pada

menanggung siksa neraka di akhirat. Wallahu a'lam.

·

97



Pancaran Nur Ilahiyah, Pancaran Cahaya Kebenaran

yang senantiasa menerangi setiap sudut relung hati,

sehingga mampu Mengenal Allah Al-Haqq Azza Wa

Jalla karena mendapat Petunjuk dan Bimbingan

Hidayah dari-Nya.

·

Sahabat...

Tentu kita semua berharap semoga tidak digolongkan

menjadi hamba-Nya yang terhijab atau tidak mendapat

Cahaya Ilahiyah seperti yang terurai dalam firman-

Nya; "Dan, barang siapa yang tidak diberi cahaya

(petunjuk) oleh Allah, tiadalah dia mempunyai cahaya

sedikitpun". QS.24 ayat 40.

98


Sangat manusiawi apabila kita merasa tersinggung

dengan perkataan buruk dari seseorang. Namun jika

kita cermati, sejatinya yang harus lebih diwaspadai dan

yang sudah pasti sangat membahayakan adalah

perkataan buruk yang terucap dari diri kita sendiri.

Perkataan buruk dari orang lain tidak selamanya

menjadikan diri kita buruk/tercela. Apabila Allah Swt

mengaruniakan karunia untuk mampu menguak tabir

hikmah, tentu segala apapun kejadian yang kita

dengar, dan apapun yang kita lihat sejatinya dapat

menjadikan suatu pelajaran. Dapat menjadi sarana

untuk mengenal dan mendekat kepada Allah Swt, serta

dapat menjadi sarana bertafakur/introspeksi sebagai

99


perbaikan dan peningkatan kualitas diri.

Sedangkan perkataan buruk yang terucap dari diri kita

sendiri tentu akan dapat menurunkan kondisi rukhiyah

dan akhlak. Semoga kita digolongkan menjadi hamba-

Nya yang pandai menata hati dan menjaga lisan.

Wallahu a'lam.

·

Apakah yang akan diperoleh oleh seorang hamba yang

telah "Kehilangan Allah Al-Haqq Azza Wa dari dalam

dirinya"?.

Dan, apakah pula yang akan didapat oleh seorang

hamba yang telah " Menjumpai Allah Al-Haqq Azza

Wa Jalla dalam dirinya“?.

100


Al-Islam menjelaskan bahwa seorang hamba yang telah

kehilangan Allah dari dalam dirinya tentu akan

kehilangan segalanya.

Dan seorang hamba yang telah menjumpai Allah

dalam dirinya, Insyaa Allah akan mendapatkan

segalanya.

·

Sahabat...

Semoga kita termasuk hamba Pilihan-Nya yang

mampu Bersama-Nya kapan dan dimanapun kita

berada, dan senantiasa Bersama-Nya disetiap helaan

nafas ini.

Dia-lah yang Maha Rahman dan Maha Rahim, yang

Kasih dan Sayang-Nya tiada terbatas terhadap hamba-

101


hamba-Nya, yang Rahmat-Nya senantiasa mendahului

Murka-Nya.


·

Selain senyuman merupakan ibadah, mampu berlaku

sopan santun dengan bertutur kata baik, serta mampu

saling menyapa dengan ramah dan tulus adalah juga

merupakan suatu bentuk ibadah.


bersabda: "Senyummu untuk saudaramu adalah

sedekah bagimu.

(HR. Tirmidzi)

Dalam hadits yang lain Rasulullah Muhammad Saw

bersabda:" Jagalah kalian dari api neraka, walaupun

102


dengan bersedekah dengan sepotong kurma. Namun

siapa yang tidak mendapatkan sesuatu yang bisa

disedekahkannya, maka dengan berucap kata-kata yang

baik. (HR.Bukhari).

·

Sahabat...

Dalam upaya dan usaha kita untuk meningkatkan

keimanan serta meraih kondisi rukhiyah yang lebih

baik, untuk itu semoga kita memiliki kedewasaan diri

yang mampu bertindak dengan arif serta bijaksana.

Karena, sikap arif dan bijaksana yang disertai dengan

kedewasaan diri itu adalah ciri pribadi seseorang yang

memiliki kualitas kemampuan dalam menata hati serta

mengendalikan diri.

103


Karena sikap dan perbuatan yang emosional, justru

akan menimbulkan masalah baru daripada

menyelesaikan masalah.

Semoga kita mendapat karunia memiliki sifat sabar,

tenang, serta memiliki sifat mampu mengendalikan diri

yang menjadi faktor penting dalam menyelesaikan

masalah secara baik.


·

Kemampuan diri untuk bertafakur hingga mampu

berucap syukur pada kehidupan, akan membuat diri

mampu untuk memaknai arti hidup. Memiliki

kekayaan jiwa penghias qalbu.

104


Sahabat...

Semoga kita mampu menghadirkan hati disetiap karya

yang kita lakukan.

Mampu menghadirkan hati sebagai orangtua dari putra

dan putri tercinta, sebagai suami imam dalam rumah

tangga, dan sebagai istri pendamping suami, sebagai

karyawan, sebagai pekerja, dan sebagai apapun.

Karena sejatinya, hati itu hanya dapat disentuh dengan

hati pula.

Wallahu a'lam.

·

·


Bersegeralah melaju untuk melangkah kepada

tingkatan yang lebih tinggi guna meraih kemuliaan

diri.

105


Kemenangan tidak akan begitu saja terhidang diatas

pinggan emas.

Tetapi, kemenangan akan diperoleh dengan airmata

berkalang duka, keletihan dan kesulitan.

Demikian pula, kemenangan itu akan diperoleh

dengan rasa lapar, dan dengan berjaraknya diri dari

peraduan, berjaga dikeheningan malam.

·

·

Mampukan diri untuk menjadi seorang yang pemaaf

duhai permata hatiku...!

Dan, pandai-pandailah untuk menata hati agar tidak

menjadi seorang yang selalu dimaafkan.

·

Manusia adalah makhluk sosial yang saling

membutuhkan. Oleh karena itu alangkah indahnya

106


apabila kita mampu berfastabiqul khoirot/ berlomba-

lomba dalam kebaikan untuk saling memberi manfaat.

Kaidah usul fiqih menyebutkan bahwa kebaikan yang

amalnya dirasakan oleh orang lain, lebih bermanfaat

daripada yang manfaatnya dirasakan oleh diri sendiri.

·

Sahabat...

Al-Islam menegaskan bahwa agar dapat memberi

manfaat kepada orang lain, perlu mempersiapkan diri

untuk lebih meningkatkan keimanan kepada Allah Swt

agar mampu meyakini bahwa amal tanpa pamrih

adalah amal yang hanya mengharap Keridhaan-Nya

semata, dan tidak berharap balasan dari siapapun.

Semoga kita mendapat karunia memiliki kebeningan

107


hati, sehingga hanya berharap "Pandangan Allah Swt

semata".


·

Ikhtiar kita dalam masalah lahiriyah/fisik maupun

bathiniyah/ruhani untuk pantang menyerah, berusaha

untuk bangkit dan bangkit lagi adalah merupakan

kunci sebuah keberhasilan dan kesuksesan.

Untuk itu marilah sejenak kita mencermati salah satu

ayat Kauniyah-Nya mengenai seekor laba-laba. Seekor

laba-laba yang tidak pernah ragu dan berputus asa

serta tidak pernah letih untuk terus memintal benang

membuat sarangnya, terus dan terus tiada mengenal

lelah.

108


Apabila kita cermati kemenangan, keberhasilan juga

kegagalan berjuang dalam kehidupan ini sejatinya

bukanlah segalanya. Karena Allah Swt melihat proses

usaha kita, dan bukan melihat hasilnya. Disinilah

diperlukan kemampuan diri untuk bertawakal.

Karena itulah sahabat!.. Perjuangan dalam hidup akan

selalu membuat kemenangan terasa manis.


berserah diri hanya kepada-Nya semata.

Salah satu pintu kesuksesan dan kebahagiaan yang

mengiringi langkah-langkah kita dalam meniti

kehidupan ini adalah doa yang tulus dari kedua orang

tua.

Semoga kita mendapat taufik dan hidayah dari-Nya

agar mampu berbakti/birul walidain kepada mereka

109


berdua, agar langkah kita senantiasa dalam naungan

keberkahan dan keridhaan- Nya.

Demikian pula semoga doa mereka berdua dapat

menjadi perisai yang kokoh yang dapat menjaga diri

dari semua hal yang tidak kita kehendaki.

Wallahu a'lam.

·

·

Seorang hamba tentu sangatlah membutuhkan Ilah

sebagai pelindung.

Di alam ini hanya Allah Swt-lah tempat bergantung,

tempat menggapai ketenangan, kedamaian dan

ketentraman hati.

DIA adalah tempat kembali orang-orang yang takut,

110


dan tempat berlindung bagi orang-orang yang

meminta perlindungan.

Dalam Al-Qur'an Allah Swt berfirman : "Dia

melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari

(adzab-Nya). QS. Al- Mu'minun ayat 88.

"Sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan

pemberi syafaatpun selain dari pada Allah".

QS. Al- An'am ayat 51.

·

Sahabat...

Seluruh ciptaan-Nya di alam semesta ini tentu

mengakui bahwa Allah sebagai Ilah yang Haq. Apabila

ada Ilah lain selain Allah, itu berarti bahwa Allah

bukan-lah yang Haq. Sebab dengan menyandang

111


predikat "Yang Haq" maka Dia tidak punya setara.

Dan Ilah selain Allah harus dinafikan karena

pengaturan yang ada di alam ini hanya dilakukan oleh

Allah Swt.

Seperti inilah sejatinya pemahaman dari konsep

Ilahiyah.

Seorang hamba sangatlah membutuhkan Ilah sebagai

pelindung, penjamin dan penolong, yang menunjukkan

bahwa adanya hubungan antara yang fana dengan

yang baka, antara yang lemah dan yang kuat, yang

fakir dan yang kaya.

Islam mengingatkan bahwa siapapun yang tidak

menjadikan Allah Swt sebagai Rabb, dan justru

112


menjadikan selain Allah misalnya; benda-benda,

gambar-gambar, patung, serta apa saja yang disenangi

dan disegani dianggap sebagai Rabb, maka ia telah

menjadi hambanya.

(Naudzubillahi min dzalik)

"Terangkanlah kepadaku tentang orang yang

menjadikan hawa nafsunya sebagai Rabbnya".

QS. Al- Furqaan ayat 43.

"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan

selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi

pelindung bagi mereka".

QS. 19 ayat 81.

Semoga kita tidak akan merasa letih utk selalu

113


berharap dalam pinta dan damba kepada-Nya agar

jiwa ini senantiasa berhiaskan "Hasbunallah wa ni'mal

wakil, ni'mal maula wa ni'man nassir...Cukuplah Allah

sebagai penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik

pelindung."

·

·

Islam mengingatkan bahwa siapapun yang mengarungi

kehidupan ini senantiasa bertujuan dan berharap

hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata,

sehingga segala aktifitasnya diniatkan sebagai sarana

untuk mendekat dan untuk beribadah kepada-Nya,

maka Allah Swt akan memberi yang terbaik dan

menuntun langkah-langkah kita.

Allah akan menuntun dengan siapa kita berteman,

bacaan apa yang harus kita baca, dan Allah-pun akan

114


menuntun suara apa yang pantas kita dengar.

Sahabat...

Semoga kita termasuk hamba Pilihan-Nya, menjadi

seorang hamba yang tidak meragukan akan Janji-Janji

Allah yang akan Memberi Tuntunan dan Pertolongan

kepada hamba-Nya yang bertakwa.


·

·

Kehilangan waktu itu seyogyanya harus lebih

diwaspadai daripada kematian.

Karena kehilangan waktu membuat kita jauh dari Allah

Subhanahu Wa Ta'ala dan hari akhir. Sedangkan

115


kematian hanya membuat kita jauh dari kehidupan

dunia dan penghuninya saja.


Menjalin tali silaturahmi dalam berhabluminannas,

perbuatan saling memberi adalah merupakan perilaku

yang terpuji.

Pemberian meski sekecil apapun, namun tentu sangat

bernilai bagi sipenerima. Beramal sholeh dengan saling

memberi dapat menumbuhkan rasa kasih sayang dan

saling kasih mengasihi.

Sahabat...

Inilah yang diisyaratkan oleh Sabda Rasulullah

Muhammad Saw; "Hendaklah kalian saling memberi

116


hadiah, niscaya kalian akan saling kasih mengasihi".

(HR. Bukhari).

Semoga Cahaya Ar-Rahman dan Ar-Rahim menjadi

milik diri yang senantiasa mengiringi perjalanan kita

dalam meniti kehidupan ini.

Wallahu A'lam bish-shawab.

Alloh Rabbul Izzati telah mengaruniakan kepada kita

kesempatan dan kenikmatan berupa perjumpaan

dengan Bulan Suci Ramadhan, bulan yang penuh

dengan Rahmat dan Maghfiroh yang belum lama ini

berakhir.

Semoga kita mampu mengiringi ketaatan-ketaatan

yang ditunaikan selama Bulan Suci Ramadhan dengan

ketaatan-ketaatan sesudah Ramadhan.

117


Dari Ibnu Rajab rahimahullah berkata: "Barangsiapa

yang melakukan suatu ketaatan dan telah selesai

darinya, maka tanda diterimanya amal tersebut adalah

ia menyambungnya dengan ketaatan yang lainnya.

Sedangkan tanda tertolaknya ketaatan tersebut adalah

ia iringi ketaatan itu dengan maksiat".

(Na'udzubillahi mindzalik, semoga kita dijauhkan dari

hal yang demikian).

Sahabat...

Semoga kita termasuk hamba yang mendapat Karunia

dari-Nya untuk mampu menjaga kesempurnaan ibadah

seusai Ramadhan.


118


Tanpa pengetahuan, akal (instrumen berpikir manusia)

bagaikan si miskin yang tidak berumah, sedangkan

pengetahuan tanpa akal seperti rumah yang tak terjaga.

Bahkan cinta, keadilan, dan kebaikan akan terbatas

kegunaannya jika akal tak hadir (Kahlil Gibran).

Sahabat...

Berpikir dan pengetahuan merupakan dua hal yang

menjadi ciri keutamaan manusia.

Tanpa pengetahuan manusia akan sulit berpikir, dan

tanpa berpikir pengetahuan tidak mungkin dapat

dicapai.

Oleh karena itu berpikir dan pengetahuan mempunyai

119


hubungan yang sifatnya berbanding lurus.


Semoga kita tidak akan letih memotifasi diri untuk

melangkah menuju pada kebaikan. Dalam hal ini Islam

mengingatkan bahwa keindahan ilmu yang berpadu

dengan amal yang penuh makna akan tercipta

kebahagiaan.

Seperti apa yang disampaikan oleh seorang ahli

hikmah; "Jika manusia takut pada neraka sebagaimana

ia takut pada kemiskinan, niscaya ia akan selamat dari

keduanya.

Kalau ia menginginkan surga sebagaimana ia

120


menginginkan kekayaan, niscaya ia akan mendapatkan

keduanya.

Dan jika ia takut pada Alloh Swt dalam perilakunya,

niscaya ia akan bahagia di dunia dan di akhirat".

Sahabat...

Apabila semangat berfastabiqul khairat/berlomba-

lomba dalam kebaikan menjadi semangat dan menjadi

kebiasaan dalam masyarakat, maka Alloh Swt akan

menurunkan rahmat-Nya yang menjadikan kehidupan

penuh dengan curahan rahmat dari-Nya.

Dengan rahmat Alloh Swt segala sesuatu akan menjadi

mudah, segala kesulitan akan diangkat oleh-Nya dan

diganti dengan kemudahan-kemudahan, sehingga

121


kehidupan akan penuh dengan keberkahan.


Dengan cahaya matahari kita dapat melihat apapun

ciptaan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala di alam ini.

Demikianlah Alloh menerangi seluruh benda benda

lahiriyah dengan cahaya benda ciptaan-Nya.

Tetapi sahabat...!

Tentu tidak kalau untuk qalbu kita.

Alloh Swt menerangi qalbu/bathiniyah kita dengan

cahaya Sifat-sifat-Nya.

Demikian pula bersemayamnya cahaya keyakinan

(Iman) yang berada di qalbu hamba-Nya, akan mampu

"Melihat Sang Pencipta Alam ini".

122


Cahaya qalbu inilah hakekat cahaya yang sebenarnya.


Tiada sepatah katapun yang tidak didengar oleh-Nya.

Dan tidak ada setetes airmata seorang hamba yang

luput dari pandangan-Nya.

Demikian pula tiada satupun permohonan yang disia-

siakan oleh-Nya.

Dalam firman-Nya: " Ud'uni astajiblakum... Berdoalah

kau kepada-Ku, maka pasti akan Aku kabulkan".

Dengan memiliki kemampuan diri untuk senantiasa

menjaga hati, semoga kita termasuk hamba pilihan-

Nya, menjadi seorang hamba yang mendapat

123


kemuliaan di dunia dan di akhirat karena diri yang

senantiasa mampu memaafkan dan berlapang dada.

Dalam Al-Qur'an Alloh Swt berfirman: "Maka barang

siapa memaafkan dan berbuat baik, pahalanya atas

(tanggungan) Alloh". QS.42 ayat 40.

Alloh tidak akan menambah kepada seorang hamba

yang suka memberi maaf kecuali kemuliaan. Dan

seseorang tidak merendahkan diri karena Alloh kecuali

Alloh mengangkat orang tersebut. (HR. Muslim).

Dari Abu Hurairah ra meriwayatkan: Musa bin Imran

As pernah berkata: Wahai Tuhanku, siapakah yang

paling mulia pada Pandangan-Mu? Alloh Swt

124


menjawab: "Barang siapa yang memberi maaf

meskipun dia memiliki kemampuan untuk membalas

dendam.

Siapapun tentu mendambakan kebahagiaan, mencari

ketentraman, kedamaian dan ketenangan jiwa raga

sebagaimana usaha diri menjauhkan dari sebab-sebab

kesengsaraan, kesulitan dll khususnya dalam rumah

tangga dan keluarga.

Pembinaan keluarga yang istiqomah diatas ajaran

Rasulullah Muhammad Saw adalah merupakan jalan

menuju rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan

warohmah.

Merupakan rumah tangga yang senantiasa merengkuh

ketentraman, kedamaian dan kebahagiaan sebagai

125


anugerah dari Alloh Al-Haqq Azza Wa Jalla terhadap

hamba-hamba-Nya.

(Silahkan menyimak Al-Qur'an Surat 30 ayat 21.

Sahabat...

Apabila kita berupaya keras, berusaha untuk

menyelamatkan anggota keluarga/putra dan putri

tercinta dari kelaparan, sakit, kebodohan, kecelakaan

dll, semoga kita juga mampu berupaya dengan keras,

berusaha menyelamatkan mereka dari panasnya api

neraka sebagai tanggung jawab kita selaku orangtua

dalam mengemban Amanah dari-Nya.

Dalam Al-Qur'an Alloh Al-Haqq Azza Wa Jalla

berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah

126


dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan

bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak

mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperintahkan-

Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan".

QS. 66 ayat 6.

Siapapun yang memiliki cita-cita luhur, yakinlah bahwa

hari ini adalah kunci untuk hari esok. Sekiranya Alloh

Al-Haqq Azza Wa Jalla menyaksikan hamba-Nya yang

pada hari ini penuh dengan perjuangan dan

pengabdian yang gigih, sarat dengan semangat dan

gairah hidup, juga senantiasa dalam ketaatan dan

ketakwaan, senantiasa "basah" lisannya dengan

127


senandung Kalam Ilahi dan Dzikrullah, serta mampu

selalu berbuat kebaikan terhadap sesama, tentu DIA

akan membukakan jalan bagi kesuksesan hidup hamba-

Nya yang penuh semangat dan memiliki gairah hidup

untuk menyempurnakan ikhtiar di jalan yang di

Ridhoi-Nya. Sehingga hidup singkat di dunia ini

benar-benar penuh kesan dan makna.


Fitrah adalah kesucian yang dapat difahami dan

dirasakan maknanya pada saat kita mampu bertafakur

diri. Ketika fikiran mulai tenang, hiruk pikuk

kehidupan serta haru hati telah dapat diatasi, akan

terdengar suara hati nurani yang mengantarkan diri

untuk berdialog, mengenal dan mendekat kepada Yang

128


Maha Kuasa, mengantarkan diri untuk menyadari

betapa lemahnya manusia di hadapan-Nya.

Kepada Dia Penguasa jagad raya alam semesta ini

yang Maha Agung dengan segala Kekuasaan-Nya.

Sahabat...

Suara hati nurani yang kita dengar adalah merupakan

suara fitrah manusia yaitu suara kesucian. Sejatinya

setiap hamba Alloh memiliki fitrah itu. Namun hanya

karena hiruk pikuk serta hingar bingarnya kehidupan,

maka menjadi terabaikan sehingga suaranya begitu

lemah, hanya sayup-sayup tak sampai nyaris tiada

terdengar.

Semoga Alloh Ta'ala mengaruniakan kepada kita

129


kemampuan untuk senantiasa mampu memelihara

kebeningan hati..."Suara Kesucian".

Hiruk pikuk dan hingar bingarnya kehidupan di dunia,

juga kegelisahan orang disekitar kita serta pengaruh-

pengaruh yang ditimbulkan oleh orang lain, sangat

potensial menggoyahkan keyakinan diri serta menguras

kekuatan fisik, dan bahkan mampu mencabik-cabik

ketenangan, kedamaian dan ketentraman hati.

Sahabat...

Dalam suasana seperti itu, ketentraman, kedamaian

dan ketenangan hati hanya akan kita dapatkan bila diri

senantiasa bersama-Nya, dan mampu selalu berdzikir

kepada-Nya.

130


Dalam Kitab Suci Al-Qur'an Alloh Al-Haqq Azza Wa

Jalla berfirman: "... Yaitu orang yang beriman dan hati

mereka menjadi tentram dengan mengingat Alloh.

Ingatlah hanya dengan mengingat Alloh, hati menjadi

tentram".

QS. Ar-Ra'd ayat 28.

Sejatinya keberadaan jagad raya alam semesta dengan

segala kebendaannya misalnya adanya udara, air,

tumbuh2-an, hewan dll hanyalah untuk mencukupi

kebutuhan jasmani kita sebagai hamba-Nya semata-

mata.

Tetapi hal yang menyangkut kebendaan itu semua

tidak dapat memberi kehidupan atau mencukupi dalam

hal keruhanian. Karena jasad diri ini adalah sejenis

131


dengan benda-benda di alam ini. Sedangkan ruhani

tidak sejenis dengan benda-benda yang berada di alam

raya.

Sahabat...

Untuk merawat agar ruhani hidup dan bercahaya tentu

kita sangat mendambakan kehadiran Nurullah, serta

memohon Karunia Taufik dan Hidayah dari Alloh Al-

Haqq Azza Wa Jalla Pemilik dan Penguasa jagad raya

alam semesta ini.


Apabila kita cermati sejatinya kita berada dalam

kenikmatan yang tiada tara atas segala Karunia dari-

Nya, terutama Karunia nikmat Iman dan nikmat Islam.

132


Semoga kita tidak digolongkan menjadi hamba-Nya

yang selalu merasa risau, kecewa, resah dan gelisah,

juga gundah gulana dalam menyikapi kehidupan ini.

Sahabat...

Semoga kita mampu untuk tidak selalu memikirkan

sesuatu yang belum ada, sehingga terlupakan untuk

mensyukuri yang telah ada.


Berupaya meraih suatu harapan/menginginkan sesuatu

itu tentu penting. Tetapi, menyadari dan memiliki

keyakinan bahwa segala sesuatu itu adalah merupakan

Amanah dari Allah Ta'ala yang harus dipertanggung-

jawabkan kelak di kehidupan akhirat, kiranya itulah

yang lebih penting. Wallahu a'lam bish-shawab.

133


Sahabat...

Semoga kita tidak akan takut menjadi tua, karena

semua pasti akan menua. Tetapi, justru yang kita

takutkan adalah jika jiwa ini menjadi lemah dalam

menjalani hidup dimasa tua.

Berbahagia-lah siapapun yang merasakan keharuan

yang menyentak qalbu karena berpisah dengan Bulan

Suci Ramadhan yang penuh dengan Rahmat dan

Maghfiroh.

Semoga qalbu kita tercahayai oleh Nur Ilahi sehingga

memiliki kepekaan hati untuk mampu merenung...

"Apakah Bulan Suci Ramadhan yang baru berlalu telah

memberi makna bagi diri?.

134


Sahabat...

Semoga kita tidak termasuk sebagai hamba yang

mendapat celaka karena tidak memperoleh Ampunan

dari-Nya.


bersabda: " Celaka-lah seorang yang memasuki Bulan

Ramadhan namun tidak diampuni".

(HR. Hakim & Thabrani).

Na'udzubillahi mindzalik, semoga kita dijauhkan dari

hal yang demikian.

Semoga cahaya kesucian/kembali kepada fitrah

menjadi milik diri, sehingga akan menjadi pelita dalam

135


meningkatkan kualitas beribadah.


Kesucian adalah gabungan dari tiga unsur yaitu benar,

baik dan indah. Sehingga seseorang yang ber-Idul Fitri

dalam arti kembali ke fitrah nya/kesuciannya, ia akan

selalu berbuat yang indah, baik dan benar.

Dengan kesucian jiwanya, akan mampu senantiasa

berbaik sangka. Dalam pandangannya semua akan

tampak indah dan selalu mencari sisi yang baik, benar

dan indah.

Sahabat...

Apabila diri mampu senantiasa mencari atau

memandang segala sesuatu itu indah, baik dan benar,

maka akan tumbuh seni dari dalam jiwa. Memiliki

136


etika, dan mampu menuai/menghasilkan ilmu.


Semoga kita termasuk hamba Pilihan-Nya yang

mampu ber-Idul Fitri, menjadi seorang hamba yang

memiliki seni dalam jiwa... kembali ke fitrah.

Derai air mata karena kesadaran diri dalam tangis

pertaubatan di dunia, akan lebih bermakna dari pada

air mata yang tercurah di kehidupan akhirat kelak.

Sahabat...

Semoga kita mampu menangisi diri sendiri sebelum

handai taulan menangisi jasad ini.

Siapapun yang mampu menangis dalam tangisan

pertaubatan, sejatinya ia telah "Meraih makna yang

agung berupa pengetahuannya yang mendalam tentang

137


Rabbnya".

Itulah sebenarnya tujuan dari Ubudiyah/Penghambaan

kepada Alloh Al-Haqq Azza Wa Jalla.

Sebab salah satu rukun Ubudiyah itu adalah perasaan

rendah diri secara utuh terhadap Allah Al-Haqq Azza

Wa Jalla.


Semoga kita akan sepakat mengatakan bahwa apabila

kita memiliki kesempatan untuk beribadah tetapi tidak

mampu memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-

baiknya, maka itu merupakan kerugian yang sangat

besar.

( Beribadah tidak hanya dengan mendirikan sholat

138


saja, tetapi melakukan apapun kegiatan yang

mengandung nilai ibadah).

Sahabat...

Mengapa demikian...!

Karena sejatinya dalam setiap detik disetiap helaan

nafas kehidupan ini dapat menjadi sarana penggugur

dosa dan dapat pula menjadi jalan untuk menuju

Jannah-Nya.

Sebab beribadah adalah amalan manusia yang utama

dan terbaik, dan dengan itu pula manusia mencapai

kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dalam Al-Qur'an Alloh Ta'ala berfiman :"Dan Aku

tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka menyembah-Ku". QS. 51 ayat 56.

139


Apabila kita telah memiliki kesiapan diri dan berlapang

dada untuk dapat menerima apapun setiap kejadian

yang Alloh Ta'ala berikan dalam kehidupan ini, dan

dapat meyakini bahwa dengan Ke Maha Keadilan-Nya,

Ketentuan dan Ketetapan-Nya adalah yang terbaik

bagi hamba-Nya, maka Insya Alloh, DIA yang Maha

Melihat tidak akan pernah lalai mencatat segala amal

kebaikan yang kita lakukan.

Bila sejuta kesulitan ditakdirkan menimpa diri, Insyaa

Alloh sesudahnya pasti aneka kemudahan akan

terjelang.

Dalam Al-Qur'an Alloh Ta'ala berfiman: "Karena

sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan".

QS. 94 ayat 5 & 6.

140


Sahabat...

Aneka kemudahan itu sejatinya adalah merupakan

"Pahala yang tanpa hisab" sebagai pahala dari-Nya,

karena kita memilih berketetapan hati menjadi ahli

sabar.



Agar tentram, damai dan tenang hatimu, cobalah

untuk tidak meminta kepada Alloh Al-Haqq Azza Wa

perkara untuk dihindarkan dari kemiskinan dan

kesusahan, atau memohon untuk diberi kekayaan dan

kesenangan.

Tetapi alangkah indahnya jika dikau mampu memohon

141


dibersihkan dari segala dosa, dan memohon agar dapat

menerima dan ridho dengan segala Ketetapan dan

Ketentuan-Nya.

Sebab duhai permata hatiku...! kau tidak dapat

mengetahui letak kebaikan untukmu. Didalam kayakah

atau miskinkah?. Didalam kesusahan atau dalam

kesenangankah?.

Alloh Al-Haqq Azza Wa Jalla merahasiakan

pengetahuanmu tentang itu kepadamu. DIA-lah yang

mengetahui baik dan buruknya suatu perkara.


Wahai diri yang senantiasa merindukan cahaya ilmu,

mampukan dirimu bagai tanah yang subur yang

menjadi lambang kemakmuran. Bagai tanah yang

142


mampu menampung air demi kesejahteraan dan

kelangsungan kehidupan.

Bila ilmu itu bagai air yang mengalir, sambutlah ia

dalam ingatan kala menghampirimu. Memahaminya

dengan Iman, dan mengamalkannya melalui ibadah,

sehingga akan menjadi ilmu yang bermakna bagi

sesama.

Diantara kita tentu ada yang melakukan perjalanan

jauh keluar kota untuk berkunjung kepada sanak-

saudara bersilaturahmi di Hari Raya Idul Fitri 1438 H

yang baru saja berlalu (mudik). Selama berkunjung itu

tentunya kita tidak akan tinggal lama, dan selanjutnya

akan kembali ketempat/kerumah masing-masing.

143


Sahabat...

Apabila kita cermati, sejatinya demikian pula-lah waktu

kehidupan yang kita jalani di dunia yang fana ini.

Kehidupan yang hanya sekejap saja kita lalui, dan

selanjutnya kita semua akan kembali kepada-Nya,

kepada DIA Pemilik Jiwa Manusia.

Oleh karena itu semoga kita dapat mempergunakan

dan memanfaatkan waktu selama hidup di dunia ini

dengan sebaik-baiknya, merajut amal sholeh kebaikan

yang akan menyertai diri menuju kepada kehidupan

yang hakiki.

144


Sahabat...

Banyak kejadian dan peristiwa yang terukir dalam

potret kehidupan yang kita jalani. Kehidupan dalam

kondisi bahagia, kesedihan, kelapangan dan kehidupan

dalam kondisi kesempitan. Semoga apapun kejadian

yang kita alami dapat menjadi sarana atau jalan untuk

meraih dan mengetuk "Pintu Surga-Nya", sehingga kita

termasuk hamba-Nya yang diseru oleh Alloh

Subhanahu Wa Ta'ala seperti yang terurai dalam

Firman-Nya di Al-Qur'an Surat 89 ayat 27 s/d ayat 30.

"Hai jiwa yang tenang.

Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas

lagi diridhoi-Nya.

Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,

145


dan masuklah ke dalam Surga-Ku".

QS. 89 ayat 27 s/d ayat 30.

Alloh Al-Haqq Azza Wa Jalla yang telah mencukupi

kebutuhan kita kemarin, tentu akan mencukupi pula

kebutuhan kita pada hari ini dan esok hari.

Rahmat, Kasih dan Sayang dan seluruh Anugerah serta

Karunia-Nya begitu mempesona dan melimpah ruah

kepada hamba-Nya.

Selaku hamba Alloh Ta'ala kita hanya dapat

menyempurnakan niat, ikhtiar dan berdoa.

Untuk itu semoga kita digolongkan menjadi hamba-

Nya yang mampu senantiasa berserah diri dan

bertawakal hanya kepada-Nya semata.

146


Sahabat...

Apabila DIA selalu ada bersama hamba-Nya, lalu...

siapa pula yang kita takutkan?.

Dan, bila DIA menjauhi hamba-Nya, kepada siapa kita

akan bergantung dan berharap?.

Sahabat-sahabatku yang semakin mencintai dan

dicintai Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.

Waktu yang telah berlalu dalam kehidupan ini tentu

tidak akan dapat terulang kembali. Namun demikian

ada satu hal yang sangat berarti yang dapat kita

lakukan yaitu... "Belajar dari masa lalu untuk hari esok

yang lebih baik".

Sahabat-sahabatku yang di Muliakan Alloh Subhanahu

Wa Ta'ala.

147


Setelah berakhirnya bulan suci ramadhan, kita

memasuki bulan Syawal yang merupakan bulan

kemenangan menuju fitrah bagi umat Muhammad Saw

yang menjalankan ibadah puasa ramadhan dengan

keikhlasan dan kekhusyukan hati.

Bulan syawal juga merupakan lambang kemenangan

umat Islam dari hasil mujahadah/perjuangan

menentang musuh utama dalam jiwa, yaitu hawa

nafsu.

Syawal artinya adalah peningkatan. Peningkatan

kualitas dan kuantitas ibadah hasil dari perjuangan

selama bulan ramadhan yang bertujuan meraih derajat

takwa.

Sahabat...

148


Islam mengingatkan bahwa bila umat muslim mampu

meraih derajat takwa setelah menjalani ibadah puasa

di bulan ramadhan nan fitri, akan lebih baik

kehidupannya, lebih sholeh perbuatannya, lebih

dermawan, serta kehidupannya lebih bermanfaat bagi

sesama, dan juga mampu lebih khusyu dalam

beribadah.

Masya Alloh...Tabarokallah


karunia dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala yang meraih

derajat takwa setelah menempuh perjuangan dengan

ber-tazkiyatun nafs dalam bulan suci ramadhan yang

baru saja berlalu. Seorang hamba yang mampu

menjalani kehidupan di 11 bulan mendatang dengan

149


kondisi rukhiyah yang lebih baik.


Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh saudara

dan teman-teman semua.

Dengan ketulusan hati dari hati nurani yang paling

dalam, ijinkan saya menghaturkan Selamat Hari Raya

Idul Fitri 1438 H mohon maaf lahir dan bathin.

Taqabbalallahu Minna Waminkum.

Jika kehidupan kita mempunyai sandaran Agama yang

kuat, sesepi apapun kehidupan yang kita lalui tentu

tidak akan ada rasa kesepian. Karena pada hakikatnya

Alloh Subhanahu Wa Ta'ala selalu menyertai kapan

dan dimanapun kita berada.

150


Alloh Swt tidak pernah lalai memperhatikan kita.

Hanya biasanya kita saja yang sering lalai mengingat-

Nya dalam kesendirian, sehingga merasa kesepian saat

kita jauh dari kebersamaan.

Sahabat...

Kebersamaan akan terasa sangat berarti saat kita tidak

mendapatkan tegur sapa lagi dari orang-orang tercinta,

terkasih dan tersayang. Na'udzubillahi mindzalik.


Semoga kita tidak akan terpukau oleh gemerlapnya

dunia, karena seorang mukmin mempunyai harapan

lain yaitu pengharapan kehidupan kampung akhirat.

151


Bila dunia menghampiri, tidak akan membuat diri

terpedaya.

Dan sebaliknya bila dunia tidak berkenan singgah

dalam kehidupan, tidak lalu berputus asa, apalagi

berperilaku yang tidak mengundang Keridhaan dan

Kecintaan-Nya.


Kuingin mengukir senandungku di langit yang tinggi

agar bintang gemintang-pun mendendangkan melodi

malam hari.

Kuingin pula menyulam benang-benang kerinduan di

hamparan bumi untuk melukiskan bisikan hati.

Berharap dalam pinta dan damba semoga senantiasa

bersama-Nya disetiap helaan nafas ini.

152


Hingar bingar dan hiruk pikuknya kegiatan serta

seluruh karya kita di kehidupan dunia ini semoga

senantiasa mengandung nilai ibadah yang penuh

Keberkahan dari-Nya, sehingga dapat menjadi

simpanan/tabungan amal sholeh kita di kehidupan

akhirat kelak.

Semoga kita tidak akan terpukau oleh gemerlapnya

dunia, karena seorang mukmin mempunyai harapan

lain yaitu pengharapan kehidupan kampung akhirat.

Bila dunia menghampiri, tidak akan membuat diri

terpedaya.

Dan sebaliknya bila dunia tidak berkenan singgah

dalam kehidupan, tidak lalu berputus asa, apalagi

berperilaku yang tidak mengundang Keridhaan dan

153


Kecintaan-Nya.


Jika keindahan sekuntum bunga tampak dikala mekar

kuntumnya dan keindahan langit yang membiru pada

warna-warni pelanginya, maka keindahan kata-

kata/lisan tampak pada maknanya.

Lalu... Apakah keindahan diri kita selaku hamba-Nya?.

Sahabat...

Perjuangan kita dari hari ke hari guna menjaga

kebeningan hati, kita tentu berharap semoga cahaya

keindahan akhlak menjadi milik diri. Karena Islam

menegaskan bahwa keindahan manusia adalah pada

akhlaknya.

154



bersabda: "Mukmin yang paling sempurna Imannya

adalah yang paling mulia akhlaknya".

(HR. Tirmidzi).

"Akhlak yang baik membawa kebaikan untuk

kehidupan dunia dan akhirat". (HR. Tirmidzi).

Sahabat... Semoga kita termasuk hamba Pilihan-Nya,

seorang hamba yang mendapat anugerah memiliki

akhlakul kharimah.

Kuingin mengukir senandungku di langit yang tinggi

agar bintang gemintang-pun mendendangkan melodi

malam hari.

Kuingin pula menyulam benang-benang kerinduan di

hamparan bumi untuk melukiskan bisikan hati.

155


Berharap dalam pinta dan damba semoga senantiasa

bersama-Nya disetiap helaan nafas ini.

Diantara kesibukan kita untuk mempersiapkan Hari

Raya Idul Fitri, semoga kita tidak lupa dengan

kewajiban menjalankan salah satu dari Rukun Islam

yang dapat mengantarkan seorang hamba kepada

kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat. Suatu

kewajiban yang juga dapat menjadi sarana untuk

taqarrub/mendekatkan diri kepada Alloh Swt yang

akan dapat menambah keimanan, menambah sifat

kemuliaan dan rasa toleran yaitu kewajiban untuk

berzakat. Di Bulan Suci Ramadhan ini kita diwajibkan

untuk menunaikan zakat fitrah yang dapat menjadi

sarana sebagai penghapus dosa dan penyucian jiwa.

156


Dalam Kitab Suci Al-Qur'an Alloh Subhanahu Wa

Ta'ala berfiman: "Alloh memutuskan riba dan

menyuburkan sedekah..." QS. 2 ayat 276.

Dan dalam sebuah hadits yang muttafaq'alaih

Rasulullah Muhammad Saw juga menjelaskan bahwa

harta yang baik akan ditumbuh kembangkan oleh Alloh

Subhanahu Wa Ta'ala dengan berlipat ganda.

Sahabat...

Sebagai hamba-Nya kita hanya dapat berharap dalam

doa, semoga Alloh Subhanahu Wa Ta'ala menerima

amal ibadah shaum kita, sehingga Cahaya-Nya akan

senantiasa mengiringi perjalanan diri dalam meniti

kehidupan ini.


157


Hingar bingar dan hiruk pikuknya kegiatan serta

seluruh karya kita di kehidupan dunia ini semoga

senantiasa mengandung nilai ibadah yang penuh

Keberkahan dari-Nya, sehingga dapat menjadi

simpanan/tabungan amal sholeh kita di kehidupan

akhirat kelak.


Mampukan dirimu untuk mengakui dengan

kesungguhan hati akan sifat-sifat kekuranganmu ke

Hadapan-Nya, niscaya DIA akan menolongmu dengan

sifat-sifat Kesempurnaan-Nya.

Demikian pula bersungguh-sungguh-lah dengan

merasakan akan kehinaan dirimu, niscaya Alloh Swt

akan menolongmu dengan Kemuliaan-Nya.

158


Dan, bersungguh-sungguh-lah pula dengan mengakui

kelemahan dirimu, niscaya DIA akan menolongmu

dengan Daya dan Kekuatan-Nya.

Dengan memiliki kemampuan diri untuk membuka

hati, semoga Cahaya Ilahi akan singgah dan

bersemayam di hati.

Islam menegaskan bahwa Kitab Suci Al-Qur'an sebagai

pelita, tuntunan, dan petunjuk kehidupan, hanya dapat

berdialog dengan hati yang terbuka.

Sahabat...

Dengan Rahmat, Taufik serta Hidayah-Nya, semoga

pesan-pesan Ilahi dan Cahaya Al-Qur'an selalu mampu

kita hayati, mengisi setiap relung hati, dan kemudian

menjadi jiwa dalam irama kehidupan.


159


Silaturahmi merupakan suatu ibadah yang sangat

mulia serta membawa berkah. Kita sebagai kaum

muslimin hendaknya tidak melalaikannya, sehingga

mampu untuk meluangkan waktu melaksanakan amal

sholeh ini. Dengan semakin banyak dan mudahnya alat

transportasi dan komunikasi tentu akan menambah

semangat kita untuk bersilaturahmi. Silaturahmi dapat

menumbuhkan dan menyempurnakan kasih sayang

dan interaksi sosial antar umat manusia, dan juga

merupakan wujud kedermawanan dan ketinggianakhlak

seseorang.

Dalam Al-Qur'an Alloh Swt menyeru hamba-Nya

untuk menyambung tali silaturahmi seperti yang

terurai dalam QS. 4 ayat 1.

160


"Dan bertakwalah kepada Alloh yang dengan

(mempergunakan) namanya kamu saling meminta satu

sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi.

Sesungguhnya Alloh selalu menjaga dan mengawasi

kamu". QS. 4 ayat 1.

Demikian pula dalam sebuah hadits Rasulullah

Muhammad Saw bersabda: "Barangsiapa yang senang

untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan

umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali

silaturahmi".

Namun apabila seseorang memutuskan silaturahmi,

tentu itu adalah suatu perbuatan yang tidak disukai-

Nya.

Dalam Kitabullah Alloh Swt berfirman: "Maka apakah

kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat

161


kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan

kekeluargaan?. Mereka itulah orang-orang yang

dilaknati Alloh dan ditulikannya telinga mereka, dan

dibutakannya penglihatan mereka".

QS.47 ayat 22 dan 23.

Sahabat...


mampu menebar kasih sayang dengan bersilaturahmi.


Selaku hamba-Nya yang dhoif/lemah semoga di bulan

suci ramadhan yang penuh berkah dan maghfirah ini

kita mendapat karunia dari-Nya yang tiada terhingga

nilainya. Karunia itu adalah kemampuan diri untuk

bertaubat. Karena tiada seorangpun yang sanggup

162


bertaubat kecuali mendapat Anugerah Taufik dan

Hidayah dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.

Sahabat...

Dalam hal ini Islam mengingatkan bahwa salah satu

kunci untuk meraih keberhasilan dalam melakukan

perubahan diri adalah memiliki keberanian untuk

mampu jujur melihat kekurangan diri.

Semoga dengan mendapat Karunia Taufik dan

Hidayah dari-Nya kita mampu memiliki kondisi

rukhiyah yang lebih baik.

"Bahasa Cinta" Alloh Subhanahu Wa Ta'ala kepada

hamba-hamba-Nya untuk ber-tazkiyatun nafs dalam

bermujahadah di bulan Suci Ramadhan ini akan segera

163


berakhir. Semoga kita mampu untuk tetap menjaga

hati dan menjaga kondisi rukhiyah, agar tidak lalai

hingga terlena dengan kesibukan lahiriyah. Kesibukan

lahiriyah dengan mencari "Pakaian lahiriyah yang

hanya mampu menutupi diri dari panasnya sengatan

matahari".

Namun sahabat...!.

Semoga kita akan lebih mampu untuk mewaspadai

kondisi bathiniyah/kondisi rukhiyah dengan sibuk

menenun dan merajut pakaian bathiniyah.

"Pakaian bathiniyah yang kita tenun dan kita rajut

menggunakan benang-benang kesabaran, ketaatan, dan

benang-benang ketakwaan yang merupakan pakaian

bathiniyah yang mampu menjadi perisai diri dari

164


panasnya api neraka".


Roda kehidupan yang menghias hari-hari terkadang

naik dan turun. Terkadang dalam kondisi kelapangan,

dan terkadang pula dalam kondisi kesempitan.

Bagai alunan irama musik nan indah penuh

kesyahduan.

Dan apabila kita mampu menikmatinya, tentu

keindahan-lah yang akan nampak.

Sahabat...

Semoga kita termasuk hamba pilihan-Nya yang

mendapat karunia mampu menikmati indahnya dawai

165


kehidupan, sehingga kita mampu untuk menikmati

indahnya "Alunan Musik Cinta-Nya".

Menapaki hari demi hari dari bulan yang utama

diantara segala bulan yaitu bulan Ramadhan, sejatinya

kita tidak semata-mata sedang menjalani suatu

kewajiban shaum dari Alloh Ta'ala. Akan tetapi pada

hakekatnya kita sedang menikmati berkah demi

berkah, nikmat demi nikmat, pahala demi pahala, dan

menikmati ampunan demi ampunan dari-Nya.

Dan di akherat kelak Alloh telah menyediakan karunia

yang jauh lebih besar yakni Surga dengan pintu Ar-

Rayyan yang terbuka, yang hanya diperuntukkan bagi

ahli shaum.

166


"Dan barangsiapa termasuk ahli shaum, maka akan

dipanggil dari pintu Ar-Rayyan". (HR.Bukhari).


bersabda: "Sesungguhnya di surga ada pintu yang

dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa,

dihari kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan

seorangpun memasukinya selain mereka. Lalu

dikatakan " Dimana orang-orang yang berpuasa?.

Merekapun bangkit, tidak ada seorangpun yang masuk

kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk,

(pintunya) ditutup dan tidak seorangpun masuk lagi".

(HR. Bukhari 1763 & Muslim 1947).

Sahabat...

Semoga Alloh Ta'ala menerima amal ibadah shaum

167


kita, dan kita termasuk hamba Pilihan-Nya yang di

ijinkan masuk surga melalui pintu Ar-Rayyan.

Islam mengingatkan bahwa hanya dengan kemampuan

diri untuk senantiasa Mengingat-Nya/Dzikrullah kita

dapat meraih kesejukan, ketentraman, dan kedamaian

hati.

Demikian pula dengan mampu memahami, memaknai,

dan menghayati Kitab Suci Al-Qur'an kita akan

mampu meniti jalan yang lurus karena Tuntunan dan

Petunjuk dari-Nya.

Sahabat...

Alloh Al-Haqq Azza Wa Jalla tidak memaksa manusia

agar beriman kepada-Nya, tetapi Alloh memberi

168


petunjuk/memberi jalan untuk beriman kepada-Nya.


Wahai diri...

Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan

sesuatu yang belum dapat dijangkau, belum berwujud

bagai tak memiliki warna dan rasa.

Usah dikau mencemaskan serta menyibukkan diri

dengan hari esok yang belum tentu 'kan terjelang.

Apakah dalam kondisi kesenangan atau dalam kondisi

kesedihan!.

Tentu akan sangat merugikan diri sendiri bila terlalu

memikirkan dan mereka-reka sesuatu yang belum akan

terjadi, sehingga larut dan terhanyut dalam

kecemasaan.

169


Biarkan hari esok tentu akan datang dengan

sendirinya. Jangan menebus kegelisahan suatu masa

yang belum tentu matahari terbit di dalamnya dengan

mencemaskan diri pada hari ini.

Mampukan wahai diri... menghindari angan-angan

yang berlebihan.


Bersyukur dan berbahagialah duhai permata hatiku...!

Apabila dirimu mampu menjaga shalatmu seperti kau

menjaga betapa berharganya nyawa bagimu.

Karena dikala nyawamu tiada, maka shalatmu-lah kelak

yang akan menyelamatkanmu.

Semoga kita mampu membuka hati, agar Nur Ilahi

singgah dan bersemayam di hati.

·

170


Sibukkanlah ragamu dengan bekerja dan berkarya,

tetapi tidak untuk qalbumu.

Sibukkanlah qalbumu untuk senantiasa Mengingat dan

selalu Bersama-Nya disetiap helaan nafasmu.

Jika ada yang hatinya terluka karena sibuk mencintai

manusia, tetapi tidak akan terjadi seperti itu jika sibuk

untuk mencintai Alloh Rabb 'Arsy yang Mulia.

DIA yang Maha Rahman dan Maha Rahim tidak akan

pernah menyakiti hati "Kekasih-Nya".

Sahabat...

Apabila kita cermati sejatinya keberuntungan itu tidak

selalu berwujud dengan mendapatkan materi saja.

Namun boleh jadi justru dengan terhalangnya

mendapat keuntungan, kita meraih karunia dari-Nya

171


yang tiada terhingga nilainya yaitu mendapat ilmu

hikmah kehidupan.

"Hikmah kehidupan akan kebesaran hati dan jiwa".


Dengan Karunia mendapat secercah Cahaya-Nya,

semoga kita mampu ber-Ma'rifatullah /Mengenal Alloh

Al-Haqq Azza Wa Jalla sehingga memiliki keyakinan

diri dan mampu memandang bahwa kehidupan ini

penuh dengan kebahagiaan, kebaikan serta keindahan,

karena jiwa yang ridha kepada-Nya.

Dengan kedhoifan diri yang senantiasa berharap

Rahmat-Nya, semoga kita tidak digolongkan menjadi

hamba-Nya yang selalu memandang kehidupan ini

penuh dengan kesengsaraan dan kepedihan karena

sempitnya jiwa.

172


Na'udzubillahi mindzalik, semoga kita dijauhkan dari

hal yang demikian.

Sahabat...

Islam mengingatkan, jangan berharap dapat

membahagiakan orang lain sebelum dirimu mampu

membahagiakan kedua orang tuamu.

Demikian pula jangan berharap dapat menghormati

orang lain sebelum mampu menghormati kedua orang

tuamu.

Salah satu pintu menuju kebahagiaan yang mengiringi

langkah-langkah kita dalam meniti kehidupan ini

adalah doa dari kedua orang tua.

Semoga kita mampu untuk senantiasa berbakti kepada

mereka, agar doa kedua orang tua dapat menjadi

173


perisai diri atau menjadi benteng yang kuat dari segala

sesuatu yang tidak kita kehendaki.

·

Kehidupan di dunia ini merupakan kekayaan dari

serangkaian pengalaman. Bagai sebuah Universitas

Kehidupan yang banyak mengajarkan pengetahuan.

Setiap hari akan kita jumpai pembelajaran tentang seni

hidup. Dan tentunya kehidupan ini adalah suatu

berkah yang sangat bermakna bagi siapapun yang mau

berpikir.

Sahabat...

Berpikir dan pengetahuan merupakan dua hal yang

menjadi ciri keutamaan manusia. Tanpa pengetahuan

manusia akan sulit berpikir dan tanpa berpikir

pengetahuan lebih lanjut tidak mungkin dapat dicapai.

174


Oleh karena itu berpikir dan pengetahuan mempunyai

hubungan yang sifatnya berbanding lurus.


Tanpa pengetahuan, akal (instrumen berpikir manusia)

bagaikan si miskin yang tak berumah, sedangkan

pengetahuan tanpa akal seperti rumah yang tak terjaga.

Bahkan cinta, keadilan, dan kebaikan akan terbatas

kegunaannya jika akal tak hadir. (Kahlil Gibran).

Dalam kehidupan ini adakalanya harta yang akan

meninggalkan kita.

Tetapi dapat juga karena ajal tiba, kita-lah yang akan

meninggalkan harta.

Semoga kita mampu meyakini bahwa dalam kondisi

apapun, ada dan tiadanya harta dapat menjadi

175


sarana /jalan untuk senantiasa dekat dan mampu

untuk selalu Mengingat-Nya.

Mengingat kepada DIA Sang Maha Pemilik harta.


Al-Islam tidak melarang umatnya untuk kaya dan

berharta, tidak pula melarang untuk menggenggam

dunia. Tetapi Islam menganjurkan agar tidak tertipu

oleh dunia, dan lupa kepada Alloh Azza Wa Jalla

karena dunia.

Sahabat...

Semoga kita senantiasa dalam Tuntunan dan

Petunjuk-Nya dalam memahami firman-firman-Nya.

Alangkah indahnya bila pesan-pesan Ilahi serta cahaya

Al-Qur'an dapat selalu dihayati, dan untuk selanjutnya

176


mengisi setiap relung hati serta menjadi jiwa dalam

irama kehidupan.

Dengan Anugerah dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala

mendapat kemampuan untuk senantiasa mampu

menjaga hati, semoga cahaya keikhlasan senantiasa

menjadi milik diri.

Menjadi hamba-Nya yang mampu meyakini bahwa

cukuplah Alloh yang mengetahui amalan - amalan

yang kita lakukan hingga gaungnya tidak menyebar.

Bagai akar yang menjadi tulang punggung pohon yang

mampu memberi kehidupan, sedangkan akar itu

sendiri tiada terlihat oleh manusia karena tertanam di

perut bumi.


177


Dengan Rahmat-Nya, Ke Islaman, Ke Imanan,

Ketakwaan, Ikhsan dan juga amalan-amalan baik serta

kemampuan diri untuk bertaubat adalah merupakan

Karunia dan Nikmat dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala

yang mampu mengantarkan seorang hamba menuju

persinggahan yang abadi di Yaumil Akhir nanti.

Sahabat...

Semoga kita mampu memelihara Karunia itu selama-

lamanya untuk menjadi keyakinan dan milik diri.

Siapapun yang merindukan jalan dakwah yang

senantiasa meniti jalan jiwa memasuki gerbang

Diniyah, semoga memiliki keyakinan bahwa

kewajibannya dalam beramar ma'ruf nahi munkar

hanyalah menyampaikan. Dan sejatinya Alloh Ta'ala-

178


lah yang akan memberi hidayah kepada siapa saja yang

dikehendaki-Nya.

Dalam Al-Qur'an Alloh Ta'ala berfiman: "Bukanlah

kewajibanmu menjadikan mereka dapat petunjuk,

tetapi Alloh-lah yang memberi petunjuk (memberi

taufik) siapa yang dikehendaki". QS. 2 ayat 272

"Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah

menyampaikan (perintah Alloh) dengan jelas".

QS. 36 ayat 17.

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi

petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Alloh

memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-

Nya, dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang

mau menerima petunjuk". QS. 28 ayat 56.

179


Sahabat...

Semoga kita menjadi hamba Pilihan-Nya yang

Dipandang Layak oleh-Nya menjadi hamba yang

pantas untuk menerima Nurullah di Malam Seribu

Bulan di Bulan Suci Ramadhan ini.


Untukmu wahai dikau yang merindukan jalan dakwah

yang senantiasa meniti jalan jiwa memasuki gerbang

Diniyah.

Bersyukurlah sejatinya kau telah menanam amal jariah,

amal yang tiada akan terputus pahalanya hingga hari

akhir tiba.

Terimalah bingkisan indah sebuah hadits dari

Rasulullah Muhammad Saw, beliau bersabda; "Barang

180


siapa mengajak kepada petunjuk, baginya pahala

seperti pahala orang yang mengikutinya. Tidak

mengurangi pahala mereka sedikitpun. (HR. Muslim).

Sahabat...

sungguh tiada ternilai dakwah seseorang yang mampu

menjadi jalan hidayah menuju Cahaya dan Pintu-Nya.

Untuk itu Rasulullah Muhammad Saw dalam

hadistnya beliau bersabda; "Demi Allah, memberi

petunjuk kepada seseorang dengan sebab dirimu, itu

lebih baik bagimu dari pada memiliki unta merah".

(kendaraan yang paling mahal). HR. Bukhari.

Islam mengingatkan bahwa bertambah dan

meningkatnya keimanan adalah merupakan suatu

karunia yang sangat tinggi nilainya, sehingga diri

181


mampu menikmati indah dan manisnya Iman.

Menebalnya keimanan itu adalah karunia taufik dan

hidayah dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, dan salah

satunya adalah dibukakan hati hamba oleh-Nya untuk

kegemaran mencari ilmu.

Ilmu agama adalah yang utama, tetapi ilmu duniapun

tentu tidak kalah pentingnya.

Bicara mengenai ilmu, tentu tidak lepas dari masalah

kegemaran membaca, dimana tulis dan baca adalah

merupakan kunci pengetahuan. Untuk itu marilah kita

cermati betapa indahnya Seruan Alloh Subhanahu Wa

Ta'ala dalam firman-Nya Al-Qur'an Surat Al-Alaq.

Sahabat...

Semoga kadar pengetahuan dan pengenalan kita

182


kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala mampu

menambah keimanan, keyakinan dan juga menambah

keteguhan Iman, sehingga kita akan sentiasa

berhiaskan ke Tauhidan dan Keikhlasan.


Hingar bingar dan hiruk pikuknya diri dalam mengukir

hari, semoga kita tidak akan melupakan untuk

mensyukuri kedua nikmat dari Alloh Ta'ala yang tiada

terhingga nilainya yaitu nikmat Iman serta nikmat

Islam.

Kedua nikmat inilah yang sebenarnya harus mendapat

prioritas untuk disyukuri, karena keduanya akan

menyertai kita saat menghadapi Pengadilan dari Alloh

Ta'ala di Yaumil akhir nanti.

183


Nikmat Iman serta nikmat Islam itulah yang mampu

menjadi sarana menghantarkan diri untuk "Berjumpa

Dengan-Nya" menikmati indahnya Surga Firdaus.

Sahabat...


mensyukurinya, sehingga Alloh Ta'ala tidak akan

melepaskan keduanya dari diri kita.


Setiap detik dalam kehidupan ini adalah bagai roda

waktu yang berjalan menuju kematian.

Dalam setiap detik putaran waktu itu, ada hamba-

hamba yang di Muliakan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala

menuju puncak keluhuran dan demikian pula

sebaliknya.

184


Dalam setiap detik putaran waktu itu, ada hamba-

hamba yang dihinakan karena kelalaian dan

pengingkaran-pengingkarannya.

Sahabat...

Dalam upaya meningkatkan keimanan dari hari ke hari

untuk menjadi diri yang lebih baik, semoga kita

memiliki keyakinan diri bahwa dalam setiap detik

putaran waktu dikehidupan ini semua akan kita

pertanggung jawabkan di Yaumil Akhir nanti.


Seiring sinar mentari yang telah menguak pekatnya

malam, semoga hari ini akan lebih baik dari hari

185


kemarin. Mampu mengukir hari dengan keindahan

hati.

Berharap menggapai asa untuk menggores symphoni

kehidupan, merengkuh harapan yang terurai dalam

pinta dan damba, semoga untaian kata dalam

senandung doa akan menjelma menjadi cipta, asa dan

karsa.

Assalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh

teman-temanku yang di Rahmati Alloh Subhanahu Wa

Ta'ala.

Mengiringi ungkapan rasa syukur dengan hati bahagia

penuh rasa haru, saya mengucapkan terima kasih atas

doa dan perhatian teman-teman. Semoga Alloh Swt

membalas kebaikan anda dengan pahala yang berlipat

ganda. Aamiin Yaa Robbal'Alaamiin.

186


Sahabat...

Dalam berkarya dengan melakukan kegiatan atau

pekerjaan apapun, merajut asa dalam naungan Cinta

Sang Khaliq, semoga kita mampu senantiasa

menghadirkan hati.

Karena sejatinya hati hanya mampu disentuh dengan

hati pula.


Alhamdulillah Alloh Al-Haqq Azza Wa Jalla masih

memberi kesempatan kepada kita untuk menempa diri

dengan ber-tazkiyatun nafs dan bermujahadah.

Dengan persiapan iman, mental dan fisik, semoga kita

187


dapat mengisi bulan yang penuh dengan berkah ini

dengan amalan-amalan yang terbaik.

Sahabat...

Kualitas seseorang ditentukan oleh prosesnya. Oleh

karena itu marilah kita lewati hari demi hari bulan

yang penuh dengan rahmat, maghfiroh dan keberkahan

ini dengan amalan-amalan sholeh, sehingga target dari

pelaksanaan puasa Ramadhan menjadi hamba-Nya

yang bertakwa dapat terlaksana.

Semoga Alloh Al-Haqq Azza Wa Jalla mengaruniakan

kekuatan lahir dan bathin agar Ramadhan ini menjadi

Ramadhan yang terindah dalam hidup kita.


188


Cinta kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dapat juga

diterjemahkan kedalam cinta kemanusiaan yang lebih

kongkrit misalnya kemampuan diri bersikap dermawan,

saling tolong menolong, memberi makan fakir miskin,

dll.

Bila mencintai Alloh Swt berarti pula mampu untuk

mencintai serta menyayangi anak-anak yatim dan juga

membantu saudara-saudara kita yang dalam kondisi

kesempitan.

Dalam hal ini Rasulullah Muhammad Saw pernah

bersabda ketika ditanya tentang kekasih Alloh. Beliau

menjawab : "Mereka adalah kaum yang saling

mencintai karena Alloh, dengan Ruh Alloh, bukan atas

dasar pertalian kekeluargaan antara sesama, dan tidak

pula karena harta yang mereka saling beri.

189


Sahabat...

Itulah perasaan cinta dan kasih sayang antar sesama

atas dasar ketulusan hati, semata-mata hanya untuk

mendekatkan diri kepada Alloh Swt Penggenggam hati

manusia.


Al-Imam Hasan Al-Bashri rahimahulla berkata :"Aku

menasehatimu bukan berarti aku yang terbaik. Wahai

manusia... sesungguhnya aku sedang menasehati

kalian, dan bukan berarti aku orang yang terbaik

diantara kalian, bukan pula orang yang paling sholeh

diantara kalian. Sungguh akupun telah banyak

melampaui batas terhadap diriku. Aku tidak sanggup

mengekangnya dengan sempurna, tidak pula

190


membawanya sesuai dengan kewajiban dalam menaati

Rabbnya.

Andaikata seorang muslim tidak memberi nasehat

kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi

orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para

pemberi nasehat. Akan menjadi sedikit jumlah orang

yang mau memberi peringatan, dan tidak akan ada

orang-orang yang berdakwah di jalan Alloh Azza Wa

Jalla. Tidak ada yang mengajak untuk taat kepada-Nya,

tidak pula melarang dari memaksiyati-Nya ". (Nasehat

dari Al- Imam Hasan Al-Basri).

Wahai Sahabat-sahabat-ku dalam kebaikan yang di

Rahmati Alloh Swt pemilik hati yang senantiasa

mendambakan Cinta dan Keridhaan-Nya, semoga kita

dapat bersama-sama berkumpul dalam pimpinan

191


Baginda Rasulullah Muhammad Saw dalam barisan

hamba-hamba-Nya yang beriman.

Aamiin Allahumma Aamiin.

Rasa cinta adalah pancaran Cahaya Ar-Rahman dan

Ar-Rahim Alloh Robbul Izzati yang merupakan suatu

Anugerah.

Cinta akan semakin indah dan akan berbuah surga bila

diiringi dengan Kecintaan kepada Sang Maha Pemilik

Cinta yaitu Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.


Jiwa yang senantiasa dalam keimanan kepada Alloh

Robbul Izzati adalah merupakan harta yang tiada

terhingga nilainya.

192


Sedangkan selain daripada itu hanyalah bagaikan

pakaian yang sewaktu-waktu tertanggalkan.


·

Kemampuan diri untuk dapat Ma'rifatullah/Mengenal

Alloh Al-Haqq Azza Wa Jalla adalah merupakan suatu

karunia dari-Nya yang tiada terhingga nilainya. Karena

Ma'rifatullah adalah suatu Pemberian dari Alloh

kepada hamba-hamba Pilihan-Nya yang dengan tidak

tergantung akan banyak dan sedikitnya amal kebaikan

yang telah dilakukannya.

Maka dari itu sahabat...!

Semoga kita tidak akan pernah letih untuk mendekat

dan terus mendekat kepada-Nya, karena sejatinya DIA

adalah sangat dekat kepada hamba-Nya.

193


Dalam Al-Qur'an Alloh Ta'ala berfirman: "Dan apabila

hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,

maka (jawab-lah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku

mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila

ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu

memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka

beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam

kebenaran ". QS. 2 ayat 186.

" Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia

dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan

Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya".

QS. 50 ayat 16.

194

editor : //nikahguys.files.wordpress.com/2017/09/mutiara-kehidupan... · bersabda: "hendaklah...

Documents