taufik rizkiandi - ekologi.doc

6
Pada daerah hulu peringatan dini dapat dilakukan dengan cara : a. Menempatkan pengukur hujan di hulu serta menyiapkan akses komunikasi ke wilayah di hilirnya, seperti kentongan. Apabila dalam sehari besarnya curah hujan sudah mencapai 100 mm dan masih terlihat hujan turun cukup lama dan mungkin deras (terutama malam hari) maka masyarakat sekitar daerah rawan banjir harus sudah siap mengungsi atau pindah ke tempat yang lebih tinggi. Informasi ini harus dikirimkan ke daerah rawan kebanjiran di hilirnya. b. Identifikasi jenis material yg terbawa arus banjir. Jika banyak material non tanah terangkut aliran maka cenderung akan terjadi banjir besar. Banyaknya material non tanah (ranting dan batang pohon) yang terangkut dapat menunjukkan besarnya kekuatan air yang mengangkutnya. Dengan demikian bila material yang terangkut tersebut banyak, maka volume air yang membawanya juga banyak sehingga dapat diprediksi akan adanya banjir besar. c. Melihat dan mengamati kondisi awan dan lamanya hujan. Bila terlihat awan yang sangat tebal dan hujan yang terus-menerus, terutama jika beberapa hari terjadi turun hujan berurutan, maka bencana banjir akan lebih besar sehingga masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir diinstruksikan agar lebih waspada dan bersiap untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi. Peringatan dini di hulu tersebut secara berurutan di teruskan ke hilir secara sistematis. Di daerah yang lebih ke hilir, peringatan dini dapat lebih disempurnakan dengan tambahan sesuai dengan perkembangan teknologi setempat antara

Upload: taufik-rizkiandi

Post on 07-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Pada daerah hulu peringatan dini dapat dilakukan dengan cara :a. Menempatkan pengukur hujan di hulu serta menyiapkan akses komunikasike wilayah di hilirnya, seperti kentongan. Apabila dalam sehari besarnyacurah hujan sudah mencapai 100 mm dan masih terlihat hujan turun cukuplama dan mungkin deras (terutama malam hari) maka masyarakat sekitardaerah rawan banjir harus sudah siap mengungsi atau pindah ke tempatyang lebih tinggi. Informasi ini harus dikirimkan ke daerah rawan kebanjirandi hilirnya.b. Identifikasi jenis material yg terbawa arus banjir. Jika banyak materialnon tanah terangkut aliran maka cenderung akan terjadi banjir besar.Banyaknya material non tanah (ranting dan batang pohon) yang terangkutdapat menunjukkan besarnya kekuatan air yang mengangkutnya. Dengandemikian bila material yang terangkut tersebut banyak, maka volume airyang membawanya juga banyak sehingga dapat diprediksi akan adanyabanjir besar.c. Melihat dan mengamati kondisi awan dan lamanya hujan. Bila terlihat awanyang sangat tebal dan hujan yang terus-menerus, terutama jika beberapahari terjadi turun hujan berurutan, maka bencana banjir akan lebih besarsehingga masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir diinstruksikanagar lebih waspada dan bersiap untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.Peringatan dini di hulu tersebut secara berurutan di teruskan ke hilir secara sistematis.Di daerah yang lebih ke hilir, peringatan dini dapat lebih disempurnakan dengantambahan sesuai dengan perkembangan teknologi setempat antara lain:

a. Penggunaan sistem telemetri (pengamatan jarakjauh dan tepat waktu) untukmemantau perubahan muka air sungai secara real time. Alat pengamatanaliran air secara berurutan dipasang di sungai secara sistematis dan berurutansesuai dengan pola sungai dari daerah hulu sampai hilir. Peralatan lapangantersebut terhubung secara langsung via satelit dengan stasiun monitoringbanjir di kantor. Dengan demikian kejadian yang ada di lapangan pada waktuyang bersamaan dapat langsung diketahui oleh stasiun pengendali (kantor)untuk kemudian diinformasikan ke bagian hilir yang rawan kebanjiran.b. Komunikasi via telepon (radio komunikasi). Petugas-petugas pengamatdi lapangan dengan segera menginformasikan kejadian di lapangan viaradio komunikasi maupun telepon kepada posko-posko banjir yang sudahditunjuk.c. Akses telepon dan SMS setiap warga ke Posko Pengendalian Banjir secarabaik dan lancar.Teknik peringatan dini dalam memitigasi tanah longsor secara umum dapat diketahuisebagai berikut (disesuaikan dengan jenis potensi tanah longsor yang ada):a. Adanya retakan-retakan tanah pada lahan (pertanian, hutan, kebun,pemukiman) dan atau jalan yang cenderung semakin besar, dengan mudahbisa dilihat secara visual.b. Adanya penggelembungan/amblesan pada jalan aspal - terlihat secaravisual.c. Pemasangan penakar hujan di sekitar daerah rawan tanah longsor. Apabilacurah hujan kumulatif secara berurutan selama 2 hari melebihi 200 mmsedangkan hari ke-3 masih nampak telihat akan terjadi hujan makamasyarakat harus waspada.d. Adanya rembesan air pada kaki lereng, tebing jalan, tebing halaman rumah(sebelumnya belum pernah terjadi renbesan) atau aliran rembesannya(debit) lebih besar dari sebelumnya.e. Adanya pohon yang posisinya condong kearah bawah bukit.f. Adanya perubahan muka air sumur (pada musim kemarau air sumur kering,pada musim penghujan air sumur penuh).g. Adanya perubahan penutupan lahan (dari hutan ke non-hutan) pada lahanberlereng curam dan kedalaman lapisan tanah sedang.h. Adanya pemotongan tebing untuk jalan dan atau perumahan pada lahanberlereng curam dan lapisan tanah dalam.

Multi-Proses Tanah Longsor dan BanjirPeringatan dini yang kemungkinan terjadinya multi-proses tanah longsor dan banjirpada prinsipnya sama dengan masing-masing proses seperti diuraikan sebelumnya.Berdasarkan pengalaman, permasalahan yang besar adalah daerah rawan longsorberada di daerah yang jarang dikunjungi, seperti di kawasan hutan dan perkebunan,dimana sejak proses awal/gejala sampai terjadi longsor tidak terdeteksi olehmasyarakat sekitar. Sebagai tambahan kewaspadaan yang harus dilakukan olehmasyarakat daerah rawan terkena banjir bandang akibat kombinasi proses tanahlongsor dan banjir adalah :a. mencermati aliran sungai - apabila tiba-tiba aliran air sungai menjadi kecil,tidak seperti biasanya. Gejala ini menunjukkan kemungkinan aliran air sungaiterbendung/tertahan oleh timbunan tanah longsor pada palung sungaisehingga aliran air mendadak surut.b. aliran sungai lebih keruh dari biasanya. Indikasi ini menunjukkankemungkinan aliran air sungai melewati palung sungai yang tersumbattanah longsor (over topping) sehingga menggerus tanah timbunan dantanah tersebut terbawa aliran; namun sumbatan belum jebol karena alirantidak deras. Apabila terjadi hujan lebat dan mengakibatkan aliran air makinderas maka sumbatan tersebut dapat jebol dalam waktu singkat, sehinggamenimbulkan banjir bandang di hilir.

Regression Analyisis merupakan salah satu metode yang digunakan untukmembuat 3 model prediksi longsor yaitu; jenis longsor, luas areal longsor dan luashamparan material longsor. Tiap - tiap parameter mempunyai pengaruh yangberbeda terhadap model prediksi longsor.Jenis longsor yang ditemukan terdiri dari longsoran rotasi (slump) danlongsoran translasi (sliding), dimana lereng dengan kemiringan > 30% akanberpotensi terjadinya longsor. Proporsi areal longsor lebih dipengaruhi olehkemiringan lereng, sedangkan luas material hamparan longsor dan tipe longsoranlebih dipengaruhi oleh tipe penggunaan lahan (landuse).