tatalaksana umum

2
Tatalaksana Umum Pada seluruh kasus ulkus, terutama yang belum menimbulkan komplikasi, prinsip tatalaksana adalah terapi spesifik untuk agen penyebab, terapi suportif non spesifik, serta tatalaksana tambahan. Terapi spesifik mencakup administrasi antibiotik topikal dengan terapi inisial mencakup organisme gram negatif dan positif. Umumnya, dipilih tetes mata gentamycin 14 mg/ml atau tobramisin bersamaan dengan sefazolin (50 mg/ml) setiap ½ hingga 1 jam untuk beberapa hari pertama, kemudian dikurangi menjadi setiap 2 jam sekali. 2,4 Ketika telah diperoleh hasil kultur maupun tes sensitivitas, terapi dapat disesuaikan dengan etiologi penyebabnya. Dalam hal ini, antibiotik sistemik umumnya tidak dibutuhkan. 2-7 Tabel 2. Pilihan Terapi pada Keratitis 2,7 Terapi non spesifik yang dapat diberikan adalah agen siklopegik, analgesik, anti inflamasi, serta vitamin. Agen siklopegik yang umumnya dipakai adalah tetes mata atau salep atropin 1% untuk mengurangi nyeri dari spasme silier atau

Upload: dyslipidemia1

Post on 22-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: Tatalaksana Umum

Tatalaksana Umum

Pada seluruh kasus ulkus, terutama yang belum menimbulkan komplikasi, prinsip tatalaksana adalah terapi spesifik untuk agen penyebab, terapi suportif non spesifik, serta tatalaksana tambahan.

Terapi spesifik mencakup administrasi antibiotik topikal dengan terapi inisial mencakup organisme gram negatif dan positif. Umumnya, dipilih tetes mata gentamycin 14 mg/ml atau tobramisin bersamaan dengan sefazolin (50 mg/ml) setiap ½ hingga 1 jam untuk beberapa hari pertama, kemudian dikurangi menjadi setiap 2 jam sekali.2,4

Ketika telah diperoleh hasil kultur maupun tes sensitivitas, terapi dapat disesuaikan dengan etiologi penyebabnya. Dalam hal ini, antibiotik sistemik umumnya tidak dibutuhkan.2-7

Tabel 2. Pilihan Terapi pada Keratitis2,7

Terapi non spesifik yang dapat diberikan adalah agen siklopegik, analgesik, anti inflamasi, serta vitamin. Agen siklopegik yang umumnya dipakai adalah tetes mata atau salep atropin 1% untuk mengurangi nyeri dari spasme silier atau mencegah pembentukan sinekia posterior, sekaligus meningkatkan suplai darah pada uvea anterior dengan cara menurunkan tekanan pada arteri siliaris anterior, sehingga lebih banyak antibodi yang dapat dibawa. Analgesik dan anti inflamasi yang umumnya digunakan adalah parasetamol dan ibuprofen, untuk meredakan nyeri dan mengurangi edema. Vitamin yang dipakai adalah A, B kompleks, dan C untuk membantu penyembuhan ulkus.

Di samping itu, dapat pula dilakukan tatalaksana tambahan berupa pemberian kompres hangat untuk menimbulkan vasodilatasi dan mengurangi nyeri, penggunaan kacamata hitam untuk mencegah fotofobia, serta tirah baring.4

Page 2: Tatalaksana Umum

Tatalaksana pada Kasus Ulkus yang Tidak Sembuh

Pada kasus ini, tatalaksana tambahan yang dapat dilakukan antara lain menyingkirkan faktor penyebab yang mendasari kegagalan penyembuhan, misalnya peningkatan tekanan intraokular, misdireksi silia, benda asing, diabetes melitus, anemia, malnutrisi, penggunaan steroid, dan lain – lain.

Di samping itu, dilakukan pula debridement untuk membersihkan luka dari jaringan nekrotik, kauterisasi luka, bandage soft contact lens, serta peritomy.4

Tatalaksana pada Kasus Ulkus yang Segera Mengalami Perforasi

Tatalaksana untuk dapat mencegah perforasi dan komplikasi lain yang dapat dilakukan adalah edukasi pada pasien untuk menghindari bersin, batuk, ataupun mengejan ketika buang air besar dan edukasi untuk tirah baring total. Di samping itu, dilakukan pula penurunan tekanan intraokular, pemberian perekat jaringan, bandage soft contact lens, dan keratoplasti terapeutik penetratif.4