tatalaksana pasien dispepsia pada lansia

Upload: wiwing-marisya

Post on 06-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Tatalaksana Pasien Dispepsia Pada Lansia

    1/14

    LAPORAN KASUS (CASE REPORT )

    TATALAKSANA DISPEPSIA PADA PASIEN LANSIA DI

    PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 3 CIRACAS

    BLOK ELEKTIF

    Disusun Oleh :

    WIWIN MARIS!A

    NIM : ""#$#""$%&

    Kel''* + Bi,-n. Keein-/-n e0i-/0i

    Tu/'0 : D01 H1 ACHMAD SOFWAN2 M Kes2 PA

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIERSITAS !ARSI 4AKARTA

    NOEMBER $#"&

  • 8/17/2019 Tatalaksana Pasien Dispepsia Pada Lansia

    2/14

    ABSTRAK 

     Background   : Dyspepsia was defined as "chronic or recurrent pain or discomfort centered in the upper 

    abdomen" and is one of the most common reasons for visits to primary care providers or referral to specialist 

     gastroenterology. Dyspepsia is a cause of concern for patients over the age of 50 because of the increased 

    incidence of gastric malignancy. "alarm symptoms" (eg, weight loss, progressive dysphagia, recurrent vomiting,

     gastrointestinal bleeding, or a family history of gastrointestinal cancer). nvestigationsesophagogastroduodenoscopy (!D) for patients with dyspepsia plus alarm symptoms, or who have dyspepsia

    over the age of 55.

     Description of Cases : #r. $ %& years old with dyspepsia who live in the social nursing home.

     Discussion and conclusions  : 'atients with dyspeptic complaints encountered in everyday practice. n the

    elderly is more common than the organic functional dyspepsia. he use of $*Ds and +. pylori infection plays

    an important role as a movement disorder elderly organic dyspepsia patients. $ome changes may occur in the

    upper gastrointestinal tract as a result of the aging process, especially on gastric mucosal resistance. hanges

    to the aggressive factors are very rarely found. *pproach to diagnosis with endoscopic e-amination is reuired 

    in the elderly dyspepsia to rule out other diseases or complications. he management of dyspepsia in the elderly

     should be more careful because of clinical presentation is often not obvious, non/compliance with drug use, co/

    morbidity with the possibility of organic disease as a cause of dyspepsia be proved from the beginning.

     Keywords : dyspepsia elderly treat!ent 

    LATAR BELAKAN

    Dispepsia didefinisikan sebagai "sakit kronis atau berulang atau ketidaknyamananyang berpusat di perut bagian atas" dan merupakan salah satu alasan paling umum untuk kunjungan ke penyedia perawatan primer atau rujukan ke spesialis gastroenterologi.Dispepsia penyebab keprihatinan bagi pasien di atas usia 50 karena peningkatan kejadian

    keganasan lambung. "gejala alarm" (misalnya, penurunan berat badan, disfagia progresif,muntah berulang, perdarahan gastrointestinal, atau riwayat keluarga kanker gastrointestinal).Pemeriksaan penunjang esophagogastroduodenosopy (!D) bagi pasien yang mengalamidispepsia ditambah gejala alarm, atau yang memiliki dyspepsia di atas usia 55. (#apel et al ,$0%$). &erdasarkan kriteria 'oma tahun $000 dispepsia didefinisikan sebagai dyspepsiarefers to pain or discomfort centered in upper abdomen adalah sekumpulan gejala (sindrom)yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, rasa

     penuh atau epat kenyang, sering bersendawa, regurgitasi, dan rasa panas yang menjalar didada. Dispepsia dapat disebabkan oleh kalainan organik (misalnya tukak peptik, gastritis,kolesistitis, dan lainnya) yang sering terjadi pada pasien lansia, maupun yang bersifatfungsional. (udoyo dkk, $00*)

    ebanyak %5+0- dari populasi umum pernah mengalami dispepsia. Dispepsiadijumpai pada 0- dari pasien dokter praktik umum dan 0- dari semua pasien di klinik gastroenterologi. Di negara barat, pre/alensi dispepsia sebesar +%1-. Dari angka tersebut,yang berobat hanya %0+$0-. (udoyo dkk, $00*). Di ndonesia, data seara nasional belumada. ur/ei pernah dilakukan di 2akarta dan hasilnya menunjukkan 0- dari %.50 penduduk yang disur/ei mengalami dispepsia. 3ain halnya dengan pre/alensi di 4merika erikat yang

     besarnya $- dan nggris 1%-. (udomo, $0%)Populasi lansia (usia 0 tahun) semakin meningkat dan problem kesehatan yang

    ditemui pada populasi lansia semakin banyak. Penurunan fungsi tubuh akan menurun seiring bertambahnya umur seseorang. 6al itu membuat lansia sangat identik dengan menurunnyadaya tahan tubuh dan mengalami berbagai maam penyakit. &eberapa perubahan dapat

    terjadi pada saluran erna atas akibat proses penuaan, terutama pada ketahanan mukosa

    2

  • 8/17/2019 Tatalaksana Pasien Dispepsia Pada Lansia

    3/14

    lambung. 7adar asam lambung lansia biasanya mengalami penurunan hingga 85-.Penurunan tersebut akan membuat lansia rentan terkena penyakit. (9ibawa, $00)

    :ujuan penulisan ini adalah bagaimana ara mendeteksi dini dan penatalaksanaanyang baik dan tepat pada pasien lansia. ;leh karena itu, dapat memperkeil resiko pasienlansia yang menderita dyspepsia agar tidak terjadi keganasan lambung atau prognosis buruk 

    lainnya. Pada kasus ini, :n. pasien lansia dengan menderita dispepsia yang sering kambuh.

    PRESENTASI KASUS

    :n. berumur 8 tahun beragama islam, tamatan D, tatus sudah menikah danmempunyai seorang anak perempuan. &erasal dari kp. 3osari, #agelang. &erada di pantiwerdha sejak tahun $00. 7ondisi fisik baik, dapat melakukan aktifitas sendiri. :& %55, &&50. :n. merantau ke jakarta untuk bekerja sebagai tukang bangunan. Dan ada ra0 di dapatkan :n. dengan keluhansulit tidur dan perutnya sakit, diagnosa dispepsia diberi obat antasida seara oral ? %. :gl %

     juni $0%1, :D %%0>0 keluhan perut sakit di daerah uluhati diagnosa dispepsia diberi terapiobat antasida dan &+ompleks seara oral ?%. :gl $% oktober $0%1, :D %%0>80 mm6gkeluhan sariawan dan nafsu makan menurun, diagnosa anoreksia dan stomatitis diberi terapi

    &+ompleks, de?ametasone, dan =:# (=hlorpeniramine #aleat) seara oral ?%. :idak terdapat data '# dilakukan pemeriksaan penunjang seperti endosopy untuk melihat keadaanlambung pasien.

    :n. mulai mendapatkan pengobatan semenjak tinggal di Panti werdha. &iasanya pasien meminta kepada para petugas di Panti werdha tetapi terkadang petugas menjawab stok obat tidak tersedia. Pasien sering mendapat obat dari para praktikan seperti perawat darisebuah institusi yang praktek lapangan di panti werdha, tetapi hal tersebut juga tidak bisamenjamin ketersediaan obat. Pasien juga mengeluhkan tentang pengadaan pakaian yangkurang di panti werdha yang hanya diberikan % tahun sekali.

    3

  • 8/17/2019 Tatalaksana Pasien Dispepsia Pada Lansia

    4/14

    DISKUSI

    #enua (aging ) adalah suatu proses menghilangnya seara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki> mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsinormalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki

    kerusakan yang diderita. Populasi lansia (usia 0 tahun) semakin meningkat. Diperkirakan00 juta di tahun $000 dan diramalkan menjadi $ milyar di tahun $050. Dan problemkesehatan yang ditemui pada populasi lansia semakin banyak. (Darmajo,$00).

    3ansia akan memerlukan obat yang jumlah atau maamnya tergantung dari penyakityang diderita. emakin banyak penyakit pada lansia, semakin banyak jenis obat yangdiperlukan. &anyaknya jenis obat akan menimbulkan masalah antara lain kemungkinanmemerlukan ketaatan atau menimbulkan kebingungan dalam menggunakan atau ara minumobat. Disamping itu dapat meningkatkan resiko efek samping obat atau interaksi obat.7ondisi tersebut dapat menurunkan kualitas hidup lansia. 2ika tidak diantisipasi dengandeteksi dini dan tindakan yang tepat, maka dapat berakibat fatal bagi lansia. ;leh karena itu,

     peningkatan jumlah penduduk lansia harus diimbangi dengan peningkatan pelayanan

    kesehatan. 6arapannya menangani pasien lansia dengan benar dan tepat agar memperkeilresiko lansia yang menderita penyakit, salah satunya adalah dispepsia.

    Dispepsia atau sakit maag adalah sekumpulan gejala (sindrom) yang terdiri dari nyeriatau rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, rasa penuh atau epatkenyang, dan sering bersendawa. &iasanya berhubungan dengan pola makan yang tidak teratur, makanan yang pedas, asam, minuman bersoda, kopi, obat+obatan tertentu, ataupunkondisi emosional tertentu misalnya stress (9ibawa, $00).

    &eberapa perubahan dapat terjadi pada saluran erna atas akibat proses penuaan,terutama pada ketahanan mukosa lambung (9ibawa, $00). 7adar asam lambung lansia

     biasanya mengalami penurunan hingga 85-.Dispepsia dapat disebabkan oleh kelainan organik, yaitu @

    a. angguan penyakit dalam lumen saluran erna@ tukak gaster atau duodenum, gastritis,tumor, infeksi bakteri +elicobacter pylori.

     b. ;bat+obatan@ anti inflamasi non steroid (;4A), aspirin, beberapa jenis antibiotik,digitalis, teofilin dan sebagainya.

    . Penyakit pada hati, pankreas, maupun pada sistem bilier seperti hepatitis, pankreatitis,kolesistitis kronik.

    d. Penyakit sistemik seperti diabetes melitus, penyakit tiroid, penyakit jantung koroner.Dispepsia fungsional dibagi , yaitu @

    a. Dispepsia mirip ulkus bila gejala yang dominan adalah nyeri ulu hati. b. Dispepsia mirip dismotilitas bila gejala dominan adalah kembung, mual, epat

    kenyang.. Dispepsia non+spesifik  yaitu bila gejalanya tidak sesuai dengan dispepsia mirip ulkusmaupun dispepsia mirip dismotilitis.

    Peranan pemakaian ;4A dan infeksi +. 'ylori sangat besar pada kasus+kasus dispepsia pada pasien lansia dengan kelainan organik (9ibawa, $00).

    Baktor predisposisiDispepsia dapat disebabkan oleh berbagai penyakit dan pola hidup. #enurut uyton berikutini berbagai penyakit (kondisi medis) yang dapat menyebabkan keluhan dispepsia @

    a. Dispepsia fungsional (nonuler dyspepsia). Dispepsia fungsional adalah rasa tidak nyaman hingga nyeri di perut bagian atas yang setelah dilakukan pemeriksaan

    menyeluruh tidak ditemukan penyebabnya seara pasti. Dispepsia fungsional adalah penyebab maag yang paling sering.

    4

  • 8/17/2019 Tatalaksana Pasien Dispepsia Pada Lansia

    5/14

     b. :ukak lambung (stomah ulers). :ukak lambung adalah adanya ulkus atau luka dilambung. ejala yang paling umum adalah rasa sakit yang dirasakan terus menerus,

     bersifat kronik (lama) dan semakin lama semakin berat.. 'efluks esofagitis (gastroesophageal reflu? disease)d. Pankreatitis

    e. ritable bowel syndromef. Pemakaian obat penghilang nyeri seara terus menerus. ;bat analgesik anti inflamasinonsteroid (;4A) seperti aspirin, ibuprofen dan napro?en dapat menyebabkan

     peradangan pada lambung. 2ika pemakaian obat C obat tersebut hanya sesekali makakemungkinan terjadinya masalah lambung akan keil. :api jika pemakaiannya searaterus menerus atau pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan maag.

    g. tress fisik. tress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau infeksi berat dapat menyebabkan gastritis serta pendarahan pada lambung.

    h. #alabsorbsi (gangguan penyerapan makanan)i. Penyakit kandung empedu

     j. Penyakit li/er 

    k. 7anker lambung (jarang)l. 7anker esofagus (kerongkongan)(jarang)

    Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat+obatan yang tidak jelas,

  • 8/17/2019 Tatalaksana Pasien Dispepsia Pada Lansia

    6/14

    endoskopi. Dari tindakan tersebut dapat diketahui penyebabnya, organik atau tidak teridentifikasi. 2ika penyebabnya organik maka dilakukan terapi definitif, sedangkan yangtidak teridentifikasi diklasifikasikan sebagai dispepsia fungsional. Dalam konsensus

     penatalaksanaan dispepsia $00 yang dipresentasikan dr. Entung, jika alarm symptomsnegatif maka diberikan terapi obat selama $ minggu, antara lain antasid, 6$reeptor 

    antagonis> 'roton 'ump nhibitor , atau prokinetik. 2ika gejala sudah tidak ada maka terapi bisa dihentikan. 7ondisi ini bisa berulang dan maksimal kali. etelah itu dirujuk kegastroenterologis atau internist dengan fasilitas endoskopi. (udomo, $0%)

    DP!P4 P4D4 34A2E: E4#enurut penelitian, Pada pasien dispepsia lanjut usia, ulkus peptikum lebih sering

    dijumpai dibandingkan pasien usia muda. Elkus peptikum pada lanjut usia sering lebih seriusdibandingkan kasus sama pada usia muda oleh karena faktor risiko tukak lebih banyak padausia lanjut, demikian juga dengan komplikasi dan kematian yang berhubungan dengan tukak 

     peptik. Diduga bahwa tingginya morbiditas dan mortalitas pada lanjut usia mungkin

     berhubungan dengan keterlambatan diagnosis dan terapinya. Baktor lainnya yangmempngaruhi prognosis ulkus peptikum pada usia lanjut adalah ko+morbiditas, polifarmasi,

     pemakaian ;4A, dementia, dan malnutrisi. 7emungkinan kelainan organik dipikirkan bilamenghadapi dispepsia usia lanjut. Peranan pemakaian ;4A dan infeksi  +. 'ylori  sangat

     besar pada kasus+kasus dengan kelainan organik. (9ibawa, $00)Pada pasien lansia di panti P:9 , :n. yang menderita dispepsia, mengakui sering telatmakan dan suka makan makanan yang pedas yang dapat mengakibatkan peningkatan asamlambung dan pengosongan pada lambung dan erosi pada lambung akibat gesekan dindinglambung.ejala klinis

    a) Ayeri perut (abdominal discomfort), b) 'asa perih di ulu hati,) #ual, kadang+kadang sampai muntah,d) Aafsu makan berkurang,e) 'asa lekas kenyang,f) Perut kembung,g) 'asa panas di dada dan perut,h) 'egurgitasi (keluar airan dari lambung seara tiba+tiba)

    Penderita sindroma dispepsia selama bertahun+tahun dapat memiu adanyakomplikasi yang tidak ringan. alah satunya komplikasi dispepsia yaitu luka di dinding

    lambung yang dalam atau melebar tergantung berapa lama lambung terpapar oleh asamlambung. &ila keadaan dispepsia ini terus terjadi luka akan semakin dalam dan dapatmenimbulkan komplikasi pendarahan saluran erna yang ditandai dengan terjadinya muntahdarah, di mana merupakan pertanda yang timbul belakangan. 4walnya penderita pasti akanmengalami buang air besar berwarna hitam terlebih dulu yang artinya sudah ada perdarahanawal. :api komplikasi yang paling dikuatirkan adalah terjadinya kanker lambung yangmengharuskan penderitanya melakukan operasi (9ibawa, $00).Pemeriksaan Bisik 

    4namnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien dyspepsia yang belum diin/estigasiterutama harus ditujukan untuk menari kemungkinan adanya kelainan organik sebagai kausadispepsia. Pasien dispepsia dengan alarm symptoms kemungkinan besar didasari kelainan

    organik. #enurut 9ibawa ($00), yang termasuk keluhan alarm adalah@ a) Disfagia, b)Penurunan &erat &adan (weight loss), ) &ukti perdarahan saluran erna (hematemesis,

    6

  • 8/17/2019 Tatalaksana Pasien Dispepsia Pada Lansia

    7/14

    melena, hematoche2ia, anemia defisiensi besi,atau fecal occult blood ), 1) :anda obstruksisaluran erna atas (muntah, epat penuh). Pasien dengan alarm symptoms  perlu dilakukanendoskopi segera untuk menyingkirkan penyakit tukak pepti dengan komplikasinya, !'D(gastroesophageal reflu? disease), atau keganasan.Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan penunjang harus bias menyingkirkan kelainan serius, terutama kanker lambung, sekaligus menegakkan diagnosis bila mungkin. ebagian pasien memiliki resikokanker yang rendah dan dianjurkan untuk terapi empiris tanpa endoskopi. #enurut hwart<dan 9ibawa ($00) berikut merupakan pemeriksaan penunjang@

    a. :es Darah6itung darah lengkap dan 3!D normal membantu menyingkirkan kelainan serius.6asil tes serologi positif untuk +elicobacter pylori menunjukkan ulkus peptikumnamun belum menyingkirkan keganasan saluran penernaan.

     b. !ndoskopi (esofago/gastro/duodenos3opi)!ndoskopi adalah tes definiti/e untuk esofagitis, penyakit epitellium &arret, dan ulkus

     peptikum. &iopsi antrum untuk tes ureumse untuk  +.pylori  (tes =3;). !ndoskopi

    adalah pemeriksaan terbaik masa kini untuk menyingkirkan kausa organi pada pasiendispepsia. Aamun, pemeriksaan  +. pylori  merupakan pendekatan bermanfaat pada

     penanganan kasus dispepsia baru. Pemeriksaan endoskopi diindikasikan terutama pada pasien dengan keluhan yang munul pertama kali pada usia tua atau pasiendengan tanda alarm seperti penurunan berat badan, muntah, disfagia, atau perdarahanyang diduga sangat mungkin terdapat penyakit struktural.Pemeriksaan endoskopi adalah aman pada usia lanjut dengan kemungkinankomplikasi serupa dengan pasien muda.  #enurut ytgat 4 , endoskopidirekomendasikan sebagai in/estigasi pertama pada e/aluasi penderita dispepsia dansangat penting untuk dapat mengklasifikasikan keadaan pasien apakah dispepsiaorganik atau fungsional. Dengan endoskopi dapat dilakukan biopsy mukosa untuk mengetahui keadaan patologis mukosa lambung.

    . DP3 @ 4nemia mengarahkan keganasand. !D @ :umor, PED, penilaian esophagitise. Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium termasuk hitung darah

    lengkap, laju endap darah, amylase, lipase, profil kimia, dan pemeriksaan o/um dan parasit pada tinja. 2ika terdapat emesis atau pengeluaran darah lewat saluran ernamaka dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan barium pada saluran erna bgian atas.

     Penatalaksanaan non farmakologis

    %) #enghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung$) #enghindari faktor resiko seperti alkohol, makanan yang pedas, obat+obatan yang berlebihan, nikotin rokok, dan stress

    ) 4tur pola makan

    Penatalaksanaan farmakologis yaitu@

    ampai saat ini belum ada regimen pengobatan yang memuaskan terutama dalammengantisipasi kekambuhan. 6al ini dapat dimengerti karena prosses patofisiologinya punmasih belum jelas. Dilaporkan bahwa sampai 0 - kasus Dispepsia reponsif terhadap

     plaebo. ;bat+obatan yang diberikan meliputi antaid (menetralkan asam lambung) golongan

    antikolinergik (menghambat pengeluaran asam lambung) dan prokinetik (menegahterjadinya muntah)

    7

  • 8/17/2019 Tatalaksana Pasien Dispepsia Pada Lansia

    8/14

    Penatalaksanaan yang tepat pada pasien dengan dispepsia, antara lain @

    %) !dukasi kepada pasien untuk mengenali dan menghindari keadaan yang potensialmenetuskan serangan dyspepsia

    $) #odifikasi pola hidup

    #enghindari jenis makanan yang dirasakan sebagai faktor penetus. Pola makan porsikeil tetapi sering dan makanan rendah lemak.

    ) ;bat+obatan;bat+obatan yang dianjurkan adalah golongan antasida, anti sekresi dan prokinetik dapat digunakan untuk mengurangi keluhan.

    Pengobatan dispepsia mengenal beberapa golongan obat, yaitu @

     C 4ntasid $0+%50 ml>hari

    olongan obat ini mudah didapat dan murah. 4ntasid akan menetralisir sekresi asam

    lambung. =ampuran yang biasanya terdapat dalam antasid antara lain Aa bikarbonat, 43(;6), #g (;6)$ dan #g trisilikat. Pemakaian obat ini sebaiknya jangan diberikan terus+menerus, sifatnya hanya simtomatis, untuk mengurangi rasa nyeri. #g trisilikat dapat dipakaidalam waktu lebih lama, juga berkhasiat sebagai adsorben sehingga bersifat nontoksik,namun dalam dosis besar akan menyebabkan diare karena terbentuk senyawa #g=l$.

     C 4ntikolinergik 

    Perlu diperhatikan, karena kerja obat ini tidak spesifik. ;bat yang agak selektif yaitu piren

  • 8/17/2019 Tatalaksana Pasien Dispepsia Pada Lansia

    9/14

    ;bat yang termasuk golongan prokinetik, yaitu sisaprid, dom peridon dan metoklopramid.olongan ini ukup efektif untuk mengobati dispepsia fungsional dan refluks esofagitisdengan menegah refluks dan memperbaiki bersihan asam lambung (acid clearance)

    Pada -n-nesis 5-n. s-5- l-*u*-n , Pada pasien lansia yang menderita panti P:9

    tidak dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu tes darah dan endoskopi. Pasien :n. saat initidak ada pemeriksaan penunjang karena di klinik P:9 pun tidak tersedia pemeriksaantersebut dan hanya dilakukan pemeriksaan fisik dan didiagnosis menderita dispepsia laludiiberi obat minum antasida ?%. Disamping itu :n. juga sering telat makan karena tidak nafsu makan.eharusnya dispepsia yang sudah bertahun+tahun di rujuk ke dokter spesialis internis dandilakukan pemeriksaan endoskopi untuk mengetahui penyebab pastinya dan menyingkirkandiagnosis bandingnya agar tidak terjadi komplikasi yang tertuju kearah kanker lambung.Menu0u/ s-5-, Diagnosis sementara pada :n. adalah dispepsia fungsional (penyebabnyatidak pasti) disertakan faktor stress dan depressi, karena dia sering tidak nafsu makan dimanasalah satu gejala klinis depressi yang menyebabkan lambung kosong dan asam lambung

    meningkat. lalu :n. mengatakan ingin bertemu keluarganya, karena sejak $00 dipantisampai sekarang, tidak pernah bertemu keluarganya lagi, dan keluarga dikampung nya puntidak mengetahui keberadaannya. aya melihat lemari yang ada tempelan gambar foto :n.dengan anaknya, :n. ingin sekali bertemu anaknya. eharusnya pihak P:9memperhatikan psikist para lansia, dimana lansia ingin di perhatikan lebih, ingin pulangketemu keluarganya yang masih tahu keluarganya. Dan itu dapat menyembuhkan penyakittanpa obat.#engenai tatalaksana sangat disayangkan di P:9 hanya mengandalkan dokter umum sajadan itu datang sebulan sekali. Dimana dokter hanya memberikan obat menetralkan asamlambung saja tidak merujuk kedokter. 7arena harus persetujuan pihak P:9 nya dulu.edangkan P:9 yang membiayai pemerintah dan darmawan yang ada.

      7urangnya tenaga medis yang terdapat di P:9. :enaga medis yang  stand by diP:9 saat ini hanyalah seorang perawat dan $ pegawai yang bekerja sebagai perawat(dengan latar belakang bukan perawat). Perawat+perawat tersebut dirasa sangat kurang untuk merawat sekitar %15 orang 9& (data terakhir bulan Ao/ember $0%1). 7eterbatasan D#dan kapasitas perawat untuk mendiagnosis suatu penyakit dyspepsia merupakan suatumasalah yang harus segera diselesaikan agar tidak terjadi komplikasi lanjut.

    #engubah pola hidup>inter/ensi nonfarmakologis pada penderita dispepsia lanjutusia. &eberapa pola hidup yang perlu diperbaiki adalah @ Pola makan yang normal, danteratur, pilih makanan yang seimbang dengan kebutuhan dan jadwal makan yang teratur,sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yang berkadar asam tinggi, abai, alkohol dan,

     pantang rokok, bila harus makan obat karena sesuatu penyakit, misalnya sakit kepala,gunakan obat seara wajar dan tidak mengganggu fungsi lambung (9ibawa, $00).nter/ensi melalui pola hidup seperti ini sangat penting untuk terapi pada penderita dispepsiadi P:9. Pola makan :n. di P:9 mengikuti apa yang diberikan oleh P:9, tetapi

     pasien sering telat makan, tidak nafsu makan, dan hanya menghabiskan sebagian makananyang telah diberi P:9.

    Dalam pengobatan, umur dan adanya penyakit merupakan faktor yang akanmempengaruhi metabolisme dan distribusi obat, karenanya harus dipertimbangkan dalam

     pemberian obat dispepsia. eharusnya pemberian obat dimulai dengan dosis keil dankemudian ditingkatkan seara perlahan. 4danya penyakit penyerta lainnya akan menjadi

     pertimbangan dalam pemilihan obat dispepsia. kombinasi obat merupakan pilihan terbaik 

    untuk penderita lanjut usia. alah satu kuni keberhasilan pengobatan suatu penyakit adalahadherence  penderita terhadap farmakoterapi.  *dherence adalah keterlibatan penuh pasien

    9

  • 8/17/2019 Tatalaksana Pasien Dispepsia Pada Lansia

    10/14

    dalam penyembuhan dirinya, baik melalui kepatuhan atas instruksi yang diberikan untuk terapi maupun dalam ketaatan melaksanakan anjuran lain dalam mendukung terapi (4nonim', $005).

    Dari hasil obser/asi yang dilakukan pada lansia di P:9 dapat diketahui bahwa

    ketidakpatuhan pasien terjadi pada pasien lansia yaitu :n. . Ditanyakan apakah obat yangsudah diberikan dari dokter kepada pasien sudah diminum seara teratur, dia menjawabsering lupa dan malas meminumnya. 7emudian ketika obat yang di perlihatkan, ditemukanobat yang sudah beberapa hari yang lalu diresepkan dokter masih tersimpan banyak. Dan diamengaku meminum obat hanya beberapa saja.

     Al "ur#an Dan Penyakit $aag 

    6 7 8 9  ;>?@  9 ; 9  ;>G ; >= J ;  => ; =>>G ;@ 9 ; ; ; = J>>Q ;   ;  99 =G ; 9  ;>Q ;  V >X  = J>Y ;  Z; [>> \ ; ] 9 =G ; 9 ;>Y ;  = ;̂ _ ̀ =a ;b ;  c] ;d   =f ; g    G ;j 9 ;

    V 9k  ̀ =a ; 9

  • 8/17/2019 Tatalaksana Pasien Dispepsia Pada Lansia

    11/14

    Kee-/ :  Perintah untuk memperhatikan makanan, juga berarti perintah untuk memperhatikan kapan seharusnya orang itu harus makan. #akan yang menyehatkan tubuhkita, adalah makan yang teratur, sebaliknya pola makan yang tidak teratur akan memiumunulnya penyakit maag. &egitu juga terlambat makan atau makan tergesa+gesa dan

    terlalu epat, juga memiu penyakit maag.

    Keli- @ Perintah untuk melihat makanan, juga perintah agar makanan yang kita makan tidak  berlebihan, sebagaiman firman 4llah swt @

    J K LMNO N Q R S T QU V W XN Y S ZK [ S\ ]N̂ U_M SO N Q ` S ZK K  U_ SO Kc Q U K  U_ S S K   N  Q  K     S   K QN  Q S  K KYq N  U S S   K Kv N K xY K

    = +ai ana3 *dam, pa3ailah pa3aianmu yang indah di setiap (memasu3i) mes6id, ma3an dan

    minumlah, dan  %anganla& 'erle'i&(le'i&an) $esungguhnya *llah tida3 menyu3ai orang/

    orang yang berlebih/lebihan.7 ( 8s *l * )

    #aha &enar 4llah, ternyata dalam penelitian ditemukan bahwa makan dalam porsi yang banyak dan berlebihan memiu munulnya penyakit maag. &ahkan jika maag sudah sangat parah, akan sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.

    Keen- : Pikiran dan !mosi Pemiu Penyakit #aag.

    2auh+jauh sebelumnya 4llah telah memberikan petunjuk kepada umat slam di dalam firman+ Aya agar seorang muslim tidak stress dan tertekan batinnya dalam keadaan apapun juga.

     K _z S ]Y K UQ_\ Sx K K  UQ_ S K v J K YNT ]U  K _\ S{ KX Q Y K  Q|S ZK  K   Q} N L Q KK  ~ • _ Q K  ZK  €N U ‚xL  KT N Q ƒK  ] N̂ ZƒK

     = ngatlah, sesungguhnya wali/wali *llah itu, tida3 ada 3e3hawatiran terhadap mere3a dan

    tida3 (pula) mere3a bersedih hati. (?aitu) orang/orang yang beriman dan mere3a selalu

    berta3wa = .( 8s ?unus : %9/%; )

    :ekanan batin dan keemasan serta kesedihan akan menyebabkan 3adar asam lambung meningkat tajam dan ini berujung pada maag dan perih pada lambung. &egitu juga, ketakutandan kekhawatiran yang berlebihan, serta perasaan negatif + khususnya saat makan + akanmerangsang siste! syaraf si!patik   yang mengakibatkan berkurangnya en

  • 8/17/2019 Tatalaksana Pasien Dispepsia Pada Lansia

    12/14

    J K LNN X Q R S T QU V W XN Y S €S U K  … N x ]TU J N K  J K LMNx† K T QU K  ‡ K L Qˆ K T QU J K LRN‰N x K T QU K  ‚UO ]Š ] TU K  ‚UO ] ] TU MN  K _z S‹NY S J K YNT ]U

    = ( ?aitu ) orang/orang yang menaf3ah3an (hartanya), bai3 di wa3tu lapang maupun sempit,

    dan orang/orang yang !ena&an a!ara&nya  dan memaaf3an (3esalahan) orang. *llah

    menyu3ai orang/orang yang berbuat 3eba6i3an.7 ( 8s *li mran : >;;/>; )

    7emarahan konon dapat menyebabkan r&eu!atoid art&ritis, serangan jantung, kanker,tekanan darah tinggi, stroke, serta tukak lambung. 7etika seseorang sangat marah, tekanandarahnya akan meningkat tajam, maka resiko serangan jantung dan stroke akan menjadi lebihtinggi. &egitu juga 3adar asam lambung  yang meningkat juga memberi efek keteganganyang berujung sakit pada tukak lambung.

    ;rang yang tidak mampu mengendalikan amarah dan emosinya, apalagi kalau emosi itu berujung kepada kebenian dan permusuhan, maka akan mengakibatkan adrenalin  dan

    tekanan darah meningkat, maka resiko terkena penyakit jantung menjadi tinggi .

    #udah+mudahan kita bisa lebih memperhatikan setiap makanan yang akan kita masukan kedalam tubuh kita, sekaligus bisa selalu berpikir positif, serta menjauhi dari rasa dendam,kebenian dan amarah kepada orang lain. (Œain, $0%)

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Pasien dengan keluhan dispepsia banyak dijumpai pada praktek sehari+hari. Padakelompok usia lanjut lebih sering dijumpai dispepsia organik dibandingkan fungsional.

    &eberapa perubahan dapat terjadi pada saluran erna atas akibat proses penuaan, terutama pada ketahanan mukosa lambung. Perubahan pada faktor agresif sangat sedikit dijumpai.Pendekatan diagnosis dengan pemeriksaan endoskopi sangat diperlukan pada dispepsia usialanjut untuk menyingkirkan kemungkinan komplikasi ataupun penyakit lain.Penatalaksanaan dispepsia pada usia lanjut harus lebih berhati+hati oleh karena presentasiklinik sering tidak nyata, ketidakpatuhan pemakaian obat, ko+morbiditas dengankemungkinan kelainan organik sebagai penyebab dispepsia harus dibuktikan sejak awal.

    arannya, Pihak P:9 lebih memperhatikan diet makanan yang sesuai dengan kondisikesehatan lansia, pihak petugas di P:9 lebih mengingatkan kepada lansia tentangkedisiplinan pola makan yang teratur terhadap pasien lansia yang menderita dispepsia,

     pasien lansia harus patuh minum obat yang diberi dokter. Penatalaksanaan terhadap pasienlansia harus berdasarkan diagnosa yang benar sesuai dengan pemeriksaan fisik dan

     pemeriksaan penunjang lainnya. Perlu adanya penambahan tenaga medis terutama perawatyang terampil. Perlu pengadaan dokter jaga di P:9 agar penanganan pasien lebih optimal.Dan juga lebih memperhatikan psikist para lansia.

    UCAPAN TERIMAKASIH v ACK*O+,ED-$E*T 

    aya uapkan puji syukur kepada 4llah 9:, karena laporan kasus untuk memenuhi

    tugas di blok elektif ini dapat selesai tepat pada waktunya. Penulis ingin berterimakasihkepada Panti osial :resna 9erdha &udi #ulia =iraas yang telah memberikan kesempatan

    12

  • 8/17/2019 Tatalaksana Pasien Dispepsia Pada Lansia

    13/14

    untuk berkunjung dan pengumpulkan data. 7epada :n. yang telah bersedia untuk diambildata+datanya demi teriptanya laporan kasus ini. 7epada seluruh 9& di P:9 &udi #ulya yang dengan hangat menerima mahasiswa kepeminatan geriatri. 7epada Dr. 6. 4=6#4D;B94A, # 7es, P4 yang telah memberikan bimbingannya sehingga terselesaikan nyalaporan kasus ini. :idak lupa kepada dr.Baisal p.PD, dr. 6j. usilowati, #kes dan D'. Drh.

    6j. :itiek Djannatun dan teman+teman kelompok 5 kepeminatan geriatri dan teman sejawatBakultas 7edokteran Eni/ersitas 4'.

    13

  • 8/17/2019 Tatalaksana Pasien Dispepsia Pada Lansia

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA

    4l„uran dan maag. $0%%. 2akarta. /iewed % Ao/ember $0%1, Bromhttp@>>www.ahmadread>karya+tulis>%%>al+„uran+dan+penyakit+maag>

    4nonim. $005. Departemen 7esehatan ' Direktorat &ina Barmasi 7omunitas 7linik.

    Darmajo &. $00. :eori Proses #enua. 1u3u *6ar eriatri. !disi . 2akarta . &alai PenerbitE

    uyton 4.=., 6all 2.!. $008.  1u3u *6ar @isiologi edo3teran. %%st ed. 2akarta @ Penerbit&uku 7edokteran !=

    #apel D, 'obert # ,;/erhiser 4 ,#ason 4. $0%$. :he !pidemiology, Diagnosis, and =ost of 

    Dyspepsia and 6eliobater pylori astritis@ 4 =aseC=ontrol 4nalysis in the outhwesternEnited tates. +elicobacter . %8, pp. 51+5

    udomo E .$0%. /iewed % Ao/ember $0%1, Brom http@>>jurnalmedika.om>edisi+tahun+$0%>edisi+no+01+/ol+???i?+$0%>51+kegiatan>%$8+dispepsia+gejala+dan+penanganannya

    udoyo, 4.9. etiyohadi, &. 4lwi, . imadibrata, #. etiati, . $00*.  1u3u *6ar lmu 'enya3it Dalam 4ilid !disi A . 2akarta @ nternaPublishing. 6al @ 5$*+5.

    9ibawa, Dewa Ayoman. $00. Penanganan Dispepsia Pada 3anjut Esia. lmu penya3it  Dalam. Žolume Aomor , pp. $%5+$$0

    9iaksono !. $0%. /iewed % Ao/ember $0%1, Bromhttp@>>emir$0%>0>0>dispepsia>

    14

    http://jurnalmedika.com/edisi-tahun-2013/edisi-no-04-vol-xxxix-2013/564-kegiatan/1238-dispepsia-gejala-dan-penanganannyahttp://jurnalmedika.com/edisi-tahun-2013/edisi-no-04-vol-xxxix-2013/564-kegiatan/1238-dispepsia-gejala-dan-penanganannyahttp://jurnalmedika.com/edisi-tahun-2013/edisi-no-04-vol-xxxix-2013/564-kegiatan/1238-dispepsia-gejala-dan-penanganannyahttp://jurnalmedika.com/edisi-tahun-2013/edisi-no-04-vol-xxxix-2013/564-kegiatan/1238-dispepsia-gejala-dan-penanganannya