tata tertib pemilihan kelurahan dan basis

3
TATA TERTIB PEMUNGUTAN SUARA CALON ANGGOTA LKM UNTUK PEMILIHAN UTUSAN TINGKAT BASIS/ RT 1. Setiap warga Negara yang telah dewasa atau yang sudah menikah memiliki hak memilih dan dipilih dalam pemungutan suara untuk pemilihan utusan tingkat RT. 2. Pemilihan utusan tingkat RT dilaksanakan melalui pemungutan suara secara langsung, umum, bebas, dan rahasia. 3. Warga dewasa atau yang telah menikah yang tidak hadir dalam pemungutan suara untuk pemilihan utusan RT, tidak memiliki hak memilih, namun tetap memiliki hak untuk dipilih (Adanya pertimbangan lain misalnya sakit) 4. Setiap warga dewasa yang sudah berusia 17 tahun atau sudah menikah berhak memberikan suara dalam pemungutan suara untuk memilih utusan RT. 5. Dalam pemungutan suara untuk memilih utusan tingkat RT, suara hanya dianggap sah apabila mencantumkan 2 atau 3 (tiga) nama yang berbeda dari warga RT yang sama dengan asal pemilih. 6. Tugas utama utusan RT adalah mewakili warga RT-nya untuk hadir dan memilih Anggota Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) di tingkat Kelurahan. 7. Pemungutan suara dilaksanakan pada hari Selasa tanggal……… Oktober 2009 dari pukul……….. sampai……… WITA. 8. Wajib pilih yang mendaftarkan diri setelah pemungutan suara ditutup, tidak dapat memberikan hak suaranya. 9. Bila ada pemilih yang menulis nama panggilan atau panggilan sehari-hari, maka suaranya dianggap sah. 10. Setelah pemungutan suara ditutup, maka sudah dapat dilakukan perhitungan suara. 11. Hasil perhitungan pemungutan suara dianggap sah apabila jumlah pemilih yang memberikan hak suaranya mencapai 30% dari jumlah wajib pilih. 12. Apabila perhitungan suara telah dilaksanakan dan hasilnya tidak sampai 30% dari jumlah wajib pilih di tingkat RT, maka petugas pemilihan berhak melakukan pemungutan suara dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah. 13. Diupayakan minimal 30 % utusan RT yang terpilih adalah perempuan 14. Bila ada RT yang tidak melaksanakan pemungutan suara, maka RT tersebut dianggap tidak mempunyai utusan untuk memilih Anggota LKM di tingkat Kelurahan

Upload: basoimang

Post on 20-Feb-2016

33 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: TATA TERTIB Pemilihan Kelurahan Dan Basis

TATA TERTIB PEMUNGUTAN SUARA CALON ANGGOTA LKM

UNTUK PEMILIHAN UTUSAN TINGKAT BASIS/ RT 1. Setiap warga Negara yang telah dewasa atau yang sudah menikah

memiliki hak memilih dan dipilih dalam pemungutan suara untuk pemilihan utusan tingkat RT.

2. Pemilihan utusan tingkat RT dilaksanakan melalui pemungutan suara secara langsung, umum, bebas, dan rahasia.

3. Warga dewasa atau yang telah menikah yang tidak hadir dalam pemungutan suara untuk pemilihan utusan RT, tidak memiliki hak memilih, namun tetap memiliki hak untuk dipilih (Adanya pertimbangan lain misalnya sakit)

4. Setiap warga dewasa yang sudah berusia 17 tahun atau sudah menikah berhak memberikan suara dalam pemungutan suara untuk memilih utusan RT.

5. Dalam pemungutan suara untuk memilih utusan tingkat RT, suara hanya dianggap sah apabila mencantumkan 2 atau 3 (tiga) nama yang berbeda dari warga RT yang sama dengan asal pemilih.

6. Tugas utama utusan RT adalah mewakili warga RT-nya untuk hadir dan memilih Anggota Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) di tingkat Kelurahan.

7. Pemungutan suara dilaksanakan pada hari Selasa tanggal……… Oktober 2009 dari pukul……….. sampai……… WITA.

8. Wajib pilih yang mendaftarkan diri setelah pemungutan suara ditutup, tidak dapat memberikan hak suaranya.

9. Bila ada pemilih yang menulis nama panggilan atau panggilan sehari-hari, maka suaranya dianggap sah.

10. Setelah pemungutan suara ditutup, maka sudah dapat dilakukan perhitungan suara.

11. Hasil perhitungan pemungutan suara dianggap sah apabila jumlah pemilih yang memberikan hak suaranya mencapai 30% dari jumlah wajib pilih.

12. Apabila perhitungan suara telah dilaksanakan dan hasilnya tidak sampai 30% dari jumlah wajib pilih di tingkat RT, maka petugas pemilihan berhak melakukan pemungutan suara dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah.

13. Diupayakan minimal 30 % utusan RT yang terpilih adalah perempuan

14. Bila ada RT yang tidak melaksanakan pemungutan suara, maka RT tersebut dianggap tidak mempunyai utusan untuk memilih Anggota LKM di tingkat Kelurahan

15. Bila ada pemilih yang cacat atau tidak dapat membaca atau menulis, maka pemilih tersebut dapat didampingi oleh keluarga terdekat dan disaksikan oleh panitia.

16. Bila ada pemilih menulis salah satu nama yang berasal dari luar RT dianggap tidak sah, namun nama yang lain tetap sah.

Page 2: TATA TERTIB Pemilihan Kelurahan Dan Basis

17. Pemungutan suara untuk pemilihan utusan RT akan memilih maksimal………. orang utusan.

18. Utusan RT ditentukan berdasarkan perolehan suara terbanyak.

TATA TERTIB PEMILIHAN ANGGOTA LKM

TINGKAT KELURAHAN

1. Setiap peserta yang terpilih sebagai utusan warga di RT nya memiliki hak memilih dan dipilih dalam pemungutan suara untuk pemilihan Anggota LKM di tingkat Kelurahan .

2. Pemilihan Anggota LKM dilaksanakan melalui pemungutan suara secara langsung, bebas, dan rahasia.

3. Peserta yang tidak hadir dalam pemungutan suara tidak memiliki hak memilih namun mempunyai hak untuk dipilih (Adanya Pertimbangan lain, misalnya sakit)

4. Dalam pemungutan suara untuk memilih Anggota LKM, suara hanya dianggap sah apabila mencantumkan 2 atau 3 (tiga) nama yang berbeda.

5. Tugas utama utusan RT adalah mewakili warga RT nya untuk memilih Anggota Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM).

Peserta yang hadir setelah pemungutan suara ditutup, tidak dapat memberikan hak suaranya.6. Bila pemilih menulis nama panggilan atau panggilan sehari-hari,

maka dianggap tetap sah. 7. Setelah pemungutan suara ditutup, sudah dapat dilakukan

penghitungan suara.8. Bila ada indikasi penyelewengan / kecurangan dalam proses

pemilihan, warga berhak untuk menggugat hasil pemilihan.9. Bila ada pemilih yang cacat/tidak dapat membaca atau menulis,

maka pemilih tersebut dapat didampingi oleh keluarga terdekat dan disaksikan oleh panitia pemantau.

10. Jika peserta pemilu LKM tingkat kelurahn tidak mencapai 50+1 maka siding akan ditunda selama 5-10 menit dan sidang dapat dilanjutkan kembali