tata laksana 144 diagnosa di fktp new 2015 copy

Upload: ranocenter

Post on 05-Mar-2016

82 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Tata laksana 144 dx fktp

TRANSCRIPT

APLIKASI PELAYANAN KB ERA BPJS

PENATALAKSANAAN 144 DIAGNOSA PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP)dr. Muhammad Yunus, M.Kes

12

PENYELENGGARA PELAYANAN KESEHATANJAMINANKESEHATANNASIONALPenyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua Fasilitas Kesehatan yang menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan baik fasilitas kesehatan milik Pemerintah, Pemerintah Daerah dan swasta yang memenuhi persyaratan melalui kredensialing.

23

PROSEDUR PELAYANANJAMINANKESEHATANNASIONALProsedur pelayanan:Peserta harus memperoleh pelayanan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan tingkat pertama.Dalam hal Peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan harus melalui rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama kecuali dalam keadaan kegawatdaruratan medis.

3PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATPELAYANAN KESEHATANJKNPELAYANAN KESEHATAN YANG SETARA, ADIL & INKLUSIFPELAYANAN KESEHATAN DASAR : PREVENTIFPROMOTIFKURATIFREHABILITATIFPELAYANAN KESEHATAN LANJUTAN / RUJUKAN : PAKET MANFAAT JKNManfaat pelayanan promotif & preventif meliputi;Penyuluhan Kes peroranganImunisasi DasarKeluarga Berencana (KB)Skrining KesehatanPenyuluhan mengenai pengelolaan faktor risiko penyakitPerilaku hidup bersih dan sehatBCGDPT dan Hepatitis-B (DPT-HB)PolioCampakKonselingKontrasepsi dasarVasektomiTubektomiDiberikan secara selektif yang bertujuan untuk mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutanVaksin & Alat KB Pemerintah & atau Pemerintah Daerah*) Perpres No. 12 Pasal 21JAMINANKESEHATANNASIONAL5 PAKET MANFAAT JKNYANKESDIJAMINYankes Tk PertamaYankes Rujukan Tk LanjutanRawat JalanRawat Inap

TIDAK DIJAMINTidak sesuai prosedurDi Faskes yg tidak bekerjasama dengan BPJS (kecuali utk kasus gawat darurat)Yankes yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerjaYankes yang dilakukan di Luar NegeriYankes untuk tujuan estetikPelayanan untuk mengatasi infertilitasMeratakan gigi (ortodonsi)Ganggauan kes/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkoholGangguan kes akibat sengaja menyakiti diri sendiriPengobatan komplementer, alternatif dan tradisionalPengobatan yang dikatagorikan sebagai percobaanAlat kontrasepsi, kosmetik, makan bayi dan susuPerbekalan rumah tanggaYankes akibat bencana pd masa tanggap darurat, KLBBiaya pelayanan lainnya yg tidak ada hub dengan manfaat Jaminan kes yg diberikanJAMINANKESEHATANNASIONAL6Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Adalah Fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan dan/atau pelayanan kesehatan lainnya.PENGERTIAN8Pelayanan promotif dan preventifPemeriksaan,pengobatan & konsultasi medisTindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatifPelayanan obat dan bahan medis habis pakaiPemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium Tk. pertamaPELAYANAN YANG DIJAMIN (1)

PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT I / DASAR Yaitu pelayanan non spesialistik, mencakup ;

Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medisRawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medisPelayanan yang tidak dijamin: Tidak sesuai prosedur Pelayanan diluar Faskes Yg bekerjasama dng BPJSPelayanan bertujuan kosmetik, General check up, pengobatan alternatif,Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, Pengobatan Impotensi, Pelayanan Kes Pada Saat Bencana ; dan Pasien Bunuh Diri /Penyakit Yg Timbul Akibat Kesengajaan Untuk Menyiksa Diri Sendiri/ Bunuh Diri/Narkoba

89Pemeriksaan, pengobatan & konsultasi spesialistik oleh dokter spesialistik dan sub spesialisTindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medisPelayanan obat dan bahan medis habis pakaiPelayanan alat kesehatan implantPelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medisPELAYANAN YANG DIJAMIN (2)

PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT II / LANJUTAN 1. Pelayanan kesehatan yang dijamin mencakup ;

Pelayanan yang tidak dijamin: Tidak sesuai prosedur Pelayanan diluar Faskes Yg bekerjasama dng BPJSPelayanan bertujuan kosmetik, General check up, pengobatan alternatif,Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, Pengobatan Impotensi, Pelayanan Kes Pada Saat Bencana ; dan Pasien Bunuh Diri /Penyakit Yg Timbul Akibat Kesengajaan Untuk Menyiksa Diri Sendiri/ Bunuh Diri/Narkoba

910Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medisPelayanan kedokteran forensikPelayanan jenazah di fasilitas kesehatanRehabilitasi medisPELAYANAN KESEHATAN TINGKAT II / LANJUTAN 2. Rawat Inap yang mencakup ;

Perawatan inap non intensifPerawatan inap di ruang intensifPelayanan yang tidak dijamin: Tidak sesuai prosedur Pelayanan diluar Faskes Yg bekerjasama dng BPJSPelayanan bertujuan kosmetik, General check up, pengobatan alternatif,Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, Pengobatan Impotensi, Pelayanan Kes Pada Saat Bencana ; dan Pasien Bunuh Diri /Penyakit Yg Timbul Akibat Kesengajaan Untuk Menyiksa Diri Sendiri/ Bunuh Diri/Narkoba

1011Tidak sesuai prosedurPelayanan diluar Faskes yg bekerjasama dgn BPJSPelayanan bertujuan kosmetikGeneral check up, pengobatan alternatifPengobatan utk mendapatkan keturunan, Pengobatan ImpotensiYankes pd saat bencanaPasien bunuh diri /penyakit yg timbul akibat kesengajaan utk menyiksa diri sendiri/ bunuh diri/narkobaPELAYANAN YANG TIDAK DIJAMIN

Pelayanan yang tidak dijamin: Tidak sesuai prosedur Pelayanan diluar Faskes Yg bekerjasama dng BPJSPelayanan bertujuan kosmetik, General check up, pengobatan alternatif,Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, Pengobatan Impotensi, Pelayanan Kes Pada Saat Bencana ; dan Pasien Bunuh Diri /Penyakit Yg Timbul Akibat Kesengajaan Untuk Menyiksa Diri Sendiri/ Bunuh Diri/Narkoba

11STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA(Perkonsil No 11 Tahun 2012)1: Mengenali dan menjelaskan2. Mendiagnosis dan merujuk 3: Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk (Gawat Darurat dan Non Gawat Darurat)4: Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas Tingkat Kemampuan Dokter dalam Pengelolaan Penyakit

Standar Pelayanan Kedokteran; Merupakan implementasi dalam praktek yang mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI).Pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012: 736 daftar penyakit 144 penyakit yang harus dikuasai penuh oleh para lulusan karena diharapkan dokter layanan primer dapat mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas. 275 ketrampilan klinik yang juga harus dikuasai oleh lulusan program studi dokter. 261 penyakit yang harus dikuasai lulusan untuk dapat mendiagnosisnya sebelum kemudian merujuknya, apakah merujuk dalam keadaaan gawat darurat maupun bukan gawat darurat. Kondisi saat ini : Kasus rujukan yang seharusnya dapat dituntaskan di layanan primer masih cukup tinggiBerbagai factor mempengaruhi : kompetensi dokter pembiayaan sarana prasarana yang belum mendukung. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar penyakit dengan kasus terbanyak di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2007 dan 2010 termasuk dalam kriteria 4a. Dengan menekankan pada tingkat kemampuan 4, maka dokter layanan primer dapat melaksanakan diagnosis dan menatalaksana penyakit dengan tuntas,.

- Namun bila pada pasien telah terjadi komplikasi, tingkat keparahan (severity of illness) 3 ke atas, adanya penyakit kronis lain yang sulit dan pasien dengan daya tahan tubuh menurun, yang seluruhnya membutuhkan penanganan lebih lanjut, maka dokter layanan primer secara cepat dan tepat harus membuat pertimbangan dan memutuskan dilakukannya rujukan. Pemilihan penyakit pada PPK ini berdasarkan kriteria: 1. Penyakit yang prevalensinya cukup tinggi 2. Penyakit dengan risiko tinggi 3. Penyakit yang membutuhkan pembiayaan tinggi. Berdasarkan daftar penyakit terpilih di SKDI 2012, namun beberapa penyakit dengan karakterisitik yang hampir sama dikelompokkan menjadi satu judul penyakit. Kode Penyakit, dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut :

1. Kode International Classification of Primary Care (ICPC) 2 Kodifikasi yang dirancang khusus untuk fasilitas pelayanan primer. Kode disusun berdasarkan atas alasan kedatangan, diagnosis dan penatalaksanaan. Alasan kedatangan dapat berupa keluhan, gejala, masalah kesehatan, tindakan maupun temuan klinik.

2. Kode International Classification of Diseases (ICD) 10 Merupakan kodifikasi yang dirancang untuk rumah sakit. Kodifikasi dalam bentuk nomenklatur berdasarkan sistem tubuh, etiologi, dan lain-lain.

1. Kejang Demam2. Tetanus3. HIV AIDS tanpa komplikasi4. Tension headache5. Migren6. Bells Palsy7. Vertigo (Benign paroxysmal positional Vertigo)8. Gangguan somatoform9. Insomnia10. Benda asing di konjungtiva11. Konjungtivitis12. Perdarahan subkonjungtiva

13. Mata kering14. Blefaritis15. Hordeolum16. Trikiasis17. Episkleritis18. Hipermetropia ringan19. Miopia ringan20. Astigmatism ringan21. Presbiopia22. Buta senja23. Otitis eksterna24. Otitis Media Akut25. Serumen prop

144 DIAGNOSA PENYAKIT DI FKTP26. Mabuk perjalanan27. Furunkel pada hidung28. Rhinitis akut29. Rhinitis vasomotor30. Rhinitis vasomotor31. Benda asing32. Epistaksis33. Influenza34. Pertusis35. Faringitis36. Tonsilitis37. Laringitis38. Asma bronchiale

39. Bronchitis akut40. Pneumonia, bronkopneumonia41. Tuberkulosis paru tanpa komplikasi42. Hipertensi esensial43. Kandidiasis mulut44. Ulcus mulut (aptosa, herpes)45. Parotitis46. Infeksi pada umbilikus47. Gastritis48. Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)49. Refluks gastroesofagus50. Demam tifoidLANJUTAN51. Intoleransi makanan52. Alergi makanan53. Keracunan makanan54. Penyakit cacing tambang55. Strongiloidiasis56. Askariasis57. Skistosomiasis58. Taeniasis59. Hepatitis A60. Disentri basiler, disentri amuba61. Hemoroid grade 62. Infeksi saluran kemih63. Gonore

64. Pielonefritis tanpa komplikasi65. Fimosis66. Parafimosis67. Sindroma duh 9discharge) genital (GO dan NGO)68. Infeksi saluran kemih bagian bawah69. Vulvitis70. Vaginitis71. Vaginosis bakterialis72. Salphingitis73. Kehamilan normal74. Aborsi spontan komplit75. Anemia defisiensi besi pada kehamilanLANJUTAN76. Ruptur perineum tingkat 77. Abses folikel rambut/kelj sebasea78. Mastitis79. Cracked nipple80. Inverted nipple81. DM tipe 182. DM tipe 283. Hipoglikemi ringan84. Malnutrisi energi protein85. Defisiensi vitamin86. Defisiensi mineral87. Dislipidemia88. Hiperurisemia89. Obesitas90. Anemia defiensi besi91. Limphadenitis92. Demam dengue, DHF93. Malaria94. Leptospirosis (tanpa komplikasi)95. Reaksi anafilaktik96. Ulkus pada tungkai97. Lipoma98. Veruka vulgaris99. Moluskum kontangiosum100. Herpes zoster tanpa komplikasiLANJUTAN101. Morbili tanpa komplikasi102. Varicella tanpa komplikasi103. Herpes simpleks tanpa komplikasi104. Impetigo105. Impetigo ulceratif ( ektima)106. Folikulitis superfisialis107. Furunkel, karbunkel108. Eritrasma109. Erisipelas110.Skrofuloderma111. Lepra112. Sifilis stadium 1 dan 2113. Tinea kapitis114. Tinea barbe115. Tinea facialis116. Tinea corporis117. Tinea manus118. Tinea unguium119. Tinea cruris120. Tinea pedis121. Pitiriasis versicolor122. Candidiasis mucocutan ringan123. Cutaneus larvamigran124. Filariasis125. Pedikulosis kapitisLANJUTAN126. Pediculosis pubis127. Scabies128. Reaksi gigitan serangga129. Dermatitis kontak iritan130. Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant)131. Dermatitis numularis132. Napkin ekzema133. Dermatitis seboroik134. Pitiriasis rosea135. Acne vulgaris ringan

136. Hidradenitis supuratif137. Dermatitis perioral138. Miliaria139. Urtikaria akut140. Eksantemapous drug eruption, fixed drug eruption141. Vulnus laseraum, puctum142. Luka bakar derajat 1 dan 2143. Kekerasan tumpul144. Kekerasan tajam

LANJUTAN 144 Penyakit wajib dilayani di Pelayanan Primer

a. Sistem Syaraf

b. Psikiatri

c. Mata

d. Telinga

Telinga-Pendengaran & Keseimbangan

e. Hidung

f. Sistem Respirasi

g. Paru

h. Sistem Kardiovaskuler

i. Hepar

j. Sistem Endokrin, Metabolik & Nutrisi

k.Sistem Ginjal & Sal Kemih

l. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, Pankreas

m. Sistem Reproduksi

n. Penyakit Kulit

o. Gizi & Metabolisme

p. Sistem Hematologi & Imunologi

q. Penyakit Autoimun

s. Forensik

r. Sistem Muskuloskeletal

SISTIM RUJUKAN MEDIK DI LAYANAN PRIMERDokter merujuk pasien pada kasus penyakit dengan kondisi:TTime (lama penyakit)AAge (umur pasien)CComplication (komplikasi penyakit, tingkat kesulitan)CComorbidity (ada tidaknya penyakit penyerta)CCondition (melihat kondisi fasilitas pelayanan)TIMEJika perjalanan penyakit dapat digolongkan kepada kondisi kronis atau melewati golden time standardContoh: pada kasus DEMAM TIFOIDPasien dirujuk bila setelah mendapat terapi selama 5 hari belum tampak perbaikanAGEJika usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan meningkatkan risiko komplikasi serta kondisi penyakit lebih beratContoh: pada PNEUMONIA ASPIRASIPasien anak berumur kurang dari 6 bulan, indikasi dirujuk ke layanan sekunderCOMPLICATIONJika komplikasi yang ditemukan dapat memperberat kondisi pasienContoh: pada INFLUENZA dengan tanda-tanda PNEUMONIAPasien dirujuk bila didapatkan tanda-tanda pneumonia (panas tidak turun 5 hari disertai batuk purulen dan sesak napas)COMORBIDITYJika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang memperberat kondisi pasienContoh: penyakit TB pada orang dengan HIV, atau TB dengan penyakit metabolikKeduanya perlu dirujuk ke layanan sekunder. Setelah mendapat advis di layanan sekunder dapat melanjutkan pengobatan kembali di fasyankes primerCONDITIONApabila fasilitas pelayanan tidak dapat memenuhi keberlangsungan penatalaksanaanRujukan bisa bersifat horizontal maupun vertikal pada fasilitas yang mempunyai peralatan untuk keberlangsungan penatalaksanaanMUTU YANKESKompetensi Tenaga Kesehatan

Fasilitas Kesehatan

Kendali Mutu

Kendali Biaya

STANDAR PELAYANAN

Monitoring & Evaluasi

PENANGANAN KELUHAN 39Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon perkenan petunjuk Bapak Wapres

Terima kasih

Wassalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh.