tata cahaya

10
TATA CAHAYA MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA Secara umum, tata cahaya berfungsi untuk membentuk situasi, menyinari gerak pelaku, dan mempertajam ekspresi demi penciptaan karakter pelaku. Dengan demikian, imajinasi public ke situasi tertentu, yang tragis, yang sublime, yang lepas dari dunia keseharian atau spesifik iluminasi. Hal yang sangat penting bagi cahaya lampu dapat berperan diatas panggung untuk membiarkan penonton dapat melihat dengan enak dan jelas. Apa yang terlihat akan bergantung pada sejumlah penerangan, ukuran objek yang tersorot cahaya, sejumlah cahaya pantulan objek, kontrasnya dengan lataar belakang, dan jarak objek dan pengamatnya. Jika sebuah pementasan lakon disoroti dengan cahaya lampu biasa, maka para pemeran, dan peralatan (properti), dan semua bagian ari scenario akan nampak datar atau flat, tidak menarik. Disini tidak nampak sinar tajam (high-light), tidak ada bayangan, dan monoton. Agar objek yang terkena cahaya nampak dengan bentuk yang wajar, maka penyebaran sinar harus memiliki tinggi-rendah derajat pencerahan yang memberikan keanekaragaman hasil perbedaan tinggi-rendahnya derajat pencahayaan itu. A. MENGENAL PENCAHAYAAN Salah satu unsur penting dalam pementasan teater adalah tata cahaya atau lighting. Lighting adalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini adalah untuk menerangi panggung untuk mendukung sebuah pementasan. Sebab, tanpa adanya cahaya,

Upload: ariezky

Post on 15-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tata Cahaya

TRANSCRIPT

Page 1: Tata Cahaya

TATA CAHAYA MEMAHAMI PENGGUNAAN

PERALATAN TATA CAHAYA

Secara umum, tata cahaya berfungsi untuk membentuk situasi, menyinari gerak

pelaku, dan mempertajam ekspresi demi penciptaan karakter pelaku. Dengan demikian,

imajinasi public ke situasi tertentu, yang tragis, yang sublime, yang lepas dari dunia

keseharian atau spesifik iluminasi. Hal yang sangat penting bagi cahaya lampu dapat

berperan diatas panggung untuk membiarkan penonton dapat melihat dengan enak dan jelas.

Apa yang terlihat akan bergantung pada sejumlah penerangan, ukuran objek yang tersorot

cahaya, sejumlah cahaya pantulan objek, kontrasnya dengan lataar belakang, dan jarak objek

dan pengamatnya. Jika sebuah pementasan lakon disoroti dengan cahaya lampu biasa, maka

para pemeran, dan peralatan (properti), dan semua bagian ari scenario akan nampak  datar

atau flat, tidak menarik. Disini tidak nampak sinar tajam (high-light), tidak ada bayangan, dan

monoton. Agar objek yang terkena cahaya nampak dengan bentuk yang wajar, maka

penyebaran sinar harus memiliki tinggi-rendah derajat pencerahan yang memberikan

keanekaragaman hasil perbedaan tinggi-rendahnya derajat pencahayaan itu.

A. MENGENAL PENCAHAYAAN

Salah satu unsur penting dalam pementasan teater adalah tata cahaya atau lighting.

Lighting adalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini adalah untuk menerangi

panggung untuk mendukung sebuah pementasan. Sebab, tanpa adanya cahaya, pementasan

tidak akan terlihat. Secara umum itulah fungsi dari tata cahaya. Dalam teater,lighting terbagi

menjadi dua yaitu:

Lighting sebagai penerangan. Yaitu fungsi lighting yang hanya sebatas menerangi

panggung beserta unsur-unsurnya serta pementasan dapat terlihat. Lighting sebagai

pencahayaan. Yaitu fungsi lighting sebagai unsur artistik pementasan. Yang satu ini,

bermanfaat untuk membentuk dan mendukung suasana sesuai dengan tuntutan naskah.

Dalam seni pertunjukkan, tata cahaya berada dalam disiplin teknik produksi bersama

dengan tata pentas, kriya panggung (stage craft) dan hal hal lain yang bersifat sebagai

pendukung visual suatu pagelaran.

1) Dalam tata cahaya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, antara lain:

Tersedianya peralatan dan perlengkapan. Yaitu tersedianya cukup lampu, kabel,

holder dan beberapa peralatan yang berhubungan dengan lighting dan listrik. Tidak

ada standard yang pasti seberapa banyak perlengkapan tersebut, semuanya bergantung

dari kebutuhan naskah yang akan dipentaskan.

Page 2: Tata Cahaya

2) Tata letak dan titik focus. Tata letak adalah penempatan lampu sedangkan titik focus

adalah daerah jatuhnya cahaya. Pada umunya, penempatan lampu dalam pementasan

adalah diatas dan dari arah depan panggung, sehingga titik focus tepat berada didaerah

panggung. Dalam teorinya, sudut penempatan dan titik fokus  yang paling efektif

adalah 45º di atas panggung. Namun semuanya itu sekali lagi bergantung dari

kebutuhan naskah.teori lain mengatakan idealnya, lighting dalam sebuah pementasan

(apapun jenis pementasan itu) tata cahaya harus menerangi setiap bagian dari

panggung, yaitu dari arah depan dan belakang, atas dan bawah, kiri dan kanan, serta

bagian tengah.

3) Keseimbangan warna. Maksudnya adalah keserasian penggunaan warna cahaya yang

dibutuhkan. Hal ini berarti, lightingman harus memiliki pengetahuan tentang warna.

4) Penguasaan alat dan perlengkapan. Artinya lightingman harus memiliki pemahaman

mengenai sifat karakter cahaya dari perlengkapan tata cahaya. Tata cahaya sangat

berhubungan dengan listrik, maka anda harus berhati-hati jika sedang bertugas

menjadi light setter atau penata cahaya.

5) Pemahaman naskah. Artinya lightingman harus paham menegnai naskah yang akan

dipentaskan. Selain itu, juga harus memahami maksud dan jalan pikiran sutradara

sebagai ‘penguasa tertinggi’ dalam pementasan.

Dalam sebuah pementasan, semua orang memiliki peran yang sama pentingnya antara

satu dengan lainnya. Jika salah satu bagian terganggu, maka akan mengganggu jalannya

proses produksi secara keseluruhan. Begitu pula dengan “tukang tata cahaya”. Dia juga

menjadi bagian terpenting selain sutradara dan aktor, disamping make up, stage manager,dan

unsur lainnya. Dengan kata lain, lightingman juga hars memiliki disiplin yang sama dengan

semua pendukung pementasan.

Studi utama dari penataan cahaya adalah alam beserta seluruh isinya. Karena penataan

cahaya diatas pentas adalah peniruan dari apa yang terjadi di alam raya ini. Dari sumber

cahayanya cahaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Cahaya Langsung

Cahaya yang berasal dari matahari dengan segala pantulannya.

2. Cahaya Tidak Langsung

Cahaya yang berasal dari bulan dengan segala macam pantulannya.

Aplikasi dari sumber pencahayaan alam tersebut diatas pentas menjadi sebagai

berikut:

Page 3: Tata Cahaya

a. Key Light

Cahaya utama yang berasal dari lampu-lampu type profile, lekolite maupun

elipsoidale. Karakter cahayanya tajam dengan pancaran cahaya yang dapat dibuat

amat tajam maupun menyebar karena adanya lensa planno convex yang dapat

diatur jaraknya dengan sumber cahaya. Biasanya digunakan untuk mencahayai

wilayah yang khusus dan pemakaian yang spesial.

b. Fill Light

Cahaya pengisi yang berasal dari lampu-lampu fresnell dan flood. Karakter

cahayanya lembut dan merata dari pusat hingga pinggir, karena sumber

cahayanya dipecah oleh lensa sperikel, namun cahayanya dapat diputuskan

maupun disebar dengan mengatur jarak lensanya dengan sumber cahayanya.

Biasanya digunakan untuk mendapatkan suasana dengan menyiram panggung

dengan warna-warna hangat maupun dingin.

B. DISTRIBUSI CAHAYA

Untuk mencapai hasil yang maksimal tentang system tata cahaya, piñata cahaya harus

mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai system jaringan listrik dan segala aturan

keselamatan pemasangan listrik.

Distribusi cahaya menjadi bagian yang penting dalam perencanaan tata cahaya agar

seluruh wilayah permainan dapat tercahayai, sehingga perubahan gerak dan ekspresi wajah

dapat diamati oleh penonton dengan baik.

Melihat posisinya terhadap pentas, maka pencahayaan dapat dibagi menjadi:

1. Front Light

Cahaya yang berasal dari depan pentas yang bertujuan untuk membuat wajah dapat

terlihat dari penonton. Jarak sumber cahaya dan objek cukup jauh maka diperlukan profile,

likolite, elipsoidale agar cahaya dapat dikendalikan, karena dengan menggunakan shutter

cahaya yang menerpa dinding proscenium dapat dihilangkan.

2. Over Head

Cahaya yang berasal dari atas kepala pemain dengan tujuan mencahayai area

panggung dari atas. Area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas

kepala pemain (downlight) meskipun berisiko bohlam menjadi lebih mudah putus oleh panas

yang tidak tersalur akibat posisi tersebut. Karena jarak yang tidak terlalu jauh, type fresnell

dan Plano Convex (PC) menjadi pilihan. Namun karena pertimbangan ekonomis PAR CAN

Medium menjadi alternative.

Page 4: Tata Cahaya

3. Down Light

Area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas kepala

pemain, meskipun berisiko bohlam menjadi putus oleh panas tidak tersalur akibat posisi

tersebut.PC, Fresnell dan lekolite menjadi pilihan PAR CAN Very Nerrow dapat menjadi

alternatifnya.

4. Back Light

Cahaya yang berasal dari belakang pemain yang membuat bagian atas pemain

menjadi lebih terang disbanding bagian yang lain, dengan demikian pemain seakan-akan

tidak menempel dengan back-drop. Fresnell dan PAR CAN Medium pilihannya.

5. Side Light

Cahaya yang berasal dari samping pemain yang berguna mencahayai sisi kiri atau

kanan pemain. Cahaya ini amat dibutuhkan untuk karya tari utamanya balet karena banyak

gerakan angkat kaki dan lompat.

6. Cyclorama

Cahaya yang lembut dari atas (upper horizone) dan dari lantai panggung (lower

horizone) yang berfungsi memberikan cakrawala dan perubahan-perubahan suasana. Flood

dan Striplight dengan berbagai variasinya menjadi pilihan.

C. MENGENAL PERALATAN TATA CAHAYA

Berikut adalah beberapa contoh peralatan tata cahaya:

1. PAR 64 (Parabolic Aluminized Reflector 64)

-Berisi bohlam PAR dengan kapasitas 1.000 Watt

- Bohlam PAR sendiri terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu CP 60 (very narrow spot),

dan CP 62 (flood)

-Penggunaan macam bohlam PAR ini biasanya ditentukan dari posisi peletakan

dan keperluan dari acara tersebut.

-Terbuat dari alumunium

-Terdiri dari 2 warna, yaitu hitam dan silver

-Dilengkapi dengan filter frame

-Biasanya disertakan juga warna dari filter tersebut

2. Flood halogen/CYC

-Berisi bohlam halogen dengan kapasitas 1.000 Watt

-Biasanya digunakan untuk menerangi area panggung atau area audience

Page 5: Tata Cahaya

3.  Fresnell

-Berisi bohlam fresnell dengan kapasitas 1.000 Watt atau 2.000 Watt

-Penggunaan lampu jenis ini sebagai lampu netral dan biasanya dipakaiuntuk

keperluan studio TV, yang membutuhkan kejernihan hasil gambar yang

dihasilkan oleh kamera video.

Contoh Effect Lights

Salah satu komponen dari peralatan tata cahaya yang akhir-akhir ini sering

dipergunakan adalah lampu efek yang terbagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu scanner

dan moving light. Sama seperti peralatan tata cahaya yang lain, berbagai merek

lampu efek dapat kita jumpai di pasaran. Kapasitas bohlam biasanya lebih

bervariasi, seperti mulai dari kapasitas 250 Watt, 575 Watt, 1200 Watt, bahkan

yang terbaru ada yang berkapasitas 1.500 Watt dan 2.000 Watt.

Peralatan ini dikendalikan secara otomatis melalui computer atau lighting

console.

1. Scanners

-Gerakan vertical: ± 230º

-Gerakan horizontal: ± 75º

-Alat ini mempunyai gerakan yang cepat karena reflector berupa cermin dan

sekaligus memiliki kelemahan yaitu jangkauan area yang terbatas.

2. Moving lights

-Gerakan vertical: ± 540º

-Gerakan horizontal: ± 267º

-Lampu ini terdiri  2 (dua) jenis, yaitu moving light wash dan moving light

profile/spot

-Memiliki beberapa fasilitas yang lebih lengkap dari pada scanner, misal

pada

fungsi iris, zoom atau frost. gerakan alat ini relative lebih lambat dari pada

scanner tetapi memiliki jangkauan area yang lebih luas.

3. Smoke machine

-Efek asap yang dipergunakan untuk memperjelas garis-garis sianar yang

dipancarkan oleh lampu PAR dan lampu efek.

-Dapat dikendalikan secara otomatis melalui program computer atau lighting

console, atau manual.

Page 6: Tata Cahaya

4. Follow spot

-Alat ini dipergunakan untuk menyorot penampil yang ada dipanggung

seperti MC, bntang tamu atau seseorang yang special dalam acara tersebut.

-Kapasitas bohlam beragam, mulai dari 575 Watt hingga 5000 Watt.

Demikian juga dengan jenis bohlam.

-Dikendalikan secara manual.

5. City light color/wash

-Salah satu peralatan yang cukup sering dipergunakan adalah city light

color/wash.

-Dipakai untuk membuat nuansa warna pada suatu area area acara. Sering

difungsikan sebagai alternative pengganti lampu PAR.

-Kapasitas bohlam 2.500 Watt

-Dikendalikan secara otomatis melalui computer atau lighting console.

6. Mirror ball

-Berupa bulatan bola yang ditempeli dengan ratusan kaca.

-Tidak menghasilkan sinar tetapi bissa mereflesikan sinar.

-Nama keren yang sering diucapkan adalah “bola disko”

D. ISTILAH-ISTILAH  DALAM  TATA CAHAYA

Beberapa istilah yang sering digunakan dalam tata cahaya:

Lampu: sumber cahaya, ada bermacam-macamtipe, sepertipar 38, spot, follow light, focus

light, dan lain-lain.

Holder: dudukan lampu.

Kabel: penghantar listrik.

Dimmer: piranti untuk mengatur intensitas cahaya.

Main light: cahaya yang berfungsi untukmenerangi panggung secara keseluruhan.

Foot light: lampu untuk menerangi bagian bawah panggung.

Wing light: lampu untuk menerangi bagian sisi panggung.

Front light: lampu untuk menerangi panggung dari arah depan.

Backlight: lampu untuk menerangi bagian belakang panggung, biasanya ditempatkan

dipanggung bagian belakang.

Silouet light: lampu untuk membentuk siluet pada backdrop

Upper light: lampu untuk menerangi bagian tengah panggung, biasanya ditempatkan tepat

diatas panggung.

Page 7: Tata Cahaya

Tools: peralatan pendukung tata cahaya, misalnya circuit breaker (sekring),tang,gunting,

isolator, solder, palu, tespen, cutter, avometer, saklar, stopcontact, jumper, dll.

Seri light: lampu yang diinstalasi secara seri atau sendiri-sendiri (1 channel 1 lampu).

Parallel light: lampu yang diinstalasi secara parallel. (1 channel beberapa lampu).