tari lengger

15

Upload: agung-jaka-nugraha

Post on 21-Jul-2015

962 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tari lengger hak cipta sanggar panji laras kota probolinggo

TRANSCRIPT

LEMBAR PENGESAHAN JUDUL KARYA IDENTITAS Nama NIP Golongan Jabatan Unit Kerja : Tari Lengger : : MUJI RAHAYU : 131 970 300 : Penata, III/c : Guru : SDN Kademangan I

Probolinggo, 10 September 2004 Penulis

MUJI RAHAYU, S.Pd NIP. 131 970 300 Mengetahui, Kepala Dinas P & K Kota Probolinggo Kepala SDN Kademangan I

Drs. SOERACHMAD Pembina Tingkat I NIP. 510 061 034

LILIK SUKONINGSIH, A.Ma.Pd NIP. 130 578 772

2

KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka penulisan Deskripsi Festifal Karya Tari Daerah ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan ini diadakan, karena merupakan salah satu syarat dalam mengikuti Festifal Karya Tari Daerah, dalam rangka GELAR SENI BUDAYA DAN PARIWISATA Tingkat I Jawa Timur Tahun 2004 di Surabaya. Kami menyadari, bahwa selesainya penulisan ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga, kepada : 1. Bapak Drs. SOERACHMAD selaku Kepala Dinas P dan K Kota Probolinggo. 2. Bapak BAMBANG TRI MARHANTO, BBA selaku Kasi Kebudayaan Dinas P dan K Kota Probolinggo. 3. Bapak ADI SUHERMAN, S.Pd selaku Kepala Cabang Dinas P dan K Kota Probolinggo. 4. Semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam Karya Tari ini. Kami yakin, bahwa dalam penulisan Deskripsi maupun garapan Tari Daerah ini masih banyak terdapat kekurangan maupun kejanggalan-kejanggalan. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Deskripsi serta karya seni ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pengabdi seni.

Probolinggo, 10 September 2004 Penulis

3

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................... 2 KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2 DAFTAR ISI........................................................................................................................... 4 BAB I .................................................................................................................................... 5 PENDAHULUAN ................................................................................................................... 5 A. B. LATAR BELAKANG KEKARYAAN ............................................................................... 5 TINJAUAN SUMBER ................................................................................................. 7

BAB II ................................................................................................................................... 9 KONSEP PENYAJIAN ............................................................................................................ 9 A. B. C. IDE GARAP ISI .......................................................................................................... 9 IDE PENYAJIAN ...................................................................................................... 10 SINOPSIS ................................................................................................................ 11

BAB III ................................................................................................................................ 12 PENUTUP ........................................................................................................................... 12 DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................... 13

4

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG KEKARYAAN Terurainya ragam budaya tidak hanya menjadi sebentuk pelepasan kaidah-kaidah atas nilai-nilai pemaknaan. Lebih dari pada itu menjadi serangkaian jalan pembebasan atas kreatifitas, dimana pemahaman makna lebih cepat diterima, yang kemudian menjadi sebab/awal bagi pengembangannya. Sebagai hasil budaya, kesenian merupakan kegiatan manusia sebagai ungkapan pengalaman jiwanya yang mempunyai unsur estetik. Dari kegiatan tersebut muncul suatu sifat kreatif berupa kemampuan untuk melahirkan sesuatu yang baru sebagai gagasan dan dituangkan dalam karya seni, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya sebagai proses peralihan suatu budaya. Bukan berarti budaya lampau dianggap keliru, tetapi lebih mengacu sebagai pelengkap (jalan penggenap) dalam konsekwensi timbulnya pemikiran baru. Pengertiannya dalam setiap perjalanannya / pembentukan budaya dibutuhkan adanya proses yang akan turut mendewasakan pemikiran dan pemahaman pada suatu gejala yang akan muncul sebagai dampak atas pengembangan sebuah budaya. Seperti dikemukakan oleh Suzanne K. Langer, Setiap wilayah memiliki seni sendiri, setiap masa membawa

5

sesuatu yang seterusnya menjadi miliknya sendiri, dan setiap seniman merubah kemajuan yang ada (1988 : 126). Menggaris bawahi pernyataan tersebut, penata berupaya menghadirkan sebuah penawaran baru sebagai hasil dari kreatifitas yang akan dituangkan kedalam bentuk karya tari yang berjudul Lengger tersebut mengangkat bentuk kesenianyang berkembang di wilayah kota Probolinggo, tanpa meninggalkan makna dan bentuk kesenian itu sendiri. Untuk mencapai hasil yang dapat dikomunikasikan kepada penghayat, dalam penataannya mencoba memperhatikan beberapa unsur alamiah sehingga dapat menyatukan unsur-unsur yang selaras dengan mengetahui awal kemungkinan, antara lain: 1. Unsur-unsur bahan sebuah tari adalah bagaimana penata mengolah bahan yang berarti tubuh sebagai media ungkapan dan penafsiran, sehingga mampu untuk mewadahi gagasan penata. 2. Metode konstruksi yang menghasilkan bentuk tari, yatu keselarasan dan keharmonisan unsur-unsur gerak dalam membangun susunan sehingga menjadi bentuk tari. 3. Sebuah pengertian tentang gaya dimana penata berkarya, yaitu bentuk gaya yang digunakan sebagai identitas penata dalam pendekatan wilayah daerahnya.

6

Dengan berbagai pertimbangan ini menjadi pijakan penata untuk menghadirkan bentuk-bentuk ekspresi atas gerak sebagai hasil serangkaian proses kreatif. Dengan berlandaskan pada beberapa konsep diatas disertai berbagai pertimbangan dan pemikiran berkesenian, sebagai kreator mengharapkan melalui hasil kekaryaan ini dapat melahirkan sebuah bentuk penyajian yang mampu memberikan pengalaman estetik sebagai wacana baru serta dapat menjadikan sumber referensi bagi seniman lain.

B. TINJAUAN SUMBER Pada karya ini, penata berkeinginan menghadirkan gerak sebagai medium pokok dalam bentuk tradisi dan berpegang pada kreatifitas yang muncul dari keinginan mencari untuk mengharapkan kemungkinankemungkinan baru dalam berkarya dalam arti harapan tentang keragaman gaya tari yang lebih hidup melalui gerak dengan segala eksistensinya. Untuk mempermudah proses penataan, telah dikumpulkan beberapa data referensi yang diharapkan akurat yang diperoleh dari hasil wawancara pada tanggal 25 Mei 2004 di pasar Mangunharjo tempat berkesenian lengger setiap malam dipertunjukkan di wilayah kota Probolinggo dengan nara sumber bapak Arum yang merupakan pengendang lengger di wilayah kota Probolinggo.

7

Lengger merupakan suatu

bentuk kesenian rakyat yang

berkembang di wilayah kota Probolinggo. Bentuk kesenian lengger itu sendiri seperti Tandakan.

8

BAB II KONSEP PENYAJIAN

A. IDE GARAP ISI Melalui proses pencarian yang panjang dan kontinyu ditunjang pengamatan pada kehidupan sekeliling yang secara langsung atau tidak langsung akan memberikan pengalaman pada jiwa, seorang penata akan selalu mempunyai kemudahan menemukan gagasan untuk dijadikan sebuah ide. Dari ide tersebut muncul keinginan untuk

mengungkapkannya menjadi sebuah garapan dalam bentuk karya tari. Dari uraian di atas penata berkeinginan untuk menghadirkan bentuk-bentuk tradisi yang berkembang. Dengan bekal proses kreatifitas dan proses pencarian yang kontinyu penata berupaya menyajikan garapan yang tersusun dengan alur garap tertata serta dengan membangun unsur dramatik. Untuk mewujudkan ide tersebut penata tuangkan melalui karya tari yang berjudul Lengger dengan garapan tradisi yang berkembang. Lengger adalah kesenian selayaknya Tandakan. Arti kata Lengger itu sendiri adalah Pinggiran, yang berarti kesenian tersebut berkembang di pinggiran wilayah Kota Probolinggo. Dalam penggarapan tari Lengger, penulis mengangkat keluwesan penari Lengger dalam menari.

9

B. IDE PENYAJIAN Dalam sebuah garapan karya tari, seorang penata akan dapt menyajikan suatu garapan yang utuh bisa ditunjang aspek-aspek dan faktor pendukung untuk membantu penyajian karya tari. Demikian pula dengan karya tari yang berjudul Lengger yang penata garap dalam bentuk tradisi berkembang dapat tersaji secara utuh dengan ditunjang aspek dan faktor pendukung antara lain: 1. Penataan Cahaya Untuk dapat menyajikan suatu garapan yang utuh dan dapat hidup, penataan cahaya sangat diperlukan, krena dari penataan cahaya yang bagus akan dapat memberikan manfaat, antara lain: - Dapat menghadirkan suatu suasana. - Dapat memunculkan kesan dramatik. - Dapat menghidupkan busana yang dikenakan penari. 2. Tata Rias Pemakaian rias dalam karya tari yang berjudul Lengger cenderung pada rias cantik Kelopak mata bagian bawah berwarna biru Kelopak mata bagian tengah berwarna merah Kelopak mata bagian pojok atas berwarna putih Alis berwarna hitam Merah pipi berwarna merah

10

-

Bibir berwarna merah

3. Tata Busana Pemakaian busana dalam karya tari yang berjudul Lengger penulis memilih busana tradisi Madura Pendalungan. 4. Iringan Karya tari Lengger memakai musik karawitan dengan mengambil pola-pola dan tehnik tabuh etnis Madura Pendalungan yang dikembangkan. C. SINOPSIS Karya tari yang berkembang berjudul Lengger adalah suatu garapan tradisi yang mengangkat keluwesan penari Lengger dalam menjalankan profesinya.

11

BAB III PENUTUP

Demikian apa yang dapat kami sampaikan, selanjutnya kami mohon uluran tangan dari pemerintah setempat untuk dapatnya membina dan memajukan seni tari di wilayah kota Probolinggo. Begitu pula kepada para seniman kami mengharapkan bantuan untuk dapatnya mengembangkan seni tari daerah melalui lomba kreatifitas seni. Semoga tulisan dan gagasan penyajian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan bagi penggemar seni tradisional pada khususnya. Amin.

Probolinggo, 10 September 2004 Penulis,

MUJI RAHAYU, S.Pd NIP. 131 970 300

12

DAFTAR LAMPIRAN

KOREOGRAFER PENATA IRINGAN PENATA ARTISTIK A. Daftar Penari 1. 2. 3. 4. Parlista Puji Mabruroh Helista

: MUJI RAHAYU, S.Pd : BAKAT SUTRISNO : M. KHOTIB, S.Pd

5. Kiki 6. Ayu 7. Erna 8. Rose

B. Daftar Pengrawit 1. 2. 3. 4. 5. Sudarmaji Bakat sutrisno Harsi Sayudi Subur 6. puca 7. Agung 8. Padmo 9. Sutrisno

13

IRINGAN TARI LENGGER a. Buko patrol b. Remo (psisiran) 1 6 1 2 1 6 1 5

c. Pan sampanan 1515 1532 6262 5321 d. Gunung sari 3131 3232 3131 3636 e. Jaipongan 1512 1216 1612 1215 f. Banyuwangian 6 1 6 5 3 2 3 5 3232 3131 3636 3535 3131 3216 1616 2165

g. Knong Telo

14