tanya jawab menrisk 14 06-2014

22

Click here to load reader

Upload: ach-mualli

Post on 20-Jun-2015

1.301 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tanya jawab MenRisk 14 06-2014

Tanya Jawab

1. Jelaskan 3 pilar basel ?

a. Persyaratan modal minimum

Pilar pertama berkaitan dengan pemeliharaan persyaratan modal (regulatory capital)

yang diperhitungkan untuk tiga komponen utama risiko yang dihadapi bank: risiko kredit,

risiko pasar, serta risiko operasional.

b. Tinjauan pengawasan

Pilar kedua menangani tanggapan pengawasan terhadap pilar pertama yang

memberikan perkakas lanjut bagi pengawas. Pilar ini juga memberikan suatu kerangka kerja

untuk menangani semua risiko lain yang mungkin dihadapi bank.

c. Pengungkapan informasi.

Ini dirancang untuk memberikan gambaran yang lebih baik bagi pasar mengenai

posisi risiko menyeluruh bank dan untuk memberikan kesempatan bagi pihak terkait dari

bank untuk memberikan harga dan menangani risiko tersebut dengan sepantasnya.

2. Mengapa bank membutuhkan regulasi? Jelaskan !

Bank perlu diregulasi karena kegagalan dari sebuah bank dapat menimbulkan dampak

pada perekonomian secara menyeluruh ( risiko sistemik).

3. Jelaskan prinsip disclosure pada perbankan ?

Prinsip keterbukaan (disclosure) pada perbankan berarti semua informasi yang

dimiliki oleh institusi ini dapat diminta dan dapat dipublikasikan kecuali hal yang memang

dinilai rahasia.

4. Jelaskan prinsip kecukupan modal pada perbankan dan cara perhitungannya ?

Prinsip kecukupan modal pada perbankan berarti ukuran dari kemampuan bank untuk

menopang dirinya sendiri terhadap risiko kerugian yang akan timbul dari risiko kredit, risiko

keuangan dan risiko operasional yang terkait dengan usaha-nya.

Hal ini diperlukan oleh undang-undang setiap negara, bahwa jumlah minimal yang

harus dijaga oleh setiap bank. Setiap negara memiliki nilai yang ditetapkan berbeda untuk

CAR dan perlu dipertahankan.

Rasio Kecukupan Modal (CAR) = Modal sendiri(modal inti+Modal pelengkap) X 100%

ATMR(Neraca Aktiva+Neraca Administrasi)

Page 2: Tanya jawab MenRisk 14 06-2014

5. Faktor penyebab kredit bermasalah:

a. Self dialing

Self dealing terjadi karena adanya interest tertentu dari pejabat pemberi kredit

terhadap permohonan yang diajukan nasabah, berupa pemberian kredit yang tidak layak atas

dasar yang kurang sehat terhadap nasabahnya dengan harapan mendapatkan kompensasi

berupa pemberian imbalan dari nasabah

b. Anxiety for Income

Pendapatan yang diperoleh melalui kegiatan perkreditan merupakan sumber

pendapatan utama sebagian besar bank sehingga ambisi ataupun nafsu yang berlebihan untuk

memperoleh laba bank melalui penerimaan bunga kredit  sering menimbulkan pertimbangan

yang tidak sehat dalam pemberian kredit.

c. Compromise of Credit Principles

Pelanggaran prinsip-prinsip kredit oleh pimpinan bank yang menyetujui pemberian

kredit yang mengandung risiko yang potensial menjadi kredit yang bermasalah.

d. Incomplete Credit Information

Terbatasnya informasi seperti data keuangan dan laporan usaha, disamping informasi

lainnya seperti penggunaan kredit, perencanaan, ataupun keterangan mengenai sumber

pelunasan kembali kredit.

e. Failure to Obtain or Enforce Liquidation Agreements ?

Sikap ragu-ragu dalam menentukan tindakan terhadap suatu kewajiban yang telah

diperjanjikan, meskipun nasabah mampu dan wajib membayarnya, juga merupakan penyebab

timbulnya kredit-kredit yang tidak sehat dan mengakibatkan kredit bermasalah bagi bank.

f. Complacency

Sikap memudahkan suatu masalah dalam proses kredit akan mengakibatkan

terjadinya kegagalan atas pelunasan kembali kredit yang diberikan

g. Lack of Supervising

Karena kurangnya pengawasan yang efektif dan berkesinambungan setelah pemberian

kredit, kondisi kredit berkembang menjadi kerugian karena nasabah tidak memenuhi

kewajibannya dengan baik.

h. Technical Incompetence

Tidak adanya kemampuan teknis dalam menganalisis permohonan kredit dari aspek keuangan

meupun aspek lainnya akan berakibat kegagalan dalam operasi perkreditan suatu bank. Para

pejabat kredit harus senantiasan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang berkaitan

Page 3: Tanya jawab MenRisk 14 06-2014

dengan tugasnya dan jangan memberikan kredit kepada usaha atau sektor yang tidak dikenal

dengan baik.

i. Overlending

Overlending adalah pemberian kredit yang besarnya melampaui batas kemampuan pelunasan

kredit oleh nasabah.

j. Competition

Competition merupakan risiko persaingan yang kurang sehat antar bank yang

memperebutkan nasabah yang berakibat pemberian kredit yang tidak sehat.

6. Gambarkan Bagan penanganan kredit bermasalah ?

7. Jelaskan masalah potensial kredit?

Kredit bermasalah potensial adalah Suatu keadaan dimana debitur sudah tidak sanggup membayarkan sebagaian atau seluruh kewajibannya kepada bank sesuai yang telah disepakati dalam akad kredit, atau telah ada indikasi potensial bahwa sebagian atau seluruh kewajiban tidak mampu dilunasi.

8. Jelaskan apa dan bagaimana restrukturisasi kredit?

Prevention

Detection

Gather information & Analyse

Action Plan

Liquidate collateral

Obtain Judgement

Negotiated settlement

Execute

Page 4: Tanya jawab MenRisk 14 06-2014

Restrukturisasi Kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan Bank dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, yang dilakukan antara lain melalui:

a. Penurunan suku bunga kredit;b. Perpanjangan jangka waktu kredit;c. Pengurangan tunggakan bunga kredit;d. Pengurangan tunggakan pokok kredit;e. Penambahan fasilitas kredit; dan atauf. Konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara

9. Bagaimana perhitungan restruktisasi kredit ?

Andaikan kita merestrukturisasi suatu pinjaman sebesar Rp. 10.000.000,- dengan jangka waktu 24 bulan dan tingkat bunga 12% per tahun, dan debitur diwajibkan mengangsur kembali setiap bulannya dengan metode perhitungan bunga flat dan angsuran tetap. Besarnya angsuran dapat dilihat pada tabel. Setiap bulannya, debitur mengangsur pokok pinjaman sebesar Rp. 416,667,- dan membayar bunga sebesar Rp. 100,000,- sehingga total arus kas masuk per bulannya adalah Rp. 516.667,-

Nilai Tunai

Nilai tunai dihitung dengan rumus berikut:

Nilai tunai = Ʃn=1..24 arus kas/( 1 + i )^ n

dimana n = jangka waktu, dari 1 s/d 24

i = tingkat bunga efektif per tahun, untuk kasus ini adalah 23,04% (hasil konversi dari tingkat bunga flat 12%).

sehingga untuk:

bulan ke 1, nilai tunai = 516,667 / ( 1 + 23,04/12/100 )^1 = 506,934

bulan ke 2, nilai tunai = 516,667 / ( 1 + 23,04/12/100 )^2 = 497,384

bulan ke 3, nilai tunai = 516,667 / ( 1 + 23,04/12/100 )^3 = 488,014

Dengan cara yang sama kita hitung nilai tunai setiap bulannya hingga angsuran ke 24, sehingga diperoleh total nilai tunainya adalah 9,861,338. Lihat kolom paling kanan pada tabel di atas.

Fungsi Net Present Value

Nilai tunai juga dapat dihitung secara cepat dengan menggunakan fungsi NPV dalam spreadsheet, misalnya dengan Microsoft Office Excel, maka fungsinya adalah:

Page 5: Tanya jawab MenRisk 14 06-2014

NPV(23,04/1200;E8:E31)

dimana E8 adalah sel angsuran ke 1, sedangkan E31 adalah angsuran ke 24. Hasilnya sama dengan 9,861,338.

Kerugian Restrukturisasi

Kerugian restrukturisasi dapat dihitung sbb:

pokok kredit = 10,000,000

nilai tunai = 9,861,338 -

kerugian restrukturisasi = 138,662

Sehingga perlu dibentuk Penyisihan Kerugian Restrukturisasi sebesar Rp. 138,662.

10. Buatlah tabel indikator resiko hukum yang terdiri dari parameter dan hal – hal yang berkaitan dengan :

a. Faktor litigasib. Faktor kelemahan perikatanc. Faktor ketiadaan perundangan

NO Indikator keteranganRisiko Inheren1 Faktor Litigasi 1. Besarnya nominal gugatan yang diajukan atau

estimasi kerugian yang mungkin dialami oleh bank akibat dari gugatan tersebut dibandingkan dengan modal bank.

2. Besarnya kerugian yang dialami oleh bank karena suatu putusan dari pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap dibandingkan dengan modal bank.

3. Dasar dari gugatan yang terjadi dan pihak yang tergugat/menggugat bank dalam suatu gugatan yang diajukan serta tindakan dari manajemen atas suatu gugatan yang diajukan.

4. Kemungkinan timbulnya gugatan yang serupa karena adanya standar perjanjian yang sama dan estimasi total kerugian yang mungkin timbul dibandingkan dengan modal bank

Litigasi dapat terjadi karena adanya gugatan dari pihak ketiga kepada bank maupun gugatan yang diajukan kepada pihak ketiga. Gugatan tersebut pada dasarnya menimbulkan biaya yang dapat merugikan kondisi bank.

2 Faktor Kelemahan Perikatan

1. Tidak terpenuhinya syarat sahnya perjanjian.2. Terdapat kelemahan klausula perjanjian

dan/atau tidak terpenuhinya persyaratan yang telah disepakati.

3. Pemahaman para pihak terkait dengan perjanjian, terutama mengenai risiko-risiko yang ada dalam suatu transaksi yang kompleks dan menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami atau tidak lazim bagi masyarakat umum.

4. Tidak dapat dilaksanakannya suatu perjanjian baik untuk keseluruhan maupun sebagian.

Kelemahan perikatan yang dilakukan oleh bank merupakan sumber terjadinya permasalahan atau sengketa di kemudian hari yang dapat menimbulkan potensi risiko hukum bagi bank.

Page 6: Tanya jawab MenRisk 14 06-2014

5. Keberadaan dokumen pendukung terkait perjanjian yang dilakukan oleh bank dengan pihak ketiga.

6. Pengkinian dan review dari penggunaan standar perjanjian oleh bank dan/atau pihak independen.

7. Penggunaan pilihan hukum Indonesia atas perjanjian yang diadakan oleh bank dan juga penggunaan forum penyelesaian sengketa.

3 Faktor Ketiadaan/Perubahan Perundang-Undangan

1. Jumlah dan nilai nominal dari total produk bank yang belum diatur oleh peraturan perundang-undangan secara jelas dan produk tersebut cenderung memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi, dibandingkan dengan modal yang dimiliki bank.

2. Penggunaan best practice atas suatu standar perjanjian yang biasa digunakan oleh bank masih mengacu pada perjanjian yang belum terkini walaupun telah ada perubahan best practice atau peraturan perundang-undangan maupun hal lainnya.

Ketiadaan peraturan perundang-undangan terutama atas produk yang dimiliki bank atau transaksi yang dilakukan bank akan mengakibatkan produk tersebut menjadi sengketa dikemudian harinya sehingga berpotensi menimbulkan risiko hukum.

11. Jelaskan terdiri dari apa sajakah aspek risiko penyaluran dana (aset tertimbang menurut resiko ) ?

Aktiva tertimbang menurut risiko terdiri dari :

a. Aktiva neraca yang diberikan bobot sesuai kadar risiko penyaluran dana yang melekat pada setiap pos aktiva yaitu :

(1)Kas, emas, penempatan pada Bank Indonesia dan commemmorative coins diberi bobot 0%

(2)Penempatan pada bank lain diberi bobot 20%

(3)Persediaan, aktiva ijarah, nilai bersih aktiva tetap dan inventaris, antar kantor aktiva, dan rupa-rupa aktiva diberi bobot 100%

b. Beberapa pos dalam daftar kewajiban komitmen dan kontijensi (off balance sheet account) yang diberi bobot dan sesuai dengan kadar risiko penyaluran dana yang melekat pada setiap pos setelah terlebih dahulu diperhitungkan dengan bobot faktor konversi yaitu:

(1)L/C yang masuh berlaku (tidak termasuk standby L/C) diberi bobot 20%

(2)Jaminan bank yang diterbitkan bukan dalam rangka pemberian pembiayaan dan atau piutang, dan fasilitas pembiayaan yang belum digunakan yang disediakan kepada nasabah sampai dengan akhir tahun untuk tahun takwim yang berjalan diberi bobot 50%.

12. Sebutkan apa sajakah persyaratan nasabah prima?

a. rata-rata jumlah minimum dana nasabah yang harus mengendap di Bank dalam

periode tertentu, termasuk dana yang telah diinvestasikan pada produk yang

dipasarkan Bank;

Page 7: Tanya jawab MenRisk 14 06-2014

b. telahmelalui proses Enhanced Due Diligence (EDD); dan

c. atas dasar pengajuan/permohonan dari nasabah.

13. Sebutkan hak dan kewajiban Bank Syariah dan hak dan kewajiban nasabah dalam kaitannya dengan manajemen resiko layanan prima ?

a) hak Bank:

14. (1) mengevaluasi status Nasabah Prima secaraberkala

15. (2) meminta data pendukungterkaitprofilnasabahdantransaksi yang dilakukannasabah.

b)kewajiban Bank:

16. (1) memperoleh persetujuan tertulis dari Nasabah Prima dalam hal Bank akan

memberikan dan/atau menyebarluaskan Data Pribadi Nasabah kepada pihak lain

c) hak Nasabah Prima:

(1) memperoleh informasi mengenai aktivitas keuangannya setiap saat diperlukan;

(2) memperoleh konfirmasi dan notifikasi transaksi dengan metode dan besaran sesuai

yang disepakati dengan bank.

d)kewajibanNasabah Prima:

(1) memenuhi persyaratan yang ditetapkan bank untuk melakukan suatu transaksi

keuangan tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) memberikan persetujuan kepada mitra bank untuk memberikan data terkaitproduk

keuangan non bank yang ditransaksikanNasabah Prima dengan mitra Bank melalui

Bank dalam rangka penyampaian informasi berkala yang komprehensif.

14. Jelaskan matriks perhitungan/ analisis komponen faktor rentabilitas ?

Penilaian dalam unsurrentabilitas ini didasarkan pada dua macam, yaitu :

1)Rasio Laba terhadap Total Assets (ROA / Earning 1).

Rumusnyaadalah

Page 8: Tanya jawab MenRisk 14 06-2014

Penilaian rasio earning 1 dapat dilakukan sebagai berikut untuk rasio 0 % atau negatif diberi

nilai kredit 0, dan untuk setiap kenaikan 0,015% mulai dari 0% nilai kredit ditambah dengan

nilai maksimum 100.

2)Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (Earning 2).

Rumusnyaadalah

15. Bagaimana tahapan evolusi manrisk operasional?

Tahapan evolusi managemen risiko operasional dibagi menjadi empat bagian tahap,

yaitu:

Tahap 1: Identifikasi dan pengumpulan data

Dalam tahap ini perusahaan perlu melakukan mapping berbagai risiko operasional yang ada

dalam perusahaan dan menciptakan suatu proses untuk mengumpulkan data dan

menjumlahkan kerugian.

Tahap 2: Penyusunan metrics dan tracking

Dalam tahap ini perusahaan perlu menyusun metric dan key risk indicator untuk tiap risiko

operasional yang telah diidentifikasi dalam tahap sebelumnya, termasuk juga penyusunan

sistem tracking data dan informasi frekuensi dan severitas suatu risiko tertentu.

Tahap 3: Pengukuran

Tahap ini perusahaan perlu menyusun suatu metode untuk mengklasifikasi risiko operasional

dari semua unit kerja.

Tahap 4: Managemen

Tahap ini perusahaan perlu melakukan konsolidasi hasil dari tahap tiga untuk mendapatkan

perhitungan alokasi modal untuk menutup risiko operasional dan analisis kinerja berbasis

risiko dan redistribusi portofolio untuk menyesuaikan profil risiko perusahaan yang

diinginkan. (Muslich, 2007)

16. Apa dan bagaimana? Jelaskan?a. Distribusi poisson

Page 9: Tanya jawab MenRisk 14 06-2014

Distribusi frekuensi Poisson merupakan distribusi frekuensi kerugian operasional

yang paling banyak terjadi karena karakteristiknya yang sederhana dan paling sesuai dengan

frekuensi terjadinya kerugian operasional. Distribusi Poisson mencerminkan probabilita

jumlah atau frekuensi kejadian, seperti jumlah atau frekuensi terjadinya kesalahan bayar dari

kasir, jumlah atau frekuensi terjadinya kecelakaan kerja, jumlah atau frekuensi terjadinya

kegagalan sistem dan sebagainya.

b. Distribusi binominal

Distribusi Binomial adalah suatu distribusi probabilitas yang dapat digunakan

bilamana suatu proses sampling dapat diasumsikan sesuai dengan proses Bernoulli.

Misalnya, dalam perlemparan sekeping uang logam sebanyak 5 kali, hasil setiap ulangan

mungkin muncul sisi gambar atau sisi angka. Begitu pula, bila kartu diambil berturut-turut,

kita dapat memberi label “berhasil” bila kartu yang terambil adalah kartu merah atau “gagal”

bila yang terambil adalah kartu hitam. Ulangan-ulangan tersebut bersifat bebas dan peluang

keberhasilan setiap ulangan tetap sama,taitu sebasar ½..(Ronald E. Walpole).

c. Actuarial model

Actuarial model adalah nama untuk satu set teknik yang digunakan dalam industri

asuransi. Model ini terdiri dari persamaan yang mewakili fungsi perusahaan asuransi,

akuntansi untuk probabilitas peristiwa yang dicakup oleh kebijakan dan biaya setiap peristiwa

menyajikan kepada perusahaan. Mereka membantu perusahaan menentukan kebijakan untuk

mengambil dan menetapkan premi berdasarkan klaim diproyeksikan bahwa mereka akan

harus membayar. Mereka penting karena perusahaan asuransi menggunakannya untuk

menjaga perusahaan pelarut; model memprediksi dana yang perusahaan harus membayar,

sehingga mereka tahu berapa banyak uang yang mereka miliki untuk mengambil dalam untuk

menutupi biaya mereka.

d. Agregation model

Adalah sebuah estimasi distribusi kerugian akibat risiko operasional dari setiap lini

bisnis / tipe peristiwa berdasarkan pada asumsi mengenai severity dan frequency dari

peristiwa atau kejadian (Alexander, 2003).

Asumsi ini diperoleh terutama dari data kerugian histories. Dalam pendekatan aggregation

model, data kerugian operasional disusun dalam distribusi frekuensi dan distribusi

Page 10: Tanya jawab MenRisk 14 06-2014

severitasnya. Data aggregation kerugian operasional pada waktu t diberikan dengan variabel

random X(t) yang nilainya adalah (Cruz,2003,104):

e. Extreme value theory

Metode EVT digunakan untuk mengukur kerugian operasional yang sifatnya jarang

terjadi danj ika terjadi mempunyai konsekuensi nilai kerugian yang sangat besar sehingga

tidak dapat dimodelkan dengan pendekatan biasa. Terdapat 2 (dua) jenis distribusi yang

dipakai dalam extreme value modeling, yaitu

pertama :Generalized Extreme Value (GEV) dimana pola distribusi mengikuti pola

distribusiExtreme Value.

Dan kedua Generalized Pareto Distribution (GPD) yaitu pola distribusi data mengikuti pola

distribusi pareto.

f. Bayesiam theorem approach ?

17. Jelaskan back testing dengan logikelihood ratio ?

Back testing dengan logikelihood ratio atau disebut dengan Statistical analysis yaitu

antara lain dengan Kupiec test yang merupakan backtesting analysis dengan cara

memperhitungkan jumlah kesalahan (failure rate) yang terjadi dibandingkan dengan jumlah

data. Rumus yang digunakan adalah (Muslich, 2007, 165) :

LR= -21n[(1-a*)T-V(a)V]+21n{[1-(V/T)]T-V(V/T)V}

di mana :

LR = Loglikelihood Ratio

α = probabilita kesalahan di bawah hipotesis nol

V = jumlah kesalahan estimasi

T = jumlah data observasi.

Pengujian ini disebut dengan proportion of failure test (PF test). Nilai LR kemudian

Page 11: Tanya jawab MenRisk 14 06-2014

dibandingkan dengan nilai kritis chi-square dengan derajat kebebasan 1 pada tingkat

signifikansi yang diharapkan. Jika nilai LR lebih besar dibandingkan dengan nilai kritis

chi-square, maka model perhitungan risiko tersebut tidak valid dan sebaliknya.

.

18. Jelaskan strategi hedging risiko operasional?

Adalah langkah yang diambil untuk melindungi nilai rupiah dari aktiva maupun pasinva

valuta asing (umpamanya US Dollar) dari kurs valuta asing yang berfluktuasi. Hedging dapat

dilakukan dengan mengikat aktiva atau pasiva valuta asing tersebut secara Swap atau Opsi

atau kontrak berjangka.

Contoh pengikatan secara Swap sebagai berikut : Suatu perusahaan meminjam pada kreditur

dalam valuta asing sejumlah US. 200.000, yang harus dikembalikan 6 bulan yang akan

datang. Agar terhindar dari risiko kenaikan nilai tukar, perusahaan tersebut melakukan

transaksi swap yaitu penjualan secara tunai dan pembelian US Dollar secara berjangka untuk

6 bulan yang akan datang dengan kurs sekarang. Perusahaan memperoleh rupiah dan

membayar premi swap, namun untuk 6 bulan yang akan datang saat kreditnya harus dibayar,

perusahaan sudah terlindung dari melonjaknya kurs karena sudah membelinya secara kontrak

berjangka.

19. Jelaskan perbedaan paradigma lama dan paradigma baru mengenai teknik manajemen

resiko dan gambarkan grafiknya?

Page 12: Tanya jawab MenRisk 14 06-2014

20. Jelaskan tipe-tipe resiko dan teknik pengukurannya?

Page 13: Tanya jawab MenRisk 14 06-2014

21. Jelaskan prinsip SMART ( Speific, Measurable, Agreed, Realistic, Timebound )?

a. Specific

Prinsip pertama dalam menyusun sebuah target bisnis adalah membuat secara terperinci dan

mengkhusus. Dengan mematok target-target yang lebih spesifik, maka para personil dapat

memiliki pandangan yang jelas dan terarah tentang harapan yang diinginkan perusahaan.

Prinsip ini dapat dibuat dengan menjawab 5 pertanyaan mendasar, yaitu what, why, who,

where, dan which. Misalnya: Apa target saya? Mengapa saya harus mencapai target tersebut?

Siapa saja personil yang akan terlibat? Dan lain sebagainya.

b. Measurable

Measurable artinya dapat diukur. Dalam hal ini, peranan angka menjadi sangat penting

sebagai gambaran nilai target yang menjadi impian bisnis anda. Pertanyaan yang menjadi

patokan adalah how many, how much, atau Bagaimana cara saya mengetahui target tersebut

telah tercapai?

c. Attainable

Attainable artinya dapat dicapai. Hal ini maksudnya bahwa dalam menyusun target bisnis

harus realistik dan tidak muluk-muluk. Oleh karena itu, perlu untuk mempelajari bagaimana

kondisi bisnis sebelumnya, situasi saat ini, dan perkiraan kondisi yang akan datang. Dengan

demikian target yang diputuskan tersebut masuk akal untuk dicapai.

d. Relevant

Pada poin ke empat, terget harus relevan, artinya sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan

atau bidang pekerjaan yang dilakoni. Selain itu, pada perusahaan besar yang memiliki banyak

divisi, masing-masing target harus disusun secara berimbang agar terjadi relevansi yang baik.

e. Time Bound

Prinsip terakhir dalam memutuskan sebuah target bisnis adalah menentukan batasan waktu

yang harus dilaksanakan. Perencanaan target yang bagus memiliki date line yang jelas guna

menjadi dasar dalam menyelesaikan tahapan-tahapan yang harus dikerjakan. Dengan prinsip

time bound tersebut, pengusaha dan para personilnya dapat lebih fokus dan terstruktur dalam

menjalani proses pencapaian target yang dimaksud.

Page 14: Tanya jawab MenRisk 14 06-2014

22. Jelaskan bagaimana cara mengenali indikasi resiko ?

23. Mengapa 5 M ( Man, material, machine, methode, money ) dapat menyebabkan

terjadinya resiko?jelaskan!

24. Apakah dampak apabila suatu negara menetapkan kurs tukar tetap atas mata uang

utama ?

Dampakapabilasuatunegaramenetapkankurstukartetapatasmatauangutama

a. Bank Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan pasar valas bagi bank komersial

maupun masyarakat.

b. Indonesia Mendevaluasi kurs tetapnya

25. Jelaskan apakah kurs spot dan kurs forward itu?

Kurs forward adalah kurs yang ditetapkan sekarang pada saat transaksi dilakukan untuk

diselesaikan / diserahkan kemudian hari.

Kurs spot (the spot exchange rate) adalah kurs nominal pada hari tersebut / nilai kurs mata

uang asing terhadap mata uang domestik tertentu pada saat terjadi transaksi

26. Jelaskan apa yang dimaksud paritas suku bunga dan paritas daya beli?

Paritas suku bunga: kondisi ekuilibrium dimana selisih suku bunga antara dua valuta

diimbangi oleh selisih kurs forward dan kurs spot.

Paritasdayabeli: teori yang menyatakan bahwa nilai tukar antara mata uang berada dalam

keseimbangan ketika daya beli mereka adalah sama di masing-masing dan kedua Negara.

27. Jelaskan kaitan kebijakan kredit internasional dan resiko perubahan kurs?

Keterkaitan kebijakan kurs internasional dan resiko perubahan kurs tidak terlepas dari

penanganan terhadap kendala regulasi berupa perbedaan risiko pada setiap Negara yang

dihadapi oleh negara seperti pajak, aturan-aturan konversi valuta asing serta peraturan lain

yang dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang asing.

28. Pembangunan kapal tanker pada PT PAL INDONESIA. Proyek kapal tanker ini pasti

melibatkan transaksi menggunakan valuta asing, karena banyak material yang di

simport dari beberapa negara dan sistem peminjaman pada proyek kapal ini dilakukan

Page 15: Tanya jawab MenRisk 14 06-2014

dengan menggunakan mata uang asing (USD). Sehingga, resiko adanya fluktuasi dari

nilai tukar rupiah terhadap beberapa mata uang asing yang digunakan dalam transaksi

selama proyek berlangsung sangat berpengaruh terhadap kinerja proyek pembangunan

kapal tanker tersebut. Bagaimana cara mengatasi resiko pada kasus diatas? Jelaskan!

Cara mengatasi risiko pada kasus tsb adalah

a) dengan menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, misalnya bank multinasional sebagai

penjamin dalam perubahan kurs dalam periode tertentu. Bank mengeluarkan garansi jika

terjadi perubahan kurs untuk mendapat loyalitas nasabah tsb.

b) mengkonversi aktiva dan pasiva dalam bentuk valas jangka panjang dalam bentuk

domestic negara.