tangki

Upload: andika-wicaksono

Post on 17-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tangki-tangki Penyimpanan Bawah TanahHSWA mensyaratkan kepada EPA untuk membuat program pengaturan yang komprehensif untuk tangki-tangki penyimpanan bawah tanah. Dikarenakan fasilitas ini menghadirkan permasalahan lingkungan yang unik dimana kehadirannya seringkali tidak dapat diketahui sampai permasalahan tersebut timbul dan menjadi terlambat untuk dilakukan tindakan pencegahan. Berdasarkan laporan dari EPA bahwa terdapat 12.000 kejadian kebocoran tangki bawah tanah selama tahun 1970 1984 di Amerika Serikat. Dimana sebagian besar dari kejadian tersebut terjadi pada tangki Stasiun Bahan Bakar. Dengan mempertimbangkan bahwa jumlah kejadian yang tak terlaporkan pasti lebih besar dari data tersebut maka kongres membuat suatu program komprehensif untuk menilai dan mengendalikan kebocoran pada tangki penyimpanan bawah tanah. Untuk mencegah kebocoran dimasa yang akan dating maka HSWA mensyaratkan kepada para pemilik dari tsngki penyimpanan bawah tanah yang eksisting untuk menyediakan sistem deteksi kebocoran atau suatu sitem penyimpanan dengan pengetesan tangki secara regular dimana mereka harus mengelola rekaman mendetail dari pementauan dan pengetesan tangki, membuat laporan dan melakukan tindakan perbaikan yang sesuai saat terjadi kebocoran.2.3 Peraturan Federal Limbah B3Dalam RCRA, Kongres mensyaratkan kepada EPA untuk membuat salah satu dari program peraturan yang paling besar pengaruhnya dimana lebih dari 500 lembar dari peraturan Limbah B3 diterbitkan dalam Federal Register pada 19 Mei 1980. Peraturan ini berisi tentang definisi limbah-limbah yang termasuk B3, proses notifikasi EPA untuk organisasi-organisasi penghasil limbah, dan mengatur peraturan yang rinci meliputi generasi, transportasi, pengolahan, penyimpanan, dan pembuangan limpah B3.DefinisiTerdapat tiga cara untuk menentukan limbah sebagai limbah B3 dalam peraturan EPA :1. Secara spesifik terdaftar dalam peraturan EPA.2. Limbah tersebut dites dan memenuhi salah satu dari empat karateristik yang diterbitkan oleh EPA : mudah terbakar, korosif, reaktif, atau beracun.3. Dinyatakan sebagai limbah B3 oleh penghasil berdasarkan pengetahuan mereka terhadap limbah tersebut.EPA bertanggung jawab untuk melakukan update secara regular terhadap list Limbah B3. Kriteria yang sering digunakan untuk menentukannya adalah keempat kriteria yang disebutkan di atas dan juga kriteria tambahan termasuk bahan-bahan yang dapat berbahaya bagi manusia meski dalam dosis yang rendah melaui uji terhadap hewan. Fungsi dari list ini adalh untuk mengurangi biaya yang mahal untuk analisa laboratorium terhadap limbah yang akan diidentifikasi.Keempat karakteristik Limbah B3 yang digunakan dalam EPA berdasarkan pengujian yang dapat dilakukan dengan mudah.Limbah dapat terbakar adalah limbah dengan nilai titik nyala di bawah 60C, atau padatan yang dapat menimbulakan api dalam suhu dan tekanan standar. Limbah dapat terbakar ditetapkan sebagai Limbah B3 EPA No. D001.Limbah korosif adalah limbah terlarut dalam air dengan pH kurang dari 2 atau lebih dari 12.5, atau yang dapat mengkorosi baja dengan laju korosi 0.25 inchi per tahun. Limbah korosif diklasifikasi sebagai D002.Limbah reaktif adalah limbah yang tidak stabil dalam kondisi normal, bereaksi dengan air atau udara, oar membentuk campuran yang berpotensi menimbulkan ledakan dengan air. Kategoti ini termasuk pada limbah yang mengemisikan upa beracun saat dicampurkan dengan air. Limbah reaktif diklasifikasin sebagai D003.Limbah beracun lebih sulit untuk didefinisikan. Penentuan karakteristik ini ditentukan dari pengukuran pelindian dari limbah padat ke dalam air tanah dimana didalamnya terdapat senyawa yang beracun. EPA mengembangkan 2 cara untuk melakukan pengukuran dalam penentuan toksisitas yaitu dengan EP (Extraction Procedure) Toxicity Test dan TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure). Dimana TCLP merupakan metode yang menjadi penyempurnaan dari EP yang masih memiliki beberapa kekurangan.

Penghasil dan PengangkutDalam peraturan tahun 1980, EPA menempatkan pengendalian pada setiap badan yang memproduksi dan mentransportasi limbah B3. Dimana setiap penghasil limbah wajib mengevaluasi limbahnya dan mendapatkan nomor identifikasi EPA sebagai penghasil bila limbahnya berbahaya. Apabila limbahnya disimpan lebih dari 90 hari (28 hari di Britania Raya) maka penghasil harus juga mendapatkan ijin sebagai tempat penyimpanan. Pesyaratan tambahan antara lain penggunaan wadah dan label yang sesuai, pengelolaan rekaman dari limbah yang dihasilkan, pelatihan, persiapan contingency plan, dan pelaporan tahunan.Perusahaan truk pentransport Limbah B3 harus memiliki nomor identifikasi EPA sebagai Transporter/Pengangkut. EPA menyatukan peraturan dari DOT (49 CFR) yang sebelumnya mengatur tentang truk dan jalan raya dengan menambahkan persayaratan tambahan seperti penyimpanan rekaman dan pembersihan tumpahan.Untuk menjamin pengendalian cradle-to-grave tercapai maka Kongres memandatkan kepada EPA untuk membuat sistem manifest yang berguna untuk melacak seluruh limbah yang dikirim oleh penghasil hingga pembuangan akhir. Manifest terdiri dari 2 bagian yaitu bagian A diisi oleh penghasil dan bagian B diisi oleh pengangkut dimana 6 salinannya didistribusikan kepada :1. Dikirim ke instansi daerah dimana pembuangan terjadi.2. Dikirim ke instansi daerah dimana limbah dihasilkan.3. Dikirim ke penghasil oleh perusahaan pengolah, pengumpul dan/atau pembuangan untuk kemudian disimpan oleh penghasil.4. Disimpan oleh fasilitas pengolahan, penyimpanan dan/atau pembuangan.5. Disimpan oleh Transporter No.1.6. Disimpan oleh transporter No.2 (bila diperlukan).Penghasil bertanggung jawab untuk memeriksa apakah mereka menerima salinan dari perusahaan pembuanganuntuk setiap pengiriman limbah. Dengan mempersyaratkan pelaporan secara triwulan dan tahunan kepada penghasil dan perusahaan pengolahan, penyimpanan dan/atau pembuangan maka pemerintah dapat melacak setiap pengiriman limbah B3.

Fasilitas Pengolahan, Penyimpanan, dan PembuanganPeraturan Federal melingkupi Fasilitas TSD mewakili bagian terbesar dari paket peraturan tahun 1980. Yang termasuk dalam standar ini adalah perusahaan yang menanganin Limbah B3 antara lain penimbunan, insenerator, dan area penyimpana denga masa penyimpanan lebih dari 90 hari. Standar fasilitas termasuk persyaratan umum seperti prosedur pencegahan tumpahan, contingency plan, dan program training. Selain itu terdapat persyaratan pelaporan dan pendokumentasian untuk menjamin ketaatan pelaksanaannya.Bagian terpenting dari peraturan ini adalah bagian yang mengatur tentang landfill. Pengoperasi landfill harus membangun pelindung atau penutup landfill untuk meminimalkan migrasi dari cairan melalui lahan yang telah ditimbun. Ketentuan tambahan lainnya yaitu harus dilakukan pemeriksaan rutin kualitas air tanaha di area penimbunan.

SUPERFUND