tangki fitri edit

Upload: pitminmarsella

Post on 07-Mar-2016

243 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

uuuuu

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pengadukan merupakan operasi yang menciptakan terjadinya gerakan dari bahan bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak, atau komponennya menyebar (terdispersi). Faktor faktor yang mempengaruhi proses pengadukan dan pencampuran, antara lain : konfigurasi tangki, jenis dan geometri pengaduk, posisi sumbu pengaduk, kecepatan putaran pengaduk, dan sifat fisik fluida yang diaduk. Kecepatan pengadukan juga dapat mempengaruhi pola aliran melingkar. Kecepatan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan pusaran atau biasa disebut vorteks. Vorteks adalah hal yang tidak diharapkan dalam pengadukan karena menyebabkan kualitas pengadukan buruk, masuknya udara ke dalam fluida, dan tumpahnya fluida akibat naiknya permukaan fluida.

Prosedur pada percobaan tangki berpengaduk kali ini yaitu yang pertama harus dilakukan yaitu mengukur densitas dari masing-masing bahan. Kemudian kita mempersiapkan seperangkat alat pengaduk. Selanjutnya bahan-bahan yang telah disiapkan, dicampur dimasukkan ke dalam beaker glass. Pada proses pengadukan dilakukan dengan variabel-variabel yang telah dientukan.

Secara garis besar, percobaan tangki berpengaduk ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dari sistem pengadukan di dalam tangki, serta dapat mengetahui pengaruh yang terjadi pada berbagai variabel yang ditentukan. Untuk membuat kurva hubungan antara bilangan power (Npo) dengan bilangan Reynold (Nre) dengan variasi jenis cairan dan ada tidaknya buffle.

I.2 Tujuan1. Mengembangkan hubungan empiris untuk memperkirakan ukuran alat pada pemakaian sebenarnya dengan percobaan laboratorium.2. Menentukan konstanta dalam persamaan empiris.3. Membuat kurva hubungan antara bilangan power (Npo) dengan bilangn Reynold (Nre) dengan variasi jenis cairan dan ada tidaknya buffle.

I.3 Manfaat1. Dapat mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi pada proses pencampuran dengan pengadukan2. Dapat mengetahui macam-macam pengaduk sesuai fungsinya3. Dapat menentukan laju dan waktu pengadukan

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara UmumPengadukan (agitation) menunjukan gerakan yang terinduksi menurut gerakan yang terlindungi menurut cara tertentu pada suatu bahan di dalam benjana. Pencampuran (mixing), di lain pihak, ialah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak, dimana bahan yanh satu menyebar ke dalam bahan lain dan sebaliknya,Istilah pencampuran digunakan untuk berbagai ragam operasi, dimana drajat homogenitas bahan yang bercampur itu sangat berbeda beda . contoh, dimana dua macam gas di gabungkan dalam satu tempat hingga seluruhnya bercampur dengan baik dan fase lain dimana pasir, krikil dan semen diaduk di dalam drum putar selama beberapa waktu.

II.1.1PENGADUK ZAT CAIRTujuan pengadukan zat cair dilakukan untuk berbagai maksud dari tujuan langkah pengolahan itu sendiri :a. Mencampur dua zat cair yang mampu campurb. Melarutkan padatanc. Mendispersikan gas dalam zat cair menjadi gelembung halusd. Untuk mensuspensi padatan halus dalam zat caire. Mempercepat proses perpindahan panasZat cair biasanya diaduk dalam suatu tangki atau bejana yang berbentuk silinder. Bagian atas bejana dapat terbuka ataupun tertutup. Ukuran dan proporsi tangki bermacam macam, bergantung pada pengadukan itu sendiri. Biasanya pada bagian ujung bawwah membulat agar tidak terlalu banyak sudut sudut tajam atau daerah yang sulit didapat oleh arus zat cair.Zat cair biasanya diaduk dalam sebuah tangki atau bejana dengan sumbu yang terpasang secara vertikal. Bagian atas bejana dapat erbuka dan tertutup. Ukuran dan proporsional tangki bermacam macam, bergantung dari masalah pengadukan itu sendiri.

a. PropelerPropeller merupakan impeler aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat cair berviskositas rendah. Propeler kecil biasanya berputar pada kecepatan motor penuh yaitu 1.150 atau 1750 put/min sedang propeler besar berputar pada 400 sampai 800 put/min. Arus yang meninggalkan propeler mengalir melalui zat cair menurut arah tertentu sampai dibelokkan oleh bejana. Propeler yang berputar membuat pola heliks di dalam zat cair, dan jika tidak ada gelincir antar zat cair dan propeler itu, satu putaran propeler akan memindahkan zat cair secara longitudinal pada jarak tertentu bergantung dari sudut kemiringan daun propeler.b. DayungUntuk tugas tugas sederhana, aglitator yang terdiri dari satu dayung/ daun yang bergerak pada gaya vertical merupakan pengaduk yang efektif. Daun daun ini berputar di tengah impeler yang terdapat zona arus deras yang sangat turbulen dengan goresan yang kuat. Arus utamanya bersifat radial dan tangensial. Agitator dayung yang digunakan di industri biasanya berputar dengan kecepatan antara 20 dan 150 put/min. panjang total dayung biasanya antara 50 sampai 80 persen dari diameter bejana. Lebar daunnya seperenam sampai sepersepuluh panjangnya. Pada kecepatan yang sangat rendah, dayung dapat melakukan pengadukan tanpa sekat. Sedangkan pada kecepatan tinggi perlu digunakan sekat.c. TurbinKebanyakan turbin mempunyai agitator dayung berdaun banyak dengan daun daunnya yang agak pendek, dan berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros yang dipasang dalam bejana. Turbin biasanya efektif untuk menjangkau viskositas yang cukup luas. Arus utamanya bersifat radial dan tangensial. Komponen tangensialnya menimbulkan vortex dan arus putar.

II.1.2JENIS PERALATAN DARI AGITASI (PENGADUKAN)a. Impeler BerputarImpeler dari berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda berputar pada poros dan dimasukkan kedalam tangki. Kadang dua impeler yang berdekatan memutar dalam arah yang berlawanan membentuk pemukul dan terkadang impeler benar benar menyentuh dinding tangki, memberi goresan positif. Dalam instalasi kaca tertutup impeler dapat dibuat dari besi dan didorong oleh medan magnet berputar tanpa poros untuk menghubungkan impeler dengan luar.b. Sistem Sirkulasi TangkiTangki dapat dihubungkan ke pompa yang mengeluarkan cairn pada satu titik dan kembali ke tangki di beberapa titik lainnya sehingga membuat sirkulasi di dalam tangki. c. Dayung ResprocatingTangki yang berisi bahan bahan bergerak sedangkan pisau atau buffle tetap diam.d. Udara Tinggal dan Udara PengadukUdara dilewatkan ke atas melalui tabung berdiameter besar, terbuka di kedua ujungnya dan terendam dalam cairan.e. Koloid Mill, Homogenizer, dan Mixing JetPada koloid mill umpan diberikan pada ruang antaran motor penggerak cepat. Alat homogenizer mengkompresi cairan bertekanan tinggi sehingga memungkinkan untuk keluar pipa. Mixing jet berfungsi mencampur secara kontinyu dua aliran.Salah satu hal yang penting dari tangki berpengaduk adalah:1. Bentuk bawah kecil2. Dilihat dari ukurannya yaitu diameter dan tinggi3. Kelengkapan bejana yaitu ada tidaknya buffle, jaket atau coil pendingin/ pemanas, letak lubang pemasukan dan pengeluaran, tutup tangki(Mc.Cabe,1993)

Cairan seringkali diaduk di dalam sebuah bejana atau tangki, biasanya berbentuk silindrikal dan dengan sumbu vertical. Pada atap tangki biasa terbuka dengan udara luar; lebih sering tertutup. Proporsi dari tangki bervariasi, tergantung pada sifat dari masalah pengadukannya. Desain standard seperti yang ditunjukkan pada gambar 9.1, mudah diaplikasikan dalam berbagai situasi.

Bagian bawah tangki melingkar, tidak datar, untuk menghindari ketajaman pada ujung atau daerah dimana fluida tidak dapat bergerak. Dalamnya liquida ditentukan sama sekali dengan diameter tangki. Pengaduk terdapat pada shaft yang terdapat pada tiang yang tergantung dari atas, disebut shaft. Shaft digerakkan oleh motor, kadang langsung tersambung shaft, namun lebih sering tersambung dalam gearbox. Aksesoris seperti inlet, dan garis luar, coil, jacket, dan thermometer atau penentu temperatur biasanya termasuk di dalamnya. Impeller (Pengaduk) menyebabkan cairan berputar di dalam wadah atau tangki dan kembali ke impeller. Baffle seringkali termasuk di dalamnya untuk mengurangi gerakan tangensial. Pola alir dalam wadah pengadukan akan dijelaskan lebih lanjut.Impeller pengaduk dibagi menjadi dua kelas. Yang menghasilkan parallel dengan sumbu shaft impellernya disebut axial-flow impeller; dan yang menghasilkan radial atau tangensial disebut radial-flow impeller. Tiga tipe pokok dari impeller untuk viskositas rendah dan tinggi adalah popeler, turbin, dan impeller efisiensi tinggi. Sedangka nuntuk yang berviskositas sangat tinggi menggunakan helical impeller dan pengaduk jangkar.Propeller merupakan axial-flow, impeller berkecepatan tinggi untuk viskositas rendah. Propeller kecil beroperasi pada kecepatan motor penuh, pada 1150 atau 1750 rpm; lebih besar pada 400 sampai 800 rom. Tipikal propeller biasanya, yaitu standard three blade marine propeller dengan square pitch, four-blade, toothed, dan desain lainnya biasanya untuk tujuan khusus.Turbin memiliki empat tipe umum yaitu, yang pertama ialah simple straight blade turbin, menekan cairan secara radial dan tangensial dengan hampir tanpa gerakan vertical pada impeller. Yang kedua adalah disk turbin, dengan multiple straight blade yang terdapatpada disk horizontal, menciptakan zona dengankecepatanmembelahyang tinggi. Yang ketigauntukpendispersian gas, yaitu concave-blade CD-6 disk turbin. Dan yang keempatadalah pitched-blade turbine, yang digunakan untuk semua kondisi sirkulasi, karena menciptakan axial-flow di tambahan radial-flow itu sendiri.

II.1.3POLA ALIRCara cairan bergerak di dalam tangki berpengaduk bergantung pada banyak hal; tipe impeller, sifat cairan, terutama viskositas, dan ukuran dan proporsi dari tangki, baffle (sekat) dan impeller. Kecepatan cairan pada beberapa titik dalam tangki ada tiga komponen, yang pertama adalah radial, kedua longitudinal, dan ketiga adalah tangensial. Ketika shaft vertical dan terletak di tengah tangki, komponen tangensial merugikan. Aliran tangensial mengikuti putaran sekitar shaft dan menciptakan yang dinamakan vortex pada cairan.

Vortex

Level Liquida

Jika partikel padat terdapat di sana, putaran mengakibatkan partikel padat bergerak ke bawah dan ke tengah tangki di bawah.(McCabe, 2005)

Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah.Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Seiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berpapapun massanya berpapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama. Rumus untuk menentukan massa jenis adalah

Dengan := massa jenis (kg/m3) m= massa (kg)V= Volume (m3)(Anonim, 2015)

Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskosita susatu fluida, maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul karena tumbuhan antara molekul gas. Viskositasnya zat cair dapat ditentukan dengan cara kuantitatif dengan besaran yang disebut koefisien viskositas. Satuan SI koefisien viskositas adalah Ns/m2atau Pascal sekon.Pada kecepatan terminal, resultan yang bekerja pada bola sama dengan nol. Misalnya sumbu vertical ke atas sebagai sumbu positif, maka pada saat kecepatan terminal tercapai berlaku persamaan :

(Erviaudina, 2011)

II.2 Sifat Bahan

a. SirupSirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang berkadar tinggi(sirup simpleks adalah sirop yang hampir jenuh dengan sukrosa). Kadar sukrosa dalam sirop adalah 64-66% , kecuali dinyatakan lain.Sifat Fisika Kimia Sirup :1. ViskositasViskositas atau kekentalan adalah suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. Untuk menentukan kekentalan, suhu zat uji yang diukur harus dikendalikan dengan tepat, karena perubahan suhu yang kecil dapat menyebabkan perubahan kekentalan yang berarti untuk pengukuran sediaan farmasi. Suhu dipertahankan dalam batas tidak lebih dari 0,1 C.2. Uji mudah tidaknya dituangUji mudah tidaknya dituang adalah salah satu parameter kualitas sirup. Uji ini berkaitan erat dengan viskositas. Viskositas yang rendah menjadikan cairan akan smakin mudah dituang dan sebaliknya. Sifat fisik ini digunakan untuk melihat stabilitas sediaan cair selamapenyimpanan. Besarkecilnya kadar suspending agent berpengaruh terhadap kemudahan sirup untuk dituang. Kadar zat penstabil yang terlalu besar dapat menyebabkan sirup kental dan sukar dituang.3. Uji Intensitas WarnaUji intensitas warna dilakukan dengan melakukan pengamatan pada warna sirup mulai minggu 0-4. Warna yang terjadi selama penyimpanan dibandingkan dengan warna pada minggu 0. Uji ini bertujuan untuk mengetahui perubahan warna sediaan cair yang disimpan Selama waktu tertentu.(Maulani. 2014)

b. SusuSusuadalah bahan makanan yangmengandung hampir semua zat makanan yang dibutuhkan tubuh manusia seperti protein, lemak, karbohidrat,kalsium,vitamin, mineral dan lain-lain.Sifat Kimia dan Fisika Susu :1. Warna air susuWarna air susu dapat berubah dari satu warna ke warna yang lain, tergantung dari bangsa ternak, jenis pakan, jumlah lemak, bahan padat dan bahan pembentuk warna. Warna air susu berkisar dariputih kebiruanhingga kuning keemasan.2. Rasa dan bau air susuAir susu yang normal mempunyai rasa agak manis dan spesifik serta memiliki bau yang khas badan sapi. Rasa sedikit manis pada susu disebabkan oleh laktosa dan kadar Cl yang rendah. Air susu yang baru mudah menyerap bau disekitarnya dalam hal ini yang mudah menyerap bau adalah butiran lemak Bau yang asam menunjukkan bahwa air susu sudah lama disimpan atau basi.3. Berat jenis air susuAir susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. BJ air susu = 1.027-1.035 dengan rata-rata 1.031. Akan tetapi menurut codex susu, BJ air susu adalah 1.028. Codex susu adalah suatu daftar satuan yang harus dipenuhi air susu sebagai bahan makanan.

4. Kekentalan air susu(viskositas)Seperti BJ maka viskositas air susu lebih tinggi daripada air. Viskositas air susu biasanya berkisar 1,5 2,0 cP. Pada suhu 20C viskositas whey 1,2 cP, viskositas susu skim 1,5 cP dan susu segar 2,0 cP. 5. Titik beku dan titik didih dari air susuPada codex air susu dicantumkan bahwa titik beku air susu adalah 0.5000C. Akan tetapi untuk Indonesia telah berubah menjadi 0.5200C. Titik beku air adalah 00C.

BAB IIIPELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Bahan yang Digunakan1. Air 1000 ml2. Sirup 10 %, 11% dan 12%3. Susu kental 10%, 11% dan 12%

3.2. Alat yang Digunakan

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Tangki Berpengaduk1. Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur16

2. Beaker Glass3. Satu set alat berpengaduk4. Statif5. Spatula6. Viscometer Ostwalt7. Neraca analitik8. Piknometer9. Baffle10. Stopwatch11. Kaca arloji

3.3. Gambar Alat

Viscometer OstwaltstopwatchStatif piknometerSet Alat PengadukanNeraca AnalitikBeaker GlassSpatula

3.4. Prosedur Percobaan1. Sediakan bahan dan alat yang akan digunakan 2. Timbang piknometer kosong dengan volume 10 ml3. Memasang satu set alat berpengaduk4. Masukkan sirup dan susu masing masing dengan volume tertentu ( 100 ml, 110 ml, 120 ml) kedalam beaker glass, tambahkan air sampai dengan volume 1 liter5. Putar pengaduk dengan kecepatan tertentu (200 rpm, 250 rpm, 300 rpm) selama kurang lebih 2 menit6. Kemudian melakukan pengamatan dengan menggunakan baffle maupun tidak menggunakan baffle apakah terdapat vortex atau tidak7. Menentukan densitas menggunakan picnometer dan waktu alir menggunakan viscometer ostwald8. Ulangi percobaan diatas sesuai dengan variabel percobaan yang ditentukan dan menggunakan baffle

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Tabel Hasil Pengamatan

Diameter Pengaduk (Da) :6cm

Volume picnometer : 10ml

Berat Picno Kosong : 9.9633gr

Waktu Alir (t) :1s

air data :0,00897gr/cm s

air data :0,99708gr/cm3

Gravitasi :980gr/s2

4.1.1. Dengan BaffleBahanN T Vortex

(rpm)(menit)(gr/cm3)(gr/cm s)

Air2502x1.156580.00897

2752x

3002x

Supersoft, methanol, fixative, air hangat, parfume.6%25021.1040.00989

2752

3002x

7%25021.2040.0101

2752

3002

8%25021.3040.0104

2752x

3002x

Keterangan:: Tidak Ada Vortex: Terjadi Vortex

4.1.2. Tanpa BaffleBahanN T Vortex

(rpm)(menit)(gr/cm3)(gr/cm s)

Air2502x1.046870.0094

2752

3002

Supersoft, methanol, fixative, air hangat, parfume.6%25020.9040.00897

2752

3002x

7%25021.1040.00993

2752

3002x

8%25021.2040.01083

2752X

3002x

Keterangan:: Tidak Ada Vortex: Terjadi Vortex

4.2. Tabel Hasil Perhitungan Dengan BaffleBahanNNreNpoNfrP

(rps)(gr.cm/s)

Air3.3192000.90.0251.188

4.16721138.461540.90.0282.392

523076.923080.90.031.133

Supersoft, methanol, fixative, air hangat, parfume.6%3.316717.395350.90.0251.188

4.16718405.20930.90.0282.392

520093.023260.90.031.133

7%3.317852.578220.90.0251.307

4.16719655.001980.90.0282.631

521457.425740.90.034.546

8%3.318777.60.90.0251.426

4.16720673.415380.90.0282.871

522569.230770.90.034.959

Tanpa BaffleBahanNNreNpoNfrP

(rps)(gr.cm/s)

Air3.313244.150.850.0671.122

4.16716723.750.7940.1062.110

520066.890.7950.1533.650

Supersoft, methanol, fixative, air hangat, parfume.6%3.34416.360.9370.0671.236

4.1675576.650.7680.1062.041

56691.450.7510.1533.448

7%3.33670.780.9170.0671.331

4.1674635.20.8760.1062.561

55561.80.7990.1534.036

8%3.33307.660.9170.0671.453

4.1674176.670.8760.1062.794

55011.60.7990.1534.403

4.3. Grafik4.3.1. Bahan Air

NReDengan buffle :

Tanpa buffle :

4.3.2. Sirup dan Susu 10%Dengan buffle :

NRe

Tanpa buffle :

4.3.3. Sirup dan Susu 11%Dengan buffle :

NReTanpa buffle :

4.3.4. Sirup dan Susu 12%Dengan buffle :

Tanpa buffle :

4.4. PembahasanDalam praktikum tangki berpengaduk ini menggunakan beberapa variable yakni air, campuran air, sirup dan susu, dengan masing-masing 10%, 11% dan 12% dan air sebanyak 1000 ml. Serta kecepatan pengadukan yang berbeda-beda yakni 200 rpm, 250 rpm, dan 300 rpm.Hal-hal yang mempengaruhi sistem pengadukan pada praktikum ini adalah:1. Kecepatan pengadukan mempengaruhi ada tidaknya vortek pada larutan.2. Kelarutan suatu bahan 3. Viskositas suatu bahanPada saat pengadukan berjalan, ada tidaknya vortek yang terjadi akibat pengaruh putaran itu dipengaruhi kecepatan pengadukan dan power dari mixer. Semakin cepat pengadukan maka akan terlihat jelas vortek yang terjadi. Namum hal ini tidak terjadi ketika tangki dipasang baffle, karena arah aliran akibat pengadukan yang terjadi tidak terdistribusi searah karena adanya baffle sehingga didalam aliran tidak terjadi vortex.Dari grafik yang diperoleh dinyatakan dengan perbandingan antara Npo dengan NRe yang menghasilkan grafik sebagai mana diatas. Dari hasil di atas, Npo untuk pengadukan dengan baffle memiliki nilai yang lebih tinggi dari pada sistem pengadukan tanpa baffle.

BAB VPENUTUP

5.1. KesimpulanBerdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:1. Dalam sistem pengadukan, semakin besar kecepatan putaran berpengaruh pada semakin besarnya power / daya yang dibutuhkan.2. Dengan adanya baffle pada sistem pengadukan sangat berpengaruh dengan ada tidaknya vortex yang terjadi pada aliran. Dengan adanya baffle arah aliran akan terdistribusi merata sehingga tidak terjadi vortex.3. Npo untuk pengadukan dengan baffle memiliki nilai yang lebih tinggi dari pada sistem pengadukan tanpa baffle.

5.2. Saran1. Perlu adanya ketelitian dalam perhitungan dan pengamatan karena perhitungannya sangat panjang dan rumit.2. Sebaiknya pada praktikum ini menggunakan zat padat yang mudah larut dengan cepat3. Perlu disediakan alat lebih dari satu agar lebih efisien waktu

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Sifat Fisik Fungsi dan Implementasi Susu. (http://www.ilmuternak.com/2014/09/sifat-fisik-fungsi-dan-implementasi-susu.html) diakses pada 6 Oktober 2015 pukul 20.28 WIBAnonim. 2015. Massa Jenis. (https://id.wikipedia.org/wiki/massa_jenis) diakses pada tanggal 6 Oktober 2015 pukul 20.31 WIB Erviaudina. 2011. Viskositas. (https://erviaudina.wordpress.com/2011/02/28/Malulani, F. 2014. Sirup. (https://findaoctavianamaulani.wordpress.com/2014/04/15/sirup/) diakses pada 6 Oktober pukul 21.56 WIBMcCabe, Warren L. 2005. Unit Operations Of Chemical Engineering. New York : McGrawHillMcCabe,Warren and C.Smith, Julian. 2004. Unit operation of chemical engineering . New york. Mcgraw hillviskositas) diakses pada tanngal 6 Oktober 2015 pukul 19.45 WIB

APPENDIX

1. Menghitung Densitas () BahanBerat pikno kosong= 12 grVolume Pikno= 10 mL

a. Densitas air :

b. Densitas sirup dan susu 10% :

c. Densitas sirup dan susu 11% :

d. Densitas sirup dan susu 12% :

2. Menghitung waktu alir (t) bahan percobaanDengan BaffleTanpa Baffle

10%NoWaktu (s)10%NoWaktu (s)

1314

2323

3232

rata-rata2.7rata-rata3

11%NoWaktu (s)11%NoWaktu (s)

1313

2324

3434

rata-rata3.3rata-rata3.7

12%NoWaktu (s)12%NoWaktu (s)

1614

2425

3333

rata-rata4.3rata-rata4

3. Menghitung Viscositas () BahanViscositas () air data= 0,00897 gr/cm.sDensitas () air data= 0,99708 t= 1 sekon

a. Viscositas air :

b. Viscositas sirup dan susu 10% :

c. Viscositas sirup dan susu 11% :

d. Viscositas sirup dan susu 12% :

3. Menghitung NRe (Reynold Number)

Untuk Air Kecepatan 200 rpm dengan baffle :Da = 6 cm = 1 gr/mL = 200 rpm= 200/60 = 3.3 rps

4. Menghitung NFr (Bilangan Froud)

Untuk Air Kecepatan 200 rpm:

5 Menghitung P (Power)

Untuk Sirup dan Susu 10% dengan kecepatan 200 rpm dengan baffle gr.cm/s