tanggapan jemaat gereja kristen jawa ungaran terhadap...

38
i TANGGAPAN JEMAAT GEREJA KRISTEN JAWA UNGARAN TERHADAP KEHADIRAN GEREJA SAKSI-SAKSI YEHUWA TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi: Teologi, Fakultas Teologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Sains Teologi (S.Si-Teol) Oleh: Beritha Tri Setyo Nugroho 712010011 FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Upload: hakhuong

Post on 20-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

i

TANGGAPAN JEMAAT GEREJA KRISTEN JAWA UNGARAN TERHADAP KEHADIRAN GEREJA SAKSI-SAKSI YEHUWA

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Program Studi: Teologi, Fakultas Teologi Guna Memenuhi Sebagian Dari

Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Sains Teologi (S.Si-Teol)

Oleh:

Beritha Tri Setyo Nugroho

712010011

FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Tanggapan Jemaat Gereja Krosten Jawa Ungaran Terhadap Kehadiran Gereja Saksi-Saksi

Yehuwa

Oleh

Beritha Tri Setyo Nugroho

NIM: 712010063

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Program Studi Teologi, Fakultas Teologi Guna Memenuhi Sebagian Dari

Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Sains Teologi

Disetujui oleh,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dr. David Samiyono Pdt. Dr. Ebenhaezer Nuban Timo

Diketahui oleh, Disahkan oleh,

Kaprogdi Dekan

Pdt. Irene Ludji, MAR Pdt. Dr. Retnowati, M.Si

FakultasTeologi

Universitas Kristen SatyaWacana

Salatiga

2015

Page 3: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

iii

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Saya yang bertandatangan di bawahini:

Nama : Beritha Tri Setyo Nugroho

NIM : 712010011 Email : [email protected]

Fakultas : Teologi Program Studi : Teologi

JudulTugasAkhir :

Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran Terhadap Kehadiran Gereja Saksi-Saksi

Yehuwa

Pembimbing : 1. Dr. David Samiyono

2. Pdt. Dr. Ebenhaezer Nuban Timo

Dengan ini menyatakan bahwa:

1.Hasil karya yang saya serahkan ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar kesarjanaan baik di Universitas Kristen Satya Wacana maupun di institusi

pendidikan lainnya.

2.Hasil karya saya ini bukan saduran/terjemahan melainkan merupakan gagasan, rumusan,

dan hasil pelaksanaan penelitian/implementasi saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali

arahan pembimbing akademik dan narasumber penelitian.

3.Hasil karya saya ini merupakan hasil revisi terakhir setelah diujikan yang telah diketahui

dan disetujui oleh pembimbing.

4. Dalam karya saya ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali yang digunakan sebagai acuan dalam naskah dengan

menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terbukti ada

penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi

akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya saya ini, serta sanksi

lain yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Kristen Satya Wacana.

Salatiga, 29 Juni 2015

Beritha Tri Setyo Nugroho

Perpustakaan Universitas

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Jl. Diponegoro 52 – 60 Salatiga 50711

Jawa Tengah, Indonesia Telp. 0298 – 321212, Fax. 0298 321433

Email: [email protected] ; http://library.uksw.edu

Page 4: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

iv

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Beritha Tri Setyo Nugroho

NIM : 712010011 Email :[email protected]

Fakultas : Teologi Program Studi : Teologi

JudulTugasAkhir :

Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran Terhadap Kehadiran Gereja Saksi-Saksi

Yehuwa

Dengan ini saya menyerahkan hak non-eksklusif* kepada Perpustakaan Universitas –

Universitas Kristen Satya Wacana untuk menyimpan, mengatur akses serta melakukan

pengelolaan terhadap karya saya ini dengan mengacu pada ketentuan akses tugas akhir

elektronik sebagai berikut (beri tanda pada kotak yang sesuai):

a. Saya mengijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori

PerpustakaanUniversitas, dan/atau portal GARUDA

b. Saya tidak mengijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori Perpustakaan

Universitas, dan/atau portal GARUDA**

* Hak yang tidak terbatashanya bagi satu pihak saja. Pengajar, peneliti, dan mahasiswa yang menyerahkan hak non-

ekslusif kepada Repositori Perpustakaan Universitas saat mengumpulkan hasil karya mereka masih memiliki hak

copyright atas karya tersebut.

** Hanya akan menampilkan halaman judul dan abstrak. Pilihan ini harus dilampiri dengan penjelasan/ alasan tertulis dari

pembimbing TA dan diketahui oleh pimpinan fakultas (dekan/kaprodi).

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Salatiga, ______________________

______________________________

Tanda tangan & nama terang mahasiswa

Mengetahui,

______________________________ ______________________________

Tanda tangan & nama terang pembimbing I Tanda tangan & nama terang pembimbing II

Page 5: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang bertanda

tangan di bawah ini:

Nama : Beritha Tri Setyo Nugroho

NIM : 712010011

Program Studi : Teologi

Fakultas : Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana

Jenis karya : Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW Hak

bebas royalty non-eksklusif (non-exclusive royalty free right) atas karya ilmiah saya yang

berjudul:

Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran Terhadap Kehadiran Gereja Saksi-Saksi

Yehuwa

Beserta perangkat yang ada (jika perlu).

Dengan hak bebas royalty non-eksklusif ini, UKSW berhak menyimpan, mengalih

media/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat, dan

mempublikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Salatiga, 29 Juni 2015

Beritha Tri setyo Nugroho

Mengetahui,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dr. David Samiyono Pdt. Dr. Ebenhaezer Nuban Timo

Page 6: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

vi

MOTTO

“Kalau dia bisa, kenapa saya tidak!”

Page 7: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

vii

KATA PENGANTAR

Segala kerja keras dapat manusia lakukan namun yang menyemurnakan hanyalah

Tuhan. Oleh karena itu, segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas kasih

karunia dan berkat-Nya dalam seluruh kehidupan penulis hingga saat ini

Dalam pengerjaan skripsi ini, penulis akui ada banyak hambatan baik internal maupun

eksternal. Penulis sadar bahwa hambatan-hambatan tersebut dapat penulis lalui bukan karena

kemampuan diri sendiri melainkan ada banyak pihak yang terus mendukung danmembantu

meyelesaikannya.Oleh karena itu, melalui kesempatan ini pertama-tama penulis ingin

bersyukur kepada Yesus Kristus, TUHANyang memberikan penulis kekuatan dan setia

mendampingi penulis dalam menempuh perkuliahan di Fakultas Teologi Universitas Kristen

Satya Wacana.dari awal kuliah hingga akhir perkuliahan tepat pada waktunya. Penulis juga

ingin menghaturkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu penulis

selamamenempuh pendidikan di UKSW ini:

Dosen Pembimbing Dr. David Samiyono dan Pdt.Dr.Ebenhaezer Nuban Timo,

terimakasih untuk bimbingan yang diberikan, motivasi dan arahan yang

diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Jurnal Akhir

ini.

Pdt. Dr. Dien Sumiyatiningsih G.D.Th., MA selaku wali studi penulis.

Terimakasih untuk waktu yang diberikan sebagai wali studi selama penulis

melakukan studi di UKSW, terimaksih sudah memberi motivasi dan perhatian.

Tuhan memberkati pelayan dan keluarga.

Para staf pengajar dan staf kantor Fakultas Teologi UKSW Ibu Budi yang

telah menerima penulis menjadi bagian dari keluarga besar Fakultas Teologi

UKSW.

Untuk Keluarga Penulis, Papa Napsun Setyono, Mama Rini Poerwati, Mas

Daniel beserta keluarga, Mas Gosta beserta keluarga, terima kasih sudah selalu

menanyakan tentang Tugas Akhir dan memberi motivasi dan menegur bila

Page 8: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

viii

terlalu lama mengulur waktu, dan memberikan dana untuk saya selama

hampir 5 tahun penulis menuntut ilmu di UKSW.

Untuk kedua anjing saya Ciko yang sudah tenang dan senang bersama Tuhan

Yesus di Surga, dan Miki yang sekarang sudah 3,5 tahun bersama di salatiga

dan sekarang hilang dan sudah bersama pemilik lain semoga kamu senang

dan lebih bahagia bersama yang lain.

Temen-temen Voice Of SWCU, penulis merasa punya keluarga baru di

UKSW, melalui Voice Of SWCU penulis bisa merasakan naik pesawat

terbang untuk yang pertama kali ke Ambon dan Kendari, lain kali semoga bisa

naik pesawat bersama-sama lagi dan melalui Voice Of SWCU penulis bisa

melatih kualitas vocal. Untuk teman-teman ―Gembel Elite‖ Voice Of SWCU

Adrian Patola, Chatarina Febriani, Liberty Wantalangi, Anindya Larasati,

Veronica Liwoeh, Richard Wirawan. Terima kasih sudah menjadi keluarga

kecil selama ada di Salatiga.

Untuk orang-orang yang dulu pernah ada di dalam hidup penulis , Feistivanie

Paraisu dan Regina Samundu, terima kasih dan sukses buat kalian.

Tempat PPL:

GKJ Banyumanik, dimana penulis melakukan PPL 1 dan 2 meski

hanya waktu singkat tetapi banyak hal yang diperoleh dalam pelayanan

ini.

Untuk GKJ Salatiga Utara terima kasih sudah memberi kesempatan

untuk PPL 3 dan 4, memberi kesempatan pemulis untuk berkarya dan

pelayanan di gereja ini.

Panti Asuhan Dharma Bakti Salatiga, yang memberi kesempatan

penulis untuk melakukan PPL 5 selama 2 bulan sebagai Pendamping.

Tempat PPL 6 GKJ Blora yang sudah memberikan kesempatan bagi

Penulis untuk melayani jemaat, dan Pdt. Kunco Winarto sebagai

Supervisor Lapangan bersama Pendeta pelayan yang lain yang telah

menolong dan membimbing penulis dalam melayani jemaat besar.

Untuk pak Harun dan Balai Kerajaan Saksi Yehuwa tempat penulis

mengadakan penelitian untuk tugas akhir ini. Terimakasih sudah membantu

dalam penyelesaian tugas ini.

Page 9: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

ix

Orang yang selalu memberi motivasi selama penulis melakukan PPL 6, mas

Wewen.

Untuk penghuni Kos Hijau jetis, Adit, Geggy, Deni dan Daya terima kasih

sudah ada dari penulis membuka mata dan menutup mata untuk tidur, selalu

melihat kalian.

Untuk teman sahabat keluarga, Josua Reza, Manasye, Kurniawan, Adrian

Patola, Chatarina Febriani, kalian takkan terganti dan sukses buat kalian

semua.

Untuk Yu Sam, yang selalu membersihkan rumah dan selalu sabar mencuci

pakaian penulis.

Untuk Kasih Dea Putridinta, terima kasih sudah ada dan mensupport penulis

dari awal sampai akhir, selalu menegur dan menyanyangi serta mencintai

penulis.

Salatiga, 29 Juni 2015

Beritha Tri Setyo Nugroho

Penulis

Page 10: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................... i

Lembar Pengesahan ............................................................................................................ ii

Lembar Pernyataan Tidak Plagiat ....................................................................................... iii

Lembar Pernyataan Persetujuan Akses ............................................................................... iv

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi .......................................................................... v

Motto ................................................................................................................................... vi

Kata Pengantar .................................................................................................................... vii

Daftar Isi ............................................................................................................................. x

Abstrak ................................................................................................................................ xii

1. Pendahuluan ................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................... 3

1.5 Metode Penelitian ..................................................................................................... 4

1.6 Unit Analisa dan Amatan ......................................................................................... 4

1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................................... 5

2. Landasan Teori ............................................................................................................... 5

2.1 Sejarah Saksi Yehuwa .............................................................................................. 5

2.2 Saksi Yehuwa di Indonesia ...................................................................................... 6

2.3 Saksi Yehuwa di Ungaran ........................................................................................ 8

2.4 Dokrin saksi Yehuwa ............................................................................................... 8

2.5 Bidat ......................................................................................................................... 13

2.6 Teori Behavioristik ................................................................................................... 14

3. Selayang Pandang .......................................................................................................... 15

3.1 Lokasi ....................................................................................................................... 15

3.2 Sejarah Gereja Kristen Jawa Ungaran ...................................................................... 16

3.3 Pokok ajaran Gereja Kristen Jawa ............................................................................ 17

3.4 Tanggapan Jemaat GKJ Ungaran.............................................................................. 18

4. Analisa Data ................................................................................................................... 21

Page 11: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

xi

5. Kesimpulan dan Saran .................................................................................................... 24

5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 24

5.2 Saran ......................................................................................................................... 25

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 26

Page 12: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

xii

ABSTRAK

Menurut Perjanjian Baru hakekat gereja di dalam bahasa Yunani adalah ―Ekklesia‖ yang

menunjuk kepada suatu pertemuan dari umat yang dipanggil keluar dan disuruh berkumpul,

istilah ini terutama neunjuk kepad jemaat umat Allah di dalam Kristus, yang berkumpul

sebagai warga umat Allah (Ef 2:19). Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

karya penyelamatan Allah melalui orang-orang yang di pimpin oleh Roh Kudus untuk

menyatakan shalom Allah melalui terwujudnya kehadiran shalom Allah bagi dunia ini secara

nyata. Dalam kehadirannya bersama di tengah kehidupan bermasyarakat gereja masing-

masing dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan dasar panggilan masing-masing.

Secara realita kehadiran masing-masing gereja sering timbul pemahaman dan pergumulan

yang berbeda serta dapat menimbulkan konflik. Tentu konflik itu dapat mengganggu

kehidupan keberagamaan dalam membangun persekutuan, kesaksian dan pelayanan hingga

sering ditemukan hal yang kurang harmonis dan kurangnya pengembangan hidup dalam

toleransi keberagamaan, oleh sebab itu tentu hal keberadaan kehidupan beragama wajib

dilakukan dengan pemikiran yang positif yaitu saling menghormati dan menghargai antar

kelompok agama.

Kata Kunci: Saksi Yehuwa, Doktrin, Ajaran

Page 13: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia terdapat beberapa agama yang dijamin keberadaannya oleh Negara

sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 psl 29 dan 28. Pada masing-masing agama juga

terdapat beberapa paham, aliran, denominasi dan sekte. Satu sama lain memiliki persamaan

namun juga memiliki perbedaan. Pada awalnya paham, aliran, denominasi, dan sekte

mengikuti pemahaman dari agama induk, kemudian ada perkembangan pemikiran yang

berbeda, selanjutnya memisahkan diri dari agama induk, kemudian membentuk komunitas

tersendiri.

Pada agama Kristen terdapat beberapa denominasi, aliran atau sekte. Menurut data

statistic keagamaan Kristen Protestan tahun 1992, yang diterbitkan Direktorat Jendral

Bimbingan Masyarakat Kristen (Protestan) Departemen Agama RI (sekarang menjadi

Kementrian Agama) pada tahun 1993, ditemukan 275 organisasi Kristen Protestan. Di

samping itu ada sekitar 400-an Yayasan Kristen Protestan atau yang bersifat gerejawi, baik

yang sudah memperoleh surat keputusan pendaftaraan sesuai dengan UU No. 8/1985 maupun

yang belum. Jadi secara keseluruhan terdapat 700 organisasi Kristen Protestan yang memiliki

aktivitas melayani warga Kristen Protestan Indonesia yang jumlahnya sekitar 15 juta jiwa

maupun lingkungan masyarakat Indonesia umumnya, yang menurut sensus berjumlah sekitar

180 juta jiwa.1

Kemungkinan muncul Paham atau aliran baru akan terus berlanjut, karena terbuka

peluang untuk melakukan penafsiran terhadap ajaran agama, menurut Joachim Wach, bahwa

pada dasarnya pengalaman keagamaan, meliputi: pertama, aspek pemahaman atau pemikiran

keagamaan, kedua, aspek peribadatan atau ritual keagamaan, dan ketiga adalah aspek

kemasyarakatan atau organisasi sosial. Terkait dengan pemikiran agama Kristen ini akan

dapat memperlihatkan beberapa spesifikasi tertentu dari denominasi atau aliran tersebut.2

Saksi-saksi Yehuwa yang lebih dikenal sebagai Jehovah Witnesses merupakan salah

satu agama yang menjadi aliran dari agama Kristen menurut SK pendiriannya. Saksi Yehuwa

dinyatakan sebagai organisasi Gereja oleh pemerintah, meskipun sesungguhnya, Saksi

Yehuwa secara ideal menginginkan diakui oleh agama. Akan tetapi dengan alasan politik

1Aritonang,2009, Berbagai Aliran di dalam sekitar Gereja, Jakarta, Gunung Mulia.

2Wach, Joachim, 1985, Ilmu Perbandingan Agama, Inti dan Bentuk Pengalaman Keagamaan, Jakarta,

Penerbit Rajawali.

Page 14: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

2

pemerintah, Saksi Yehuwa menerima pengakuan pemerintah sebagai organisasi agar jelas

dan diakui menurut Negara keberadaannya.3

Awal mula berdirinya Saksi Yehuwa dimulai pada akhir abad ke-19 lebih tepatnya

pada tahun 1870, pada waktu itu, sekelompok kecil siswa Alkitab yang tinggal di dekat

Pittsburgh, Pennsylvania, di Amerika Serikat, mulai menganalisis Alkitab secara sistematis.

Kelompok kecil siswa Alkitab ini ada pria yang bernama Charles Taze Russel, pada tahun

1876 dia diangkat menjadi pendeta atau pemimpin kelompok siswa tersebut, dan pada tahun

1879, ia mulai menerbitkan majalah yang dinamakan ―The Herald of The Morning & Quot",

yang akhirnya menjadi ―The Watch Tower and Quot‖ atau ―Menara Pengawal‖, merupakan

majalah yang paling terkenal dari Saksi Yehuwa. Tujuan mereka membuat majalah adalah

untuk mengumumkan ajaran Yesus Kristus dan meniru kegiatan dari sidang jemaat Kristen

abad pertama. Karena Yesus adalah pendiri Kekristenan, kami percaya bahwa dia adalah

pendiri organisasi kami.4

Ajaran Saksi Yehuwa dikenal dengan kegiatan mereka yang menyebarkan doktrin-

doktrin alirannya, jika dilihat dari luar, Organisasi Saksi Yehuwa sepertinya dapat diartikan

sebagai salah salah satu aliran Kristen, karena mereka membaca Alkitab dan menghormati

Yesus Kristus. Akan tetapi jika diselidiki lebih lanjut, gerakan tersebut sebenarnya tidak sama

dengan aliran Kristen pada umumnya, mereka tidak menerima Yesus sebagai penjelmaan

Allah, Saksi Yehuwa tidak menerima ajaran tentang Allah Tritunggal yang mengatakan

bahwa Allah itu hanya satu (dalam hakekatNya), tetapi mempunyai 3 pribadi yang setingkat.

Mereka beranggapan bahwa Allah betul-betul hanya satu secara mutlak, dan bahwa Yesus

dan Roh Kudus bukanlah Allah.5

Didalam penyebarannya Saksi Yehuwa selalu mengakui bahwa mereka Kristen. Saksi

Yehuwa selalu mengaku bahwa gereja mereka adalah gereja Kristen namun yang

membedakan mereka tidak menyertakan Asal gereja seperti contoh gereja GKJ, GKI, GPIB,

dll. Saksi Yehuwa selalu pergi berpasang-pasangan, senior yang memberi contoh dan junior

yang sedang belajar untuk menyebarkan ajaran. 6

Legalitas Saksi Yehuwa tidak serta merta membuatnya diterima oleh masyarakat

secara umum. Penyebabnya terletak pada sifat gerakan Saksi Yehuwa yang semangat dan

cenderung agresif, secara terus-menerus mengkonversikan jamaah, baik Kristiani maupun

3Hasil FGD dengan Bapak Pramoko dan Paulus pada hari Minggu, 29 Maret 2014

4Asali, Budi, Pdt. 2006.Menangkal Saksi Jehovah. Visimedia, Jakarta.

5Daun, Paulus, Pdt. Dr., 2002.Bidat Kristen Dari Masa ke Masa. Yayasan Daud Family, Manado.

6Wawancara dengan salah satu jemaat Saksi Yehuwa, di Kota Ungaran pada tanggal 12/10/2014

Page 15: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

3

non-Kristiani.7Gerakan Saksi Yehuwa yang cenderung problematik ini juga diakui dan

dianggap sebagai bentuk penyimpangan dalam agama Kristen Protestan.8Meskipun begitu

anggota Saksi Yehuwa di Ungaran mengalami peningkatan yang cukup pesat, pada tahun

2000 anggota berjumlah 18 orang dan pada tahun 2014 anggota Saksi Yehuwa menjadi 77

orang.9

Pengajaran Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia secara resmi dilarang melalui Surat

Keputusan Jaksa Agung Nomor 129 Tahun 1976, lewat SK itu, Jaksa Agung telah melarang

kegiatan Saksi Yehuwa atau Siswa Alkitab di seluruh wilayah Indonesia. Sebab, Saksi

Yehuwa memuat hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, seperti

menolak salut bendera dan menolak ikut berpolitik. Pada Februari 1994 ada upaya untuk

mencabut SK ini dengan berlandaskan Pasal 29 UUD 1945, Tap MPR Nomor XVII/1998

tentang HAM, dan Instruksi Presiden No. 26 Tahun 1998. Pada 1 Juni 2001 SK ini kemudian

dicabut. Walaupun begitu, sebenarnya sejak tanggal 19 Juli 1996, Saksi-Saksi Yehuwa telah

membuka kantor cabang Indonesia berupa gedung yang dipergunakan sebagai tempat

pertemuan dan pusat kegiatan.10

Berangkat dari latar belakang di atas, maka permasalahan yang perlu ditelusuri

adalah: “Kehadiran Saksi Yehuwa mengusik sebagian umat sebagai hal yang kontradiktif

dengan faham kebanyakan umat Kristen, tetapi justru menarik banyak orang untuk

bergabung, bahkan dalam perkembangannya mengalami pertumbuhan grafik yang signifikan

dengan gerakan yang mereka lakukan”.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana tanggapan umat Kristen GKJ Ungaran terhadap kehadiran Saksi

Yehuwa?

1.3 Tujuan Penelitian

Menganalisa tanggapan jemaat GKJ Ungaran mengenai Saksi Yehuwa.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan praktis. Secara praktis

penelitian ini berguna untuk mengekplorasi dan mengetahui reaksi dari umat lain, khususnya

7Wawancara dengan A. Mustaqin sebagai seorang yang sering ―berinteraksi‖, pada hari Kamis, 28 April

2014 pukul 1:11 PM 8Hasil wawancara dengan Bapu sebagai seorang Katolik pada tanggal 14 April 2014.

9Wawancara dengan Bapak Harun sebagai anggota SAKSI YEHUWA di kota Ungaran pada tanggal 24

Oktober 2014. 10

Ismail, H. Arifuddin, Aliran-Aliran Dalam Agama Kristen Di NTT, Kalbar, Dan DIY, (Semarang:Balai

Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang, 2011)

Page 16: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

4

di GKJ Ungaran. Secara teoritis penelitian ini untuk membuktikan teori Behavioristik dari

Ivan Pavlov yang mengatakan bahwa manusia memiliki sifat yang rasional, penuh

perhitungan, berpusat pada diri sendiri (selfish), individualistis dan mahluk hidup bisa

berubah dengan cara berfikir.

1.5 Metode Penelitian

1.5.1. Jenis Penelitian

dilihat dari jenisnya, penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif dan

eksploratif, karena kajian mengarahkan pada penemuan gambaran Kehaidran Saksi-Saksi

Yehuwa sebagai Denominasi Kristen di Ungaran, dengan demikian melalui pendekatan

ini diupayakan agar dapat diperoleh data tentang Saksi-Saksi Yehuwa sebagai

Denominasi Kristen secara lebih lengkap dan mendalam.

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data. Ketiga teknik tersebut

adalah pengamatan, wawancara, dan telaah dokumen. Wawancara dipergunakan

menggali data yang berkenan dengan Saksi Yehuwa, kegiatan peribadatan atau ritual

keagamaan, aktivitas kelompok atau aliran keagamaan dalam bentuk aktivitas sosial

keagamaan, dan aktivitas sosial kemasyarakatan. Wawancara dilakukan dengan pola

terstruktur. Wawancara ini dilakukan terhadap para informan yang dipilih secara

purposive atau dilakukan dengan cara segaja. Pertimbangannya, bahwa informan tersebut

memiliki banyak informasi akurat tentang berbagai hal yang berkaitan dengan aliran

keagamaan tersebut. Telaah dokumen dipergunakan untuk menggali data tertulis dalam

berbagai dokumen atau buku. Pengamatan atau observasi dilakukan dengan cara

mengamati terhadap objek penelitian dan dibantu dengan pencatatan rangkaian peristiwa

yang diamati, sehingga dengan melakukan pengamatan ini dapat diperoleh data yang

diamati secara langsung.

1.5.3 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah :

1. Penatua-Penatua Saksi-Saksi Yehuwa

2. Anggota Saksi-Saksi Yehuwa

3. Gembala Sidang GKJ Ungaran

4. Majelis-Mejelis GKJ Ungaran

5. Jemaat GKJ Ungaran

Page 17: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

5

1.5.4 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Balai Kerajaan di Kota Ungaran dan GKJ Ungaran,

pemilihan terhadap lokasi penelitian ini, karena diasumsikan terdapat denominasi

Agama Kristen versi Saksi-Saksi Yehuwa. Agama mayoritas di Kabupaten Semarang

adalah Islam yang mencapai 876.139 orang (92%) dan Agama Kristen 35.218 orang

(4%) dan secara khusus pengikut Saksi-Saksi Yehuwa juga semakin bertambah.

Pemilihan lokasi GKJ Ungaran karena GKJ adalah gereja suku yang memegang kultur

budaya jawa.

1.5.5 Unit Amatan

Penelitian ini secara khusus mengamati Saksi-Saksi Yehuwa.

1.5.6 Unit Analisa

Penelitian ini secara khusus menganalisa jemaat GKJ Ungaran

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam tulisan ini penulis menyusunnya dalam lima bagian. Bagian 1 berisi

Pendahuluan (Latarbelakang Masalah, Rumusan Masalah,Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian, Metode Penelitian). Bagian 2 berisi landasan dan kajian teoritis. Bagian 3 Data-

data hasil penelitian yang ditemukan selama dilaksanakan penelitian di Balai Kerajaan Saksi

Yehuwa dan GKJ Ungaran. Bagian 4 berisi analisa data (pengolahan data hasil penelitian).

Bagian 5 berisi kesimpulan dan saran.

II. LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Saksi Yehuwa

Saksi Yehuwa adalah aliran sektaris (sekte = yang memisahkan diri) dan kultis (kultus

= mengikuti ajaran tokoh yang dikultuskan) dan bersifat elitis (elit = merasa benar sendiri dan

semua ‗susunan kristen‘ salah). Aliran ini berkembang pada abad XIX dirintis Charles Taze

Russell (lahir 1852). Russell senang belajar Alkitab namun menolak Keallahan Yesus, dan

adanya hukuman kekal dan neraka. Terpengaruh ajaran Akhir Zaman Adventisme, pada

tahun 1877 ia menulis risalah tentang kedatangan kembali Yesus yang sudah dimulai pada

tahun 1874 dan setelah persiapan selama 40 tahun akan digenapi pada Akhir Zaman pada

tahun 1914 disusul kedatangan kerajaan 1000 tahun. Pada tahun 1884 ia mendirikan

‗Watchtower Bible and Tract Society‘ dan pengikutnya disebut ‗Siswa-Siswa Alkitab‘.

Page 18: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

6

Ia meninggal tahun 1916. Ia digantikan Joseph Franklin Rutherford (1869-1942) yang

memimpin secara diktator sehingga Saksi Yehuwa terpecah, pengikut yang setia kepada

Russell disebut ‗Russelllit‘ dan pengikut Rutherford, terpengaruh gerakan Zionisme dengan

sekte Yahudi yang ingin memulihkan nama YHWH, mendorongnya menggunakan nama

‗Jehovah Witnesses‘ (Saksi Yehuwa, 1931). Penggantinya adalah Nathan Homer Knorr

(1942-1977), Frederick William Franz (1977-1992), dan Milton G. Henzel (1993). Pada

tahun 2000 terjadi gejolak organisasi di mana Henzel dilengserkan (sebelumnya pimpinan

diganti setelah meninggal) dan semua anggota pengurus diturunkan dari perusahaan Saksi

Yehuwa, Henzel digantikan oleh Don Alden Adams. Di balik kampanye mengenai kesatuan

organisasi banyak kelompok-kelompok kecil memisahkan diri dan bersikap otonom dan tidak

tunduk pada pemerintahan teokrasi kantor pusat Bethel (Brooklyn, USA).

Saksi Yehuwa menyebut diri sebagai ‗Saksi-Saksi Yehuwa‘ (Yes.43:10), dan

memulihkan nama Yehuwa dalam terjemahan PL dan PB (237 dalam PB), padahal ayat

Yesaya itu tertuju kepada bani Israel keturunan Yakub, dan sekalipun ada tetragrammaton

(YHWH) dalam Tanakh, orang Yahudi orthodox karena tidak ingin salah mengejanya karena

sudah tidak diketahui dan karena tidak ingin menyebutnya sembarangan, maka mereka

membacanya sebagai ‗Adonai‘(diterjemahkan sebagai LORD [Inggris] atau TUHAN

[Indonesia]). Lagipula, dalam PB Yesus tidak pernah menyebut nama YHWH dan hanya

menyebut ‗Bapa‘ (Mat.6:9) dan ‗El‘ (Mat.27:46), dan dalam PB hanya ada dalam bentuk

singkatan ‗yah‘ yang terselip dalam ucapan Mazmur Pujian ‗Haleluya‘(Why. 19). Umat

Kristen adalah ‗Saksi-Saksi Kristus‘ (Kis.1:8).11

Saksi Yehuwa jarang menggunakan Alkitab terjemahan lain selain Alkitab versi

mereka sendiri, yaitu versi The New World Translation (versi Terjemahan Dunia Baru).

Mereka menganggap terjemahan versi lainnya itu hasil para sarjana yang menyeleweng. Para

penerjemah The New World Translation yang semua adalah Saksi Yehuwa itu lebih suka

tidak diketahui namanya alias anonim.12

2.2 Saksi Yehuwa di Indonesia

Saksi Yehuwa masuk ke Indonesia dibawa oleh misionaris dari Australia yang

bernama Frank Rice pada bulan juni 1931, tepatnya di Batavia (sekarang Jakarta). Theodorus

Atu dari Minahasa menjadi Saksi pertamanya. Kemudian pada tanggal 25 Januari 1935 kapal

layar ―Lightbearer‖ (Pembawa Terang) dari Sidney menuju pulau Sumba dan Lombok tiba di

11

Selwyn Steven, Unmasking The Watchtower “Who Are Jehova Witnesses?” 12

Kevin R. Quick, Menyibak Tirai Saksi Yehuwa ( Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 2002), hlm.25-

27

Page 19: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

7

Tanjung Priok pada tanggal 8 Juli 1935. Kapal ini berawak tujuh orang rohaniawan . Mereka

juga singgah di Kalimantan, Sumatra dan Sulawesi. Kantor cabang Saksi Yehuwa pun berdiri

pada bulan September 1951 di Jakarta. Dari situ mulai bergerak hingga berdiri 11 sidang

tahun 1959 di Jawa, yaitu empat di Jakarta dan masing-masing satu di Bandung, Bogor,

cirebon, Malang, Semarang, Sukabumi, dan Surabaya. Sedangkan saat ini telah menyebar ke

pulau Sumatera di Medan dan Palembang dan pulau Sulawesi di Manado.

Pada tanggal 22 Agustus 1961, Lembaga Siswa-Siswa Alkitab dibentuk sebagai

badan hukum nasional dan mengambil alih kepentingan-kepentingan Siswa-siswa Alkitab

Indonesia serta menjadikan penasehat resmi Saksi Yehuwa di Indonesia. Badan hukum ini

menerima pengakuan resmi dari Menteri Kehakiman pada tanggal 9 Juli 1964. Kemudian

pada tanggal 11 Mei 1968 Menteri Agama Agama, KHA Achmad Dachlan, menandatangani

dokumen resmi yang mengakui bahwa Saksi-Saksi Yehuwa adalah agama dengan hak-hak

yang sah. Bahkan izin mencetak majalah pun diberikan dari Departemen Penerangan dan

Laksusda (Komando Militer) dan izin untuk mengimpor buku-buku diperoleh dari Kejaksaan

Agung dan Gubernur DKI Jaya, serta wewenang untuk menyelenggarakan dan mencatat

perkawinan (Catatan Sipil) pun diberikan oleh Gubernur DKI Jaya.

Akan tetapi, setelah Saksi Yehuwa berkiprah selama puluhan tahun tiba-tiba muncul

larangan untuk tidak bisa lagi melakukan berbagai kegiatan. Surat pelarangan itu di tanda

tangani oleh Kejaksaan Agung RI Nomor 129/JA/12/1976 tanggal 7 Desember 1976.

Meskipun 25 tahun kemudian larangan tersebut dicabut pada tanggal 1 Juni 2001 oleh

Kejaksaan Agung RI dengan keputusan No. KEP-255/A/JA/06/2001 dan diteguhkan sebagai

agama yang sah oleh Departemen Agama RI melalui Keputusan SK Bimas Kristen Depag RI

No. F/KEP/HK.005-/22/1103/2002 tertanggal 22 Maret 2002.

Pada masa antara pencabutan dan peneguhan kembali Saksi Yehuwa sebagai agama

ini menunjukkan sekali pemberlakuan politik keagamaan pemerintah pada Saksi Yehuwa.

Gerakan yang dilakukan Saksi Yehuwa dianggap mengancam negara dan mengganggu

keamanan dan ketentraman di masyarakat. Mengancam negara karena Saksi Yehuwa

melakukan tindakan yang bertentangan dengan Alkitab.

Tindakan tersebut dianggap tidak sesuai dengan ketentuan Alkitab hingga justru

membuat Saksi Yehuwa dianggap sebagai seperatis negara Indonesia. Sedangkan gerakan

Saksi Yehuwa yang dianggap mengganggu keamanan dan ketentraman di masyarakat adalah

gerakan mereka yang gigih dan terus menerus mendatangi rumah-rumah untuk memberikan

Page 20: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

8

pelajaran Alkitab. Hal ini dianggap mengganggu terutama bagi tuan rumah yang tidak

berkenan dikunjungi. Padahal menurut pengikut Saksi Yehuwa sesungguhnya mereka tidak

akan meneruskan kunjungannya jika pihak yang dikunjungi menyatakan tidak setuju atau

menolak kedatangannya begitu juga dengan sebaliknya. Hal ini berdasar pada keyakinan

Saksi Yehuwa akan kasih melalui prasangka baik yang melalui Saksi Yehuwa pelihara dan

pertahankan dalam gerakannya.13

2.3 Saksi Yehuwa di Ungaran

Saksi Yehuwa masuk ke Ungaran dibawa oleh Misionaris dari Swedia yang bernama

Hakan Ostman pada tahun 1998 dan berdiri pada tahun 2000. Awalnya Saksi Yehuwa

beribadah di rumah salah seorang Saksi, dan seiring berjalannya waktu dan pada tahun 2008

Saksi Yehuwa membangun Balai Kerajaan yang beralamat di jalan Diponegoro nomor 275

yang pada tahun 2008 jumlah saksi yang berada di Ungaran ada 13 orang dan sampai tahun

2015 jumlah Saksi yang terdaftar ada 80 orang. Pembangunan Balai Kerajaan di kota

Ungaran berjalan mudah dan tidak dipersulit oleh pemerintah setempat.14

2.4 Doktrin Saksi Yehuwa

2.4.1 Paham Keilahian

Bagian ini terkait dengan pemahaman dari konsep ketuhanan mereka yang

berbeda dengan Kristen pada umumnya, Saksi-saksi Yehuwa menolak ajaran Trinitas

yang berarti tiga dalam satu. Saksi Yehuwa meyakini bahwa Yehuwa adalah satu-

satunya Allah yang benar. Yesus adalah ―suatu‖ allah, suatu ―allah‖ yang berkuasa,

tetapi bukan Allah yang Mahakuasa. Roh Kudus adalah ―kekuatan/tenaga aktif‖ dari

Allah dan bukan merupakan pribadi. Tidak ada kejamakan dalam diri Allah. Doktrin

tritunggal adalah ajaran yang berasal dari penyembahan dewata. Allah Yehuwa, Bapa,

pada mulanya menciptakan Yesus, kemudian segala ciptaan lainnya diciptakanNya

melalui Yesus. Tidak benar bila berdoa kepada Yesus. Doa harus ditujukan kepada

Bapa saja, melalui Yesus. Tidak benar jika menyembah Yesus. Penyembahan hanya

ditujukan kepada Bapa saja.

Saksi-saksi Yehuwa percaya kepada Yesus Kristus dalam kehidupannya dan

pelayanannya selama hidup dimuka bumi dengan kapasitasnya sebagai:

13

Arifuddin Islmail, Laporan Penelitian Aliran-Aliran Dalam Agama Kristen Di NTT, Kalbar Dan

DIY (Semarang: Kementrian Agama Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2011), hlm 30-32 14

Hasil wawancara dengan Bapak Lius Harun salah satu Penatua di Balai Kerajaan Saksi-Saksi

Yehuwa pada tanggal 9-Februari-2015, pukul 11.00 WIB.

Page 21: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

9

a. Putra Allah (Matius 3:17; Lukas 9:35)

b. Utusan Allah ( Yohanes 17:3; Yohanes 8:42)

c. Penebus dan Juru Selamat (Matius 20:28; 1 Yohanes 4:9-10)

Adapun Roh Kudus sebagai tenaga aktif Yehuwa memiliki berbagai fungsi bahkan

menciptakan15

. Kepercayaan tersebut didasarkan pada Alkitab bukan pada rekaan atau kredo-

kredo agama.

Berikut adalah rujukan dalam Alkitab tentang kepercayaan Saksi Yehuwa mengenai

keilahian:16

Kepercayaan Dasar Alkitab

>Nama Allah adalah Yehuwa

>Kristus adalah Putra Allah dan lebih rendah

daripada Allah

>Kristus adalah penciptaan yang pertama

>Kristus mati di tiang siksaan bukan di salib

>Kehidupan manusiawi Kristus dibayarkan

dengan tebusan bagi manusia yang taat

>Korban tebusan Kristus cukup sekali saja

>Kristus dibangkitkan dari kematian sebagai

pribadi roh tak berkematian

>kehadiran Kristus adalah sebagai makhluk roh

>Kristus menetapkan pola yang harus diikuti

melayani Allah

Mz 83:18; Yes 26:4, 42:8; Kel 6:3

Mat 3:17; Yoh 8:42, 14:28, 20:17; I Kor 11:3,

15:28

Kol 1:15

Gal 3:13; Kis 5:30

Mat 20:28; I Tim 2,5,6; I Ptr 2:24

Rom 6:10; Ibr 9:25-28

I Ptr 3:18; Rom 6-9

Yoh 14-19; Mat 24:3; 2 Kor 5:16

I Ptr 2:21; Ibr 10:17; Yoh 4:43, 6:38

2.4.2 Manusia

Saksi Yehuwa meyakini bahwa komposisi manusia dapat disimpulkan dengan

formula ―tubuh + roh = jiwa‖. Menurut mereka, tidak benar bila dikatakan bahwa

manusia mempunyai jiwa; lebih tepat bila dikatakan bahwa manusia adalah jiwa.

Tidak ada jiwa yang hidup terus setelah kematian tubuh. Roh manusia tidak

mempunyai eksitensi bila terpisah dari tubuh. Pada saat manusia meninggal, rohnya

lenyap. Tidak ada kesadaran setelah kematian. Allah hanya akan menyimpan ingatan

15

Arifuddin Ismail, Laporan Pnelitian Aliran-Aliran dalam Agama Kristen di NTT, Kalbar dan DIY

(Semarang:Kemenag Balitbang, 2011) hlm 41. 16

Ibid,.hlm 13.

Page 22: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

10

akan orang yang sudah meninggal itu. Yesus tidak dibangkitkan dengan tubuh

jasmani. Demikian juga tubuh orang kristen yang mempunyai ―harapan sorgawi‖

tidak akan dibangkitkan. Neraka di dalam arti sesungguhnya tidak ada. Tidak

mungkin bagi seseorang untuk mengalami berkat ataupun sengsara di Hades. (Hades

di dalam bahasa Yunani artinya ―dunia orang mati‖, ―alam maut‖, ―kerajaan maut‖.)

mereka yang dilemparkan ke dalam gehena atau lautan api akan lenyap ke dalam

ketiadaan kekal.

2.4.3 Umat Allah

Saksi Yehuwa mempunyai pendapat bahwa kaum Israel pernah menjadi umat

pilihan Allah, tetapi ditolak untuk selamanya sejak tahun 70 M. Nubuat yang tidak

digenapi pada kaum Israel dalam arti yang sebenarnya itu akan digenapi pada ―Israel

rohani‖, yaitu jemaat Kristen sejati. (Saksi Yehuwa menganggap kelompok mereka

sebagai satu-satunya jemaat Kristen yang sejati). ―Hamba yang setia dan bijaksana‖

sebagaimana yang disebutkan dalam Matius 24:45 menggambarkan ―sisa orang-orang

yang diurapi‖, yaitu para Saksi Yehuwa yang bertanggung jawab mengawasi

perkerjaan pemberitaan pada zaman modern ini. Mereka adalah Saksi-Saksi Yehuwa

yang termasuk golongan ―hamba yang setia dan bijaksana‖ itu sudah diakui

keberadaannya dan diberi upah tidak lama setelah Kristus telah datang kembali secara

tidak kelihatan pada tahun 1914. Menurut mereka, pada hari terakhir ini Allah

menjalin hubungan hanya dengan Watchtower Bible dan Tract Society dan orang-

orang yang menerima ajaran organisasi itu. Seseorang hanya dapat mengerti Alkitab

dan rencana serta maksud Allah bila bergabung dengan organisasi itu yang ada di

bumi ini. Keselamatan seseorang bergantung pada kesediaanya menerima ajaran

organisasi itu.

2.4.4 Tentang Transfusi Darah

Bagi Saksi Yehuwa darah adalah sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan.

Darah harus dihargai dengan jalan tidak tidak memakannya. Sebagaimana yang telah

diajarkan Yehuwa di dalam Alkitab. Dalam hukum yang Yehuwa berikan kepada

orang Israel, Ia memerintahkan, ―mengenai setiap orang .... yang dalam perburuan

menangkap binatang liar atau unggas yang boleh dimakan, ia harus mencurahkan

darahnya dan menutupinya dengan debu.‖ ..... Aku berfirman kepada putra-putra

Israel: kamu tidak boleh makan dara segala jenis makhluk.‖ (Imamat 17:13-14)

larangan makan darah binatang yang mula-mula Allah berikan kepada Nuh sekitar

Page 23: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

11

800 tahun sebelumnya, masih berlaku, pandangan yehuwa jelas: hamba-hambanya

boleh makan daging binatang, kecuali darahnya. Perintah serupa juga berlaku bagi

orang Kristen. Dalam kaitannya dengan tranfusi darah, Saksi Yehuwa menganggap

transfusi darah sama halnya dengan memakan darah, karena memasukkan darah ke

dalam tubuh manusia. Jadi itu tidak diperbolehkan, siapapun orangnya. Barangsiapa

yang melakukan pelanggaran berarti tidak mematuhi perintah Yehuwa.17

2.4.5 Tentang Alkitab

Saksi-saksi Yehuwa menggunakan Alkitab terjemahan New World yang

disingkat NW. Menurut Saksi Yehuwa Alkitab ini bukanlah Alkitab yang berbeda

dengan Alkitab Kristiani pada umumnya. Alkitab ini merupakan Alkitab Saksi

Yehuwa yang diterjemahkan ke dalam 236 negara dan sekitar 400 bahasa. Dengan

tujuan penerjemahan Alkitab tersebut dapat memudahkan pengkikutnya dalam

memahami dan tidak menimbulkan penafsiran baru. Sehingga sering sekali Alkitab

yang menjadi pegangan Saksi Yehuwa dianggap sebagai Alkitab tersendiri dan

berbeda dengan Alkitab Kristiani pada umumnya.18

Meskipun dilihat dari struktur

fisiknya memang berbeda dengan Alkitab Kristiani pada umumnya. Terdapat

penulisan ayat-ayat yang saling berkaitan diantara ayat-ayat yang tertulis dengan

tujuan memudahkan di dalam mencari ayat yang saling berkaitan.19

Alkitab memiliki kekuasaan yang tinggi untuk menyatakan apakah itu benar

dan salah (2 Tim 3:16). Alkitab tidak hanya mengajarkan tentang cara beribadah

kepada Allah, tetapi juga berisi ―petunjuk hidup‖ yang dapat membawa seseorang

untuk menikmati kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan (Yes 45:17,18) sehingga

mereka percaya bahwa semua jaran agama harus diuji hadulu kebenarannya dengan

menggunakan tulisan-tulisan kudus yang terilham, baik jaran yang dikemukanan oleh

mereka sendiri atau ajaran yang dikemukakan oleh pihak lain. Untuk itu, nama Saksi-

Saksi Yehuwa berdasar pada Alkitab, yaitu Yesaya 43:10,11.20

2.4.6 Keselamatan

17

Arifuddin Ismail, Laporan Pnelitian Aliran-Aliran dalam Agama Kristen di NTT, Kalbar dan DIY

(Semarang:Kemenag Balitbang, 2011) hlm. 48-49. 18

FGD dengan Bapak Lius Harun, Bapak Pantas Purba di Balai Kerajaan. Pada tanggal 9 Februari

2015. 19

Arifuddin Ismail, Laporan Pnelitian Aliran-Aliran dalam Agama Kristen di NTT, Kalbar dan DIY

(Semarang:Kemenag Balitbang, 2011) hlm. 43. 20

Wawancara dengan Bapak Lius Harun. Pada tangga; 9 Februari 2015.

Page 24: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

12

Saksi Yehuwa meyakini bahwa ―injil‖ yang harus diberitakan sekarang ini

adalah kabar baik bahwa kerajaan Allah sudah berdiri di bumi sejak tahun 1914 secara

tidak kelihatan. Dengan percaya kepada Kristus dan dengan berlindung kepada

organisasi Yehuwa, sekarang manusia dapat berharap untuk sanggup melewati masa

aniaya besar dan langsung memasuki alam Kerajaan Allah yang di bumi. Menurut

mereka ―injil‖ ini selaras dengan yang dikhotbahkan Rasul Paulus dan murid-murid

lainnya yang mula-mula itu. Menurut mereka tidaklah patut bila seorang kristen

mengatakan bahwa ia ―sudah diselamatkan‖. Ia tidak mempunyai jaminan

keselamatan. Ia sedang menunggu keselamatan yang akan terwujud pada masa yang

akan datang. Untuk diselamatkan seseorang harus menerima ajaran saksi Yehuwa,

berpaling dan mengakui Watchtower Society sebagai ―organisasi Allah‖, menjalankan

kehidupannya sesuai ajaran dan kegiatan Watchtower Society, tulus dan setia terhadap

Yehuwa dan organisasi-Nya di bumi, dan bertahan serta setia sampai akhir.

Penebusan Kristus sendiri tidaklah cukup untuk pembenaran orang percaya.

Demikianlah selanjutnya pendapat mereka: untuk diselamatkan seharusnya

seseorang tidak langsung datang kepada Yesus, tetapi kepada Bapa (Yehuwa) melalui

Yesus. Hanya orang-orang yang termasuk kelompok 144.000 (Why 7:4) sajalah yang

oleh darah Kristus berada dibawah perjanjian baru. Hanya merekalah yang hanya

boleh menerima perjamuan malam Tuhan (Perjamuan Malam Tuhan adalah istilah

Saksi Yehuwa untuk Perjamuan Tuhan/Perjamuan Suci.Red.) ―Domba-domba lain‖

hanya sebagai peninjau pada perjamuan itu.21

2.4.7 Peribadatan Saksi Yehuwa

Kegiatan Peribadatan Saksi Yehuwa sebagai berikut: kebaktian setiap minggu

2 x pertemuan dengan durasi waktu 1.45 menit sampai 2 jam kebanyakan dibuat

setiap hari kamis sore dan minggu pagi. Ada ibadah keluarga yang dilakukan masing-

masing keluarga setiap minggu menyisihkan 1 malam ibadah keluarga, kemudian ada

3 x dalam setahun kebaktian.

Berdasarkan ini kepercayaan Saksi Yehuwa, dapat dikatakan bahwa mereka

tidak memiliki ritual seperti agama-agama lain: Islam, Katholik, Hindu, Budha dan

Khonghucu. Saksi Yehuwa menganggap beribadah bisa dilakukan di mana saja,

kapan saja tanpa aturan yang runtut dan ritus untuk bersuci sebelumnya.

21

Kevin R. Quick, Menyibak Tirai Saksi Yehuwa (Lembaga Literatur Baptis, 2002), hlm. 27-32.

Page 25: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

13

Memperlakukan Alkitab pun sama seperti buku biasa untuk belajar, tetapi mereka

juga bernyanyi, berdoa dan membaca Alkitab dan buku-buku terbitan Watchtower.

Saksi Yehuwa hanya memiliki satu hari yang bisa dikatakan bahwa hari itu

adalah hari yang sangat penting, yaitu tanggal 14 Nisan sebelum matahari terbenam.

Tanggal 14 Nisan ini diperingati sebagai bentuk penghormatan terhadap perjamuan

malam yang dilakukan Yesus sebelum mati. Peringatan ini wajib dilakukan oleh

seluruh umat Saksi Yehuwa di dunia, sehingga aktivitas apapun yang sedang mereka

lakukan wajib dihentikan. Peringatan ini pula yang dapat dijadikan hari besar untuk

Saksi Yehuwa, di mana perhitungannya berdasarkan pada peredaran bulan.22

2.5 Bidat

Gereja sering kali menghadapi ancaman dalam perkembangannya, baik ancaman dari

luar maupun dari dalam. Ancaman dari luar biasanya berupa perusakan, penganiayaan, dan

pembakaran gereja. Sementara ancaman dari dalam berupa ajaran/doktrin menyesatkan/tidak

sesuai dengan kebenaran Alkitab. Ajaran ini sering dikenal dengan nama bidat. Bid(a)ah atau

bidat berasal dari kata Arab yang mempunyai pengertian, ―Suatu ajaran atau aliran yang

menyimpang dari ajaran resmi‖. Menurut DR. H. Berkof dan DR. I.H. Enklaar, ―Bidat

ditinjau dari sudut historis adalah persekutuan Kristen (yang kecil) yang dengan sengaja

memisahkan diri dari Gereja besar dan ajarannya menekankan Iman Kristen secara berat

sebelah, sehingga teologianya dan praktek kesalehannya pada umumnya membengkokkan

kebenaran Injil.23

Pada umumnya ciri-ciri bidat adalah sebagai berikut :

Mengemukakan kebenaran baru

Kebanyakan pimpinan bidat mengklaim bahwa dirinya telah mendapatkan ilham

baru dan isitimewa dari Allah. Biasanya kebenaran ilham yang diklaim mereka dianggap

sebagai pengganti atau bertentangan dengan kebenaran ilham sebelumnya.

Mengemukakan penafsiran baru

Ada sebagian bidat mengklaim bahwa yang diajarkan bukan kebenaran baru, tepi

mengakui bahwa mereka mempunyai metode baru dalam penafsiran rahasia kebenaran

yang terdapat didalam Alkitab. Berlainan dengan metode yang dipergunakan oleh kaum

ortodoks. Mereka menyalahkan keyakinan yang bersifat sejarah yang berlatar-belakang

22

Hasil FGD dengan Bapak Lius Harun dan Bapak Pantas Purba di Balai Kerajaan pada tanggal 9-

Februari-2015 23

Pdt. Paulus Daun. M.Div, M.Th, Bidat Kristen dari masa ke masa (Manado: Daun Family), hlm. 6

Page 26: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

14

pada penafsiran yang didirikan di atas kesalah-pengertian terhadap Alkitab. Para bidat

bukan saja mempersalahkan keyakinan kaum Ortodoks yang bersifat sejarah dan mereka

juga mempunyai penafsiran baru yan aneh-aneh. Oleh karena tujuan bidat memperalat

Alkitab untuk mendukung teori mereka, sehingga penafsiran mereka jauh meninggalkan

konteks dan hakekat pengajaran Alkitab.

Mengemukakan sumber otoritas yang non-Alkitabiah

Ada sebagian bidat memiliki buku yang dikarang oleh para pendiri atau pimpinan

mereka, lalu menjadikan buku-buku tersebut sebagai sumber otoritas untuk

menggantikan Alkitab. Bagi mereka, buku-buku ini merupakan sumber otoritas yang

menentukan iman kepercayaan dan arah kehidupan mereka. Tujuan para tokoh bidat

memperalat Alkitab untuk mendukung doktrin mereka. Dengan kata lain, hakekat dari

sumber otoritas bagi keyakinan dan kehidupan mereka bukan Alkitab, melainkan

pemikiran dari para tokoh mereka.

Mengemukakan kepalsuan

Ciri-ciri yang akan sering nampak dan ditemukan pada diri para bidat adalah -

pengajaran yang dikemukakan kelihatan benar tetapi sebenarnya salah. Para bidat

mengemukakan prediksi mengenai kedatangan Yesus untuk yang kedua kalinya dan

tentang hal kiamat atau akhir zaman.

Mengemukakan Yesus yang lain

Ciri khusus yang lainnya yang terdapat di dalam semua doktrin para bidat adalah

Pengajaran palsu tentang pribadi Yesus Kristus. Yesus Kristus yang dikemukakan

mereka bukan Yesus Kristus yang terdapat dalam Alkitab.24

2.6 Teori Behavioristik

Dalam kamus bahasa inggris behavior artinya kelakuan, tindak tanduk atau bertingkah

laku dengan sopan. Behaviorisme adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur,

diamati dan dihasilkan oleh respon pelajar terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap

rangsangan dapat diperkuat dengan umpan balik positif atau negatif terhadap perilaku kondisi

yang diinginkan (Arya, 2010). Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang

didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913. Sama halnya dengan psikolanalisa,

24

Pdt. Paulus Daun. M.Div, M.Th, Bidat Kristen dari masa ke masa (Manado: Daun Family), hlm. 12-

15

Page 27: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

15

behaviorisme juga merupakan aliran yang revolusioner, kuat dan berpengaruh serta memiliki

akar sejarah yang cukup dalam.25

Dalam Teori Behavioristik pandangan tetang belajar adalah perubahan dalam

tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Beberapa tokoh teori

belajar behaviorisme antara lain adalah Pavlov, Thorndike, Watson, Hull, Edwin Guthrie

dan Skinner. Dari sekian banyak para ahli yang berkarya dalam aliran ini, salah satu di

antaranya akan dijelaskan disini. Teori Behavioristik menurut Ivan Pavlov, Pavlov telah

melakukan percobaan pada Anjing sebagai subjeknya yang dikenal dengan pengondisian

klasik (classical conditioning). Dari percobaan tersebut Pavlov menyimpulkan bahwa respon

atau tingkah laku organisme bisa dikondisikan, dan organisme bisa memiliki respon tertentu

(tingkah laku responden) melalui belajar atau latihan.26

Dengan percobaan tersebut bisa

dilihat bahwa manusia memiliki sifat yang rasional, penuh perhitungan, berpusat pada diri

sendiri (selfish), dan individualistis.27

Dengan percobaan tersebut pula bisa dilihat bahwa

mahluk hidup bisa berubah dengan cara berfikir.

III. SELAYANG PANDANG

3.1 Lokasi

3.2.1 Kota Ungaran

Kabupaten Semarang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.

Ibukotanya adalah Kota Ungaran. Ungaran tepat berbatasan dengan Kota Semarang.

Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan dataran tinggi dan perbukitan. Sungai

besar yang mengalir adalah Sungai Tuntang. Di bagian barat wilayahnya berupa

pegunungan, dengan puncaknya Gunung Ungaran (2.050 meter) di perbatasan dengan

Kabupaten Kendal, serta Gunung Merbabu (3.141 meter) di barat daya. Jumlah

penduduk Kabupaten Semarang pada tahun 2009 sebanyak 978.253 jiwa yang terdiri

dari 497.227 jiwa (51%) penduduk laki-laki dan 493.431 jiwa (49%) penduduk

perempuan. Jumlah penduduk tersebut tersebar ke-19 kecamatan yang menjadi

wilayah Kabupaten Semarang dengan jumlah penduduk terendah adalah di

Kecamatan Bancak dengaan jumlah penduduk 25.917 jiwa dan kecamatan yang

paling banyak penduduknya adalah di Kecamatan Ungaran Barat dengan jumlah

penduduk sebanyak 93.012 jiwa. Adapun rasio jenis kelaminnya tampak tidak terlalu

banyak selisih yaitu hampir rata-rata di semua kecamatan, namun di Kecamatan

25

E. Koswara, Teori-Teori Kepribadian, (Bandung: PT.Eresco, 1991), hlm.69. 26

Ibid.,hlm.79. 27

Muji Sutrisno, Hendar Putranto, Teori-Teori Kebudayaan (Yogyakarta: Kanisius, 2005), hlm. 53-54

Page 28: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

16

Tengaran rasionya tertinggi yaitu 1,3%, dan terendah di Kecamatan Susukan sebesar

0,9%.

Komposisi penduduk menurut kelompok usia dapat dibedakan menjadi 2

(dua), yaitu usia produktif dan usia non produktif, sedangkan untuk usia non produktif

sendiri dibedakan menjadi 2 (dua) lagi, yaitu usia belum produktif (usia sekolah) dan

usia tidak produktif. Wilayah yang mempunyai kepadatan atau sebaran permukiman

yang padat yaitu daerah pusat kota (Kecamatan Ungaran), wilayah di sepanjang

koridor Semarang-Bawen maupun wilayah yang berbatasan langsung dengan Kota

Semarang dan Kota Salatiga. Hal ini, karena wilayah tersebut merupakan daerah

tujuan atau limpahan penduduk dari Kota Semarang dan Kota Salatiga. Sedangkan

wilayah yang memiliki sebaran permukiman yang relatif tidak padat yaitu wilayah

Kecamatan Bancak maupun daerah yang berada jauh dari pusat kota.

3.2.2 Agama

Jumlah pemeluk agama Islam di Kabupaten Semarang sebesar 876.139 orang

(92%) sedangkan jumlah pemeluk agama Kristen sebanyak 35.218 orang (4%),

agama Katolik sebanyak 24.275 orang (3%), Buddha sebanyak 6.605 orang (1%),

agama Hindu dan Konghucu hanya minoritas dan tercatat sebanyak 354 orang dan

400 orang. Fasilitas keagamaan lainya yang ada di Kabupaten Semarang adalah

pondok pesantren yaitu sejumlah 127 buah dengan jumlah santri 13.809 orang dan

jumlah kiai/ustad sebannyak 2.527 orang.

3.2 Sejarah Gereja Kristen Jawa Ungaran

Secara resmi Sidang Majelis GKJ Ungaran menetapkan berdirinya GKJ Ungaran pada

tanggal 24 Desember 1923. Penetapan ini didasarkan pada tersedianya dokumen gereja yang

masih dapat dimiliki secara faktual, yaitu pada catatan yang masih dimiliki tentang peristiwa

pembaptisan yang terjadi pada tanggal tersebut atas diri Bapak Mirmo.

Setelah memiliki sebidang tanah yang cukup luas di daerah Ungaran (tanah yang

sekarang dikenal dengan nama Bukit Doa Getsemani) sejumlah pendeta pun diutus oleh

Zending untuk melayani ke sana yaitu: Ds. Siemer Bettel, Ds. Schliepoter, Ds. Vischer, Ds.

Kabelits, Ds. Van Der Veen dan Ds. Vasten Raad. Di samping itu terdapat pula beberapa

warga pribumi yang diangkat menjadi Guru Injil yaitu Mariban dan Yusuf Khepas.

Setelah kehilangan guru injil Yusuf Khefas pada tahun 1948 karena meninggal dunia,

tahun 1949 Jemaat GKJ Ungaran mendapat bantuan Guru Injil baru atas diri Cornelius

Page 29: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

17

Setyoprayitno dari Semarang. Namun pada tahun berikutnya 1950 Guru Injil tersebut

meletakkan jabatan dan menjadi guru SD Negeri Pati. Peristiwa ini mendorong jemaat untuk

menetapkan beberapa warga tertentu (yaitu S. Hadisudaryanto, Soekarno, Mirma Adisucipto

dan Wakidjan Poncoasmara) untuk menjadi Majelis agar pemeliharaan iman jemaat dapat

berjalan.

Tanggal 18 Mei 1951 Jotham Suharso dipanggil menjadi guru Injil melalui Sidang

Klasis Semarang dan setelah melayani tujuh tahun sebagai guru Injil, tepatnya tanggal 18 Juli

1959 Jotham Suharso ditahbiskan menjadi pendeta pertama GKJ Ungaran. 23 tahun

kemudian tepatnya tanggal 18 Desember 1981 Ds. Jotham Suharso meninggal dunia karena

sakit. Jumlah warga saat itu telah mencapai kurang lebih 250 KK atau sekitar 750 jiwa yang

meliputi induk dan pepantan. Sejak itu konsulensi diberikan oleh beberapa pendeta,

diantaranya Ds. Sri Handoyo hingga akhirnya ditahbiskanlah pendeta kedua atas diri Elias

Suratno Hadisasmito, B.Th pada tanggal 8 Mei 1986 seiring peresmian gedung gereja baru

yang terletak di jalan Letjen. Suprapto sekarang ini.

Seiring waktu, 12 tahun pelayanan dilewati tanpa terasa dan Pdt. Elias Suratno

Hadisasmito, B.Th diutus GKJ Ungaran menjadi Pendeta Pelayan Khusus (PPK) untuk

melayani di GKJ Klasis Semarang Timur hingga memasuki masa emiritus pada 7 Januari

2000. Sejak pengutusan itu konsulensi diberikan oleh beberapa Pendeta kepada GKJ

Ungaran, yaitu Pdt. Sri Handoko, S,Th, Pdt. Bambang Pujo Riyadi, S.Th dan Pdt. Drs.

Napsun Setyono. Dan pada tanggal 30 Nopember 2001 pendeta ketiga ditahbiskan atas diri

Andrias Oktavianto, S.Si. Jumlah warga pada tahun itu telah mencapai 1641 atau sekitar 540

KK.28

3.3 Pokok Ajaran Gereja Kristen Jawa

3.3.1 Allah

Gereja Kristen Jawa mengakui bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus itu Allah

yang satu dan sama, pribadinya hanya satu, yaitu Allah (Tritunggal). Berdasarkan cara

pelaksanaan penyelamatan Allah di dalam sejarah, ketritunggalan Allah dapat

dijelaskan; dalam hubungan dengan peristiwa bangsa Israel sebagaimana tertulis

dalam kitab Perjanjian Lama, Allah dikenal sebagai Bapa, Dalam hubungan dengan

peristiwa manusia Yesus sebagaimana tertulis dalam kitab Perjanjian Baru, Allah

dikenal juga sebagai Anak. Dalam hubungan dengan peristiwa Roh Kudus

28

______________. GKJUngaran : Informasi Bergereja Tahun 2011 & Rencana Pelayanan Tahun 2012 ( Ungaran: GKJ Ungaran, 2012) hlm.1-2

Page 30: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

18

sebagaimana tertulis dalam kitab Perjanjian Baru dan di dalam sejarah gereja hingga

kini, Allah dikenal juga sebagai Roh Kudus.

3.3.2 Keselamatan

Allah menghendaki semua orang diselamatkan. Tetapi untuk diselamatkan

orang harus menentukan sikapnya terhadap penyelamatan Allah. Jadi tidak dengan

sendirinya semua orang akan diselamatkan. Sikap yang dapat membuat orang

diselamatkan mereka harus menerima penyelamatan Allah dan merelakan dirinya

diselamatkan Allah. Sikap demikian yang disebut percaya atau beriman. Unsur-unsur

yang terkandung dalam sikap percaya yaitu kesadaran dan pengakuan bahwa dirinya

berada di dalam kondisi tidak selamat, pengetahuan mengenai tindakan penyelamatan

Allah terhadap dirinya. Keselamatan sebagai buah pekerjaan penyelamatan Allah

sudah diterima dan dialami oleh orang yang percaya waktu hidupnya di dunia. Tetapi

keselamatan itu masih akan mencapai kesempurnaannya kelak dalam persekutuan

dengan Allah di sorga. Oleh karena itu kehidupan orang percaya di dunia merupakan

perjalanan keselamatan, yaitu perjalanan menuju kesempurnaan keselamatan.

3.4 Tanggapan Jemaat GKJ Ungaran

Gereja adalah persekutuan orang-orang yang dipanggil keluar oleh Yesus Kristus

untuk bersaksi tentang namaNya sampai ke ujung bumi (Kis 1:18). Bersaksi ini bukan hanya

verbal sataupun karya, tetapi hidup dan kehidupan secara utuh (1Pet. 3: 15-17). Bersaksi

berarti hidup kita menjadi surat kiriman Kristus yang dapat dibaca oleh semua orang yang

sekaligus sebagai pertanggungjawaban pengharapan iman kita (2 Kor 3:3) sebab itu

pengertian gereja sebagai eklesia harus pula dihubungkan dengan pengertian gereja sebagai

tubuh Kristus (Ibr 12:1-4).29

Gereja merupakan persekutuan orang yang dipilih dan dikuduskan oleh Allah untuk

diutus ke tengah-tengah dunia. Demikianlah gereja harus berfungsi ibarat garam dan terang di

dunia. Tanggung jawab gereja di tengah masyarakat sedemikian besar dan berat, karena

gereja harus bersungguh-sungguh menunjukkan sikap hidup yang benar, adil dan penuh

kasih. Gereja juga harus menjadi teladan dalam memotivasi orang lain agar memperbaiki

sikap hidup mereka yang jauh dari nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Gereja juga harus

berperan aktif dalam gerakan menolak berbagai tindakan yang tidak benar di dalam

masyarakat, seperti korupsi, kekerasan, ketidakadilan, dsb.

29 Pdt. Weinata Sairin, M.Th. kerukunan Umat Beragama: pilar utama kerukunan berbangsa:

butir-butir pemikiran (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006), 16-17.

Page 31: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

19

Bagitu juga dengan Gereja Kristen Jawa Ungaran yang berdampingan dengan Balai

Kerajaan Saksi Yehuwa yang memiliki doktrin atau pengajaran yang berbeda dengan gereja

di Indonesia pada umumnya. Jemaat GKJ Ungaran mengetahui kehadiran Saksi Yehuwa

berbeda-beda, ada yang masih baru mengetahui keberadaan Saksi Yehuwa dan sudah lama

mengetahui keberadaan Saksi Yehuwa, bahkan sudah beberapa kali dikunjungi. Jemaat yang

sering di kunjungi adalah Sunu (majelis GKJ Ungaran), Risdiarto (mantan majelis GKJ

Ungaran), Agus Dolar (tokoh GKJ Ungaran), Irwan (tenaga GKj Ungaran), Trimo

(tenagaGKJ Ungaran). Sunu (majelis GKJ Ungaran) mengatakan bahwa Saat Saksi Yehuwa

berkunjung ke rumah, beliau mengakui tidak mengetahui bahwa yang berkunjung adalah

anggota Saksi Yehuwa dan menganggap tamu biasa sebagai orang Kristen lalu Saksi Yehuwa

membagikan pamflet serta sebuah majalah yang berisikan kata-kata Kristiani yang sangat

bagus dan mudah dimengerti lalu mulai mendiskusikannya.30

Mantan majelis GKJ Ungaran

yang juga pernah dikunjungi oleh saksi Yehuwa, Risdiarto mengatakan di dalam Proses

Pekabaran Injil, Saksi Yehuwa mula-mula mengajarkan tentang Doktrin atau ajaran Kristen

pada umumnya, tetapi lama-lama Saksi Yehuwa mulai memberikan atau menyisipkan

Doktrin mereka.31

Kehadiran Saksi Yehuwa ditanggapi berbeda-beda oleh jemaat GKJ Ungaran, ada

jemaat yang masih mau untuk mendiskusikan ajaran Saksi Yehuwa namun ada juga yang

langsung menolak kedatangan mereka. Jemaat yang masih menerima adalah Agus Dolar yang

mengatakan ―kalau saya mau menerima Saksi Yehuwa untuk datang dan berkunjung karena

saya ingin tahu doktrin mereka dan saya ingin mendiskusikan doktrin yang selama ini saya

dapatkan di GKJ dan doktrin dari Saksi Yehuwa, tetapi bukan berarti saya ingin bergabung

dengan Saksi Yehuwa, saya ingin mengenal Saksi Yehuwa tetapi tidak menjadi seperti

mereka. Saya ingin menyerap yang positif dari ajaran Saksi Yehuwa‖. 32

Jemaat GKJ Ungaran yang langsung menolak kehadiran Saksi Yehuwa mempunyai

alasan sebagai berikut:

Ajaran/Doktrin

Saksi Yehuwa mempunyai ajaran atau doktrin yang berbeda dengan doktrin

GKJ. Irwan (guru katekisasi GKJ Ungaran) mengatakan bahwa Saksi-saksi Yehuwa

menolak ajaran Trinitas yang berarti tiga dalam satu. Saksi Yehuwa meyakini bahwa

Yehuwa adalah satu-satunya Allah yang benar. Yesus adalah ―suatu‖ allah, suatu ―allah‖

30

Wawancara dengan Bapak Sunu, salah satu Majelis GKJ Ungaran. Pada tanggal 7/2/2015. 31

Wawancara dengan Bapak Risdiarto, salah satu Jemaat GKJ Ungaran. Pada tanggal 7/2/2015. 32

Wawancara dengan Bapak Agus Dollar, salah satu jemaat GKJ Ungaran. Pada tanggal 7/2/2015.

Page 32: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

20

yang berkuasa, tetapi bukan Allah yang Mahakuasa, Yesus adalah Raja, dan Yesus

adalah korban penebusan. berbeda dengan doktrin yang diajarkan oleh GKJ yang

mempercayai dan mengimani bahwa Bapa, Anak (Yesus), dan Roh Kudus itu Allah yang

satu dan sama, pribadinya hanya satu, yaitu Allah (Tritunggal). 33

Dari perbedaan doktrin

ini jelas dan bisa menjadi dasar penolakan warga GKJ dengan kehadiran Saksi Yehuwa.

Penginjilan

Selain mempunyai doktrin atau ajaran yang berbeda antara Saksi Yehuwa dan

GKJ, Risdiarto mengatakan Saksi Yehuwa di rasa mengganggu karena cara penginjilan

mereka yang datang di saat waktu atau jam bekerja, cenderung memaksa karena warga

yang sudah pernah dikunjungi menolak tetapi Saksi Yehuwa masih tetap mengunjungi

dan salah sasaran, karena Saksi Yehuwa datang ke tempat Jemaat atau orang yang sudah

mengikut Yesus Kristus, selain itu Saksi Yehuwa juga dianggap mengganggu masyarakat,

karena mengganggu ketentraman iman atau keyakinan yang sudah menjadi pegangan

hidup jemaat, seakan-akan mencuri ―domba‖ dari peternakan lain. 34

Risdiarto juga mengetahui bahwa Saksi Yehuwa pada tahun 1976 pernah

diberhentikan seluruh aktivitasnya oleh pemerintah karena dianggap mengancam negara

dan mengganggu keamanan dan ketentraman di masyarakat, tetapi jemaat GKJ Ungaran

tersebut tidak terlalu mempermasalahkannya karena mereka berpendapat bahwa setiap

agama pasti memiliki masalah dan bisa menimbulkan konflik, tetapi ada juga jemaat yang

tidak mengetahui permasalahan tersebut.35

Pendeta GKJ Ungaran mengenai tanggapan terhadap kehadiran Saksi Yehuwa di

Ungaran khususnya bagi jemaat GKJ Ungaran, Pdt. Andreas mengatakan Sejauh ini sudah

ada 1 warga GKJ Ungaran yang berpindah menjadi Saksi Yehuwa. Berpindahnya Jemaat

GKJ Ungaran menjadi Saksi Yehuwa dikarenakan GKJ Ungaran sendiri yang kurang

memperhatikan warga tersebut, dan warga tersebut merasa lebih nyaman dan lebih paham

dengan apa yang diimani. Untuk mencegah hal itu kembali terjadi GKJ Ungaran

melakukan beberapa kegiatan gereja sebagai sarana pemeliharaan iman jemaat, yaitu

dengan katekisasi, perkunjungan, penyuluhan yang dilakukan pada saat PA (Pendalaman

Alkitab) dan beberapa kegiatan gereja yang memungkinkan untuk menyinggung masalah

Saksi Yehuwa.36

33

Wawancara dengan Bapak Irwan, di GKJ Ungaran pada tanggal 9/2/2015. 34

Wawancara dengan Bapak Risdiarto. Pada tanggal 7/2/2015. 35

Wawancara dengan Bapak Risdiarto pada tanggal 7/2/2015. 36

Wawancara dengan Bapak Pdt. Andreas. Gembala Sidang GKJ Ungaran. Pada tanggal 7/2/2015.

Page 33: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

21

IV. ANALISA DATA

Dari data yang diperoleh melalui wawancara dari beberapa anggota Saksi Yehuwa

dan Jemaat GKJ Ungaran dan observasi langsung ke tempat penelitian, penulis mendapatkan

data tentang tanggapan GKJ Ungaran terhadap kehadiran Saksi Yehuwa di kota Ungaran

sebagai berikut:

Jemaat GKJ Ungaran mempunyai tanggapan yang berbeda-beda mengenai kehadiran

Saksi Yehuwa di kota Ungaran, Jemaat GKJ Ungaran ada yang menerima kehadiran Saksi

Yehuwa dan merasa tidak terganggu, karena jemaat tersebut menghargai tentang adanya

perbedaan doktrin dan jemaat tersebut ingin berdikusi secara baik mengenai perbedaan

doktrin dengan Saksi Yehuwa dan menyaring segi-segi positif yang bisa didapatkan dari

ajaran Saksi Yehuwa. Jemaat GKJ Ungaran melihat bahwa perbedaan memang sudah ada

dan wajar di dalam sebuah masyarakat, oleh karena itu perbedaan dapat disikapi dengan

pikiran yang positif. Dalam teori Behaviorisme yang dikemukakan oleh Ivan Pavlov, Pavlov

telah melakukan percobaan pada Anjing sebagai subjeknya yang dikenal dengan

pengondisian klasik (classical conditioning). Dari percobaan tersebut Pavlov menyimpulkan

bahwa respon atau tingkah laku organisme bisa dikondisikan, dan organisme bisa memiliki

respon tertentu (tingkah laku responden) melalui belajar atau latihan.37

Dengan percobaan

tersebut bisa dilihat bahwa manusia memiliki sifat yang rasional, penuh perhitungan, berpusat

pada diri sendiri (selfish), dan individualistis.38

Dengan percobaan tersebut pula bisa dilihat

bahwa mahluk hidup bisa berubah dengan cara berfikir. Respon yang telah disimpulkan oleh

Ivan Pavlov yang mengatakan bahwa manusia memiliki sifat yang rasional, penuh

perhitungan, berpusat pada diri sendiri, dan individualistis juga dimiliki oleh beberapa jemaat

dengan hadirnya Saksi Yehuwa di lingkungan GKJ Ungaran. Teori ini dapat dibuktikan

bahwa ada jemaat GKJ Ungaran yang berpindah ke Saksi Yehuwa, jemaat ini secara pribadi

merasa lebih nyaman secara rohani saat mempelajari dan mengimani Saksi Yehuwa.

Kenyataan yang ada di dalam jemaat GKJ Ungaran memiliki sifat respon yang

berbeda-beda mengenai kehadirian Saksi Yehuwa, Respon tersebut ada yang bersifat negatif.

jemaat menolak secara jelas kehadiran Saksi Yehuwa. Penolakan tersebut juga

mempunyai alasan yang jelas, adapun alasan jemaat GKJ Ungaran menolak kehadiran Saksi

Yehuwa sebagai berikut:

Ajaran/Doktrin

37

E. Koswara, Teori-Teori Kepribadian, (Bandung: PT.Eresco, 1991), hlm.79. 38

Muji Sutrisno, Hendar Putranto, Teori-Teori Kebudayaan (Yogyakarta: Kanisius, 2005), hlm. 53-54

Page 34: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

22

Saksi Yehuwa mempunyai ajaran atau doktrin yang berbeda dengan doktrin GKJ.

Saksi-saksi Yehuwa menolak ajaran Trinitas yang berarti tiga dalam satu. Saksi Yehuwa

meyakini bahwa Yehuwa adalah satu-satunya Allah yang benar. Yesus adalah ―suatu‖ allah,

suatu ―allah‖ yang berkuasa, tetapi bukan Allah yang Mahakuasa, Yesus adalah Raja, dan

Yesus adalah korban penebusan. berbeda dengan doktrin yang diajarkan oleh GKJ yang

mempercayai dan mengimani bahwa Bapa, Anak (Yesus), dan Roh Kudus itu Allah yang satu

dan sama, pribadinya hanya satu, yaitu Allah (Tritunggal). Dari perbedaan doktrin ini jelas

dan bisa menjadi dasar penolakan warga GKJ dengan kehadiran Saksi Yehuwa.

Penginjilan

Selain mempunyai doktrin atau ajaran yang berbeda antara Saksi Yehuwa dan GKJ,

Saksi Yehuwa dianggap mengganggu karena cara penginjilan mereka yang datang di saat

waktu atau jam bekerja, cenderung memaksa karena warga yang sudah pernah dikunjungi

menolak tetapi Saksi Yehuwa masih tetap mengunjungi dan salah sasaran, karena Saksi

Yehuwa datang ke tempat Jemaat yang sudah mengikut Yesus Kristus, selain itu Saksi

Yehuwa juga dianggap mengganggu masyarakat, karena mengganggu ketentraman iman atau

keyakinan yang sudah menjadi pegangan hidup jemaat, seakan-akan mencuri ―domba‖ dari

peternakan lain. Saksi Yehuwa dirasa tidak hanya mengganggu jemaat GKJ melainkan juga

masyarakat diluar GKJ Ungaran.

Menurut Teori Ivan Pavlov menyebutkan bahwa behavior memiliki arti kelakuan,

tindak tanduk atau bertingkah laku dengan sopan. Hal itu juga dilakukan oleh Saksi Yehuwa

ketika menyampaikan ajarannya bahkan ketika bertemu dengan jemaat GKJ Ungaran untuk

memperkenalkan ajarannya kepada mereka. Dengan demikian jemaat GKJ Ungaran juga

menanggapinya dengan baik serta bersikap terbuka dengan ajaran baru yang mereka terima

seperti yang disampaikan oleh Saksi Yehuwa. Dengan adanya perlakuan baik yang dilakukan

oleh Saksi Yehuwa dalam menyampaikan ajarannya ternyata mampu menarik perhatian dan

bahkan ada jemaat GKJ Ungaran yang merasa nyaman dan diperhatikan oleh Saksi Yehuwa,

sehingga ada jemaat yang lebih memilih untuk mengenal Saksi Yehuwa lebih jauh dan

akhirnya berjemaat di Saksi Yehuwa. Tingkah laku yang baik ternyata akan mendapatkan

respon yang baik juga bagi yang menerimanya hal itu terlihat dengan keterbukaan kedua

belah pihak antara Saksi Yehuwa dan jemaat GKJ Ungaran. Tetapi sebuah tingkah laku yang

baik tidak menjamin bahwa akan mendapatkan respon yang baik juga, hal ini juga terlihat

dengan adanya beberapa jemaat GKJ Ungaran yang menolak kehadiran dan ajaran yang

disampaikan oleh Saksi Yehuwa.

Page 35: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

23

Jemaat GKJ Ungaran yang menolak tersebut menganggap bahwa ajaran Saksi

Yehuwa seperti bidat yaitu Saksi Yehuwa mengemukakan kebenaran baru dan

mengemukakan penafsiran baru, dengan berlatarbelakang pada ajaran yang dirintis oleh

Charles Taze Russell (lahir 1852). Russell senang belajar Alkitab namun menolak Yesus

adalah Allah, dan adanya hukuman kekal dan neraka. Pada tahun 1884 ia mendirikan

‗Watchtower Bible and Tract Society‘ dan pengikutnya disebut ‗Siswa-Siswa Alkitab.

mengemukakan sumber otoritas yang non-Alkitabiah, Saksi Yehuwa memakai

“Watchtower Society” (Lembaga Menara Pengawal) menjunjung tinggi Alkitab terjemahan

mereka sendiri, yaitu The New World Translation. Mereka memandang terjemahan mereka

sendiri sebagai terjemahan yang paling tepat, yang ada pada zaman ini.39

Watchtower hanya

mempunyai satu metode pengajaran Alkitab. Sesungguhnya merupakan suatu yang

berlebihan bila itu disebut metode pengajaran Alkitab. Lebih tepat bila itu disebut ―pelajaran

buku‖, ―indoktrinasi‖.40

Penolakan ini dilakukan oleh beberapan jemaat GKJ Ungaran karena

ajaran Saksi Yehuwa berbeda dengan ajaran yang selama ini mereka dapatkan di Gereja

Kristen Jawa dari segi penginjilan dan doktrin. Perbedaan ajaran ternyata dapat

mempengaruhi seseorang untuk mengambil sikap serta memutuskan sesuatu.

Tanggapan yang kedua, Jemaat GKJ Ungaran merespon kehadiran Saksi Yehuwa

secara Positif. Respon positif ini dilandasi dengan pemahaman bahwa fenomena yang ada

dalam masyarakat memang berbeda. Jemaat GKJ Ungaran yang merespon positif atau

menerima ingin mendiskusikan ajaran Saksi Yehuwa dan jemaat tersebut ingin saling

bertukar pendapat, mengkoreksi dan berharap justru Saksi Yehuwa yang berpindah menjadi

Warga GKJ Ungaran, dan tentunya menghargai doktrin Saksi Yehuwa yang mengimani

bahwa Yesus itu bukan Allah. Melalui tanggapan positif ini ternyata jemaat GKJ Ungaran

dapat mengubah cara pandang pemikiran mengenai perbedaan doktrin dan tidak

mementingkan diri sendiri atau kelompok serta mau menganggap keberadaan orang lain yang

ada disekitarnya, dalam hal ini jemaat GKJ Ungaran mau menerima keberadaan atau

kehadiran Saksi Yehuwa. Dengan adanya respon positif dari jemaat GKJ Ungaran tersebut

ternyata memberikan peluang untuk saling berdiskusi tentang ajaran agama yang dimiliki

oleh GKJ Ungaran dan Saksi Yehuwa.

Peluang untuk berbagi pemahaman tentang doktrin ini ternyata memiliki

perbandingan untuk berfikir lebih luas dan merubah cara pandang seseorang untuk

menanggapi perbedaan. Menurut Ivan Pavlov makhluk hidup bisa berubah dengan cara

39

Kevin R. Quick, Menyibak Tirai Saksi Yehuwa (Lembaga Literatur Baptis, 2002), hlm.26 40

Kevin R. Quick, Menyibak Tirai Saksi Yehuwa (Lembaga Literatur Baptis, 2002), hlm.23

Page 36: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

24

berfikir, dan dengan berfikir tersebut jemaat GKJ Ungaran dan Saksi Yehuwa bisa saling

mengenal lebih dalam tentang pemahaman dogma atau doktrin yang dimiliki agar tidak

memiliki pemahaman yang negatif. Dialog tersebut memperlihatkan bahwa manusia dapat

memahami dan mengakui keberadaan orang lain.

Denominasi gereja yang ada di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda satu

dengan yang lain. Salah satu perbedaan yang ada adalah tentang pengajaran yang mereka

miliki. Tentunya gereja hidup berdampingan dengan masyarakat yang ada di sekitarnya.

sehingga ada beberapa respon yang muncul ketika ada perbedaan doktrin atau ajaran. Oleh

sebab itu respon yang terjadi harus bisa diterima dengan lapang dada.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Gereja berada dan hidup ditengah-tengah masyarakat. Tentunya gereja mempunyai

visi dan misi serta pengajaran yang dijadikan pedoman dalam kehidupan berjemaat. Gereja

tumbuh dan berkembang di tengah kehidupan masyarakat didasarkan Firman Tuhan, Pokok-

Pokok Ajaran, Tata Gereja dan putusan-putusan gerejawi yang lain. Hal ini juga dimiliki

oleh Saksi-Saksi Yehuwa yang juga memiliki visi dan misi yaitu berpusat dan menghadirkan

Yahweh melalui sabdanya serta ajaran yang berbeda dengan gereja yang lain yaitu GKJ

Ungaran. Perbedaan visi dan misi serta ajaran tersebut ternyata mendapatkan respon dari

jemaat GKJ Ungaran. Respon tersebut terjadi karena Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa

yang lokasinya tidak jauh dari GKJ Ungaran. Kedekatan ini tentunya menghasilkan respon

atau tanggapan dari jemaat GKJ Ungaran tentang kehadiran Saksi-Saksi Yehuwa.

Kehadirannya ditandai dengan kesaksian-kesaksian tentang kehidupan kongkrit didasarkan

dengan ayat-ayat kitab suci, famlet, dan majalah.

Pada umumnya Jemaat GKJ Ungaran menanggapi kehadiran Saksi-Saksi Yehuwa

secara positif dan dimengerti bahwa Saksi Yehuwa adalah Kristen. Ternyata secara khusus

setelah kehadiran Saksi Yehuwa berkunjung ke beberapa warga jemaat membawa kesaksian-

kesaksian yang berbeda di GKJ, misalnya tentang ajaran Tuhan Allah, Saksi Yehuwa

mengenalkan Tuhan Allah adalah Yahweh, tentang keselamatan, tentang kehidupan bergereja

yang menyebabkan bahwa Saksi Yehuwa berbeda dengan GKJ, selain ajaran atau doktrin

yang berbeda, hal lain yang menyebabkan penolakan kehadiran Saksi Yehuwa adalah cara

penginjilan yang dinilai cenderung memaksa di dalam menyampaikan dan mewartakan

ajarannya. ini yang menjadi alasan penolakan oleh jemaat GKJ Ungaran terhadap kehadiran

Saksi Yehuwa.

Page 37: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

25

Secara institusi majelis GKJ Ungaran pernah mendiskusikan setelah menerima

informasi dari warga jemaat yang merasa terganggu, akhirnya di dalam pembahasan majelis

gereja memberikan tanggapan dan solusi khususnya bagi pemeliharaan iman, penggembalaan

warga GKJ Ungaran dengan mengadakan penyuluhan mengenai Saksi Yehuwa pada saat

Pendalaman Alkitab (PA), Khotbah, Katekisasi. Tanggapan positif atau negatif tentunya

sangat wajar terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat ketika berada di dalam situasi

tertentu, oleh sebab itu tidak baik jika kita memaksakan suatu ajaran yang sudah kita imani

untuk diajarkan kepada orang lain. Tanggapan positif dari jemaat GKJ Ungaran terhadapan

kehadiran Saksi Yehuwa karena mereka memahami bahwa Saksi-Saksi Yehuwa mempunyai

doktrin atau ajaran mereka dan juga memiliki hak untuk menafsir Alkitab sebagai ajarannya

serta mewartakannya kepada orang lain dengan cara yang baik. Tidak hanya itu saja tetapi

Saksi-Saksi Yehuwa lembaga yang resmi diakui oleh pemerintah tentang keberadaannya.

5.2 Saran

Di dalam kehidupan bersama di tengah masyarakat kita wajib saling menghormati dan

menghargai yang didasarkan cinta kasih.

Kita harus saling belajar untuk mengerti, memahami setiap kelompok masyarakat dan

kelompok keagamaan yang hadir di tengah-tengah masyarakat.

Kita memberikan penghormatan dan menghargai akan pengembangan, pertumbuhan

setiap lembaga keagamaan di tengah kehidupan bersama.

Menjaga hubungan yang harmonis dan mengembangkan toleransi kehidupan

beragama masing-masing.

Mencegah pengembangan pemikiran yang negatif dan merusak keharmonisan dengan

cara mengadakan dialog-dialog keagamaan.

Setiap institusi keagamaan hendaknya menjaga keberadaan keagamaannya dengan

memperkuat pemeliharaan iman warga masing-masing.

Mengadakan kegiatan-kegiatan aksional secara bersama atau menjalin kerjasama

antar lembaga keagamaan.

Page 38: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9844/2/T1_712010011_Full... · Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana

26

DAFTAR PUSTAKA

Aritonang Jan S, 2009, Berbagai Aliran di dalam dan sekitar Gereja, Jakarta, BPK

Gunung Mulia.

Bernard Raho, 2007, Teori Sosialogi Modern, John Wolor (Ed), Jakarta, Penerbit

Pustakaraya.

Asali, Budi, Pdt. 2006.Menangkal Saksi Jehovah. Visimedia, Jakarta.

Lexy J Moleong, 1998, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Penerbit Rosda Karya.

Daun, Paulus, Pdt. Dr., 2002.Bidat Kristen Dari Masa ke Masa. Yayasan Daud Family,

Manado.

Notingham, Elizabeth, K, 1994, Agama dan Masyarakat, Suatu Pengantar Sosiologi

Agama, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Puar, Yusuf, A, 1977, Panca Agama di Indonesia, Jakarta, Penerbit Pustaka Antara.

Retnowati, Makalah dalam diskusi Aliran keagamaan.

Robertson, Roland, 1986, Sosiologi Agama, Alih bahasa Paul Rosyadi, Aksara Persada.

Wach, Joachim, 1985, Ilmu Perbandingan Agama, Inti dan Bentuk Pengalaman

Keagamaan, Jakarta, Penerbit Rajawali.

Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah, 1993

Watch Tower Bible And Tract Siciety of Pennsylvania, 2014, Kerajaan Allah

Memerintah!, Jakarta, Penerbit SAKSI-SAKSI YEHUWA INDONESIA.

Kevin R. Quick, Menyibak Tirai Saksi Yehuwa, Jakarta, Lembaga Literatur Baptis, 2002

E. Koswara, Teori-Teori Kepribadian, Bandung, PT.Eresco, 1991

Pdt. Weinata Sairin, M.Th. Kerukunan Umat Beragama: pilar utama kerukunan

berbangsa: butir-butir pemikiran, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2006