tanaman tomat

19
PEMBUDIDAYAAN TANAMAN TOMAT Disusun oleh Nur Faizah Isnaeni 1401409066 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UPP TEGAL

Upload: arif-yuli-setyono

Post on 27-Jun-2015

523 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: tanaman tomat

PEMBUDIDAYAAN

TANAMAN TOMAT

Disusun oleh

Nur Faizah Isnaeni

1401409066

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UPP TEGAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2009

Page 2: tanaman tomat

A. Judul

Pembudidayaan Tanaman Tomat

B. Rencana Teoritis

Tomat merupakan tanaman asli benua Amerika yang tersebar dari

Amerika Tengah hingga Amerika Selatan. Tanaman tomat pertama kali

dibudidayakan oleh suku Inca dan suku Aztec pada tahun 700 SM.

Tatkala penyebaran tomat telah sampai di Benua Eropa bagian Utara,

orang-orang di daerah itu menamai tomat dengan berbagai julukan.

Orang Perancis menyebut tomat dengan apel cinta. Sementara orang

Jerman menyebutnya dengan apel surga. Begitu pula negara-negara lain

yang masing-masing memiliki sebutan sendiri untuk tomat ini.

Secara umum tomat memiliki kandungan vitamin dan gizi yang

cukup banyak didalamnya. Kandungan vitamin pada tomat yaitu vitamin A

dan vitamin C. Selain itu tomat juga mengandung mineral, serat, dan zat

fitonutrien. Tomat juga kaya akan antioksidan dan likopen yang dapat

memberikan warna merah pada buah tomat, likopen juga terbukti efektif

sebagai penurun resiko terkena kanker terutama kanker prostat, lambung

tenggorokan, dan usus besar.

Selain gizi, vitamin,dan kandungan lain yang telah disebutkan

diatas, tomat juga memiliki manfaat lain yaitu sebagai pelengkap bahan

makanan. Demikian juga dunia industri yang memproduksi berbagai

produk berbahan dasar tomat.

Tanaman tomat dapat tumbuh dan beradaptasi diberbagai kondisi

mulai dari daerah dataran rendah, menengah, hingga dataran tinggi.

Keadaan tanah yang baik untuk menanam tomat adalah tanah yang

gembur, porus dan subur, atau tanah liat yang sedikit mengandung pasir

dengan pH antara 5-6.

Dalam penanamannya tomat sangatlah mudah. Dapat dilakukan

dalam polybag dengan media dan bahan yang mudah didapat dan

harganya yang murah sehingga kita dapat mempraktekannya sendiri.

2 | H a l

Page 3: tanaman tomat

Media yang diperlukan antara lain :

1. Tomat yang sudah matang

2. Media tanam

3. Polybag

4. Ajir

C. Pelaksanaan praktis dan pemeliharaan

1. Persiapan benih

Pilih tomat yang sudah matang dengan ciri-ciri berwarna cerah

yaitu berwarna orange kemerah-merahan, bentuk dari buah tomat

tidak cacat atau tidak berlubang, dan masih segar.

Potong tomat menjadi dua bagian secara membujur agar biji tomat

mudah dikeluarkan.

Kemudian cuci biji tomat dan dikeringkan dijemur sampai benar-

benar kering.

Selanjutnya pilih biji yang besar dengan permukaan kulit yang

cerah dan tidak keriput.

Rendam benih tersebut selama satu malam kedalam air yang

telah dihangatkan suam-suam kuku.

Tujuannya untuk menghentikan masa dormansi atau masa

istirahat tumbuh.

2. Pembibitan

Setelah perendaman, biji bisa langsung ditanam.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

Siapkan media plastik atau polybag dengan ukuran 12X8 cm.

Bagian bawah polybag dilubangi, tujuannya untuk pembuangan

air.

Isi polybag dengan tanah merah dan pupuk kandang halus.

Sebar benih secara merata atau masukan biji tomat satu persatu

krdalam plastik atau polybag tersebut.

Letakkan bibit tanaman tomat ditempat teduh, tujuannya untuk

mencegah dan melindungnya dari terik sinar matahari.

3. Penanaman

3 | H a l

Page 4: tanaman tomat

Penanaman dilakukan saat bibit tomat sudah siap tanam yaitu

berumur 3-4minggu dan berdaun 5-6 helai. Penanaman bibit

tomat sebaiknya dilakukan pada sore atau pagi hari. Tujuannya

untuk menghindari panas matahari sewaktu siang hari yang bisa

menyebabkan bibit layu. Pada waktu penanaman, jika bibit

berasal dari persemaian plastik, robek dengan hati-hati supaya

tanahnya tidak pecah dan akarnya tidak rusak. Selanjutnya tanah

yang di polybag dilubangi, tanam bibit cabai pada lubang-lubang

itu. Supaya bibit tidak mudah busuk, bibit ditanam sebatas leher

akar atau pada pangkal batang tanpa mengikutsertakan

batangnya. Setelah penanaman, bibit langsung disiram dan kita

timbun lagi dengan media tanam untuk mencegah dan

melindunginya dari terik sinar matahari.

Apabila jumlah bibit tomat banyak, dapat diatur dirak-rak atau kita

buat bedengan seperti yang dilakukan para petani tomat yang

sesungguhnya. Jika ditanam di bedengan jarak tanamnya adalah

70X50 cm.

4. Pemeliharaan tanaman

Pemeliharan tanaman tomat dilakukan dengan berbagai macam

cara, seperti pemasangan ajir, pemupukan, pengairan, dan

pemangkasan.

a) Pemasangan ajir

Tanaman tomat mutlak menggunakan ajir atau turus yang

terbuat dari bambu. Pemasangan ajir dilakukan sedini

mungkin supaya akar tidak tertusuk. Ajir berfungsi

membantu menegakkan tanaman tomat, mencegah

tanaman roboh yang disebabkan beban buah dan tiupan

angin, mengoptimalkan sinar matahari, membantu

penyebaran daun, mengatur pertumbuhanan tunas dan

ranting, mempermudah penyiangan, dan mempermudah

penyemprotan atau pemupukan. Menurut penelitian yang

pernah dilakukan, penanaman tomat dengan ajir dapat

mendongkrak produksi buah tomat sampai 48%, bahkan

terbukti mampu mengurangi serangan hama dan penyakit.

4 | H a l

Page 5: tanaman tomat

b) Pemupukan

Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara yang

dibutuhkan oleh tanaman sebab unsur hara yang terdapat

dalam tanah tidak bisa diandalkan untuk memacu

pertumbuhan tanaman tomat secara optimal. Pemupukan

dilakukan secara bertahap-tahap. Setelah tanaman

ditanam sekitar 1minggu, diberi pupuk urea dan KCL

dengan perbandingan 1:1 untuk setiap tanaman 1-2gr

berikan disekeliling tanaman pada jarak kurang lebih 3cm.

Pemupukan kedua dilakukan pada umur 2-3 minggu

berupa campuran urea dan KCL kurang lebih 5gr berikan

disekeliling batang tanaman sejauh kurang lebih 5cm dan

dalam kurang lebih 1cm. Bila sampai umur 4minggu

tanaman masih belim subur dapat dipupuk lagi dengan

urea dan KCL(7gr). Jarak pemupukan dibuat makin jauh

kurang lebih 7cm. Setelah pemupukan, kemudian ditutup

tanah dan disiram dengan air.

c) Pengairan

Pengairan termasuk faktor penting dalam pertumbuhan

tanaman tomat. Salah satu tujuan pengairan adalah

mengganti air yang hilang akibat diserap atau karena

penguapan. Selain untuk mengganti tanaman kehilangan

air, pengairan juga berguna dalam proses pembentukan

bunga dan buah. Pengairan bisa dilakukan dengan dua

cara. Pertama pengairan bisa dilakukan secara manual

dengan menggunakan ember atau selang yang langsung

disiramkan ke tanaman.Pengairan dilakukan pada pagi

atau sore hari. Kedua jika tanaman tomat ditanam di

bedengan, pengairan bisa dilakukan dengan sistem

perendaman, yakni melalui air irigasi yang dialirkan melalui

parit-parit diantara bedengan. Pengairan dengan sistem

perendaman hanya membutuhkan waktu satu minggu

sekali. Tinggi perendaman sekitar ¾ dari tinggi bedengan.

Sementara itu, jika musim hujan turun aturlah

5 | H a l

Page 6: tanaman tomat

pembuangannya supaya aliran airnya lancar sehingga akar

tomat iidak tergenang air terlalu lama yang dapat

memgakibatkan akar tanaman busuk.

d) Pemangkasan

Pemangkasan tanaman tomat dilakukan terhadap tunas,

air, daun tua, daun yang terserang penyakit, buah yang

cacat, rusak atau terserang hama dan penyakit.

Pemangkasan daun tua atau daun yang terkena serangan

hama dan penyakit juga bertujuan untuk memperlancar

sinar matahari yang masuk ke tanaman dan mengurangi

resiko menularnya hama dan penyakit. Waktu

pemangkasan sebaiknya pada pagi hari, karena daun

masih banyak mengandung air sehingga mudah

dipatahkan. Sementara itu, pemangkasan pada buah

ditujukan untuk buah yang cacat, rusak atau terkena hama

dan penyakit.

D. Waktu keberhasilan

Tanaman tomat sudah dapat dimanfaatkan mulai dari bibitnya

sampai buahnya. Bibit yang sudah berumur 4minggu dan panjang

tanaman sekitar 10 cm bisa dijual dengan harga Rp 500,00 per tanaman.

Tanaman tomat mulai berbuah pada umur 60 hari dan bisa di panen atau

dipetik pada umur 90 hari sejak di semai. Buah tomat bisa dijual atau

dikonsumsi sendiri. Cara pemanenan buah tomat yang benar adalah

memetik dengan menyertakan tangkai buahnya. Pemanenan bisa

dilakukan menggunakan gunting, pisau, atau tangan.

E. Kendala dan cara mengatasi

Tanaman tomt yang berkualitas, selain ditentukan oleh pemeliharaan dan

pemupukan juga tergantung dari cara mngatasi hama dan penyakitnya.

Masalah tersebut dapat lebih mudah dicegah dengan mengetahui jenis-

jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman tomat.

Beberapa diantaranya, antara lain :

6 | H a l

Page 7: tanaman tomat

1. HAMA

a. Ulat buah

Ulat ini menyerang tomat yang masih muda sehingga buahnya

sering berlubang dan bisa membusuk karena infeksi.

Penyebabnya adalah ulat Helicoverpa spp. Buah tomat yang

terserang hama ini harus langsung dipetik dan dimusnahkan

supaya tidak menular ke tanaman lain yang masih sehat. Ulat ini

bisa diberantas dengan menyemprotkan insektisida Supracide,

Curacron, atau Buldok.

b. Lalat buah

Ciri-ciri lalat buah atau Dacus durcalus adalah berwarna cokelat

kekuningan dengan garis kuning membujur pada punggung. Lalat

ini menyerang dengan cara menyuntikkan telur-telurnya kedalam

kulit buah tomat. Telur-telur tersebut berubah menjadi larva yang

akan menggerogoti buah tomat dari dalam sehingga buah tomat

menjadi busuk karena terkena jamur, dan buah menjadi rontok.

Apabila buah di belah akan kelihatan larva berwarna putih. Buah

tomat yang terserang hama ini, harus segera dipetik dikumpulkan

kemudian dibakar. Atau dengan cara lain yang tak kalah efektif

adalah menggunakan perangkap lalat buah yang berbahan aktif

methyl eugenol, misalnya M-Antraktan.

c. Ulat daun

Ulat daun Spodoptera litura sering menyerang tanaman tomat.

Ulat tersebut menyerang daun dengan cara menggigitnay

sehingga daun berlubang atau rusak. Akibat rusaknya daun,

proses fotosintesis menjadi terganggu. Ulat daun dapat diberantas

dengam menyemprotkan insektisida racun kontak atau racun

perut.

d. Rayap

Serangan rayap sangat mungkin terjadi pada tanaman tomat yang

ditanam di bedengan. Ditandai dengan adanya alur atau

terowongan ditanah yang menempel pada pohon. Selain

7 | H a l

Page 8: tanaman tomat

menyerang batang, rayap juga menyerang akar tanaman tomat.

Sehingga dapat berakibat fatal yaitu matinya tanaman tomat.

Untuk mencegah serangan rayap, sanitasi kebun juga harus

dijaga terutama areal kebun harus bebas dari kayu-kayu beas

tebangan. Sementara itu, untuk mengatasi rayap dilakukan

penaburan insektisida berbahan aktif karbofuron pada bedengan.

Lakukan juga fumigasi dengan memakai Basamid G sebelum

pemasangan mulsa plastik.

e. Kutu putih

Hama kutu putih (Pseudococus sp) berbentuk bulat lilin berwarna

kehijauan dan tubuhnya diselimuti oleh lapisan lilin berwarna

keputihan. Kutu putih menyerang tanaman tomat dengan cara

mengisap cairan daun. Kotorannya yang terasa manis juga

mengundang semut. Akibat serangan kutu putih, daun menjadi

keriting dan bunga atau buahnya mengalami kerontokan. Hama ini

juga membawa penyakit embun jelaga. Pemberantasan kutu putih

juga harus diikuti dengan pemberantasan semut yang menjadi

media penyebaran hama kutu putih dan embun jelaga. Untuk

memberantasnya dapat menggunakan insektisida dan akarisida.

f. Semut dan belalang

Semut dan belalang umumnya menyerang tomat ketika masih

berupa bibit di persemaian. Kedua hewan ini merusak bibit

dengan cara menggigit dan memakannya, sehingga bibit tidak

bisa ditanam lagi. Cara mengatasinya adalah dengan insektisida

racun kontak atau sebarkan pada media persemaian insektisida

Furadan 3G yang berbahan aktif karbofuran.

g. Kutu daun

Kutu daun (Myzus percicae) menyerang tanaman tomat dengan

cara mengisap daun. Akibatnya daun menjadi keriput. Berwarna

kekuningan, terpuntir, dan tanaman menjadi kerdil. Cara

membasmi kutu daun dengan menyemprot tanaman tomat secara

bergantian menggunakan insektisida yang berbahan aktif

imidakloprid, fipronil, dan protiofos.

8 | H a l

Page 9: tanaman tomat

2. PENYAKIT

a. Blossom and Rot

Penyakit Blossom and Rot atau busuk ujung buah, menyerang

buah tomat baik yang masih muda maupun yang sudah tua.

Gejala serangan penyakit ini sudah tampak ketika masih muda.

Mula-mula terlihat bercak berwarna hijau gelap pada ujung buah

tomat yang kemudian berubah menjadi basah dan berwarna

cokelat sampai kehitaman. Setelah itu ujung buah akan mengerut,

bentuknya menjadi pipih, dan daging buah dalam setiap dompolan

menjadi busuk basah atau busuk kering. Penyakit ini bisa diatasai

dengan berbagai macam cara, antara lain kapur dolomit,

pemupukan yang berimbang, pengairan yang merata, dan

penyemprotan CaCl2 pada seluruh permukaan daun dengan

frekuensi 5-7 hari sekali sebanyak 0,1%. Lakukan penyemprotan

sampai tanaman benar-benar sembuh.

b. Penyakit layu Fusarium

Penyakit layu fusarium disebabkan oleh cendawan Fusarium

oxysporum. Penyakit ini menyerang tanaman tomat didataran

tinggi yang memiliki kelembaban tinggi di musim hujan. Tanaman

tomat yang terkena penyakit ini ditandai dengan menguningnya

daun-daun tua yang kemudian diikuti dengan menguningny daun-

daun muda, memucatnya tuklang-tulang daun tomat bagian atas,

tangkai daun terkulai kemudian tanaman menjadi layu. Gejala

lainnya yaitu batang membusuk dan berbau amoniak.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan

penyakit layu fusarium, antara lain :

1. Rendam bibit ke dalam larutan benomil 0,1% sebelum

ditanam.

2. Pilih dan tanam bibit yang tahan terhadap serangan penyakit

layu fusarium.

3. Pilih lokasi yang mendapatkan sinar matahari penuh.

4. Pilih daerah yang sirkulasi udaranya lancar.

5. Atasi penyakit ini dengan memberikan fungisida sistemik yang

berbahan aktif benomil, misalnya Benlete. Sementara itu,

9 | H a l

Page 10: tanaman tomat

tanaman yag sudah terserrang penyakit ini segera dicabut

untuk dimusnahkan dan lubang bekas penanaman ditaburi

kapur.

c. Penyakit busuk buah

Penyakit busuk buah disebabkan oleh cendawan Colectroticum

sp. Serangan cendawan ini ditandai dengan adanya bercak pada

buah yang terus melebar sehingga buah dapat membusuk.

Penanggulangan penyakit busuk buah bisa dilakukan dengan

mengatur jarak tanam yang tidak terlalu rapat, pemangkasan yang

teratur, penyemprotan dengan fungisida sistemik atau fungisida

kontak yang berbahan aktif karben dazim fenorimol.

d. Penyakit busuk daun

Penyakit itu disebabkan olh cendawan Phytophthora infestans.

Biasanya ditandai dengan munculnya noda-noda hitan pada buah

dan daun dengan susunan yang tidak teratur mirip penyakit cacar

pada kulit. Lama kelamaan noda tersebut menjadi kering, keras,

kemudian membusuk. Cara mencegahnya dengan pemangkasan

yang teratur, menjaga kelembaban kebun, dan menjaga sanitasi

lahan. Penyakit ini dapat diberantas menggunakan Antracol.

e. Penyakit rebah batang

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phytium sp. Biasanya

muncul didaerah yang kelembaban udaranya terlalu tinggi.

Penyakit ini menyerang tomat sejak usia bibit hingga dewasa,

ditandai dengan pembusukan pada pangkal batang, tanaman

layu, kemudian mati. Pencegahan penyakit rebah batang bisa

dilakukan dengan cara merendam benih kedalam larutan propa

Mokarbhidklorida. Sementara itu, tanaman yang sudah terinfeksi

cendawan Phytium sp dapat disemprot dengan fungisida sistemik

seperti Previcur N.

f. Penyakit Virus

Gejala serangan virus ditandai dengan munculnya bintik-bintik

berwarna orange ditengah daun bagian bawah atau dikelopak

bunga. Warna daun lebih tua kemudian berubah menjadi cokelat

lalu mati dan rontok dengan sendirinya. Bercak-bercak ini juga

10 | H a l

Page 11: tanaman tomat

menyebar pada pelepah dan batangnya. Akibatnya tanaman

menjadi semakin kerdil, merana, kemudian mati. Pada buah yang

masih hijau, muncul bercak berwarna kekuningan. Bagian tengah

bercak tersebut terdapat lingkungan konsentrik berwarna kuning,

coklat, hijau, merah muda atau merah. Zona bercak ini

menunjukkan gejala kerusakkan terbesar TMV pada tomat.

Hingga saat ini langkah pengendalian untuk mengobati penyakit

TMV ini belum ada. Yang perlu diperhatikan adalah menjaga

sanitasi kebun, membersihkan semua gulma, tanaman yang

menjadi inang. Segera musnahkan tanaman yang sudah terinfeksi

dengan cara nencabut dan membakarnya.

g. Nematoda bintil akar

Penyaki bintil akar disebabkan oleh nematoda Meloidogyne sp.

Ditndai dengan pembengkokan dan muncullah bisul berbentuk

bulat sampai panjang pada akar tanaman tomat. Nematoda ini bisi

dikendalikan dengan cara fumigasi. Yakni menggunakan Basamid

G atau menyebarkan nematisida atau insektisifa pada media

tanam.

3. GULMA

Selain hama dan penyakit, gulma berpotensi merugikan dan

mengganggu tanaman tomat. Gulma biasanya bertindak sebagai

kompetitor dalam memperebutkan unsur hara didalam tanah. Serangan

gulma pada penanaman tomat tanpa mulsa plastik lebih parah

dibandingkan dengan penanaman tomat yang menggunakan mulsa

plastik. Gulma pada mulsa plastik biasanya tumbuh ditepi-tepi bedengan

atau dilubang-lubang penanaman yang perlu diwaspadai adalah gulma

dari jenis rumput teki dan pisang karena bisa menem bus plastik. Cara

efektif untuk mengendalikan gulma adalan melakukan penyiangan dan

mencabut gulma sampai ke akarnya. Selain itu, dapat digunakan

herbisida (pembasmi gulma) yang disemprotkan. Namun, penyemprotan

harus dilakukan dengan ekstra hati-hati karena bisa mengakibatkan

kematian jika terkena tanaman tomat.

11 | H a l

Page 12: tanaman tomat

F. Manfaat bagi peserta didik

Pembudidayaan tanaman tomat banyak sekali manfaatnya bagi

masyarakat pada umumnya atau bagi peserta didik yang sedang dalam

masa pembelajaran. Bagi peserta didik, dengan membudidayakan

tanaman tomat peserta didik diharapkan :

1. Dapat menanamkan rasa tanggung jawab ke dalam diri peserta didik,

karena setiap peserta didik diwajibkan merawat tanaman tomatnya

supaya tumbuh subur sehingga mampu menghasilkan tanaman tomat

yang bagus dan buahnya banyak.

2. Peserta didik dapat lebih hemat

Dengan menanam tomat sendiri peserta didik tentunya dapat lebih

menghemat, karena peserta didik bisa mengambil buah tomat untuk

kebutuhan sendiri.

3. Peserta didik lebih mandiri dan dewasa

Dengan menanam tomat, peserta didik dapat menghasilkan uang

sendiri, tidak selalu meminta kepada orangtua bahkan peserta didik

bisa membantu beban ekonomi dari orangtua mereka. Tanaman

tomat yang mereka tanam bisa dijual dengan harga Rp500,00 per

tanaman ketika sudah berumur satu bulan. Apabila ada 10 batang,

sudah dapat memperoleh uang Rp 5.000,00.

4. Peserta didik juga bisa memamerkan hasil kerja kerasnya kepada

orangtua mereka sekaligus bisa menjual buah tomatnya. Bisa

dilakukan ketika penerimaan rapor atau pertemuan yang sengaja

diadakan khusus untuk memperlihatkan buah tomat para peserta

didik. Orangtua yang tertarik bisa membelinya. Sekarang saja harga

tomat bisa mencapai Rp 12.000,00 per kg. Bisa dibayangkan

keuntungan yang dapat diperoleh dari menanam tomat dengan modal

yang dikeluarkan sekitar Rp5.000,00 untuk pengadaan bibit dan

perawatan. Sisanya Rp 7.000,00 dapat diperoleh peserta didik. Haasil

yang merka perolah dapat digunakan untuk tambahan uang saku,

membeli buku bahkan membantu ekonomi orangtua mereka.

12 | H a l