tak fix print skg jga

25
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia adalah laki-laki atau perempuan yang berusia 60 tahun atau lebih, baik yang secara fisik masih mampu maupun karena sesuatu tidak mampu lagi berperan aktif dalam pembangunan (Depkes RI, 2001). Keliat (dalam Maryam 2008) Usia lanjut merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti telah melalui tiga tahapan kehidupan, yaitu anak, dewasa, dan tua (Nugroho, 2008). Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, dan gerakan lambat (Nugroho, 2008). Lanjut usia juga merasakan penurunan rasa berharga, kesepian, dan takut menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat (Stanley and Beare, 2006). Demantion adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual yang menyebabkan deteriorasi kognitif dan fungsional, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan aktifitas sehari-hari. Pada tahun

Upload: fitri-mahayana

Post on 13-Dec-2015

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

Page 1: TAK FIX Print Skg Jga

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lanjut usia adalah laki-laki atau perempuan yang berusia 60 tahun atau

lebih, baik yang secara fisik masih mampu maupun karena sesuatu tidak mampu

lagi berperan aktif dalam pembangunan (Depkes RI, 2001). Keliat (dalam

Maryam 2008) Usia lanjut merupakan tahap akhir perkembangan pada daur

kehidupan manusia.

Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang dimulai sejak

permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti telah

melalui tiga tahapan kehidupan, yaitu anak, dewasa, dan tua (Nugroho, 2008).

Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik

yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai

ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, dan gerakan

lambat (Nugroho, 2008). Lanjut usia juga merasakan penurunan rasa berharga,

kesepian, dan takut menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat (Stanley and

Beare, 2006).

Demantion adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual yang

menyebabkan deteriorasi kognitif dan fungsional, sehingga mengakibatkan

gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan aktifitas sehari-hari. Pada tahun 2014

Craig. J melakukan penelitian dengan judul Music Therapy to Reduce Agitation in

Dementia. Penelitian Music Therapy to Reduce Agitation in Dementia adalah

suatu terapi non farmakologi yang bertujuan untuk meningkatkan emosi melalui

rangsangan kognitif, interaksi sosial dan mengurangi agitasi pada lanjut usia.

Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 januari 2014 di ruang kenanga RSJ

Dr. Radjiman Wedodiodiningrat lawang. Pengkajian dilakukan kepada semua

lanjut usia dengan metode wawancara dan observasi. Atas dasar tersebut, maka

dengan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) terapi musik dapat membantu lanjut

usia dalam mengingat masa lalu yang menyenangkan, serta lanjut usia dapat

besosialisasi dengan baik.

Page 2: TAK FIX Print Skg Jga

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Klien dapat meningkatkan perasaan klien dan mengingat peristiwa masa

lalunya.

1.2.2 Tujuan Khusus

a) Klien dapat mengerti judul lagu.

b) Klien dapat mengingat sebagian lirik lagu.

c) Klien dapat mengingat peristiwa yang menyenangkan yang pernah

dialami.

d) Klien dapat meceritakan siapa saja yang ada dalam peristiwa tersebut.

e) Klien dapat menceritakan kesan yang dirasakan saat mendengarkan

lagu tersebut.

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Profesi perawat

a) Perawat dapat mengetahui praktik Terapi Aktifitas Kelompok

keperawatan jiwa yang benar.

b) Perawat lebih memahami tentang teknik mengaplikasikan Terapi

Aktrifiyas Kelompok di Rumah Sakit Jiwa Lawang.

1.3.2 Bagi penyusun

a) Sebagai tambahan ilmu pengetahuan tentang praktik Terapi Aktifitas

Kelompok jiwa

b) Lebih mengetahui tentang isi dari praktik Terapi Aktifitas Kelompok

1.3.3 Bagi Klien

a) Dapat menurunkan kegelisahan pada klien

b) Dapat meningkatkan emosional klien

c) Dapat meningkatkan interaksi sosial klien

d) Dapat mengingat kembali masa lalu klien

Page 3: TAK FIX Print Skg Jga

BAB 2. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian

2.1.1 Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah salah satu terapi modalitas

yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai

masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan

kelompok digunakan sebagai target asuhan (Keliat, 2005).

2.1.2 Terapi Musik

Terapi musik adalah sebuah teknik kesehatan dengan menggunakan

musik sebagai medianya. British Association for Music Therapy

mendeskripsikan bahwa terapi musik merupakan terapi psikologi yang

menghubungkan komunikasi dan interaksi antara klien dengan terapis. Hal

ini membuktikan bahwa terapi musik dapat digunakan untuk orang dengan

segala usia dan kemampuan, khususnya mereka mengalami kesulitan

verbal.

Orang dengan demensia dapat merasakan kesendirian dengan

kemampuan berbahasa. Terapi musik dapat mengurangi kecemasan dan

stress, dan meningkatkan kemampuan emosional melalui ekspresi verbal

dan non verbal, meningkatkan interaksi sosial dan stimulasi kognitif.

Terapi musik dapat memberikan semangat dalam penggunaan pengetahuan

serta kemampuan-kemampuan yang tersimpan dalam memori jangka

panjang seperti lirik dari lagu-lagu yang familiar/popular, dan memberi

semangat dalam mendengarkan, bernyanyi, bergerak serta menciptakan

musik. Terapi musik sedang ditingkatkan penggunaanya sebagai sebuah

intervensi non-farmakologis dalam merawat orang-orang demensia dan

keluarga atau orang-orang yang memperhatikannya, bersama dengan

National Institute for Health and Care Excellence memberikan semangat

kepada mereka yang sedang mengalami peningkatan agitasi.

Page 4: TAK FIX Print Skg Jga

Dalam perkembangan demensia, perawat dan spesialis professional

lainnya dibutuhkan untuk menjadi perantara untuk menjaga lingkungan

tempat tinggal yang aman dan kualitas hidup yang baik. Making a

Difference in Dementia: Nursing Vision and Strategy (DH, 2013)

menunjukkan peranan penting perawat dalam perawatan demensia.

Peningkatan intervensi seperti terapi musik kelompok dapat menunjukkan

komitmen perawat dalam memperhatikan kelompok pasien yang mudah

tersinggung, sembari memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Untuk mencapai perawatan bagi pasien-pasien ini dengan kualitas tinggi,

para perawat diharuskan untuk bekerja sama dengan para professional

lainnya, berinvestasi dalam memperbaiki kualitas hidup.

2.2 Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Musik

Tujuan utama dalam terapi musik adalah mengembalikan dan

mengembangkan kemampuan manusia untuk berhubungan dengan dirinya

sendiri dan orang lain di sekitarnya. Terapi musik merupakan suatu wadah

kondusif yang aman yang memberikan kesempatan kepada klien untuk

dapat berkoresponden. Untuk dapat mencapai goal yang telah ditetapkan

dalam terapi musik yaitu:

a. Melatih kemampuan kognitif klien

b. Melatih kemampuan komunikasi klien

c. Melatih kemampuan social-emosional klien

d. Melatih kemampuan motorik klien

2.3 Indikasi Terapi Aktivitas Kelompok Musik

Terapi musik ini diindikasikan pada semua klien terutama klien

dengan demensia, menarik diri, harga diri rendah, dan klien yang tidak

mau berbicara.

Page 5: TAK FIX Print Skg Jga

2.4 Seleksi Klien

2.4.1 Waktu dan Tempat

Hari : Selasa dan Rabu

Tanggal : 27 dan 28 Januari 2015

Pukul : 10.00 s/d 11.00 WIB

Tempat : Ruang Kenanga RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Lawang

2.4.2 Metode

Demonstrasi dan diskusi

2.4.3 Media

Sound system, tape recorder, dan MP3, dan bola kasti

2.4.4 Setting

a. Terapis dan klien duduk bersama dalam satu lingkungan

b. Ventilasi ruangan baik

c. Penerangan cukup

d. Suasana tenang

e. Pengaturan tempat duduk (setting)

2.4.5 Pembagian Tugas

a. Sesi 1

Leader : Nurafifah

Co Leader : Fitri Nurcahyani

Observer : Chahyarina Putri

Fasilitator : Yohandani Frinda dan Fitri Nurcahyani

b. Sesi 2

Leader : Moh. Salman A.

Co Leader : Chahyarina Putri

Observer : Yohandani Frinda

Fasilitator : Fitri Nurcahyani dan Nurafifah

c. Sesi 3

Leader : Chahyarina Putri

Co Leader : Yohandani Frinda

Page 6: TAK FIX Print Skg Jga

Observer : Fitri Nurcahyani

Fasilitator : Nurafifah dan Moh. Salman A.

d. Sesi 4

Leader : Yohandani Frinda

Co Leader : Moh. Salman A.

Observer : Nurafifah

Fasilitator : Moh. Salman A. dan Chahyarina Putri

e. Sesi 5

Leader : Fitri Nurcahyani

Co Leader : Nurafifah

Observer : Moh. Salman A.

Fasilitator : Chahyarina Putri dan Yohandani Frinda

2.4.6 Peran dan Fungsi Terapis

a. Leader, bertugas :

1) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok

2) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi

3) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK

4) Memimpin diskusi kelompok

b. Co leader, bertugas :

1) Membuka acara

2) Mendampingi leader

3) Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami hambatan

4) Menyerahkan kembali posisi kepada leader

5) Menutup acara diskusi

c. Fasilitator, bertugas :

1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok

2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk

aktif mengikuti jalannya terapi.

Page 7: TAK FIX Print Skg Jga

d. Observer, bertugas :

1) Mencatat serta mengamati respon klien

2) Mengawasi jalannya TAK mulai dari persiapan, proses sampai

penutupan.

2.4.7 Proses Pelaksanaan

a. Perkenalan dan pengarahan

1) Mempersiapkan lingkungan : suasana tenang dan nyaman

2) Mempersiapkan tempat : pengaturan posisi tempat duduk, leader berdiri

di depan dan berkomunikasi dengan seluruh anggota kelompok

3) Mempersiapkan anggota kelompok : membuat kontrak kembali dengan

klien untuk mengikuti TAK

b. Pembukaan

1) Leader memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, asal, dan

tempat tinggal

2) Leader menjelaskan tujuan TAK

3) Membuat kontrak waktu dengan klien dan lamanya kegiatan

berlangsung

4) Leader menjelaskan peraturan kegiatan TAK antara lain : jika klien

ingin ke kamar mandi harus meminta ijin pada leader dan diharappkan

klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

c. Role play

Kegiatan dimulai dengan perkenalan diri oleh fasilitator sesuai petunjuk

leader selama 5 menit. Setelah itu fasilitator menghidupkan music MP3

dan memulai kegiatan. Selama music berbunyi sfasilitator mengedarkan

bola tenis dari satu klien ke klien lain. Bagi klien yang memegang bola

saat musik dihentikan diharapkan untuk memperkenalkan diri.

d. Permainan

Klien diminta untuk mengambil tempat duduk di kursi yang tersedia.

Selanjutnya bermain sesuai aturan.

Page 8: TAK FIX Print Skg Jga

e. Evaluasi

1) Kognitif : Klien menceritakan isi lagu yang diputarkan, menyebutkan

pengalaman masa lalu dengan lagu yang diputarkan, menyebutkan

penyanyi dari lagu yang diputarkan, menyebutkan judul lagu yang

diputarnya.

2) Komunikasi : klien mampu menjawab salam dari leader, klien mampu

membalas senyum dari leader, membalas kontak mata dari leader,

menyebutkan asalnya, menyebutkan usianya, dan menyebutkan

hobinya.

3) Motorik : klien mampu menirukan gerakan-gerakan sesuai dengan

instruksi, dan berpegangan tangan dengan klien yang lainnya.

4) Sosial : klien mampu menyebutkan nama teman dekat klien,

menyebutkan hobi teman dekat klien, menyebutkan asal teman dekat

klien, dan menyebutkan kerja teman dekat klien.

f. Penutup

1) Leader menyampaikan apa yang telah dicapai anggota kelompok

setelah melakukan kegiatan

2) Terapis memberikan reinforcement positif pada setiap klien yang

mengikuti permainan

2.4.8 Antisipasi Masalah

a. Klien yang tidak aktif dalam aktivitas kelompok penanganannya adalah

dengan memberikan motivasi oleh fasilitator

b. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin, panggil nama klien,

tanyakan alas an meninggalkan kegiatan, beri motivasi agar kembali

mengikuti kegiatan.

Page 9: TAK FIX Print Skg Jga

2.5 Setting

Keterangan :

L : Leader

C : Co leader

K : Klien

O : Observer

F : Fasilitator

Petunjuk :

Klien duduk melingkar bersama perawat.

2.6 Kriteria Evaluasi

1) Evaluasi Input

a. Tim berjumlah 5 orang, terdiri dari 1 leader, 1 Co leader, 1 observer,

dan 2 fasilitator

b. Lingkungan luas dan sirkulasi baik

c. Peralatan berfungsi baik dan tersedia media yang dibutuhkan

d. Tidak ada kesulitan dalam memilih klien yang sesuai dengan kriteria

untuk aktivitas kelompok

2) Evaluasi Proses

a. Leader menjelaskan aturan kegiatan dengan jelas

b. Fasilitator menempatkan diri sesuai posisi

c. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat

mengawasi jalannya kegiatan.

K

FK

L

O

K

Coo

K

Page 10: TAK FIX Print Skg Jga

3) Evaluasi Output

Setelah mengadakan aktivitas kelompok dengan 8 klien yang diamati,

hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut :

a. Klien yang mengikuti kegiatan dapat mengikuti dengan aktif dari awal

sampai selesai

b. Klien dapat mengungkapkan kemampuan dalam menyebutkan hal-hal

berdasarkan indikator penilaian.

2.7 Proses Pelaksanaan TAK

Sesi 1: Terapi Musik: Kognitif

No Prosedur Tindakan

a Fase Orientasi

1 Memberikan salam, menyebutkan nama klien dan nama perawat

2 Melakukan validasi

3 Menjelaskan kontrak waktu

4 Menjelaskan tujuan kegiatan

b Fase Kerja

1 Memainkan musik, memberikan kesempatan pada klien menceritakan isi

lagu yang diputarkan.

2 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan pengalaman masa

lalu dengan lagu yang diputarkan

3 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan penyanyi dari

lagu yang diputarkan

4 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan judul lagu yang

diputarnya.

5 Memberikan reinforcement

6 Memberikan motivasi untuk aktif terlibat dalam kegiatan.

c Fase terminasi

1 Melakukan evaluasi subyektif

2 Malakukan evaluasi obyektif

3 Memberikan reinforcement

Page 11: TAK FIX Print Skg Jga

4 Melakukan tindak lanjut

5 Melakukan kontrak kegiatan yang akan datang

6 Salam penutup

d Perilaku Perawat

1 Verbal: jelas, intonasi dan irama tepat

2 Non verbal: kontak mata perawat bersahabat, senyum, sentuhan, posisi

tubuh tepat.

3 Sikap: sabar, telaten, menerima klien apa adanya, menjadi pendengar yang

aktif.

Sesi 2: Terapi Musik: Komunikasi

No Prosedur Tindakan

a Fase Orientasi

1 Memberikan salam, menyebutkan nama klien dan nama perawat

2 Melakukan validasi

3 Menjelaskan kontrak waktu

4 Menjelaskan tujuan kegiatan

b Fase Kerja

1 Memainkan musik, memberikan kesempatan pada klien untuk mampu

menjawab salam dari leader.

2 Memberikan kesempatan pada klien untuk membalas senyum dari leader.

3 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan namanya.

4 Memberikan kesempatan pada klien untuk membalas kontak mata dari

leader.

5 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan asalnya.

6 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan usianya.

7 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan hobinya

8 Memberikan reinforcement

9 Memberikan motivasi untuk aktif terlibat dalam kegiatan.

Page 12: TAK FIX Print Skg Jga

c Fase terminasi

1 Melakukan evaluasi subyektif

2 Malakukan evaluasi obyektif

3 Memberikan reinforcement

4 Melakukan tindak lanjut

5 Melakukan kontrak kegiatan yang akan datang

6 Salam penutup

d Perilaku Perawat

1 Verbal: jelas, intonasi dan irama tepat

2 Non verbal: kontak mata perawat bersahabat, senyum, sentuhan, posisi

tubuh tepat.

3 Sikap: sabar, telaten, menerima klien apa adanya, menjadi pendengar yang

aktif.

Sesi 3: Terapi Musik: Motorik

No Prosedur Tindakan

a Fase Orientasi

1 Memberikan salam, menyebutkan nama klien dan nama perawat

2 Melakukan validasi

3 Menjelaskan kontrak waktu

4 Menjelaskan tujuan kegiatan

b Fase Kerja

1 Memainkan musik, memberikan kesempatan pada klien untuk mampu

menirukan gerakan-gerakan sesuai dengan instruksi.

2 Memberikan kesempatan pada klien untuk berpegangan tangan dengan

klien yang lainnya.

3 Memberikan reinforcement

4 Memberikan motivasi untuk aktif terlibat dalam kegiatan.

c Fase terminasi

1 Melakukan evaluasi subyektif

Page 13: TAK FIX Print Skg Jga

2 Malakukan evaluasi obyektif

3 Memberikan reinforcement

4 Melakukan tindak lanjut

5 Melakukan kontrak kegiatan yang akan datang

6 Salam penutup

d Perilaku Perawat

1 Verbal: jelas, intonasi dan irama tepat

2 Non verbal: kontak mata perawat bersahabat, senyum, sentuhan, posisi

tubuh tepat.

3 Sikap: sabar, telaten, menerima klien apa adanya, menjadi pendengar yang

aktif.

Sesi 4: Terapi Musik: Sosial

No Prosedur Tindakan

a Fase Orientasi

1 Memberikan salam, menyebutkan nama klien dan nama perawat

2 Melakukan validasi

3 Menjelaskan kontrak waktu

4 Menjelaskan tujuan kegiatan

b Fase Kerja

1 Memainkan musik, memberikan kesempatan pada klien menyebutkan

nama teman dekat klien.

2 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan hobi teman dekat

klien.

3 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan asal teman dekat

klien.

4 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan kerja teman dekat

klien.

5 Memberikan reinforcement

6 Memberikan motivasi untuk aktif terlibat dalam kegiatan.

Page 14: TAK FIX Print Skg Jga

c Fase terminasi

1 Melakukan evaluasi subyektif

2 Malakukan evaluasi obyektif

3 Memberikan reinforcement

4 Melakukan tindak lanjut

5 Melakukan kontrak kegiatan yang akan datang

6 Salam penutup

d Perilaku Perawat

1 Verbal: jelas, intonasi dan irama tepat

2 Non verbal: kontak mata perawat bersahabat, senyum, sentuhan, posisi

tubuh tepat.

3 Sikap: sabar, telaten, menerima klien apa adanya, menjadi pendengar yang

aktif.

Sesi 5: Terapi Musik: Evaluasi

No Prosedur Tindakan

a Fase Orientasi

1 Memberikan salam, menyebutkan nama klien dan nama perawat

2 Melakukan validasi

3 Menjelaskan kontrak waktu

4 Menjelaskan tujuan kegiatan

b Fase Kerja

1 Memainkan musik, memberikan kesempatan pada klien menceritakan isi

lagu yang diputarkan.

2 Memberikan kesempatan pada klien untuk menjawab salam dari leader.

3 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan nama klien yang

ada disampingnya klien.

4 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan asal klien yang

ada disamping klien.

5 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan hobi klien yang

Page 15: TAK FIX Print Skg Jga

ada disamping klien.

6 Memberikan kesempatan pada klien untuk menirukan gerakan yang

diinstruksikan.

7 Memberikan reinforcement

8 Memberikan motivasi untuk aktif terlibat dalam kegiatan.

c Fase terminasi

1 Melakukan evaluasi subyektif

2 Malakukan evaluasi obyektif

3 Memberikan reinforcement

4 Melakukan tindak lanjut

5 Melakukan kontrak kegiatan yang akan datang

6 Salam penutup

d Perilaku Perawat

1 Verbal: jelas, intonasi dan irama tepat

2 Non verbal: kontak mata perawat bersahabat, senyum, sentuhan, posisi

tubuh tepat.

3 Sikap: sabar, telaten, menerima klien apa adanya, menjadi pendengar yang

aktif.

Page 16: TAK FIX Print Skg Jga

H. Evaluasi dan Dokumentasi

No Aspek yang dinilai Nama KlienM S R Sr Y Mi Sw Z P

a Kognitif 1 Bisa menceritakan isi

lagu tersebut.- √ - √ √ - √ - -

2 Bisa menyebutkan pengalaman masa lalunya terkait lagu yang diputarkan.

- √ - √ √ - - - -

3 Bisa menyebutkan penyanyinya.

- √ - - - - - - -

4 Bisa menyebutkan judul lagunya.

- √ - - - - - - -

b Komunikasi 1 Mampu menjawab salam

dari leader√ √ √ √ √ √ √ - √

2 Mempu membalas senyum dari leader.

√ √ √ √ √ - √ - √

3 Mempu menyebutkan namanya

√ √ √ √ √ √ √ - √

4 Ada kontak mata - √ √ √ √ - √ - √5 Mampu menyebutkan

asalnya.- √ √ √ √ √ √ - √

6 Mampu menyebutkan usianya

- √ √ √ √ √ √ - √

7 Mampu menyebutkan hobinya.

- √ √ √ √ √ √ - √

c motorik1 Mempu mengikuti

gerakan yang diinstruksikan.

- √ √ √ √ - √ - -

2 Mampu berpegangan tangan dengan klien yang lainnya.

- √ √ √ √ - √ - √

d Sosial 1 Mampu menyebutkan

nama teman dekatnya.- √ √ √ √ - √ - -

2 Mempu menyebutkan hobi teman dekatnya

- - - √ √ - - - -

3 Mampu menyebutkan asal teman dekatnya

- - - √ √ - - - -

4 Mampu menyebutkan kerja teman dekatnya.

- - - √ √ - - - -

Page 17: TAK FIX Print Skg Jga

e Evaluasi 1 Mampu menceritakan isi

lagu yang diputarkan- √ - √ √ - - - -

2 Mampu menjawab salam dari leader.

- √ √ √ √ - √ - -

3 Mampu menyebutkan nama klien yang ada disampingnya.

- √ √ √ √ - √ - -

4 Mampu menyebutkan asal klien yang ada disampingnya.

- √ - √ √ - √ - -

5 Mampu menyebutkan hobi klien yang ada disampingnya.

- - - √ √ - - - -

6 Mampu mengikuti gerakan-gerakan sesuai dengan instruksi.

- - √ √ √ - √ - -

Keterangan:

(1) : Mampu

(2) : tidak mampu

Page 18: TAK FIX Print Skg Jga

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

TAK (Terapi Aktifitas Kelompok) adalah salah satu terapi modalitas

yang dilakukan perawat kepada klien yang mempunyai masalah keperawatan

yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan

sebagai target asuhan. Pada lansia yang mengalami demensia akan terjadi

penurunan daya ingat dan penurunan fungsi tubuh yang dapat membuat

dirinya merasa rendah diri, sehingga lansia akan mengucilkan dirinya sendiri

saat kemampuan berbahasanya semakin menurun. Terapi music adalah salah

satu terapi yang dapat mengurangi kecemasan dan stress yang baik pada

lansia. Terapi music menurut British Association for Music Therapy (2012)

meningkatkan kesejahteraan mental lansia. Sehingga terapi music sangat baik

dilakukan kepada lansia untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik bagi

lansia.

3.2 Saran

Dalam pembuatan proposal ini kami menyadari masih banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis menerima segala bentuk kritik dan saran

yang membangun untuk proposal ini. Dan semoga dapat bermanfaat bagi

kelompok pada khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya.