tak fix print skg jga
DESCRIPTION
freeTRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lanjut usia adalah laki-laki atau perempuan yang berusia 60 tahun atau
lebih, baik yang secara fisik masih mampu maupun karena sesuatu tidak mampu
lagi berperan aktif dalam pembangunan (Depkes RI, 2001). Keliat (dalam
Maryam 2008) Usia lanjut merupakan tahap akhir perkembangan pada daur
kehidupan manusia.
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang dimulai sejak
permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti telah
melalui tiga tahapan kehidupan, yaitu anak, dewasa, dan tua (Nugroho, 2008).
Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik
yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai
ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, dan gerakan
lambat (Nugroho, 2008). Lanjut usia juga merasakan penurunan rasa berharga,
kesepian, dan takut menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat (Stanley and
Beare, 2006).
Demantion adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual yang
menyebabkan deteriorasi kognitif dan fungsional, sehingga mengakibatkan
gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan aktifitas sehari-hari. Pada tahun 2014
Craig. J melakukan penelitian dengan judul Music Therapy to Reduce Agitation in
Dementia. Penelitian Music Therapy to Reduce Agitation in Dementia adalah
suatu terapi non farmakologi yang bertujuan untuk meningkatkan emosi melalui
rangsangan kognitif, interaksi sosial dan mengurangi agitasi pada lanjut usia.
Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 januari 2014 di ruang kenanga RSJ
Dr. Radjiman Wedodiodiningrat lawang. Pengkajian dilakukan kepada semua
lanjut usia dengan metode wawancara dan observasi. Atas dasar tersebut, maka
dengan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) terapi musik dapat membantu lanjut
usia dalam mengingat masa lalu yang menyenangkan, serta lanjut usia dapat
besosialisasi dengan baik.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan perasaan klien dan mengingat peristiwa masa
lalunya.
1.2.2 Tujuan Khusus
a) Klien dapat mengerti judul lagu.
b) Klien dapat mengingat sebagian lirik lagu.
c) Klien dapat mengingat peristiwa yang menyenangkan yang pernah
dialami.
d) Klien dapat meceritakan siapa saja yang ada dalam peristiwa tersebut.
e) Klien dapat menceritakan kesan yang dirasakan saat mendengarkan
lagu tersebut.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Profesi perawat
a) Perawat dapat mengetahui praktik Terapi Aktifitas Kelompok
keperawatan jiwa yang benar.
b) Perawat lebih memahami tentang teknik mengaplikasikan Terapi
Aktrifiyas Kelompok di Rumah Sakit Jiwa Lawang.
1.3.2 Bagi penyusun
a) Sebagai tambahan ilmu pengetahuan tentang praktik Terapi Aktifitas
Kelompok jiwa
b) Lebih mengetahui tentang isi dari praktik Terapi Aktifitas Kelompok
1.3.3 Bagi Klien
a) Dapat menurunkan kegelisahan pada klien
b) Dapat meningkatkan emosional klien
c) Dapat meningkatkan interaksi sosial klien
d) Dapat mengingat kembali masa lalu klien
BAB 2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
2.1.1 Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah salah satu terapi modalitas
yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai
masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan
kelompok digunakan sebagai target asuhan (Keliat, 2005).
2.1.2 Terapi Musik
Terapi musik adalah sebuah teknik kesehatan dengan menggunakan
musik sebagai medianya. British Association for Music Therapy
mendeskripsikan bahwa terapi musik merupakan terapi psikologi yang
menghubungkan komunikasi dan interaksi antara klien dengan terapis. Hal
ini membuktikan bahwa terapi musik dapat digunakan untuk orang dengan
segala usia dan kemampuan, khususnya mereka mengalami kesulitan
verbal.
Orang dengan demensia dapat merasakan kesendirian dengan
kemampuan berbahasa. Terapi musik dapat mengurangi kecemasan dan
stress, dan meningkatkan kemampuan emosional melalui ekspresi verbal
dan non verbal, meningkatkan interaksi sosial dan stimulasi kognitif.
Terapi musik dapat memberikan semangat dalam penggunaan pengetahuan
serta kemampuan-kemampuan yang tersimpan dalam memori jangka
panjang seperti lirik dari lagu-lagu yang familiar/popular, dan memberi
semangat dalam mendengarkan, bernyanyi, bergerak serta menciptakan
musik. Terapi musik sedang ditingkatkan penggunaanya sebagai sebuah
intervensi non-farmakologis dalam merawat orang-orang demensia dan
keluarga atau orang-orang yang memperhatikannya, bersama dengan
National Institute for Health and Care Excellence memberikan semangat
kepada mereka yang sedang mengalami peningkatan agitasi.
Dalam perkembangan demensia, perawat dan spesialis professional
lainnya dibutuhkan untuk menjadi perantara untuk menjaga lingkungan
tempat tinggal yang aman dan kualitas hidup yang baik. Making a
Difference in Dementia: Nursing Vision and Strategy (DH, 2013)
menunjukkan peranan penting perawat dalam perawatan demensia.
Peningkatan intervensi seperti terapi musik kelompok dapat menunjukkan
komitmen perawat dalam memperhatikan kelompok pasien yang mudah
tersinggung, sembari memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Untuk mencapai perawatan bagi pasien-pasien ini dengan kualitas tinggi,
para perawat diharuskan untuk bekerja sama dengan para professional
lainnya, berinvestasi dalam memperbaiki kualitas hidup.
2.2 Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Musik
Tujuan utama dalam terapi musik adalah mengembalikan dan
mengembangkan kemampuan manusia untuk berhubungan dengan dirinya
sendiri dan orang lain di sekitarnya. Terapi musik merupakan suatu wadah
kondusif yang aman yang memberikan kesempatan kepada klien untuk
dapat berkoresponden. Untuk dapat mencapai goal yang telah ditetapkan
dalam terapi musik yaitu:
a. Melatih kemampuan kognitif klien
b. Melatih kemampuan komunikasi klien
c. Melatih kemampuan social-emosional klien
d. Melatih kemampuan motorik klien
2.3 Indikasi Terapi Aktivitas Kelompok Musik
Terapi musik ini diindikasikan pada semua klien terutama klien
dengan demensia, menarik diri, harga diri rendah, dan klien yang tidak
mau berbicara.
2.4 Seleksi Klien
2.4.1 Waktu dan Tempat
Hari : Selasa dan Rabu
Tanggal : 27 dan 28 Januari 2015
Pukul : 10.00 s/d 11.00 WIB
Tempat : Ruang Kenanga RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang
2.4.2 Metode
Demonstrasi dan diskusi
2.4.3 Media
Sound system, tape recorder, dan MP3, dan bola kasti
2.4.4 Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam satu lingkungan
b. Ventilasi ruangan baik
c. Penerangan cukup
d. Suasana tenang
e. Pengaturan tempat duduk (setting)
2.4.5 Pembagian Tugas
a. Sesi 1
Leader : Nurafifah
Co Leader : Fitri Nurcahyani
Observer : Chahyarina Putri
Fasilitator : Yohandani Frinda dan Fitri Nurcahyani
b. Sesi 2
Leader : Moh. Salman A.
Co Leader : Chahyarina Putri
Observer : Yohandani Frinda
Fasilitator : Fitri Nurcahyani dan Nurafifah
c. Sesi 3
Leader : Chahyarina Putri
Co Leader : Yohandani Frinda
Observer : Fitri Nurcahyani
Fasilitator : Nurafifah dan Moh. Salman A.
d. Sesi 4
Leader : Yohandani Frinda
Co Leader : Moh. Salman A.
Observer : Nurafifah
Fasilitator : Moh. Salman A. dan Chahyarina Putri
e. Sesi 5
Leader : Fitri Nurcahyani
Co Leader : Nurafifah
Observer : Moh. Salman A.
Fasilitator : Chahyarina Putri dan Yohandani Frinda
2.4.6 Peran dan Fungsi Terapis
a. Leader, bertugas :
1) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
2) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi
3) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
4) Memimpin diskusi kelompok
b. Co leader, bertugas :
1) Membuka acara
2) Mendampingi leader
3) Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami hambatan
4) Menyerahkan kembali posisi kepada leader
5) Menutup acara diskusi
c. Fasilitator, bertugas :
1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok
2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya terapi.
d. Observer, bertugas :
1) Mencatat serta mengamati respon klien
2) Mengawasi jalannya TAK mulai dari persiapan, proses sampai
penutupan.
2.4.7 Proses Pelaksanaan
a. Perkenalan dan pengarahan
1) Mempersiapkan lingkungan : suasana tenang dan nyaman
2) Mempersiapkan tempat : pengaturan posisi tempat duduk, leader berdiri
di depan dan berkomunikasi dengan seluruh anggota kelompok
3) Mempersiapkan anggota kelompok : membuat kontrak kembali dengan
klien untuk mengikuti TAK
b. Pembukaan
1) Leader memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, asal, dan
tempat tinggal
2) Leader menjelaskan tujuan TAK
3) Membuat kontrak waktu dengan klien dan lamanya kegiatan
berlangsung
4) Leader menjelaskan peraturan kegiatan TAK antara lain : jika klien
ingin ke kamar mandi harus meminta ijin pada leader dan diharappkan
klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c. Role play
Kegiatan dimulai dengan perkenalan diri oleh fasilitator sesuai petunjuk
leader selama 5 menit. Setelah itu fasilitator menghidupkan music MP3
dan memulai kegiatan. Selama music berbunyi sfasilitator mengedarkan
bola tenis dari satu klien ke klien lain. Bagi klien yang memegang bola
saat musik dihentikan diharapkan untuk memperkenalkan diri.
d. Permainan
Klien diminta untuk mengambil tempat duduk di kursi yang tersedia.
Selanjutnya bermain sesuai aturan.
e. Evaluasi
1) Kognitif : Klien menceritakan isi lagu yang diputarkan, menyebutkan
pengalaman masa lalu dengan lagu yang diputarkan, menyebutkan
penyanyi dari lagu yang diputarkan, menyebutkan judul lagu yang
diputarnya.
2) Komunikasi : klien mampu menjawab salam dari leader, klien mampu
membalas senyum dari leader, membalas kontak mata dari leader,
menyebutkan asalnya, menyebutkan usianya, dan menyebutkan
hobinya.
3) Motorik : klien mampu menirukan gerakan-gerakan sesuai dengan
instruksi, dan berpegangan tangan dengan klien yang lainnya.
4) Sosial : klien mampu menyebutkan nama teman dekat klien,
menyebutkan hobi teman dekat klien, menyebutkan asal teman dekat
klien, dan menyebutkan kerja teman dekat klien.
f. Penutup
1) Leader menyampaikan apa yang telah dicapai anggota kelompok
setelah melakukan kegiatan
2) Terapis memberikan reinforcement positif pada setiap klien yang
mengikuti permainan
2.4.8 Antisipasi Masalah
a. Klien yang tidak aktif dalam aktivitas kelompok penanganannya adalah
dengan memberikan motivasi oleh fasilitator
b. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin, panggil nama klien,
tanyakan alas an meninggalkan kegiatan, beri motivasi agar kembali
mengikuti kegiatan.
2.5 Setting
Keterangan :
L : Leader
C : Co leader
K : Klien
O : Observer
F : Fasilitator
Petunjuk :
Klien duduk melingkar bersama perawat.
2.6 Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi Input
a. Tim berjumlah 5 orang, terdiri dari 1 leader, 1 Co leader, 1 observer,
dan 2 fasilitator
b. Lingkungan luas dan sirkulasi baik
c. Peralatan berfungsi baik dan tersedia media yang dibutuhkan
d. Tidak ada kesulitan dalam memilih klien yang sesuai dengan kriteria
untuk aktivitas kelompok
2) Evaluasi Proses
a. Leader menjelaskan aturan kegiatan dengan jelas
b. Fasilitator menempatkan diri sesuai posisi
c. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannya kegiatan.
K
FK
L
O
K
Coo
K
3) Evaluasi Output
Setelah mengadakan aktivitas kelompok dengan 8 klien yang diamati,
hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut :
a. Klien yang mengikuti kegiatan dapat mengikuti dengan aktif dari awal
sampai selesai
b. Klien dapat mengungkapkan kemampuan dalam menyebutkan hal-hal
berdasarkan indikator penilaian.
2.7 Proses Pelaksanaan TAK
Sesi 1: Terapi Musik: Kognitif
No Prosedur Tindakan
a Fase Orientasi
1 Memberikan salam, menyebutkan nama klien dan nama perawat
2 Melakukan validasi
3 Menjelaskan kontrak waktu
4 Menjelaskan tujuan kegiatan
b Fase Kerja
1 Memainkan musik, memberikan kesempatan pada klien menceritakan isi
lagu yang diputarkan.
2 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan pengalaman masa
lalu dengan lagu yang diputarkan
3 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan penyanyi dari
lagu yang diputarkan
4 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan judul lagu yang
diputarnya.
5 Memberikan reinforcement
6 Memberikan motivasi untuk aktif terlibat dalam kegiatan.
c Fase terminasi
1 Melakukan evaluasi subyektif
2 Malakukan evaluasi obyektif
3 Memberikan reinforcement
4 Melakukan tindak lanjut
5 Melakukan kontrak kegiatan yang akan datang
6 Salam penutup
d Perilaku Perawat
1 Verbal: jelas, intonasi dan irama tepat
2 Non verbal: kontak mata perawat bersahabat, senyum, sentuhan, posisi
tubuh tepat.
3 Sikap: sabar, telaten, menerima klien apa adanya, menjadi pendengar yang
aktif.
Sesi 2: Terapi Musik: Komunikasi
No Prosedur Tindakan
a Fase Orientasi
1 Memberikan salam, menyebutkan nama klien dan nama perawat
2 Melakukan validasi
3 Menjelaskan kontrak waktu
4 Menjelaskan tujuan kegiatan
b Fase Kerja
1 Memainkan musik, memberikan kesempatan pada klien untuk mampu
menjawab salam dari leader.
2 Memberikan kesempatan pada klien untuk membalas senyum dari leader.
3 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan namanya.
4 Memberikan kesempatan pada klien untuk membalas kontak mata dari
leader.
5 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan asalnya.
6 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan usianya.
7 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan hobinya
8 Memberikan reinforcement
9 Memberikan motivasi untuk aktif terlibat dalam kegiatan.
c Fase terminasi
1 Melakukan evaluasi subyektif
2 Malakukan evaluasi obyektif
3 Memberikan reinforcement
4 Melakukan tindak lanjut
5 Melakukan kontrak kegiatan yang akan datang
6 Salam penutup
d Perilaku Perawat
1 Verbal: jelas, intonasi dan irama tepat
2 Non verbal: kontak mata perawat bersahabat, senyum, sentuhan, posisi
tubuh tepat.
3 Sikap: sabar, telaten, menerima klien apa adanya, menjadi pendengar yang
aktif.
Sesi 3: Terapi Musik: Motorik
No Prosedur Tindakan
a Fase Orientasi
1 Memberikan salam, menyebutkan nama klien dan nama perawat
2 Melakukan validasi
3 Menjelaskan kontrak waktu
4 Menjelaskan tujuan kegiatan
b Fase Kerja
1 Memainkan musik, memberikan kesempatan pada klien untuk mampu
menirukan gerakan-gerakan sesuai dengan instruksi.
2 Memberikan kesempatan pada klien untuk berpegangan tangan dengan
klien yang lainnya.
3 Memberikan reinforcement
4 Memberikan motivasi untuk aktif terlibat dalam kegiatan.
c Fase terminasi
1 Melakukan evaluasi subyektif
2 Malakukan evaluasi obyektif
3 Memberikan reinforcement
4 Melakukan tindak lanjut
5 Melakukan kontrak kegiatan yang akan datang
6 Salam penutup
d Perilaku Perawat
1 Verbal: jelas, intonasi dan irama tepat
2 Non verbal: kontak mata perawat bersahabat, senyum, sentuhan, posisi
tubuh tepat.
3 Sikap: sabar, telaten, menerima klien apa adanya, menjadi pendengar yang
aktif.
Sesi 4: Terapi Musik: Sosial
No Prosedur Tindakan
a Fase Orientasi
1 Memberikan salam, menyebutkan nama klien dan nama perawat
2 Melakukan validasi
3 Menjelaskan kontrak waktu
4 Menjelaskan tujuan kegiatan
b Fase Kerja
1 Memainkan musik, memberikan kesempatan pada klien menyebutkan
nama teman dekat klien.
2 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan hobi teman dekat
klien.
3 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan asal teman dekat
klien.
4 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan kerja teman dekat
klien.
5 Memberikan reinforcement
6 Memberikan motivasi untuk aktif terlibat dalam kegiatan.
c Fase terminasi
1 Melakukan evaluasi subyektif
2 Malakukan evaluasi obyektif
3 Memberikan reinforcement
4 Melakukan tindak lanjut
5 Melakukan kontrak kegiatan yang akan datang
6 Salam penutup
d Perilaku Perawat
1 Verbal: jelas, intonasi dan irama tepat
2 Non verbal: kontak mata perawat bersahabat, senyum, sentuhan, posisi
tubuh tepat.
3 Sikap: sabar, telaten, menerima klien apa adanya, menjadi pendengar yang
aktif.
Sesi 5: Terapi Musik: Evaluasi
No Prosedur Tindakan
a Fase Orientasi
1 Memberikan salam, menyebutkan nama klien dan nama perawat
2 Melakukan validasi
3 Menjelaskan kontrak waktu
4 Menjelaskan tujuan kegiatan
b Fase Kerja
1 Memainkan musik, memberikan kesempatan pada klien menceritakan isi
lagu yang diputarkan.
2 Memberikan kesempatan pada klien untuk menjawab salam dari leader.
3 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan nama klien yang
ada disampingnya klien.
4 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan asal klien yang
ada disamping klien.
5 Memberikan kesempatan pada klien untuk menyebutkan hobi klien yang
ada disamping klien.
6 Memberikan kesempatan pada klien untuk menirukan gerakan yang
diinstruksikan.
7 Memberikan reinforcement
8 Memberikan motivasi untuk aktif terlibat dalam kegiatan.
c Fase terminasi
1 Melakukan evaluasi subyektif
2 Malakukan evaluasi obyektif
3 Memberikan reinforcement
4 Melakukan tindak lanjut
5 Melakukan kontrak kegiatan yang akan datang
6 Salam penutup
d Perilaku Perawat
1 Verbal: jelas, intonasi dan irama tepat
2 Non verbal: kontak mata perawat bersahabat, senyum, sentuhan, posisi
tubuh tepat.
3 Sikap: sabar, telaten, menerima klien apa adanya, menjadi pendengar yang
aktif.
H. Evaluasi dan Dokumentasi
No Aspek yang dinilai Nama KlienM S R Sr Y Mi Sw Z P
a Kognitif 1 Bisa menceritakan isi
lagu tersebut.- √ - √ √ - √ - -
2 Bisa menyebutkan pengalaman masa lalunya terkait lagu yang diputarkan.
- √ - √ √ - - - -
3 Bisa menyebutkan penyanyinya.
- √ - - - - - - -
4 Bisa menyebutkan judul lagunya.
- √ - - - - - - -
b Komunikasi 1 Mampu menjawab salam
dari leader√ √ √ √ √ √ √ - √
2 Mempu membalas senyum dari leader.
√ √ √ √ √ - √ - √
3 Mempu menyebutkan namanya
√ √ √ √ √ √ √ - √
4 Ada kontak mata - √ √ √ √ - √ - √5 Mampu menyebutkan
asalnya.- √ √ √ √ √ √ - √
6 Mampu menyebutkan usianya
- √ √ √ √ √ √ - √
7 Mampu menyebutkan hobinya.
- √ √ √ √ √ √ - √
c motorik1 Mempu mengikuti
gerakan yang diinstruksikan.
- √ √ √ √ - √ - -
2 Mampu berpegangan tangan dengan klien yang lainnya.
- √ √ √ √ - √ - √
d Sosial 1 Mampu menyebutkan
nama teman dekatnya.- √ √ √ √ - √ - -
2 Mempu menyebutkan hobi teman dekatnya
- - - √ √ - - - -
3 Mampu menyebutkan asal teman dekatnya
- - - √ √ - - - -
4 Mampu menyebutkan kerja teman dekatnya.
- - - √ √ - - - -
e Evaluasi 1 Mampu menceritakan isi
lagu yang diputarkan- √ - √ √ - - - -
2 Mampu menjawab salam dari leader.
- √ √ √ √ - √ - -
3 Mampu menyebutkan nama klien yang ada disampingnya.
- √ √ √ √ - √ - -
4 Mampu menyebutkan asal klien yang ada disampingnya.
- √ - √ √ - √ - -
5 Mampu menyebutkan hobi klien yang ada disampingnya.
- - - √ √ - - - -
6 Mampu mengikuti gerakan-gerakan sesuai dengan instruksi.
- - √ √ √ - √ - -
Keterangan:
(1) : Mampu
(2) : tidak mampu
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
TAK (Terapi Aktifitas Kelompok) adalah salah satu terapi modalitas
yang dilakukan perawat kepada klien yang mempunyai masalah keperawatan
yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan
sebagai target asuhan. Pada lansia yang mengalami demensia akan terjadi
penurunan daya ingat dan penurunan fungsi tubuh yang dapat membuat
dirinya merasa rendah diri, sehingga lansia akan mengucilkan dirinya sendiri
saat kemampuan berbahasanya semakin menurun. Terapi music adalah salah
satu terapi yang dapat mengurangi kecemasan dan stress yang baik pada
lansia. Terapi music menurut British Association for Music Therapy (2012)
meningkatkan kesejahteraan mental lansia. Sehingga terapi music sangat baik
dilakukan kepada lansia untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik bagi
lansia.
3.2 Saran
Dalam pembuatan proposal ini kami menyadari masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis menerima segala bentuk kritik dan saran
yang membangun untuk proposal ini. Dan semoga dapat bermanfaat bagi
kelompok pada khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya.