tahapan perkembangan psikofisik peserta didik serta perkembangan
DESCRIPTION
ini adalah resume yang diperuntukkan untukk memenuhi tugas psikologi pendidikan di universitas penididikan indonesia bandung tahun 2014TRANSCRIPT
TAHAPAN PERKEMBANGAN PSIKOFISIK PESERTA DIDIK SERTA KONSEP, SUMBER, DAN RINCIAN
TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Resume
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan yang diempu oleh Gemala Nurendah, S.Pd, M.A
Disusun Oleh
Razil Ramyan Riyadli
1405404
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
A. Tahapan perkembangan psikofisik peserta didik
1. Perkembangan motor (fisik) siswaPerkembangan motor, yakni proses perkembangan yang progresif dan berhubungan
dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik anak (motor skills).Terdapat empat macam faktor yang mendorong kelanjutan perkembangan motor
skillsanak yang juga memungkinkan campur tangan orang tua dan guru dalam mengarahkannya. Keempat faktor itu sebagai berikut:a. Pertumbuhan dan perkembangan sistem syarafb.Pertumbuhan otot-ototc. Perkembangan dan pertumbuhan fungsi kelenjar endokrind.Perubahan struktur jasmani
Semakin meningkat usia anak maka akan semakin menigkat pula ukuran tinggi dan bobot serta proporsi tubuh pada umumnya. Perubahan jasmani ini akan banyak berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan dan kecakapan motor skills anak. Pengaruh perubahan fisik seorang siswa juga tampak pada sikap dan perilakunya terhadap orang lain, karena perubahan fisik itu sendiri mengubah konsep diri (self-concept) siswa tersebut.
2. Perkembangan kognitif (cognitive development)Perkembangan kognitif (cognitive development), yakni perkembangan fungsi
intelektual atau proses perkembangan kemampuan yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan dan keyakinan. Ranah kejiwaan yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan) yang bertalian dengan ranah rasa (Chaplin, 1972).
Menurut Jean Piaget, perkembangan kognitif anak terdirir dari empat tahapan, diantaranya[10]:1.Tahap sensory-motor
Tahap ini terjadi antara usia 0-2 tahun. Intelegensi sensory motor dipandang sebagai intelegensi praktis. Anak pada usia ini belajar bagaimana mengikuti dunia kebendaaan secara praktis dan belajar menimbulkan efek tertentu tanpa memahami apa yang sedang mereka perbuat kecuali hanya mencari cara melakukan perbuatan tersebut. Tahap sensori motor berlangsung sejak manusia lahir sampai berusia 2 tahun.2.Tahap pre-operational
Periode ini terjadi pada usia 2-7 tahun. Pada tahapan ini anak sudah memiliki kesadaran akan tetap eksisnya yang harus ada dan biasanya ada, walaupun benda tersebut sudah ditinggalkan, sudah tidak dilihat atau sudah tidak pernah diengar lagi. Selain itu seorang anak mulai mampu menggunakan kata-kata yang benar dan mampu pula mengekspresikan kalimat-kalimat pendek tetapi efektif.
3.Tahap concrete-operationalTahapan ini terjadi pada usia 7-11 tahun. Dalam tahapan ini seorang anak memperoleh
kemampuan yang disebut system of operations (satuan langkah berpikir). Selain itu anak memiliki kemampuan konservsi (kemampuan dalam memahami aspek-aspek kumulatif materi, seperti volume), penambahan golongan benda (kemampuan dalam memahami cara mengkombinasikan benda-benda yang memiliki kelas rendah dengan kelas atasnya lagi), dan pelipatgandaan golongan benda.
4.Tahap formal-operationalUsia tahapan ini adalah 11-15 tahun. Pada tahap ini seorang remaja memiliki
kemampuan mengkoordinasikan baik secara serentak maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitifnya. Yaitu kapasitas menggunakan hipotesis dan kapasitas menggunakan
prinsip-prinsip abstrak. Dengan kemampuan hipotesis, remaja mampu berpikir khususnya dalam hal pemecahan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang ia respon. Sedangkan dengan memiliki kapasitas prinsip-prinsip abstrak, mereka mampu mempelajari materi pelajaran yang abstrak, seperti ilmu matematika.
B. Konsep, sumber, dan rincian tugas perkembangan peserta didik
Pengertian Tugas PerkembanganTugas perkembangan adalah sesuatu tugas yang timbul pada periode tertentu dalam
kehidupan seseorang. Adapun menurut Robert Havighurst, tugas perkembangan ialah tugas yang terdapat pada suatu tahap kehidupan seseorang, yang akan membawa individu kepada kebahagiaan dan keberhasilan dalam tugas-tugas pengembangan berikutnya yaitu apabila tahap kehidupan tersebut dijalani dengan berhasil. Sedangkan kegagalan dalam melaksanakan tugas pengembangan, akan mengakibatkan kehidupan tidak bahagia pada individu dan kesukaran-kesukaran lain dalam hidupnya kelak.
2. Sumber Tugas PerkembanganTugas perkembangan berasal dari tiga jenis sumber. Pertama adalah tugas yang
berasal dari pertumbuhan fisik. Misalnya, kesiapan fisik balita membuatnya mulai belajar berjalan dan bicara. Keterampilan itu akan diperlukan untuk tahap perkembangan berikutnya, misalnya untuk bermain bersama teman-teman. Di usia remaja, pertumbuhan fisik hormonal memunculkan rasa ketertarikan pada lawan jenis. Di sini ada tugas perkembangan untuk belajar menjaga sikap pada lawan jenis.
Tugas perkembangan individu bersumber pada faktor-faktor ( Havighurst dalam Abin Syamsuddin Makmun, 2009 ):
1) Kematangan fisik2) Tuntutan masyarakat secara kultural3) Tuntutan dan dorongan dan cita-cita individu itu sendiri4) Norma-norma agama
3. Pentingnya Mengetahui Tugas-tugas PerkembanganTugas-tugas perkembangan perlu diketahui dan dipahami , baik oleh individu yang
bersangkutan maupun oleh pihak yang berhubungan dengan perkembangan individu tersebut, yaitu pendidik, termasuk orang tua.
4. Tugas Perkembangan Anak Di bawah ini dikemukakan rincian tugas perkembangan dari setiap tahapan menurut
(Havighurst) :1. Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Anak-anak Awal (0-6 bulan)
a) Belajar Berjalan pada usia 9 – 15 bulan.b) Belajar makan-makanan padat.c) Belajar berbicara.d) Belajar buang air besar dan kecil.e) Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.f) Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.g) Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam.h) Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orrang tua, saudara, dan
orang lain.i) Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan kata hati.
2. Tugas Perkembangan Masa Kanak-kanak Akhir dan Anak Sekolah (6-12 tahun)a) Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.b) Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk
biologis.c) Belajar bergaul dengan teman sebaya.d) Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.e) Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.f) Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari.g) Mengembangkan kata hati.h) Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.i) Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.
3. Tugas Perkembangan Masa Remaja (12-21 tahun)a) Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.b) Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.c) Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.d) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.e) Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.f) Memilih dan mempersiapkan karier.g) Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.h) Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan
bagi warga negara.i) Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.j) Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing
dalam berperilaku.4. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal (21-30 tahun)
a) Memilih pasangan.b) Belajar hidup dengan pasangan.c) Memulai hidup dengan pasangan.d) Memelihara anak.e) Mengelola rumah tangga.f) Memulai bekerja.g) Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.h) Menemukan suatu kelompok yang serasi.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penguasaan Tugas-tugas Perkembangan
a. Faktor internalFaktor internal yang mempengaruhi penguasaan tugas perkembangan adalah: normal tidaknya pertumbuhan dan perkembangan, kesehatan, motivasi untuk berkembang dan kelancaran dalam menguasai tugas-tugas perkembangan sebelumnya.
b. Faktor eksternalPenguasaan tugas-tugas perkembangan individu dipengaruhi pula oleh faktor-faktor eksternal, yaitu pola asuh orang tua, lingkungan sekolah, lingkungan pergaulan, dst.
C. Daftar Pustakahttp://asyamforex.blogspot.com/2012/11/konsep-dan-tugas-perkembangan-
peserta.html Diakses tanggal 25 September 2014 pukul 11.30.http://wynda2.blogspot.com/2013/05/tugas-tugas-perkembangan.html Diakses tanggal
25 September 2014 pukul 11.34.