tahap proses pengolahan bijih nikel laterite _ ardra

Upload: putri-dewi-novianti

Post on 05-Oct-2015

50 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

dmasbfcyd

TRANSCRIPT

  • 3/6/2015 Tahap Proses Pengolahan Bijih Nikel Laterite | ardra.biz

    http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-mineral/tahap-proses-pengolahan-bijih-nikel-laterite/ 1/3

    ardra.bizmoralitas, mentalitas, intelektualitas

    Tahap Proses Pengolahan Bijih Nikel Laterite

    Pengertian, Denisi Bijih Nikel

    Pada lapisan bumi, Genesa endapan nikel terdapat dalam dua bentuk yang bebeda, yaitu nikel

    sulda dan nikel laterite atau nikel oksida dan silika. Bijih nikel sulda adalah endapan nikel yang

    terjadi sebagai mineral kompleks yang mengandung tembaga, dan sedikit logam mulia dan kobal.

    Bijih nikel jenis sulda umumnya ditemukan di negara maju seperti Kanada, Australia, dan Finladia.

    Bijih laterite terjadi sebagai endapan yang massive di permukaan tanah atau tidak jauh di dalam

    tanah (sub-surface). Bijih nikel laterite merupakan bijih dengan karakteristik mineralogis yang cukup

    kompleks. Bijih nikel jenis laterite banyak terdapat di negara berkembang, seperti Indonesia, Filipina,

    Kaledonia baru, dan Dominika.

    Sebelum proses ekstraksi, kadar Bijih nikel sulda yang semula antara 1 2 persen dapat

    ditingkatkan terlebih dahulu dengan menggunakan metoda konsentrasi menjadi konsentrat yang

    berkadar nikel 6-20 persen

    Sedangkan bijih nikel laterite dengan karaktteristik mineralogis kompleknya tidak mungkin untuk

    ditingkatkan kadarnya dengan metoda konsentrasi konvesional seperti pada umumnya.`Dengan

    demikian, dalam pengolahannya, bijih nikel laterit selalu melibatkan jumlah yang sangat besar

    dengan kadar nikel yang rendah. Hal ini menyebabkan pengolahan/ekstraksi bijih nikel laterit

    menjadi lebih mahal.

    Dalam prakteknya, metoda pengolahan bijih nikel laterite dapat dilakukan dengan dua metoda yang

    berbeda yaitu hidrometalurgi dan pirometalurgi.

    Metoda pirometalurgi umunya diterapkan untuk bijih nikel laterite jenis silika melalui tahapan

    pengeringan, reduksi, peleburan pada suhu tinggi. Sedangkan metoda hidrometalurgi digunakan

    untuk pengolahan bijih nikel melalui pelindian. Prinsip proses hidrometalurgi adalah melarutkan

    logam-logam yang terdapat dalam bijih nikel seperti nikel dan kobal tanpa terjadinya pelarutan

    logam lain yang tidak diinginkan seperti logam besi.

    Cadangan bijih nikel di Indonesia merupakan bijih jenis laterite. Tersebar dibeberapa daerah seperti

    http://ardra.biz/

  • 3/6/2015 Tahap Proses Pengolahan Bijih Nikel Laterite | ardra.biz

    http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-mineral/tahap-proses-pengolahan-bijih-nikel-laterite/ 2/3

    Sulawesi Soroako dan Pomala, Kepulauan Maluku, Pulau Halmahera, Irian Jaya, dan Kalimantan

    Timur.

    Tahapan Proses Pengolahan Bijih Nikel

    Proses pengolahan bijih nikel meliputi beberapa tahap berikut yaitu, perngeringan, peleburan atau

    smelting, converting dan granulation, seperti diperlihatkan dalam gambar di bawah. Contoh

    pengolahan di bawah merupakan pengolahan bijih nikel melalui jalur pyrometalurgi, proses pada

    temperatur tinggi.

    Skematika Tahapan proses pengolahan bijih nikel laterite cara pirometalurgi dapat dilihat pada

    gambar di bawah.

    Diagram Alur Proses Pengolahan Bijih Nikel

    Proses Pengeringan/Drying

    Proses pengeringan merupakan tahap awal pengolahan bijih nikel dsn dilakukan dengan

    menggunakan rotary dryer. Sebagai sumber panas digunakan bahan bakar yang umumnya minyak

    residu. Bahan bakar disemprotkan dari arah ujung dan samping dapur pengering.

    Pada tahap ini, bijih nikel yang awalnya memiliki kadar air sekitar 35 persen, setelah dikeringkan

    kadar airnya menjadi sekitar 20 persen. Setelah pengeringan, bijih nikel dikirim dan simpan di

    dalam gudang.

    Proses Reduksi/Reduction

    Setelah mengalami pengeringan dengan kadar air 20 persen, kemudian bijih nikel diumpan ke

    dalam rotary kiln untuk direduksi. Pada tahap awal, kadar air bijih nikel akan berkurang menjadi nol

    persen. Kemudian bijih nikel akan mengalami proses reduksi. Proses reduksi akan mengkonversi

    http://ardra.biz/wp-content/uploads/2013/07/Diagram-Alur-Proses-Pengolahan-Bijih-Nikel.jpg

  • 3/6/2015 Tahap Proses Pengolahan Bijih Nikel Laterite | ardra.biz

    http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-mineral/tahap-proses-pengolahan-bijih-nikel-laterite/ 3/3

    bijih nikel oksida menjadi logam nikel dan logam besi.

    Bahan reduktor atau pereduksi adalah gas CO dan H (gas hidrogen). Gas reduktor ini dihasilkan

    dari pembakaran tidak sempurna minyak residu. Pada tahap ini ditambahkan juga batubara dan

    diakhir proses ditambahkan sulphur cair.

    Produk tahap ini biasa disebut dengan calcine/kalsin. Kalsin yang dihasilkan kemudian dibawa ke

    proses berikutnya yaitu proses peleburan dilakukan dalam electric arc furnace, EAF atau tungku

    busur listrik.

    Proses Peleburan/Smelting

    Pada tahap ini, calcine akan dilebur di dalam tungku lebur yaitu electric arc furnace. Kalsin dilebur

    menjadi matte yang memiliki kualitas tertentu. Selain nikel matte, pada tahap ini juga dihasilkan

    slag/pengotor. Tahap ini menghasilkan Nikel matte yang mengandung nikel sekitar 27 persen. Matte

    cair ditampung dalam ladle untuk selanjutnya ditransfer menuju converter.

    Proses Converting/Pemurnian

    Proses converting adalah proses peningkatan kadar nikel dalam matte cair yang dihasilkan dari

    dapur listrik EAF. Kadar nikel naik setelah proses converting, sedangkan kadar besi dalam matte cair

    turun. Jadi, proses converting merupakan proses pemurnian nikel matte cair. Converting dilakukan

    dalam Top Blown Kaldo Type Rotary Converter (TBRC) atau dalam Pierce Smith Converter.

    Pada tahap ini, kadar nikel dalam matte cair ditingkatkan sehingga mencapai kadar nikel sekitar 78

    persen. Sedangkan kadar besi menjdai 0,7 persen. Proses pemurnian dilakukan dengan

    menambahkan udara dan silika sebagai uks, bahan imbuh.

    Proses Granulasi/Granulating

    Proses granulasi merupakan tahapan akhir dari pengolahan bijih nikel menjadi matte. Matte cair

    dari proses converting ditransfer menggunakan ladle ke lokasi proses granulasi. Pada proses

    ganulasi, matte cair disemprot dengan air bertekanan tertentu. Matte cair membeku dalam bentuk

    granul-granul atau partikel-partikel kecil.

    2