tahap konstruksi

5
TAHAP KONSTRUKSI Pada tahap konsruksi rencana kegiatan yang akan dilakukan yaitu mobilisasi tenaga kerja konstruksi baik tenaga kerja lokal dan non lokal, mobilisasi alat berat dan material konstruksi, pekerjaan persiapan / pembersihan lahan serta pekerjaan pembangunan dan fasilitasnya. Kegiatan – kegiatan tersebut tentunya akan memberikan dampak. Dampak awal yang akan terjadi adalah dampak primer. Dampak primer umumnya timbul sebagai akibat adanya kegiatan konstruksi suatu proyek. Pada umumnya dampak – dampak primer ini relatif mudah diukur. Adapun evaluasi dampak primer yang di timbulkan sebagai berikut : 1. Kegiatan mobilisasi tenaga kerja konstruksi baik tenaga kerja lokal dan non lokal akan memberikan dampak positif yaitu terbukanya kesempatan lapangan kerja bagi masyarakat khususnya masyarakat yang ada di sekitar lokasi kegiatan. 2. Kegiatan mobilisasi alat berat dan material konstruksi akan memberikan dampak pada kualitas udara, aksesbilitas dan kebisingan. Dampak – dampak sekunder ini mengakibatkan kemacetan lalu lintas di depan jalan lokasi kegiatan, meningkatkan konsentrasi polutan di udara serta meningkatnya konsentrasi atau besaran dBA di dalam dan sekitar lokasi kegiatan. 3. Kegiatan pekerjaan persiapan dan pembersihan lahan memberikan dampak seperti estetika, penurunan kualitas air dan biota darat. Dampak – dampak ini akan meningkatkan konsentrasi BOD, COD, TDS dan menurunnya DO di dalam air yang terpapar dari limbah, meningkatnya jumlah limbah padat

Upload: nurul-fitri-rasyid

Post on 30-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

doc

TRANSCRIPT

TAHAP KONSTRUKSIPada tahap konsruksi rencana kegiatan yang akan dilakukan yaitu mobilisasi tenaga kerja konstruksi baik tenaga kerja lokal dan non lokal, mobilisasi alat berat dan material konstruksi, pekerjaan persiapan / pembersihan lahan serta pekerjaan pembangunan dan fasilitasnya. Kegiatan kegiatan tersebut tentunya akan memberikan dampak. Dampak awal yang akan terjadi adalah dampak primer. Dampak primer umumnya timbul sebagai akibat adanya kegiatan konstruksi suatu proyek. Pada umumnya dampak dampak primer ini relatif mudah diukur. Adapun evaluasi dampak primer yang di timbulkan sebagai berikut :1. Kegiatan mobilisasi tenaga kerja konstruksi baik tenaga kerja lokal dan non lokal akan memberikan dampak positif yaitu terbukanya kesempatan lapangan kerja bagi masyarakat khususnya masyarakat yang ada di sekitar lokasi kegiatan.2. Kegiatan mobilisasi alat berat dan material konstruksi akan memberikan dampak pada kualitas udara, aksesbilitas dan kebisingan. Dampak dampak sekunder ini mengakibatkan kemacetan lalu lintas di depan jalan lokasi kegiatan, meningkatkan konsentrasi polutan di udara serta meningkatnya konsentrasi atau besaran dBA di dalam dan sekitar lokasi kegiatan.3. Kegiatan pekerjaan persiapan dan pembersihan lahan memberikan dampak seperti estetika, penurunan kualitas air dan biota darat. Dampak dampak ini akan meningkatkan konsentrasi BOD, COD, TDS dan menurunnya DO di dalam air yang terpapar dari limbah, meningkatnya jumlah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan konstruksi dan perubahan penutupan lahan oleh vegetasi seta perubahan keragaman dan kerapan tumbuhan.4. Kegiatan pekerjaan sipil dan pembangunan Fasilitas kampus juga memberikan dampak seperti penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan yang menimbulkan efek meningkatkan konsentrasi besaran dBA dan polutan di udara.

Dampak - dampak primer di atas tentunya akan menurunkan dampak sekunder yang timbul sebagai akibat adanya proses dari rencana kegiatan yang menimbulkan dampak primer. Adapun evaluasi dari dampak sekunder yang terjadi :1. Dampak primer positif yang diberikan pada peningkatan kesempatan kerja akan meningkatkan pendapatan dari upah kerja yang diperoleh serta keuntungan usaha yang dilakukan oleh masyarakat. selain itu adanya hubungan interaksi dalam bentuk komunikasi antara penetap dan pendatang.2. Dampak primer negatif yang diberikan akan penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan akan menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat 3. Dampak primer negarif yang diberikan aksesbilitas akan memunculkan persepsi masyarakat yang negatif akibat terjadinya gangguan lalu lintas di depan lokasi kegiatan.Dampak - dampak sekunder di atas tentunya akan menurunkan lagi dampak terakhir yang akan terjadi yaitu dampak tersier yang timbul sebagai akibat akhir dari danya proses dari rencana kegiatan yang menimbulkan dampak sekunder. Adapun evaluasi dari dampak tersier yang terjadi akan membentuk persepsi masyarakat. Persepsi masyarakat tersebut tentunya negatif karena mengganggu lalu lintas serta masyarakat pun menjadi resah akibat adanya kemacetan di depan lokasi kegiatan.

TAHAP OPERASIONALSecara umum dampak lingkungan di kategorikan atas dampak primer, dampak sekunder, dan dampak tersier. Dampak primer timbul sebagai akibat adanya kegiatan pada proses operasional setelah proses konstruksi selesai. Dampak sekunder timbul sebagai akibat adanya proses atau berasal dari dampak primer. Sedangkan dampak tersier merupakan dampak yang berasal dari adanya dampak sekunder suatu kegiatan. Dampak primer umumnya relative lebih mudah diukur dibandingkan dengan dampak sekunder. Padahal dampak sekunder tampak lebih nyata dibandingkan dengan dampak primer.Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha termasuk dalam dampak primer karena merupakan dampak langsung dari adanya kegiatan penerimaan tenaga kerja yang benar-benar terlihat pada proses operasional. Peningkatan kesempatan kerja terjadi karena terbukanya lapangan pekerjaan dalam proses operasional yang dihasilkan, misalnya masyarakat local maupun non lokal yang pengangguran akan memiliki pekerjaan. Dampak sekunder yang dihasilkan dari dampak primer tersebut yaitu pertama, adanya interaksi social antara tenaga kerja dengan mahasiswa di kampus. Kedua, meningkatnya pendapatan masyarakat, dengan terbukanya lapangan pekerjaan maka pendapatan masyarakat juga akan meningkat. Hal inilah yang menjadikan kedua parameter tersebut termasuk dalam dampak sekunder. Dampak tersier yang akan terbentuk dengan adanya interaksi social dan peningkatan social yaitu berupa persepsi masyarakat. Persepsi masyarakat disini dapat berupa persepsi baik karena lebih banyak keuntungan yang didapatkan dari adanya kedua parameter tersebut.Peningkatan kebisingan dan kualitas udara termasuk dalam dampak primer karena merupakan dampak langsung dari adanya kegiatan pengoperasian atau aktivasi kampus dan failitasnya. Peningkatan kebisingan terjadi karena adanya mesin - mesin yang digunakan sehingga menimbulkan peningkatan kebisingan, begitu pula dengan kualitas udara. Semakin banyak mesin - mesin yang digunakan maka dapat mengakibatkan penurunan kualitas udara. Dampak sekunder yang dihasilkan dari dampak primer tersebut yaitu terganggunya kenyamanan lingkungan atau kesehatan masyarakat. Dampak tersier yang dihasilkan dari terganggunya kenyamanan lingkungan yaitu terbentuknya persepsi masyarakat dan keresahan masyarakat. Persepsi masyarakat disini berupa persepsi yang buruk karena mengganggu masyarakat.Peningkatan aksesbilitas wilayah termasuk dalam dampak primer dalam tahap pengoperasian kampus karena merupakan dampak langsung dari adanya kegiatan pengelolaan dan penggunaan fasilitas kampus yang tidak sesuai. Dampak sekunder yang dihasilkan yaitu terganggunya kenyamanan lingkungan atau kesehatan lingkungan yang berbeda dari sebelumnya. Aksesbilitas yang terganggu karena adanya kemacetan pada pintu kampus dapat menimbulkan ketidaknyamanan lingkungan. Dampak tersier dari terganggunya kenyamanan lingkungan yaitu berupa persepsi masyarakat dan keresahan masyarakat. Persepsi masyarakat disini buruk karena menggangu kegiatan mobilisasi yang sebelumnya jarang terjadi sehingga menimbulkan keresahan bagi masyarakat.Perubahan tata guna lahan termasuk dalam dampak primer dalam tahap pengoperasian kampus karena merupakan dampak langsung dari adanya kegiatan pengelolaan dan penggunaan fasilitas kampus. Adanya penutupan lahan akan mempengaruhi tata guna lahan yang ada di sekitar.Penurunan kualitas air termasuk dalam dampak primer karena merupakan dampak langsung dari adanya kegiatan pengelolaan dan penggunaan fasilitas kampus. Pada proses pengoperasian kampus, mahasiswa dan tenaga kerja yang ada menggunakan cukup banyak air untuk kegiatan - kegiatan yang ada dan buangan air yang telah digunakan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air. Dampak sekunder yang dihasilkan dari penurunan kualitas air yaitu terganggunya biota perairan. Jika buangan cairan yang telah digunakan misalnya pada proses praktikum dibuang begitu saja, maka hal ini pasti mempengaruhi biota perairan.