tafsir surat ar ra'du ayat 11

2
MUJTAHID GADUNGAN TAFSIR SURAT AR-RA’AD AYAT 11 Ada orang yang lancang berfatwa di atas mimbar dengan mengatakan: “Tuhan tidak bisa merubah nasibmu jika kamu sendiri tidak merubahnya”. Alasan yang dikemukakan adalah firman Allah: َ ّ ن َ َ ّ اَ لُ ر ّ يَ غُ ي اَ مٍ مْ وَ ق ي ىَ ّ تَ ح وُ ر ّ يَ غُ ي اَ مْ م ه سُ فْ يَ % ا بArtinya: (katanya) “Sesungguhnya Allah tidak bisa merubah nasib suatu kaum kecuali jika mereka merubah sendiri.” (Ar Ra’ad: 11) Apakah benar tafsir ini? Mari kita tengok kitab-kitab tafsir yang mu’tabar (dipercaya), seperti Tafsir Jalalain dan Tafsir Khozin. Tafsir Jalalain mengatakan: ) ٍ مْ وَ ق ي اَ ر م ّ يَ غُ ي اَ لَ ّ َ ّ ن ( ه تَ مْ ع يْ مُ ه بُ لْ سَ ي اَ ل) ْ م ه سُ فْ يَ % ا ا بَ م وُ ر ّ يَ غُ ي ىَ ّ تَ ح( ةَ ت صْ عَ مْ ل ا ب هَ ل ي مَ جْ ل هَ الَ حْ ل ْ ن م“( وم ق ي ر ما ي غ يه لا لل ن : sesungguhnya Allah tidak merubah sesuatu - ما-dari suatu kaum) Allah tidak mengambil kembali ni’mat-Nya dari mereka ( م ه س ف ي% ا ما ب رو ي غ ي ى حت= sehingga mereka merubah apa yang ada pada mereka sendiri); yakni dari kelakuan-kelakuan yang baik dirubah menjadi kelakuan-kelakuan ma’siat”. (Tafsir Jalalain jilid II halaman 249). Tafsir Khozin mengatakan: مه ع ن ل و ه ت ف عا ل ن م وم ق ي ر ما ي غ ي لا ى عت ي، غه نH ب ر ن ب د رب% ل و ي ف لط ن ب ر م عا ن ب هد ل طاب خ} وم ق ي ر ما ي غ يه لا لل ن { وله ق و ل ح ت^ لك د ذ ي ع ف م ه علب مه ع ي حدون ج ت م ، و ه ب ر ون عص ن ف له ي م ج ل حاله ل ن م: ى عت ي} م ه س ف ي% ا ما ب رو ي غ ي ى حت{ م ه علب ها ب م ع ي% ى لت م ه ب ه ت م ق يDan Firman Allah ( وم ق ي ر ما ي غ يه لا لل ن : sesungguhnya Allah tidak merubah sesuatu - ما-dari suatu kaum); ayat ini ditujukan kepada ‘Amir bin Thufail dan Arbad bin Rabi’ah, yakni tidak merubah sesuatu dari kesehatan dan ni’mat yang telah diberikan kepada mereka, ( م ه س ف ي% ا ما ب رو ي غ ي ى حت= sehingga mereka merubah apa yang ada pada mereka sendiri); yakni dari tingkah-tingkah yang baik kemudian mereka berma’siat kepada Tuhannya, dan mereka mendustakan ni’mat-ni’mat-Nya atas mereka, sehingga halal murka Allah kepada mereka”.(Tafsir Khozin juz 4 halaman 4).

Upload: wan-petrelli

Post on 19-Jun-2015

4.351 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Ada orang yang lancang berfatwa di atas mimbar dengan mengatakan: “Tuhan tidak bisa merubah nasibmu jika kamu sendiri tidak merubahnya”.Alasan yang dikemukakan adalah firman Allah:إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْArtinya: (katanya) “Sesungguhnya Allah tidak bisa merubah nasib suatu kaum kecuali jika mereka merubah sendiri.” (Ar Ra’ad: 11)Apakah benar tafsir ini?

TRANSCRIPT

Page 1: Tafsir Surat Ar Ra'Du Ayat 11

MUJTAHID GADUNGANTAFSIR SURAT AR-RA’AD AYAT 11

Ada orang yang lancang berfatwa di atas mimbar dengan mengatakan: “Tuhan tidak bisa merubah nasibmu jika kamu sendiri tidak merubahnya”.Alasan yang dikemukakan adalah firman Allah:

ا ي�غ�ي�ر� ال� الل�ه� إ�ن� و�م� م� ت�ى ب�ق� وا ح� ا ي�غ�ي�ر� م� م� ه� س� ب�أ�ن�ف�

Artinya: (katanya) “Sesungguhnya Allah tidak bisa merubah nasib suatu kaum kecuali jika mereka merubah sendiri.” (Ar Ra’ad: 11)Apakah benar tafsir ini?Mari kita tengok kitab-kitab tafsir yang mu’tabar (dipercaya), seperti Tafsir Jalalain dan Tafsir Khozin.Tafsir Jalalain mengatakan:

و�م�( ا ب�ق� ته )إن� الل�ه ال� ي�غ�ي�ر م� م� ن�ع�م� ل�به� م�( ال� ي�س� ه� س� ا ب�أ�ن�ف� وا م� ت�ى ي�غ�ي�ر� ال�ة)ح� م�ن� ال�ح�ي�ة� ع�ص� يل�ة ب�ال�م� م� ال�ج�

dari suatu- ما - sesungguhnya Allah tidak merubah sesuatu : إن الله ال يغير ما بقوم)“kaum) Allah tidak mengambil kembali ni’mat-Nya dari mereka (حتى يغيروا ما بأنفسهم = sehingga mereka merubah apa yang ada pada mereka sendiri); yakni dari kelakuan-kelakuan yang baik dirubah menjadi kelakuan-kelakuan ma’siat”. (Tafsir Jalalain jilid II halaman 249).Tafsir Khozin mengatakan:

وقوله } إن الله ال يغير ما بقوم { خطاب لهذين عامر بن الطفيل وأربد بن ربيعة ، يعني ال يغير ما بقوم من العافية والنعمة التي أنعم بها عليهم } حتى

يغيروا ما بأنفسهم { يعني : من الحالة الجميلة فيعصون ربهم ، ويجحدوننعمه عليهم فعند ذلك تحل نقمته بهم

“Dan Firman Allah (إن الله ال يغير ما بقوم : sesungguhnya Allah tidak merubah sesuatu ,dari suatu kaum); ayat ini ditujukan kepada ‘Amir bin Thufail dan Arbad bin Rabi’ah- ما -yakni tidak merubah sesuatu dari kesehatan dan ni’mat yang telah diberikan kepada mereka, (حتى يغيروا ما بأنفسهم = sehingga mereka merubah apa yang ada pada mereka sendiri); yakni dari tingkah-tingkah yang baik kemudian mereka berma’siat kepada Tuhannya, dan mereka mendustakan ni’mat-ni’mat-Nya atas mereka, sehingga halal murka Allah kepada mereka”.(Tafsir Khozin juz 4 halaman 4).Jelaslah menurut tafsir yang dipercaya bahwa arti ayat ini adalah:“Bahwasannya Allah tidak akan mengambil kembali ni’mat yang telah diberikan kepada seseorang kecuali jika orang itu sudah mendurhakai Allah, yakni tidak memakai ni’mat menurut semestinya sesuai dengan kehendak-Nya yang memberikan ni’mat itu”.Tentu saja berbeda dengan apa yang dikemukakan Mujtahid Gadungan itu: “Tuhan tidak akan merubah nasib jika tidak mereka sendiri merubahnya”.Untuk memperjelas tafsir ayat ini, Allah berfirman:

أ�ن� م� و� ه� س� ا ب�أ�ن�ف� وا م� ت�ى ي�غ�ي�ر� و�م� ح� ا ع�ل�ى ق� ه� �ن�ع�م� ةB أ ا ن�ع�م� Bغ�ي�ر ذ�ل�ك� ب�أ�ن� الل�ه� ل�م� ي�ك� م�Cع�ل�يم Cيع م� الل�ه� س�

“Hal itu (terjadi) disebabkan karena Allah tidak merubah ni’mat yang telah diberikanNya kepada sesuatu kaum, kecuali jika kaum itu sudah merubah hal mereka sendiri (dari taat menjadi durhaka)”. (Al Anfal: 53)

Page 2: Tafsir Surat Ar Ra'Du Ayat 11

Tafsir Khozin Al Anfal: 53 يعني : أن الله سبحانه وتعالى أنعم على أهل مكة بأن أطعمهم من جوع

وآمنهم من خوف وبعث إليهم محمداB صلى الله عليه وسلم فقابلوا هذه النعمة بأن تركوا شكرها وكذبوا رسوله محمد صلى الله عليه وسلم وغي�روا ما

بأنفسهم فسلبهم الله سبحانه وتعالى النعمة وأخذهم بالعقاب قال السدي : نعمة الله هو محمد صلى الله عليه وسلم أنعم به على قريش فكفروا به

وكذبوه فنقله الله تعالى إلى األنصار

“Yakni: Allah سبحانه وتعالى menganugerahkan ni’mat kepada penduduk Makkah dengan mengenyangkannya dari rasa lapar, memberi keamanan dari rasa takut, dan membangkitkan kepada mereka (Rasulullah) Muhammad صلى الله عليه وسلم . Kemudian mereka menerima ni’mat ini dengan meninggalkan syukur, mendustakan Rasulullah صلى الله عليه وسلم, dan mereka merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, sehingga Allah سبحانه وتعالى mencabut kembali ni’mat-Nya dan menimpakan azab atas mereka. Assidi berkata: (yang dimaksud) ni’mat Allah (di sini) adalah Muhammad Allah memberikan ni’mat Rasulullah Muhammad atas kaum .صلى الله عليه وسلمQuraisy, kemudian mereka memungkiri dan mendustakannya. Kemudian Allah memindahkannya kepada kaum Anshar.