tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

20
Tafsir Ayat Shalawat (edisi Tambahan) Muhammad Jamhuri

Upload: muhammad-jamhuri

Post on 09-Jan-2017

97 views

Category:

Spiritual


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Tafsir Ayat Shalawat(edisi Tambahan)

Muhammad Jamhuri

Page 2: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

PERINTAH BERSHALAWAT

على • يصلون ومالئ�كته الله إ�نصلوا آمنوا الذ�ين ياأيها النب�ي

تسل�يما ) وسلموا عليه�• Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat

untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (QS. Al-Ahzab:56)

Page 3: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Arti Kata-kata• sholwat atau sholat secara bahasa berarti do’a dan mohon (يصلون)

ampun. Seperti firman Allah swt ( سكن صالتك إ�ن م عليه� وصل dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu“ ( لهم(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka” (Qs.At-Taubah 103)

• Sholawat atau sholat juga berarti rahmat, seperti sabda Nabi saw ( آوفى ابي ال على صل Ya Allah, rahmatilah keluarga Abu“ (اللهمAufa”

• Ibnu Abbas ra berkata: Ayat diatas maksudnya Allah swt merahmati beliau (nabi) dan para malaikat medoakan dan memberkati beliau

• Abu al-Aliyah berkata: Sholawat Allah adalah pujiannya di depan Malaikat, dan shalawat para malaikat adalah doa mereka untuk Nabi saw”

• ( Nabi, menurut al-Jauhari adalah orang yang mendapat kabar (النب�يdari Allah swt, karena Nabi memberitakan dari Allah swt. Bentuk jama’nya adalah (أنبياء) “Anbiya”

Page 4: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Kandungan Tafsir1. Pada ayat ini terdapat dua penegasan (taukid) yaitu huruf (ان)

dan bentuk kalimat khobariyah yang menyimpan arti selamanya. Kemudian kata (يصلون) menggunakan fi’il mudhore’ (lil istimror wat tajaddud/kontinyu dan baru terus) mengisyaratkan kemuliaan Nabi Muhammad saw dari Allah swt yang terus menerus

2. Shalawat kita kepada Nabi saw bukan kebutuhan dia kepada kita, tapi sebagai isyarat akan kemuliaan beliau dan Allah memberi pahala kepada kita, sesuai dengan hadits Nabi saw. “ عشرا عليه الله صلى مرة علي صلى Barangsiapa yang منbersholawat kepadku maka Allah akan memberi shalwat padanya sepuluh kali

Page 5: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Kandungan Tafsir3. Imam Fahrur Rozi berkata, Sholawat atau sholat meskipun artinya

doa, namun bukan berarti Allah mendoakan Nabi saw, sebab jika mendoakan Nabi, kepada siapa Allah berdoa? Tentu ini tidak mungkin. Dalam bahasa Arab satu kalimat juga terkadang mempunyai makna hakikat dan makna majaz. Oleh karena itu, maka sholawat-nya Allah adalah “rahmat”-Nya, dan sholawatnya malaikat adalah memohonkan ampunan (istighfar)nya untuk nabi saw. Dan hal ini disepakati oleh pendapat Imam Syafii

4. Allah memerintahkan kita bershalwat kepada Nabi, mengapa kita tidak mengucapkan أ النبي على saya bershalawat kepada“صليNabi?” tetapi kita membaca محمد على صل Ya Allah“ اللهمberikanlah shalawat kepada Nabi saw?” karena mengandung rahasia bahwa Allah lah yang layak memberi penghormatan yang layak kepada Nabi Muhammad saw. Dia-lah yang Maha Mengetahui kedudukannya

Page 6: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Kandungan Tafsir5. Sebagaian ulama mengartikan kata ( محمد على صل (اللهم

dengan arti “Ya Allah muliakan beliau di dunia dengan meninggikan wibawanya, memenangkan dakwahnya, mengekalkan syariatnya, dan di akhirat dengan pemberian syafaat kepada umatnya, melipat gandakan pahalanya dan memberinya tempat yang terpuji”

Page 7: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Keutamaan Shalawat

• Dari Thalhah ram bahwa Nabi saw suatu hari datang sedang di wajah beliau ada kebahagiaan, maka kami berkata, “Sesungguhnya kami melihat di wajahmu kebahagiaan?” Maka Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya malaikat telah datang kepadaku dan berkata, “Hai Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu berkata, Tidakkah membuatmu ridho bahwa tidaklah seseorang bershalawat kepadamu kecuali aku bershalawat padanya sepuluh kali. Dan tidaklah seseorang menyampaikan salam padamu kecuali aku memberi salam padanya sepuluh” (HR: An-Nasai dan Ahmad)

Page 8: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Keutamaan Shalawat

صالة • علي أكثرهم القيامة يوم بي الناس أولى ان• Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya

manusia yang paling utama terhadapku di hari Kiamat adalah mereka yang paling banyak bershalawat padaku” (HR: Tirmidzi)

البخيل • علي يصل فلم عنده ذكرت من الذي

• Rasulullah saw bersabda, “Orang yang kikir adalah orang yang namaku disebut didekatnya dia tidak membaca shalawat kepadaku” (HR Tirmidzi dan Nasa’i)

Page 9: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Kedudukan Shalawat• Pertama: Shalawat adalah amalan yang dicontohkan Allah swt langsung.

Biasanya, suatu perintah, hanya dilaksnakan oleh manusia, sedangkan Allah swt tidak melaksanakannya. Contohnya perintah shalat, zakat, puasa dan haji. Keempat perintah ini yang juga menjadi empat rukun Islam, hanya dilaksanakan oleh hambaNya. Dan Allah tidak melaksanakannya, Allah tidak shalat, tidak berzakat, tidak berpuasa, tidak berhaji. Tapi coba bandingkan dengan perintah bershalawat kepada Nabi Muhammad saw, Allah sendiri memberi contoh dan menegaskan bahwa diriNya bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. Demikian juga dengan para malaikatNya. Perhatikan ayat berikut ini:

• موا وسل عليه وا صل آمنوا ذين ال ها ياأي بي الن على ون يصل ومالئكته ه الل إناألحزاب ) (56تسليما

• “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (QS: Al-Ahzab: 56)

Page 10: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Kedudukan Shalawat• Kedua, shalawat menjadi rukun di antara rukun-rukun shalat. Hal ini disepakati

para imam madzhab. Mereka berkata bahwa membaca shalawat adalah bagian rukun shalat yang tidak boleh ditinggalkan. Barangsiapa meninggalkannya, maka shalat seseorang menjadi batal. Bahkan, tatkala membaca al-fatihah masih bisa ditinggalkan oleh seorang makmum dalam shalat berjamaah, baik karena ketidak kesempatan membacanya atau karena telah ditanggung imam, para fuqoha sedikit membahas tentang hukum bolehnya meninggalkan bacaan shalawat meskipun dalam keadaan seseorang sedang bermakmum. Kalau dalam meninggalkan bacaan al-fatihah maka ulama banyak membahas tentang hukum meninggalkan bacaan surat al-fatihah yang juga merupakan rukun shalat. Kesimpulan pendapat mereka adalah: bahwa yang diwajibkan membaca al-fatihah adalah hanyalah imam dan munfarid (orang yang shalat sendiri), sedangkan makmum masih diperbolehkan meninggalkan bacaan surat al-fatihah. Sedangkan shalawat yang dibaca saat tahiyat atau tasyahud para ulama mewajibkan membaca shalawat, baik pada imam, makmum maupun munfarid. Ini tentu saja boleh dikatakan bahwa membaca shalawat mendapat kedudukan penting dalam ibadah shalat.

Page 11: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Kedudukan Shalawat• Ketiga: Membaca shalawat masuk dalam urutan tata cara shalat

jenazah. Dalam bacaan shalat jenazah hanya ada empat bacaan dalam empat takbir berbeda. Yaitu, membaca al-fatihah setelah takbir pertama, membaca shalawat setelah takbir kedua, membaca doa untuk mayit setelah takbir ketiga, dan membaca doa untuk diri kita dan kaum mukimin setelah takbir keempat. Disini, shalawat menempati urutan kedua setelah membaca surat al-fatihah. Dalam al-fatihah terkandung pujian kepada Allah. Sedangkan dalam shalawat terkadung ungkapan cinta kita kepada nabi Muhammad saw dengan mendoakan beliau. Penyebutan nama Rasulullah saw setelah pujian kepada Allah swt mirip dengan ungkapan dua kalimat syahadat, yaitu; Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

Page 12: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Kedudukan Shalawat• Keempat: Para ulama sepakat, bahwa salah satu adab dalam

berdoa harus disertakan bacaan shalawat kepada nabi Muhammad saw. Tegasnya adalah, sebelum memohon dan meminta kepada Allah sebaiknya memulai dengan puji-pujian kepada Allah, kemudian shalawat kepada Rasulullah saw, barulah kemudian menyampaikan doa dan keinginannya kepada Allah. Karena doa yang dimulai dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi sangat dekat dengan kemungkinan diijabahnya suatu doa. Hal yang sama terjadi pada shalat jenazah. Sebelum mendoakan mayit pada takbir ketiga, maka pada takbir pertama dan kedua dimulai dengan pujian pada Allah swt dan shalawat kepada Rasulullah saw.

Page 13: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Kedudukan Shalawat• Kelima: para ulama sepakat pula, bahwa membaca shalawat

adalah bagian dari rukun khutbah Jum’at. Rukun khutbah itu ada lima : Memuji Allah (hamdalah), bershalawat kepada Rasulullah saw, membaca kutipan ayat al-Quran, berwasiat akan ketakwaan, dan mendoakan kaum mukminin dan mukninat. Disni, membaca shalawat masuk pada urutan kedua rukun khutbah. Bahkan, meskipun sebagian ulama membolehkan menyampaikan isi khutbah dengan bahasa yang dimengerti masyarakat setempat, namun saat membaca kelima rukun tersebut –termasuk membaca shalawat – haruslah menggunakan bahasa Arab.

• Jadi, janganlah meremehkan urusan bershalawat kepada Nabi Muhammad saw, karena Allah swt Nabi-Nya serta para ulama telah mendudukan shalawat pada tempat yang mulia dari urusan agama.

Page 14: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Hukum Tentang Bershalawat

Lafadz Shalawat• Lafadz dan shighot shalawat berbeda-beda dan

bermacam-macam dan tidak ada cara tertentu tentang lafadz. Hanya saja ada beberapa lafadz yang pernah diajarkan Nabi saw, di antaranya:

• , كما محمد ال وعلى مخمد على صل اللهمحميد انك ابراهيم ال وعلى ابراهيم على صليت

مجيد• Adapun Lafadz salam adalah:

وبركاته • الله ورحمة النبي أيها عليك السالم

Page 15: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Hukum Tentang Bershalawat

• Tentang Makna Shalawat Allah dan Malaikat • Yang pasti, shalawat Allah dan shalawat

Malaikat adalah sesuatu yang berbeda.• Shalawat Allah berarti rahmat Allah, sedangkan

shalwatnya Malaikat adalah doa mereka untuk Nabi saw dan istighfarnya (mohon ampunnya) mereka kepada Allah untuk umatnya• Kata (يصلون) bisa mengandung makna hakikat

dan makna majaz

Page 16: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Hukum Tentang Bershalawat

• Hukum Bershalawat itu Fardhu atau Sunnah?• Para ulama berbeda pendapat• Wajib membaca shalawat sekali seumur hidup• Sebagian ulama berpendapat bahwa dalam satu

majlis membaca shalawat sekali adalah wajib, meskipun nama Nabi saw disebutkan berkali-kali• Membaca shalawat wajib setiap kali disebutkan nama

Nabi Muhammad saw• Wajib memperbanyak membaca shalawat tanpa

batasan waktu dan tempat, dan tidak cukup membaca shalawat hanya sekali dalam seumur hidup.

Page 17: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Hukum Tentang Bershalawat

• Apakah wajib membaca shalawat di dalam shalat?• Imam Syafii dan Ahmad berpendapat,

membaca shalawat dalam shalat adalah wajib, dan shalat tidak cukup tanpa ada shalawat.• Imam Malik dan Abu Hanifah berpendapat,

bahwa bershalawat adalah sunah muakad, dan shalat masih sah jika tidak dibaca shalawatnya.

Page 18: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Hukum Tentang Bershalawat• Bolehkan bershalawat kepada selain Nabi saw?• Sebagian ulama berpendapat boleh

bershalawat kepada selain Nabi saw, karena makna sholawat adalah doa. Sebagaimana doa Nabi saw: ( أوفى أبي ال على صل (اللهم• Sebagian besar ulama berkata bahwa shalawat

adalah syiar dan itu adalah simbol dan hanya khusus untuk pada Nabi as. Oleh sebab itu tidak boleh shalawat kepada selain Nabi saw. Maka tidak boleh berkata, ( على صل اللهم( الشافعي

Page 19: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Hukum Tentang Bershalawat• Bolehkan bershalawat kepada selain Nabi saw?• Ibnu Mas’ud berkata: “Adapun membaca shalawat

kepada selain Nabi as maka hal itu boleh jika diikutkan dengan Nabi saw, namun tidak boleh secara sendiri tanpa disertakan dengan nama Nabi saw, karena hal itu sudah menjadi syiar bagi Nabi saw.• Sebagai contoh (yang diperbolehkan):• ( المسلمين وأتباعهم ذريته و واله محمد على صل (اللهم• Dan tidak boleh bershalawat seperti ini:• محمد ذرية على صل اللهم• محمد أزواج على صل اللهم

Page 20: Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)

Kesimpulan Ayat• Kedudukan Nabi saw adalah kedudukan mulia, dan bahkan mulia di

sisi Allah swt• Pujian Allah swt dan pujian para Malaikat adalah sebagain tanda

keagungan risalah.• Menghormati dan mengagungkan Nabi saw adalah wajib hukumnya,

karena Nabi saw adalah mengagungkan dan mentaati Allah swt.• Lafadz sholawat yang paling utama adalah shalawat yang telah

diajarkan Nabi saw.• Setiap muslim wajib membaca shalawat kepada Nabi saw setiap kali

nama beliau disebutkan• Menyakiti Nabi sa adalah menyakiti Allah swt dan menjadi sebab

turunnya murka Allah swt• Menyakiti umat Islam dan menuduh mereka berdosa besar yang

mereka tidak lakukan harus dijauhi seorang muslim.