ta word.pdf

112
1 TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN BED MULTIFUNGSI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI Tugas Akhir ini Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun Oleh : Heru Kurniawan NIM E12.2010.00454 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2014

Upload: nataliadwiarum

Post on 26-Jan-2016

36 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ta word.pdf

1

TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN BED MULTIFUNGSI

DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN

PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

Tugas Akhir ini Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan

Untuk Mencapai Derajat Sarjana S-1

Disusun Oleh :

Heru Kurniawan

NIM E12.2010.00454

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2014

Page 2: Ta word.pdf

2

Page 3: Ta word.pdf

3

Page 4: Ta word.pdf

4

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Tak ada yang tak mungkin terjadi selama kita

mau berusaha keras dan percaya pada kekuatan

doβ€Ÿa. Yakinlah, janji Allah SWT itu nyata.

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini ku

persembahankan kepada:

Ibu dan bapak yang selalu

memberikan doβ€Ÿa, dorongan,

kepercayaan, cinta kasih, dan

pengorbanan yang tak terkira.

Dek Yuna, Dek Desi, dan

segenap keluarga besar yang

senantiasa memberikan

semangat, dukungan, dan

kehangatannya.

Almamaterku Udinus.

Page 5: Ta word.pdf

5

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya tanpa batas kepada penulis, sehingga dapat

menyelesaikan tugas akhir yang berjudul β€œPerancangan dan Pengembangan

Bed Multifungsi dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan

Pendekatan Anthropometri”.

Tugas akhir ini disusun dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 untuk

mencapai gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik, Universitas Dian

Nuswantoro Semarang. Keberhasilan penyusunan tugas akhir ini juga atas

bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M. Kom., Rektor Universitas Dian Nuswantoro

Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menyelesaikan studi Strata 1 di Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

2. Dr. Yuliman Purwanto, M. Eng., Dekan Fakultas Teknik Universitas Dian

Nuswantoro Semarang, yang telah mengesahkan tugas akhir ini.

3. Dwi Nurul Izzhati, M. MT., Ketua Program Studi Teknik Industri Fakultas

Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang, yang telah memberikan ijin

penelitian kepada penulis.

4. Ratih Setyaningrum, MT., dosen pembimbing I yang dengan sabar telah

berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan,

bahkan buah pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Jazuli, S.T, M.Eng., dosen pembimbing II yang dengan sabar telah berkenan

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, bahkan buah

pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro

Semarang. .

7. Teman-temanku IE 10 yang telah memberi bantuan dan dukungannya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 6: Ta word.pdf

6

8. Semua pihak yang tidak bisa disebut satu persatu, terima kasih atas

dukungan dan kasih sayang yang begitu luar biasa.

Atas bantuan yang telah diberikan, penulis ucapkan terima kasih. Semoga

mendapatkan ridho dan balasan dari Allah SWT dan semoga karya sederhana ini

dapat bermanfaat. Aamiin.

Semarang, November 2014

Penulis

Page 7: Ta word.pdf

7

INTISARI

Bed Multifungsi merupakan sebuah tempat tidur yang dilengkapi dengan

fasilitas berupa lemari pakaian, loker barang, meja belajar, landasan menyetrika, serta

colokan listrik. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap 50

responden, diketahui kebutuhan utama konsumen pada urutan pertama yaitu tempat

tidur dengan persentase 34%, lemari pakaian 30%, loker barang 24%, dan meja

belajar 12%. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana merancang dan

mengembangkan Bed Multifungsi melalui metode Quality Function Deployment

(QFD) dan pendekatan Anthropometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hasil perancangan dan pengembangan Bed Multifungsi melalui metode QFD dan

pendekatan Anthropometri. Hasil penelitian dengan metode QFD diperoleh

prioritas yang pertama yaitu ukuran dengan nilai 7,41, prioritas yang kedua

fungsional dengan nilai 7,32, prioritas yang ketiga harga dengan nilai 7,02,

prioritas yang keempat material dengan nilai 6,96, prioritas yang kelima estetika

dengan nilai 6,37, prioritas yang keenam daya tahan dengan nilai 6,05, prioritas

yang ketujuh dengan nilai 5,97, dan prioritas yang kedelapan kapasitas dengan

nilai 3,87. Terdapat 3 atribut yang menjadi prioritas utama dalam merancang dan

mengembangkan produk Bed Multifungsi yaitu ukuran, fungsional, dan harga.

Ukuran Bed Multifungsi dikembangkan berdasarkan penerapan data

anthropometri dengan menggunakan percentile 5th

sehingga diperoleh ukuran

tinggi Bed Multifungsi adalah 40 cm, panjang 200 cm, lebar 100 cm, dan tinggi

meja belajar adalah 28 cm. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan

produk yang dihasilkan dapat membantu dan mempermudah mahasiswa kos

dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Kata kunci : Bed Multifungsi, QFD, Anthropometri

Page 8: Ta word.pdf

8

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................... v

INTISARI ............................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3

1.4. Batasan Masalah ................................................................................... 3

1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5

2.1. Quality Function Deployment (QFD) ................................................... 5

2.1.1. Sejarah Singkat QFD ..................................................................... 5

2.1.2. Penelitian Pendahuluan ................................................................. 6

2.1.3. Konsep Dasar QFD ....................................................................... 7

2.1.4. Manfaat dan Keunggulan QFD ..................................................... 8

2.1.5. Implementasi QFD ........................................................................ 9

2.2. Ergonomi .............................................................................................. 15

2.2.1. Pengertian Ergonomi ..................................................................... 15

2.2.2. Tujuan Ergonomi ........................................................................... 15

2.3. Anthropometri ...................................................................................... 16

2.3.1. Pengertian Anthropometri ............................................................. 16

2.3.2. Data Anthropometri dan Cara Pengukuran ................................... 17

2.3.3. Pedoman Pengukuran Anthropometri ........................................... 20

Page 9: Ta word.pdf

9

2.3.4. Dimensi Anthropometri ................................................................. 22

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 24

3.1. Rancangan Penelitian ........................................................................... 24

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 24

3.3. Objek Penelitian ................................................................................... 24

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 24

3.4.1. Populasi ......................................................................................... 24

3.4.2. Sampel ........................................................................................... 24

3.4.3. Menentukan Sampel ...................................................................... 25

3.5. Pengumpulan Data ............................................................................... 26

3.6. Analisis Uji Instrumen .......................................................................... 28

3.7. Teknik Pengolahan Data Anthropometri .............................................. 30

3.8. Alur Penelitian ...................................................................................... 33

3.9. Alur Quality Function Deployment (QFD) .......................................... 34

3.10.Penjelasan Langkah Flowchart Penelitian .......................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 38

4.1. Hasil Penelitian .................................................................................... 38

4.1.1. Karakteristik Responden ............................................................... 38

4.1.2. Data Wawancara............................................................................ 39

4.1.3. Tahapan Voice of Customer .......................................................... 40

4.1.4. Pengolahan Data Kuesioner .......................................................... 41

4.1.4.1. Uji Validitas ........................................................................... 41

4.1.4.2. Uji Reliabilitas ........................................................................ 42

4.2. Tahapan Membangun House of Quality (HOQ) .................................. 44

4.2.1. Pengukuran Tingkat Kepentingan ................................................. 44

4.2.2. Pengukuran Tingkat Kepuasan ...................................................... 46

4.2.3. Nilai Target.................................................................................... 50

4.2.4. Rasio Perbaikan ............................................................................. 51

4.2.5. Sales Point ..................................................................................... 51

4.2.6. Raw Weight.................................................................................... 52

4.2.7. Normalized Raw Weight ................................................................ 53

4.2.8. Spesifikasi Teknik Bed Multifungsi .............................................. 54

Page 10: Ta word.pdf

10

4.2.9. Hubungan Kebutuhan Konsumen dengan Kepentingan Teknik ... 54

4.2.10.Penentuan Prioritas ...................................................................... 56

4.2.11.House of Quality .......................................................................... 59

4.2.12.Analisis HOQ ............................................................................... 60

4.3. Data Anthropometri .............................................................................. 60

4.3.1.Uji Kecukupan Data....................................................................... 63

4.3.2.Uji Keseragaman Data ................................................................... 64

4.3.3.Uji Kenormalan Data ..................................................................... 65

4.3.4.Nilai Percentile .............................................................................. 66

4.3.5.Analisis Percentile dan Kelonggaran ............................................ 66

4.4. Perancangan Dimensi Anthropometri .................................................. 67

4.4.1.Panjang dan Lebar Tempat Tidur .................................................. 67

4.4.2.Tinggi Tempat Tidur ...................................................................... 67

4.4.3.Letak Fasilitas Tempat Tidur ......................................................... 68

4.5. Gambar dan Keterangan Produk........................................................... 69

4.5.1. Keterangan Ukuran Skala 1 : 1 ..................................................... 69

4.5.2. Analisis Mekanis........................................................................... 70

4.5.3. Estimasi Biaya Produk Skala 1 : 1 ................................................ 71

4.5.4. Prototype ....................................................................................... 73

4.5.4.1. Keterangan Ukuran Skala 1 : 2 ................................................ 73

4.5.4.2. Estimasi Biaya Produk Skala 1 : 2 .......................................... 73

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 75

5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 75

5.2. Saran .................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77

LAMPIRAN .......................................................................................................... 80

Page 11: Ta word.pdf

11

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Pendahulu ........................................................................... 6

Tabel 2.2 Sales Point .......................................................................................... 13

Tabel 2.3 Simbol dan Nilai Matrik Interaksi ...................................................... 14

Tabel 3.1 Macam Percentile dan Cara Perhitungan Dalam Distribusi Normal .. 32

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin .............. 39

Tabel 4.2 Kebutuhan Mahasiswa Kos................................................................. 39

Tabel 4.3 Voice of Customer ............................................................................... 41

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas .............................................................................. 42

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 43

Tabel 4.6 Tingkat Kepentingan Konsumen ........................................................ 45

Tabel 4.7 Tingkat Kepuasan Produk Bed Multifungsi ........................................ 48

Tabel 4.8 Tingkat Kepuasan Produk Olympic ................................................... 48

Tabel 4.9 Tingkat Kepuasan Produk Galeria Furniture .................................... 48

Tabel 4.10 Nilai Target ........................................................................................ 50

Tabel 4.11 Rasio Perbaikan ................................................................................. 51

Tabel 4.12 Titik Jual (Sales Point) ....................................................................... 52

Tabel 4.13 Raw Weight ........................................................................................ 53

Tabel 4.14 Normalized Raw Weight .................................................................... 53

Tabel 4.15 Spesifikasi Teknik Bed Multifungsi .................................................. 54

Tabel 4.16 Hubungan antara Parameter Teknik................................................... 55

Tabel 4.17 Penentuan Prioritas ............................................................................ 56

Tabel 4.18 Data Anthropometri Mahasiswa Kos ................................................. 62

Tabel 4.19 Hasil Uji Kecukupan Data ................................................................. 64

Tabel 4.20 Hasil Uji Keseragaman Data .............................................................. 65

Tabel 4.21 Hasil Uji Kenormalan Data ................................................................ 66

Tabel 4.22 Nilai-Nilai Percentile ......................................................................... 66

Tabel 4.23 Analisis Percentile dan Kelonggaran................................................. 67

Page 12: Ta word.pdf

12

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. House of Quality .............................................................................. 10

Gambar 2.2. Data Anthropometri yang diperlukan untuk Perancangan Produk .. 20

Gambar 3.1. Distribusi Normal dengan Data Anthopometri 95th

Percentile ........ 32

Gambar 3.2. Flowchart Penelitian ........................................................................ 33

Gambar 3.3. Flowchart Quality Function Deployment (QFD) ............................. 34

Gambar 4.1. Bed Multifungsi, Olympic, dan galleria Furniture ........................... 47

Gambar 4.2. House of Quality .............................................................................. 59

Gambar 4.4. Tinggi Siku Duduk ........................................................................... 61

Gambar 4.5. Jangkauan Tangan ............................................................................ 61

Gambar 4.6. Gambar Produk Bed Multifungsi ..................................................... 69

Page 13: Ta word.pdf

13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pernyataan Kuesioner Tingkat Kepentingan .................................... 80

Lampiran 2 Pernyataan Kuesioner Tingkat Kepuasan ........................................ 82

Lampiran 3 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Tingkat Kepentingan ........................ 84

Lampiran 4 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Tingkat Kepuasan ............................. 86

Lampiran 5 Output SPSS Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .............................. 90

Lampiran 6 Output SPSS Uji Normalitas Data ................................................... 91

Lampiran 7 Gambar Teknik Bed Multifungsi ..................................................... 92

Page 14: Ta word.pdf

14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu dan teknologi yang semakin maju seperti sekarang ini banyak

menciptakan produk kebutuhan konsumen yang semakin berkembang

fungsinya. Perkembangan yang semakin meningkat ini pasti diiringi dengan

permintaan konsumen yang semakin meningkat pula. Seperti halnya produk-

produk mebel yang semakin praktis saat dipergunakan dengan ukuran produk

yang variatif sehingga dapat menyesuaikan kondisi ruangannya. Hal ini

menjadi acuan dalam rangka untuk melakukan penelitian perancangan dan

pengembangan produk mebel yang dapat dikondisikan pada suatu ruangan.

Penelitian ini dilakukan di kota Semarang Propinsi Jawa Tengah. Sasaran

utama dalam penelitian ini adalah mahasiswa kos yang ada di kota Semarang.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan di tempat kos mahasiswa di

kota Semarang dapat diketahui rata-rata ukuran kamar kos yaitu 3x4 meter

yang ditempati sebanyak dua orang. Dari hasil wawancara yang dilakukan

kepada mahasiswa kos sebanyak 50 orang, diketahui kebutuhan mahasiswa

kos pada urutan pertama yaitu tempat tidur dengan presentase 34%, lemari

pakaian 30%, loker barang 24%, dan meja belajar 12%. Menurut mahasiswa

kos ukuran kamar 3x4 meter terlalu sempit karena terdapat barang-barang

yang dibutuhkan oleh dua mahasiswa di dalam satu kamar.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan maka peneliti

mendapatkan ide untuk merancang produk pengembangan berupa Bed

Page 15: Ta word.pdf

15

Multifungsi yang akan dikombinasikan dengan lemari pakaian, loker barang,

meja belajar, dan akan diberikan fasilitas tambahan seperti landasan untuk

menyetrika serta colokan listrik sesuai dengan kebutuhan mahasiswa kos

sehingga dapat dikondisikan pada suatu kamar kos dengan desain yang

dipertimbangkan agar produk yang dihasilkan tidak memakan tempat namun

tetap memberikan manfaat dan kenyamanan untuk mahasiswa kos.

Produk yang akan dirancang berupa Bed Multifungsi yang

dikembangkan dari produk yang sudah ada. Bed multifungsi sama halnya

dengan produk-produk Bed lainnya, namun yang membedakan adalah

fasilitas-fasilitas yang termuat dalam produk ini lebih beragam atau bersifat

multifungsi. Dengan adanya Bed Multifungsi ini diharapkan mahasiswa kos

mendapatkan kenyamanan seperti yang diharapkan sehingga membantu

mempermudah mahasiswa kos dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti akan membahas :

1. Bagaimana merancang dan mengembangkan Bed Multifungsi melalui

metode Quality Function Deployment (QFD).

2. Bagaimana merancang dan mengembangkan Bed Multifungsi yang sesuai

dimensi tubuh mahasiswa kos melalui pendekatan Anthropometri.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini

adalah :

1. Mengetahui hasil perancangan dan pengembangan Bed Multifungsi

melalui metode Quality Function Deployment (QFD).

Page 16: Ta word.pdf

16

2. Mengetahui hasil perancangan dan pengembangan Bed Multifungsi yang

sesuai dimensi tubuh mahasiswa kos melalui pendekatan Anthropometri.

1.4 Batasan Masalah

1. Merancang dan mengembangkan Bed Multifungsi melalui metode Quality

Function Deployment (QFD).

2. Merancang dan mengembangkan Bed Multifungsi yang sesuai dimensi

tubuh mahasiswa kos melalui pendekatan Anthropometri.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan diperoleh dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Dapat memberikan ilmu Teknik Industri yang telah dipelajari di

bangku kuliah khususnya dalam penerapan metode Quality Function

Deployment (QFD) dan Anthropometri.

2. Bagi Akademik

Sebagai penambah pustaka baru serta sebagai perbandingan untuk

penelitian lebih lanjut.

3. Bagi konsumen

Memberikan alternatif pilihan produk inovasi yang dapat digunakan

untuk mempermudah mencapai kepraktisan dalam beraktivitas.

Page 17: Ta word.pdf

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Quality Function Deployment (QFD)

2.1.1 Sejarah Singkat QFD

Menurut (Widodo, 2005) QFD pertama kali dikembangkan di Jepang

oleh Yoji Akao yang diterapkan di Mitsubishi, suatu perusahaan industri berat

di Kota Kobe, Japan pada tahun 1972. Di Amerika QFD dikembangkan oleh

DR. Clausing dan diaplikasikan di industri manufaktur maupun jasa dan

menjadi standar di banyak organisasi. Beberapa contoh perusahaan yang

menerapkan QFD antara lain DEC, Hawlett Packard, AT&T, Ford, General

Motor, dsb.

QFD merupakan alat perencanaan yang digunakan untuk memenuhi

harapan-harapan konsumen. Pendekatan disiplin QFD terletak pada desain

produk, rekayasa, produktivitas serta memberikan evaluasi yang mendalam

terhadap suatu produk. Tujuan QFD adalah memenuhi sebanyak mungkin

harapan konsumen, dan berusaha melampaui harapan tersebut dengan

merancang produk baru agar dapat berkompetisi dengan produk dari

kompetitor untuk kepuasan konsumen.

Page 18: Ta word.pdf

18

2.1.2 Penelitian Pendahuluan

Tabel 2.1 Penelitian Pendahulu

Peneliti Metode Hasil

Anindhita

Laksmini, dkk.

(2010)

Penerapan

metode Quality

Function

Deployment

(QFD) untuk

merancang

kompor

bioetanol.

Hasil pengujian kompor yang

menunjukkan bawa dengan 1 liter

bioetanol, kompor mampu

memasak selama 5 jam nonstop.

Dibandingkan kompor bioetanol

yang lama mampu memasak hanya

3,5 jam nonstop.

Saufik Luthfianto,

Siswiyanti (2010)

Perancangan

Tas Punggung

Laptop dengan

Quality

Function

Deployment

(QFD).

Hasil Perancangan Tas Punggung

Laptop yang menjadi kebutuhan

pelanggan tas laptop seperti :

Estetika, ergonomis, multifungsi,

mudah dibawa, varian lebih dari

satu, mampu membawa beban

banyak, harga terjangkau, kuat,

bahan tas ramah lingkungan, dan

awet.

Agung Kristanto,

Sugeng Triyono

(2011)

Perancangan

tempat tidur

bayi (Baby

Box) dengan

Quality

Function

Deployment

(QFD) dan

pendekatan

Anthropometri.

Berdasarkan hasil perancangan

tempat tidur bayi (Baby Box)

didapatkan produk yang lebih

ringkas dengan material yang tepat

dan Ukuran tempat tidur bayi

(Baby Box) yang sesuai dengan

dimensi tubuh bayi Indonesia

berdasarkan pengolahan data

anthropometri.

Page 19: Ta word.pdf

19

Mutiara

Anggraeni, dkk.

(2013)

Perancangan

Meja Dapur

Multifungsi

dengan Quality

Function

Deployment

(QFD).

Hasil penelitian dalam merancang

Meja Dapur Multifungsi yaitu

manfaat dari fitur produk lebih

banyak dengan bahan yang dipakai

sudah sesuai dengan bentuk

produk.

Imam Ghazali,

dkk. (2013)

Perancangan

alat pemeras

kelapa parut

santan dengan

Quality

Function

Deployment

(QFD).

Dari hasil uji coba alat pemeras

kelapa parut santan yang baru

diperoleh lebih banyak 20 % dari

alat yang lama.

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

2.1.3 Konsep Dasar QFD

Menurut (Widodo, 2005) Quality Function Deployment (QFD)

merupakan sebuah sistem pengembangan produk yang dimulai dari

merancang produk, proses manufaktur sampai produk tersebut ke tangan

konsumen, dimana pengembangan produk berdasarkan kepada keinginan

konsumen. Quality Function Deployment (QFD) meliputi semua elemen mulai

dari desain, pemasok material mentah, produk (manufaktur), distribusi dan

pelayanan produk yang telah disesuaikan dengan keahlian dan pengalaman di

dalam mengembangkan produk secara keseluruhan untuk memenuhi customer

needs dan harapan-harapan konsumen.

Page 20: Ta word.pdf

20

2.1.4 Manfaat dan Keunggulan QFD

Manfaat utama QFD adalah seperti berikut (Cohen, L. 1995) :

1. Memastikan bahwa kebutuhan pelanggan dipahami dan proses desain

didorong oleh kebutuhan pelanggan yang obyektif dari pada teknologi.

2. Mengutamakan kegiatan-kegiatan desain. Hal ini memastikan bahwa

proses desain dipusatkan pada kebutuhan pelanggan yang paling hirarki.

3. Menganalisa kinerja produk perusahaan terhadap kinerja pesaing-pesaing

perusahaan yang utama untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan

utama.

4. Dengan berfokus pada upaya rancangan, hal ini akan mengurangi lamanya

waktu yang diperlukan untuk mendaur rancangan secara keseluruhan

sehingga dapat mengurangi waktu memasarkan produk-produk baru.

5. Mengurangi banyaknya perubahan desain setelah dilakukan dengan

memastikan upaya yang difokuskan pada tahap perencanaan. Hal yang

penting ini mengurangi biaya mengenalkan desain baru.

Keunggulan dari penerapan metode QFD adalah :

1. Menyediakan format standar untuk menerjemahkan kebutuhan konsumen

menjadi persyaratan teknis, sehingga dapat memenuhi kebutuhan

konsumen.

2. Menolong tim perancang untuk memfokuskan proses perancangan yang

dilakukan pada fakta-fakta yang ada, bukan intuisi.

3. Selama proses perancangan, pembuatan keputusan β€ždirekamβ€Ÿ dalam

matriks sehingga dapat diperiksa ulang serta dimodifikasi di masa yang

akan datang.

Page 21: Ta word.pdf

21

2.1.5 Implementasi QFD

Implementasi dari QFD terdiri dari 3 tahap, dimana seluruh kegiatan

yang dilakukan pada masing-masing tahapan dapat diterapkan seperti

layaknya suatu proyek, dengan terlebih dahulu dilakukan tahap perencanaan.

Ketiga tahapan tersebut adalah (Cohen, L. 1995):

1. Tahap pengumpulan suara konsumen (Voice of Customer/VOC)

Prosedur umum dalam pengumpulan suara konsumen adalah :

a. Menentukan atribut-atribut yang dipentingkan konsumen (berupa data

kualitatif) dan data ini biasanya diperoleh dari wawancara dan

observasi terhadap konsumen.

b. Mengukur tingkat kepentingan dari atribut-atribut. Tiap atribut

mempunyai beberapa data numerik yang berkaitan dengan kepentingan

relatif atribut bagi pelanggan dan tingkat performasi kepuasan

pelanggan dari produk yang mirip berdasarkan atribut tersebut.

2. Tahap penyusunan rumah kualitas (House of Quality/HOQ) matriks ini

adalah upaya untuk mengkonversi voice of costumer secara langsung

terhadap persyaratan teknis atau spesifikasi teknis dari produk atau jasa

yang dihasilkan. Perusahaan akan berusaha mencapai persyaratan teknis

yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dengan sebelumnya

melakukan benchmarking terhadap produk pesaing. Benchmarking

dilakukan untuk mengetahui posisi relatif produk yang ada di pasaran

yang merupakan kompetitor. Berikut ini adalah struktur matrik pada HOQ

dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Page 22: Ta word.pdf

22

Gambar 2.1 House of Quality

Sumber : (Cohen, L. 1995)

a. Bagian A. Matriks kebutuhan pelanggan/customer requirements.

Matriks ini berisi daftar kebutuhan pelanggan secara terstruktur yang

langsung diterjemahkan dari kata-kata pelanggan, sering disebut juga

voice of customers.

Langkah-langkah mendapatkan voice of customers adalah sebagai

berikut :

C.

Karakteristik Teknis

E.

Korelasi Karakteristik

Teknis

D.

Matriks hubungan antara parameter

teknik dengan kebutuhan pelanggan

B.

Matrik

Perencanaan

A. Matriks Kebutuhan

Pelanggan

F.

Matriks Teknis

Prioritas tanggapan teknik

Page 23: Ta word.pdf

23

1. Mendapatkan suara pelanggan melalui wawancara, kuisioner

terbuka, komplain pelanggan.

2. Sortir Voice of Customer ke dalam beberapa kategori (need/benefit,

dimensi kualitas, dll).

3. Masukkan ke dalam matriks kebutuhan pelanggan.

b. Bagian B. Matriks perencanaan/planning matrix.

Menurut (Cohen, L. 1995) menjelakan bahwa matriks perencanaan

merupakan alat yang dapat membantu tim pengembangan untuk

memprioritaskan kebutuhan pelanggan. Matriks ini mencatat seberapa

penting masing-masing kebutuhan atau keuntungan dari produk atau

jasa yang ditawarkan kepada pelanggan berdasarkan interpretasi tim

pengembang dan data hasil penelitian. Kondisi ini mempengaruhi

keseimbangan antara prioritas perusahaan dan prioritas pelanggan.

Adapun bagian-bagian dari Matriks Perencanaan adalah sebagai

berikut:

1. Tingkat kepentingan pelanggan (Important to Customer). Kolom

tingkat kepentingan pelanggan merupakan tempat dimana hasil

pengambilan data mengenai seberapa penting yang suatu atribut

kebutuhan.

2. Tingkat kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Performance).

Tingkat kepuasan pelanggan merupakan persepsi pelanggan

mengenai seberapa baik suatu produk atau layanan yang ada saat

ini dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

3. Tingkat kepuasan pelanggan pesaing (Competitive Satisfaction

Page 24: Ta word.pdf

24

Performance).

Tingkat kepuasan pelanggan merupakan persepsi pelanggan

mengenai seberapa baik suatu produk atau layanan kompetitor

dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

4. Goal

Goal merupakan target kepuasan pelanggan yang ingin dicapai

oleh perusahaan berdasarkan kondisi tingkat kepuasan sebenarnya.

Kombinasi dari Customer Satisfaction Performance dan Goal

menghasilkan sebuah nilai yang disebut Improvement ratio.

Improvement ratio merupakan perkalian faktor Goal dan tingkat

kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Performance).

πΌπ‘šπ‘π‘Ÿπ‘œπ‘£π‘’π‘šπ‘’π‘›π‘‘ π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ

=πΊπ‘œπ‘Žπ‘™

πΆπ‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘›π‘‘ π‘†π‘‘π‘Žπ‘‘π‘–π‘ π‘“π‘Žπ‘π‘‘π‘–π‘œπ‘› π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘“π‘œπ‘Ÿπ‘šπ‘Žπ‘›π‘π‘’=

5. Sales point

Sales point adalah daya jual yang dimiliki oleh sebuah produk

berdasarkan seberapa baik kebutuhan pelanggan terpenuhi. Sales

point mempunyai nilai dari salah satu diantara tiga nilai berikut:

1.0, 1.2, dan 1.5. Arti dari ketiga nilai tersebut adalah sebagai

berikut :

Tabel 2.2 Sales Point

1 = Atribut tidak memiliki daya jual (rendah)

1,2 = Atribut memiliki daya jual sedang

1,5 = Atribut memiliki daya jual tinggi

Sumber : (Cohen, L. 1995)

Page 25: Ta word.pdf

25

6. Raw Weight

Kolom Raw weight berisi nilai dari data dan keputusan yang

diambil dari kolom-kolom bagian matriks perencanaan

sebelumnya. Nilai raw weight adalah sebagai berikut :

Raw weight = (important to customer) x (improvement ratio)

x (sales point).

7. Normalized Raw Weight

Normalized Raw Weight merupakan presentase nilai raw weight

dari masing-masing atribut kebutuhan.

c. Bagian C. Matriks karakteristik teknis/Substitute Quality

Characteristics (SQC).

Matriks ini memuat karakteristik teknis yang merupakan bagian

dimana perusahaan penerapankan metode yang mungkin untuk

direalisasikan dalam usaha memenuhi keinginan dan kebutuhan

konsumen.

Perlu ditentukan arah peningkatan atau target terbaik yang dapat

dicapai, yaitu :

1. Semakin besar nilainya, semakin baik.

2. Semakin kecil nilainya, semakin baik.

3. Nilai target yang ditentukan adalah yang terbaik.

d. Bagian D. Matriks hubungan/relationship.

Matriks ini menentukan hubungan antara VOC dengan SQC dan

kemudian menerjemahkannya menjadi suatu nilai yang menyatakan

kekuatan hubungan tersebut. Dari hubungan ini ada empat

Page 26: Ta word.pdf

26

kemungkinan yang terjadi adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3 Simbol dan Nilai Matrik Interaksi

Hubungan Simbol Nilai

Tidak ada hubungan 0

Lemah 1

Sedang 3

Kuat 9

Sumber : (Cohen, L. 1995)

e. Bagian E. Matriks korelasi karakteristik teknis/technical correlation.

Matriks ini menggambarkan peta saling ketergantungan antara SQC.

Ada lima tingkat penaruh teknis pada bagian ini, yaitu :

1. √√ pengaruh positif kuat

2. √ pengaruh positif sedang

3. Tidak ada hubungan

4. X pengaruh negatif sedang

5. XX pengaruh negatif kuat

f. Bagian F. Martiks teknis

Matriks ini berisi tiga jenis informasi, yaitu :

1. Kontribusi karakteristik teknis kepada performansi produk atau

jasa secara keseluruhan. Kontribusi ini didapat dengan

mengurutkan peringkat karakteristik teknis, berdasarkan bobot

kepentingan dan kebutuhan pelanggan pada bagian B serta

hubungan antara karakteristik teknis dan kebutuhan pelanggan

bagian D.

2. Technecal benchmark yang menguraikan informasi pengetahuan

Page 27: Ta word.pdf

27

mengenai keunggulan karakteristik pesaing.

3. Dilakukan dengan membandingkan SQC, yang selanjutnya akan

menjadi target aktivitas pengembangan.

2.2 Ergonomi

2.2.1 Pengertian Ergonomi

Menurut (Wignjosoebroto, S. 2003), ergonomi sebenarnya berasal dari

kata Yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum.

Dengan demikian ergonomi dimaksudkan sebagai disiplin keilmuan yang

mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan.

Disiplin ergonomi secara khusus akan mempelajari keterbatasan dari

kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan teknologi dan produk-produk

buatannya. Maksud dan tujuan disiplin ergonomi adalah mendapatkan suatu

pengetahuan yang utuh tentang permasalahan-permasalahan manusia dengan

teknologi dan produk-produknya, sehingga dimungkinkan adanya suatu

rancangan sistem manusia-manusia (teknologi) yang optimal.

2.2.2 Tujuan Ergonomi

Tujuan utama dari ergonomi adalah mempelajari batasan-batasan pada

tubuh manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan kerjanya baik secara

jasmani maupun psikologis. Selain itu juga untuk mengurangi datangnya

kelelahan yang terlalu cepat dan menghasilkan suatu produk yang nyaman,

enak dipakai oleh pemakainya. Menurut (Tarwaka, 2004), secara umum

tujuan dari penerapan ergonomi adalah sebagai berikut:

Page 28: Ta word.pdf

28

1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan

cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan

mental, mengupayakan promosi, dan kepuasan kerja.

2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak

sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna, dan

meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif

maupun setelah tidak produktif.

3. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek

teknis, ekonomis, antropologis, dan budaya dari setiap sistem kerja yang

dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.

2.3 Anthropometri

2.3.1 Pengertian Anthropometri

Menurut (Wignjosoebroto, S. 2003), istilah anthropometri berasal dari

bahasa Yunani yaitu anthro yang berarti manusia dan metri yang berarti

ukuran. Anthropometri dapat dinyatakan sebagai satu studi yang berkaitan

dengan pengukuran tubuh manusia. Manusia pada dasarnya akan memiliki

bentuk, ukuran (tinggi, lebar, dsb) berat dan lain-lain berbeda satu dengan

yang lainnya. Anthropometri secara luas akan digunakan sebagai

pertimbangan-pertimbangan ergonomis dalam memerlukan interaksi manusia.

Data anthropomerti yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain

dalam hal :

1. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil, dll).

2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, perkakas dan sebagainya.

3. Perancangan produk seperti pakaian, meja dan kursi.

Page 29: Ta word.pdf

29

4. Perancangan lingkungan kerja fisik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data anthropometri akan

menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan

produk yang dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan atau

menggunakan produk tersebut.

2.3.2 Data Anthropometri dan Cara Pengukuran

Menurut (Wignjosoebroto, S. 2003), manusia pada umumnya akan

berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran tubuhnya. Di sini ada

beberapa faktor yang akan mempengaruhi ukuran tubuh manusia, sehingga

sudah semestinya seorang perancang produk harus memperhatikan faktor-

faktor tersebut antara lain;

1. Umur

Pada umumnya dimensi tubuh meningkat mulai dari lahir sampai sekitar

usia duapuluhan. Manusia akan mulai menyusut ketinggiannya (shrink)

sekitar usia empat puluh tahun.

2. Jenis kelamin

Dimensi tubuh antara pria dan wanita memiliki perbedaan-perbedaan.

Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar daripada

wanita, kecuali pada bagian pinggul dan paha.

3. Posisi tubuh

Sikap (posture) akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh. Oleh karena itu

dalam suatu penelitian harus dipakai posisi standar.

4. Cara berpakaian

Page 30: Ta word.pdf

30

Pakaian menambah ukuran tubuh sehingga dalam merancang area kerja

harus disesuaikan dengan pakaian yang digunakan.

5. Suku/bangsa (ethnic)

Setiap suku, bangsa, ataupun ethnic mempunyai karakteristik fisik yang

akan berbeda satu dengan yang lainnya.

6. Posisi tubuh

Dalam kaitannya dengan posisi tubuh dikenal dua cara pengukuran, yaitu:

a. Pengukuran dimensi struktur tubuh (structural body dimension).

Tubuh diukur dalam berbagai posisi standard dan tidak bergerak (tetap

tegak sempurna). Hal ini dikenal sebagai static anthropometry. Dari

data yang diperoleh diadakan pengolahan statistik. Dimensi tubuh

yang diukur dengan posisi tetap antara lain meliputi berat badan, tinggi

tubuh dalam posisi berdiri maupun duduk, ukuran kepala,

tinggi/panjang lutut pada saat berdiri/duduk, panjang lengan, dan

sebagainya.

b. Pengukuran dimensi fungsional tubuh (functional body dimension.

Pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat berfungsi

melakukan gerakan-gerakan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan

yang harus diselesaikan. Hal ini dikenal sebagai dynamic

anthropometry. Anthropometri dalam posisi tubuh melaksanakan

fungsinya yang dinamis akan banyak diaplikasikan dalam proses

perancangan fasilitas ataupun ruang kerja.

Pengukuran anthropometri pada hakekatnya adalah pengukuran jarak

antara dua titik pada tubuh manusia yang ditentukan jarak-jarak tersebut

Page 31: Ta word.pdf

31

mungkin berupa garis penghubung terpendek atau mungkin berupa garis

penghubung di permukaan kulit atau lebih besar dari itu.

Selain faktor-faktor tersebut di atas masih ada pula beberapa faktor lain

yang mempengaruhi variabilitas ukuran tubuh manusia seperti :

a. Cacat tubuh, dimana data anthropometri disini akan diperlukan untuk

perancangan produk bagi orang-orang cacat (kursi roda, alat bantu jalan,

dan lain lain).

b. Tebal/tipisnya pakaian yang harus dikenakan, dimana faktor lingkungan

yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda - beda pula dalam

bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian.

c. Kehamilan (pregnancy), dimana dalam kondisi semacam ini jelas akan

mempengaruhi bentuk dan ukuran tubuh (khusus perempuan).

2.3.3 Pedoman Pengukuran Anthropometri

Selanjutnya untuk memperjelas mengenai data anthropometri untuk bisa

diaplikasikan dalam berbagai rancangan produk ataupun fasilitas kerja maka

Gambar 2.2 akan memberikan informasi tentang berbagai macam anggota

tubuh yang perlu diukur sebagai berikut :

Page 32: Ta word.pdf

32

Gambar 2.2

Data Anthropometri yang Diperlukan untuk Perancangan Produk

Sumber : (Wignjosoebroto, S. 2003).

Keterangan :

1. Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai sampai

ujung kepala).

2. Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak.

3. Tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak.

4. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak.

5. Tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalam posisi berdiri

tegak (dalam gambar tidak ditunjukkan).

6. Tinggi tubuh dalam posisi duduk (diukur dari alas tempat

duduk sampai pantat sampai kepala).

7. Tinggi mata dalam posisi duduk.

8. Tinggi bahu dalam posisi duduk.

Page 33: Ta word.pdf

33

9. Tinggi siku dalam posisi duduk.

10. Tebal atau lebar paha

11. Panjang paha yang diukur dari pantat sampai ujung lutut.

12. Panjang paha yang diukur dari pantat sampai bagian belakang

dari lutut atau betis.

13. Tinggi lutut yang bisa dukur baik dalam posisi berdiri ataupun

duduk.

14. Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai

sampai dengan paha.

15. Lebar dari bahu (bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun

duduk).

16. Lebar pinggul atau pantat.

17. Lebar dari dada dalam keadaan membusung (dalam gambar

tidak ditunjukkan).

18. Lebar perut.

19. Panjang siku yang diukur dari siku sampai jari-jari dalam posisi

siku tegak lurus.

20. Lebar kepala.

21. Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai ujung jari.

22. Lebar telapak tangan.

23. Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar-lebar

kesamping kiri-kanan (dalam gambar tidak ditunjukkan).

24. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur dari

lantai s/d telapak tangan yang terjangkau lurus keatas.

Page 34: Ta word.pdf

34

25. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur

sepertihalnya no. 24 tetapi dalam posisi duduk (dalam gambar

tidak ditunjukkan).

26. Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan diukur dari bahu

sampai ujung jari tangan.

2.3.4 Dimensi Anthropometri

Dimensi anthropometri yang dipakai untuk menentukan ukuran produk

Bed Multifungsi adalah :

1. Tinggi siku dalam posisi duduk (diukur dari permukaan alas duduk sampai

bawah siku dengan lengan vertikal disisi badan).

2. Jangkauan tangan (diukur dari punggung sampai ujung jari tengah).

3. Ukuran panjang dan lebar tempat tidur

Ukuran panjang dan lebar tempat tidur tidak memakai pengukuran dimensi

anthropometri, dikarenakan sudah menyesuaikan ukuran standar tempat

tidur pada umumnya yaitu 100 cm x 200 cm. Tempat tidur ini disebut

single size karena ukuran yang sedemikian digunakan untuk satu orang.

Tempat tidur pada umumnya menyesuaikan ukuran kasur. Sehingga kasur

tersebut apakah untuk digunakan tidur satu orang, dua orang atau tiga

orang. Perlu diketahui bahwa setiap negara cenderung memiliki standar

ukuran kasur sendiri-sendiri. Namun secara umum penamaan ukuran dan

dimensi kasur tidak banyak berbeda.

4. Ukuran tinggi tempat tidur

Ukuran tinggi tempat tidur juga tidak memakai pengukuran dimensi

anthropometri, dikarenakan sudah menyesuaikan ukuran tinggi tempat

Page 35: Ta word.pdf

35

tidur pada umumnya yaitu rata-rata tempat tidur (plus ranjangnya)

memiliki ketinggian sekitar 60 cm.

Jadi ukuran untuk menentukan panjang x lebar x tinggi tempat

tidur dalam merancang Bed Multifungsi menyesuaikan ukuran tempat

tidur pada umumnya, yaitu 100 cm x 200 cm x 60 cm yang sudah sesuai

standar ukuran tempat tidur (plus ranjang) di Indonesia untuk satu orang.

Page 36: Ta word.pdf

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi langsung

kepada mahasiswa kos di kota Semarang, selanjutnya dilakukan proses

wawancara untuk mengetahui tingkat kebutuhan konsumen terhadap produk

mebel berupa Bed Multifungsi.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kota Semarang propinsi Jawa Tengah.

Penelitian dilakukan selama bulan Juni 2014.

3.3 Objek Penelitian

Objek penelitian yang dilakukan adalah perancangan dan pengembangan

produk Bed Multifungsi dengan metode Quality Function Deployment dan

pendekatan Anthropometri yang sesuai kebutuhan dan dimensi tubuh manusia.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 2010). Dalam

penelitian ini populasi yang diambil adalah mahasiswa kos di kota Semarang.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi,

2010). Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling

purposive. Teknik sampling purposive dilakukan dengan cara mengambil

subjek bukan berdasarkan atas starta, random atau daerah tetapi didasarkan

atas tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa

Page 37: Ta word.pdf

37

pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga

tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Walaupun cara seperti ini

diperbolehkan, yaitu peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan tujuan

tertentu, tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi.

3.4.3 Menentukan Sampel

Dalam penelitian ini untuk menentukan sampel yang akan diambil

adalah mahasiswa kos di kota Semarang, yang mewakili disetiap wilayah

Universitas yang ada di kota Semarang. Dimana mahasiswa kos yang berada

dalam wilayah Universitas yang akan diambil sampelnya adalah sebagai

berikut :

1. Wilayah Universitas Dian Nuswantoro Semarang (UDINUS) yang

beralamat di Jl. Nakula 1 No. 5 – 11 Semarang.

2. Wilayah Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP) yang beralamat di

Jln. H. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang.

3. Wilayah Universitas Katolik Soegijapranata Semarang (UNIKA) yang

beralamat di Jl. Pawiyatan Luhur IV/1 Bedan Dhuwur Semarang.

4. Wilayah Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang beralamat di Jln.

Taman siswa, Sekaran, Gunung Pati, Semarang.

5. Wilayah Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang yang

beralamat di Jln. Walisongo No. 3 – 5 Semarang.

3.5 Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut :

Page 38: Ta word.pdf

38

1. Observasi

Menurut (Sugiyono, 2010), observasi sebagai teknik pengumpulan

data yang mempunyai cirri spesifik bila disbanding dengan teknik lain,

yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu

berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang,

tetapi juga objek-objek alam yang lain.

Dalam penelitian ini observasi yang digunakan adalah observasi

terstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang

apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Jadi observasi

terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang

variabel apa yang akan diamati.

2. Interview / Wawancara

Menurut (Sugiyono, 2010), wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti akan melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumah respondennya sedikit/kecil.

Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan adalah wawancara

tidak terstruktur yaitu wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara tersusun secara sistematis melainkan

hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Page 39: Ta word.pdf

39

3. Kuesioner / Angket

Menurut (Sugiyono, 2010), kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Dalam penelitian ini kuesioner akan dibagikan kepada mahasiswa

anak kos di kota Semarang yang telah ditentukan sebagai sampel

penelitian. Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner tertutup yaitu disusun dengan menyediakan jawaban sehingga

pengisi hanya memberi tanda pada jawaban yang dipilih sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya.

Dalm penelitian ini juga menggunakan skala Likert, di mana skala

pengukuran ini digunakan untuk mengklasifikasi variabel yang akan

diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan

langkah penelitian selanjutnya. Berdasarkan skala Likert tersebut, lima

jawaban yang digunakan mulai dari rentang skor 1 sampai dengan skor 5

dengan kriteria sebagai berikut menurut (Riduwan, 2003) :

a. Skor 5 untuk jawaban pertanyaan Sangat Penting (SP)

b. Skor 4 untuk jawaban pertanyaan Penting (P)

c. Skor 3 untuk jawaban pertanyaan Cukup Penting (CP)

d. Skor 2 untuk jawaban pertanyaan Tidak Penting (TP)

e. Skor 1 untuk jawaban pertanyaan Sangat Tidak Penting (STP)

3.6 Analisis Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Page 40: Ta word.pdf

40

Menurut (Suharsimi, 2010) uji validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya

validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Berikut

merupakan rumus product moment angka kasar (Suharsimi, 2010) :

rxy =

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYN

Keterangan :

rxy = koefisien antara variabel X dan Y

N = jumlah responden

X = skor masing-masing dari pertanyaan

Y = skor total

2. Uji Reliabilitas

Menurut (Suharsimi, 2010) reliabilitas menunjukkan pada suatu

pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah

baik. Instrument yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan

data yang dapat dipercaya juga. Data dikatakan reliabel apabila datanya

memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil

tetap akan sama.

Pengukuran reliabilitas dapat diukur dengan dua cara yaitu :

Page 41: Ta word.pdf

41

a. Repeated Measure atau pengukuran ulang : disini seseorang akan

disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan

kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.

b. One Shot atau pengukuran sekali saja : disini pengukuran hanya sekali

dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau

mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan

fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach

Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994).

Rumus yang digunakan untuk menguji konsistensi dan kestabilan

reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha sebagai berikut :

rii =

π‘˜

π‘˜βˆ’1 (1 βˆ’

M kβˆ’M

kV 𝑑)

Keterangan :

rii = Reliabilitas instrumen

K = banyak butir soal

M = Jumlah varian butir

𝑉𝑑 = Varian total

3.7 Teknik Pengolahan Data Anthropometri

Beberapa pengolahan data yang harus dilakukan pada data

anthropometri (Nurmianto, E. 1996) adalah :

Page 42: Ta word.pdf

42

𝑁 β€² = π‘˜/𝑠 𝑁. 𝑋2 βˆ’ ( 𝑋) 2

𝑋

1. Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data digunakan untuk menganalisis jumlah pengukuran

apakah sudah representative, dimana tujuannya membuktikan bahwa data

sampel yang diambil susah dapat mewakili populasi.

K = Tingkat kepercayaan

Bila tingkat kepercayaan 99%, maka k = 2,58 β‰ˆ 3

Bila tingkat kepercayaan 95%, maka k = 1,96 β‰ˆ 2

Bila tingkat kepercayaan 68%, maka k β‰ˆ 1

s = derajat ketelitian

apabila Nβ€Ÿ < N, maka data dinyatakan cukup.

2. Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data digunakan untuk pengendalian proses bagian data

yang ditolak atau tidak seragam karena tidak memenuhi spesifikasi.

Batas Kontrol Atas/Batas Kontrol Bawah (BKA/BKB)

𝐡𝐾𝐴 = 𝑋 + π‘˜πœŽ

𝐡𝐾𝐡 = 𝑋 βˆ’ π‘˜πœŽ

𝜎 = π‘†π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿ π‘‘π‘’π‘£π‘–π‘Žπ‘ π‘–

𝜎 = (𝑋 βˆ’ 𝑋𝑖)Β²

𝑁 βˆ’ 1

3. Uji Normalitas Data

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh telah

memenuhi distribusi normal atau dapat didekati oleh distribusi normal.Uji

kenormalan data dalam penelitian ini menggunakan SPSS for windows.

Page 43: Ta word.pdf

43

Alat uji yang digunakan disebut dengan uji Kolmogorov-Smirnov (uji K-

S). Tahapan yang harus dilakukan dalam (uji K-S) ini adalah sebagai

berikut (Ghozali, 2011) :

a. Klik menu Statistik, pilih Non-parametric test, pilih dan klik 1-

Sample K-S.

b. Dalam kotak Test Variable List isikan dengan variabel yang akan

dites normalitasnya, terutama variabel independent.

c. Dalam Test Distribution pilih normal, kemudian klik OK, sehingga

akan dihasilkan outputnya.

4. Percentile

Menurut (Wignjosoebroto, S. 2003) percentile adalah suatu nilai

yang menunjukkan presentase tertentu dari orang-orang yang memiliki

ukuran pada atau di bawah nilai tersebut.

Sebagai contoh, 95th

percentile akan menunjukkan 95% populasi

akan berada pada atau di bawah ukuran tersebut. Sedangkan untuk 5th

percentile akan menunjukkan 5% populasi akan berada pada atau dibawah

ukuran itu. Dalam anthropometri 95th

percentile akan mengambarkan

ukuran manusia yang β€œterbesar” dan 5th

percentile sebaliknya akan

mengambarkan ukuran manusia yang β€œterkecil”. Bilamana diharapkan

ukuran yang mampu mengakomodasikan 95% dari populasi yang ada,

maka disini diambil rentang 2,5th

dan 97th

percentile sebagai batas-

batasnya, seperti ditunjukkan dalam Gambar 3.1.

Page 44: Ta word.pdf

44

Gambar 3.1

Distribusi Normal dengan Data Anthropometri 95th

Percentile

(Wignjosoebroto, S. 2003)

Pemakaian percentile yang umum diaplikasikan dalam perhitungan

data anthropometri dapat ditunjukkan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Macam Percentile dan Cara Perhitungan Dalam Distribusi Normal

Percentile Perhitungan

1 - St 𝑋 βˆ’ 2.235 𝜎π‘₯

2.5 - th 𝑋 βˆ’ 1.96 𝜎π‘₯

5 - th 𝑋 βˆ’ 1.645 𝜎π‘₯

10 - th 𝑋 βˆ’ 1.28 𝜎π‘₯

50 - th 𝑋

90 - th 𝑋 + 1.28𝜎π‘₯

95 - th 𝑋 + 1.645 𝜎π‘₯

97.5 – th 𝑋 + 1.96 𝜎π‘₯

99 - th 𝑋 + 2.325 𝜎π‘₯

Sumber : (Wignjosoebroto, S. 2003)

Page 45: Ta word.pdf

45

3.8 Alur Penelitian

Gambar 3.2 Flowchart Penelitian

Start

Penentuan Topik

Penelitian Pendahuluan

Pengumpulan Data:

1. Kuesioner

2. Anthropometri

Uji

Kecukupan

Data

Ya

Tidak

Prototype

Kesimpulan & Saran

finish

Quality Function Deployment (QFD)

Pengolahan Data :

1. Uji Normalitas

2. Uji Validitas

3. Uji Reliabilitas

Rumusan Masalah

Page 46: Ta word.pdf

46

3.9 Alur Quality Function Deployment (QFD)

Gambar 3.3 Flowchart Quality Function Deployment (QFD)

3.10 Penjelasan Langkah Flowchart Penelitian

1. Penentuan Topik

Penentuan topik yang dimaksudkan adalah untuk mendapatkan

pokok pikiran atau ide gambaran global tentang arah, maksud, dan tujuan

penelitian.

Pengolahan Data :

Perhitungan tingkat kepentingan dan kepuasan

Menentukan nilai target

)

Menentukan improvement ratio

Menentukan sales point

Menentukan Raw Weigth

Menentukan normalized raw

weight

Menentukan hubungan kebutuhan

konsumen dengan kepentingan

teknik

Menentukan prioritas

Pembuatan House of Quality

(HOQ) Penerapan pembuatan produk

Start

finish

Page 47: Ta word.pdf

47

2. Penelitian Pendahuluan

Melakukan observasi pendahuluan selama satu bulan untuk

memperoleh tanggapan dari pengguna mengenai produk-produk mebel

yang sudah ada serta untuk memperoleh gambaran awal mengenai produk

mebel yang diperlukan oleh pengguna dalam hal ini mahasiswa kos di kota

Semarang.

3. Rumusan Masalah

Dari hasil observasi pendahuluan dan wawancara peneliti

menemukan permasalahan yaitu kebutuhan mahasiswa kos yang

menginginkan produk yang praktis untuk menunjang kehidupan sehari-

hari.

4. Pengumpulan Data

a. Kuesioner

Untuk mengumpulkan data dari pengguna peneliti menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpul data. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan skala Likert.

b. Anthropometri

Tahapan pendekatan anthropometri dilakukan untuk mengukur

dimensi tubuh manusia agar produk yang dibuat sesuai dengan kriteria

dimensi tubuh manusia.

c. Uji Kecukupan data

Uji kecukupan data digunakan untuk menganalisa jumlah pengukuran

apakah sudah representative, dimana tujuannya membuktikan bahwa

data sampel yang diambil sudah dapat mewakili populasi.

Page 48: Ta word.pdf

48

d. Pengolahan Data

Tahapan pengujian staststik untuk kuesioner menggunakan uji

validitas dan uji reliabilitas agar data dari kuesioner menunjukan

tingkat kevalidan dan ketetapan atau ketelitian suatu instrument.

Sedangkan tahapan pengujian statistik untuk data anthropometri

menggunakan uji normalitas data yang meliputi uji Kolmogorov-

Smirnov.

e. Quality Function Deployment (QFD)

Tahapan QFD meliputi semua elemen mulai dari desain, pemasok

material mentah, proses produksi, distribusi dan pelayanan produk

yang disesuaikan dengan keahlian dan pengalaman didalam

mengembangkan produk secara keseluruhan untuk memenuhi

kebetuhan konsumen dan harapan–harapan konsumen.

f. Prototype / Pembuatan Produk

Setela didapatkan hasil dari pendekatan Quality Function Deployment

(QFD) ataupun pendekatan anthropometri proses pembuatan produk

dilaksanakan sesuai data tersebut dengan menggunakan skala 1 : 2.

g. Kesimpulan dan Saran

Tahapan ini merupakan rangkuman dari hasil analisis sebuah

pemecahan masalah dari tingkat kebutuhan mahasiswa kos dalam hal

ini adalah perancangan dan pengembangan Bed Multifungsi.

Page 49: Ta word.pdf

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat diketahui ukuran

rata-rata kamar kos mahasiswa di kota Semarang yaitu 3x4 meter yang

ditempati untuk dua orang. Produk-produk mebel yang dibutuhkan seperti

tempat tidur, lemari pakaian, loker barang, dan meja belajar. Sehingga

dalam penelitian ini peneliti akan merancang dan mengembangkan produk

berupa Bed Multifungsi yang dikombinasikan dari produk-produk kebutuhan

konsumen diatas.

Material yang digunakan adalah kayu mahoni karena bahan baku

yang mudah ditemui dan memiliki kualitas yang baik. Kayu ini dapat

dengan mudah dikerjakan seperti dipotong dan dibentuk sehingga kayu

mahoni banyak digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan berbagai

macam kerajinan dan produk-produk mebel lainnya.

4.1.1 Karakteristik Responden

Jumlah responden dalam penelitin ini berjumlah 50 orang, yaitu

mahasiswa kos di kota Semarang. Jumlah responden 50 orang tersebut

didapat menggunakan teknik sampling purposive. Berikut ini adalah

gambaran umum responden mengenai usia dan jenis kelamin yang dapat

dilihat pada Tabel 4.1.

Page 50: Ta word.pdf

50

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

No. Usia Jenis Kelamin

Jumlah Persentase Laki-laki Perempuan

1. 17-20 14 7 21 42%

2. 21-24 13 6 19 38%

3. >24 6 4 10 20%

Jumlah 33 17 50 100%

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.1 mengenai distribusi responden, dapat diketahui

bahwa sebanyak 21 responden atau 42% dari jumlah responden berusia 17-

20 tahun yang terdiri dari 14 berjenis kelamin laki-laki dan 7 berjenis

kelamin perempuan. Sebanyak 19 responden atau 38% dari jumlah

responden berusia 21-24 tahun yang terdiri dari 13 berjenis kelamin laki-laki

dan 6 berjenis kelamin perempuan, dan sebanyak 10 responden atau 20%

dari jumlah responden berusia lebih dari 24 tahun yang terdiri dari 6 berjenis

kelamin laki-laki dan 4 berjenis kelamin perempuan.

4.1.2 Data Wawancara

Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk mengetahui

kebutuhan mahasiswa kos terhadap produk yang diinginkan. Dari hasil

wawancara yang dilakukan terhadap 50 orang mahasiswa kos dapat

diketahui kebutuhan mahasiswa kos seperti ditunjukan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Kebutuhan Mahasiswa Kos

No. Kebutuhan Jumlah Responden Persentase

1. Tempat tidur 17 34%

2. Lemari pakaian 15 30%

3. Loker barang 12 24%

4. Meja belajar 6 12%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

Page 51: Ta word.pdf

51

Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh data mengenai kebutuhan mahasiswa

kos. Sebanyak 17 responden atau 34% dari jumlah responden menyatakan

bahwa tempat tidur merupakan produk yang sangat dibutuhkan. Sebanyak

15 responden atau 30% dari jumlah responden menyatakan bahwa lemari

pakaian merupakan produk yang sangat dibutuhkan. Sebanyak 12 responden

atau 24% dari jumlah responden menyatakan bahwa loker barang

merupakan produk yang sangat dibutuhkan. Sebanyak 6 responden atau 12%

dari jumlah responden menyatakan bahwa meja belajar merupakan produk

yang sangat dibutuhkan. Berdasarkan hasil wawancara mengenai kebutuhan

mahasiswa kos maka peneliti akan merancang produk pengembangan

berupa Bed Multifungsi dengan fasilitas seperti lemari pakaian, loker tempat

barang, meja belajar, landasan untuk menyetrika, dan colokan listrik.

4.1.3 Tahapan Voice of Customer

Dari hasil wawancara mengenai kebutuhan mahasiswa kos tahapan

selanjutnya adalah voice of customer yang merupakan suara konsumen.

Data berupa atribut produk yang ringkas dan harga terjangkau diperoleh dari

hasil pengumpulan data berbentuk wawancara kepada mahasiswa kos.

Sedangkan data berupa atribut ergonomis, aman, kuat, awet, mudah dalam

perawatan, dan multifungsi diperoleh dari jurnal pendukung dari penelitian

pendahuluan milik Saufik lutfianto dan siswiyanti. (2010) tentang

perancangan tas punggung laptop dengan metode quality function

deployment (QFD). Berikut adalah data hasil voice of customer yang

dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Page 52: Ta word.pdf

52

Tabel 4.3 Voice of Customer

No. Keinginan Konsumen

1. Ergonomis

2. Aman

3. Kontruksi kuat

4. Awet

5. Mudah dalam perawatan

6. Produk multifungsi

7. Produk yang ringkas

8. Harga terjangkau

Sumber : Hasil wawancara dan jurnal

4.1.4 Pengolahan Data Kuesioner

Dari hasil voice of customer, diperoleh data berupa delapan atribut

seperti Tabel 4.3 diatas. Dari delapan atribut tersebut kemudian dirancang

sebagai instrumen penelitian berbentuk kuesioner. Kuesioner yang

dibagikan kepada responden terdiri dari dua macam kuesioner yaitu

kuesioner tingkat kepentingan dan kuesioner tingkat kepuasan. Format

kuesioner seperti ditunjukkan pada lampiran.

4.1.4.1 Uji Validitas

Dalam penelitian ini sebelum mengolah data menjadi pertanyaan di

dalam kuesioner terlebih dahulu hasil voice of customer yang merupakan

suara konsumen dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

Uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS.

Alat uji yang digunakan disebut dengan uji (Corellate). tahapan yang harus

Page 53: Ta word.pdf

53

dilakukan dalam uji (Corellate) menurut (Ghozali, 2011) adalah sebagai

berikut :

1. Klik Analyze Correlate Bivariate

2. Masukkan semua item ke kotak Variables

3. Correlation Coefficients Pearson

4. Test of Significance Two-talled

5. Flag significant correlations

6. Klik OK

Hasil uji validitas menggunakan program SPSS dapat ditunjukan pada

Tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas

N = 50 ; df = 48 ; Ξ± = 5%

Kebutuhan Pelanggan R Hitung R Tabel Perhitungan Keterangan

Ergonomis 0,891 0,284 r hit > r tabel Valid

Aman 0,872 0,284 r hit > r tabel Valid

Kontruksi kuat 0,893 0,284 r hit > r tabel Valid

Awet 0,851 0,284 r hit > r tabel Valid

Mudah dalam perawatan 0,373 0,284 r hit > r tabel Valid

Produk multifungsi 0,845 0,284 r hit > r tabel Valid

Produk yang ringkas 0,901 0,284 r hit > r tabel Valid

Harga terjangkau 0,893 0,284 r hit > r tabel Valid

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

Dari hasil uji validitas data yang sudah dilakukan seperti Tabel 4.4

diatas dapat diketahui r hitung > r tabel maka data tersebut dinyatakan valid.

Page 54: Ta word.pdf

54

4.1.4.2 Uji Reliabilitas

Dari hasil uji validitas yang sudah diketahui selanjutnya dilakukan uji

reliabilitas yang digunakan untuk melihat tingkat konsistensi dari konsumen

terhadap variabel yang ada.

Uji reliabilitas data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS.

Alat uji yang digunakan disebut uji (Scale). tahapan yang harus dilakukan

dalam uji (Scale) menurut (Ghozali, 2011) adalah sebagai berikut :

1. Klik Analyze Scale Realibility Analysis.

2. Masukkan variabel skor 1sampai 8 ke kotak Items.

3. Klik Statistics

4. Descriptive item Scale Scale if item deleted

5. Inter-item Corelations

6. ANOVA Table None

7. Continue

8. Klik OK

Hasil uji validitas menggunakan program SPSS dapat ditunjukan

pada Tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas

Kebutuhan

Pelanggan

Cronbachs

Alpha

R

Tabel

Perhitungan Keterangan

Ergonomis 0,923 0,70 Cronbachs Alpha > r tabel Reliabel

Aman 0,924 0,70 Cronbachs Alpha > r tabel Reliabel

Kontruksi

kuat

0,921 0,70 Cronbachs Alpha > r tabel Reliabel

Awet 0,926 0,70 Cronbachs Alpha > r tabel Reliabel

Page 55: Ta word.pdf

55

Mudah

dalam

perawatan

0,951 0,70 Cronbachs Alpha > r tabel Reliabel

Produk

multifungsi

0,926 0,70 Cronbachs Alpha > r tabel Reliabel

Produk yang

ringkas

0,920 0,70 Cronbachs Alpha > r tabel Reliabel

Harga

terjangkau

0,921 0,70 Cronbachs Alpha > r tabel Reliabel

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

Dari hasil uji reliabilitas data yang sudah dilakukan seperti Tabel 4.5

di atas dapat diketahui Cronbachs Alpha > r tabel maka data tersebut

dinyatakan reliabel.

4.2 Tahapan Membangun House of Quality (HOQ)

Dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas yang sudah diketahui

kemudian dilakukan pengisian kuesioner tingkat kepentingan dan kepuasan

kepada mahasiawa kos di kota Semarang berjumlah 50 orang. Kuesioner

tersebut bertujuan untuk mengukur tingkat kepentingan dan tingkat

kepuasan terhadap produk Bed Multifungsi.

4.2.1 Pengukuran Tingkat Kepentingan

Dalam penelitian ini pengukuran tingkat kepentingan konsumen

digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsumen memberikan penilaian

atau harapan dari kebutuhan konsumen terhadap produk Bed Multifungsi.

Penilaian untuk pengukuran tingkat kepentingan menggunakan skala Likert

(Riduwan, 2003) yaitu :

f. Skor 5 untuk jawaban pertanyaan Sangat Penting (SP)

Page 56: Ta word.pdf

56

g. Skor 4 untuk jawaban pertanyaan Penting (P)

h. Skor 3 untuk jawaban pertanyaan Cukup Penting (CP)

i. Skor 2 untuk jawaban pertanyaan Tidak Penting (TP)

j. Skor 1 untuk jawaban pertanyaan Sangat Tidak Penting (STP)

Berikut adalah hasil pengukuran tingkat kepentingan konsumen

terhadap produk Bed Multifungsi dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Dihitung dengan rumus :

π‘Šπ‘’π‘–π‘”π‘•π‘‘π‘’π‘‘ π΄π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘”π‘’ π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘“π‘œπ‘Ÿπ‘šπ‘Žπ‘›π‘π‘’ = [ Number of respondens at performance value i]

(π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘›π‘’π‘šπ‘π‘’π‘Ÿ π‘œπ‘“ π‘Ÿπ‘’π‘ π‘π‘œπ‘›π‘‘π‘’π‘›π‘‘π‘ )

Hasil salah satu perhitungan untuk pengukuran tingkat kepentingan

konsumen :

= 2x3 + 21x4 + (27x5)

50= 4,50

Tabel 4.6 Tingkat Kepentingan Konsumen

No. Pertanyaan

Hasil Kuesioner Total

Skor

Tingkat

Kepentingan Skala Pengukuran

1 2 3 4 5

1. Ergonomis 0 0 2 21 27

225 4,50

2. Aman 0 0 14 34 2 188

3,76

3. Kontruksi kuat 0 0 0 27 23 223

4,46

4. Awet 0 0 13 35 2 189

3,78

5. Mudah dalam perawatan 0 0 0 48 2 202

4,04

6. Produk multifungsi 0 0 0 16 34 238

4,76

7. Produk yang ringkas 0 0 0 26 24 224

4,48

8. Harga terjangkau 0 0 0 27 23 223

4,46

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

Page 57: Ta word.pdf

57

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa pertanyaan mengenai

variabel ergonomis memperoleh total skor 225 dengan tingkat kepentingan

4,50 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ergonomis berada pada

tingkat kepentingan sangat penting. Pertanyaan mengenai variabel aman saat

digunakan memperoleh total skor 118 dengan tingkat kepentingan 3,76

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel aman saat digunakan berada

pada tingkat kepentingan penting. Pertanyaan mengenai variabel kontruksi

kuat memperoleh total skor 223 dengan tingkat kepentingan 4,46 sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel kontruksi kuat berada pada tingkat

kepentingan penting. Pertanyaan mengenai variabel awet memperoleh total

skor 189 dengan tingkat kepentingan 3,78 sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel awet berada pada tingkat kepentingan penting. Pertanyaan

mengenai variabel mudah dalam perawatan memperoleh total skor 202

dengan tingkat kepentingan 4,04 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

mudah dalam perawatan berada pada tingkat kepentingan penting.

Pertanyaan mengenai variabel produk multifungsi memperoleh total skor

238 dengan tingkat kepentingan 4,76 sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel produk multifungsi berada pada tingkat kepentingan sangat penting.

Pertanyaan mengenai variabel produk yang ringkas memperoleh total skor

224 dengan tingkat kepentingan 4,48 sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel produk yang ringkas berada pada tingkat kepentingan penting. Dan

pertanyaan mengenai variabel harga terjangkau memperoleh total skor 223

dengan tingkat kepentingan 4,46 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

harga terjangkau berada pada tingkat kepentingan penting.

Page 58: Ta word.pdf

58

4.2.2 Pengukuran Tingkat Kepuasan

Dari hasil pengukuran tingkat kepentingan kemudian dilakukan

pengukuran tingkat kepuasan yang dimaksudkan untuk mengukur

bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap produk Bed multifungsi

dengan produk kompetitor seperti Olympic dan Galeria Furniture. Penilaian

untuk pengukuran tingkat kepentingan menggunakan skala Likert (Riduwan,

2003) yaitu :

a. Skor 5 untuk jawaban pertanyaan Sangat puas (SP)

b. Skor 4 untuk jawaban pertanyaan Puas (P)

c. Skor 3 untuk jawaban pertanyaan Cukup Puas (CP)

d. Skor 2 untuk jawaban pertanyaan Tidak Puas (TP)

e. Skor 1 untuk jawaban pertanyaan Sangat Tidak Puas (STP)

Gambar 4.1 Bed Multifungsi, Olympic, dan Galeria Furniture

No. Nama Produk Gambar Produk

1. Bed Multifungsi

2. Olympic

Page 59: Ta word.pdf

59

3. Galeria Furniture

Sumber : Data hasil penelitian dan katalog produk pesaing

Dihitung dengan rumus :

π‘Šπ‘’π‘–π‘”π‘•π‘‘π‘’π‘‘ π΄π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘”π‘’ π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘“π‘œπ‘Ÿπ‘šπ‘Žπ‘›π‘π‘’ = [ Number of respondens at performance value i]

(π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘›π‘’π‘šπ‘π‘’π‘Ÿ π‘œπ‘“ π‘Ÿπ‘’π‘ π‘π‘œπ‘›π‘‘π‘’π‘›π‘‘π‘ )

Hasil salah satu perhitungan untuk pengukuran tingkat kepuasan

konsumen terhadap produk kompetitor :

= 3x3 + 13x4 + (34x5)

50= 4,62

Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Tingkat Kepuasan Produk Bed Multifungsi

No. Pertanyaan Hasil Kuesioner Total

Skor

Tingkat

Kepuasan Skala Pengukuran

1 2 3 4 5

1. Ergonomis 0 0 3 13 34 231 4,62

2. Aman 0 0 6 15 29 223 4,46

3. Kontruksi kuat 0 0 6 10 34 228 4,56

4. Awet 0 0 3 25 22 219 4,38

5. Mudah dalam perawatan 0 0 15 27 8 193 3,86

6. Produk multifungsi 0 0 4 13 33 229 4,58

7. Produk yang ringkas 0 0 0 26 24 244 4,88

8. Harga terjangkau 0 0 0 13 37 237 4,74

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

Page 60: Ta word.pdf

60

Tabel 4.8 Tingkat Kepuasan Produk Olympic

No. Pertanyaan Hasil Kuesioner Total

Skor

Tingkat

Kepuasan Skala Pengukuran

1 2 3 4 5

1. Ergonomis 0 0 11 21 18 207 4,14

2. Aman 0 0 4 4 42 238 4,76

3. Kontruksi kuat 0 0 6 30 14 208 4,14

4. Awet 0 0 0 22 28 228 4,56

5. Mudah dalam perawatan 0 0 3 11 36 233 4,66

6. Produk multifungsi 0 0 12 29 9 197 3,94

7. Produk yang ringkas 0 0 4 18 28 224 4,48

8. Harga terjangkau 0 0 10 36 4 194 3,88

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

Tabel 4.9 Tingkat Kepuasan Produk Galeria Furniture

No. Pertanyaan Hasil Kuesioner Total

Skor

Tingkat

Kepuasan Skala Pengukuran

1 2 3 4 5

1. Ergonomis 0 0 12 24 14 202 4,04

2. Aman 0 0 33 10 7 174 3,48

3. Kontruksi kuat 0 0 28 13 9 181 3,62

4. Awet 0 0 12 23 15 203 4,06

5. Mudah dalam perawatan 0 0 8 15 27 207 4,14

6. Produk multifungsi 0 0 26 14 10 184 3,68

7. Produk yang ringkas 0 0 9 34 7 198 3,96

8. Harga terjangkau 0 0 2 29 19 217 4,34

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

Berdasarkan hasil pengukuran tingkat kepuasan konsumen terhadap

produk kompetitor mengenai tempat tidur yang ergonomis, nilai tingkat

Page 61: Ta word.pdf

61

kepuasan tertinggi diperoleh produk Bed Multifungsi dengan tingkat

kepuasan 4,62. Kemudian peringkat kedua tertinggi diperoleh produk

Olympic dengan tingkat kepuasan 4,14, dan produk Galeria furniture

dengan tingkat kepuasan 4,04. Untuk tempat tidur yang aman, nilai tingkat

kepuasan tertinggi diperoleh produk Olympic dengan tingkat kepuasan

4,76. Kemudian peringkat kedua tertinggi diperoleh produk Bed

Multifungsi dengan tingkat kepuasan sebesar 4,46 , dan produk Galeria

furniture dengan tingkat kepuasan 3,48. Untuk tempat tidur dengan

kontruksi yang kuat, nilai tingkat kepuasan tertinggi diperoleh produk Bed

Multifungsi dengan tingkat kepuasan 4,56. Kemudian peringkat kedua

tertinggi diperoleh produk Olympic dengan tingkat kepuasan sebesar 4,14

dan produk Galeria furniture dengan tingkat kepuasan 3,62. Untuk tempat

tidur yang awet, nilai tingkat kepuasan tertinggi diperoleh produk Olympic

dengan tingkat kepuasan 4,56. Kemudian peringkat kedua tertinggi

diperoleh produk Bed Multifungsi dengan tingkat kepuasan sebesar 4,38,

dan produk Galeria furniture dengan tingkat kepuasan 4,06. Untuk tempat

tidur mudah dalam perawatan, nilai tingkat kepuasan tertinggi diperoleh

produk Olympic dengan tingkat kepuasan 4,66. Kemudian peringkat kedua

tertinggi diperoleh produk Galeria furniture dengan tingkat kepuasan

sebesar 4,52, dan produk Bed Multifungsi dengan tingkat kepuasan 3,86.

Untuk tempat tidur multifungsi, nilai tingkat kepuasan tertinggi diperoleh

produk Bed Multifungsi dengan tingkat kepuasan 4,58. Kemudian

peringkat kedua tertinggi diperoleh produk Olympic dengan tingkat

kepuasan sebesar 3,94, dan produk Galeria furniture dengan tingkat

Page 62: Ta word.pdf

62

kepuasan 3,68. Untuk tempat tidur yang ringkas, nilai tingkat kepuasan

tertinggi diperoleh produk Bed Multifungsi dengan tingkat kepuasan 4,88.

Kemudian peringkat kedua tertinggi diperoleh produk Olympic dengan

tingkat kepuasan sebesar 4,48 dan produk Galeria furniture dengan tingkat

kepuasan 3,96. Dan Untuk tempat tidur dengan harga terjangkau, nilai

tingkat kepuasan tertinggi diperoleh produk Bed Multifungsi dengan

tingkat kepuasan 4,74. Kemudian peringkat kedua tertinggi diperoleh

produk Galeria furniture dengan tingkat kepuasan sebesar 4,34 dan produk

Olympic dengan tingkat kepuasan 3,88.

4.2.3 Nilai Target

Dari hasil pengukuran tingkat kepuasan yang sudah diketahui,

selanjutnya menentukan nilai target. Hasil nilai target merupakan target

kepuasan pelanggan yang ingin dicapai oleh peneliti berdasarkan kondisi

tingkat kepuasan sebenarnya dengan menggunakan skala likert menurut

(Riduwan,2003). Berikut nilai target yang dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Nilai Target (GOAL)

No. Kebutuhan Konsumen Goal

1. Ergonomis 5

2. Aman 4

3. Kontruksi kuat 5

4. Awet 4

5. Mudah dalam perawatan 4

6. Produk multifungsi 5

7. Produk yang ringkas 5

8. Harga terjangkau 5

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

Page 63: Ta word.pdf

63

4.2.4 Rasio Perbaikan

Dari hasil nilai target yang sudah diketahui dengan memperhatikan

nilai tingkat kepentingan konsumen kemudian dilakukan perhitungan rasio

perbaikan.

Dihitung menggunakan rumus :

πΌπ‘šπ‘π‘Ÿπ‘œπ‘£π‘’π‘šπ‘’π‘›π‘‘ π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ =πΊπ‘œπ‘Žπ‘™

πΆπ‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘›π‘‘ π‘†π‘‘π‘Žπ‘‘π‘–π‘ π‘“π‘Žπ‘π‘‘π‘–π‘œπ‘› π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘“π‘œπ‘Ÿπ‘šπ‘Žπ‘›π‘π‘’=

Hasil salah satu perhitungan rasio perbaikan untuk :

πΌπ‘šπ‘π‘Ÿπ‘œπ‘£π‘’π‘šπ‘’π‘›π‘‘ π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ =5

4,62= 1,082

Hasil selengkapnya perhitungan rasio perbaikan dapat dilihat pada Tabel

4.11 sebagai berikut :

Tabel 4.11 Rasio Perbaikan

No. Kebutuhan Konsumen Rasio Perbaikan

1. Ergonomis 1,082

2. Aman 0,897

3. Kontruksi kuat 1,096

4. Awet 0,913

5. Mudah dalam perawatan 1,036

6. Produk multifungsi 1,092

7. Produk yang ringkas 1,025

8. Harga terjangkau 1,055

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

4.2.5 Sales Point

Setelah diketahui hasil perhitungan rasio perbaikan kemudian

menentukan sales point. Sales point adalah nilai yang diketahui dari persepsi

atau pendapat tentang suatu produk dari pihak peneliti. Berikut nilai sales

point yang dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Page 64: Ta word.pdf

64

Tabel 4.12 Titik Jual (Sales Point)

No. Kebutuhan Konsumen Titik Jual

1. Ergonomis 1,5

2. Aman 1,2

3. Kontruksi kuat 1,5

4. Awet 1,2

5. Mudah dalam perawatan 1,2

6. Produk multifungsi 1,5

7. Produk yang ringkas 1,5

8. Harga terjangkau 1,5

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

Dari hasil penilaian yang dilakukan, nilai (sales point) yaitu 1,5 yang

berarti titik penjualan tinggi terdapat pada kebutuhan konsumen seperti

ergonomis, kontruksi kuat, produk multifungsi, produk yang ringkas, dan

harga terjangkau. Sedangkan nilai (sales point) yaitu 1,2 yang berarti titik

penjualan sedang terdapat pada kebutuhan konsumen seperti aman, awet,

dan mudah dalam perawatan. Nilai tersebut diberikan oleh peneliti dengan

memperhatikan nilai target kebutuhan konsumen yang artinya nilai 1,5 akan

menjadi tujuan utama dan nilai 1,2 akan menjadi tujuan kedua dalam upaya

untuk rencana merancang dan mengembangkan produk.

4.2.6 Raw Weight

Dari hasil penilaian sales point yang sudah diketahui kemudian

dilakukan perhitungan untuk mengetahui besarnya nilai Raw Weight yang

dihitung dengan rumus :

Raw Weight = (Importance to Customer).(Improvement Ratio).(Sales Point).

Hasil salah satu perhitungan raw weight :

Raw Weight = 5 x 1,082x 1,5 = 8,1169

Berikut besarnya nilai raw weight dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Page 65: Ta word.pdf

65

Tabel 4.13 Raw Weight

No. Kebutuhan Konsumen Raw Weight

1. Ergonomis 8,1169

2. Aman 4,3049

3. Kontruksi kuat 8,2237

4. Awet 4,3836

5. Mudah dalam perawatan 4,9741

6. Produk multifungsi 8,1878

7. Produk yang ringkas 7,6844

8. Harga terjangkau 7,9114

Total 53,786747

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

Dari hasil perhitungan raw weight dapat diketahui besarnya nilai raw

weight seperti Tabel 4.13 diatas dengan Jumlah total perhitungan 51,9849.

4.2.7 Normalized Raw Weight

Dari hasil perhitungan raw weight yang sudah diketahui kemudian

dilakukan perhitungan untuk mengetahui besarnya nilai Normalized raw

weight yang dihitung dengan rumus :

π‘π‘œπ‘Ÿπ‘šπ‘Žπ‘™π‘–π‘§π‘’π‘‘ π‘…π‘Žπ‘€ π‘Šπ‘’π‘–π‘”π‘•π‘‘ =π‘…π‘Žπ‘€ π‘Šπ‘’π‘–π‘”π‘•π‘‘

π‘…π‘Žπ‘€ π‘Šπ‘’π‘–π‘”π‘•π‘‘

Hasil salah satu perhitungan Normalized Raw Weight :

π‘π‘œπ‘Ÿπ‘šπ‘Žπ‘™π‘–π‘§π‘’π‘‘ π‘…π‘Žπ‘€ π‘Šπ‘’π‘–π‘”π‘•π‘‘ =8,1169

55,5975=

Berikut nilai Normalized raw weight dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.13 Normalized Raw Weight

No. Kebutuhan Konsumen Normalized Raw Weight

1. Ergonomis 0,15090861

2. Aman 0,08003705

3. Kontruksi kuat 0,15289425

4. Awet 0,08149892

5. Mudah dalam perawatan 0,09247805

6. Produk multifungsi 0,15222659

7. Produk yang ringkas 0,14286840

8. Harga terjangkau 0,14708814

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

Page 66: Ta word.pdf

66

4.2.8 Spesifikasi Teknik Bed Multifungsi

Tabel 4.15 Spesifikasi Teknik

No. Kepentingan Teknik Bed Multifungsi

1. Panjang keseluruhan 200 cm

2. Lebar keseluruhan 90 cm

3. Tinggi keseluruhan 65 cm

4. Material rangka Kayu mahoni

5. Material bodi Kayu mahoni

6. Material kasur Busa general

7. Desain Modern

8. Warna Varian lebih dari satu

9. Daya tahan Umur produk lama

10. Kapasitas Satu orang

11. Fungsional Sistem kerja yang mudah

12. Keamanan Tidak menciderai

13. Harga Terjangkau

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

4.2.9 Hubungan Kebutuhan Konsumen dengan Kepentingan Teknik

Dalam penelitian ini tahapannya adalah menganalisis hubungan antara

parameter teknik dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Nilai yang

digunakan untuk menggambarkan ketiga hubungan tersebut adalah sebagai

berikut (Cohen, L. 1995) :

1. Nilai 9 berarti hubungan kuat.

2. Nilai 3 berarti hubungan sedang.

3. Nilai 1 berarti hubungan lemah.

Page 67: Ta word.pdf

67

Hubungan antara parameter teknik dengan kebutuhan dan keinginan

konsumen dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Hubungan antara Parameter Teknik

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

Dari hasil penilaian hubungan parameter teknik dapat diketahui nilai

hubungan kuat, sedang dan lemah antar parameter teknik. Selanjutnya nilai

tersebut akan diolah untuk menentukan kepentingan teknik mana yang menjadi

prioritas utama dalam rencana untuk merancang produk Bed Multifungsi.

Ukura

n

Mat

eria

l

Est

etik

a

Day

a ta

han

Kap

asit

as

Fungsi

onal

Kea

man

an

Har

ga

Ergonomis 9 3 9 3 9 9 9 9

Aman 3 9 9 9 1 3 9 1

Kontruksi kuat 9 9 3 9 9 9 9 9

Awet 1 9 9 9 1 9 3 9

Mudah dalam perawatan 9 1 3 1 3 3 3 3

Produk multifungsi 9 9 9 9 1 9 1 9

Produk yang ringkas 9 3 9 3 9 9 3 9

Harga terjangkau 9 9 3 3 1 9 1 9

Page 68: Ta word.pdf

68

4.2.10 Penentuan Prioritas

Penentuan nilai proiritas dapat dihitung dengan rumus : πΆπ‘œπ‘›π‘‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘’π‘‘π‘–π‘œπ‘› = (π‘π‘’π‘šπ‘’π‘Ÿπ‘–π‘π‘Žπ‘™ π‘£π‘Žπ‘™π‘’π‘’. π‘π‘’π‘šπ‘’π‘Ÿπ‘–π‘π‘Žπ‘™ π‘…π‘Žπ‘€ π‘Šπ‘’π‘–π‘”π‘•π‘‘)

Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17 Penentuan Prioritas

No. Kepentingan Teknik Kebutuhan Konsumen Hubungan Nilai Normalized raw weight Contributions Rangking

1. Ukuran

Ergonomis Kuat 9 0,15090861

7,86

2

Aman Sedang 3 0,08003705

Kontruksi kuat Kuat 9 0,15289425

Awet Lemah 1 0,08149892

Mudah dalam perawatan Kuat 9 0,09247805

Produk multifungsi Kuat 9 0,15222659

Produk yang ringkas Kuat 9 0,14286840

Harga terjangkau Kuat 9 0,14708814

2. Material Ergonomis Sedang 3

0,15090861 6,49

5

Aman Kuat 9 0,08003705

Page 69: Ta word.pdf

69

Kontruksi kuat Kuat 9 0,15289425

Awet Kuat 9 0,08149892

Mudah dalam perawatan Lemah 1 0,09247805

Produk multifungsi Kuat 9 0,15222659

Produk yang ringkas Sedang 3 0,14286840

Harga terjangkau Kuat 9 0,14708814

3. Estetika

Ergonomis Kuat 9 0,15090861

6,64

4

Aman Kuat 9 0,08003705

Kontruksi kuat Sedang 3 0,15289425

Awet Kuat 9 0,08149892

Mudah dalam perawatan Sedang 3 0,09247805

Produk multifungsi Kuat 9 0,15222659

Produk yang ringkas Kuat 9 0,14286840

Harga terjangkau Sedang 3 0,14708814

4. Daya tahan Ergonomis Sedang 3 0,15090861

5,61 7

Page 70: Ta word.pdf

70

Aman Kuat 9 0,08003705

Kontruksi kuat Kuat 9 0,15289425

Awet Kuat 9 0,08149892

Mudah dalam perawatan Lemah 1 0,09247805

Produk multifungsi Kuat 9 0,15222659

Produk yang ringkas Sedang 3 0,14286840

Harga terjangkau Sedang 3 0,14708814

5. Kapasitas

Ergonomis Kuat 9 0,15090861

4,75

8

Aman Lemah 1 0,08003705

Kontruksi kuat Kuat 9 0,15289425

Awet Lemah 1 0,08149892

Mudah dalam perawatan Sedang 3 0,09247805

Produk multifungsi Lemah 1 0,15222659

Produk yang ringkas Kuat 9 0,14286840

Biaya pembuatan murah Lemah 1 0,14708814

Page 71: Ta word.pdf

71

6. Fungsional

Ergonomis Kuat 9 0,15090861

7,96

1

Aman Sedang 3 0,08003705

Kontruksi kuat Kuat 9 0,15289425

Awet Kuat 9 0,08149892

Mudah dalam perawatan Sedang 3 0,09247805

Produk multifungsi Kuat 9 0,15222659

Produk yang ringkas Kuat 9 0,14286840

Harga terjangkau Kuat 9 0,14708814

7. Keamanan

Ergonomis Kuat 9 0,15090861

5,88

6

Aman Kuat 9 0,08003705

Kontruksi kuat Kuat 9 0,15289425

Awet Sedang 3 0,08149892

Mudah dalam perawatan Sedang 3 0,09247805

Produk multifungsi Lemah 1 0,15222659

Produk yang ringkas Sedang 3 0,14286840

Harga terjangkau Kuat 9 0,14708814

Page 72: Ta word.pdf

72

8. Harga

Ergonomis Kuat 9 0,15090861

7,80

3

Aman Lemah 1 0,08003705

Kontruksi kuat Kuat 9 0,15289425

Awet Kuat 9 0,08149892

Mudah dalam perawatan Sedang 3 0,09247805

Produk multifungsi Kuat 9 0,15222659

Produk yang ringkas Kuat 9 0,14286840

Harga terjangkau Kuat 9 0,14708814

Page 73: Ta word.pdf

73

Dari hasil perhitungan penentuan prioritas dapat diketahui prioritas

rangking pertama yaitu ukuran, rangking ke dua fungsional, rangking ke tiga

harga, rangking ke empat material, rangking ke lima estetika, rangking ke

enam daya tahan, rangking ke tujuh keamanan dan rangking ke delapan

adalah kapasitas. Dasi hasil keseluruhan matrik perencanaan tersebut

kemudian diolah menjadi House of Quality.

4.2.11 House of Quality

Hasil akhir metode QFD mencakup proses-proses yang lengkap mulai

dari identifikasi permasalahan sampai tercapainya sasaran proyek

perancangan dan pengembangan produ melalui lahirnya spesifikasi desain,

untuk jelasnya hasil keseluruhan HOQ terlihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 House of Quality

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

Page 74: Ta word.pdf

74

4.2.12 Analisa HOQ

Dari hasil House of Quality seperti pada gambar 4.2 diatas dapat

diketahui hasil Customer Need And Benefit (Kebutuhan dan Tanggapan

Pelanggan), Planning Matrix (Matrik Perencanaan), Technical Response

(Parameter Teknik Pengembangan Bahasa Pelanggan), Relationship

(Hubungan antara Parameter Teknik dengan Kebutuhan dan Keinginan

Konsumen), Technical Correlation, dan Technical Matrix (Proiritas

Tanggapan Teknik). Dari rencana pengembangan untuk merancang produk

dapat dilihat pada nilai prioritas pada kolom bawah House of Quality yaitu

proiritas 1 untuk fungsional, proiritas 2 untuk ukuran, prioritas 3 untuk

harga, prioritas 4 untuk estetika, prioritas 5 untuk material, prioritas 6 untuk

keamanan, proritas 7 untuk daya tahan, dan proiritas 8 untuk kapasitas.

Dari hasil House of Quality yang telah diketahui langkah perancangan

produk selanjutnya adalah pendekatan anthropometri dimana pendekatan

tersebut bertujuan untuk merancang produk yang sesuai dengan dimensi

tubuh manusia.

4.3 Data Anthropometri

Data anthropometri yang dipakai dalam penelitian ini adalah data

anthropometri mahasiswa kos di kota semarang dan merupakan sampel yang

mewakili untuk penelitian ini dengan jumlah orang sebanyak 50 orang.

Dimensi anthropometri yang dipakai dalam perancangan Bed Multifungsi

untuk mahasiswa kos adalah:

Page 75: Ta word.pdf

1. Tinggi Siku Duduk (TSD)

Gambar 4.4 Tinggi Siku Duduk

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

2. Jangkauan Tangan (JT)

Gambar 4.5 Jangkauan Tangan

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

Page 76: Ta word.pdf

Berikut ini adalah hasil pengukuran dimensi anthropometri dari 50 orang

mahasiswa kos di kota Semarang yang dapat dilihat pada Tabel 4.18.

Tabel 4.18 Data Anthropometri Mahasiswa Kos

No. Jenis Kelamin TSD JT

1 L 30 55

2. L 30 60

3. L 32 60

4. L 30 54

5. L 33 60

6. L 30 60

7. L 25 60

8. L 29 54

9. L 33 60

10. P 30 60

11. L 30 55

12. P 32 60

13. P 30 60

14. L 31 60

15. P 31 55

16. P 31 56

17. P 28 56

18. L 28 57

19. L 30 55

20. P 32 60

21. P 31 54

22. L 32 60

23. L 30 56

24. L 31 60

25. L 30 60

26. P 31 53

27. P 32 53

28. P 32 55

29. P 31 62

30. L 32 56

31. L 32 57

32. L 31 60

33. L 29 60

34. L 30 60

35. P 29 54

36. L 30 60

37. L 30 59

38. L 32 59

39. L 31 62

40. L 31 62

Page 77: Ta word.pdf

41. P 33 60

42. L 31 58

43. L 30 59

44. L 30 58

45. L 28 55

46. P 30 60

47. P 30 54

48. L 32 61

49. P 31 62

50. L 30 60

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

4.3.1 Uji Kecukupan Data

Dalam uji kecukupan data, terlebih dahulu menghitung Nβ€Ÿ (jumlah

pengukuran yang seharusnya 50 dilakukan). Tingkat ketelitian yang

digunakan adalah 5% dan tingkat keyakinan 95%. Hal ini berarti peneliti

memperbolehkan rata–rata hasil pengukurannya menyimpang sebesar

besarnya 5% dari nilai rata-rata yang sebenarnya (nilai dari populasi yang

ingin dicari), dan kemungkinan mendapatkan data tersebut adalah 95%.

Dengan kata lain, apabila pengukur sampai memperbolehkan rata–rata

pengukurannya menyimpang lebih dari 5% seharusnya, hal ini

diperbolehkan terjadi hanya dengan kemungkinan 5% (didapat dari 100%-

95%). Maka, nilai indeks tingkat kepercayaannya (k)= 2 dan tingkat

ketelitiannya (s)= 0,05. Pengamatan dikatakan cukup apabila Nβ€Ÿ lebih kecil

dari N (jumlah pengukuran yang sudah dilakukan). Hasil uji kecukupan data

ditunjukkan pada Tabel 4.19.

Hasil salah satu uji kecukupan data adalah sebagai berikut :

𝑁 β€² = π‘˜/𝑠 𝑁. 𝑋2 βˆ’ ( 𝑋) 2

𝑋

𝑁 β€² = 1,96/0,05 50.46739 βˆ’ (1527) 2

1527

Page 78: Ta word.pdf

𝑁 β€² = 39,2 √5221

1527

𝑁 β€² = 39,2 .72,2564

𝑁 β€² = 2832,4543

1527

𝑁 β€² = 1,85

Tabel 4.19 Hasil Uji Kecukupan Data

No. Dimensi

anthropometri

Jumlah Data

(N)

N Hitung

(Nβ€Ÿ)

Keterangan

1. TSD 50 1,85 Cukup

2. JT 50 14,08 Cukup

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

4.3.2 Uji Keseragaman Data

Dalam uji keseragaman data, dihitung Batas Kelas Atas (BKA), Batas

Kelas Bawah (BKB) dan Rata-rata tiap sub grup. Data dikatakan seragam

jika semua data berada dalam batas kelas, baik batas kelas bawah maupun

batas kelas atas. Hasil uji keseragaman data untuk dimensi anthropometri

yang dipakai dapat dilihat pada Tabel 4.20 berikut ini.

Hasil salah satu uji keseragaman data adalah sebagai berikut :

𝜎 = (𝑋 βˆ’ 𝑋𝑖)Β²

𝑁 βˆ’ 1

𝜎 = 41,24 βˆ’ 42 2 + β‹― (41,44 βˆ’ 43)Β²

50 βˆ’ 1

𝜎 = 1,08

Page 79: Ta word.pdf

𝐡𝐾𝐴 = 𝑋 + π‘˜πœŽ

= 30,54 + 2 .1,08

= 30,54 + 3,08

= 33,62

𝐡𝐾𝐡 = 𝑋 βˆ’ π‘˜πœŽ

= 30,54 βˆ’ 2 .1,08

= 30,54 βˆ’ 3,08

= 27,46

𝑃5 = 𝑋 + π‘˜πœŽ

= 30,54 βˆ’ 1,645 .1,08

= 30,54 βˆ’ 1,7766

= 28,76

Tabel 4.20 Hasil Uji Keseragaman Data

No. Dimensi

Anthropometri

Rata - Rata BKA BKB Keterangan

1. TSD 28,76 33,62 27,46 Seragam

2. JT 47,32 71,25 44,99 Seragam

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

4.3.3 Uji Kenormalan Data

Uji kenormalan data dilakukan dengan bantuan program SPSS for

windows. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah data yang ada telah

mendekati atau terdistribusi normal. Bila nilai signifikan yang didapat lebih

besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data terdistribusi normal, (Ghozali,

2011). Hasil uji kenormalan dapat dilihat pada Tabel 4.21.

Page 80: Ta word.pdf

Tabel 4.21 Hasil uji kenormalan data

No. Dimensi

Anthropometri

Nilai Signifikan Keterangan

1. TSD 0,028 Normal

2. JT 0,156 Normal

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

4.3.4 Nilai Percentile

Nilai percentile diperoleh dari hasil perhitungan BKA dan BKB

sehingga didapatkan nilai rata – rata kemudian ditambahkan nilai dari

melihat tabel distribusi normal. Sehingga percentile untuk data diatas dapat

ditunjukkan pada Tabel 4.22.

Tabel 4.22 Nilai - Nilai Percentile

No. Dimensi Anthropometri Percentile – 5th

1. TSD 28,77

2. JT 47,32

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

4.3.5 Analisis Percentile dan Kelonggaran

Perancangan tempat tidur ini bertujuan untuk memberikan kemudahan

dan kenyamanan bagi mahasiswa kos dalam penggunaan tempat tidur

tersebut. Selain memberikan kemudahan dan kenyamanan juga harus

menyesuaikan dengan ukuran tubuh mahasiswa kos tersebut. Nilai

percentile diperlukan untuk menetukan dimensi dalam perancangan tempat

tidur tersebut. Dimensi-dimensi yang telah diperoleh tersebut masih

mempunyai kelemahan-kelemahan yaitu kemungkinan adanya kesalahan

dalam pengukuran, dan belum ada perkiraan nilai kelonggaran yang

Page 81: Ta word.pdf

diperlukan dalam proses perancangan tempat tidur tersebut. Ukuran bagian-

bagian tempat tidur, setelah dilakukan seleksi percentile dan ditambah

kelonggaran, disajikan dalam Tabel 4.23 berikut.

Tabel 4.23 Analisis Percentile dan Kelonggaran

No. Dimensi Persentil Alasan

Percentile

Nilai

(cm)

Nilai

Kelonggaran

(cm)

Nilai +

Kelonggaran

(cm)

Ukuran

yang

Dirancang

1. TSD 5 %

Memberikan

kenyamanan

saat

menggunakan

meja belajar

28,77 + 1,23 30 30

2. JT 5 %

Memberikan

kenyamanan

saat

menjangkau

fasilitas yang

ada dalam

tempat tidur

47,32 - 0,32 47 47

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

4.4 Perancangan Dimensi Antropometri

4.4.1 Panjang dan Lebar Tempat Tidur

Dalam perancangan tempat tidur untuk mahasiswa kos, panjang dan

lebar tempat tidur sudah sesuai dengan standar ukuran tempat tidur yang ada

di Indonesia. Jadi dalam penelitian ini tidak menerapkan dimensi

anthropometri untuk perancangan sehingga penerapan ukuran tempat tidur

sudah memakai ukuran standar. Dalam penelitian ini menggunakan ukuran

100 x 200.

4.4.2 Tinggi Tempat Tidur

Page 82: Ta word.pdf

Dalam perancangan tempat tidur untuk mahasiswa kos, tinggi tempat

tidur sudah sesuai dengan standar ukuran tempat tidur di Indonesia yaitu 60

cm untuk tinggi tempat tidur yang sudah ditambahkan (plus ranjang).

Page 83: Ta word.pdf

4.4.3 Letak Fasilitas Tempat Tidur

Dalam perancangan tempat tidur diperlukan tambahan beberapa

fasilitas didalamnya. Fasilitas yang terdapat dalam tempat tidur terletak di

sisi samping tempat tidur. Fasilitas tersebut dirancang untuk meminimalkan

ukuran ruangan yang terdapat barang-barang mahasiswa dapat tersimpan

menjadi satu dan memudahkan mahasiswa dalam menggunakannya.

Fasilitas yang ada berupa loker-loker yang berfungsi sebagai lemari

pakaian, tempat buku, tempat peralatan tulis, tempat benda berharga seperti

laptop, tempat setrika, dan landasan setrika.

Dalam perancangan yang digunakan adalah 5th

percentile. Hal ini

bertujuan untuk memberikan kenyamanan dalam menjangkau fasilitas

dalam tempat tidur. Hasil perhitungan diperoleh nilai 47,32 ditambah -0,32

dengan alasan mempermudah dalam menjangkau fasilitas dalam tempat

tidur maka ukuran yang diperoleh adalah 47 cm.

Dalam perancangan tempat tidur juga tidak kalah penting terdapat

meja belajar dengan dimensi anthropometri yang dipakai Tinggi Siku

Duduk, dimana dimensi tersebut untuk menentukan tinggi meja belajar

dipojok atas tempat tidur. Dalam perancangan yang digunakan adalah 5th

percentile dengan hasil perhitungan sebesar 28,77 dikurangi -1,23 dengan

alasan mempermudah dalam pembuatan tinggi meja belajar maka ukuran

yang diperoleh adalah 30 cm.

Page 84: Ta word.pdf

4.5 Gambar dan Keterangan Produk

Bed Multifungsi

Gambar 4.6 Gambar Produk Bed Multifungsi

Sumber : Data hasil penelitian yang diolah, 2014

4.5.1 Keterangan Ukuran Skala 1 : 1

1. Tempat tidur P = 200 cm, L = 100 cm, T = 40 cm

2. Meja belajar P = 8 cm, L = 100 cm, T = 30 cm

3. Lemari pakaian P = 90 cm, L = 95 cm , T = 25 cm

4. Tempat buku dan peralatan tulis P = 60 cm , L = 95 cm , T = 10 cm

5. Tempat laptop dan benda berharga P = 60 cm, L = 95 cm , T = 10 cm

6. Landasan menyetrika P = 155 cm, L = 95 cm, T = 5 cm

7. Colokan listrik P = 5 cm, L = 5 cm, T = 20 cm

Page 85: Ta word.pdf

4.5.2 Analisis Mekanis

Analisis mekanis dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

berat beban maksimal yang diterima oleh fasilitas Bed Multifungsi yaitu

pada meja belajar. Dari hasil prototype yang sudah jadi meja belajar

diangap kurang kuat dalam menahan beban, sehingga perlu dilakukan

analisis mekanis untuk mengetahui beban maksimal yang harus diterima

oleh fasilitas Bed Multifungsi berupa meja belajar.

Hasil perhitungan untuk menentukan beban maksimal yang diterima oleh

fasilitas Bed Multifungsi berupa meja belajar :

+ 𝐹π‘₯ = 0,3 cos 45Β° 𝑁

+ πΉπ‘Œ = 0,3 sin 45Β° 𝑁

+ 𝑀𝐴 = { 2 + (0,3 cos 45Β°)} + { 3 + ( 0,3 sin 45Β°)}N.m

= 2,21 + 3,21

= 5,42 N.m

Jadi berat maksimal yang diterima oleh fasilitas Bed Multifungsi

berupa meja belajar adalah 5,4 N.m.

Page 86: Ta word.pdf

4.5.3 Estimasi Biaya Produk Skala 1 : 1

Harga balok kayu mahoni ukuran 5cm x 5cm x 200cm = Rp 15.000,00

Harga papan kayu mahoni ukuran 2cm x 20cm x 200cm = Rp 20.000,00

Pemakaian kayu :

1. Kerangka dalam tempat tidur :

Rp 15.000,00 x 8 buah = Rp 120.000,00

2. Tutup kerangka tempat tidur bagian belakang :

Rp 20.000,00 x 2 buah = Rp 40.000,00

3. Tutup kerangka tempat tidur bagian samping

Rp 20.000,00 x 2 buah = Rp 40.000,00

4. Tempat meja belajar :

Rp 20.000,00 x 2 buah = Rp 40.000,00

5. Loker no.3 :

Rp 20.000,00 x 6 buah = Rp 120.000,00

6. Loker no.4 :

Rp 20.000,00 x 5 buah = Rp 100.000,00

7. Loker no.5 :

Rp 20.000,00 x 5 buah = Rp 100.000,00

8. Landasan menyetrika no.6 :

Rp 20.000,00 x 5 buah = Rp 100.000,00

Total pemakaian kayu = Rp 660.000,00

Page 87: Ta word.pdf

Pemakaian busa :

Busa sedang : Rp 24.000,00 /m x 2 m = Rp 48.000,00

Total biaya bahan baku + pemakaian busa = Rp 660.000,00

= Rp 708.000,00

Biaya bahan finishing :

1. Amplas 1,5 50 cm = Rp 2.000,00

2. Lem, paku, dll = Rp 5.000,00

3. Dempul plitur (2bh) = Rp 2.000,00

4. Cat 2 buah = Rp 20.000,00

5. Kuas = Rp 3.000,00

Total biaya finishing = Rp 32.000,00

Biaya tenaga kerja :

Tukang kayu 1 orang Rp 30.000,00 per hari x 7 = Rp 210.000,00

Biaya total = biaya bahan baku + Biaya finishing + Biaya tenaga kerja

= Rp 708.000,00 + Rp 32.000,00 + Rp 210.000,00

= Rp 950.000,00+32%

Persentase Laba = 32% x Rp 950.000,00

= Rp 304.000,00

Harga Jual = Rp 950.000,00 + Rp 304.000,00

= Rp 1.254.000,00

Page 88: Ta word.pdf

4.5.4 Prototype

Prototype dalam penelitian ini adalah model atau simulasi dari semua

aspek produk ukuran sesungguhnya dijadikan menjadi ukuran minimalis

yaitu ukuran 1 : 2, dimana produk akan menyerupai produk sesungguhnya.

4.5.4.1 Keterangan Ukuran Skala 1 : 2

1. Tempat tidur P = 100 cm, L = 50 cm, T = 20 cm

2. Meja belajar P = 4 cm, L = 50 cm, T = 15 cm

3. Lemari pakaian P = 45 cm, L = 47,5 cm , T = 12,5 cm

4. Tempat buku dan peralatan tulis P = 30 cm , L = 47,5 cm , T = 5 cm

5. Tempat laptop dan benda berharga P = 30 cm, L = 47,5 cm , T = 5 cm

6. Landasan menyetrika P = 77,5 cm, L = 47,5 cm, T = 2,5 cm

7. Colokan listrik P = 2,5 cm, L = 2,5 cm, T = 10 cm

4.5.4.2 Estimasi Biaya Produk Skala 1 : 2

Harga balok kayu mahoni ukuran 2cm x 2cm x 200cm = Rp 7.000,00

Harga papan kayu mahoni ukuran 2cm x 20cm x 200cm = Rp 20.000,00

Harga triplek 4 mm ukuran 122 x 244 = Rp 60.000,00

Pemakaian kayu :

1. Kerangka dalam tempat tidur :

Rp 7.000,00 x 5 buah = Rp 35.000,00

2. Tutup suluruh tempat tidur :

Rp 60.000,00 x 2 buah = Rp 120.000,00

3. Tempat meja belajar :

Rp 20.000,00 x 1 buah = Rp 20.000,00

Page 89: Ta word.pdf

4. Tempat meja belajar :

Rp 20.000,00 x 1 buah = Rp 20.000,00

5. Loker no.3 :

Rp 20.000,00 x 3 buah = Rp 60.000,00

6. Loker no.4 :

Rp 20.000,00 x 2 buah = Rp 40.000,00

7. Loker no.5 :

Rp 20.000,00 x 2 buah = Rp 40.000,00

8. Landasan menyetrika no.6 :

Rp 20.000,00 x 2 buah = Rp 40.000,00

Total pemakaian kayu = Rp 375.000,00

Pemakaian busa :

Busa sedang : Rp 24.000,00 /m x 1 m = Rp 30.000,00

Total biaya bahan baku + pemakaian busa = Rp 375.000,00

= Rp 405.000,00

Biaya bahan finishing :

1. Amplas 1,5 50 cm = Rp 2.000,00

2. Lem ,paku, dll = Rp 5.000,00

3. Dempul plitur (2bh) = Rp 2.000,00

4. Cat 2 buah = Rp 12.000,00

5. Kuas = Rp 3.000,00

Total biaya finishing = Rp 24.000,00

Biaya tenaga kerja :

Tukang kayu 1 orang Rp 30.000,00 per hari x 4 = Rp 120.000,00

Biaya total = biaya bahan baku + Biaya finishing + Biaya tenaga kerja

= Rp 405.000,00 + Rp 24.000,00 + Rp 120.000,00

= Rp 549.000,00

Page 90: Ta word.pdf

ii

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada mahasiswa kos

di Kota Semarang mengenai pengembangan produk mebel, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil perancangan dan pengembangan dengan metode

QFD diperoleh prioritas yang pertama yaitu ukuran dengan nilai

(7,41), prioritas yang kedua fungsional dengan nilai (7,32), prioritas

yang ketiga harga dengan nilai (7,02), prioritas yang keempat

material dengan nilai (6,96), prioritas yang kelima estetika dengan

nilai (6,37), prioritas yang keenam daya tahan dengan nilai (6,05),

prioritas yang ketujuh dengan nilai (5,97), dan prioritas yang

kedelapan kapasitas dengan nilai (3,87). Terdapat 3 atribut yang

menjadi prioritas utama dalam merancang dan mengembangkan

produk Bed Multifungsi yaitu ukuran, fungsional, dan harga.

2. Berdasarkan hasil perancangan dan pengembangan dengan

pendekatan anthropometri, diimensi tubuh yang yang diukur dalam

penelitian ini adalah Tinggi Siku Duduk yaitu untuk memberikan

ukuran tinggi meja belajar pada Bed Multifungsi adalah 30 cm dan

jangkauan tangan adalah 47 dengan alasan memberikan kenyamanan

untuk menjangkau fasilitas loker pada Bed Multifungsi.

Page 91: Ta word.pdf

5.2 Saran

Bersadarkan hasil penelitian maka peneliti dapat memberikan saran

sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisa kelebihan dan kekurangan prototype yang

sudah dibuat, perlu diperhatikan mengenai desain produk yang lebih

menarik.

2. Penelitian lebih lanjut dalam hal mengembangkan rancangan dapat

diarahkan untuk penambahan fasilitas agar memberikan manfaat yang

lebih terhadap pengguna.

3. Dalam mengembangkan produk mebel sebaiknya perlu

memperhatikan beberapa alternatif material yang cocok dalam

merancang produk-produk mebel tersebut.

Page 92: Ta word.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Cohen, L. 1995, Quality Function Deployment : How to make QFD work

for you. Enginnering Process Improvementt Series.

Ghozali, I. 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB

SPSS 19. Edisi pertama. Cet, 5.

Nurmianto, E. 1996. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi

pertama. Cet, 3.

MinimalisFurniture.com. 2012. Model-model tempat tidur. (Furniture

Minimalis Mebel Jepara Berkualitas.htm.diakses 2 Novemver 2014

pukul 14.00 WIB).

Popov, E.P. Mekanika Teknik. Terjemah Zainul Astamar. Penerbit

Erlangga. Jakarta. 1984.

Riduwan. 2003. Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.

SuburFurniture.com. 2012. Ukuran kasur di Indonesia. (ukuran tempat

tidur.html diakses 5 September 2014 pukul 16.00 WIB).

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suharsismi, A. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Tarwaka, dkk. 2004. Ergonomi untuk Keselamatan, kesehatan Kerja dan

dan Produktivitas. Edisi pertama. Cet, 1.

Page 93: Ta word.pdf

TeakPalace.com. 2014. Tempat tidur minimalis. (Mebel Jati Furniture

Minimalis Jepara.htm diakses 2 November 2014 pukul 14.30 WIB).

Widodo. 2005. Perancangan dan Pengembangan Produk. Yogyakarta :

UII Press Yogyakarta.

Wignjosoebroto, S. 2003. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Edisi

pertama. Cet, 3.

Page 94: Ta word.pdf

LAMPIRAN

Page 95: Ta word.pdf

Lampiran 1

PERNYATAAN KUESIONER TINGKAT KEPENTINGAN

Kepada

Yth. Responden

Dengan hormat,

Dalam rangka penelitian tugas akhir dengan topik Perancangan dan

Pengembangan Produk Bed Multifungsi dengan Metode Quality Function

Deployment dan Pendekatan Anthropometri, maka dengan ini saya :

Nama : Heru Kurniawan

Nim : E12.2010.00454

Jurusan : Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Mengharapkan partisipasi saudara untuk mengisi kuesioner berikut ini.

Kuesioner tingkat kepentingan ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan

responden mengenai kriteria produk yang dirancang yaitu Bed Multifungsi.

Saya harap saudara dapat menjawab setiap pertanyaan yang terlampir

dengan baik yang bernar sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

Atas perhatian, waktu dan partisipasinya saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Heru Kurniawan

Page 96: Ta word.pdf

Bagian 1 Petunjuk : Berikan tanda ( √ ) sesuai jawaban yang anda berikan.

Skor : Sangat tidak penting = 1

Tidak penting = 2

Cukup penting = 3

Penting = 4

Sangat penting = 5

Kuesioner Tingkat Kepentingan

No. Kriteria Sangat

tidak

penting

Tidak

penting

Cukup

penting

Penting Sangat

penting

1. Ergonomis

2. Aman

3. Kontruksi kuat

4. Awet

5. Mudah dalam

perawatan

6. Produk

multifungsi

7. Produk yang

ringkas

8. harga terjangkau

Page 97: Ta word.pdf

Lampiran 2

PERNYATAAN KUESIONER TINGKAT KEPUASAN

Kepada

Yth. Responden

Dengan hormat,

Dalam rangka penelitian tugas akhir dengan topik Perancangan dan

Pengembangan Produk Bed Multifungsi dengan Metode Quality Function

Deployment dan Pendekatan Anthropometri, maka dengan ini saya :

Nama : Heru Kurniawan

Nim : E12.2010.00454

Jurusan : Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Mengharapkan partisipasi saudara untuk mengisi kuesioner berikut ini.

Kuesioner tingkat kepuasan ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan responden

mengenai Tingkat Kepuasan Bed Multifungsi dengan produk kompetitor yaitu

Olympic dan Galeria Furniture.

Saya harap saudara dapat menjawab setiap pertanyaan yang terlampir

dengan baik yang bernar sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

Atas perhatian, waktu dan partisipasinya saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Heru Kurniawan

Page 98: Ta word.pdf

Bagian 2 Petunjuk : Berikan tanda ( √ ) sesuai jawaban yang anda berikan.

Skor : Sangat tidak penting = 1

Tidak penting = 2

Cukup Penting = 3

Penting = 4

Sangat penting = 5

Kuesioner Tingkat Kepuasan

No Kriteria Sangat tidak penting

Tidak penting

Cukup penting

Penting Sangat penting

1. Apakah tempat tidur tersebut ergonomis

2. Apakah tempat tidur tersebut aman

3. Apakah kontruksi tempat tidur tersebut kuat

4. Apakah tempat tidur tersebut awet

5. Apakah tempat tidur tersebut tidak mudah rusak

6. Apakah tempat tidur tersebut multifungsi

7. Apakah tempat tidur tersebut sudah ringkas

8. Apakah tempat tidur tersebut harganya terjangkau

Page 99: Ta word.pdf

Lampiran 3

Rekapitulasi Hasil Kuesioner Tingkat Kepentingan

No. Ergonomis Aman Kontruksi

kuat Awet

Mudah

dalam perawatan

Produk

multifungsi

Produk

yang ringkas

Harga

terjangkau

1 5 5 5 5 5 5 5 5

2 5 5 5 5 5 5 5 5

3 5 4 5 4 4 5 5 5

4 5 4 5 4 4 5 5 5

5 5 4 5 4 4 5 5 5

6 5 4 5 4 4 5 5 5

7 5 4 5 4 4 5 5 5

8 5 4 5 4 4 5 5 5

9 5 4 5 4 4 5 5 5

10 5 4 5 4 4 5 5 5

11 5 4 5 4 4 5 5 5

12 5 4 5 4 4 5 5 5

13 5 4 5 4 4 5 5 5

14 5 4 5 4 4 5 5 5

15 5 4 5 4 4 5 5 5

16 5 4 5 4 4 5 5 5

17 5 4 5 4 4 5 5 5

18 5 4 5 4 4 5 5 5

19 5 4 5 4 4 5 5 5

20 5 4 5 4 4 5 5 5

21 5 4 5 4 4 5 5 5

22 5 4 5 4 4 5 5 5

23 5 4 5 4 4 5 5 5

24 5 4 4 4 4 5 5 4

25 5 4 4 4 4 5 4 4

26 5 4 4 4 4 5 4 4

27 5 4 4 4 4 5 4 4

28 4 4 4 4 4 5 4 4

29 4 4 4 4 4 5 4 4

30 4 4 4 4 4 5 4 4

31 4 4 4 4 4 5 4 4

32 4 4 4 4 4 5 4 4

33 4 4 4 4 4 5 4 4

34 4 4 4 4 4 5 4 4

35 4 4 4 4 4 5 4 4

36 4 4 4 4 4 4 4 4

37 4 3 4 4 4 4 4 4

Page 100: Ta word.pdf

38 4 3 4 3 4 4 4 4

39 4 3 4 3 4 4 4 4

40 4 3 4 3 4 4 4 4

41 4 3 4 3 4 4 4 4

42 4 3 4 3 4 4 4 4

43 4 3 4 3 4 4 4 4

44 4 3 4 3 4 4 4 4

45 4 3 4 3 4 4 4 4

46 4 3 4 3 4 4 4 4

47 4 3 4 3 4 4 4 4

48 4 3 4 3 4 4 4 4

49 3 3 4 3 4 4 4 4

50 3 3 4 3 4 4 4 4

Page 101: Ta word.pdf

Lampiran 4

Rekapitulasi Hasil Kuesioner Tingkat Kepuasan

1. Produk Bed Multifungsi

No.

Apakah tempat

tidur

tersebut ergonomis

Apakah tempat

tidur

tersebut aman

Apakah

kontruksi

tempat tidur

tersebut

kuat

Apakah tempat

tidur

tersebut awet

Apakah tempat tidur

tersebut

mudah dalam perawatannya

Apakah

tempat tidur tersebut

multifungsi

Apakah tempat tidur

tersebut

sudah ringkas

Apakah tempat tidur

tersebut

harganya terjangkau

1 5 5 5 5 5 5 5 5

2 5 5 5 5 5 5 5 5

3 5 5 5 5 5 5 5 5

4 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5

6 5 5 5 5 5 5 5 5

7 5 5 5 5 5 5 5 5

8 5 5 5 5 5 5 5 5

9 5 5 5 5 5 5 5 5

10 5 5 5 5 5 5 5 5

11 5 5 5 5 5 5 5 5

12 5 5 5 5 5 5 5 5

13 5 5 5 5 5 5 5 5

14 5 5 5 5 5 5 5 5

15 5 5 5 5 5 5 5 5

16 5 5 5 5 5 5 5 5

17 5 5 5 5 5 5 5 5

18 5 5 5 5 5 5 5 5

19 5 5 5 5 5 5 5 5

20 5 5 5 5 5 5 5 5

21 5 5 5 5 5 5 5 5

22 5 5 5 4 5 5 5 5

23 4 5 5 4 5 5 5 5

24 4 5 5 4 5 5 5 5

25 4 5 5 4 5 5 5 5

26 4 5 5 4 5 5 5 5

27 4 5 5 4 5 5 4 5

28 4 5 5 4 5 5 4 5

29 4 5 5 4 5 5 4 5

30 4 5 5 4 5 5 4 5

31 4 5 5 4 4 5 4 5

32 4 5 5 4 4 5 4 5

33 4 5 5 4 4 4 4 5

34 4 5 5 4 4 4 4 5

35 4 5 4 4 4 4 4 5

Page 102: Ta word.pdf

36 4 5 4 4 4 4 4 5

37 4 5 4 4 4 4 4 5

38 4 5 4 4 4 4 4 4

39 4 5 4 4 4 4 4 4

40 4 5 4 4 4 4 4 4

41 4 5 4 4 4 4 4 4

42 3 5 4 4 4 4 4 4

43 3 4 4 4 4 4 4 4

44 3 4 4 4 4 4 4 4

45 3 4 3 4 4 4 4 4

46 3 4 3 4 3 4 4 4

47 3 3 3 4 3 3 4 4

48 3 3 3 3 3 3 4 4

49 3 3 3 3 3 3 4 4

50 3 3 3 3 3 3 4 4

2. Produk Produk Olympic

No.

Apakah

tempat

tidur tersebut

ergonomis

Apakah

tempat tidur aman

Apakah

kontruksi tempat

tidur

tersebut

kuat

Apakah

tempat

tidur tersebut

awet

Apakah

tempat tidur

tersebut mudah dalam

perawatannya

Apakah tempat tidur

tersebut

multifungsi

Apakah

tempat tidur

tersebut sudah

ringkas

Apakah

tempat tidur

tersebut harganya

terjangkau

1 5 5 5 5 5 5 5 5

2 5 5 5 5 5 5 5 5

3 5 5 5 5 5 5 5 5

4 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 4

6 5 4 5 5 5 5 5 4

7 5 4 5 5 5 5 5 4

8 5 4 5 5 5 5 5 4

9 5 4 5 5 4 5 5 4

10 5 4 5 5 4 4 5 4

11 5 4 5 5 4 4 5 4

12 5 4 5 5 4 4 5 4

13 5 4 5 5 4 4 5 4

14 5 4 5 5 4 4 5 4

15 5 4 4 5 4 4 5 4

16 5 4 4 5 4 4 5 4

17 5 4 4 5 4 4 5 4

18 5 4 4 5 4 4 5 4

19 4 4 4 5 4 4 5 4

20 4 4 4 5 4 4 5 4

21 4 4 4 5 4 4 5 4

22 4 4 4 5 4 4 5 4

Page 103: Ta word.pdf

23 4 4 4 5 4 4 5 4

24 4 4 4 5 4 4 5 4

25 4 4 4 5 4 4 5 4

26 4 4 4 5 4 4 5 4

27 4 4 4 5 4 4 5 4

28 4 4 4 5 4 4 5 4

29 4 4 4 4 4 4 4 4

30 4 4 4 4 4 4 4 4

31 4 4 4 4 4 4 4 4

32 4 4 4 4 4 4 4 4

33 4 4 4 4 4 4 4 4

34 4 4 4 4 4 4 4 4

35 4 4 4 4 4 4 4 4

36 4 4 4 4 3 4 4 4

37 4 4 4 4 3 4 4 4

38 4 4 4 4 3 4 4 4

39 4 4 4 4 3 3 4 4

40 3 4 4 4 3 3 4 4

41 3 3 4 4 3 3 4 3

42 3 3 4 4 3 3 4 3

43 3 3 4 4 3 3 4 3

44 3 3 4 4 3 3 4 3

45 3 3 3 4 3 3 4 3

46 3 3 3 4 3 3 4 3

47 3 3 3 4 3 3 3 3

48 3 3 3 4 3 3 3 3

49 3 3 3 4 3 3 3 3

50 3 3 3 4 3 3 3 3

3. Produk Galeria Furnture

No.

Apakah

tempat

tidur tersebut

ergonomis

Apakah

tempat tidur aman

Apakah

kontruksi tempat

tidur

tersebut kuat

Apakah

tempat

tidur tersebut

awet

Apakah

tempat tidur

tersebut mudah dalam

perawatannya

Apakah tempat tidur

tersebut

multifungsi

Apakah

tempat tidur

tersebut sudah

ringkas

Apakah

tempat tidur

tersebut harganya

terjangkau

1 5 5 5 5 5 5 5 5

2 5 5 5 5 5 5 5 5

3 5 5 5 5 5 5 5 5

4 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5

6 5 5 5 5 5 5 5 5

7 5 5 5 5 5 5 5 5

8 5 4 5 5 5 5 4 4

9 5 4 5 5 5 5 4 4

Page 104: Ta word.pdf

10 5 4 4 5 5 5 4 4

11 5 4 4 5 5 4 4 4

12 5 4 4 5 5 4 4 4

13 5 4 4 5 5 4 4 4

14 5 4 4 5 5 4 4 4

15 4 4 4 5 5 4 4 4

16 4 4 4 5 5 4 4 4

17 4 4 4 5 5 4 4 4

18 4 3 4 5 5 4 4 4

19 4 3 4 5 5 4 4 4

20 4 3 4 5 5 4 4 4

21 4 3 4 5 5 4 4 4

22 4 3 4 5 5 4 4 4

23 4 3 3 5 5 4 4 4

24 4 3 3 5 5 4 4 4

25 4 3 3 5 5 3 4 4

26 4 3 3 5 5 3 4 4

27 4 3 3 5 5 3 4 4

28 4 3 3 5 5 3 4 4

29 4 3 3 5 5 3 4 4

30 4 3 3 5 5 3 4 4

31 4 3 3 5 5 3 4 4

32 4 3 3 5 5 3 4 4

33 4 3 3 5 5 3 4 4

34 4 3 3 5 5 3 4 4

35 4 3 3 5 5 3 4 4

36 4 3 3 5 5 3 4 4

37 4 3 3 5 4 3 4 4

38 4 3 3 5 4 3 4 4

39 3 3 3 5 4 3 4 4

40 3 3 3 5 4 3 4 4

41 3 3 3 5 4 3 4 4

42 3 3 3 5 4 3 3 3

43 3 3 3 5 4 3 3 3

44 3 3 3 5 4 3 3 3

45 3 3 3 5 4 3 3 3

46 3 3 3 5 4 3 3 3

47 3 3 3 5 4 3 3 3

48 3 3 3 5 3 3 3 3

49 3 3 3 5 3 3 3 3

50 3 3 3 5 3 3 3 3

Page 105: Ta word.pdf

Lampiran 5

Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

2. Uji Reliabilitas

Page 106: Ta word.pdf

Lampiran 6

Hasil Uji Normalitas data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

tsd jt

N 50 50

Normal Parametersa Mean 30.78 43.50

Std. Deviation 1.877 2.735

Most Extreme Differences Absolute .207 .160

Positive .118 .160

Negative -.207 -.100

Kolmogorov-Smirnov Z 1.461 1.129

Asymp. Sig. (2-tailed) .028 .156

a. Test distribution is Normal.

Page 107: Ta word.pdf

Lampiran 7

Gambar Teknik

Itemref Quantity Title/Name, designation , dimention etc Article No./Refrence

Designed by Heru 1

Checked by Approved by – date

File name Bed Multifungsi

Date 1/11/14

Scale

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BED MULTIFUNGSI

Sheet

1 A4

Page 108: Ta word.pdf

Itemref Quantity Title/Name, designation , dimention etc Article No./Refrence

Designed by Heru

1

Checked by Approved by – date

File name Meja belajar tampak samping

Date 1/11/14

Scale 1:4

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BED MULTIFUNGSI

Satuan cm Sheet

2 A4

Page 109: Ta word.pdf

Itemref Quantity Title/Name, designation , dimention etc Article No./Refrence

Designed by Heru 1

Checked by Approved by – date

File name Laci tampak atas

Date 1/11/14

Scale 1:6

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BED MULTIFUNGSI

Satuan cm Sheet

3 A4

Page 110: Ta word.pdf

Itemref Quantity Title/Name, designation , dimention etc Article No./Refrence

Designed by Heru

1

Checked by Approved by – date

File name Landasan menyetrika tampak atas

Date 1/11/14

Scale 1:10

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BED MULTIFUNGSI

Satuan cm Sheet

4 A4

Page 111: Ta word.pdf

Itemref Quantity Title/Name, designation , dimention etc Article No./Refrence

Designed by Heru

1

Checked by Approved by – date

File name Pintu lemari tampak depan

Date 1/11/14

Scale 1:8

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BED MULTIFUNGSI

Satuan cm Sheet

5 A4

Page 112: Ta word.pdf

Itemref Quantity Title/Name, designation , dimention etc Article No./Refrence

Designed by Heru

1

Checked by Approved by – date

File name Bed multifungsi tampak samping

Date 1/11/14

Scale 1:15

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BED MULTIFUNGSI

Satuan cm Sheet

6 A4