ta presentasi
TRANSCRIPT
JUDUL SKRIPSI
PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG PERKANTORAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA BATAM
OLEH : EMMNAUEL SURBAKTI NPM : 08 03 3 065
LATAR BELAKANGDinas Kebersihan dan Pertamanan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah Kota Batam, sampai dengan saat ini belum memiliki gedung perkantoran yang cukup memadai. Untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat diperlukan sarana penunjang yang cukup memadai termasuk didalamnya adalah instalasi listrik pada gedung perkantoran.Pada tahun anggaran 2010 sudah direncanakan untuk membangun kembali/merenovasi gedung perkantoran ex-Dispenda Kota Batam, sebagai gedung perkantoran Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Renovasi ini mencakup penggantian semua instalasi listrik yang sudah ada. Penulis sebagai seorang staf di bagian perencanaan mencoba untuk membuat suatu perencanaan untuk instalasi listrik dimaksud.
TEORITIS DAN METODE
PRINSIP DASAR INSTALASI LISTRIK
Prinsip dasar dalam instalasi listrik adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Keamanan (Safety) Keandalan (Reliability) Kemudahan (Accessibility) Ketersediaan (Availibility) Pengaruh lingkungan (Impact of Environment) Ekonomi (Economic) Keindahan (Esthetic)
TEORITIS DAN METODE
TUJUAN PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK
Tujuan perancangan suatu instalasi listrik adalah untuk menjamin :
1. Keselamatan manusia, mahluk hidup lain dan keamanan harta benda2. Berfungsinya instalasi listrik dengan baik sesuai dengan maksud dan penggunaannya.
TEORITIS DAN METODE
METODOLOGI PENELITIANMetode yang Digunakan :Metode Observasi dan wawancara, melihat dan mempelajari kondisigedung serta melakukan wawancara dengan pimpinan tentang rencana pemanfaatan gedung perkantoran, termasuk rencana sumber daya listrik yang akan digunakan.
Metode studi literatur mencari dan mempelajari teori-teori penunjanguntuk perencanaan instalasi listrik, serta mengumpulkan artikel-artikel yang berkaitan dengan topik pembahasan dari berbagai sumber.
ANALISA DAN PERANCANGAN, data yang sudah diperoleh selanjutnyadilakukan analisa dan perancangan dengan perhitungan secara manual dan menggambar rencana instalasi.
TEORITIS DAN METODE
METODOLOGI PENELITIANMetode yang Digunakan :Metode Observasi dan wawancara, melihat dan mempelajari kondisigedung serta melakukan wawancara dengan pimpinan tentang rencana pemanfaatan gedung perkantoran, termasuk rencana sumber daya listrik yang akan digunakan.
Metode studi literatur mencari dan mempelajari teori-teori penunjanguntuk perencanaan instalasi listrik, serta mengumpulkan artikel-artikel yang berkaitan dengan topik pembahasan dari berbagai sumber.
ANALISA DAN PERANCANGAN, data yang sudah diperoleh selanjutnyadilakukan analisa dan perancangan dengan perhitungan secara manual dan menggambar rencana instalasi.
PERANCANGANRANCANGAN INSTALASI LISTRIKRancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknik yang di gunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan pembangunan suatu instalasi listrik berupa : 1. Gambar situasi, menunjukkan : Letak gedung/lahan Situasi gedung/lahan 2. Gambar instalasi/jaringan yang meliputi : Rancangan tata letak perlengkapan instalasi listrik Rancangan gawai kendali Gambar rangkaian sirkit utama, sirkit cabang dan sirkit akhir. Tanda gambar
PERANCANGAN
3. Diagram garis tunggal Diagram PHB lengkap Data beban terpasang dan jenisnya Sistem pembumian Ukuran dan jenis penghantar4. Gambar rinci fisik PHB Perlengkapan lain Cara pemasangan Cara pengoperasian
5.Perhitungan Teknis Susut tegangan Beban terpasang dan beban maksimum Arus hubung pendek dan daya hubung pendek Jenis penghantar dan KHA penghantar
PERANCANGAN
6. Bahan instalasi Jumlah dan jenisnya Spesifikasi teknis yang disyaratkan 7. Uraian teknis Ketentuan sistem proteksi Prosedur pengujian Jadwal waktu pelaksanaan 8. Perkiraan biaya
PERANCANGANRENCANA KEBUTUHAN DAYARencana beban tersambung Lantai 1 :Beban Lampu TL Lampu TL Lampu SL Jumlah 17 17 42 Daya (W) 40 2 x 40 40 Total (W) 680 1.360 1.680
Lampu SL Stop Kontak Stop Kontak AC 1 PKStop Kontak AC 1/2 PK
14 50 42 Total
20 250 770350
280 12.500 3.080700 22.280
PERANCANGANRENCANA KEBUTUHAN DAYARencana beban tersambung Lantai 2 :Beban Lampu TL Lampu TL Lampu SL Jumlah 12 22 19 17 65 Daya (W) 40 2 x 40 40 20 250 Total (W) 480 1.760 9.120 340 13.250
Lampu SL Stop Kontak Stop Kontak AC 1 PKStop Kontak AC 1/2 PK
116 Total
770350
7.7002.100 30.160
PERANCANGANRENCANA PENEMPATAN TITIK LAMPU/S. KONTAK Lt. 1
PERANCANGAN RENCANA PENEMPATAN TITIK LAMPU/S. KONTAK Lt. 1
PERANCANGAN RENCANA PENEMPATAN AC DI Lt. 1
PERANCANGAN RENCANA PENEMPATAN AC DI Lt. 2
ANALISASISTEM DISTRIBUSI DAYADB 163A MCB/3P MCB/3P MCB/3P 50A 50A 50A
NYY 4x10 mm NYY 4x10 mm
R. KADIS R. SEKRETARIAT R. PROGRAM R. P. PELAYANAN SPARE
DARI PLN
MCB/3PMCB/3P MCB/3P 100A
NYY 4x10 mmNYY 4x10 mm NYY 4x10 mm
50A20A
MCCB/3P
DB 2
MCB/3P MCB/3P
40A 40A 25A 10A 25A
NYY 4x10 mm
R. KEBERSIHANNYY 4x10 mm NYY 4x10 mm NYY 4x10 mm NYY 4x10 mm NYY 4x10 mm
MCB/3P
50A
R. PERTAMANAN R. RAPAT/SELASAR/PANTRI R. GUDANG/KOPERASI MUSHOLA/KTN/PJG KTR SPARE
MCB/3P MCB/1P MCB/3P MCB/3P
20A
ANALISAGROUPING BEBAN DI R. KEPALA DINASAC 1/2 AC 1 STOP LAMPU LAMPU LAMPU LAMPU GROUP PK PK KONTAK TL TL SL 20W SL 40W 350W 770W 250 W 1x40W 2x40W
DAYA (watt)
RMCB MCB MCB MCB 10A 6A 4A 10A 6A 2A 10A 6A
S
T
NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm
12 3 4 5 6 7 8
1
1 4 6 2 4 1 2 3
1,120 1,000 480 1,540 1,000
Dari DB Lt. 2
NYY 4x10 MCB mmMCB MCB MCB
42 4
1
1
2001,540 1,000
6,340
ANALISA GROUPING BEBAN DI R. SEKRETARIATAC 1/2 AC 1 STOP LAMPU LAMPU LAMPU LAMPU GROUP PK PK KONTAK TL TL SL 20W SL 40W 350W 770W 250 W 1x40W 2x40W DAYA (watt)
RMCB MCB 10A 6A 4A 6A 6A 6A 10A 6A 2A
S
T
NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
34 2 1 1 3 4
1,0201,000 400 1,020 750
Dari DB Lt. 2
MCB MCB MCB
NYM 3 x 2.5 mmNYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm
NYY 4x10 mm
MCB MCB MCB MCB
31 2 4 1 3
7501,270 1,000 260 5,550
ANALISAGROUPING BEBAN DI R. BID. PROGRAMAC 1/2 AC 1 STOP LAMPU LAMPU LAMPU LAMPU GROUP PK PK KONTAK TL TL SL 20W SL 40W 350W 770W 250 W 1x40W 2x40W
DAYA (watt)
RMCB MCB MCB MCB 10A 6A 4A 10A 10A 10A 6A 2A
S
T
NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm
1 2 3 4 5 6 7 8
1
3 4 4 4 1 2
1,100 1,000 520 1,370 1,250 1,270 1,540 1 3 1 1 7,770 260
Dari DB Lt. 2
1
2
1 5
NYY 4x10 MCB mmMCB MCB MCB
2
2 4
ANALISA GROUPING BEBAN DI R. PENINGKATAN PELAYANANAC 1/2 AC 1 STOP LAMPU LAMPU LAMPU LAMPU GROUP PK PK KONTAK TL TL SL 20W SL 40W 350W 770W 250 W 1x40W 2x40W DAYA (watt)
R6A MCB 6A 4A 10A 6A
S
T
NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
24 4 2 2
8501,000 400 1,120
Dari DB Lt. 2
NYM 3 x 2.5 mmNYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm
1
1 4
NYY 4x10 mm
1,000
4A 6A 6A 4A
11 1 3
3
1
3
4201,020 750
4
2
2 6,960
400
ANALISAGROUPING BEBAN DI R. BID. KEBERSIHANAC 1/2 AC 1 STOP LAMPU LAMPU LAMPU LAMPU GROUP PK PK KONTAK TL TL SL 20W SL 40W 350W 770W 250 W 1x40W 2x40W DAYA (watt)
RMCB MCB MCB MCB 6A 6A 6A 6A 6A 6A 6A
S
T
NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm
1 2 3 4 5 6 7
1
2 4 3 1 1 4 1 1 4 8
850 1,000 760 1,020 1,000 1,020 1,000 6,650
Dari DB Lt.1
NYY 4x10 MCB mmMCB MCB
ANALISAGROUPING BEBAN DI R. BID. PERTAMANANAC 1/2 AC 1 STOP LAMPU LAMPU LAMPU LAMPU GROUP PK PK KONTAK TL TL SL 20W SL 40W 350W 770W 250 W 1x40W 2x40W DAYA (watt)
RMCB MCB MCB MCB 6A 6A 6A 6A 6A 6A 6A
S
T
NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm
1 2 3 4 5 6 7
1
2 4 1 1 4 1 1 4 3 8
850 1,000 1,020 1,000 1,020 1,000 760 6,650
Dari DB Lt.1
NYY 4x10 MCB mmMCB MCB
ANALISA GROUPING BEBAN DI R. RAPAT-SELASARPANTRI-TOILETAC 1/2 AC 1 STOP LAMPU LAMPU LAMPU LAMPU GROUP PK PK KONTAK TL TL SL 20W SL 40W 350W 770W 250 W 1x40W 2x40W
DAYA (watt)
RMCB
S
T
NYM 2 x 1.53A mm
1 2 3 4 5 6 2 2 2
Dari DB Lt.1
2
10
440 500
MCB MCB
NYM 3 x 2.54A mm
NYM 2 x 1.54A mm
1
9
380 500
NYY 4x8 mm
MCBMCB MCB
NYM 3 x 2.54A mm
NYM 2 x 1.54A mm
2
9
1
480 500 2,800
NYM 3 x 2.54A mm
ANALISAPERHITUNGAN MCB DAN KABEL DI R. KADIS
FASA GROUP1 1 1 2 2 1 2 3 1 2
DAYA (Watt)1,120
In (A)6.36
MCB (A)10 6 4 10 6
1.7 In (A)10.82 9.66 4.64 14.88 9.66
KABELNYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm
1,000480 1,540 1,000 200 1,540
5.682.73 8.75 5.68 1.14 8.75
2 33
3 12
2 106
1.93 14.889.66
NYM 3 x 1.5 mm NYM 3 x 2.5 mmNYM 3 x 2.5 mm
1,000
5.68
ANALISAPERHITUNGAN MCB DAN KABEL DI R. BID. PROG
FASA GROUP1 1 1 2 2 1 2 3 1 2
DAYA (Watt)1,100
In (A)6.25
MCB (A)10 6 4 6 6
1.7 In (A)10.63 9.66 3.86 9.85 7.24
KABELNYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm
1,000400 1,020 750 750 1,270
5.682.27 5.80 4.26 4.26 7.22
2 33 3
3 12 4
6 106 2
7.24 12.279.66 2.51
NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mmNYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 1.5 mm
1,000260
5.681.48
ANALISA PERHITUNGAN MCB DAN KABEL DI R. BID. PENINGKATAN PELAYANAN
FASA GROUP1 1 1 2 2 1 2 3 1 2
DAYA (Watt)850
In (A)4.83
MCB (A)6 6 4 10 6
1.7 In (A)8.21 9.66 3.86 10.82 9.66
KABELNYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm
1,000400 1,120 1,000 420 1,020
5.682.27 6.36 5.68 2.39 5.80
2 33 3
3 12 3
4 66 4
4.06 9.857.24 3.86
NYM 2 x 1.5 mm NYM 3 x 2.5 mmNYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm
750400
4.262.27
ANALISA PERHITUNGAN MCB DAN KABEL DI R. BID. KEBERSIHAN
FASA GROUP1 1 1 2 2 1 2 3 1 2
DAYA (Watt)850
In (A)4.83
MCB (A)6 6 6 6 6
1.7 In (A)8.21 9.66 7.34 9.85 9.66
KABELNYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm
1,000760 1,020 1,000 1,020 1,000
5.684.32 5.80 5.68 5.80 5.68
3 31 1
1 21 2
6 66 6
9.85 9.668.21 9.66
NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mmNYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm
8501,000
4.835.68
ANALISAPERHITUNGAN MCB DAN KABEL DI R. BID. PERTAMAN
FASA GROUP1 1 2 2 3 1 2 1 2 1
DAYA (Watt)850
In (A)4.83
MCB (A)6 6 6 6 6
1.7 In (A)8.21 9.66 9.85 9.66 9.85
KABELNYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm
1,0001,020 1,000 1,020 1,000 760
5.685.80 5.68 5.80 5.68 4.32
3 31 1
2 31 2
6 66 6
9.66 7.348.21 9.66
NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mmNYM 3 x 2.5 mm NYM 3 x 2.5 mm
8501,000
4.835.68
ANALISA PERHITUNGAN MCB DAN KABEL DI R. RAPAT, SELASAR, PANTRI & TOILET
FASA GROUP1 1 2 2 3 1 2 1 2 1
DAYA (Watt)440
In (A)2.50
MCB (A)4 4 4 4 4
1.7 In (A)4.25 4.83 3.67 4.83 4.64
KABELNYM 2 x 1.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm
500380 500 480 500
2.842.16 2.84 2.73 2.84
3
2
4
4.83
NYM 3 x 2.5 mm
ANALISA PERHITUNGAN MCB DAN KABEL DI R. GUDANG & KOPERASI
FASA GROUP1 1 1 2
DAYA (Watt)240
In (A)1.36
MCB (A)2 6
1.7 In (A)2.32 9.66
KABELNYM 2 x 1.5 mm NYM 3 x 2.5 mm
1,000
5.68
ANALISA PERHITUNGAN MCB DAN KABEL DI MUSHOLA, KANTIN & RUMAH PENJAGA KANTOR
FASA GROUP1 1 2 2 3 1 2 1 2 1
DAYA (Watt)420
In (A)2.39
MCB (A)4 4 2 6 2
1.7 In (A)4.06 4.83 2.51 7.24 2.51
KABELNYM 2 x 1.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm NYM 3 x 2.5 mm NYM 2 x 1.5 mm
500260 750 260 500
2.841.48 4.26 1.48 2.84
3
2
4
4.83
NYM 3 x 2.5 mm
Kesimpulan dan SaranKesimpulan 1. Sistem distribusi yang digunakan untuk gedung perkantoran Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam adalah sistem radial. 2. Semua jenis dan ukuran kabel, jenis dan rating pengaman serta sistem pentanahan yang sudah dibahas dapat diterapkan dalam pelaksanaan instalasi listrik gedung perkantoran. 3. Rencana anggaran biaya (RAB) yang sudah dihitung merupakan gambaran biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan instalasi sesuai dengan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan dan spesifikasi teknis peralatan yang digunakan.
Kesimpulan dan SaranSaran 1. Pada pembahasan ini penulis belum membahas tentang sistem pencahayaan yang baik, termasuk didalamnya jenis dan tipe lampu, arus cahaya (lm). Sistem pencahayaan langsung maupun tidak langsung, kuat pencahayaan (lux) maupun pengaruh warna (cat) ruangan, ventilasi dan warna lantai belum dibahas pada kesempatan ini. Pada waktu mendatang pembahasan akan hal ini tentu akan sangat bermanfaat demi penyempurnaan sistem distribusi dan instalasi listrik yang digunakan untuk gedung perkantoran Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam. 2. Untuk menjamin keandalan dan keselamatan sistem distribusi dan instalasi listrik perlu dilakukan pemeriksaan rutin dan berkala terhadap sistem yang ada bila nantinya sudah terpasang