ta bsi bab iii 36-56
TRANSCRIPT
36
BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN
3.1. Umum
Penjualan secara konsinyasi merupakan alternatif dari penjualan reguler yang
mempunyai beberapa keuntungan bagi pihak-pihak yang terlibat. Secara tidak
langsung penjualan secara konsinyasi menjadikan ikatan jaringan bisnis menjadi
semakin luas dan kuat. Karena adanya barang yang dititipkan untuk dijual, antara
pihak konsinyor dan pihak komisioner terjadi hubungan komunikasi secara
berkesinambungan. Berbeda dengan penjualan reguler, terdapat pelepasan tanggung
jawab kepemilikan barang secara langsung.
3.2. Tinjauan Perusahaan
Scissors Apparel yang beralamat di Jl.Pelabuan II Km 4.2 No.59,
Sindangsari, Sukabumi, 43167 merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
produksi dan penjualan produk fesyen dan asesorisnya. Target pasar Scissors
Apparel adalah tujuh puluh persen laki-laki dan tiga puluh persen perempuan.
Kisaran umur segmentasi pasarnya adalah dari umur sepuluh tahun sampai dua puluh
lima tahun. Sistem Penjualan yang berlaku di Scissors Apparel adalah sistem
penjualan langsung direct selling) dan sistem penjualan konsinyasi yaitu, produk
dititip edar ke outlet atau distro (distribution store) tertentu yang nantinya setiap
periode akuntansi, perusahan mendapatkan laporan penjualan dari distro yang
37 bersangkutan. Scissors Apparel sendiri memiliki distro bernama “Blackhouse” yang
beralamat di Jl. Baldes No.13, Sukabumi, 43111.
Selain di Blackhouse, Scissors Apparel melakukan konsinyasi dibeberapa
distro di pulau Jawa. Seperti di distro “Mignon” (Cibadak, Sukabumi), “Harmony”
(Cianjur), “Premium Nation” (Jakarta) dan “Vocuz Absolute” (Bandung).
Sebagai strategi promosi, Scissors Apparel menggunakan artis, dalam hal ini
musisi atau band sebagai media promosi, yang dikenal dengan nama Artist
Endorsement. Artis yang bersangkutan melakukan perjanjian dengan Scissors
Apparel untuk menggunakan produknya dalam suatu acara (event) publik dan dalam
sesi foto yang berkaitan dengan media massa.
3.2.1. Sejarah Perusahaan
Scissors Apparel berdiri sekitar tahun 2002. Pendirinya yaitu Agus Juan
Irawanda, S.Sn yang menjadi pemilik perusahaan hingga sekarang ini. Perusahaan ini
berawal dari sebuah idealisme memperkuat eksistensi sebuah komunitas, yang
diturunkan dalam bentuk gaya berpakaian serta meningkatnya kebutuhan manusia
akan kebutuhan sandang dan berkembangnya zaman yang selalu ingin tampil trendi
menjadikan banyak orang sekarang ingin selalu tampil sesuai tren saat ini, terutama
pada kalangan remaja. Dengan berbekal modal seadanya, ditambah dengan hubungan
pertemanan dan sedikit kemampuan untuk membuat dan memasarkan produk sendiri,
Scissors Apparel menawarkan desain-desain yang menarik dan umumnya tidak
memproduksi dalam jumlah massal.
38
Pada awalnya dengan kemampuan distribusi yang masih sedikit, produk-
produk yang dihasilkan dan didistibusikanpun masih terbatas dan itupun masih dijual
secara perorangan (hand to hand). Lalu seiring dengan berjalannya waktu dan
ketekunan sang pemilik akhirnya Scissors Apparel pun mengalami kemajuan dan
hingga saat ini Scissors Apparel sudah mempunyai showroom produknya sendiri dan
sudah mempunyai beberapa orang karyawan.
3.2.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Seperti halnya organisasi yang lain, Scissors Apparel juga mempunyai
struktur organisasi beserta fungsinya, karena pengorganisasian itu sendiri
mempunyai arti adanya suatu penetapan struktur peran melalui penentuan aktivitas-
aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dan bagian-
bagiannya, pendelegasian wewenang untuk menjalankannya, pengkoordinasian
hubungan wewenang dan informasi baik horizontal maupun vertikal serta bila ingin
peran organisasi itu berarti bagi orang lain, maka harus ada tujuan yang bisa
dibuktikan, konsep yang jelas dari batas kewajiban atau aktivitas yang terlibat, batas-
batas untuk menentukan kebijaksanaan yang dimengerti atau wewenang, dan harus
disediakan informasi serta alat lain sebagai sumber-sumber yang penting bagi hasil
kerja dalam suatu peran.
39 Struktur organisasi pada Scissors Apparel adalah:
Gambar III.1. Struktur Organisasi Scissors Apparel
Sesuai dengan struktur organisasi Scissors Apparel yang disusun, maka setiap
bagan mempunyai tugas dan tanggung jawab tersendiri demi lancarnya kinerja di
perusahaan tersebut. Tugas-tersebut diantaranya:
a. Owner
Orang yang memiliki perusahaan Scissors Apparel, secara teknis owner sebagai
direktur utama perusahaan tersebut.
b. Finance
Orang yang bertanggung jawab mengenai hal-hal administrasi keuangan yang
terjadi di Scissors Apparel, khususnya dalam mengatur keuangan pada kegiatan
produksi dan dalam sistem penggajian karyawan.
OWNER
SUPERVISORFINANCE
QUALITY CONTROL
MERCHANDISE INVENTORYPRODUCTIONPRODUCT
DESIGNER
HELPER
MATERIAL INVENTORY
Sumber: Supervisor Scissors Apparel
40 c. Supervisor
Orang yang bertanggung jawab atas kegiatan perusahaan sehari-hari dan
membawahi beberapa posisi yang berkaitan dengan kegiatan produksi, desain
produk dan administrasi kantor.
d. Product Designer
Orang yang bertanggung jawab mengenai desain-desain produk yang dibuat di
Scissors Apparel, termasuk inovasi-inovasi terbaru mengenai produk tersebut.
e. Production
Orang yang bertanggung jawab mengenai kegiatan produksi yang dihasilkan oleh
Scissors Apparel, termasuk mengatur sumber daya yang ada.
f. Quality Control
Orang yang bertanggung jawab terhadap kualitas produk yang dihasilkan Scissors
Apparel. Termasuk bertugas dalam proses packaging produk.
g. Merchandise Inventory
Orang yang bertanggung jawab terhadap traffic (lalu lintas) produk (barang jadi)
Scissors Apparel. Berkaitan dengan pencatataan produk masuk dari tempat
produksi ke gudang, produk keluar dari gudang ke pihak pembeli atau pihak
komisioner dan produk yang digunakan untuk kepentingan promosi perrusahaan.
h. Material Inventory
Orang yang bertanggung jawab terhadap traffic (lalu lintas) bahan baku dan bahan
pembantu yang berkaitan dengan proses produksi pada Scissors Apparel.
Berkaitan dengan pencatatan bahan masuk dari supplier ke gudang, dan bahan
keluar dari gudang ke tempat produksi.
41 i. Helper
Orang yang membantu semua kegiatan perusahaan sesuai dengan intruksi yang
diberikan dari atasan, atau bisa juga disebut pembantu umum.
3.3. Prosedur Sistem Berjalan
Berikut ini penulis jelaskan mengenai prosedur sistem berjalan pada sistem
penjualan secara konsinyasi di Scissors Apparel. Sistem berjalan tersebut terdiri atas:
1. Prosedur Persiapan Barang
Pada proses ini produk yang akan dikirimkan ke pihak komisioner disiapkan.
Produk dikeluarkan dari gudang dan dibuatkan surat keluar barang (SKB) oleh
Merchandise Inventory kepada Helper untuk dicek ulang sebelum dikirim kepada
pihak komisioner.
2. Prosedur Pengiriman Barang
Di proses ini Merchandise Inventory membuat Faktur Pengiriman Barang (FPB)
yang akan diberikan beserta produk. Untuk distro di luar kota Sukabumi, produk
dikirim menggunakan jasa perusahaan pengiriman barang, jadi konfirmasi
penerimaan barang ke pihak komisioner dilakukan melalui hubungan komunikasi
telepon. Sedangkan untuk distro dalam kota Sukabumi, produk titipan dikirim
langsung dan pihak Scissors Apparel akan menerima tanda terima dari pihak
komisioner.
3. Prosedur Pembuatan Laporan
Setiap awal periode Merchandise Inventory menerima laporan penjualan dari
setiap distro dan setiap tiga bulan barang-barang konsinyasi di pihak komisioner
42
dikembalikan (retur) kepada pihak Scissors Apparel.Lalu Merchandise Inventory
membuat laporan penjualan, laporan pengiriman barang konsinyasi, dan laporan
retur untuk diberikan kepada Supervisor.
3.4. Diagram Alir Data (DAD) Sistem Berjalan
Gambar III.2. Diagram Konteks Sistem Berjalan
SISTEM PENJUALAN KONSINYASI
MERCHANDISE INVENTORY
KOMISIONER
SUPERVISOR
- SKB- FPB- LPB- LPK- LR
- FPK- FRK
- LPB- LPK- LR
Keterangan :SKB = Surat Keluar BarangFPB = Faktur Pengiriman BarangFP = Faktur Penjualan KomisionerFR = Faktur Retur KomisionerLPB = Laporan Pengiriman BarangLPK = Laporan Penjualan KonsinyasiLR = Laporan Retur
FPB
- FPB- FPK- FRK
GUDANG
SKB
Data Barang
43
Gambar III.3. Diagram Nol Sistem Berjalan
1.0 PERSIAPAN BARANG
2.0 PENGIRIMAN
BARANG
3.0 LAPORAN
MERCHANDISE INVENTORY
SKB SKB
ARSIP SKB
FPB
KOMISIONER
ARSIP FPB
FPB
- LPK- LPB- LR
SUPERVISOR
ARSIP LPK
LPK
ARSIP LPB
LPB
- FPK- FRK
FPB
- LPK- LPB- LR
ARSIP LR
LR
SKB
FPB
ARSIP FPFPK
ARSIP FRK
FPK
FRK
FRK
Keterangan :SKB = Surat Keluar BarangFPB = Faktur Pengiriman BarangFP = Faktur Penjualan KomisionerFR = Faktur Retur KomisionerLPB = Laporan Pengiriman BarangLPK = Laporan Penjualan KonsinyasiLR = Laporan Retur
- FPK- FRK
GUDANG
Data Barang
SKB
44
Gambar III.4. Diagram Detail 3.0 Sistem Berjalan
KOMISIONER
MERCHANDISE INVENTORY
LPK
*3.1LAPORAN
PENJUALAN KONSINYASI
MERCHANDISE INVENTORY
LPK
*3.3LAPORAN
PENGIRIMAN KONSINYASI
FPB ARSIP FPB
ARSIP LPB
LPB
LPB
FPKFPK
ARSIP LPK
ARSIP FPKFP
FPK
LR
*3.2LAPORAN RETUR SUPERVISOR
ARSIP LR
ARSIP FRK
FRK
FRK
Keterangan :FPB = Faktur Pengiriman BarangFPK = Faktur Penjualan KomisionerFRK = Faktur Retur KomisionerLPB = Laporan Pengiriman BarangLPK = Laporan Penjualan KonsinyasiLR = Laporan Retur
LPB
LR
FRK
FRK
LR
45 3.5. Kamus Data Sistem Berjalan
Fungsi kamus data sebagai suatu katalog yang menjelaskan lebih detail
tentang DAD yang mencakup proses, data flow dan data store. Adapun kamus data
sistem berjalan pada sistem penjualan secara konsinyasi Scissors Apparel adalah
sebagai berikut:
A. Kamus Data Dokumen Masukan
1. Surat Keluar Barang (SKB)
Nama Arus Data : Surat Keluar Barang
Alias : -
Bentuk Data : Dokumen Manual
Arus Data : Merchandise Inventory – Proses 1.0 – Gudang
Proses 1.0 - Arsip SKB – Proses 2.0
Penjelasan : Sebagai bukti barang keluar dari gudang
Periode : Pada saat barang keluar dari gudang
Volume : Rata-rata 30 kali setiap bulan
Struktur Data : Header + Isi + Footer
Header = Judul + Nama_Perusahaan + Alamat _Perusahaan
+ No_SKB + Tanggal + Tujuan
Keterangan:
Judul *Surat Keluar Barang*
No_SKB *nomor SKB terdiri dari 10 digit*
Tanggal = Tanggal + Bulan + Tahun
Isi = 1{No + Item + Code + Qty + Price + Subtotal}end
46 Footer = Total
2. Faktur Penjualan Komisioner (FPK)
Nama Arus Data : Faktur Penjualan Komisioner
Alias : -
Bentuk Data : Dokumen Manual
Arus Data : Komisioner – Proses 3.0 – Merchandise Inventory
Proses 3.0 – Arsip FPK
Penjelasan : Sebagai laporan penjualan dari komisioner
Periode : Pada saat awal periode akuntansi
Volume : Rata-rata enam kali setiap bulan
Struktur Data : Header + Isi + Footer
Header = Judul +Nama_Perusahaan + Alamat_Perusahaan
+ Komisioner + No_Faktur + Periode
Keterangan:
Judul *Faktur Penjualan*
No_Faktur *nomor faktur terdiri dari 10 digit*
Periode = Bulan + Tahun
Isi = 1{No + Item + Code + Qty + Price + Out + Stock
+ Sold + Kons + Subtotal}end
Keterangan:
Kons *persentase komisi komisioner*
Footer = Total
47 3. Faktur Retur Komisioner (FRK)
Nama Arus Data : Faktur Retur Komisioner
Alias : -
Bentuk Data : Dokumen Manual
Arus Data : Komisioner – Proses 3.0 – Merchandise Inventory
Proses 3.0 – Arsip FRK
Penjelasan : Sebagai laporan retur dari komisioner
Periode : Pada saat barang konsinyasi dikembalikan ke konsinyor
Volume : Rata-rata enam kali setiap tiga bulan
Struktur Data : Header + Isi + Footer
Header = Judul + Nama_Perusahaan + Alamat_Perusahaan
+ Komisioner + No_Faktur + Periode
Keterangan:
Judul *Faktur Retur*
No_Faktur *nomor faktur terdiri dari sembilan digit*
Tanggal = Tanggal + Bulan + Tahun
Isi = 1{No + Item + Code + Qty + Price + Subtotal}end
Footer = Total
48 B. Kamus Data Dokumen Keluaran
1. Faktur Pengiriman Barang (FPB)
Nama Arus Data : Faktur Pengiriman Barang
Alias : -
Bentuk Data : Dokumen Manual
Arus Data : Arsip SKB – Merchandise Inventory – Proses 2.0
Proses 2.0 – Komisioner – Proses 2.0 - Arsip FPB
Penjelasan : Bukti pengiriman barang
Periode : Terjadi pada saat barang dikirim ke pihak
komisioner
Volume : Rata-rata 10 kali per bulan
Struktur Data : Header + Isi + Footer
Header = Judul + Nama_Perusahaan + Alamat_Perusahaan
+ No_Faktur + Komisioner + Pengiriman
Keterangan:
Judul *Faktur Pengiriman Barang*
No_Faktur *nomor FPB terdiri dari 10 digit*
Pengiriman = Tanggal + Bulan + Tahun
Isi = 1{No + Item + Code + Qty + Price + Subtotal}end
Footer = Total
49 2. Laporan Pengiriman Barang (LPB)
Nama Arus Data : Laporan Pengiriman Barang
Alias : -
Bentuk Data : Dokumen Manual
Arus Data : Arsip FPB – Proses 3.0
Proses 3.0 – Supervisor
Proses 3.0 – Arsip LPB
Penjelasan : Laporan pengiriman barang konsinyasi
Periode : Setiap awal periode akuntansi
Volume : satu kali per bulan
Struktur Data : Header + Isi + Footer
Header = Judul + Nama_Perusahaan + Alamat_Perusahaan
+ Periode
Keterangan:
Judul *Laporan Pengiriman Barang*
Periode = Bulan + Tahun
Isi = 1{Tgl + No_Faktur + Komisioner + Sum_Kons }end
Keterangan:
No_Faktur *nomor FPB terdiri dari 10 digit*
Tgl = Tanggal + Bulan + Tahun
Sum_Kons *jumlah nominal pengiriman barang
setiap komisioner*
Footer = Total
50 3. Laporan Penjualan Konsinyasi (LPK)
Nama Arus Data : Laporan Penjualan Konsinyasi
Alias : -
Bentuk Data : Dokumen Manual
Arus Data : Arsip FPK – Merchandise Inventory
Merchandise Inventory – Proses 3.0 - Supervisor
Proses 3.0 – Arsip LR
Penjelasan : Laporan penjualan barang konsinyasi
Periode : Setiap awal periode akuntansi
Volume : satu kali per bulan
Struktur Data : Header + Isi + Footer
Header = Judul + Nama_Perusahaan + Alamat_Perusahaan
+ Komisioner + Periode
Keterangan:
Judul *Laporan Penjualan Konsinyasi*
Periode = Bulan + Tahun
Isi = 1{No + No_Faktur + Komisioner + Net_Sale }end
Keterangan:
No_Faktur *nomor laporan penjualan dari komisioner
terdiri dari 10 digit*
Net_Sale *jumlah nominal penjualan bersih barang di setiap
komisioner*
Footer = Total
51 4. Laporan Retur
Nama Arus Data : Laporan Retur
Alias : -
Bentuk Data : Dokumen Manual
Arus Data : Arsip FRK – Merchandise Inventory
Merchandise Inventory – Proses 3.0 - Supervisor
Proses 3.0 – Arsip LR
Penjelasan : Laporan retur barang konsinyasi
Periode : Setiap awal periode akuntansi
Volume : Satu kali per bulan
Struktur Data : Header + Isi + Footer
Header = Judul + Nama_Perusahaan + Alamat_Perusahaan
+ Periode
Keterangan:
Judul *Laporan Retur
Periode = Bulan + Tahun
Isi = 1{No + Tgl +Komisioner + Subtotal}end
Keterangan:
Tgl = Tanggal + Bulan + Tahun
Footer = Total
52 3.6. Spesifikasi Sistem Berjalan
Spesifikasi sistem penjualan secara konsinyasi pada Scissors Apparel yang
akan dijelaskan terdapat spesifikasi dokumen masukan dan spesifikasi dokumen
keluaran.
3.6.1. Spesifikasi Dokumen Masukan
Dokumen masukan atau dokumen input adalah segala bentuk masukan yang
berupa dokumen dan diolah dalam proses sehingga dapat menghasilkan suatu
keluaran. Dokumen masukan dalam sistem penjualan secara konsinyasi pada
Scissors Apparel adalah:
1. Nama Dokumen : Surat Keluar Barang
Fungsi : Sebagai bukti barang keluar dari gudang
Sumber : Merchandise Inventory
Tujuan : Merchandise Inventory dan Gudang
Frekuensi : Terjadi pada saat barang keluar dari gudang
Media : Kertas
Jumlah : Satu lembar
Format : Lampiran A-1
2. Nama Dokumen : Faktur Penjualan Komisioner
Fungsi : Sebagai laporan penjualan dari setiap komisioner
Sumber : Komisioner
Tujuan : Merchandise Inventory
Frekuensi : Terjadi pada saat awal periode akuntansi
53 Media : Kertas
Jumlah : Satu lembar
Format : Lampiran A-2
3. Nama Dokumen : Faktur Retur Komisioner
Fungsi : Sebagai bukti retur barang dari setiap komisioner
Sumber : Komisioner
Tujuan : Merchandise Inventory
Frekuensi : Terjadi pada saat barang dikembalikan dari komisioner
ke pihak konsinyor
Media : Kertas
Jumlah : Satu lembar
Format : Lampiran A-3
3.6.2. Spesifikasi Dokumen Keluaran
Dokumen keluaran merupakan dokumen yang dibuat berdasarkan data yang
keluar. Bentuk dokumen keluaran dalam sistem penjualan secara konsinyasi pada
Scissors Apparel adalah:
1. Nama Dokumen : Faktur Pengiriman Barang
Fungsi : Sebagai bukti pengiriman barang
Sumber : Merchandise Inventory
Tujuan : Komisioner
Frekuensi : Terjadi pada saat pengiriman barang
Media : Kertas
54 Jumlah : Satu lembar
Format : Lampiran B-1
2. Nama Dokumen : Laporan Pengiriman Barang
Fungsi : Sebagai laporan pengiriman barang
Sumber : Merchandise Inventory
Tujuan : Supervisor
Frekuensi : Terjadi pada awal periode akuntansi
Media : Kertas
Jumlah : Satu lembar
Format : Lampiran B-2
3. Nama Dokumen : Laporan Penjualan Konsinyasi
Fungsi : Sebagai laporan penjualan barang konsinyasi
Sumber : Merchandise Inventory
Tujuan : Supervisor
Frekuensi : Terjadi pada awal periode akuntansi
Media : Kertas
Jumlah : Satu lembar
Format : Lampiran B-3
4. Nama Dokumen : Laporan Retur
Fungsi : Sebagai laporan retur barang konsinyasi
Sumber : Merchandise Inventory
Tujuan : Supervisor
Frekuensi : Terjadi pada awal periode akuntansi
55 Media : Kertas
Jumlah : Satu lembar
Format : Lampiran B-4
3.7. Permasalahan Pokok
Setelah mengamati dan mempelajari sistem berjalan pada Scissors Apparel,
penulis mencoba memberikan analisa terhadap prosedur penjualan barang secara
konsinyasi. Dalam hal ini penulis mencoba menguraikan permasalahan yang ada
pada Scissors Apparel tentang sistem yang berjalan, yaitu:
1. Dalam sistem penjualan konsinyasi pada Scissors Apparel tidak terdapat prosedur
penagihan. Yaitu, prosedur pembayaran dari pihak komisioner kepada konsinyor
sebagai hasil penjualan barang konsinyasi.
2. Pengelolaan datanya masih dilakukan secara manual, yaitu menggunakan aplikasi
Microsoft Office Excell sehingga sering menimbulkan kerumitan dalam proses
data entry dan pembuatan laporan karena dokumen input berkaitan dengan
semua dokumen output yang berkaitan dengan sistem penjualan secara
konsinyasi. Akibatnya, sering terjadi kesalahan dalam proses data entry seperti
human logic error (kesalahan logika)
56 3.8. Alternatif Pemecahan Masalah
Penulis mencoba memberikan alternatif pemecahan masalah dari sistem
berjalan penjualan konsinyasi pada Scissors Apparel yaitu:
1. Dengan melakukan prosedur pencatatan akuntansi dalam sistem penjualan
konsinyasi, termasuk adanya prosedur penagihan piutang dari pihak konsinyor.
Cara ini dapat memberikan kemudahan dalam membuat laporan keuangan dan
memberikan keamanan, karena segala kegiatan akuntansi yang berjalan terdapat
bukti pendukung tertulis.
2. Dengan melakukan komputerisasi, khususnya dalam sistem penjualan secara
konsinyasi pada Scissors Apparel sehingga akan mempercepat dalam proses
pengolahan data.
Ada beberapa kelebihan dalam penggunaan sistem komputerisasi antara lain:
a. Dapat mempercepat dalam pengolahan data sehingga dapat meningkatkan
produktifitas dan efektifitas kerja.
b. Dapat menghindari kesalahan-kesalahan kecil pada proses pengolahan data
sehingga keakuratan informasi dapat terjaga.
c. Dalam pencarian data melalui sistem komputerisasi akan lebih cepat tanpa
harus menunggu lama sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.
d. Pekerjaan akan menghasilkan laporan yang cepat dan akurat.
3. Selain dengan proses pencatatan akuntansi dan komputerisasi sistem, yang perlu
diperhatikan adalah sumber daya manusia yang terlibat. Dengan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, maka kinerja dan produktifitas perusahaan akan
ikut meningkat.