t2_912010019_bab iii

13
 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitian Objek penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah suatu situasi sosial yakni seorang profesi perekam medis merupakan lulusan DIII rekam medis dan informasi kesehatan, yakni unit yang bertanggung  jawab dalam mengelola, penomoran, da n pengkodingan rekam medis. Dan beberapa dokter umum juga dokter spesialis, yakni yang berpengalaman di bidangnya, pengetahuan luas tentang lembaga tempat penelitian dan yang bertanggung jawab dalam menangani pasien dan mendiagnosa penyakit. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Puri Asih, Salatiga (Jawa Tenggah), Jl Jend. Sudirman 169. 3.3 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskritif eksploratif dengan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan gambaran akan penerapan knowledge management  di RSU Puri Asih. Metode kualitatif digunakan dengan pertimbangan: pertama, jenis penelitian yang temuan-

Upload: basuki-ariawan

Post on 05-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

komunikasi

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Gambaran Objek Penelitian

    Objek penelitian yang dilakukan dalam penelitian

    ini adalah suatu situasi sosial yakni seorang profesi

    perekam medis merupakan lulusan DIII rekam medis

    dan informasi kesehatan, yakni unit yang bertanggung

    jawab dalam mengelola, penomoran, dan pengkodingan

    rekam medis. Dan beberapa dokter umum juga dokter

    spesialis, yakni yang berpengalaman di bidangnya,

    pengetahuan luas tentang lembaga tempat penelitian

    dan yang bertanggung jawab dalam menangani pasien

    dan mendiagnosa penyakit.

    3.2 Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Puri

    Asih, Salatiga (Jawa Tenggah), Jl Jend. Sudirman 169.

    3.3 Rancangan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan metode deskritif

    eksploratif dengan pendekatan kualitatif untuk

    mendapatkan gambaran akan penerapan knowledge

    management di RSU Puri Asih.

    Metode kualitatif digunakan dengan

    pertimbangan: pertama, jenis penelitian yang temuan-

  • 2

    temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik

    atau bentuk hitungan lainnya. Kedua, metode kualitatif

    dapat digunakan untuk mengungkap dan memahami

    sesuatu di balik fenomena yang sedikitpun belum

    diketahui. Ketiga, metode kualitatif dapat memberikan

    rincian yang kompleks tentang fenomena yang sulit

    diungkapkan oleh metode kuantitatif (Anselm dan

    Juliet, 2009).

    3.4 Teknik Pemilihan Informan dan Kriteria

    Menemukan informan yang akan diwawancarai.

    Mereka adalah yang pengetahuannya luas dan

    biasanya mengetahui informasi yang diperlukan,

    dengan menghubungi pihak managemen RS untuk

    menanyakan informan kunci siapa saja yang dianggap

    paling tahu atau yang berkompoten. Dan pihak

    managemen RS merujuk kepada beberapa informan

    kunci yang berkompoten. Mereka adalah 3 informan

    dari unit managemen rekam medis, 2 dokter spesialis

    dan 3 dokter umum.

    Informan yang merupakan sumber data dengan

    kriteria: pertama pengelola rekam medis di RSU Puri

    Asih yakni kepala unit management rekam medis

    bertanggung jawab atas fungsi unit tersebut dan

    menjaga agar rekam medis selalu ada ketika diperlukan

    saat melayani pasien dan bertanggung jawab atas

    semua formulir yang berhubungan dengan pelayanan

  • 3

    yang diberikan kepada pasien, pengkodean penyakit

    dan operasi sudah dilakukan dengan benar, rekam

    medis telah diisi dengan benar oleh dokter, semua

    informasi untuk statistik sudah akurat dan siap

    diperlukan saat dibutuhkan oleh management RS atau

    pihak-pihak lain yang berwenang; kedua tenaga dengan

    karateristik menangani, mendiagnosa penyakit pasien

    dan mengisi rekam medis.

    3.5 Alat Penelitian

    Alat penelitian dalam penelitian kualitatif adalah

    melakukan triangulasi, yakni peneliti menggunakan

    pengumpulan data dengan wawancara mendalam

    kepada informan kunci (Kresno, Nurlaela, et al, 2002;

    Sugiyono, 2005; Maleong, 2005). Selain melakukan

    triangulasi, alat penelitian yang lain adalah peneliti

    sendiri, dan diharapkan peneliti akan senantiasa

    berhubungan dengan subjek penelitian atau informan

    kunci. Peneliti sebagai instrument penelitian dengan

    ciri-ciri mencakup; Segi responsif: peneliti responsif

    terhadap lingkungan sosial yang menjadi tempat

    penelitiannya dan bersifat interaktif terhadap informan

    kunci dan lingkungan yang menjadi tempat penelitian;

    Dapat menyesuaikan diri: pada keadaan dan situasi

    saat pengumpulan data. Dengan demikian, peneliti

    dapat melakukan beberapa tugas data sekaligus.

  • 4

    Sambil mewawancarai peneliti membuat catatan;

    Menekankan keutuhan: peneliti sebagai instrument

    utama dalam penelitian memanfaatkan imajinasi dan

    kreatifitas dan memandang objek penelitiannya sebagai

    suatu keutuhan; Mendasarkan diri atas perluasan

    pengetahuan: sewaktu peneliti melakukan fungsinya

    sebagai pengumpul data dengan menggunakan

    berbagai metode, tentu saja dibekali dengan

    pengetahuan; Memproses data secepatnya: kemampuan

    lain yang dimiliki oleh peneliti adalah memproses data

    secepatnya setelah diperoleh, dan menyusunnya;

    Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasi dan

    mengikhtisarkan: menjelaskan sesuatu yang kurang

    dipahami oleh informan kunci; Peneliti juga memiliki

    kemampuan untuk menggali lebih dalam,

    menghaluskan. Kemampuan lainnya adalah peneliti

    mengikhtisarkan dalam wawancara, kemampuan

    mengikhtisar setidak-tidaknya bermanfaat untuk

    mengecek kembali keabsahan data yang diperoleh,

    memperoleh persetujuan dari informan tentang apa

    yang dikemukakan sebelumnya, memberikan

    kesempatan kepada informan untuk mengungkapkan

    pokok penting; Memanfaatkan kesempatan untuk

    mencari respon yang tidak lasim (Kresno, et al, 2000,

    Suyigono, 2005, Maleong, 2005)

    Data yang dikumpulkan pada penelitian kualitatif

    ini dengan menggunakan pedoman wawancara

  • 5

    digunakan oleh peneliti sebagai pemandu, yang

    disusun oleh peneliti sendiri dan telah diteliti terlebih

    dahulu agar dapat diperoleh informasi yang maksimal.

    Dengan demikian proses wawancara dapat berjalan di

    atas rel yang sudah ditentukan (Basrowi dan Suwandi,

    2008). Peneliti melihat kembali tujuan penelitian yang

    telah ditetapkan dengan tinjauan teori yang ada,

    khususnya tentang penerapan knowledge management

    di Puri Asih. Selanjutnya disusun pernyataan-

    pernyataan yang akan ditanyakan dan terakhir

    membuat daftar pertanyaan yang sifatnya lebih

    operasioanl dan mudah dipahami oleh informan.

    Buku catatan dan tape recorder dipakai sebagai

    alat untuk keperluan penelitian. Buku catatan dapat

    digunakan untuk membantu mencatat data hasil

    wawancara dan tape recorder berfungsi untuk merekam

    semua percakapan atau pembicaraan.

    3.6 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data merupakan langkah

    yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan

    utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

    Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah

    data primer yaitu yang diambil langsung dari informan

    kepada peneliti dan data sekunder yaitu diambil dari

  • 6

    sumber yang tidak langsung kepada peneliti (Kresno,

    Nurlaela, et al, 2000; Sugiyono, 2005; Maleong, 2005)

    Cara pengumpulan data dalam penelitian ini

    adalah data primer yang diambil langsung dari unit

    management rekam medis dan dokter yang bekerja di

    RSU Puri Asih, dan data sekunder dari dokumen RSU

    Puri Asih. Data diperoleh melalui:

    1. Perencanaan Wawancara:

    Dengan menghubungi pihak managemen RSU

    Puri Asih untuk mengatur jadwal, dan jadwal di

    sesuaikan dengan aktifitas dari para informan.

    2. Teknik Wawancara:

    Sebenarnya ada macam-macam teknik

    wawancara, tetapi pada kesempatan ini peneliti

    menggunakan teknik wawancara terstruktur sebagai

    teknik dalam pengumpulan data, dalam melakukan

    wawancara peneliti telah menyiapkan pedoman

    wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis.

    Teknik wawancara terstruktur ini merupakan

    percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak,

    yaitu peneliti/pewawancara sebagai pemberi

    pertanyaan dan yang diwawancarai/informan sebagai

    pemberi jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara

    terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya

    menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-

    pertanyaan yang akan diajukan.

  • 7

    3. Alat-alat wawancara:

    Supaya hasil wawancara dapat terekam dengan

    baik dan peneliti memiliki bukti telah melakukan

    wawancara kepada informan, maka diperlukan tape

    recorder yang berfungsi untuk merekam semua

    percakapan setelah mendapat persetujuan dari

    informan.

    4. Mencatat hasil wawancara:

    Hasil wawancara dicatat setelah selesai

    melakukan wawancara agar tidak lupa bahkan hilang.

    Dari berbagai sumber data, perlu dicatat mana data

    yang dianggap penting, yang tidak penting, data yang

    sama dikelompokkan.

    5. Dokumen:

    Dokumen merupakan catatan peristiwa yang

    sudah berlalu. Data-data ini diperoleh pada akhir

    penelitian, Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data

    dengan menelaah dokumen resmi dari RSU Puri Asih

    yang berbentuk tulisan misalnya gambaran umum

    RSU, falsafah, visi, misi, motto, keadaan personalia,

    jenis pelayanan.

    3.7 Proses Penelitian

    Penelitian kualitatif ini melalui tahap-tahap

    penelitian sebagai berikut:

  • 8

    1. Tahap persiapan:

    Pertama-tama yang perlu diketahui oleh peneliti

    adalah siapa yang berwenang memberikan izin bagi

    pelaksanaan penelitian. Selain mengetahui siapa yang

    berwenang, hal lain yang perlu di perhatikan adalah

    peneliti mengurus terlebih dahulu surat ijin penelitian

    dari pihak fakultas selanjutnya setelah mendapat surat

    ijin penelitian, peneliti mulai mendatangi RS Puri Asih

    untuk meminta ijin agar diperbolehkan untuk

    melakukan penelitian.

    2. Memilih informan:

    Informan adalah orang yang memberikan

    informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.

    Setelah mendapat persetujuan dari pihak RS Puri Asih

    maka peneliti menghubungi pihak yang berwenang

    untuk menanyakan informan siapa saja yang dianggap

    paling tahu atau yang berkompoten, Setelah mendapat

    rujukan dan jadwal disusun berdasarkan aktifitas-

    akifitas informan maka proses wawancara mendalam

    dimulai dan dalam proses wawancara tersebut peneliti

    memperoleh data dengan cara merekam pada tape

    recorder.

    3. Pada tahap pelaksanaan penelitian:

    Keakraban hubungan perlu dipelihara dan

    hubungan yang perlu dibina berupa rapport. Rapport

    adalah hubungan antara peneliti dan informan yang

    sudah melebur, dimana peneliti memperkenalkan diri,

  • 9

    latar belakang pendidikan, tujuan melakukan

    pendidikan dan tertarik memilih RS Puri Asih sebagai

    objek penelitian, serta memberi penjelasan singkat

    tentang KM.

    Peneliti mempersiapkan daftar pertanyaan, yang

    akan menjadi pedoman peneliti dalam melakukan

    wawancara lanjutan. Wawancara lanjutan dilakukan

    untuk mendapat data-data yang sesuai dengan pokok

    penelitian. Proses penelitian dilakukan dalam kurung

    waktu maret-april 2012, wawancara langsung

    dilakukan oleh beberapa dokter umum, dokter

    spesialis, dan unit management rekam medis.

    4. Pengolahan data:

    Pekerjaan mengelola data merupakan pekerjaan

    yang memakan waktu dan tenaga, setelah sampai di

    tempat tinggal peneliti mulai mencatat ulang atau

    ditranskrip hasil rekaman wawancara, diberikan koding

    untuk memperoleh pemahaman makna tentang

    penerapan knowledge management di RSU Puri Asih.

    5. Penyajian data:

    Data yang diperoleh disusun dalam bentuk

    narasi (metode naratif).

    3.8 Analisis Data

    Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu

    suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, dan

  • 10

    selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang

    dengan menggunakan penulisan metode naratif

    (Kresno, Nurlaela, et al, 2000; Sugiyono, 2005;

    Maleong, 2005). Analisis data selama di lapangan, yaitu

    dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

    terus menerus sampai tuntas sehingga datanya

    menjadi jenuh, dengan langkah-langkah sebagai

    berikut:

    a. Mereduksi data, yaitu data yang diperoleh dari

    jawaban informan dan dokumen resmi, dengan

    jumlah yang cukup banyak maka peneliti perlu

    merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan

    menfokuskan pada hal-hal yang penting atau

    pengkodingan. Dalam bidang kesehatan setelah

    peneliti memasuki setting RS sebagai tempat

    penelitian, maka dalam mereduksi data peneliti

    akan memfokuskan pada penerapan KM di RS

    dengan mengkategorikan pada aspek; bentuk-

    bentuk pengetahuan, cara mengelola pengetahuan,

    cara menyimpan pengetahuan, penggunaan

    pengetahuan, lingkungan belajar.

    b. Penyajian data, yaitu setelah data direduksi, maka

    peneliti mengintegrasikan informasi-informasi yang

    sudah sistematis tersebut dengan teori-teori dari

    penelusuran kepustakaan yang ada dan selanjutnya

    data yang diperoleh disusun dengan metode naratif

  • 11

    akan di paparkan secara detail pada bab 4. Dalam

    proses ini data diklasifikasikan berdasarkan tema-

    tema atau berdasarkan kategori mana yang lebih

    dominan, sehingga akan memudahkan dalam

    membaca dan memudahkan peneliti dalam menarik

    kesimpulan.

    No Kategori Key Informan

    1 Bentuk-bentuk

    pengetahuan

    Dari ke 8 informan,

    jawaban yang paling

    dominan dari

    bentuk-bentuk

    pengetahuan yang

    ada di RS adalah

    catatan medik dan

    catatan medik

    merupakan bagian

    dari explicit

    knowledge karena

    merupakan

    pengetahuan yang

    sudah dituangkan

    dalam bentuk

    dokumen atau

    bentuk terwujud

    sehingga mudah

  • 12

    dipelajari.

    2 Cara mengelola

    pengetahuan

    Hasil interview

    dengan informan

    menunjukkan bahwa

    cara RS mengelola

    pengetahuan adalah

    dengan diisinya

    informasi-informasi

    data sosial pasien ke

    dalam rekam medis.

    3 Cara menyimpan

    pengetahuan

    Cara RS menyimpan

    pengetahuan yang

    dimilikinya dalam

    sistem komputerisasi

    (database) dan

    pengkaderan.

    4 Penggunaan pengetahuan Pengetahuan yang

    dimiliki

    didokumentasikan

    dan dipakai sebagai

    proses pembelajaran.

  • 13

    c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi, yaitu kalimat

    atau paragraf yang mempunyai makna tertentu,

    sehingga dapat menjawab rumusan masalah yang

    telah dirumuskan, dengan menggunakan metode

    naratif dan akan dipaparkan secara detail pada bab

    4.

    5 Lingkungan belajar Pengetahuan di RS

    dijadikan sebagai

    proses pembelajaran

    baik dipelajari

    melalui dokumen-

    dokumen maupun

    dari knowledge

    sharing.