t1 292010023 bab iii -...

15
15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV SD Negeri Harjosari 2 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Semester II (genap) tahun ajaran 2013-2014. Penelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2 Bawen yang terdiri atas 39 amak, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Letak sekolahan berdekatan dengan salah satu pabrik besar di Bawen. Latar belakang siswa berbeda-beda, ada yang mampu, sederhana dan kurang mampu. Sebagian besar orang tua siswa bekerja di pabrik yang tidak jauh dari sekolah. Orang tua siswa kurang memperhatikan pendidikan anak dikarenakan kesibukan bekerja. Kurangnya partisipasi dan perhatian orang tua mempengaruhi motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan. 3.2 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2014:3) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya. Sugiyono mengemukakan lima macam variabel, sebagai berikut: (1) variabel independen; (2) variabel dependen; (3) variabel moderator; (4) variabel intervening; (5) variabel kontrol. Variabel yang digunakan pada penelitian ini meliputi variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat), sedangkan variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Veriabel bebas dari penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning. Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang didasari masalah dalam kehidupan sehari-hari yang harus dipecahkan oleh

Upload: lydang

Post on 05-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: T1 292010023 BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7735/4/T1_292010023_BAB III.pdfPenelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2

15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV SD Negeri Harjosari 2 Kecamatan Bawen

Kabupaten Semarang Semester II (genap) tahun ajaran 2013-2014.

Penelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2 Bawen

yang terdiri atas 39 amak, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

Letak sekolahan berdekatan dengan salah satu pabrik besar di Bawen. Latar

belakang siswa berbeda-beda, ada yang mampu, sederhana dan kurang mampu.

Sebagian besar orang tua siswa bekerja di pabrik yang tidak jauh dari sekolah.

Orang tua siswa kurang memperhatikan pendidikan anak dikarenakan kesibukan

bekerja. Kurangnya partisipasi dan perhatian orang tua mempengaruhi motivasi

belajar siswa sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan.

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:3) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya. Sugiyono

mengemukakan lima macam variabel, sebagai berikut: (1) variabel independen;

(2) variabel dependen; (3) variabel moderator; (4) variabel intervening; (5)

variabel kontrol.

Variabel yang digunakan pada penelitian ini meliputi variabel independen

(bebas) dan variabel dependen (terikat). Variabel independen (bebas) adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat), sedangkan variabel dependen (terikat)

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Veriabel bebas dari penelitian ini adalah model pembelajaran

Problem Based Learning. Problem Based Learning merupakan pembelajaran

yang didasari masalah dalam kehidupan sehari-hari yang harus dipecahkan oleh

Page 2: T1 292010023 BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7735/4/T1_292010023_BAB III.pdfPenelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2

16

siswa. Proses pembelajaran ini mekankan keaktifan siswa dalam melakukan

penyelidikan suatu masalah yang disajikan. Penerapanmodel Problem based

Learning diharapkan dapat meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa pada

mata pelajaran IPA. Adapun langkah-langkah model Problem Based Learning:

1. Mengorganisasikan siswa kepada masalah.

2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar.

3. Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok.

4. Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya serta pameran.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Variabel yang terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil dan

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hasil belajar siswa dinyatakan

dengan nilai tes. Model Problem Based Learning akan mempengaruhi hasil

belajar dan motivasi belajar IPA. Variabel hasil belajar IPA diukur dengan

menggunakan instrumen tes, jenis instrumen tes yang digunakan adalah soal

pilihan ganda. Sedangkan motivasi belajar diukur dengan menggunakan

instrumen angket.

Adapun penjelasan operasional tentang masing-masing variabel penilitian

adalah:

a. Model Problem Based Learning merupakan pembelajaran dengan model

yang berpusat pada siswa. Pembelajaran yang dimulai dengan pemberian

masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran

ini mekankan keaktifan siswa dalam memecahkan masalah.

b. Hasil belajar adalah kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran. Siswa

dapat mencapai indikator-indikator yang sesuai dengan standar kompetensi

dan kompetensi dasar yang telah dirumuskan dalam RPP.

c. Motivasi belajar adalah dorongan dari diri siswa ntuk ingin tau sebuah materi

pelajaran. Dengan motivasi belajar yang baik pasti rasa ingin thau siswa akan

bertambah. Rasa ingin tahu tersebut dapat menambah ilmu pengetahuan.

Page 3: T1 292010023 BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7735/4/T1_292010023_BAB III.pdfPenelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2

17

3.3 Rencana Tindakan

Rencana tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model

yang dikemukakan Kemmis dan Mc Taggart dengan beberapa siklus yang

menggambarkan adanya empat langkah pada setiap siklus yang meliputi

perencanaan, implementasi tindakan, pengamatan dan refleksi.

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart

Berdasarkan prosedur penelitian tindakan kelas yang dikemukakan Kemmis

dan Mc Taggart,maka pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) melalui

penerapan model Problem Based Learning akan dilaksanakan dalam beberapa

siklus sampai motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas V SD Negeri Harjosari

2 mencapai indikator kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh peneliti.

Setiap siklus menggambarkan 4 tahapan antara lain:

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I

Implementasidan Observasi

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II

Implementasi dan Observasi

?

Page 4: T1 292010023 BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7735/4/T1_292010023_BAB III.pdfPenelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2

18

Siklus I

a. Tahap perencanaan

Tahap perencanaan dalam penelitian tindakan kelas ini diuraikan sebagai berikut:

1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah untuk menyamakan persepsi antara peneliti dan guru kelas tentang model Problem Based Learning (PBL).

2) Memilih dan menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran dari mata pelajaran IPA yang akan diajarkan pada siklus I.

3) Menyusun dan mengembangkanRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

4) Menyiapkan materi pembelajaran dan media/ alat peraga pembelajaran.

5) Menyusun lembar kerja kelompok yang digunakan peserta didik untuk eksperimen.

6) Menyusun instrumen tes (soal evaluasi) untuk peserta didik. 7) Menyusun format observasi tindakan untuk mengamati kegiatan

pembelajaran. b. Tahap implementasi dan )bservasi tindakan

Tahap implementasi tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

sebagai berikut:

1) Implementasi tindakan sesuai dengan yang disusun dalam RPP. 2) Guru memberikan motivasi, apresepsi, dan tujuan pembelajaran

sebelum memulai pelajaran. 3) Guru menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan guna menunjang

pembelajaran yang akan berlangsung. 4) Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil dengan anggota 4-5

peserta didik dalam setiap kelompok. 5) Guru membagikan lembar kerja kelompok dan alat peraga kepada

masing-masing kelompok. 6) Guru membimbing setiap kelompok untuk melakukan percobaan. 7) Setelah bereksperimen, peserta didik dalam kelompok membuat

rangkuman hasil eksperimen. 8) Masing-masing kelompok diminta untuk menyampaikan hasil diskusi

dari eksperimen yang dilakukan dan kelompok yang tidak maju memberikan tanggapan.

9) Peserta didik bersama guru membahas hasil diskusi dan membuat kesimpulan bersama.

10) Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang dipelajari hari ini. 11) Setelah materi selesai siswa diberikan soal evaluasi.

Tahap observasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

Page 5: T1 292010023 BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7735/4/T1_292010023_BAB III.pdfPenelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2

19

1) Observer mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai

kemampuan guru dalam mengelola kelas serta aktivitas peserta didik

selama pembelajaran berlangsung.

2) Observer melakukan pengamatan terhadap proses pelaksanaan

tindakan dengn mengisi lembar observasi peserta didik dan guru.

3) Observer menilai hasil tindakan sesuai format observasi yang telah

disiapkan dan memberikan kesan pendapat.

c. Tahap refleksi

Tahap refleksi dilakukan setelah tahap perencanaan, implementasi, dan

observasi dilakukan pada siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi

semua hasil yang ditemukan, baik kelemahan dan kelebihan yang muncul pada

siklus I, selanjutnya hasil refleksi pada siklus pertaman dijadikan acuan untuk

perbaikan pada siklus II.

Siklus II

Siklus II tahap yang dilaksanakan sama seperti di siklus I, tetapi di siklus II

dilaksanakan sesuai alokasi waktu yang ditentukan oleh sekolah yaitu hanya dua

kali pertemuan. Siklus II merupakan penyempurnaan kelemahan siklus I.

Kelemahan akan disempurnakan lagi agar motivasi dan hasil belajar siswa lebih

meningkat.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknikpengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah:

a. Tes

Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar kognitif siswa. Tes

sebagai alat pengukuran tercapai atau tidaknya tujuan belajar.menurut Nana

Sudjana (1989) ada dua jenis tes, yaitu:

1) Tes uraian

Secara umum tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawab

dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan,

Page 6: T1 292010023 BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7735/4/T1_292010023_BAB III.pdfPenelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2

20

memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai denagan tuntutan

pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.

2) Tes objektif

Soal-soal bentuk objektif ini dikenal ada beberapa bentuk, yakni jawaban

singkat, benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda. Kecuali bentuk jawaban

singkat, dalam soal bentuk objektif telah tersedia kemungkinan-kemungkinan

jawaban (options) yang dapat dipilih.

b. Observasi

Observasi dignunakan untuk mengukur tingkah laku siswa dalam kegiatan

belajar mengajar. Melalui observasi dapat mengetahui kegiatan yang dilakukan

siswa dan guru ketika kegiatan belajar mengajar. Observasi dalam penelitan

tindakan kelas ini menggunakan observasi langsung.

c. Angket

Alat pengumpulan data berupa pertanyaan tertulis untuk mengetahui tingkat

motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini angket digunakan sebagai alat ukur.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

3.4.2.1. Instrumen Pengumpulan Data Model Problem Based Learning

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui motivasi dan hasil belajar IPA pada peserta didik kelas V SDN

Harjosari 02. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang

terdiri dari lembar observasi aktivitas guru. Guana mengukur motivasi belajar

menggunakan angket sedangkan untuk mengukur hasil belajar menggunakan butir

soal tes.

Page 7: T1 292010023 BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7735/4/T1_292010023_BAB III.pdfPenelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2

21

a. Lembar Observasi

Kisi-Kisi Lembar Observasi Implementasi PBL

Tabel 3.1

No. Tahap Implementasi PBL Jumlah Item Indikator

Nilai Per Indikator

4 3 2 1 1. Mengorganisasikan siswa kepada masalah. 3

2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar. 2

3. Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok. 4

4. Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya serta pameran. 3

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 3

Jumlah 15

Kriteria penilaian pada lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

a) Sangat baik: 4

b) Baik: 3

c) Cukup: 2

d) Kurang:1

Nilai lembar observasi ini didapat dengan cara menjumlahkan skor jawaban

setiap pernyataan, berikut adalah keriteria nilai angket:

a) Sangat baik: 45-60

b) Baik : 35-44

c) Cukup : 25-34

d) Kurang : 15-24

b. Angket

Angket yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu butir

pernyataan atau dukungan sikap diungkapkan dalam skala likert terbagi menjadi

dua yaitu, pernyataan mendukung (positif/favorable) dan pernyataan tidak

mendukung (negative/unfavorable). Masing-masing penyataan terdapat empat

pilihan jawaban, yaitu: SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS

(sangat tidak setuju).

Page 8: T1 292010023 BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7735/4/T1_292010023_BAB III.pdfPenelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2

22

Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar

Tabel 3.2

Aspek Indokator Nomor Item Jumlah

Tekun dan ulet dalam belajar

• Dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama

• Tidak lekas putus asa • Senang memecahkan masalah soal-soal

5, 7, 9, 10, 14,16,18

7

Belajar secara mandiri

• Belajar tanpa disuruh • Mengerjakan tugas sendiri

2, 3, 6,17 4

Memiliki minat dalam belajar

• Memperhatikan saat kegiatan belajar mengajar

• Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah

1, 4, 13, 19, 20

5

Berprestasi dalam belajar

• Selalu mendapat nilai baik • Mengumpulkan tugas tepat waktu

8, 11, 12, 15 4

Jumlah 20

Kriteria penilaian pada angket yang digunakan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

(1) Item Favorable (+)

- Pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) mendapat skor Empat (4)

- Pilihan jawaban Setuju (S) mendapat skor (3)

- Pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) mendapat skor (2)

- Pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat skor (1)

(2) Item Unfavorable (-)

- Pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) mendapat skor (1)

- Pilihan jawaban Setuju (S) mendapat skor (2)

- Pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) mendapat skor (3)

- Pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat skor (4)

Nilai angket ini didapat dengan cara menjumlahkan skor jawaban setiap

pernyataan, berikut adalah keriteria nilai angket:

(1) Motivasi tinggi: 46-60

(2) Motivasi sedang: 31-45

(3) Motivasi rendah: 15-30

c. Butir Soal Tes

Jenis tes yang digunakan penelitian ini berbentuk tes formatir berupa pilihan

ganda. Instrumen soal digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa.

Page 9: T1 292010023 BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7735/4/T1_292010023_BAB III.pdfPenelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2

23

Instrumen soal ini diberikan keppada siswa pada akhir siklus. Berikut adalah kisi-

kisi soal siklus I dan siklus II:

Kisi-Kisi Instrument Tes

Siklus I

Tabel 3.3

SK: 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya /

model

Kopetensi Dasar Indikator Item Soal

Pilihan Ganda Jumlah

6.1.Menganalisis sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model

o Mengidentifikasi sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening, berwarna, dan gelap).

o Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin lengkung (cembung atau cekung).

o Menunjukkan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari melalui percobaan.

o Menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna.

o Memberikan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

1, 3, 8, 9, 20

2, 4, 6, 12, 22, 25

10, 11, 17, 18

5, 7, 15, 19, 21, 23

13, 14, 16, 24

5

6

4

6

4

Jumlah 25

Page 10: T1 292010023 BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7735/4/T1_292010023_BAB III.pdfPenelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2

24

Kisi-Kisi Instrument Tes Siklus II

Tabel 3.4

SK: 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya /

model

Kopetensi Dasar Indikator Item Soal

Pilihan Ganda Jumlah

6.2.Menganalisis suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.

o Mendiskripsikan pengertian periskop, mikroskop, lup, kamera foto, cakram warna, dan teleskop.

1, 3, 14, 18, 21, 22, 25

7

o Menyebutkan kegunaan periskop, mikroskop, lup, kamera foto, cakram warna, dan teleskop.

2, 6, 9, 13, 15

5

o Menentukan alat dan bahan yang sesuai untuk membuat periskop, kelidoskop, dan cakram warna.

4, 5,7, 16, 17, 20, 23

7

o Menguji cara menguji dan menyempurnakan hasil karya/ model yang dibuat.

8, 10, 11, 12, 19, 24

6

Jumlah 25

Instrumen soal dan angket diujikan terlebih dahulu di siswa kelas VI SD

Hegeri Harjosari 02 Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Data instrumen

angket dan butir soal yang telah diujicobakan akan dihitung menggunakan IBM

SPSS statistics 20 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang

digunakan, karena instrumen yang baik harus valid dan reliabel.

3.4.3 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2014:348) instrumen yang valid berarti alat ukr yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas

dapat diukur dengan menggunakan IBM SPSS statistics 20.kriteria valid atau

tidak validnya butir soal dan angket motivsi belajar sesuai dengan pendapat

Page 11: T1 292010023 BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7735/4/T1_292010023_BAB III.pdfPenelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2

25

Saifuddin Azwar (2008) yang menyatakan jikasuatu item instrumen dianggap

valid jika memiliki angka koefisien corrected item to total correlation ≥0,30,

apabila koefisien corrected item to total correlation <0,30 dinyatakan bahwa butir

soal dan penyataan anget motivasi tidak valid.

Instrumen butir soal siklus I diujicobakan di kelas VI SD Negeri Harjosari 02

kecamatan bawen Kabupaten Semarang pada tanggal 5 April 2014. Dari 25 soal

terdapat 8 butir soal yang tidak valid terdapat pada item soal nomer 10, 12, 13, 17,

21, dan 23. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus I

Tabel 3.5

Bentuk Instrumen Valid Tidak Valid Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11,

14, 15, 16, 18, 19, 20, 22, 24, 25

10, 12, 13, 17, 21, 23

Jumlah 19 6 Pada tanggal 11 April 2014 dilakukan pengujian butir soal siklus II dan

angket motivasi belajar. Angket dan instrumen soal diujicobakan di di kelas VI

SD Negeri Harjosari 02.

Hasil uji coba instrumen butir soal siklus II didapatkan tujuh butir soal yang

tidak valid, yaitu soal nomer 7, 10, 11, 18, 19, 22, dan 24. Angket motivasi siswa

yang diuji cobakan ada lima butir soal yang tidak valid, yaitu pernyataan nomer 1,

4, 5, 10, dan 15. Berikut rinciannya:

Tabel Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus II

Tabel 3.6

Bentuk Instrumen Valid Tidak Valid Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 12,

13, 14, 15, 16, 17, 20, 21, 23, 25

7, 10, 11, 18, 19, 22, 24

Jumlah 18 7

Page 12: T1 292010023 BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7735/4/T1_292010023_BAB III.pdfPenelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2

26

Tabel Uji Validitas Pernyataan Angket Motivasi

Tabel 3.7

Bentuk Instrumen Valid Tidak Valid Pernyataan 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 16, 17, 18, 19, 20 1, 4, 5, 10, 15

Jumlah 15 5

3.4.4 Uji Reliabilitas

Menurut Nana Sudjana (2013:16) reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan

atau keajegan alat tersebut dalam menilaiapa yang dinilainya. Artinya, kapan pun

alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.

Instrumen tes butir soal siklus I,siklus II, dan instrumen angket motivasi yang

akan diberikan kepada siswa kelas V SD Negeri Harjosari 02 Kecamatan Bawen

Kabupaten Semarang, akan dilakukan uji reliabilitas. Dalam penelitian ini uji

reliabilitas menggunakan IBM SPSS statistics 20. Uji reliabilitas instrumen butir

soal dan instrumen angket motivasi yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan pedoman yang telah dikemukakan oleh Kuder dan Richarson

(dalam Sudijono, 2011-259) yang menyatakan apabila koefisien reliabilitas

instrumen lebih besar dari 0,70 maka instrumen tersebut dinyatakan sebagai hasil

belajar yang memiliki reliabilitas tinggi. Sedangkan, apabila koefisien reliabilitas

kurang dari 0,70 maka memiliki reliabilitas rendah. Pengujian reliabilitas

menggunakan teknik Alfa Cronbach dengan rumus koefisien Alfa Cronbach:

�� = ��� − 1� 1 −

∑ ���� � �

Dimana:

K = mean kuadrat antara subyek

∑��� = mean kuadrat kesalahan

S�� = varians total

Hasil uji reliabilitas instrumen butir soal siklus I dan siklus II diperoleh hasil

reliabilitas tinggi, karena hasil uji reliabilitas instrumen butir soal siklus I

diperoleh nilai Alfa Cronbach sebesar 0,855 dan siklus II diperoleh nilai Alfa

Page 13: T1 292010023 BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7735/4/T1_292010023_BAB III.pdfPenelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2

27

Cronbach 0,822. Sedangkan uji reliabilitas pada instrumen angket motivasi

didapat nilai Alfa Cronbach sebesar 0,782.

3.4.5 Uji Tingkat Kesukaran

Nana Sudjana (2013:135-137) mengemukakan bahwa asumsi yang digunakan

untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan

reliabilitas, adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan saoal tersebut. Tingkat

kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam

menjawabnya. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat keskaran soal

adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

I= ��

I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa menjawab benar pada setiap butir soal

N = banyaknya siswa yang memberi jawaban pada soal yang

dimaksudkan

Kriteria indeks kesulitan soal adalah, sebagai berikut:

0 – 0,30 = soal kategori sukar,

0,31 – 0,70 = soal kategori sedang,

0,71 – 1,00 = sal kategori mudah.

Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal

Siklus I

Tabel 3.8

No Tingkat Kesulitan Soal Jumlah 1. Mudah 14 2. Sedang 11 3. Sulit 0

Jumlah 25

Page 14: T1 292010023 BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7735/4/T1_292010023_BAB III.pdfPenelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2

28

Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal

Siklus II

Tabel 3.9

No Tingkat Kesulitan Soal Jumlah 1. Mudah 4 2. Sedang 19 3. Sulit 2

Jumlah 25

Hasil uji tingkat kesukaran soal siklus I dan siklus II dinyatakan oleh tabel.

Siklus I terdapat 11 soal sedang dan 14 soal mudah. Sedangkan butir soal siklus II

menyatakan ada 3 soal sulit, 19 soal sedang, dan 3 soalmudah.

3.5 Indikator Kinerja

Untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian digunakan

indikator sebagai alat pengukur tingkat keberhasilan penelitian. Penelitian ini

menggunakan dua indikator kinerja, yaitu:

a. Indikator Proses

Indikator proses di dalam penelitian ini dilihat dari keberhasilan guru

melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model Problem Based

Learning (PBL)

b. Indikator Hasil

Indikator hasil dalam penelitian ini dilihat dari dua aspek yaitu motivasi

belajar dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Secara rinci dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Motivasi Belajar

Penelitian motivasi belajar berhasil jika 70% dari jumlah siswa

yaitu mendapatkan nilai angket 40 ≥ x ≥ 60 (dimana x adalah skor

angket motivasi masing-masing siswa).

2. Hasil Belajar

Penelitian ini berhasil apabila 80% dari jumlah siswa

mendapatkan nilai lebih dari KKM yang telah ditetapkan yaitu 70 saat

mengerjakan soal pada siklus I maupun Siklus II.

Page 15: T1 292010023 BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7735/4/T1_292010023_BAB III.pdfPenelitian ini bersubyek pada siswa kelas IV SD Negeri Harjosari 2

29

3.6 Teknik Analisis data

Analisis data menggunakan analisis kuantitatif secara deskriptif. Dengan

analisis kuantitatif secara deskriptif penelitian ini akan membandingkan variabel

yang akan diteliti dari pra siklus dengan hasil siklus I dan siklus II.