system urinaria

8
 System urinaria Systema urinaria meliputi : Ginjal, Vesicula urinaria dan saluran-salurannya. 1. Ginjal Pada umumnya ginjal ada sepasang (dua buah) yang terdapat di dalam rongga perut, mempunyai bentuk menyerupai kacang buncis dengan hilus renalis yakni tempat masuknya pembuluh darah dan keluarnya ureter, mempunyai permukaan yang rata, kecuali pada sapi ginjalnya berlobus. Selubung ginjal (Ren) disebut kapsula ginjal, tersusun dari campuran jaringan konektif yakni serabut kolagen dan beberapa serabut elastis. Struktur histologis pada berbagai jenis hewan piara tidak sama, sehingga bentuk ginjal dibedakan menjadi: - Unilober atau unipiramidal: pada kelinci dan kucing mempunyai struktur histologis sama yakni tidak dijumpai adanya percabangan pada kalik renalis, papila renalis turun ke dalam pelvis renalis, dan duktus papilaris bermuara pada kalik. Pada kuda, domba, kambing, dan anjing terjadi  peleburan dari beberapa lobus, sehingga terbentuk papila renalis tunggal yang tersusun longitudinal. - Multilober atau multipiramidal: bentuk ini dijumpai pada babi, sapi, dan kerbau. Lobus (piramid) dan papila renalis lebih dari satu jelas terlihat. Fungsi ginjal secara umum adalah: - Membuang sisa-sisa hasil metabolisme dengan cara menyaring dari darah berupa air seni (urin) - Mengatur kadar air, elektrolit tertentu serta bahan-bahan lain dari darah - Membuang bahan-bahan yang berlebihan atau tidak lagi dibutuhkan tubuh - Sebagai kelenjar endokrin (sel-sel jukstaglomeruli dan makula densa) yang mengatur hemodinamika serta tekanan darah dengan menghasilhan zat renin. Fungsi ginjal erat hubungannya dengan paru-paru dan kulit dalam mempertahankan volume dan komposisi darah terhadap zat-zat tertentu. Pada darah zat tersebut mempunyai nilai ambang yang konstan, dan bila melebihi nilai ambang, maka zat tersebut dibuang melalui ginjal, paru-paru, maupun kulit.

Upload: bakulan

Post on 12-Jul-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: System Urinaria

5/12/2018 System Urinaria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/system-urinaria 1/8

System urinaria

Systema urinaria meliputi : Ginjal, Vesicula urinaria dan saluran-salurannya.

1. Ginjal

Pada umumnya ginjal ada sepasang (dua buah) yang terdapat di dalam rongga perut, mempunyai bentuk 

menyerupai kacang buncis dengan hilus renalis yakni tempat masuknya pembuluh darah dan keluarnya

ureter, mempunyai permukaan yang rata, kecuali pada sapi ginjalnya berlobus. Selubung ginjal (Ren)

disebut kapsula ginjal, tersusun dari campuran jaringan konektif yakni serabut kolagen dan beberapa

serabut elastis.

Struktur histologis pada berbagai jenis hewan piara tidak sama, sehingga bentuk ginjal dibedakan

menjadi:

- Unilober atau unipiramidal: pada kelinci dan kucing mempunyai struktur histologis sama yakni

tidak dijumpai adanya percabangan pada kalik renalis, papila renalis turun ke dalam pelvis

renalis, dan duktus papilaris bermuara pada kalik. Pada kuda, domba, kambing, dan anjing terjadi

 peleburan dari beberapa lobus, sehingga terbentuk papila renalis tunggal yang tersusun

longitudinal.

- Multilober atau multipiramidal: bentuk ini dijumpai pada babi, sapi, dan kerbau. Lobus (piramid)

dan papila renalis lebih dari satu jelas terlihat.

Fungsi ginjal secara umum adalah:

- Membuang sisa-sisa hasil metabolisme dengan cara menyaring dari darah berupa air seni (urin)

- Mengatur kadar air, elektrolit tertentu serta bahan-bahan lain dari darah

- Membuang bahan-bahan yang berlebihan atau tidak lagi dibutuhkan tubuh

- Sebagai kelenjar endokrin (sel-sel jukstaglomeruli dan makula densa) yang mengatur hemodinamika

serta tekanan darah dengan menghasilhan zat renin.

Fungsi ginjal erat hubungannya dengan paru-paru dan kulit dalam mempertahankan volume dan

komposisi darah terhadap zat-zat tertentu. Pada darah zat tersebut mempunyai nilai ambang yang

konstan, dan bila melebihi nilai ambang, maka zat tersebut dibuang melalui ginjal, paru-paru,

maupun kulit.

Page 2: System Urinaria

5/12/2018 System Urinaria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/system-urinaria 2/8

Sinus renalis berisi :

a. Pelvis renal, dibentuk oleh calyx mayor dna calyx minor. Pelvis ini merupakan bagian atas ureter 

yang melebar.

 b. Arteri, vena dan nervus.

c. Lemak dengan jumlah sedikit dan tidak dijumpai jaringan konektif.

Ginjal pada dasarnya dapat dibagi dua zone, yaitu : kortek (luar ) danMedulla (dalam).

Kortek meliputi daerah antara dasar malfigi pyramid yang juga disebut pyramid medulla hingga ke

daerah kapsula ginjal. Daerah kortex antara pyramid-pyramid tadi membentuk suatu kolum disebut

Kolum Bertini Ginjal. Pada potongan ginjal yang masih segar, daerah kortek terlihat bercak-bercak 

merah yang kecil (Petichie) yang sebenarnya merupakan kumpulan veskuler khusus yang terpotong,

kumpulan ini dinamakan renal corpuscle atau badan malphigi. Kortek ginjal terutama terdiri atasnefron pada bagian glomerulus, tubulus Konvulatus proximalis, tubulus konvulatus distalis.

Sedangkan pada daerah medulla dijumpai sebagian besar nefron pada bagian loop of Henle’s dan

tubulus kolectivus. Tiap-tiap ginjal mempunyai 1-4 juta filtrasi yang fungsional dengan panjang

antara 30-40 mm yang disebut nefron.

Renal Korpuskula

Renal korpuskula terdiri dari berkas-berkas kapiler glomeruli dan glomerulus yang dikelilingi

oleh kapsula epithel berdinding ganda yang disebut : Kapsula Bowman.

Dinding sebelah dalam disebut lapisan visceral sedangkan yang disebelah luar disebut lapisan

 pariental yang menerima cairan yang akan difiltrasi melalui dinding kapiler.

Korpuskula renalis mempunyai katup vascular dimana darah masuk ke arteriole afferent dan

keluar melalui arteriole afferent.

Tubulus Konvulatus Prokimalis

Struktur ini merupakan segmen berkelok-kelok, yang bagian awal dari tubulus ini panjangnya

dapat mencapai 14 mm dengan diameter 57-60 mikron. Tubulus konvulatus prokimalis biasanya

ditemukan pada potongan melintang korteks yang dibatasi oleh epithel selapis kubis atau silindris

rendah dengan banyak dijumpai mikrovili yang panjangnya bisa mencapai 1,2 mikron dengan jarak 

satu dengan yang lainnya adalah 0.03 mikron.

Page 3: System Urinaria

5/12/2018 System Urinaria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/system-urinaria 3/8

Karakteristik dari tubulus ini ditemukan apa yang disebut Brush Border,dengan lumen yang

lebar dan sitoplasma epithel yang jernih.

Loop of Henle’s

Loop of Henle’s banyak dijumpai di daerah medulla dengan diameter bisa mencapai 15 mikron.

Loop of henles’ mempunyai bentuk seperti huruf “U” yang mempunyai segmen tebal dan diikuti oleh

segmen tipis. Pada bagian descendens mempunyai lumen yang kecil dengan diameter 12 mikron

 panjang 1-2 mm, sedangkan bagian ascendens mempunyai lumen yang agak besar dengan panjang 9

mm dengan diameter 30 mikron.

Epithel dari Loop of Henle’s merupakan peralihan dari epithel silindris rendah / kubus sampai

squomus, biasanya pergantian ini terdapat di daerah sub cortikal pada medulla, tapi bisa juga terjadi

di daerah atas dari Loop of Henle’s.

Tubulus Konvulatus Distalis

Secara histologis tubulus ini dapat dibedakan dengan Tubulus Konvulatus proksimalis antara

lain :

1. Sel epithelnya besar 

2. Mempunyai brush border 

3. Lebih asidofil

4. Pada potongan melintang yang sama mempunyai epithel lebih sedikit.

Tubukus Konvulatus distalis :

1. Sel epithel lebih kecil dan rendah

2. Tidak mempunyai brush border 

3. Kurang asidofil

4. Lebih banyak epithel pada potongan melintang

Sepanjang perjalanan pada kortex, tubulus ini mengadakan hubungan dengan katup vaskuler badan ginjal

dari nefronnya sendiri yakni dekat dengan anteriole aferent dan efferent. Pada tempat hubungan ini,

tubulus distalis mengadakan modifikasi bersama dengan arteriola afferens. Segmen yang mengadakan

Page 4: System Urinaria

5/12/2018 System Urinaria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/system-urinaria 4/8

modifikasi bersama dengan arteriola afferens. Segmen yang mengadakan modifikasi ini pada mikroskop

cahaya tampak lebih gelap ini dikarenakan dekatnya dengan inti disebut : Makula dense.

Fungsi Makula dense belum begitu jelas, tapi beberapa ahli mengatakan, fungsinya adalah sebagai

 penghantar data-data osmolaritas cairan dalam tubulus distal ke glomerulus. Pada makula dense yang

dekat dengan arteriola aferent mengandung sel-sel juksta glomerulus yaitu sel-sel yang mempunyai

 bentuk epitheloid dan bukan sel otot polos dan ini mungkin merupakan modifikasi dari otot polos. Sel ini

yang nantinya menghasilkan enzim renin. Hormon ini mengubah hipertensinogen menjadi hipertensin

(angiotensin). Angiotensin mempengaruhi tunika media dari arteriola untuk berkontraksi, yang

mengakibatkan tekanan darah menjadi naik.

Tubulus Colektivus

Tubulus colektivus merupakan lanjutan dari nefron bagian tubulus konvulatus distalis dan mengisi

sebagian besar daerah medulla. Tubulus colektivus bagian depan mempunyai lumen yang kecil

 berdiameter sekitar 40 mikron dengan panjang 20-22 mm. Lumennya dilapisi epithel kubis selapis,

sedangkan tubulus colectivus bagian belakangnya sudah berubah menjadi bentuk silindris dengan

diameter 200 mikron, panjangnya mencapai 30-38 mm.

Sirkulasi Darah

Tiap-tiap ginjal menerima darah dari arteria renalis yang masuk melalui hilus dan bercabang-cabang

membentuk arteria interlobularis yang terletak antara pyramid malpighi. Selanjutnya arteri ini bercabang

lagi menjadi arteria arkuata dan bercabang lagi menjadi arteria interlobularis. Arteria Interlobularis

 bercabang lagi menjadi arteria afferent yang masuk ke glomerulus, selain itu ada juga arteria

interlobularis melanjutkan diri menuju kapsula ginjal yang disebut arteria stelata.

Setelah darah mengalami filtrasi, maka darah keluar melalui arteriola eferent gromeruli. Cabang-cabang

arteriole eferent akan memberikan makanan untuk tubulus-tubulus dan daerah distal untuk korteks ginjal.

Dari cabang-cabang arteriola eferent berstau lagi menjadi arteriola rekta, dari venula ini bersatu lagi

menjadi vena interlobularis dan selanjutnya menjadi vena interlobularis yang akhirnya keluar ginjal

melalui vena renalis. Pada manusia dengan berat badan ± 70 kg pada kedua buah ginjalnya dialiri darah

sebanyak 1200 cc setiap menit

Histofisiologi Ginjal

Ginjal mempunyai fungsi yang sangat komplek, yakni sebagai filtrasi, absorpsi aktif dan pasif, resorpsi

dan sekresi. Total darah ke dua ginjal dapat mencapai 1200 cc/menit atau sebesar 1700 liter darah / hari.

Page 5: System Urinaria

5/12/2018 System Urinaria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/system-urinaria 5/8

Semua ini akan difiltrasi oleh glomeruli dimana setiap menit dihasilkan 125 cc filtrat glomeruli atau 170

liter filtrat glomeruli setiap 24 jam pada ke 2 ginjal. Dari jumlah ini hanya beberapa bagian lagi di

resorpsi lagi keluar dari tubulus.

Pada tubulus convulatus proksimalis dan distalis terjadi proses resorpsi dan ekskresi, dimana bahan-bahan

seperti glukosa dan sekitar 50 % natrium klorida dan sejumlah air di resorpsi oleh sel-sel tubulus melalui

absorbsi aktif yang memerlukan energi, sedangkan air berdifusi secara pasif. Selanjutnya filtrat glomeruli

yang tidak mengalami resorpsi diteruskan ke distal sampai tubulus kolektivus. Pada daerah ini terjadi

 pemekatan urin atau pengenceran terakhir tergantung dari keadaan cukup tidaknya antidiuretik hormon

(ADH). Hormon ini berpengaruh terhadap permeabilitas tubulus kolektivus terhadap air.

Pelvis Renalis

Pada hilus renalis terdapat pelvis renalis yang menampung urine dari papillae renalis. Pada ginjal yang

multipyramid urine mula-mula ditampung oleh kaliks renalis dan dari sini baru ke pelvis renalis.

Bangun histologinya adalah sebagai berikut : Mukosa memiliki epithel peralihan dengan sel payung,

mulai dari kaliks renalis, tebal epithel hanya 2 sampai 3 sel. Dengan mikroskop cahaya tidak tampak 

adanya membran basal tetapi dengan EM tampak membrana basalis yang sangat tipis. Propria mukosa

terdiri atas jaringan ikat longgar dan pada kuda terdapat kelenjar yang agak mukus.

Bentuk kelenjar adalah tubuloalveolar. Tunika muskularis terdiri atas otot polos, jelas pada kuda, babi dan

sapi. Lapis dalam tersusun longitudinal dan lapis luar sirkuler. Pada hewan-hewan lain otot relatif sedikit,

 pada kalises renalis otot relatif sedikit, tetapi pada daerah permulaan ureter membentuk semacam

sphincter. Tunika adventitia terdiri dari jaringan ikat longgar dengan banyak sel lemak, pembuluh darah,

 pembuluh limfe serta saraf.

2. Ureter

Ureter adalah saluran tunggal yang menyalurkan urine dari pelvis renalis menuju vesica urinari (kantong

air seni). Mukosa membentuk lipatan-lipatan memanjang dengan epithel peralihan, lapisan sel lebih tebal

dari pelvis renalis. Tunika propria terdiri dari jaringan ikat dimana pada kuda terdapat kelenjar 

tubuloalveolar yang bersifat mukous, dengan lumen agak luas. Tunika muskularis tampak lebih tebal dari

 pelvis renalis, terdiri dari lapis dalam yang longitudinal dan lapis luar sirculer, sebagian lapis luar ada

yang longitudinal khususnya bagian yang paling luar. Dekat permukaan pada VU hanya lapis longitudinal

yang nampak jelas.

Page 6: System Urinaria

5/12/2018 System Urinaria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/system-urinaria 6/8

Tunika adventisia terdiri dari jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf,

ganglia sering terdapat didekatnya.

Selama urien melalui ureter komposisi pokok tidak berubah, hanya ditambah lendir saja. Dinding

ureter berlapis-lapis :

TUNICA MUCOSA : lapisan dari dalam ke luar sebagai berikut :

- epithelium transitional : pada calix 2 – 4 lapis, pada ureter 4-5 lapis, pada vesica urinaria 6-8 lapis.

- Tunica submucosa tidak jelas

- Lamina propria berlembar 2

o Luar jaringan ikat padat tanpa papilla, mengandung serabut elastis dan sedikit noduli

lymphatici kecil-kecil .

o Dalam jaringan ikat longgar 

Kedua-dua lapisan ini menyebabkan tunica mucosa ureter dan vesica urinaria dalam keadaan kosong

membentuk lipatan membujur.

TUNICA MUSCULARIS : otot polos, longgar saling dipisahkan oleh jaringan ikat longgar dan

anyaman serabut elastis. Otot membentuk 3 lapisan :

- stratum longitudinale internum

- stratum circulare

- stratum longitudinale externum

TUNICA ADVENTITIA ; jaringan ikat longgar 

3. Vesika Urinaria (Vesica Urinaria)

Kantong air seni merupakan kantong penampung urine dari kedua belah ginjal Urine ditampung

kemudian untuk dibuang secara periodik.

Bangun histologi : Mukosa memiliki epithel peralihan (transisional) yang terdiri dari 5-10 lapis sel

 pada yang kendor, apabila teregang (penuh urine) terdiri atas 3-4 lapis sel. Propria mukosa terdiri dari

 jaringan ikat, pembuluh darah, saraf dan jarang terlihat limphonodulus atau kelenjar. Pada sapi

tampak otot polos tersusun longitudinal, mirip muskularis mukosa.

Sub mukosa terdapat dibawahnya, terdiri dari jaringan ikat yang lebih longgar. Tunika muskularis

cukup tebal terdiri dari lapis longitudinal dan sirkuler (luar), lapis paling luar sering tersusun secara

memanjang, lapisan otot tidak tampak adanya pemisah yang jelas, sehingga sering tampak seolah-

Page 7: System Urinaria

5/12/2018 System Urinaria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/system-urinaria 7/8

olah saling menjalin. Berkas-berkas otot polos di daerah trigonum vesicae membentuk bangunan

melingkar, mengelilingi muara ostium urethrae intertinum. Lingkaran otot itu disebut m.sphincter 

internus.

Lapis luar adalah serosa, berupa jaringat ikat longgar (jaringan areoler), sedikit pembuluh darah dan saraf 

4. Uretra (Urethra)

Berupa saluran yang menyalurkan urine dari kantong seni keluar tubuh. Pada hewan jantan akan

mengikuti penis, sedangkan pada hewan betina akan mengikuti vestibulum.

Systema Urinaria pada Unggas

Beberapa perbedaan dengan mammalia tampak jelas adanya antara lain :

- Bentuk ginjal yang agak komplek, terdiri dari 3-4 lobus

- Tidak memiliki vesica urinaria dan urethra jadi urine dari ureter langsung masuk kloaka (urodeum)

- Urine yang dihasilkan agak kental, sednagkan pada mamalia lebih bersifat cair.

Pada ayam terdapat sepasang ginjal multilober erat hubungannya dengan cillumna vertebralis dan ilia,

terletak kaudal dari paru-paru. Warnanya kecoklatan dan konsistensinya lunak sehingga mudah rusak 

 pada proses pengeluaran dari tempatnya.

Ginjal

Bagian paling luar adalah kapsula, serabut halus keluar dari kapsula menyisip parenkhim ginjal bersama

 pembuluh darah. Renal tubulus dianggap identik dengan nefron pada mamalia. Terdiri dari :

a. Korpuskuli renalis dengan glomeruli relatif lebih kecil dari mamalia.

 b. Tubuli kontorti proksimalis, berepithel kubis dengan brush border, inti ditengah dan sitoplasma

 berbutir halus, diduga butir-butir urat.

c. Jerat henle memiliki epithel sama, hanya berbeda dalam brush border, jerat henle tidak 

memiliki brush border, tetapi pada sitoplasma terdapat vakuola.

d. Tubuli konturti distalis memiliki lumen lebih luas, epithelnya lebih pucat dan berbentuk kubis.

Alat penyalur mulai dari duktuli koligentes dengan epithel kubis, terus ke duktus Bellini dan akhirnya

masuk ureter.

Page 8: System Urinaria

5/12/2018 System Urinaria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/system-urinaria 8/8

Ureter

Selaput lendir ureter membentuk lipatan memanjang (longitudinal) dengan epithel banyak baris. Pada

tunika propria sebagaimana pada bangsa burung banyak ditemukan lymphosit.

Tunika muskularis terdiri atas otot polos, lapis terluar adalah adventitia. Ureter sebelum memasuki ginjal

 bercabang-cabang menuju masing-masing lobus. Ureter sebenarnya pendek dan lurus, bermuara kedalam

uredeum medial dari duktus deferens pada hewan jantan, dan medial dari oviduktus pada hewan betina.