syokk dan sinkop

11
Obat-obat untuk pengobatan syok dan sinkop Syok adalah kondisi yang disebabkan oleh perfusi jaringan yang tidak memadai. Hal ini biasanya berhubungan dengan penurunan tekanan darah arteri dan, jika tidak diobati, dapat dengan cepat menyebabkan kegagalan sistem multiorgan. Syok memiliki banyak penyebab, termasuk : - perdarahan; - kehilangan cairan akibat diare atau luka bakar - ketidakseimbangan cairan internal dari sepsis atau anafilaksis; - gangguan pada saraf otonom sebagai akibat dari obat atau kerusakan tulang belakang; dan curah jantung tidak memadai karena infark miokard, aritmia, cacat mekanis, atau obstruksi, trauma medula spinalis. - Cedera tulang belakang Pengobatan Syok Manajemen farmakologis shock memiliki tiga tujuan umum: (1) Penyempitan pembuluh kapasitansi untuk mengurangi penyatuan vena, (2) Pelebaran pembuluh resistensi untuk meningkatkan perfusi organ vital, dan (3) Peningkatan kontraktilitas miokard untuk meningkatkan curah jantung. 1. Adrenergik Agonis

Upload: haula-rahmah

Post on 24-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

s

TRANSCRIPT

Page 1: Syokk Dan Sinkop

Obat-obat untuk pengobatan syok dan sinkop

Syok adalah kondisi yang disebabkan oleh perfusi jaringan yang tidak memadai. Hal ini

biasanya berhubungan dengan penurunan tekanan darah arteri dan, jika tidak diobati, dapat

dengan cepat menyebabkan kegagalan sistem multiorgan.

Syok memiliki banyak penyebab, termasuk :

- perdarahan;

- kehilangan cairan akibat diare atau luka bakar

- ketidakseimbangan cairan internal dari sepsis atau anafilaksis;

- gangguan pada saraf otonom sebagai akibat dari obat atau kerusakan tulang belakang;

dan curah jantung tidak memadai karena infark miokard, aritmia, cacat mekanis, atau

obstruksi, trauma medula spinalis.

- Cedera tulang belakang

Pengobatan Syok

Manajemen farmakologis shock memiliki tiga tujuan umum:

(1) Penyempitan pembuluh kapasitansi untuk mengurangi penyatuan vena,

(2) Pelebaran pembuluh resistensi untuk meningkatkan perfusi organ vital, dan

(3) Peningkatan kontraktilitas miokard untuk meningkatkan curah jantung.

1. Adrenergik Agonis

Adrenergik merupakan obat yang merangsang sistem saraf simpatik (juga disebut sistem

saraf adrenergik). Senyawa ini juga disebut obat simpatomimetik. Sistem saraf simpatis

merupakan bagian dari sistem saraf otonom yang berasal dari daerah toraks (dada) dan

lumbar (punggung bawah) dari sumsum tulang belakang dan mengatur reaksi spontan

terhadap stres. 

Obat adrenergik memiliki banyak kegunaan diantaranya untuk meningkatkan output

jantung, meningkatkan tekanan darah, dan untuk meningkatkan aliran air seni sebagai

bagian dari pengobatan syok. Adrenergics juga digunakan sebagai stimulan jantung. Obat

ini dapat diberikan kepada pasien untuk membalikkan penurunan tekanan darah yang

kadang-kadang disebabkan oleh anestesi umum. Mereka dapat digunakan untuk

menghentikan pendarahan dengan menyebabkan pembuluh darah mengerut, dan untuk

menjaga anestesi lokal di area kecil tubuh dengan menutup pembuluh darah di dekatnya

yang lain akan menyebarkan bius ke bagian lain dari tubuh.

Page 2: Syokk Dan Sinkop

Obat Adrenergik sering digunakan dalam obat:

Albuterol (Alupent, Ventolin, yang lain): diberikan melalui mulut atau sebagai

semprot hidung untuk meningkatkan pernapasan.

Dobutamine (Dobutrex dan bentuk generik): digunakan untuk merangsang jantung

selama pembedahan atau setelah serangan jantung atau serangan jantung.

Dopamin (Intropin): digunakan untuk meningkatkan curah jantung, tekanan darah, dan

aliran urin dalam mengobati pasien dengan syok.

Epinefrin (Adrenalin): digunakan secara lokal untuk mengontrol perdarahan dari

arteriol dan kapiler selama operasi. Hal ini digunakan untuk mengobati shock, sebagai

stimulan jantung, dan sebagai dekongestan. Epinefrin dapat ditambahkan ke anestesi

lokal untuk menjaga anestesi di daerah di mana ia diterapkan. Epinefrin juga dapat

diterapkan untuk mata untuk mengurangi gejala konjungtivitis (mata merah).

Isoproteranol: paling banyak digunakan untuk meringankan masalah pernapasan pada

asma dan PPOK, tetapi juga digunakan untuk mengontrol beberapa jenis denyut jantung

tidak teratur sampai alat pacu jantung dapat ditanamkan.

Fenilefrin (Neo-Synephrine): digunakan untuk mengobati shock dan tekanan darah

rendah, juga digunakan dalam bentuk tetes hidung atau semprot hidung untuk

mengurangi kemacetan dari flu dan alergi.

Metaraminol (Aramine): digunakan untuk meningkatkan tekanan darah dan

merangsang hati dalam merawat pasien dengan syok.

Norepinephrine (Levophed): digunakan untuk meningkatkan output jantung dan

meningkatkan tekanan darah sebagai bagian dari pengobatan syok.

a. Dopamin

Merupakan obat pilihan pertama. Pada dosis > 10 mcg/kg/menit, berefek serupa dengan

norepinefrin. Dopamin adalah sautu agen simphatomimetik yang sering dipakai untuk

mengobati hipotensi dalam keadaan syok yang bukan disebabkan oleh hipovolemia (syok

hipovolemik). Dopamin bisa juga dipakai untuk meningkatkan denyut jantung.

Mekanisme kerja dopamin bergantung pada dosisnya:

Page 3: Syokk Dan Sinkop

- Dopamin dosis kecil (2,5-5 mcg/KgBB/mnt) merangsang reseptor DA dipembuluh

darah ginjal, mesenterium dan a. Koroner yang menyebabkan vasodilatasi. Akibatnya

selain terjadi diuresis dan natriuresis, aliran darah di organ-organ tersebut juga

meningkat.

- Dopamin dosis sedang (5-10 mcg/KgBB/mnt) merangsang adrenoreseptor beta

dijantung sehingga meningkatkan kontraktilitas miokard dan laju jantung, efek

inotropik dopamin relatif lebih besar dibandingkan efek kronotropiknya. Dengan

demikian obat ini menyebabkan kebutuhan O2  miokard yang sedikit meningkatkan

Tekanan Darah (TD) sistolik tanpa banyak mempengaruhi TD diastolik.

- Dopamin dosis tinggi (> 10mcg/KgBB/mnt) merangsang adrenoreseptor alfa 1 di

pembuluh darah menyebabkan vasokonstriksi di hampir semua pembuluh darah

termasuk arteri renalis dan mesenterik, juga meningkatkan kontraktilitas miokard

karena terjadi peningkatan pelepasan noradrenalin

Kontraindikasi & Efek samping

Dopamin kontraindikasi pada pasien yang sedang menggunakan MAO-inhibitor. Efek

samping yang timbul adalah over aktivasi saraf simpatis seperti nausea, takikardia, sakit

kepala dan muntah. denyut ektopik, , sakit karena angina, palpitasi, hipotensi, vasokonstriksi,

sakit kepala, mual, muntah, dispnea.

b. Norepinefrin

Noreponefrin adalah suatu katekolamin dengan kerja vasokonstriksi yang sangat kuat. Efektif

jika dopamin tidak adekuat dalam menaikkan tekanan darah. Obat ini dipakai pada keadaan

syok, sering dipakai sebagai obat terakhir, pada saat obat-obat seperti dopamin dan

dobutamin gagal menghasilkan tekanan darah yang adekuat.

Pada pemberian subkutan, diserap tidak sempurna jadi sebaiknya diberikan per infus. Obat ini

merupakan obat yang terbaik karena pengaruh vasokonstriksi perifernya lebih besar dari

pengaruh terhadap jantung (palpitasi). Pemberian obat ini dihentikan bila tekanan

darah sudah normal kembali. Awasi pemberian obat ini pada wanita hamil, karena dapat

menimbulkan kontraksi otot-otot uterus.

Dosis:

Page 4: Syokk Dan Sinkop

Dosis : 4 mg/4cc dalam 1000 cc dextrose 5% (per infus)

Kontraindikasi dan Efek Samping

Norepinefrintidak boleh diberikan pada pasien hipotensi karena kekurangan volume darah,

kecuali dalam keadaan emergensi untuk mempertahankan perfusi arteri koroner dan serebral

sampai terapi penggantian volume darah dapat diberikan. Norepinefrin tidak boleh dipakai

untuk mengobati hipotensi yang mengalami syok hipovolemik

Efek sampingnya dapat berupa bradikardia, hipoksia jaringan, gangguan perfusi organ

disritmia, iskemia miokardium.

c. Epinefrin

Epinefrin merupakan prototype obat kelompok adrenergic. Zat ini dihasilkan juga oleh anak-

ginjal dan berperan pada metabolisme hidrat-arang dan lemak. Adrenalin memiliki semua

khasiat adrenergis alfa dan beta, tetapi efek betanya relative lebih kuat ( stimulasi jantung dan

bronchodilatasi ).

Farmakodinamika

Pada umumnya pemberian epinefrin menimbulkan efek mirip stimulasi saraf adrenergic. Ada

beberapa perbedaan karena neurotransmitter pada saraf adrenergic adalah NE. Efek yang

paling menonjol adalah efek terhadap jantung, otot polos pembuluh darah dan otot polos lain.

Pada pemberian subkutan atau im, diserap dengan sempurna dan dimetabolisme cepat dalam

badan. Efek vasokonstriksi perifer sama kuat dengan pengaruhnya terhadap jantung. Sebelum

pemberian obat   ini harus diperhatikan dulu bahwa pasien tidak mengalami syok hipovolemik.

Perlu diingat obat yang dapat menyebabkan vasodilatasi perifer tidak boleh diberikan pada

pasien syok neurogenik

Efek utamanya terhadap organ dan proses – proses tubuh penting dapat dijabrkan sebagai

berikut :

1. Jantung : daya kontraksi diperkuat ( inotrop positif ), frekuensi ditingkatkan ( chronotrop

positif ), sering kali ritmenya di ubah.

2. Pembuluh : vasokontriksi dengan naiknya tekanan darah.

3. Pernapasan : bronchodilatasi kuat terutama bila ada konstriksi seperti pada asma atau

akibat obat.

Page 5: Syokk Dan Sinkop

4. Metabolisme ditingkatkan dengan naiknya konsumsi O2 dengan ca 25%, berdasarkan

stimulasi pembakaran glikogen ( glycogenolysis ) dan lipolysis. Sekresi insulin di

hambat, kadar glukosa dan asam lemak darah ditingkatkan.

Sumber: Yagiela, Dowd, Neidle Pharmacology and therapeutics for dentistry, 6th ed.

Elsevier Mosby

Farmakokinetik

Pada pemberian oral, epinefrin tidak mencapai dosis terapi karena sebagian besar

dirusak oleh enzim COMT dan MAO yang banyak terdapat pada dinding usus dan

hati. Pada penyuntikan SK, absorbsi lambat karena vasokontriksi local, dapat

dipercepat dengan memijat tempat suntikan. Absorbsi yang lebih cepat terjadi dengan

penyuntikan IM. Pada pemberian local secara inhalasi, efeknya terbatas terutama pada

saluran napas, tetapi efek sistemik dapat terjadi, terutama bila digunakan dosis besar.

    

Indikasi & Kontraindikasi

Terutama sebagai analepticum, yakni obat stimulan jantung yang aktif sekali pada

keadaan darurat, seperti kolaps, shock anafilaktis, atau jantung berhenti. Obat ini

sangat efektif pada serangan asma akut, tetapi harus sebagai injeksi karena per oral

diuraikan oleh getah lambung. Epinefrin dikontraindikasikan pada pasien yang

mendapat β-bloker nonselektif, karena kerjanya yang tidak terimbangi pada reseptor

α1 pembuluh darah dapat menyebabkan hipertensi yang berat dan perdarahan otak.

Efek samping

Page 6: Syokk Dan Sinkop

Pemberian epinefrin dapat menimbulkan gejala seperti gelisah, nyeri kepala

berdenyut, tremor, dan palpitasi. Gejala – gejala ini mereda dengan cepat setelah

istrahat. Pasien hipertiroid dan hipertensi lebih peka terhadap efek – efek tersebut

maupun terhadap efek pada system kardiovaskular. Pada pasien psikoneuretik

epinefrin memperberat gejala – gejalanya.

d. Dobutamin

Berguna jika tekanan darah rendah yang diakibatkan oleh menurunnya cardiac output.

Dobutamin dapat menurunkan tekanan darah melalui vasodilatasi perifer.Dobutamin

merupakan indikasi pada keadaan syok apabila ingin didapatkan perbaikan curah jantung dan

kemampuan kerja jantung secara menyeluruh.

Dosis: 2-20 mg/kg/menit per infus. Konsentrasi dobutamin yang sering dipakai adalah 1000 mg

dicampur dalam 250 ml dekstrosa 5% dalam air

Kontraindikasi & Efek Samping

     Dobutamin kontrindikasi pada pasien Hipotensi akibat defisit volume darah, kecuali keadaan

emergensi untuk menjaga perfusi arteri serebral dan koroner sampai cairan terganti,

Trombosis pembuluh darah perifer/mesenteric. Efek samping berupa iskemia miokardium,

takikardia, sakit kepala, mual dan tremor.

Penanganan pasien syok neurogenik dengan tanda klinis sinkop (pingsan)

Sinkop (takut berlebihan/over ansieti). Serangan sinkop ini mempunyai gejala-gejala pusing,

lemah, mual diiringi kulit menjadi pucat, dingi dan berkeringat kemudian dilanjutkan dengan

kehilangan kesadaran

Ada beberapa sinonim untuk syncope yaitu: benign faint, simple faint, neurogenic syncope,

psychogenic syncope, vasovagal syncope, dan vasodepressor syncope. Menurut Malamed1

istilah vasodepressor syncope adalah istilah yang paling deskriptif dan akurat untuk

menggambarkan kondisi yang terjadi. Vasodepressor syncope adalah suatu kegawatdaruratan

Page 7: Syokk Dan Sinkop

medik yang paling sering dijumpai di tempat praktek dokter gigi, di mana penderita

mengalami penurunan atau kehilangan kesadaran secara tiba-tiba dan bersifat sementara

akibat tidak adekuatnya cerebral blood flow. Hal ini disebabkan karena terjadinya

vasodilatasi dan bradikardi secara mendadak sehingga menimbulkan hipotensi.

Segera berikan pertolongan pertama sesuai dengan prinsip resusitasi ABC.

(A = air way) Jalan nafas harus bebas kalau perlu dengan pemasangan pipa endotrakeal.

(B = breathing) Pernafasan harus terjamin, kalau perlu dengan memberikan ventilasi buatan

dan pemberian oksigen 100%.

(C = circulation) Defisit volume peredaran darah pada syok hipovolemik sejati atau

hipovolemia relatif (syok septik, syok neurogenik, dan syok anafilaktik) harus diatasi dengan

pemberian cairan intravena dan bila perlu pemberian obat-obatan inotropik untuk

mempertahankan fungsi jantung atau obat vasokonstriktor untuk mengatasi vasodilatasi

perifer.

Referensi:

Yagiela, Dowd, Neidle Pharmacology and therapeutics for dentistry, 6th ed. Elsevier

Mosby

Dewi F, Sri Angky, Azalia A. Farmakologi kedokteran gigi. Badan penerbit

FKUI.2012

Joyce L, I Evelyn R. Hayes: Pharmacology. A nursing process approach,- Jakarta :

EGC, 1996.