swot

20
KATA PENGANTAR Puji syukur yang kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan. Dalam makalah ini kami membahas tentang “Analisi SWOT Rumah Sakit Jiwa Mataram“ Makalah ini dibuat dalam rangka untuk mengetahui tentang Analisis SWOT. Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya penulis mendapat bimbingan, arahan, dan pengetahuan, untuk itu rasa terima kasih yang mendalam kami ucapkan kepada : Bapak dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Laboratorium Semua pihak yang telah memberikan masukan untuk makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya dalam memahami tentang Analisis SWOT Mataram, 9 Oktober 2015 1

Upload: ayu-anulus

Post on 11-Apr-2016

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Analisa manajemen rumah sakit jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: SWOT

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat

kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan. Dalam makalah ini kami membahas

tentang “Analisi SWOT Rumah Sakit Jiwa Mataram“

Makalah ini dibuat dalam rangka untuk mengetahui tentang Analisis SWOT. Dalam

proses pendalaman materi ini, tentunya penulis mendapat bimbingan, arahan, dan

pengetahuan, untuk itu rasa terima kasih yang mendalam kami ucapkan kepada :

Bapak dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Laboratorium

Semua pihak yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi

maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya dalam memahami tentang Analisis SWOT

Mataram, 9 Oktober 2015

Penyusun

1

Page 2: SWOT

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................................................2

BAB I.......................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................................................3

1.1. Latar Belakang..............................................................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4

1.3. Tujuan...........................................................................................................................................4

BAB II......................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN......................................................................................................................................5

2.1. Analisis SWOT.............................................................................................................................5

2.2. Sejarah, Visi, dan Misi..................................................................................................................6

2.3. Profil.............................................................................................................................................9

2.4. Analisis SWOT Rumah Sakit Jiwa Mataram.............................................................................12

BAB III..................................................................................................................................................14

PENUTUP.............................................................................................................................................14

3.1. Kesimpulan.................................................................................................................................14

3.2. Saran...........................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................15

2

Page 3: SWOT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah sakit jiwa adalah rumah sakit yang khusus untuk perawatan gangguan

mental serius. Rumah sakit jiwa sangat bervariasi dalam tujuan dan metode. Beberapa rumah

sakit mungkin mengkhususkan hanya dalam jangka pendek atau terapi rawat jalan untuk

pasien berisiko rendah. Orang lain mungkin mengkhususkan diri dalam perawatan sementara

atau permanen dari warga yang sebagai akibat dari gangguan psikologis, memerlukan

bantuan rutin, perawatan khusus dan lingkungan yang terkendali.

Pasien kadang-kadang dirawat secara sukarela, tetapi itu akan dipraktikkan ketika

seorang individu dapat menimbulkan bahaya yang signifikan bagi diri mereka sendiri atau

orang lain. Biasanya pasien diberi obat penenang, dan diberi aktivitas sehari-hari

seperti olahraga, membaca, dan rekreasi. Pada masa lalu, pasien yang bertingkah laku bahaya

sering diberi perawatan dengan listrik tegangan tinggi. Sekarang, hal ini dianggap

melanggar hak asasi manusia.

Rumah Sakit Jiwa Mataram berlokasi di Jalan Ahmad Yani Nomor 1 Selagalas

Cakranegara, kurang lebih 3 Km ke arah timur dari pusat kota Mataram. RSJ Provinsi adalah

unsur pelayanan kesehatan jiwa yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Gubernur melalui Sekretaris Daerah dan secara teknis operasional berkoordinasi dengan

Kepala Dinas Kesehatan. Rumah Sakit Jiwa Provinsi dipimpin oleh Direktur dan dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya secara teknis operasional berkoordinasi dengan Kepala

Dinas Kesehatan serta dikoordinasikan oleh Asisten Administrasi Umum dan Kesejahteraan

Rakyat.

Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) atau di-Indonesiakan

menjadi analisis KEKEPAN (Kekuatan-Kelemahan-Kesempatan-Ancaman) sudah sangat

umum dikenal dan mudah untuk dilakukan. Proses manajemen strategis adalah sebuah proses

delapan langkah yang mencakup perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan

evaluasi. Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat

pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa

yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Sehingga dapat disimpulkan

3

Page 4: SWOT

bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal maupun eksternal. Analisa

ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan(Strengths) dan

peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Analisis SWOT ?

2. Apa sejarah, visi, dan misi Rumah SAkit JIwa Mataram ?

3. Apa profil dari Rumah Sakit Jiwa Mataram ?

4. Apa analisis SWOT dari Rumah Sakit Jiwa Mataram ?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui mengenai analisis SWOT

2. Mengetahui sejarah, visi, dan misi Rumah Sakit Jiwa Mataram

3. Mengetahui profil Rumah Sakit Jiwa Mataram

4. Mengetahui mengenai analisis SWOT Rumah Sakit Jiwa Mataram

4

Page 5: SWOT

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Analisis SWOT

Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) atau di-Indonesiakan

menjadi analisis KEKEPAN (Kekuatan-Kelemahan-Kesempatan-Ancaman) sudah sangat

umum dikenal dan mudah untuk dilakukan. Proses manajemen strategis adalah sebuah proses

delapan langkah yang mencakup perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan

evaluasi.

Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat pada

suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang

harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor

secara sistematis untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal

maupun eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu : 

1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau

program pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan

atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para

pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka

keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat

teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.

2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi

atau program pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah

perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu

perusahaan atau organisasi.

3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi

dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk

mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun

5

Page 6: SWOT

organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.

4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar

organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan. Dengan cara

menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun

organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan

pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di

atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di

masa sekarang maupun masa yang akan datang. .

           Selain empat komponen dasar ini, analisa SWOT, dalam proses penganalisaannya

akan berkembang menjadi beberapa subkomponen yang jumlahnya tergantung pada kondisi

organisasi. Sebenarnya masing-masing subkomponen adalah pengejawantahan dari masing-

masing komponen, seperti Komponen Strength mungkin memiliki 12 subkomponen,

Komponen Weakness mungkin memiliki 8 subkomponen dan seterusnya.

Adapun manfaat dari Analisa SWOT, yaitu :

Untuk melakukan perencanaan dalam upaya mengantisipasi masa depan dengan

melakukan pengkajian bedasarkan pengalaman masa lampau, ditopang sumber daya

dan kemampuan yang miliki saat ini yang akan diproyeksikan kemasa depan.

Untuk menganalisis kesempatan/peluang dan kekuatan dalam membuat rencana jangka

panjang.

Untuk mengatasi ancaman dan kelemahan yang mempunyai kecendrungan

menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana untuk perbaikan.

Sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik

ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda.

Untuk mengidentifikasi Faktor eksternal (O dan S) dan Faktor Internal (S da W)

2.2. Sejarah, Visi, dan Misi

Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB  sebelumnya bernama Rumah Sakit Jiwa Pusat

(RSJP) Mataram yang didirikan berdasarkan surat Penunjukan Direktur Jenderal Pelayanan

Kesehatan tanggal 31 Oktober 1983 No. 17867/Yankes/DKJ/1983  kepada PT. Yodya Karya,

Jl. D.I Panjaitan No.8 Cawang Jakarta dan Perwakilannya di Provinsi Nusa Tenggara Barat

sebagai Konsultan Perencanaan, dengan tugas pembuatan Masterplan Rumah Sakit Jiwa

Pusat Mataram dan pembuatan design/dokumen tender dan memberikan penjelasan dalam

”aanwijzing”. Rumah Sakit Jiwa Pusat Mataram didirikan dengan pertimbangan bahwa

6

Page 7: SWOT

Rumah Sakit Jiwa Selebung (milik Daerah) tidak dapat dikembangkan karena letaknya

terpencil dan bangunannya tidak memenuhi syarat sebagai Rumah Sakit.

Pembiayaan pembangunan Rumah Sakit Jiwa Pusat Mataram berasal dari Anggaran

Pembangunan tahun 1982/1983, mulai beroperasi tanggal 27 Oktober 1987  dan diresmikan

tanggal 27 Januari 1990 oleh Menteri Kesehatan RI ( Dr. Adhyatma, MPH). Pada awal

beroperasi hanya melayani rawat jalan sekaligus sebagai unit gawat darurat. Pelayanan rawat

inap baru dilaksanakan tahun 1988/1989 dengan 2 ruangan perawatan (Ruang Mawar dan

Melati). Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Pusat Mataram semula adalah Rumah Sakit

Jiwa Klas C berdasarkan Surat Keputuan Menteri Kesehatan RI Nomor

395/MenKes/SK/VI/1989 tanggal 19 Juni 1989. Rumah Sakit Jiwa Pusat Mataram sejak

semula direncanakan sebagai Rumah Sakit Jiwa Klas B, untuk itu Rumah Sakit Jiwa

Selebung diintegrasikan dengan Rumah Sakit Jiwa Pusat Mataram dan menjadi Rumah Sakit

Jiwa Pusat Mataram Kelas B berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:

656/Menkes/SK/X/1991 tanggal 30 Oktober 1991.

Tahun 1991, RSJP Mataram menambah kapasitas pelayanan rawat inapnya dengan

penambahan 2 ruang perawatan (ruang Angsoka dan Dahlia) dan tahun 1996 kembali

memperluas ruang perawatan dengan membangun ruang rehabilitasi (ruang Sandat), IGD,

gizi dan IPRS, ruang generator dan incenerator. Tahun 2000 dibangun ruang khusus terapi

dan rehabilitasi narkoba danpada tanggal 27 April tahun 2004 dilakukan pengembangan dan

diresmikan sebagai pusat rehabilitasi narkoba ”One Stop Centre (OSC)” oleh Ketua Badan

Narkotika Nasional (BNN) - Jendral Sutanto,  yang diberi nama Pusat Rehabilitasi

Narkoba One Stop Centre “Wisma Anggrek”. Pembiayaan para rehabilitan selama tahun

2004-2006 dan pengembangan fasilitas dan pengembangan sumber daya manusianya dibantu

oleh BNN, melalui Badan Narkotika Provinsi NTB. Setahun  kemudian (2005) RSJP

Mataram membangun klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) Bale Matahari yang

pengembangan fasilitas dan SDM serta pembiayaannya di bantu oleh Global Fund (sampai

sekarang test HIV dan terapi HIV/ART masih dibantu oleh Global Fund).  Klinik VCT ini,

kemudian melengkapi Pusat Rehabilitasi Narkoba One Stop Centre, dalam satu instalasi yaitu

Instalasi Narkoba dan HIV di Rumah Sakit Jiwa Mataram NTB.  Terakhir tahun 2007

pembangunan ruang perawatan kelas I dan II (ruang Flamboyan) untuk mengganti ruang

Angsoka yang sebelumnya merupakan kelas I dan II. Sampai dengan Desember 2009, Rumah

Sakit Jiwa Mataram memiliki 6 ruang perawatan, 1 ruang rehabilitasi dan IGD.

7

Page 8: SWOT

Sebelum otonomi daerah RSJP Mataram merupakan RS khusus milik pemerintah

pusat dan sejak otonomi daerah tahun 2001, RSJP Mataram menjadi milik Pemerintah

Daerah dan merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Provinsi

NTB berdasarkan Peraturan Daerah No.13 tahun 2001. Sejak bulan Agustus 2008

berdasarkan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2008 RSJP Mataram berubah status menjadi

Lembaga Teknis Daerah (LTD) dengan namaRumah Sakit Jiwa Mataram yang merupakan

unsur pelayanan kesehatan khusus jiwa yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Gubernur melalui Sekretaris Daerah dan secara teknis operasional berkoordinasi dengan

Kepala Dinas Kesehatan  dengan status Rumah Sakit Khusus Kelas B.

Tujuan didirikannya Rumah Sakit Jiwa Mataram adalah untuk memberikan pelayanan

kesehatan rujukan dibidang kesehatan jiwa termasuk rehabilitasi korban penyalahgunaan

Napza, konseling dan pengobatan HIV/AIDS bagi masyarakat NTB dan daerah lainnya.

Sejak diresmikan tahun 1990 sampai dengan sekarang, Rumah Sakit Jiwa Mataram

telah berganti pimpinan 5 kali, berikut periode kepepimpinan RSJP Mataram-Rumah Sakit

Jiwa Mataram :

1. Tahun 1987 - 1990                         : Dr. Haryono Padmosudiro

2. Tahun 1990 - 1999                         : Dr. Ngadiono Hastering, SpKJ

3. Tahun 1999 - 2004                         : Dr. Helmy Azhar, SpKJ

4. Tahun 2004 - 2006                         : Dr. Endro Suprayitno, SpKJ

5. Tahun 2007 - sekarang                 : Dr. Elly Rosila Wijaya, SpKJ

Visi Rumah Sakit Jiwa Mataram adalah :

”Rumah Sakit Jiwa Dambaan Masyarakat Dengan Mutu Terkini”

Misi Rumah Sakit Jiwa Mataram adalah

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa yang bermutu standar nasional dalam rangka

mewujudkan pelayanan yang profesional

2. Memberikan pelayanan yang mampu menyenangkan pelanggan melalui pelayanan

yang tepat waktu, cepat, akurat, santun dan aman guna mendukung pencitraan NTB

yang memiliki daya saing global

3. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia diseluruh lini pelayanan yang sesuai

dengan standar nasional 

4. Mengembangkan fasilitas fisik yang atraktif sesuai dengan master plan yang

dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai 

8

Page 9: SWOT

MOTTO  

"Melayani Dengan Empati"

FALSAFAH 

"Tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan

NILAI-NILAI (CORE VALUE)

Core Value Rumah Sakit Jiwa Mataram adalah : BRAIN

B      =  Bisnis Rumah Sakit yang sehat

R       =  Ramah

A       =  Aktif

I        =  Inovatif 

N     =  Normatif

2.3. Profil

RS Jiwa Propinsi Ntb adalah rumah sakit negeri kelas B. Rumah sakit ini mampu

memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini juga

menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten.

a. Lokasi

b. Dokter

RS Jiwa Propinsi Ntb tersedia 24 dokter, 12

lebih sedikit daripada rumah sakit tipikal di

Nusa Tenggara Barat dan 6 lebih sedikit

daripada rumah sakit tipikal di Kepulauan

9

Page 10: SWOT

Nusa Tenggara. Dari 24 dokter di rumah sakit ini, 15 adalah dokter umum. Rumah

sakit ini tersedia 3 dari 5 categori besar dokter.

Yang tidak ada di rumah sakit ini:

Spesialis Gigi

Dokter Bedah

c. Tenaga Dukungan

Tingkat Layanan tinggi di kalkulasi dengan

perbandingan jumlah perawat dengan jumlah

dokter, jumlah perawat dengan jumlah tempat

tidur inap, dan jumlah teknisi medis degan

jumlah dokter.

10

Page 11: SWOT

d. Indikator Aktivitas

Setiap tahun, 21,023 pasien menjenguk RS Jiwa Propinsi Ntb. Dibanding rata-rata

rumah sakit di wilayah, ini: 18,834 lebih sedikit dari rumah sakit tipikal di Kepulauan

Nusa Tenggara.

e. Tingkat Efektifitas

Rasio tersebut menggambarkan tingkat efficiensi rumah sakit:

Bed Occupancy Ratio: Ini adalah angka penggunaan tempat tidur. Indikator ini

memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah

sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85%

Turn Over Interval: Ini adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati

dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi

pada kisaran 1-3 hari.

11

Page 12: SWOT

Gross Death Rate: Ini adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita

keluar.

Net Death Rate: Ini adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap 1000

penderita keluar.

Average Length of Stay: Ini adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator

ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi rumah sakit. Nilai ALOS

yang ideal di antara 6-9 hari.

f. Fasilitas Bangunan

Rumah Sakit ini berukuran Sedang. Tempat ini tersedia 60 tempat tidur inap, kurang

lebih sama dibanding setiap rumah sakit di Nusa Tenggara Barat yang tersedia rata-

rata 90 tempat tidur inap. Dari 60

tempat tidur inap di rumah sakit ini, 40

termasuk di kamar kelas III.

RS Jiwa Propinsi Ntb tidak ada tempat

tidur di kelas kamar tersebut:

Kelas VIP

Kelas VVIP

2.4. Analisis SWOT Rumah Sakit Jiwa Mataram

1. Kekuatan (Strenght)

a. Sumber Daya

Memiliki jumlah tenaga dokter yang lumayan lengkap dan fasilitas tenaga pendukung

yang cukup tinggi yaitu 214 orang

b. Sarana

Banyak peralatan baru yang diperoleh dari Pemerintah Kota

12

Page 13: SWOT

c. Prasarana

Lokasi rumah sakit terjangkau dan Rumah Sakit ini berukuran sedang ini tersedia 60

tempat tidur inap, kurang lebih sama dibanding setiap rumah sakit di Nusa Tenggara

Barat yang tersedia rata-rata 90 tempat tidur inap.

d. Dana

Memiliki sumber dana operasional yang kontinyu dibantu oleh BUMN dan

Global Fund

e. Manajemen Rumah Sakit

Memiliki program kerja dan stuktur organisasi

2. Kelemahan (Weaknesses)

a. Sumber Daya

Belum tersedia dokter spesialis gigi dan dokter bedah

b. Sarana

Jenis peralatan yang diperlukan tidak sesuai dengan kebutuhan karena pengadaan

sarana yang tersentralisasi dari pusat dan distribusi tidak merata

c. Prasarana

Bangunan masih dalam proses renovasi

d. Dana

Dana yang masuk tidak transparan

e. Manajemen Puskesmas

Pembagian tugas masih kurang jelas

3. Kesempatan (Opportunities)

a. Pembangunan kembali Rumah Sakit Jiwa Mataram meningkatkan sarana dan

prasarananya

b. Menjadi satu – satunya Rumah Sakit Jiwa di Mataram yang professional dan

kompeten

c. Jumlah tenaga SDM cukup banyak dan semakin meningkatkan kualitas pelayanan

d. Dengan dana operasional yang kontinyu dapat menambah kesejahteraan personil

4. Ancaman (Threats)

13

Page 14: SWOT

a. Banyak masyarakat belum sadar keberadaan pentingnya membawa pasien sakit jiwa

ke Rumah Sakit Jiwa

b. Daerah cukup rawan terjadi perampokan

c. Adanya persepsi biaya pelayanan gangguan jiwa yang mahal

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

RSJ Mataram didirikan untuk memberikan pelayanan kesehatan rujukan dibidang

kesehatan jiwa termasuk rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza, konseling dan

pengobatan HIV/AIDS bagi masyarakat NTB dan daerah lainnya.

RSJ Mataram agar dapat menjadi rumah sakit yang berkualitas maka perlu di terapkan

analisis SWOT. Fokusnya bukan hanya pada perkembangan pembangunan sarana dan

prasarana fisik tetapi bagaimana penerapan pelayanan yang ada di rumah sakit apakah sudah

optimal atau belum, apabila masih kurang hendaknya segera di benahi dan di tingkatkan lagi

agar RSJ MAtaram dapat menjadi rumah sakit yang berkualitas dari segi pelayanan, fasilitas,

peralatan serta SDMnya.

3.2. Saran

Keberhasilan sarana kesehatan dapat dilihat dari sudut dan tingkat kepuasan

pelanggannya. Ukuran keberhasilan layanan kesehatan dapat dilihat dari layanan yang

diberikan. Oleh karena itu maka semua layanan kesehatan harus melaksanakan Gugus

Kendali Mutu (GKM).

14

Page 15: SWOT

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakit_jiwa

http://rumah-sakit.findthebest.co.id/l/947/RS-Jiwa-Propinsi-Ntb

http://rsjmataram.blogspot.co.id/

http://rsjiwamataram.blogspot.co.id/2011/02/sejarah-rumah-sakit-jiwa-mataram.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT

http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-analisis-swot-dan-manfaatnya.html

15