swot
DESCRIPTION
Analisa manajemen rumah sakit jiwaTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat
kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan. Dalam makalah ini kami membahas
tentang “Analisi SWOT Rumah Sakit Jiwa Mataram“
Makalah ini dibuat dalam rangka untuk mengetahui tentang Analisis SWOT. Dalam
proses pendalaman materi ini, tentunya penulis mendapat bimbingan, arahan, dan
pengetahuan, untuk itu rasa terima kasih yang mendalam kami ucapkan kepada :
Bapak dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Laboratorium
Semua pihak yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya dalam memahami tentang Analisis SWOT
Mataram, 9 Oktober 2015
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang..............................................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
1.3. Tujuan...........................................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................................5
2.1. Analisis SWOT.............................................................................................................................5
2.2. Sejarah, Visi, dan Misi..................................................................................................................6
2.3. Profil.............................................................................................................................................9
2.4. Analisis SWOT Rumah Sakit Jiwa Mataram.............................................................................12
BAB III..................................................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................................................14
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................................14
3.2. Saran...........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rumah sakit jiwa adalah rumah sakit yang khusus untuk perawatan gangguan
mental serius. Rumah sakit jiwa sangat bervariasi dalam tujuan dan metode. Beberapa rumah
sakit mungkin mengkhususkan hanya dalam jangka pendek atau terapi rawat jalan untuk
pasien berisiko rendah. Orang lain mungkin mengkhususkan diri dalam perawatan sementara
atau permanen dari warga yang sebagai akibat dari gangguan psikologis, memerlukan
bantuan rutin, perawatan khusus dan lingkungan yang terkendali.
Pasien kadang-kadang dirawat secara sukarela, tetapi itu akan dipraktikkan ketika
seorang individu dapat menimbulkan bahaya yang signifikan bagi diri mereka sendiri atau
orang lain. Biasanya pasien diberi obat penenang, dan diberi aktivitas sehari-hari
seperti olahraga, membaca, dan rekreasi. Pada masa lalu, pasien yang bertingkah laku bahaya
sering diberi perawatan dengan listrik tegangan tinggi. Sekarang, hal ini dianggap
melanggar hak asasi manusia.
Rumah Sakit Jiwa Mataram berlokasi di Jalan Ahmad Yani Nomor 1 Selagalas
Cakranegara, kurang lebih 3 Km ke arah timur dari pusat kota Mataram. RSJ Provinsi adalah
unsur pelayanan kesehatan jiwa yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Gubernur melalui Sekretaris Daerah dan secara teknis operasional berkoordinasi dengan
Kepala Dinas Kesehatan. Rumah Sakit Jiwa Provinsi dipimpin oleh Direktur dan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya secara teknis operasional berkoordinasi dengan Kepala
Dinas Kesehatan serta dikoordinasikan oleh Asisten Administrasi Umum dan Kesejahteraan
Rakyat.
Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) atau di-Indonesiakan
menjadi analisis KEKEPAN (Kekuatan-Kelemahan-Kesempatan-Ancaman) sudah sangat
umum dikenal dan mudah untuk dilakukan. Proses manajemen strategis adalah sebuah proses
delapan langkah yang mencakup perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan
evaluasi. Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat
pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa
yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Sehingga dapat disimpulkan
3
bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal maupun eksternal. Analisa
ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan(Strengths) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Analisis SWOT ?
2. Apa sejarah, visi, dan misi Rumah SAkit JIwa Mataram ?
3. Apa profil dari Rumah Sakit Jiwa Mataram ?
4. Apa analisis SWOT dari Rumah Sakit Jiwa Mataram ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui mengenai analisis SWOT
2. Mengetahui sejarah, visi, dan misi Rumah Sakit Jiwa Mataram
3. Mengetahui profil Rumah Sakit Jiwa Mataram
4. Mengetahui mengenai analisis SWOT Rumah Sakit Jiwa Mataram
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Analisis SWOT
Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) atau di-Indonesiakan
menjadi analisis KEKEPAN (Kekuatan-Kelemahan-Kesempatan-Ancaman) sudah sangat
umum dikenal dan mudah untuk dilakukan. Proses manajemen strategis adalah sebuah proses
delapan langkah yang mencakup perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan
evaluasi.
Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat pada
suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang
harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal
maupun eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan
atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para
pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka
keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat
teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi
atau program pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah
perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu
perusahaan atau organisasi.
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi
dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk
mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun
5
organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.
4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar
organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan. Dengan cara
menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun
organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan
pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di
atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di
masa sekarang maupun masa yang akan datang. .
Selain empat komponen dasar ini, analisa SWOT, dalam proses penganalisaannya
akan berkembang menjadi beberapa subkomponen yang jumlahnya tergantung pada kondisi
organisasi. Sebenarnya masing-masing subkomponen adalah pengejawantahan dari masing-
masing komponen, seperti Komponen Strength mungkin memiliki 12 subkomponen,
Komponen Weakness mungkin memiliki 8 subkomponen dan seterusnya.
Adapun manfaat dari Analisa SWOT, yaitu :
Untuk melakukan perencanaan dalam upaya mengantisipasi masa depan dengan
melakukan pengkajian bedasarkan pengalaman masa lampau, ditopang sumber daya
dan kemampuan yang miliki saat ini yang akan diproyeksikan kemasa depan.
Untuk menganalisis kesempatan/peluang dan kekuatan dalam membuat rencana jangka
panjang.
Untuk mengatasi ancaman dan kelemahan yang mempunyai kecendrungan
menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana untuk perbaikan.
Sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik
ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda.
Untuk mengidentifikasi Faktor eksternal (O dan S) dan Faktor Internal (S da W)
2.2. Sejarah, Visi, dan Misi
Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB sebelumnya bernama Rumah Sakit Jiwa Pusat
(RSJP) Mataram yang didirikan berdasarkan surat Penunjukan Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan tanggal 31 Oktober 1983 No. 17867/Yankes/DKJ/1983 kepada PT. Yodya Karya,
Jl. D.I Panjaitan No.8 Cawang Jakarta dan Perwakilannya di Provinsi Nusa Tenggara Barat
sebagai Konsultan Perencanaan, dengan tugas pembuatan Masterplan Rumah Sakit Jiwa
Pusat Mataram dan pembuatan design/dokumen tender dan memberikan penjelasan dalam
”aanwijzing”. Rumah Sakit Jiwa Pusat Mataram didirikan dengan pertimbangan bahwa
6
Rumah Sakit Jiwa Selebung (milik Daerah) tidak dapat dikembangkan karena letaknya
terpencil dan bangunannya tidak memenuhi syarat sebagai Rumah Sakit.
Pembiayaan pembangunan Rumah Sakit Jiwa Pusat Mataram berasal dari Anggaran
Pembangunan tahun 1982/1983, mulai beroperasi tanggal 27 Oktober 1987 dan diresmikan
tanggal 27 Januari 1990 oleh Menteri Kesehatan RI ( Dr. Adhyatma, MPH). Pada awal
beroperasi hanya melayani rawat jalan sekaligus sebagai unit gawat darurat. Pelayanan rawat
inap baru dilaksanakan tahun 1988/1989 dengan 2 ruangan perawatan (Ruang Mawar dan
Melati). Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Pusat Mataram semula adalah Rumah Sakit
Jiwa Klas C berdasarkan Surat Keputuan Menteri Kesehatan RI Nomor
395/MenKes/SK/VI/1989 tanggal 19 Juni 1989. Rumah Sakit Jiwa Pusat Mataram sejak
semula direncanakan sebagai Rumah Sakit Jiwa Klas B, untuk itu Rumah Sakit Jiwa
Selebung diintegrasikan dengan Rumah Sakit Jiwa Pusat Mataram dan menjadi Rumah Sakit
Jiwa Pusat Mataram Kelas B berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
656/Menkes/SK/X/1991 tanggal 30 Oktober 1991.
Tahun 1991, RSJP Mataram menambah kapasitas pelayanan rawat inapnya dengan
penambahan 2 ruang perawatan (ruang Angsoka dan Dahlia) dan tahun 1996 kembali
memperluas ruang perawatan dengan membangun ruang rehabilitasi (ruang Sandat), IGD,
gizi dan IPRS, ruang generator dan incenerator. Tahun 2000 dibangun ruang khusus terapi
dan rehabilitasi narkoba danpada tanggal 27 April tahun 2004 dilakukan pengembangan dan
diresmikan sebagai pusat rehabilitasi narkoba ”One Stop Centre (OSC)” oleh Ketua Badan
Narkotika Nasional (BNN) - Jendral Sutanto, yang diberi nama Pusat Rehabilitasi
Narkoba One Stop Centre “Wisma Anggrek”. Pembiayaan para rehabilitan selama tahun
2004-2006 dan pengembangan fasilitas dan pengembangan sumber daya manusianya dibantu
oleh BNN, melalui Badan Narkotika Provinsi NTB. Setahun kemudian (2005) RSJP
Mataram membangun klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) Bale Matahari yang
pengembangan fasilitas dan SDM serta pembiayaannya di bantu oleh Global Fund (sampai
sekarang test HIV dan terapi HIV/ART masih dibantu oleh Global Fund). Klinik VCT ini,
kemudian melengkapi Pusat Rehabilitasi Narkoba One Stop Centre, dalam satu instalasi yaitu
Instalasi Narkoba dan HIV di Rumah Sakit Jiwa Mataram NTB. Terakhir tahun 2007
pembangunan ruang perawatan kelas I dan II (ruang Flamboyan) untuk mengganti ruang
Angsoka yang sebelumnya merupakan kelas I dan II. Sampai dengan Desember 2009, Rumah
Sakit Jiwa Mataram memiliki 6 ruang perawatan, 1 ruang rehabilitasi dan IGD.
7
Sebelum otonomi daerah RSJP Mataram merupakan RS khusus milik pemerintah
pusat dan sejak otonomi daerah tahun 2001, RSJP Mataram menjadi milik Pemerintah
Daerah dan merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Provinsi
NTB berdasarkan Peraturan Daerah No.13 tahun 2001. Sejak bulan Agustus 2008
berdasarkan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2008 RSJP Mataram berubah status menjadi
Lembaga Teknis Daerah (LTD) dengan namaRumah Sakit Jiwa Mataram yang merupakan
unsur pelayanan kesehatan khusus jiwa yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Gubernur melalui Sekretaris Daerah dan secara teknis operasional berkoordinasi dengan
Kepala Dinas Kesehatan dengan status Rumah Sakit Khusus Kelas B.
Tujuan didirikannya Rumah Sakit Jiwa Mataram adalah untuk memberikan pelayanan
kesehatan rujukan dibidang kesehatan jiwa termasuk rehabilitasi korban penyalahgunaan
Napza, konseling dan pengobatan HIV/AIDS bagi masyarakat NTB dan daerah lainnya.
Sejak diresmikan tahun 1990 sampai dengan sekarang, Rumah Sakit Jiwa Mataram
telah berganti pimpinan 5 kali, berikut periode kepepimpinan RSJP Mataram-Rumah Sakit
Jiwa Mataram :
1. Tahun 1987 - 1990 : Dr. Haryono Padmosudiro
2. Tahun 1990 - 1999 : Dr. Ngadiono Hastering, SpKJ
3. Tahun 1999 - 2004 : Dr. Helmy Azhar, SpKJ
4. Tahun 2004 - 2006 : Dr. Endro Suprayitno, SpKJ
5. Tahun 2007 - sekarang : Dr. Elly Rosila Wijaya, SpKJ
Visi Rumah Sakit Jiwa Mataram adalah :
”Rumah Sakit Jiwa Dambaan Masyarakat Dengan Mutu Terkini”
Misi Rumah Sakit Jiwa Mataram adalah
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa yang bermutu standar nasional dalam rangka
mewujudkan pelayanan yang profesional
2. Memberikan pelayanan yang mampu menyenangkan pelanggan melalui pelayanan
yang tepat waktu, cepat, akurat, santun dan aman guna mendukung pencitraan NTB
yang memiliki daya saing global
3. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia diseluruh lini pelayanan yang sesuai
dengan standar nasional
4. Mengembangkan fasilitas fisik yang atraktif sesuai dengan master plan yang
dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai
8
MOTTO
"Melayani Dengan Empati"
FALSAFAH
"Tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan
NILAI-NILAI (CORE VALUE)
Core Value Rumah Sakit Jiwa Mataram adalah : BRAIN
B = Bisnis Rumah Sakit yang sehat
R = Ramah
A = Aktif
I = Inovatif
N = Normatif
2.3. Profil
RS Jiwa Propinsi Ntb adalah rumah sakit negeri kelas B. Rumah sakit ini mampu
memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini juga
menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten.
a. Lokasi
b. Dokter
RS Jiwa Propinsi Ntb tersedia 24 dokter, 12
lebih sedikit daripada rumah sakit tipikal di
Nusa Tenggara Barat dan 6 lebih sedikit
daripada rumah sakit tipikal di Kepulauan
9
Nusa Tenggara. Dari 24 dokter di rumah sakit ini, 15 adalah dokter umum. Rumah
sakit ini tersedia 3 dari 5 categori besar dokter.
Yang tidak ada di rumah sakit ini:
Spesialis Gigi
Dokter Bedah
c. Tenaga Dukungan
Tingkat Layanan tinggi di kalkulasi dengan
perbandingan jumlah perawat dengan jumlah
dokter, jumlah perawat dengan jumlah tempat
tidur inap, dan jumlah teknisi medis degan
jumlah dokter.
10
d. Indikator Aktivitas
Setiap tahun, 21,023 pasien menjenguk RS Jiwa Propinsi Ntb. Dibanding rata-rata
rumah sakit di wilayah, ini: 18,834 lebih sedikit dari rumah sakit tipikal di Kepulauan
Nusa Tenggara.
e. Tingkat Efektifitas
Rasio tersebut menggambarkan tingkat efficiensi rumah sakit:
Bed Occupancy Ratio: Ini adalah angka penggunaan tempat tidur. Indikator ini
memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah
sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85%
Turn Over Interval: Ini adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati
dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi
pada kisaran 1-3 hari.
11
Gross Death Rate: Ini adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita
keluar.
Net Death Rate: Ini adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap 1000
penderita keluar.
Average Length of Stay: Ini adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator
ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi rumah sakit. Nilai ALOS
yang ideal di antara 6-9 hari.
f. Fasilitas Bangunan
Rumah Sakit ini berukuran Sedang. Tempat ini tersedia 60 tempat tidur inap, kurang
lebih sama dibanding setiap rumah sakit di Nusa Tenggara Barat yang tersedia rata-
rata 90 tempat tidur inap. Dari 60
tempat tidur inap di rumah sakit ini, 40
termasuk di kamar kelas III.
RS Jiwa Propinsi Ntb tidak ada tempat
tidur di kelas kamar tersebut:
Kelas VIP
Kelas VVIP
2.4. Analisis SWOT Rumah Sakit Jiwa Mataram
1. Kekuatan (Strenght)
a. Sumber Daya
Memiliki jumlah tenaga dokter yang lumayan lengkap dan fasilitas tenaga pendukung
yang cukup tinggi yaitu 214 orang
b. Sarana
Banyak peralatan baru yang diperoleh dari Pemerintah Kota
12
c. Prasarana
Lokasi rumah sakit terjangkau dan Rumah Sakit ini berukuran sedang ini tersedia 60
tempat tidur inap, kurang lebih sama dibanding setiap rumah sakit di Nusa Tenggara
Barat yang tersedia rata-rata 90 tempat tidur inap.
d. Dana
Memiliki sumber dana operasional yang kontinyu dibantu oleh BUMN dan
Global Fund
e. Manajemen Rumah Sakit
Memiliki program kerja dan stuktur organisasi
2. Kelemahan (Weaknesses)
a. Sumber Daya
Belum tersedia dokter spesialis gigi dan dokter bedah
b. Sarana
Jenis peralatan yang diperlukan tidak sesuai dengan kebutuhan karena pengadaan
sarana yang tersentralisasi dari pusat dan distribusi tidak merata
c. Prasarana
Bangunan masih dalam proses renovasi
d. Dana
Dana yang masuk tidak transparan
e. Manajemen Puskesmas
Pembagian tugas masih kurang jelas
3. Kesempatan (Opportunities)
a. Pembangunan kembali Rumah Sakit Jiwa Mataram meningkatkan sarana dan
prasarananya
b. Menjadi satu – satunya Rumah Sakit Jiwa di Mataram yang professional dan
kompeten
c. Jumlah tenaga SDM cukup banyak dan semakin meningkatkan kualitas pelayanan
d. Dengan dana operasional yang kontinyu dapat menambah kesejahteraan personil
4. Ancaman (Threats)
13
a. Banyak masyarakat belum sadar keberadaan pentingnya membawa pasien sakit jiwa
ke Rumah Sakit Jiwa
b. Daerah cukup rawan terjadi perampokan
c. Adanya persepsi biaya pelayanan gangguan jiwa yang mahal
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
RSJ Mataram didirikan untuk memberikan pelayanan kesehatan rujukan dibidang
kesehatan jiwa termasuk rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza, konseling dan
pengobatan HIV/AIDS bagi masyarakat NTB dan daerah lainnya.
RSJ Mataram agar dapat menjadi rumah sakit yang berkualitas maka perlu di terapkan
analisis SWOT. Fokusnya bukan hanya pada perkembangan pembangunan sarana dan
prasarana fisik tetapi bagaimana penerapan pelayanan yang ada di rumah sakit apakah sudah
optimal atau belum, apabila masih kurang hendaknya segera di benahi dan di tingkatkan lagi
agar RSJ MAtaram dapat menjadi rumah sakit yang berkualitas dari segi pelayanan, fasilitas,
peralatan serta SDMnya.
3.2. Saran
Keberhasilan sarana kesehatan dapat dilihat dari sudut dan tingkat kepuasan
pelanggannya. Ukuran keberhasilan layanan kesehatan dapat dilihat dari layanan yang
diberikan. Oleh karena itu maka semua layanan kesehatan harus melaksanakan Gugus
Kendali Mutu (GKM).
14
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakit_jiwa
http://rumah-sakit.findthebest.co.id/l/947/RS-Jiwa-Propinsi-Ntb
http://rsjmataram.blogspot.co.id/
http://rsjiwamataram.blogspot.co.id/2011/02/sejarah-rumah-sakit-jiwa-mataram.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-analisis-swot-dan-manfaatnya.html
15