swot

Upload: rizka

Post on 14-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Analisis SWOT adalah instrumen perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja

    kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana

    untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para

    perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka. Proses ini

    melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor

    internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

    Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:

    1. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT (KREANS)

    dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor

    eksternal(Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal(Kekuatan dan

    Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik

    pertemua antara faktor-faktor internal dan eksternal.

    Sebelum melakukan analisis lingkungan dengan analisis SWOT, ada lima hal yang harus diperhatikan

    yang seringkali menjadi problem dalam mengimplementasikan SWOT di lapangan, yaitu sebagai berikut:

    a. Hati-hati jangan sampai salah dalam menghubungkan faktor internal dan eksternal.

    b. Jangan terpukau hanya pada faktor kekuatan saja, sedangkan kelemahan yang sangat sensitif malah

    dilupakan.

    c. Jangan meremehkan faktor tantangan, betapun kecilnya dia.

    d. Sebaliknya, juga jangan berlebihan atau terlalu memperhatikan kelemahan.

    e. Jangan meletakan kereta di dalam kuda, artinya jangn bersikap kerjakan dulu, strategic

    planning belakangan.

    Dalam merumuskan keputusan strategi guna penyusunan perencanaan usaha yang baik dengan

    menggunakan salah satu metode SWOT diantara berbagai metode yang ada. Kearns menampilkan Matriks

    dalam delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (peluang dan tantangan), sedangkan

    dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (kekuatan dan kelemahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak

    isu-isu strategi yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor-faktor internal dan eksternal.[9]

    Comparative Advantage Keunggulan Komparatif berarti pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang

    sehingga peluang tersebut tidak boleh dibiarkan hilang begitu saja, namun sebaliknya harus segera diperkuat

    dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya.[10]

    Sel A, memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembang lebih cepat, namun harus senantiasa

    waspada terhadap perubahan yang tidak menentu dalam lingkungannya. Dengan demikian soal yang harus

    dijawab adalah bagaimana memanfaatkan peluang yang ada pada kita untuk meningkatkan posisi

    kompetitifnya?

    Sel B, menghadapkan organisasi pada isu strategis Mobilization, yaitu kotak interaksi dan pertemuan antara

    ancaman dari luar yang diidentifikasikan dengan kekuatan organisasi. Di sini, harus dilakukan mobilisasi

    sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan jika

    mungkin akan merubahnya menjadi peluang.

  • Sel C, menampilkan isu pilihan strategis Investment atau Divestment yang memberikan pilihan dengan

    situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan, namun kemampuan untuk menggarapnya tidak

    dimiliki. Jika dipaksakan, dapat memakan biaya yang cukup besar sehingga akan merugikan organisasi. Jika

    memang demikian, lebih baik ditinggalkan dan diserahkan kepada organisasi lain untuk menggarapnya, atau

    bisa juga organisasi mengambil keputusan tidak berbuat apa-apa. Pertanyaannya adalah, Haruskah organisasi

    menanam investasi untuk memperkuat titik lemahnya, sehingga mampu mengubah dan memperbaiki posisi

    kompetitifnya?

    Sel D, adalah kotak yang paling lemah dari semua sel karena merupakan kontak atau titik temu dua sisi

    yang masing-masing lemah. Kerenanya keputusan yang salah akan membawa bencana bagi organisasi. Strategi

    yang harus diambil adalah Damage Control mengendalikan kerugian sehingga tidak menjadi lebih parah dari

    yang diperkirakan.

    Karena itu, dalam menyusun skala prioritas perencanaan organisasi, model titik temu tersebut harus

    dimanfaatkan, sejauh mana isu tersebut relevan dengan visi dan misi organisasi, dengan berpedoman pada

    sikap: semakin dekat isu itu relevansinya dengan visi dan misi organisasi, semakin perlu diberikan skala

    prioritas untuk diprogramkan.

    Tabel 2.1 Diagram Matriks SWOT Kearns

    EKSTERNAL

    INTERNAL

    OPPORTUNITY

    THREATS

    STRENGTH Comparative

    Advantage Mobilization

    WEAKNESS Divestment/

    investment Demage control

    Sumber: M. Ismail Yusanto, M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani,

    2002),h.82

    Analisis SWOT meruapakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasikan faktor-faktor keberhasilan kritis

    (critical success factors) yang dimiliki oleh perusahaan,

    2. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT (Pearce Robinson)

    Data SWOT kualitatif dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan Analisis SWOT yang

    dikembangkan oleh Pearce dan Robinson(1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang

    sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

    Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a

    x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling

    bebas(penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap

    point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim

    digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor

    yang peling tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling

  • ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat

    kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah

    didapat (rentang nilainya samadengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point

    faktor).

    Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e); Perolehan

    angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y)

    selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;

    Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.

    SWOT untuk organisasi

    Dalam sebuah organisasi biasanya setiap awal periode kepengurusan akan dilaksanakan pembuatan rencana

    program kerja, untuk itu biasanya akan dilakukan sebuah analisis kondisi mengenai suatu organisasi tersebut.

    Analisis SWOT biasanya dicantumkan dalam GBHK (Garis-garis Besar Haluan Kerja) yang menjelaskan

    tentang kondisi lingkungan organisasi baik kondisi internal maupun external.

    Analisis SWOT ini merupakan sebuah penyelidikan tentang situasi dan kondisi dalam suatu lingkungan.

    Contohnya adalah:

    Ada sebuah organisasi yang akan membuat program kerja, untuk itu mereka harus tahu tentang kondisi

    organisasi mereka dan lingkungan dimana organisasi itu berada. Untuk itu mereka melakukan analisis SWOT,

    pertama S, yaitu dengan mengetahui kekuatan organisasi dalam hal ini, kekuatan bisa diartikan sebagai

    kondisi yang menguntungkan untuk organisasi- tersebut. Misalnya, pengurus yang setia terhadap organisasi,

    atau kas organisasi yang banyak, dll. Kedua W, yaitu dengan mengetahui kelemahan organisasi dalam hal ini,

    kelemahan bisa diartikan sebagai suatu kondisi yang merugikan untuk organisasi- tersebut. Misalnya, kondisi

    anggota yang tidak aktif, dana yang tak ada, dll.

    Ketiga O, yaitu dengan mengetahui kesempatan organisasi dalam hal ini bisa diartikan sebagai suatu hal

    yang bisa menguntungkan jika dilakukan namun jika tidak diambil bisa merugikan, atau sebaliknya. Misalnya,

    sumber dana ada bila diminta. Keempat T, yaitu dengan mengetahui ancaman organisasi dalam hal ini bisa

    diartikan sebagai suatu hal yang akan menghambat atau mengancam selama perjalanan kepengurusan.

    Misalnya, banyak pengurus dan anggota yang tidak aktif.

    Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa yang terjadi di lingkungan internal

    dan external organisas, maka dapat mulai membuat rencana program kerja yang sesuai dengan kondisi yang

    dibutuhkan dan mampu untuk dilaksanakan oleh pengurus tersebut.

    Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) adalah instrument perencanaaan strategis yang

    klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman,

    instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah

    strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bias dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu

    diperhatikan oleh mereka. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau

    proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai

    tujuan tersebut.

    Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:

    1. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT

    dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor

    eksternal(Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal(Kekuatan dan

    Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua

    antara faktor-faktor internal dan eksternal.

  • 2. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

    Data SWOT kualitatif dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan Analisis SWOT yang

    dikembangkan oleh Pearce dan Robinson(1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang

    sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

    Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian skor dan bobot (c

    = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara

    saling bebas(penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian

    terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang

    lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10

    berarti skor yang peling tinggi.

    Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya,

    penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor

    lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya samadengan

    banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor).

    Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e); Perolehan

    angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y)

    selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;

    Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.

    SWOT untuk organisasi

    Dalam sebuah organisasi biasanya setiap awal periode kepengurusan akan dilaksanakan pembuatan

    rencana program kerja, untuk itu biasanya akan dilakukan sebuah analisis kondisi mengenai suatu organisasi

    tersebut. Analisis SWOT biasanya dicantumkan dalam GBHK (Garis-garis Besar Haluan Kerja) yang

    menjelaskan tentang kondisi lingkungan organisasi baik kondisi internal maupun external.

    Analisis SWOT ini merupakan sebuah penyelidikan tentang situasi dan kondisi dalam suatu lingkungan.

    Contohnya adalah:

    Ada sebuah organisasi yang akan membuat program kerja, untuk itu mereka harus tahu tentang kondisi

    organisasi mereka dan lingkungan dimana organisasi itu berada. Untuk itu mereka melakukan analisis SWOT,

    pertama S, yaitu dengan mengetahui kekuatan organisasi dalam hal ini, kekuatan bisa diartikan sebagai

    kondisi yang menguntungkan untuk organisasi- tersebut. Misalnya, pengurus yang setia terhadap organisasi,

    atau kas organisasi yang banyak, dll. Kedua W, yaitu dengan mengetahui kelemahan organisasi dalam hal ini,

    kelemahan bisa diartikan sebagai suatu kondisi yang merugikan untuk organisasi- tersebut. Misalnya, kondisi

    anggota yang tidak aktif, dana yang tak ada, dll.

    Ketiga O, yaitu dengan mengetahui kesempatan organisasi dalam hal ini bisa diartikan sebagai suatu hal

    yang bisa menguntungkan jika dilakukan namun jika tidak diambil bisa merugikan, atau sebaliknya. Misalnya,

    sumber dana ada bila diminta. Keempat T, yaitu dengan mengetahui ancaman organisasi dalam hal ini bisa

    diartikan sebagai suatu hal yang akan menghambat atau mengancam selama perjalanan kepengurusan.

    Misalnya, banyak pengurus dan anggota yang tidak aktif.

    Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa yang terjadi di lingkungan internal

    dan external organisas, maka dapat mulai membuat rencana program kerja yang sesuai dengan kondisi yang

    dibutuhkan dan mampu untuk dilaksanakan oleh pengurus tersebut.

    meliputi kekuatan dan kelemahan internalnya, dan peluang serta ancaman yang bersifat eksternal. Kekuatan

    (strengths) adalah keahlian dan sumber daya utama yang dimiliki perusahaan. Keahlian (skills) atau kompetisi

  • yang secara khusus dimilki perusahaan disebut core competencies konsep core competenciesmerupakan

    konsep yang penting karena hal itu menunjukkan keunggulan kompetitif yang signifikan yang dimiliki

    perusahaan. Sebaliknya, kelemahan menunjukkan kekurangan perusahaan dalam keahlian atau kompetensi

    tertentu, yang relatif dimiliki oleh perusahaan pesaing.[11]

    3.Mendukung strategi 1.Mendukung strategi

    Agresif

    turnaround

    4.Mendukung stategi 2.Mendukung strategi

    defensif diversifikasi

    Kuadran I :

    Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga

    dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

    pertumbuhan yang agresif.

    Kuadran II :

    Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal.

    Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang

    dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

    Kuadran III :

    Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa

    kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi ini yaitu meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga

    dapat merebut pasar yang lebih baik (turn around).

    Kuadran IV :

    Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai

    ancaman dan kelemahan internal. Fokus strategi yaitu melakukan tindakan penyelamatan agar terlepas dari

    kerugian yang lebih besar (defensive).