swot mp limbah

8
B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah domestik. Belum ada master plan air limbah domestik. Struktur organisasi perangkat dinas tidak spesifik mengelola air limbah. Alokasi anggaran rendah. Program/kegiatan pengelolaan air limbah tidak rutin. Perda tentang air limbah domestik permukiman belum tersedia. Kualitas dan kuantitas SDM aparatur masih rendah. Sistem informasi dan data base belum dilaksanakan dengan baik. Koordinasi antar stakeholder belum berjalan secara baik. Analisis terhadap lingkungan internal berupa kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) dalam pengelolaan prasarana air limbah domestik sampai dengan saat ini dapat di lihat pada Tabel 5.6 berikut.

Upload: benny-aryanto-sihaloho

Post on 12-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: Swot Mp Limbah

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness).Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut:

Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah domestik. Belum ada master plan air limbah domestik. Struktur organisasi perangkat dinas tidak spesifik mengelola air

limbah. Alokasi anggaran rendah. Program/kegiatan pengelolaan air limbah tidak rutin. Perda tentang air limbah domestik permukiman belum tersedia. Kualitas dan kuantitas SDM aparatur masih rendah. Sistem informasi dan data base belum dilaksanakan dengan baik. Koordinasi antar stakeholder belum berjalan secara baik.Analisis terhadap lingkungan internal berupa kekuatan (strenght) dan

kelemahan (weakness) dalam pengelolaan prasarana air limbah domestik sampai dengan saat ini dapat di lihat pada Tabel 5.6 berikut.

Page 2: Swot Mp Limbah

Identifikasi Kekuatan (Strength) Rating Bobot Nilai

1. Visi pembangunan daerah. 4 0,048 0,193

2. Persoalan sanitasi menjadi agenda dalam pembangunan daerah. 4 0,051 0,202

3. Keinginan pemerintah untuk melaksanakan Good and Clean

Governance.

4 0,051 0,202

4. Perangkat organisasi (Dinas dan UPTD) tersedia. 5 0,066 0,331

5. Ketersediaan anggaran pembangunan (APBD). 4 0,049 0,196

6. Anggaran pembangunan sebenarnya mampu membiayai

investasi di sektor sanitasi.

5 0,065 0,327

7. Komitmen dan pemahaman pejabat cukup baik. 3 0,039 0,117

8. Sarana dan prasarana pendukung tersedia. 4 0,055 0,218

Jumlah Kekuatan 33 0,424 1,787

Identifikasi Kelemahan (Weakness) Rating Bobot Nilai

1. Sektor air limbah belum menjadi prioritas. 5 0,067 0,335

2. Belum ada Strategi pengelolaan air limbah domestik. 5 0,068 0,339

3. Belum ada Master plan air limbah domestik. 5 0,070 0,350

4. Struktur organisasi perangkat dinas tidak spesifik mengelola air limbah.

4 0,051 0,202

5. Alokasi anggaran rendah. 5 0,051 0,253

6. Program/kegiatan pengelolaan air limbah tidak rutin. 4 0,055 0,218

7. Perda tentang air limbah domestik permukiman belum tersedia.

3 0,047 0,140

8. Kualitas dan kuantitas SDM aparatur masih rendah. 4 0,055 0,218

9. Sistem informasi dan data base belum dilaksanakan dengan baik.

4 0,051 0,202

10. Koordinasi antar stakeholder belum berjalan secara baik. 3 0,047 0,140

Jumlah Kelemahan 42 0,559 2,399 Total (Kekuatan – Kelemahan) 75 1 -0,611

Tabel 5.6. Penilaian Lingkungan Internal

Berdasarkan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan internal, didapatkan selisih antara kekuatan (strenght) dengan kelemahan (weakness) sebesar 1,787-2,399 = -0,611. Hal ini berarti potensi kekuatan-kekuatan yang dimiliki tidak mampu untuk mengatasi kelemahan yang ada.

Page 3: Swot Mp Limbah

Analisis Lingkungan Eksternal.Analisis ini bertujuan untuk mengetahui peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang dihadapi untuk selanjutnya diminimalkan sehingga bisa mencapai tujuan, dapat diidentifikasi sebagai berikut:

A. Identifikasi Peluang (Opportunities). Peluang (opportunities) dalam pengelolaan air limbah domestik permukiman diidentifikasikan sebagai

berikut: Menjadi agenda global maupun nasional. UU No. 32 Tahun 2002 memberikan kewenangan yang sangat luas. Sistem pengelolaan keuangan daerah sangat memungkinkan untuk melaksanakan pengelolaan air

limbah. Kebijakan dan strategi nasional pengeloaan air limbah domestik tersedia. Adanya dukungan pembiayaan dari pemerintah pusat melalui DAK & dana dekonsentrasi. Kerjasama dengan pemerintah asing dan lembaga donor asing telah terjalin baik selama ini. Dimungkinkan untuk melibatkan peran swasta dan masyarakat dalam pengelolaannya. Keinginan masyarakat untuk berpartisipasi aktif sangat besar. Bentuk/model pengelolaan air limbah domestik berbasis masyarakat tersedia.B. Identifikasi Ancaman (Threats).

Sedangkan beberapa hal yang mungkin bisa menjadi ancaman (threats) diidentifikasi sebagai berikut:

Krisis ekonomi global dan fluktuasi nilai rupiah di pasar perdagangan. Laju pertumbuhan penduduk sangat tinggi. Pendapatan asli daerah (PAD) kecil. Ketergantungan yang sangat besar terhadap pemerintah pusat dalam pembiayaan pembangunan. Lemahnya dukungan pihak legislatif. Kemampuan ekonomi masyarakat rendah. Kebiasaan / perilaku buruk masyarakat dalam membuang air limbah. Persepsi masyarakat yang terkadang skeptis terhadap pemerintah. Cakupan pelayanan air bersih masih rendah. Permeabilitas tanah sangat tinggi.

Page 4: Swot Mp Limbah

Identifikasi Peluang (Opportunities) Rating Bobot Nilai

1. Menjadi agenda global maupun nasional. 4 0,046 0,183 2. UU No. 32 Tahun 2002 memberikan kewenangan

yang sangat luas. 4 0,055 0,218

3. Sistem pengelolaan keuangan daerah sangat memungkinkan untuk melaksanakan pengelolaan air limbah.

3 0,044 0,131

4. Kebijakan dan strategi nasional pengeloaan air limbah domestik tersedia.

4 0,055 0,218

5. Dukungan pembiyaan dari pemerintah pusat melalui DAK & dana dekonsentrasi.

4 0,051 0,203

6. Kerjasama dengan pemerintah asing dan lembaga donor asing telah terjalin baik.

4 0,046 0,183

7. Dimungkinkan untuk melibatkan peran swasta dan masyarakat dalam pengelolaannya.

5 0,062 0,309

8. Keinginan masyarakat untuk berpartisipasi aktif sangat besar.

5 0,065 0,327

9. Bentuk/model pengelolaan air limbah domestik berbasis masyarakat tersedia.

4 0,058 0,233

Jumlah Peluang 37 0,480 2,005

Identifikasi Ancaman (Threats) Rating Bobot Nilai

1. Krisis ekonomi global. 4 0,045 0,180

2. Fluktuasi nilai rupiah di pasar perdagangan. 4 0,044 0,177

3. Laju pertumbuhan penduduk sangat tinggi. 4 0,045 0,180

4. Pendapatan asli daerah (PAD) kecil. 3 0,040 0,120

5. Ketergantungan yang sangat besar terhadap pemerintah pusat dalam pembiayaan pembangunan.

4 0,047 0,189

6. Lemahnya dukungan pihak legislatif. 3 0,044 0,131

7. Kemampuan ekonomi masyarakat rendah. 4 0,051 0,203

8. Kebiasaan / perilaku buruk masyarakat dalam membuang air limbah.

4 0,058 0,233

9. Persepsi masyarakat yang terkadang skeptis terhadap pemerintah.

4 0,055 0,218

10. Cakupan pelayanan air bersih masih rendah. 3 0,044 0,131

11. Permeabilitas tanah sangat tinggi. 4 0,047 0,189

Jumlah Ancaman 41 0,520 1,951 Total (Peluang – Ancaman) 78 1,000 0,054

Hasil analisis lingkungan eksternalmendapatkan selisih antara peluang(opportunities) dengan ancaman (threats)sebesar 2,005 – 1,951 = 0,054, artinya bahwapeluang-peluang yang dimilki lebih besar dariancaman yang dihadapi.

Tabel 5.7. Penilaian Lingkungan Eksternal.

Page 5: Swot Mp Limbah

Perumusan Analisis SWOT.

Berdasarkan hasil identifikasi terhadap faktor-faktor dalam lingkungan internal dan eksternal sebagaimana telah dibahas sebelumnya, selanjutnya disusun langkah-langkah pengelolaan prasarana air limbah domestik permukiman. Langkah-langkah ini disusun dengan fokus pada upaya untuk meminimalkan masalah-masalah internal dari kelembagaan sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik. Hasil analisis selengkapnya ditampilkan dalam pada Tabel 5.8 berikut ini.

Page 6: Swot Mp Limbah

Hasil Analisis SWOTTabel 5.8. Matriks Analisis SWOT

Kelemahan (W)

1. Sektor air limbah belum menjadi prioritas

(W1). 2. Belum ada Strategi pengelolaan air limbah

domestik (W2). 3. Belum ada Master plan air limbah domestik

(W3). 4. Struktur organisasi perangkat dinas tidak

spesifik mengelola air limbah (W4). 5. Alokasi anggaran rendah (W5). 6. Program/kegiatan pengelolaan air limbah

tidak rutin (W6). 7. Perda tentang air limbah domestik

permukiman belum tersedia (W7). 8. Kualitas dan kuantitas SDM aparatur masih

rendah (W8). 9. Sistem informasi dan data base belum

dilaksanakan dengan baik (W9). 10. Koordinasi antar stakeholder belum berjalan

secara baik (W10).

INTERNAL FACTOR

ANALYSIS STRATEGY

EXTERNAL FACTOR

ANALYSIS STRATEGY

Peluang (O) 1. Menjadi agenda global maupun nasional (O1). 2. UU No. 32 Tahun 2002. memberikan kewenangan yang sangat luas (O2). 3. Sistem pengelolaan keuangan daerah sangat memungkinkan untuk melaksanakan

pengelolaan air limbah (O3). 4. Kebijakan dan strategi nasional pengeloaan air limbah domestik tersedia (O4). 5. Adanya dukungan pembiyaan dari pemerintah pusat melalui DAK & dana

dekonsentrasi (O5). 6. Kerjasama dengan pemerintah asing dan lembaga donor asing telah terjalin baik

selama ini (O6). 7. Dimungkinkan untuk melibatkan peran swasta dan masyarakat dalam

pengelolaannya (O7). 8. Keinginan masyarakat untuk berpartisipasi aktif sangat besar (O8). 9. Bentuk/model pengelolaan air limbah domestik berbasis masyarakat tersedia (O9).

Page 7: Swot Mp Limbah

Strategi (WO) 1. Memasukkan sektor air limbah menjadi salah satu prioritas pembangunan daerah

yang dituangkan secara nyata dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah baik jangka panjang maupun jangka menengah, dengan mempedomani pencapaian yang dituju oleh sejumlah agenda global maupun nasional (W1 – O1, O2).

2. Menyusun Strategi Pengelolaan dan Master Plan air limbah domestik, khususnya pengelolaan air limbah domestik permukiman dengan mengacu pada KSNP Air Limbah dengan memberikan ruang yang selebar-lebarnya bagi pelibatan masyarakat untuk ikut mengambil peran di dalamnya (W2, W3 – O4).

3. Merestrukturisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kebersihan Kota Bima dengan memasukkan perangkat struktur yang spesifik mengurus pengelolaan air limbah (W4 – O2).

4. Melakukan pengelolaan prasarana air limbah melalui intervensi sejumlah program/kegiatan rutin tahunan serta meningkatkan alokasi anggaran dengan meminta dukungan pemerintah pusat, dan atau menjalin kerjasama dengan dengan pihak asing, dan atau melibatkan pihak swasta/masyarakat dalam pembiayaannya (W5, W6 – O3, O5, O6, O7).

5. Bersama-sama dengan legislatif membuat peraturan daerah tentang pengelolaan air limbah domestik permukiman, mengacu pada agenda global/nasional maupun kebijakan dan strategi nasional pengelolaan air limbah domestik yang memberikan ruang bagi keikutsertaan pihak swasta maupun masyarakat (community based development). (W7 – O1, O4, O7, O9).

6. Menerapkan Good Governance dalam pengelolaan air limbah domestik permukiman melalui peningkatan kualitas serta kuantitas SDM aparatur pengelola air limbah, penataan sistem informasi dan data base, meningkatkan koordinasi antar stakeholder melalui berbagai program/kegiatan terkait yang didanai oleh pemerintah daerah maupun sumber-sumber pembiayaan lainnya; bisa juga dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah/lembaga donor asing (W8, W9, W10 – O2, O5, O6).

Page 8: Swot Mp Limbah

SWOT

Analisis terhadap kedua faktor mendapatkan hasil bahwa nilai analisis lingkungan internal ( -0,611) dan nilai analisis lingkungan eksternal (0,054). Selanjutnya nilai tersebut dapat di petakan ke dalam diagram kuadran analisis SWOT seperti dilihat pada Gambar 5.10, dimana posisi kelembagaan menempati kuadran III dengan nilai X dan Y (0,054 ; -0,611). Kondisi ini ditunjukan pada gambar 5.3, menunjukan bahwa lembaga berada dalam posisi stabilitas/rasionalisasi. Lembaga menghadapi peluang yang sangat besar, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala kelemahan internal, sehingga fokus dari strategi yang diterapkan adalah meminimalkan masalah-masalah internal dari kelembagaan sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik.

Kelemahan ( W )Kelemahan ( W ) Kekuatan ( S )Kekuatan ( S )

Peluang ( O )Peluang ( O )

Ancaman ( T )Ancaman ( T )

0,054

-0,611

Kuadran III(WO)

Kuadran IV(WT)

Kuadran I(SO)

Kuadran II(ST)

+ 2,005

-1,951

- 2,399 + 1,787

Keterangan : SO : Tindakan Agresif ST : Tindakan Diversifikasi WO : Tindakan Turn – Around WT : Tindakan Defensif. Diagram Kuadran (Sumber: Hasil Analisis, 2009)