swara prioritas filesaja nantinya para guru smp yang berlebih akan menjadi guru sd untuk menutup...

8
04 Mei - Juli 2013 Edisi USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Bertempat di Gedung DPRD Kabupaten Blitar pada 30 Juli 2013 lalu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Romelan S.Pd, M.Si (paling kanan) memaparkan hasil analisa data Dapodik dengan aplikasi SIMP-K yang dikembangkan USAID PRIORITAS di depan Wakil Ketua DPRD, Kepala Bappeda, PGRI, Dewan Pendidikan, BKD, staf Dinas Pendidikan dan Kemenag Kabupaten Blitar. Konsultasi Publik hasil analisa pengolahan data pada Program Pemerataan dan Penataan Guru (PPG) yang dilakukan di Kabupaten Blitar mendapatkan temuan-temuan menarik yang menghasilkan beberapa alternatif kebijakan. Untuk itu Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar telah mengalokasikan dana Rp 161 Juta untuk menindaklanjuti hasil PPG di daerahnya. Konsultasi Publik Program PPG yang digelar di Ruang Paripurna DPRD Kabupaten Blitar dilakukan pada 30 Juli 2013 lalu. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Blitar Abdul Munib, S.IP; Kepala Bappeda Kabupaten Blitar Ir. Mangatas L. Tobing, MM; Kepala Dispendik Kabupaten Blitar Romelan, S.Pd, M. Si; Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Blitar Sudibyo; perwakilan BKD Kabupaten Blitar; PGRI; staf Dispendik dan Kemenag yang meliputi Kabid, Kasie, UPTD dan pengawas kecamatan di Kabupaten Blitar. Dalam sambutan dan presentasi yang disampaikan oleh Kadispendik, hasil analisa data Dapodik dengan aplikasi SIMP-K (Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Kabupaten/Kota) yang dikembangkan USAID PRIORITAS telah menghasilkan beberapa alternatif kebijakan yang akan di rumuskan oleh tim. Banyak temuan-temuan menarik yang dihasilkan dari hasil analisa. Salah satunya ternyata terdapat kekurangan guru SD sebanyak 1.066 guru dan kelebihan guru SMP. (Bersambung hal 2) www.prioritaspendidikan.org SWARA PRIORITAS Media Informasi Pendidikan Jawa Timur Halaman 3 Halaman 6 Untuk memperkuat eksistensi fasilitator daerah (Fasda) dalam memfasilitasi pelatihan dan pendampingan di sekolah, Bupati Madiun menerbitkan SK Penetapan Fasda. Bupati Madiun Terbitkan SK untuk Fasda Zat aditif pada ma- kanan memiliki efek yang membaha- yakan tubuh. Hal ini yang coba disam- paikan oleh Nur Afifah Alifia, S. Pd Guru SMPN 9 Kota Mojokerto. Dulu Doyan Sekarang Ngeri Dispendik Kab. Blitar Alokasikan Rp 161 Juta sebagai Tindak Lanjut Foto: Dian/Communication Specialist

Upload: doanduong

Post on 22-Jul-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SWARA PRIORITAS filesaja nantinya para guru SMP yang berlebih akan menjadi guru SD untuk menutup kekurangan guru SD,” jelasnya. Untuk tahap awal, Dispendik Kabupaten Blitar telah

04 Mei - Juli 2013

Edisi

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan

Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

Bertempat di Gedung DPRD Kabupaten Blitar pada 30 Juli 2013 lalu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Romelan S.Pd, M.Si (paling kanan)

memaparkan hasil analisa data Dapodik dengan aplikasi SIMP-K yang dikembangkan USAID PRIORITAS di depan Wakil Ketua DPRD, Kepala

Bappeda, PGRI, Dewan Pendidikan, BKD, staf Dinas Pendidikan dan Kemenag Kabupaten Blitar.

Konsultasi Publik hasil analisa pengolahan data pada

Program Pemerataan dan Penataan Guru (PPG) yang dilakukan di

Kabupaten Blitar mendapatkan temuan-temuan menarik yang

menghasilkan beberapa alternatif kebijakan. Untuk itu Dinas

Pendidikan Kabupaten Blitar telah mengalokasikan dana Rp 161

Juta untuk menindaklanjuti hasil PPG di daerahnya.

Konsultasi Publik Program PPG yang digelar di Ruang Paripurna DPRD

Kabupaten Blitar dilakukan pada 30 Juli 2013 lalu. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua

II DPRD Kabupaten Blitar Abdul Munib, S.IP; Kepala Bappeda Kabupaten Blitar Ir.

Mangatas L. Tobing, MM; Kepala Dispendik Kabupaten Blitar Romelan, S.Pd, M. Si;

Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Blitar Sudibyo; perwakilan BKD Kabupaten Blitar;

PGRI; staf Dispendik dan Kemenag yang meliputi Kabid, Kasie, UPTD dan pengawas

kecamatan di Kabupaten Blitar.

Dalam sambutan dan presentasi yang disampaikan oleh Kadispendik, hasil

analisa data Dapodik dengan aplikasi SIMP-K (Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Kabupaten/Kota) yang dikembangkan USAID PRIORITAS telah menghasilkan beberapa

alternatif kebijakan yang akan di rumuskan oleh tim. Banyak temuan-temuan menarik

yang dihasilkan dari hasil analisa. Salah satunya ternyata terdapat kekurangan guru SD

sebanyak 1.066 guru dan kelebihan guru SMP.

(Bersambung hal 2)

www.prioritaspendidikan.org

SWARA PRIORITAS Media Informasi Pendidikan Jawa Timur

Halaman 3

Halaman 6

Untuk memperkuat

eksistensi fasilitator

daerah (Fasda) dalam

memfasilitasi pelatihan

dan pendampingan di

sekolah, Bupati Madiun

menerbitkan SK

Penetapan Fasda.

Bupati Madiun Terbitkan SK

untuk Fasda

Zat aditif pada ma-

kanan memiliki efek

yang membaha-

yakan tubuh. Hal ini

yang coba disam-

paikan oleh Nur

Afifah Alifia, S. Pd

Guru SMPN 9 Kota

Mojokerto.

Dulu Doyan Sekarang Ngeri

Dispendik Kab. Blitar Alokasikan

Rp 161 Juta sebagai Tindak Lanjut

Foto: Dian/Communication Specialist

Page 2: SWARA PRIORITAS filesaja nantinya para guru SMP yang berlebih akan menjadi guru SD untuk menutup kekurangan guru SD,” jelasnya. Untuk tahap awal, Dispendik Kabupaten Blitar telah

Swara Prioritas Edisi 4, Mei - Juli 2013 2

Foto-foto: Dok. USAID PRIORITAS Jatim

Dispendik Kab. Blitar

Alokasikan Rp 161 Juta

sebagai Tindak Lanjut

Mendukung Program PPG

“Untuk menindaklanjuti hasil temuan ini, Dispendik

bersama BKD akan mengambil langkah penataan guru. Bisa

saja nantinya para guru SMP yang berlebih akan menjadi

guru SD untuk menutup kekurangan guru SD,” jelasnya.

Untuk tahap awal, Dispendik Kabupaten Blitar telah menga-

lokasikan dana Rp 161 juta untuk kegiatan sosialisasi sistem

multigrade sebagai implementasi hasil PPG yang masuk da-

lam anggaran PAK Kabupaten Blitar.

Langkah ini tentu tidak mudah dan akan banyak

menghadapi tantangan. Untuk itu Kepala Dispendik membu-

tuhkan dukungan dari kepala daerah dalam membuat

payung hukum guna menguatkan dan mendukung pemer-

ataan dan penataan guru di Kabupaten Blitar.

Sementara itu Abdul Munib, Wakil Ketua II DPRD

Kabupaten Blitar mengungkapkan dukungannya terhadap

Program PPG. Apabila hasil penghitungan yang telah

dihasilkan dapat langsung diterapkan, beliau yakin akan

menghemat dana APBD terkait dengan penerimaan dan

pengangkatan CPNS.

“Persoalan kekurangan dan kelebihan guru harus

segera dituntaskan, untuk itu kami berharap segera ada

solusi yang terbaik,” kata Abdul Munib. Beliau berharap apa

yang dilakukan oleh Dispendik Kabupaten Blitar dapat ditiru

oleh dinas lainnya.

Sehari sebelumnya, pada 29 Juli 2013, Tim USAID PRI-

ORITAS didampingi oleh Tim Dispendik Kabupaten Blitar telah

melakukan pertemuan dengan Sekretaris Daerah Kabupa-ten

Blitar Drs. Palal Ali Santosa, MM di Kantor Bupati. Dalam per-

temuan tersebut, Tim Dispendik melakukan presentasi hasil

PPG. Palal menyatakan dukungannya terhadap Program PPG,

apalagi bila hasilnya membantu pemerataan dan penataan guru

serta menghemat dana APBD.

“Saya melihat program-program yang dikembangkan

oleh USAID PRIORITAS memberi manfaat yang besar untuk

Kabupaten Blitar. Untuk itu saya sangat mendukung dan ber-

harap kedepan program-program yang dikembangkan di 2 keca-

matan di tahun ke-2 dapat dikembangkan ke seluruh kecamatan

di Kabupaten Blitar,” terangnya.

(Dkd/Triana DC Kabupaten Blitar)

Peserta Konsultasi Publik di Kabupaten Blitar dari kiri-kanan: Munthohar

(Ka UPTD Selorejo), Luhur Sejati (Ketua PGRI), Mark Heyward (GMS

Specialist Jakarta), Silvana Erlina (PC Jatim), Abd. Munib (Ketua II DPRD),

Mangatas L. Tobing (Kepala Bappeda), Romelan (Ka Dispendik), Nuryan-

to (Ka. UPTD Selopuro) dan Suhartono (Kabid Sungram Dispendik).

Foto-foto: Dian / Communication Specialist

Kekurangan Guru Terselesaikan

Drs. Palal Adi Santosa, MM

Sekda Kabupaten Blitar

Sudibyo

Ketua Dewan Pendidikan

Kabupaten Blitar

“Saya melihat program yang dikembangkan

oleh USAID PRIORITAS sangat bagus dan

banyak memberi manfaat untuk pemerintah

daerah, salah satunya adalah PPG. Saya ber-

harap hasil dari Program PPG dapat segera

diterapkan minimal di lingkungan Dispendik

sebagai pilot project.”

“Kekurangan guru selalu menjadi masalah setiap

tahun. Program PPG mampu menghasilkan

temuan kekurangan dan kelebihan guru di Kabu-

paten Blitar. Meskipun nantinya pemerataan guru

dimana guru SMP bisa saja menjadi guru SD, masa-

lah kekurangan guru dapat terselesaikan sehingga

menghemat APBD.”

Page 3: SWARA PRIORITAS filesaja nantinya para guru SMP yang berlebih akan menjadi guru SD untuk menutup kekurangan guru SD,” jelasnya. Untuk tahap awal, Dispendik Kabupaten Blitar telah

Swara Prioritas Edisi 4, Mei - Juli 2013 3

Untuk memperkuat eksistensi fasilitator daerah

(Fasda) dalam memfasilitasi pelatihan dan pendampingan di

sekolah, Bupati Madiun menerbitkan SK Penetapan Fasda

USAID PRIORITAS Kabupaten Madiun. SK Bupati bernomor

188.45/1314/KPTS/402.031/2013, membuat kehadiran Fasda

di Kabupaten Madiun telah memiliki payung hukum yang jelas.

Kabupaten Madiun secara keseluruhan memiliki 30

Fasda, yang terdiri dari 10 orang fasilitator MBS, dan 20 orang

fasilitator pembelajaran dari dua kecamatan, Mejayan dan

Geger. Mereka semua telah mengikuti TOT yang diseleng-

garakan USAID PRIORITAS.

Tidak berpuas diri pasca mengikuti ToT, para Fasda

rutin bertemu sebulan sekali dengan iuran mandiri. Tempat-

nya pun berpindah-pindah, dalam suasana pertemuan yang

santai namun bermakna. Lewat pertemuan tersebut, banyak

hal yang dibahas dan beragam masalah dapat terpecahkan

bersama. Diantaranya mereviu modul yang sudah diberikan

saat ToT, persiapan beragam kegiatan USAID PRIORITAS di

Kabupaten Madiun, dan melakukan diskusi implementasi pro-

gram di sekolah masing-masing.

Pertemuan ini juga menjadi ajang curhat Fasda terkait

masalah-masalah pendidikan di wilayahnya dan dapat

terselesaikan berkat masukan dan berbagi pengalaman dari para

Fasda. “Iuran Fasda dilakukan seikhlasnya mulai Rp 5 ribu. Dana

ini dikelola bersama untuk konsumsi dan pengadaan fotocopy

bahan-bahan diskusi,” terang Suratno, M. Pd Koordinator Fasda

SD/MI dari Kecamatan Mejayan.

Pada kegiatan pertemuan Fasda yang digelar di dinas

terkait, beberapa pengambil kebijakan juga berkesempatan hadir

dan ikut dalam diskusi. Dengan kehadiran para pejabat dinas

tersebut harapannya kendala-kendala yang ditemui Fasda teruta-

ma terkait birokrasi dapat segera teratasi.

“Pertemuan rutin Fasda dengan iuran mandiri memberi

manfaat yang besar buat saya. Selain sebagai ajang berkumpul

para Fasda yang dilakukan sebulan sekali, beragam masalah yang

dihadapi juga terpecahkan dalam pertemuan ini. Saya berharap

kegiatan rutin ini bisa terus dilakukan,” kata Tinuk Rachmawati

S. Pd, Guru Mapel IPS di MTs Al Basmalah Kecamatan Wono-

asri Kabupaten Madiun. (Cahyadi Wahono, DC USAID

PRIORITAS untuk Kabupaten Madiun)

Bupati Madiun Terbitkan SK untuk Fasda

Fasda Kabupaten Madiun melakukan pertemuan rutin setiap bulan

dengan didampingi oleh District Coordinator. Mereka rutin

melakukan kegiatan dengan dana iuran mandiri dengan tujuan un-

tuk saling berbagi ilmu dan memecahkan masalah bersama.

Foto: Cahyadi/DC Madiun

“Pertemuan rutin Fasda dengan

iuran mandiri memberi manfaat

yang besar untuk saya. Selain

sebagai ajang berkumpul para

Fasda yang dilakukan sebulan

sekali, beragam masalah yang

dihadapi juga terpecahkan

dalam pertemuan ini,”

Tinuk Rachmawati S. Pd

Guru Mapel IPS MTs Al Basmalah

Kecamatan Wonoasri

Kab. Madiun

Bangga Ditunjuk sebagai Fasda

Sri Astuti S. Pd, M. Pd, Pengawas TK/SD UPTD Kec. Panji Kab. Situbondo

Ditunjuk sebagai Fasilitator Daerah

(Fasda) oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Situ-

bondo menjadi kebangaan tersendiri untuk Sri

Astuti S. Pd, M. Pd, Pengawas TK/SD UPTD Kec.

Panji Kabupaten Situbondo. “Ditunjuk sebagai

Fasda merupakan kebanggaan sekaligus beban

berat yang saya emban. Terpilih sebagai DF oleh

Dispendik memberikan apresiasi terhadap kinerja

saya selama ini. Namun beban yang harus saya

tanggung bahwa saya sekarang berada di garda

depan untuk memajukan kualitas pendidikan di

Kabupaten Situbondo,” ungkapnya. Wanita yang

pernah bergabung di Program USAID Managing

Basic Education (MBE) berjanji akan bekerja

sebaik mungkin mengemban tugas sebagai DF.

(Dkd)

Foto: Dian /

Communication

Specialist

Page 4: SWARA PRIORITAS filesaja nantinya para guru SMP yang berlebih akan menjadi guru SD untuk menutup kekurangan guru SD,” jelasnya. Untuk tahap awal, Dispendik Kabupaten Blitar telah

Diseminasi di Jatim Capai Rp 2 Milyar Lebih

Swara Prioritas Edisi 4, Mei - Juli 2013 4

NO KEGIATAN DISEMINASI KAB/KOTA PELAKSANAAN BIAYA SUMBER DANA

Tahun 2012

1 Pelatihan MBS dan SIMA Bangkalan Sept - Nov 2012 Rp 666,000,000 APBD

2 Pelatihan SPM, AKPK dan SIMA Sampang Sept - Nov 2012 Rp 150,000,000 APBD

Tahun 2013

3 Pelatihan SDS dan LKT (BOS) Kota Mojokerto 18 - 22 Februari 2013 Rp 130,000,000 APBD

4 Pelatihan LKT (BOS) Bojonegoro Maret - April 2013 Rp 300,000,000 Penerbit Swasta

5 Pelatihan MBS Bangkalan 16 - 18 April 2013 Rp 110,979,500 APBD

6 Review RENSTRA Sidoarjo 6 - 8 Mei 2013 Rp 125,500,000 APBD

7 Pelatihan CTL Bojonegoro 11 - 13 Mei 2013 Rp 8,000,000 Dana Mandiri

8 Pelatihan PAKEM Sidoarjo 21 - 23 Mei 2013 Rp 8,500,000 Dana Mandiri

9 Pelatihan CTL Sidoarjo 29 - 31 Mei 2013 Rp 100,000,000 APBD

10 Pelatihan PAKEM Sidoarjo 3 - 5 Juni 2013 Rp 7,000,000 Dana Mandiri

11 Penghitungan BOSP Tuban 10 - 14 Juni 2013 Rp 50,000,000 APBD

12 Pelatihan PAKEM Sidoarjo 17 - 19 Juni 2013 Rp 8,500,000 Dana Mandiri

13 Pelatihan PAKEM Sidoarjo 17 - 19 Juni 2013 Rp 10,000,000 Dana Mandiri

14 Pelatihan MBS Sidoarjo 4 - 6 Juli 2013 Rp 140,000,000 APBD

15 Penyusunan RENSTRA Sampang 29 - 31 Juli 2013 Rp 35,000,000 APBD

16 Penyusunan APP Sampang 26 - 28 Agustus 2013 Rp 35,000,000 APBD

17 Pelatihan PAKEM Kota Mojokerto 21 - 22 Agustus 2013 Rp 5,970,000 Dana Mandiri

18 Pelatihan PAKEM Nganjuk 10 - 12 September 2013 Rp 10,850,000 Dana Mandiri

19 Pelatihan MBS dan PAKEM Tuban 16 - 18 September 2013 Rp 30,000,000 APBD

20 Pelatihan PAKEM Tuban 19 - 21 September 2013 Rp 32,000,000 APBD

21 Pelatihan MBS Tuban 23 - 25 September 2013 Rp 32,000,000 APBD

22 Pelatihan PAKEM Sidoarjo 23 - 25 September 2013 Rp 18,000,000 Dana Mandiri

23 Pelatihan MBS Nganjuk 24 - 26 September 2013 Rp 9,230,000 Dana Mandiri

24 Pelatihan CTL Tuban 30 Sept - 2 Okt 2013 Rp 60,000,000 APBD

TOTAL Rp 2,082,529,500

Diseminasi di Jatim Periode September 2012 - September 2013

Diseminasi dengan dana mandiri maupun APBD dari Pemkab di Jatim sejak September 2012 hingga Sep-

tember 2013 mencapai 2 Milyar lebih. Kegiatan tersebut dilakukan di 7 kabupaten/kota mitra USAID DBE yakni

Bangkalan, Sampang, Tuban, Sidoarjo, Bojonegoro, Nganjuk dan Kota Mojokerto.

Respon kabupaten / kota mitra USAID DBE terhadap

diseminasi cukup tinggi. Sejak 2012 lalu, tujuh dari delapan mitra

USAID DBE telah banyak melakukan diseminasi, yakni disemi-

nasi pelatihan untuk pembelajaran (PAKEM dan CTL) yang

diikuti oleh guru, kepala sekolah dan pengawas, serta diseminasi

penghitungan BOSP dan RENSTRA. Hal ini tentu disambut baik

sebab kesadaran pemerintah kabupaten/ kota untuk meningkat-

kan kualitas pendidikan melalui dana APBD dan mandiri mening-

kat.

Hasil diseminasi juga menjadi panduan pemerintah ka-

bupaten setempat untuk membuat kebijakan-kebijakan strategis.

Seperti di Kabupaten Tuban, diseminasi penghitungan BOSP

menghasilkan kebijakan yang dipakai sebagai panduan oleh Dinas

Pendidikan Kabupaten Tuban untuk merumuskan kebijakan

dan penentuan anggaran. (M. Adri Budi/GMS Specialist

USAID PRORITAS Jatim)

Salah satu ke-

lompok berdiskusi

dalam Diseminasi

Pelatihan MBS yang

digelar di Sidoarjo,

4-6 Juli 2013.

Foto: Khudori/DC

Sidoarjo-Pasuruan

Page 5: SWARA PRIORITAS filesaja nantinya para guru SMP yang berlebih akan menjadi guru SD untuk menutup kekurangan guru SD,” jelasnya. Untuk tahap awal, Dispendik Kabupaten Blitar telah

Saat pelajaran Matematika,

siswa tak jarang kebingungan ketika

harus mengerjakan soal-soal yang

berhubungan dengan Faktor

Persekutuan Terbesar (FPB). Apalagi

apabila soal yang diberikan adalah

soal cerita yang membutuhkan daya

nalar yang tinggi. Hal inilah yang

mendorong Abdul Kamid, S.Pd Guru

Kelas VI menggunakan media kertas

warna warni untuk menyelesaikan

soal-soal FPB.

“Kertas warna warni di-

umpamakan sebagai benda-benda

yang biasanya ada di soal cerita Matematika. Dasar penghi-

tungan FPB adalah mencari bilangan prima dengan perumpa-

maan pasangan dari benda-benda tersebut. Melalui media kertas

warna warni, siswa dapat membuat pohon faktor dengan me-

masangkan kertas warna A dengan B sehingga dapat terbagi

dengan rata,” terang guru yang murah senyum ini.

Abdul Kamid memberi contoh soal di papan tulis di-

mana ada 12 apel dan 18 jeruk. Apabila ke-12 apel dan 18 jeruk

tersebut dibagi rata dalam kantong-kantong plastik, maka be-

rapa kantong plastik yang berhasil dibagi dan berapa apel dan

jeruk di dalam masing-masing kantong plastik?

Setiap kelompok kemudian menggunting 12 potong

kertas merah sebagai perumpamaan apel dan 18 potong kertas

kuning sebagai perumpamaan jeruk. Menggunakan media lantai

siswa membagi sama kertas merah dan kuning, dan memasuk-

kannya ke dalam kantong plastik. Sehingga hasilnya terdapat 6

kantong plastik masing-masing berisi 2 apel (KPK) dan 3 jeruk

FPB). Hal ini tentu saja memudahkan siswa untuk menyelesaikan

soal-soal cerita yang diberikan oleh guru.

Setiap kelompok antusias menyelesaikan 6 soal yang

diberikan oleh guru dalam waktu yang singkat dan dapat menja-

wab semua soal dengan benar. Matematika yang biasanya men-

jadi pelajaran momok, diikuti siswa dengan penuh antusias.

“Mengikuti pelajaran Matematika hari ini seperti sedang mem-

buat prakarya,” celetuk salah seorang siswa sambil menggunting

kertas warna warni dengan gembira. (Dkd)

Swara Prioritas Edisi 4, Mei - Juli 2013 5

Belajar Matematika Semudah Membuat Prakarya

Menyelesaikan Soal FPB dan KPK dengan Media Kertas Warna-warni

Abdul Kamid, S. Pd

Guru Kelas VI SDN Sedatigede 2

Kabupaten Sidoarjo

Guntingan kertas warna warni digunakan untuk menghitung

bilangan prima pada soal cerita.

Foto-foto: Dian/Communication Specialist

Pelajaran Matematika Kelas VI

Materi Pembelajaran :

Melakukan pengerjaan hitung bulat dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar :

Menggunakan sifat-sifat pengerjaan hitung termasuk

pengerjaan hitung campuran FPB dan KPK

Alat dan bahan :

kertas warna warni, kantong plastik, gunting, spidol

Penilaian :

Proses: fokus teknik penyelesaian soal.

Hasil: tes tulis fokus penyelesaian soal menemukan FPB

dan KPK

Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat menyelesaikan pengerjaan hitung dengan

menggunakan sifat komutatif, distributif dan campuran

Siswa dapat menentukan FPB dari dua bilangan atau lebih

Siswa menentukan KPK dari dua bilangan atau lebih

Siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-hari yang

berhubungan dengan FPB dan KPK

Kegiatan Utama USAID PRIORITAS Jatim Bulan Agustus - Oktober 2013

Studi visit 5 kabupaten mitra USAID PRIORITAS ke wilayah mitra USAID DBE (Agustus 2013)

Studi visit 3 sekolah lab LPTK mitra USAID PRIORITAS ke wilayah mitra USAID DBE (Oktober 2013)

Pelatihan tingkat sekolah meliputi PAKEM, CTL dan MBS di 5 Kabupaten mitra USAID PRIORITAS Jatim (Agustus - Oktober 2013)

MONEV mahasiswa mitra LPTK mitra USAID PRIORITAS yang sedang melakukan PPL (Agustus - September 2013)

MONEV di 5 kabupaten mitra USAID PRIORITAS Cohort 1 dan 2 kabupaten mitra Cohort 2 (Oktober - November 2013)

Penyusunan modul Matematika oleh LPTK mitra USAID PRIORITAS dan perwakilan sekolah yang ditunjuk (Agustus - Oktober 2013)

Penetapan Kohort 2 USAID PRIORITAS Jatim (Kabupaten Lumajang dan Ngawi) (September - Oktober 2013)

Page 6: SWARA PRIORITAS filesaja nantinya para guru SMP yang berlebih akan menjadi guru SD untuk menutup kekurangan guru SD,” jelasnya. Untuk tahap awal, Dispendik Kabupaten Blitar telah

Zat aditif pada makanan memiliki efek yang

membahayakan tubuh. Hal ini yang coba disampaikan

oleh Nur Afifah Alifia, S. Pd Guru SMPN 9 Kota

Mojokerto melalui Pelajaran Kimia Kelas VIII Materi

Pembelajaran Bahan Kimia dalam Kehidupan dengan

Kompetensi Dasar (KD) Mendeskripsikan zat aditif

pada makanan dan psikotropika.

Mengawali kegiatan pembelajaran, guru yang akrab

disapa Bu Afifah ini menugaskan setiap kelompok membawa

beberapa bekas bungkus makanan dan minuman ringan dari

rumah masing-masing. Mereka kemudian ditugaskan mencer-

mati kandungan zat aditif makanan pada kemasan melalui ba-

han pembuatan yang tertera.

Usai menemukan beberapa zat aditif makanan dan

minuman, setiap kelompok kemudian mencari informasi di

internet tentang zat aditif tesebut, mengidentifikasi dan

mengobservasi bahaya dari zat aditif tersebut. “Mereka

menemukan zat aditif pada pemanis, pengawet dan penyedap

yang tertera di bungkus makanan dan minuman,” terang

Afifah.

Banyak siswa tercengang membaca hasil temuan

mereka di internet. Misalnya saja Monosodium Glutamat (MSG)

yang banyak ditemukan pada camilan ringan, ternyata apabila

dikonsumsi dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kerusa-

kan sel syaraf otak dan kanker. “Hi…….ngeri

ya……….padahal saya dan adik saya dulu doyan sekali camilan

ringan yang mengandung MSG. Sekarang nggak lagi deh,”

ungkap Jessica Maycitra Rakhma, salah satu Siswa kelas VIII.

Setiap kelompok kemudian mengisi Lembar Kerja

(LK) dari hasil temuan, identifikasi dan observasi. Mereka

kemudian melanjutkan pembelajaran dengan membuat tabel

‘Identifikasi Makanan dan Minuman’, kemudian menempelkan

bekas bungkus makanan dan minuman beserta kandungan zat

Pelajaran Kimia Kelas VIII

Materi Pembelajaran :

Bahan Kimia dalam Kehidupan

Kompetensi Dasar :

Mendeskripsikan zat aditif pada makanan dan psiko-

tropika

Alat dan bahan :

bekas bungkus makanan dan minuman, laptop, modem,

LK, kertas karton, spidol, internet

Penilaian :

Proses: kemampuan mencari informasi di internet, keaktifan, kerjasama &

presentasi

Hasil: pembuatan tabel zat aditif pada makanan & minuman

Tujuan Pembelajaran :

Siswa mengidentifikasi zat aditif pada bekas bungkus makanan dan minuman

Siswa mencari informasi di internet terkait kandungan zat aditif pada bungkus

makanan dan minuman

Siswa mengobservasi efek negatif zat aditif makanan dan minuman pada tubuh

dan lingkungan sekitar

Siswa membuat tabel identifikasi makanan dan minuman

Siswa dapat mempresentasikan hasil temuannya

Swara Prioritas Edisi 4, Mei - Juli 2013 6

Dulu Doyan Sekarang Ngeri

aditif dan pengaruhnya untuk manusia dan lingkungan sekitar.

Siswa tampak antusias mengikuti pembelajaran ini, apalagi

mereka menemukan sendiri bahaya zat aditif pada makanan dan

minuman yang sering mereka temukan sehari-hari.

Usai membuat tabel, setiap kelompok kemudian mem-

presentasikannya di depan kelas. Hasil kerja siswa tersebut

kemudian ditempel di dinding kelas. Para siswa tampak serius

melihat hasil kerja teman-temannya. Beberapa diantaranya

bahkan ada yang mengabadikannya melalui kamera handphone

miliknya. “Saya mau tunjukkan tabel ini pada adik saya supaya

dia tidak lagi gemar mengonsumsi makanan dan minuman ri-

ngan yang banyak mengandung zat aditif,” terang Jessica.

Afifah mengamati kegiatan ini diikuti siswa dengan hasil

yang memuaskan. “Saya puas dengan hasil kerja siswa. Mereka

menemukan sendiri kandungan zat aditif pada makanan dan

minuman yang mereka temui sehari-hari. Bahkan beberapa di-

antara siswa tidak mau lagi mengonsumsi makanan dan minu-

man tersebut. Ini menunjukkan bahwa siswa menyadari bahaya

zat aditif tersebut untuk tubuh mereka,” terangnya. (Dkd)

Mengenali Zat Aditif Makanan dan Minuman

Nur Afifah Alifia, S. Pd

Guru Kimia SMPN 9

Kelompok diskusi Kelas VIII sedang mengidentifikasi zat

aditif yang terdapat pada kemasan makanan dan minuman

yang mereka bawa dari rumah.

Foto-foto: Dian/Communication Specialist

Hasil kerja kelompok, tabel mengidentifikasi zat

aditif pada makanan dan minuman.

Page 7: SWARA PRIORITAS filesaja nantinya para guru SMP yang berlebih akan menjadi guru SD untuk menutup kekurangan guru SD,” jelasnya. Untuk tahap awal, Dispendik Kabupaten Blitar telah

Swara Prioritas Edisi 4, Mei - Juli 2013 7

Tahukah Anda?

ALFHE = Active Learning for Higher Education

APE = Alat Peraga Edukasi

APM = Alat Peraga Murah

BKD = Badan Kepegawaian Daerah

BOSP = Biaya Operasional Satuan Pendidikan

CTL = Contextual Teaching and Learning

Dapodik = Data Pokok Pendidikan

PRIORITAS = Decentralized Basic Education

DF = Distrik Fasilitator

Dindik = Dinas Pendidikan

Dispora = Dinas Pendidikan dan Olahraga

EGRA = Early Grade Reading Assessment

FGD = Focus Group Discussion

IAIN = Institut Agama Islam Negeri

IPM = Indeks Pembangunan Manusia

KD = Kompetensi Dasar

Kemenag = Kementrian Agama

Kemendikbud = Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

LAKIP = Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LPTK = Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

PAKEM = Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

PPGP = Penataan dan Pemerataan Guru PNS

PSBG = Pusat Sumber Belajar Gugus

PRIORITAS = Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching

Indonesia’s Teacher, Administrators, and Students

RENJA = Rencana Kerja

RENSTRA = Rencana Strategis

RKAS = Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

RKS = Rencana Kerja Sekolah

RPP = Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPJM = Rencana Pembangunan Jangka Menengah

SD = Sekolah Dasar

SMP = Sekolah Menengah Pertama

UM = Universitas Negeri Malang

UNESA = Universitas Negeri Surabaya

Seuntai Kata

Salam Pendidikan!

Tidak terasa sejalan

dengan waktu, keberadaan USAID

PRIORITAS hampir memasuki

penghujung tahun ke-2. Banyak

kegiatan yang sudah dilakukan

antara USAID PRIORITAS dengan

mitra di kabupaten/kota khususnya

di Jatim. Selama periode Mei-Juli

2013 kegiatan yang aktif dilakukan

adalah Program Penataan dan

Pemerataan Guru (PPG) dimana

Blitar menjadi daerah pilot project.

Tanpa dukungan dari

semua pihak tentu kami tidak dapat melakukannya secara

maksimal. Untuk itu saya atas nama tim USAID PRIORITAS

Jatim mengucapkan terima kasih atas dukungan tim LPTK,

tim teknis Provinsi Jatim dan tim teknis kabupaten/kota

mitra USAID PRIORITAS yang telah melaksanakan kegiatan

PPG dengan baik dan menghasilkan data yang digunakan

sebagai acuan dalam penataan dan pemerataan guru.

Kami juga memberikan apresiasi kepada Distrik

Fasilitator (DF) di kabupaten mitra USAID PRIORITAS

dengan sekuat tenaga, daya dan pemikiran telah ikut ber-

kontribusi dalam rangka memajukan kualitas pendidikan di

daerahnya masing-masing.

Kedepan kegiatan study visit dan pelatihan tingkat

sekolah di 5 kabupaten mitra USAID PRIORITAS akan

segera dilakukan. Selamat berkarya dan semoga sukses.

Silvana Erlina

Provincial Coordinator

USAID PRIORITAS Jatim

LPTK Menunjuk Sekolah Lab sebagai

Sekolah Mitra Bersama USAID PRIORITAS Jatim

Tiga mitra USAID PRIORITAS Jatim yakni Universi-

tas Negeri Surabaya (UNESA), Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Sunan Ampel Surabaya dan Universitas Negeri

Malang (UM) menunjuk sekolah lab mitra LPTK sebagai

sekolah mitra USAID PRIORITAS Jatim. Masing-masing

sekolah lab akan memilih 6 SD/MI dan 3 SMP/MTs. Sekolah

lab yang dimaksud adalah sekolah yang telah bermitra

dengan LPTK dan digunakan sebagai tempat praktik

mengajar mahasiswa LPTK mitra.

Kepala sekolah dan guru dari sekolah tersebut

nantinya akan dilibatkan dalam agenda kegiatan yang sama

dengan sekolah-sekolah mitra kabupaten, yakni adanya study

visit ke sekolah mitra USAID DBE, pelatihan dan pendam-

pingan dari USAID PRIORITAS.

Tujuan penunjukan sekolah mitra ini sebagai upaya

menindaklanjuti kerjasama yang telah disepakati bersama antara

USAID PRIORITAS dan LPTK untuk meningkatkan kompetensi

pendidik dari sekolah lab yakni kepala sekolah dan guru, melalui

pelatihan dan pendampingan yang dikembangkan oleh USAID

PRIORITAS. (Dkd)

Pertemuan yang dilakukan di IAIN Sunan Ampel dihadiri oleh Wakil

Direktur I pada 20 Agustus 2013 lalu membahas pemilihan sekolah lab

dan workplan kedepan.

Foto: Dian/Communication Specialist

Page 8: SWARA PRIORITAS filesaja nantinya para guru SMP yang berlebih akan menjadi guru SD untuk menutup kekurangan guru SD,” jelasnya. Untuk tahap awal, Dispendik Kabupaten Blitar telah

Swara Prioritas Edisi 4, Mei - Juli 2013 8

Daerah Mitra PRIORITAS

Daerah Mitra DBE yang

Dikembangkan PRIORITAS

Wilayah Mitra & LPTK USAID PRIORITAS Jatim:

Newsletter ini diterbitkan oleh USAID PRIORITAS sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik yang baik dalam bidang pendidikan.

Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik

yang baik, karya anak dan diskusi online forum sekolah. Untuk pengiriman artikel, kritik dan saran silakan kirim ke:

Pondok Mutiara Blok A No. 2 Sidoarjo Jawa Timur. Telp. (031) 8921000, Fax. (031) 8078525, Email: [email protected]

USAID PRIORITAS Jatim merambah ke dua distrik

baru untuk Kohort 2 yakni Kabupaten Lumajang dan Kabu-

paten Ngawi. Penetapan dua wilayah telah disahkan melalui

Sekretariat Daerah Pemprov Jatim No. 420/17555/032/2013

atas nama Gubernur Provinsi Jatim tanggal 30 Agustus 2013.

Kabupaten Lumajang dan Ngawi terpilih melalui

kriteria yang telah ditetapkan sebagai syarat pemilihan distrik

yakni IPM pendidikan rendah, indikator mutu pendidikan ren-

dah namun Pemkab dan dinas pendidikan setempat memiliki

komitmen tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

USAID PRIORITAS Jatim Tambah Dua Distrik Baru

Surat keputusan tersebut ditindaklanjuti oleh Tim

USAID PRIORITAS Jatim melalui koordinasi dengan Pemkab

dan Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang (19/9) dan Kabu-

paten Ngawi (25/9). Keduanya menyambut baik datangnya

Program USAID PRIORITAS dan berkomitmen

melaksanakan program sesuai dengan rancangan program

yang sudah ditetapkan. (M. Adri Budi/GMS Specialist

USAID PRORITAS Jatim)

Pertemuan Tim USAID PRIORITAS Jatim dengan Dispendik Kabu-

paten Lumajang (kiri) pada 19 September 2013 dan Dispendik Ka-

bupaten Ngawi (kanan) pada 25 September 2013.

Pendapat Mereka

tentang Program PPGP

Saya senang dapat terlibat dalam

pelatihan PPG di Jatim. Ini ilmu

baru yang akan banyak ber-

manfaat untuk saya.

Dra. Sitti Hajerah Hasyim, M.Si

Dosen FE UNM Makassar

Harapan saya PPG bisa men-

jadi solusi penataan dan

pemerataan guru di Madiun.

Eko Budianto

Staf Dispendik Kab. Madiun

Saya melihat Program PPG akan

sangat membantu kabupaten dan

menghemat anggaran daerah dalam

penataan dan pemerataan guru.

Ir. Heryani, MM

Staf Dispendik Provinsi Jatim

Foto-foto: Adri/GMS Specialist

14. Kab. Lumajang

15. Kab. Ngawi

14

15