sutradara

15
SUTRADARA Zainul Arifin, S. Kom TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM RADIO DAN PERTELEVISIAN SMK NEGERI 1 PUNGGNGING - MOJOKERTO

Upload: broadcastsmknpungging

Post on 15-Apr-2017

410 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sutradara

SUTRADARA

Zainul Arifin, S. Kom

TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM RADIO DAN PERTELEVISIAN

SMK NEGERI 1 PUNGGNGING - MOJOKERTO

Page 2: Sutradara

PENGERTIAN• Sutradara Televisi adalah Sebutan bagi seseorang yang mempunyai

profesi menyutradarai Program Acara Televisi baik untuk Drama

ataupun Nondrama, dalam produksi single ataupun Multi Camera.

(Naratama : 2004)

• Sutradara film adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film

sesuai dengan manuskrip, pembuat film juga digunakan untuk merujuk

pada produser film. Manuskrip skenario digunakan untuk mengontrol

aspek-aspek seni dan drama.

Page 3: Sutradara

PENGERTIAN• 3 dasar konsep harus dipahami oleh Sutradara, yakni :

a. What People Want To See

b. What People Need To See

c. What People Want and Need To See

• Filosofi dalam penutradaraan televisi merupakan sebuah daya pemikiran

atas nilai-nilai seni visual yang diwujudkan dalam kenyataan visual itu

sendiri.

Page 4: Sutradara

BEDA SUTRADARA DENGAN PENGARAH ACARA

• Director (Sutradara), seorang yang bertanggung jawab terhadap

kualitas gambar (film) yang tampak di layar dimana di dalamnya ia

bertugas mengontrol teknik sinematik, penampilan pemeran, kredibilitas

dan kontinuitas cerita yang disertai elemen-elemen dramatik pada

produksinya.

• Pengarah Acara Televisi (Program Directing) adalah seseorang yang

mempunyi profesi untuk bertanggung jawab terhadap kreativitas dan

kualitas gambar yang tampak di layar di mana di dalamnya ia bertugas

mengontrol teknik sinematik, mempelajari dan meliput jalannya acara,

dan memimpin kerabat kerja berbagai bidang televisi

Page 5: Sutradara

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB SUTRADARA

Peran dan tanggung jawab seorang sutradara antara lain :

• Sutradara sebagai pemimpin, Jiwa kepemimpinan ! Itulah modal

utama seorang sutradara. Tanpa leadership, Anda tidak pernah bisa

menciptakan karya seni sesuai yang anda inginkan.

• Sutradara sebagai seniman, sebagai kreator yang bertanggung jawab

terhadap karya akhir tayangan visual, seorang dituntut untuk menjadi

seorang seniman yang menpunyai cita rasa tinggi tentang suatu nilai

kesenian dan kebudayaan.

• Sutradara sebagai pengamat program dan pemasaran, Sebagai

sutradara ,Anda juga dituntut untuk menjadi pengamat yang mengerti

kondisi dan kebutuhan dari stasiun televisi televisi, sponsor, dan

penonton penonton.

• Sutradara sebagai penasehat teknik, Sebagai sutradara, Anda juga

dituntut menguasai teknik baik secara praktek maupun konsep dalam

pembuatan sebuah program acara.

Page 6: Sutradara

TEKNIK DALAM PENYUTRADARAAN

Teknik Gordon Craight (diktator/otoriter).

• Teknik ini menampilkan sutradara pada posisi penentu tunggal.

Kelebihan :

• Hasil pementasan menjadi sangat sempurna

• Terjaminnya ketertiban, keteraturan, kecermatan, dan ketelitian.

• Durasi pertunjukan dapat berlangsung tepat waktu.

Kelemahan :

• Sutradara bertindak sebagai diktator, tanpa kompromi.

• Aktor/aktris hanya sebagai alat yang harus selalu tunduk kepada

sutradara.

• Kreatifitas dan inisiatif aktor/aktris menjadi kurang berkembang.

• Dalam adegan tidak muncul improvisasi dan surprise.

Page 7: Sutradara

TEKNIK DALAM PENYUTRADARAAN

Teknik ini menempatkan sutradara sebagai pengamat/observer.

Kelebihan :

• Kreatifitas para aktor/aktris dapat berkembang.

• Kemungkinan terjadi adegan surprise sangat besar.

• Aktor bebas melakukan improvisasi baik dalam gerak maupun ucapan.

Kelemahan :

• Ketertiban/keteraturan kurang terjamin.

• Durasi pementasan dapat berlarut-larut.

• Ada kemungkinan suatu adegan didominasi oleh seorang aktor/aktris.

Page 8: Sutradara

PERSIAPAN SUTRADARA

Sebagai sutradara sudah harus menguasai teknik sinematografi

dibarengi dengan adanya motivasi, jadi bukan sekedar kreatifitas

eksperimental belaka. Minimal Sutradara harus memahami makna dan

tujuan dari metode dasar seperti :

1. Gerak Kamera (pan, tilt, zoom, crabs, track, dollie)

2. Kesinambungan (shot, scene, sequence, screen direction)

3. Memotivasi emosi penonton

4. Cutaways (untuk menyingkat waktu dan merubah point of view,

terutama bila mengalami kesalahan screen direction)

5. Arti setiap shot (memahami dampak dari tipe2 shot pada emosi

penonton)

6. Lensa (pemahaman jenis lensa dan tujuan penggunaannya)

Page 9: Sutradara

MENJADI SUTRADARA

1. MEMULAI KARIR

• Anda mungkin sudah pernah melihat banyak film yang membuat Anda

tertarik menjadi sutradara, tetapi Anda bisa mulai menggunakan

pengalaman menonton film sebagai sebuah cara untuk belajar tentang

membuat film. Tontonlah sebanyak mungkin film dan perhatikan detail-

detailnya. Cobalah menghitung setidaknya 15 kesalahan dalam setiap

film yang Anda tonton. Cari kesalahan akting, penyuntingan, jalan cerita,

dll.

• Kembangkan kesadaran bercerita saat menonton film. Cobalah

menonton tanpa suara dan perhatikan bagaimana cerita dalam film

berkembang dengan gambar-gambarnya. Atau, Anda juga bisa

mendengarkan dialog, suara latar, serta bunyi-bunyi lainnya dalam

sebuah film untuk melihat bagaimana ceritanya berkembang

berdasarkan perkataan para karakternya

Page 10: Sutradara

MENJADI SUTRADARA

2. MEMBUAT FILM PENDEK

• Untuk menjadi sutradara, Anda harus segera mulai dan mengambil

semua langkah yang diperlukan. Belilah kamera jika belum punya. Meski

kamera yang berkualitas akan membantu Anda memproduksi film-film

yang lebih baik, mulailah dengan kamera apa pun yang tersedia. Tulis

naskah Anda sendiri atau bekerjalah dengan teman yang merupakan

seorang penulis.

• Kumpulkan teman-teman di akhir pekan dan kumpulkan adegan untuk

membuat sebuah film pendek. Seiring dengan berjalannya waktu, Anda

bisa menyatukan setiap adegan dengan program seperti Adobe

Premiere.

• Membuat film pendek akan memaksa Anda untuk mulai mempelajari

aspek-aspek pengarahan teknis. Anda harus tahu cara menyunting,

menulis, dan melakukan semua hal lainnya. Membuat film pendek akan

memberikan kesempatan bagi Anda untuk mencoba berbagai peran dan

mengembangkan kumpulan kemampuan yang berbeda.

Page 11: Sutradara

MENJADI SUTRADARA

3. BELAJAR AKTING

• Cara terbaik untuk belajar mengarahkan aktor adalah dengan

mengumpulkan pengalaman berakting, baik dalam film-film Anda sendiri

atau kelompok drama. Pelajari lebih banyak tentang akting dan lakukan

sendiri agar Anda lebih menghargai aktor-aktor yang bekerjasama dan

mempermudah komunikasi dengan mereka. [2]

• Cobalah mempelajari semua hal tentang aktor. Sebagai contoh, Anda

bisa belajar tentang berbagai strategi akting atau teknik yang berbeda,

seperti akting metode dan klasikal.

Page 12: Sutradara

MENJADI SUTRADARA

4. MEMBACA NASKAH ORANG LAIN

• Meski Anda mungkin mulai dengan menuliskan naskah sendiri, Anda

bisa saja harus berurusan dengan naskah orang lain di kemudian hari.

Membaca naskah yang telah ditulis orang lain adalah cara yang baik

untuk menghidupkan cerita. Ketika Anda membaca naskah orang lain,

cobalah memikirkan detail-detail tentang bagaimana Anda akan

mengambil setiap adegan.

• Sebagai contoh, jika dua orang berargumen dalam sebuah adegan,

bagaimana Anda akan mengatur posisi mereka? Sudut kamera mana

yang akan Anda gunakan? Jenis pencahayaan seperti apa yang menjadi

pilihan? Suara apa saja yang akan berada di latar belakang?

Page 13: Sutradara

MENJADI SUTRADARA

5. PERTIMBANGKAN MENGIKUTI SEKOLAH FILM

• Meski hal ini tidak benar-benar diperlukan, sekolah film baik untuk tiga

hal: mengembangkan pengalaman, akses terhadap kru, serta

membangun jejaring. Banyak sutradara yang tidak pernah mengikuti

pendidikan di sekolah film, tetapi lebih banyak lagi yang menjadi

siswanya. Anda akan mendapat akses ke program magang, pelatihan,

dan, yang paling penting, nama, nama, dan nama-nama baru. Jika Anda

punya proyek, Anda bisa terbantu dalam hal kru serta membangun

jejaring dengan membantu sesama.

• Meski sangat kompetitif, NYU, USC, University of California di Los

Angeles, AFI (Los Angeles), dan California Institute of the Arts

merupakan sebagian sekolah film yang top. Beberapa sutradara terkenal

pernah mengikuti pendidikan di sekolah-sekolah ini, misalnya Spike Lee,

Martin Scorsese, Oliver Stone, Ron Howard, George Lucas, John

Singleton, Amy Heckerling, David Lynch, Terrence Malick, Francis Ford

Coppola, dan John Lasseter.

Page 14: Sutradara

MENJADI SUTRADARA

6. BEKERJA SEBAGAI KRU PRODUKSI

• Menjadi sutradara bukanlah hal yang instan. Kebanyakan di antara

mereka mulai sebagai tenaga pembantu, operator kamera, atau

menjalankan peran-peran lain sebagai bagian dari kru produksi. Tidak

ada pekerjaan yang terlalu remeh bagi calon sutradara. Baik itu mengisi

berkas, memastikan para aktor memiliki kudapan, atau mengawasi

perlengkapan kamera di malam hari, semuanya adalah langkah yang

tepat. Jika mengikuti pendidikan di sekolah film, carilah program magang

di industri perfilman.

• Perusahaan produksi lebih mungkin memberikan kesempatan kepada

seseorang dengan pengalaman menjadi asisten produksi selama lima

tahun daripada lulusan sekolah film yang masih hijau. Cobalah mencari

pekerjaan asisten produksi atau tugas kru produksi tingkat awal lainnya

dan lakukan sebaik mungkin.

Page 15: Sutradara

MENJADI SUTRADARA

7. MULAILAH MEMBUAT JEJARING SOSIAL

• Pendeknya, Anda tidak akan bisa menjadi seorang sutradara tanpa

kenalan. Hal ini adalah yang terpenting untuk dimiliki. Ini berarti, industri

ini sangat mudah ditaklukkan jika Anda punya jalur masuk. Demi

mendapatkannya, Anda harus segera membangun jejaring sosial.

Semakin banyak orang yang Anda kenal maka akan semakin banyak

peluang yang Anda dapatkan.

• Ikuti acara-acara pada industri film, seperti pertemuan, konvensi, pesta,

pemutaran perdana, dll. Perkenalkan diri ke orang-orang dan cobalah

mengembangkan hubungan baik dengan mereka. Tawarkan bantuan

pada proyek-proyek di masa depan atau undang orang lain untuk

bekerja bersama.